Pagi ini Nabila terbangun karena suara bising dari sebelah rumahnya, sebuah rumah kontrakan yang sudah ia tempati selama hampir 1 tahun.
Sudah 2 bulan sebelah rumahnya itu kosong, namun pagi ini ia mendengar suara berisik dari sebelah rumahnya itu
Karena rasa penasaran Nabila pun keluar, dan ia mendapati mobil berisi barang barang yang hendak dimasukkan kedalam rumah.
" Siapa yang ngisi yah " ucap Nabila penasaran
Karen merasa penasaran, Nabila menghampiri salah satu orang yang membantu dalam memindahkan barang.
" Permisi pak, pak maaf mau tanya yang ngisi kontrakan ini cewe atau cowo yah " ucap Nabila bertanya
" Cowo mba, tapi orangnya lagi keluar " jawab tukang tersebut
" Oohh gitu, yaudah makasih ya pak "
Nabila kembali masuk kedalam rumah, ia tak menyangka jika dirinya bersebelahan dengan seorang laki laki.
" Masih muda atau udah tua yah, ganteng ga yah " ucap Nabila sendiri
Nabila segera bersiap siap, ia tak sabar ingin berkenalan dengan tetangga barunya itu.
..
Hari Minggu ini Nabila memang memilih untuk beristirahat dirumah , setelah lelah bekerja hingga lembur kini ia memilih untuk diam dirumah.
Namun siapa sangka, pagi ini ia mendapatkan kabar jika akan ada yang mengisi rumah sebelahnya.
Nabila hanya berharap jika orang tersebut bisa diajak berteman dengan baik.
Rania membawa sebuah kue sebagai tanda perkenalan, dengan percaya diri ia menghampiri pemilik rumah baru tersebut.
Saat Rani berkunjung, laki laki itu tengah berdiri sambil merapihkan barang barangnya.
" Ekhm, permisi. Saya tetangga sebelah, saya mau kasih ini sebagai tanda perkenalan" ucap Rania
Seorang laki laki bertubuh tinggi itu membalikkan badannya, bukan hanya Nabila namun laki laki itu pun terkejut.
" Elo " ucap keduanya bersamaan.
" Ngapain lo disini hah " ucap Nabila dengan nada tinggi
" Lah gue ngontrak disini "
" Ya lo ngapain coba ngontrak disini hah ? Gila yah, masa gue tetanggaan sama lo "
" Kenapa ? Takutt ga bisa move on ? "
" Dih najis banget, bilang aja lo yang ga bisa move on dari gue kan ? "
" Ternyata ga berubah yah dari dulu, masih aja ge'er "
" Ga jadi gue kasih nih kue, mending gue kasih kucing daripada buat lo "
Nabila segera berbalik badan, ia tak menyangka jika tetangga barunya itu adalah Rian mantan kekasihnya dulu.
Rian Rivaldo, laki laki yang sempat mengisi hatinya selama dua tahun. Hubungan keduanya terjalin saat bangku SMA, namun hubungan keduanya kandas karena Nabila tak mampu berhubungan jarak jauh
Setelah lulus SMA, Rian memilih untuk kuliah di Jogja sedangkan Nabila ia memilih untuk kuliah di Jakarta.
Awalnya Rian menolak jika Nabila mengakhiri hubungannya, namun Nabila tetap meminta untuk putus hingga akhirnya Rian setuju.
Namun hari ini takdir berkata lain, Rian dan Nabila kembali di pertemukan.
Setelah kembali masuk kedalam rumahnya, Nabila mengunci pintunya. Ia hanya takut jika tiba tiba Rian masuk, sungguh ia merasa kesal mengetahui jika Rian lah yang tinggal disebelahnya.
" Kalau gue pindah belum tentu gue dapet kontrakan senyaman disini, udah gitu disini juga murah dan Deket. Ditambah pasti cunguk itu mikir macem macem " ucap Nabila sendiri
Saat ia tengah berperang dengan pikirannya, ia mendengar suara ketukan dari depan pintunya.
Nabila langsung membuka pintunya, dan benar saja Rian lah yang berdiri tepat dihadapannya.
" Mau ngapain? " tanya Nabila ketus
" Yaelah galak banget, kayak lupa aja kalau kita pernah ciuman " ucap Rian membuat Nabila langsung menutup mulut Rian dengan tangannya
" Gila lo, nanti ada yang denger gimana " kata Nabila terkejut
" Siapa yang denger ? Orang cuma kita berdua, lo ga liat ini tuh cuma rumah gue dan rumah lo " jawab Rian sambil melepas tangan Nabila
" Lo mau ngapain kerumah gue ? " lagi lagi Nabila bertanya dengan ketus
" Gue mau pinjem sapu sama kain pel, ternyata punya gue ketinggalan di kontrakan lama " ucap Rian mengenai maksudnya
" Ga ada, ga punya. Kalaupun ada gue ga mau minjemin lo " jawab Nabila ketus
" Lo harusnya baik baik sama gue Bil, ya kalau misalnya ada apa apa kan gue bisa nih nolongin Lo "
" Ian, denger baik baik yah. Gue itu lebih dulu tinggal disini daripada elo, dan sebelumnya juga lo ga disini. Jadi jangan berharap lebih deh "
" Bil, kenapa sih lo kayaknya sebel banget sama gue ? Dulu perasaan kita putus karena masalah LDR doang kan ? kenapa lo benci banget sama gue sih ? Sampe lo blok semua tentang gue "
" Ngapain sih masih bahas masalalu, udah ah ga penting. "
Nabila langsung menutup pintunya, Rian belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia berikan.
Rian merasa ada sesuatu yang belum ia dapatkan jawabannya, selama menjalani hubungannya dengan Nabila hampir mereka tak memiliki masalah apapun.
Rian kembali kedalam rumahnya, ternyata alasan yang ia pakai gagal.
Nabila duduk terdiam di dalam kamarnya, ingatan itu kembali pada 5 tahun yang lalu.
Tanpa ia sadari air mata menetes begitu saja, rasanya kenangan pahit itu kembali muncul.
" Lo bisa Nabila Lo bisa, ga boleh lemah " ucapnya sendiri
Tak ingin hanyut dalam kenangan pahit itu, Nabila mencoba mengalihkan dengan menonton film di laptop miliknya.
..
Malam hari Rian baru saja selesai membeli makan, sejak siang tadi ia belum melihat Nabila Keluar dari rumahnya.
Lampu luar rumah Nabila pun masih gelap, Rian yang sengaja membeli dua porsi makanan langsung mengetuk pintu rumah Nabila.
Tok.. Tