NovelToon NovelToon

Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Bab 1. Dua dunia yang berbeda

Saat menggantikan ayahnya di Dragon Alea menjadi bos mafia yang paling di takuti,   bahkan siapa pun yang mendengar namanya akan bergetar ketakutan,   kini Alea telah berusia 25 tahun dan kini Alea sedang pada puncak karir nya,   karena selain menjadi orang no satu di Dragon ia juga seorang CEO di perusahaan kelas kakap Miracle,   karier Alea melesat dengan cepat,    semua karena kegigihan nya saat masa pelatihan dulu,   kini semua telah di serahkan pada Alea.

Saat ini Alea akan melakukan pertemuan penting dengan rekan bisnis nya yang juga sesama mafia,    namun kelompok ini adalah rival dari Dragon dan sudah berkali-kali ingin menghancurkan Dragon,    tapi karena kepemimpinan Alea yang cerdas juga kejam membuat kelompok itu selalu saja kalah jika menghadapi Dragon,    Alea sudah bersiap untuk berangkat menuju lokasi pertemuan.

"Cecilia apa semua sudah beres"    Tanya Alea.

"Beres Lady,   tinggal berangkat,   anak anak juga udah ada di posisi masing-masing"   Jawab Cecilia.    Dalam kelompok Dragon ada petinggi yang selalu mendampingi bos besar,   jika pendahulunya memiliki 4 petinggi dalam Dragon,   sekarang Alea memiliki 3 orang petinggi di Dragon,    mereka para wanita tamgguh dan juga menakutkan,  tak kalah menyeramkan dari bos besarnya.   Dan salah satu petinggi Dragon adalah Cecilia.    Mereka pun berangkat dengan beriringan,   mobil Alea berjalan paling depan yang di kendarai oleh Tasya,   sedangkan Cecilia tepat berada di belakang mobil Alea.

Pertemuan itu berlangsung tak begitu lama,   setelah kedua pihak sepakat pertemuan pun berakhir.    Alea bergegas meninggalkan tempat itu bersama seluruh anggota nya.    Tatapan sinis rival Alea membuat gadis itu tersenyum miring.

"Cih kau pikir dengan kesepakatan ini kau akan berhasil,    tentu tidak karena aku sudah tau akal busukmu"    Gumam Alea.   Dan ia pun meminta Tasya untuk segera meninggalkan tempat itu.

Sepanjang perjalanan Alea tak berkata apapun ia hanya menatap keluar memandangi langit malam yang di penuhi bintang,     Alea menghela napas panjang,   ia memejamkan matanya,   lalu teringat masa masa kecilnya yang di penuhi oleh cinta dan kasih sayang.   Alea terkadang berpikir bagaimana bisa ia menjadi seperti sekarang ini,   seorang wanita yang amat di takuti oleh semua orang,   wanita yang kejam dan juga tangguh.    Alea berpikir apa dya bisa hidup normal seperti wanita konvensional pada umumnya.   Saat ia sedang melamun tiba-tiba ada sebuah t3mb4kan dari yang di arahkan ke mobilnya.

"Tasya hati hati"   Teriak Alea.     Tasya dengan kecerdasan nya mengemudi dengan sangat mudah menghindari t3mb4kan tadi,   mobil Cecilia yang berada di belakang langsung berbalik arah men3mb4ki mobil van berwarna hitam tadi.   Mobil itu dapat menghindari t3mb4kan Cecilia.

"Tasya ambil jalan memutar bawa Lady ke tempat paling aman,   aku yang akan menghadapi mereka"    Cecilia menghubungi Tasya agar ia membawa Alea pergi.    Alea nampak biasa saja tak ada raut kekhawatiran ataupun ketakutan pada wajahnya.   Ia terlihat santai bahkan sesekali bersiul.

Ya ampun lagi di serang sempat sempat nya bersiul segala,   bos aneh"    Batin Tasya.

Is membanting setir berbelok tajam lalu tancap gas untuk menghindari para p3n3mbak yang semakin gencar menyerang mobil Alea.    Tasya mengemudi kan mobilnya sangat kencang melalui jalan sepi dan lengang.

Namun tiba-tiba mobil nya kehilangan kendali dan...

BOOM

____&&&_____

Di jalan sepi seorang gadis belasan sedang berjalan dengan raut wajah sedih,    ia nampak tak bersemangat untuk melanjutkan hidup.    Langkahnya terasa berat untuk berjalan,   butiran air mata mengalir deras di pipinya,   sesekali ia menghapus air mata itu dengan lengannya,   pandangan gadis itu kabur karena air mata nya.    Gadis berkacamata tebal dengan rambut panjang yang di kuncir dua melangkah perlahan di tepi jalan sepi seorang diri,   baju seragam nya nampak kotor dan lusuh bahkan rambutnya pun terlihat acak acakan.

"Mengapa hidupku seperti ini Tuhan,    setiap hati mereka selalu saja menghina dan menyakiti ku,   apa aku tak pantas memiliki teman,   seburuk itukah aku"    Teriak gadis itu,   ia menatap langit malam dengan air mata yang membasahi wajahnya.

"Aku ingin seperti mereka,   bahagia di cintai dan memiliki banyak teman,   aku ingin mereka tau bahwa aku lebih baik daripada mereka semua,   tolong aku Tuhan,   aku akan memberikan jiwa ku jika itu yang Kau inginkan"   Gadis itu menunjuk ke atas langit kelam.    Lalu ia berjalan untuk menyebrang,   namun baru saja beberapa langkah ada sebuah mobil sedan mewah yang lepas kendali,    gadis itu menoleh ke arah mobil tersebut,    matanya terbelalak ia menjerit dengan kedua tangannya menutupi wajah karena silau oleh cahaya lampu mobil itu,  lalu

BOOM

Tubuh gadis itu terpental bersamaan dengan mobil yang terbalik,    di dalam mobil terdapat dua orang wanita,    Tasya tak sadarkan di karena terjepit setir mobil.

"Ta-Tasya ba-ba-bangun Tasya"     Dengan bersusah patah Alea mencoba membuka sabuk pengaman nya,    lalu terdemgar langkah kaki yang mendekat,     orang itu menghampiri Alea dan Tasya.

"Selamat jalan Lady,    sampai bertemu di Neraka"     Orang itu men3mb4kan peluru tepat di dada Alea.

___&&&___

Perlahan mata Alea terbuka, ia melihat ada selang infus pada lengannya, Alea mencoba bangun namun ia terjatuh ke lantai. Seorang suster dan wanita paruh baya masuk ke dalam ruangan itu.

" Jasmine kau baik baik saja nak" Teriak wanita itu. Alea terkejut ia tak mengenali wanita paruh baya di hadapan nya.

"Minggir siapa kau dan siapa itu Jasmine" Alea mendorong wanita itu untuk menjauh darinya.

"Jasmine ini mah nak, Sus apa yang terjadi dengan putri ku" perawat itu bergegas keluar untuk memanggil dokter. Alea berusaha kabur dari ruangan itu dan berlari keluar, namun ia terkejut saat melihat wajahnya pada cermin, Alea menatap dirinya yang berbeda pada pantulan di dalam cermin itu.

"Siapa gadis ini, bagaimana aku bisa berada di tubuh ini" teriak Alea. Ia memukul tembok dengan tinjunya, ia sangat marah saat melihat itu bukan dirinya. Alea berjalan untuk mencari keberadaan dirinya yang asli, namun saat ia melewati ruangan tadi, Alea mendengar dokter sedang berbicara dengan wanita yang memanggilnya Jasmine.

"Putri mu mendapat keajaiban Nyonya White, baru kali ini aku menangani kasus kecelakaan dengan luka yang sangat parah namun berhasil selamat dan langsung sadar" ucap dokter. Alea tak percaya mendengar hal itu, ia kembali ke cermin dan memandang wajah itu sekali lagi.

"ini tak mungkin terjadi padaku, aku tak bisa menerima ini semua, kau siapa pun kau gadis kecil aku tak akan membiarkan kau mengambil hidupku" Gumam Alea,

Ia merasa semua ini bukan suatu kebetulan belaka, Alea yakin bahwa ada seseorang si balik kecelakaan yang menimpa dirinya.

"Siapapun yang sudah melakukan ini padaku... akan aku hancurkan satu per satu." Alea tersenyum miring di depan cermin.

Bab 2: Tubuh Lemah, Jiwa Kuat

Akhirnya dengan sangat terpaksa Alea harus menjalani kehidupan baru sebagai Jasmine, kini ia sampai di rumah sederhana yang sangat jauh dari kesan mewah, ruang tamu yang bersatu dengan ruang makan juga dapur, dan terdapat dua kamar tidur di sana yang salah satunya adalah kamar miliknya. Ibu Jasmine mengajak Alea masuk kedalam kamar.

"Masuklah nak, ini kamar mu mungkin masih nampak asing bagi mu namun lama kelamaan kau pasti akan mengingat nya" Ibu Jasmine mengajak Alea untuk duduk di ranjang, wanita itu membelai rambut panjang Alea sambil tersenyum.

"Maafkan mamah nak selama ini mamah belum bisa memberikan kebahagiaan padamu, mamah tau betapa berat kehidupan yang kau jalani saat ini, tapi mamah berharap Jasmine mau bertahan sebentar saja, kita pasti akan keluar dari masa sulit ini nak" ucap wanita itu. Lalu ia mengecup kening Alea.

"istirahat lah nak mamah akan buatkan makanan kesukaan mu, setelah itu kita akan makan malam bersama ok" wanita itu meninggalkan Alea di kamarnya. Setelah wanita itu keluar Alea melihat ke sekeliling kamar. Tak ada yang menarik di kamar itu, cat dinding yang polos dan sedikit mengelupas, juga beberapa deretan buku pelajaran, pandangan Alea tertuju pada sebuah buku harian berwarna tosca, pada sampul buku bertuliskan My Diary, Alea mengambil buku itu lalu mulai melihat lembar demi lembar.

Dalam buku itu tertulis semua curahan hati Jasmine selama ini, mulai dari perundungan di sekolah, tak ada seorang pun yang mau berteman dengannya sampai permasalahan dengan ibunya, semua tercurahkan di buku tersebut. Alea membaca kalimat demi kalimat dalam buku itu, ia tersenyum miring.

"Dasar gadis bodoh yang lemah" Gumamnya. Namun walaupun demikan jauh dalam lubuk hati Alea ia merasa iba dengan kehidupan Jasmine. Setelah selesai membaca seluruh isi buku harian itu Alea berdiri di depan cermin.

"Kita akan lihat nanti bagaimana reaksi para pembully mu saat bertemu dengan ku" Alea tersenyum penuh arti.

...****************...

Ini adalah hari pertama Alea menjadi Jasmine seorang murid SMA yang sederhana, namun sebenarnya Jasmine adalah gadis yang sangat cantik, Alea mencoba berpakaian seperti Jasmine, dengan seragam yang agak lusuh dan rambut panjang di kuncir dua. Tak lupa ia memakai kacamata milik Jasmine.

"Ya ampun kok culun banget ya, apa aku rubah aja menampilan nya biar lebih keren dikit" Gumam Alea.

"Akh gak deh nanti mereka curiga lagi kalo si Jasmine tiba-tiba berubah penampilan nya, udah lah kaya gini juga udah cakep kok" Alea mengambil tas sekolahnya lalu keluar dari kamar. Ibunya sedang menyiapkan sarapan untuk Jasmine.

"Pagi sayang, apa kau akan berangkat ke sekolah nak, kenapa tidak lain hari saja nak kau masih belum sembuh benar" Ibu Jasmine menghampiri putrinya lalu mengajaknya untuk sarapan.

"Jasmine udah gak apa apa kok mah, liat Jasmine udah sehat kan" ucap Alea.

"Ya sudah kalo begitu ayo makan sarapan mu nanti mamah akan mengantarkan mu ke sekolah" Alea memakan sarapan nya dengan lahap, ini kali pertama ia memakan masakan seorang ibu. Ada rasa rindu dalam hatinya pada seseorang yang selalu membuatkan sarapan untuknya setiap hari.

"Lea kangen papah" batinnya.

Selesai sarapan Alea di antar ibunya ke sekolah, biasanya ia selalu naik mobil mewah namun kali ini Alea harus pasrah di antar dengan mobil tua yang sangat usang.

"Welcome to hell" Gumam Alea. Ia melangkah dengan penuh percaya diri melewati lorong sekolah, namun entah mengapa sepertinya Alea tak terlihat oleh semua siswa di sekolah itu. Bukan hanya para siswa namun ada beberapa guru yang seakan tak memperdulikan keberadaannya.

"Wah apa aku transparan sampai tak ada satupun yang melihat ku" batin Alea.

"Cih semua yang ada disini memiliki dua wajah, dasar para munafik" Alea memasuki kelasnya, ia sudah tau dimana kelas Jasmine saat membaca buku harian gadis itu.

Di dalam kelas Jasmine di sambut dengan tertawaan sekelompok gadis berseragam rapih dengan riasan yang sangat tebal.

"Hay hay hay lihat tuh siapa yang baru masuk, masih hidup ternyata, kenapa gak mati aja kau Jasmine" ucap salah seorang gadis.

"kalau aku mati apa kau akan datang ke pemakaman ku" Alea memandang sinis pada gadis tadi, dengan senyum dingin dan penuh misterius Alea duduk di bangkunya.

"Brenda itu si Jasmine kan, kok berani banget dya sama kamu" sahut salah seorang gadis yang lain. Brenda tak terima ia menghampiri Alea lalu menggebrak meja Alea.

"Heh udah berani kamu ya, mau aku hajar kau" Brenda menarik kerah baju Alea, dengan tatapan yang sinis Alea menyingkirkan tangan Brenda lalu memutar lengan gadis itu sampai ia meringis kesakitan.

"Lepasin, sakit tau" jerit Brenda.

"Jangan pernah sekali pun kau menyentuh ku atau akan ku patahkan tangan cantik mu ini" Alea mendorong Brenda sampai ia tersungkur. Alea pergi keluar kelas untuk mencuci tangannya di toilet.

"Gila tadi itu si Jasmine kan kok dya beda banget, apa gara gara kecelakaan dya kena amnesia" sahut salah seorang siswa di kelas itu.

...----------------...

Pada jam istirahat Alea ke kantin sekolah seorang diri, semua siswa berbisik-bisik di belakang Alea tentang kejadian pagi tadi di kelas, namun Alea tak memperdulikan semua ocehan mereka. Alea duduk di barisan pojok pada kantin, hal itu agar ia bisa melihat semua gerak gerik para siswa juga guru di sekolah itu. Saat sedang memantau situasi Alea mendengarkan beberapa orang guru yang jaraknya tak kau dari Alea, mereka membicarakan tentang kecelakaan yang di alami Jasmine juga dirinya.

"Aku dengar kecelakaan itu sangat aneh" ucap salah seorang guru.

"Aneh bagaimana" sahut yang lainnya.

"Jasmine tertabrak mobil sedan mewah berwarna hitam namun tak lama ada mobil lain di tempat kejadian" ucap guru tadi.

"Mobil lain maksud mu ada dua mobil yang mengalami kecelakaan" tanya rekan guru tadi. Alea menyimak semua perkataan para guru itu, ia menyimpulkan bahwa ada mobil lain di tempat kejadian.

"Berarti kecelakaan ini bukan kecelakaan biasa, apa yang terjadi pada ku dan gadis ini seperti sudah terencana" Gumam Alea. Ia menyelesaikan makan siangnya lalu bergegas pergi dari sana.

...****************...

Kini Alea berada di sebuah lorong gelap dan sepi, ia melihat ada seseorang terbaring tak berdaya di atas ranjang rumah sakit, Alea menghampiri sosok itu, saat kian dekat ia merasa terkejut, orang yang terbaring itu adalah dirinya sendiri, Alea mencoba untuk mendekatinya namun ia tak sanggup untuk menggapainya. Alea berlari untuk mendekati tubuhnya namun ia terjatuh dan ia mendapati dirinya ada di kamar sederhana yang sesak.

"Ternyata mimpi, tapi sangat nyata" Gumamnya.

"Kalau aku berada di tubuh ini , lalu di mana jasad asliku? Dan... di mana jiwa Jasmine?" Pertanyaan itu bergelantungan dalam benak Alea. Ia pun bangkit dan menatap dirinya di depan cermin, kali ini ia memandang tubuh Jasmine dengan ribuan pertanyaan, namun satu hal yang ia yakini bahwa ia harus menjadi Jasmine untuk sekarang ini.

“Kalau aku harus hidup di tubuh ini sementara waktu, aku akan menguasai dunia ini juga. Tapi yang pertama… aku harus tahu siapa yang mencoba membunuhku." Alea tersenyum miring penuh percaya diri.

Bab. 3 Jasmine yang baru

Alea yang kini berada di tubuh Jasmine harus beradaptasi dengan kehidupan barunya. Namun karena ia tak mengetahui sifat asli Jasmine seperti apa makan Alea menjadi dirinya sendiri. Hal itu membuat banyak siswa yang merasa aneh dengan Jasmine yang sekarang. Karena Jasmine yang dulu selalu menunduk jika berjalan, ia tak berani menatap wajah siapapun. Alea berjalan di lorong sekolah, seperti biasa ia tampil penuh percaya diri. Semua siswa menatap Alea/Jasmine dengan tatapan heran.

"Kok si Jasmine bisa berubah 180 derajat ya, biasanya orang walaupun amnesia gak kaya gitu" bisik seorang gadis. Semua berbisik tatkala melihat Alea melintas di hadapan mereka. Sampai di kelas Alea duduk di bangkunya dan seorang siswa laki-laki menatap tajam padanya.

"Apa liatin aja" Alea membalas tatapan anak pemuda itu. Anak itu hanya diam saja ia memalingkan wajahnya. Bel masuk kelas berbunyi semua siswa masuk kedalam kelas. Pemuda tadi pindah duduk di sebelah Alea, ternyata pemuda itu teman sebangku Alea, selama pelajaran pemuda itu hanya diam dan serius memperhatikan pelajaran. Kali ini pelajaran guru killer, pelajaran bahasa Inggris yang paling tidak di sukai oleh semua murid di kelas itu.

Semua murid tak ada yang berani membantah si guru killer namun Alea justru menatap guru itu dengan tajam seakan menantangnya. Dengan senyum miring Alea mendengus saat Pak guru sedang menjelaskan pelajaran. Sampai pelajaran selesai Alea masih terus menatap guru itu sehingga membuat nya merasa tak nyaman dan langsung keluar dari kelas. Alea tertawa melihatnya. Raka anak yang duduk di sebelah Alea melirik dengan perasaan aneh dan sedikit curiga. Alea tau kalau sejak tadi ia di perhatikan oleh Raka, namun ia tak perduli.

Brenda dan genk nya mulai terusik dengan Jasmine yang sekarang ia ingin sekali membuat Jasmine seperti dulu, jadi gadis penurut dan tak mampu melawan.

"Kita tunggu Mira aja biar dya yang bikin tuh cupu kapok dan gak bakal sekolah lagi" ucap Brenda. Di saat yang bersamaan Mira datang ke kelas itu, Mira adalah gadis populer di sekolah itu dan juga yang paling di takuti oleh para siswi lainnya. Karena Mira suka sekali menjahili siswi yang lemah seperti Jasmine.

"Hay lihat ini tuan putri Jasmine sudah kembali" Mira menarik rambut Alea/Jasmine membuat Alea tersentak ke belakang. Namun Alea diam saja ia tak membalasnya, dengan santai Alea merapihkan rambutnya kembali lalu tersenyum sinis pada Mira.

"Kamu liat kan Mir, kelakuan nya sekarang bikin kita semua mau muntah" ucap Brenda.

"Tenang aja, nanti kita buat dya nyesel karena berani ngelawan" Mira memandang Alea/Jasmine dengan tatapan penuh dendam.

...****************...

Saat istirahat seperti biasa Alea ke kantin sendiri tanpa ada yang menemaninya, dan ia juga duduk sendirian seperti hari sebelumnya. setelah mengambil makanan yang ia ingin kan Alea/Jasmine langsung menuju meja kemaren yang ia tempati. Namun saat berjalan menuju meja tiba-tiba saja Mira menjegal kaki Alea/Jasmine sehingga ia tersungkur, semua makanan di tray nya tumpah semua dan baju seragamnya kotor terkena tumpahan makanan. Alea/Jasmine menghela napas panjang dengan menyunggingkan kan senyum sinis nya.

Ia berdiri lalu melirik ke arah Mira and the genk yang sedang tertawa terbahak karena rencananya berhasil. Alea/Jasmine tak membalasnya ia berlalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Ia pergi ke toilet untuk membersihkan baju seragamnya, lalu kembali ke kelas.

Saat jam pulang Mira and the genk masih saja meledeknya namun Alea/Jasmine tak menggubris sama sekali ia hanya memperhatikan Mira dari jauh dengan tersenyum sinis.

Malamnya Alea/Jasmine berkutat dengan ponselnya, entah apa yang ia lakukan namun ia tertawa dan melemparkan dirinya ke atas ranjang.

"Tinggal menunggu besok" ia tersenyum lalu menarik selimut nya dan tidur dengan perasaan senang.

Paginya Alea/Jasmine sengaja datang agak awal ke sekolah, ia ingin melihat pertunjukan seru hari ini di sekolahnya. Semua murid mulai berbisik-bisik sambil melihat ponsel mereka , entah apa yang mereka lihat di ponselnya, namun Alea) Jasmine tersenyum miring melihat mereka.

"Mira ini beneran kamu bukan sih" tanya Brenda.

"Apaan sih Brenda" Mira balik bertanya.

"ini lihat nih" Brenda menunjukkan ponselnya, betapa terkejutnya Mira saat melihat video di ponsel Brenda. Dalam video itu terlihat Mira sedang bercumbu dengan seorang pria paruh baya. Dalam video itu Mira beradegan layaknya film dewasa yang sangat memalukan. Mira berteriak ia berlari keluar kelas sambil menangis karena malu.

Alea/Jasmine tersenyum sambil menutup mulut dengan buku, ia sangat puas dengan hasil kerjanya semalam, kini Alea/Jasmine akan membalas mereka yang mengganggu nya dengan caranya sendiri, memanipulasi medis sosial sama seperti yang ia lakukan saat jadi bos besar.

...****************...

Sepulang sekolah Alea sangat penasaran dengan kehidupan Jasmine, siapa gadis ini sebenarnya dan mengapa ia hanya hidup dengan ibunya saja, Alea mulai menelusuri dengan mencari tau lewat media sosial Jasmine. Di sana Alea baru mengetahui bahwa ayah Jasmine menghilang secara misterius, ia tak pernah kembali semenjak pergi bekerja.

"Hanya sedikit sekali pengikutnya" gumam Alea. Karena tak mendapatkan petunjuk apapun Alea mulai menggeledah seluruh kamar Jasmine, dimulai dari rak buku sampai kolong ranjang. Saat ia sedang membongkar rak buku tiba-tiba sebuah buku terjatuh, dan di buku itu terselip sebuah photo lama.

"Photo keluarga Jasmine kah ini" batin Alea. Dalam photo ada seorang wanita yang memangku gadis kecil, dan di sampingnya ada seorang pria tampan, Alea mengerutkan dahinya.

"Wajah pria itu nampak tak asing" ia mencoba mengingat wajah pria dalam photo itu namun entah mengapa ingatan nya seakan kabur.

Karena rasa penasarannya yang semakin besar Alea mulai menelusuri kecelakaan pada malam itu. Ia mencari berita di internet tentang kecelakaan dirinya, ada satu artikel yang menarik perhatian Alea.

*kecelakaan beruntun yang menelan korban jiwa 3 orang wanita, salah satunya masih berusia remaja*

Entah mengapa pada artikel tersebut tak di cantumkan nama korbannya. Alea semakin di buat penasaran, ia terus saja menelusuri artikel demi artikel pada layar laptopnya. Tangannya berhenti pada sebuah artikel yang menuliskan tentang berita seorang dokter ternama yang baru saja meluncurkan project terbarunya. Dia adalah dokter Richard Kanna seorang ahli Neurologi dan juga pernah bekerjasama dengan mafia.

"Bukankah dia dokter yang sedang melakukan eksperimen aneh itu, aah sial aku lupa apa nama eksperimen nya" gumam Alea. Merasa tak puas dengan penelusuran nya di internet, Alea memutuskan untuk ke perpustakaan kota agar lebih banyak mendapatkan informasi disana.

Sampai di perpustakaan Alea mencari buku tentang Dr. Richard Kanna, saat ia sedang asik mencari-cari buku ia di kejutkan dengan sosok Raka yang tiba-tiba saja sudah ada di sampingnya. Pemuda itu menatapnya tajam seakan ingin menelanjanginya.

"Maaf jika aku tak sopan dan terdengar aneh, tapi kalau aku perhatikan kau bukan lah Jasmine yang dulu, benarkan" tanya Raka

Alea menatap tajam ke arah Raka, mereka berdua saling berpandangan.

“Siapa sebenarnya anak ini? Dan kenapa dia bisa merasakan sesuatu yang bahkan orang terdekat Jasmine tidak sadari?” Batin Alea.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!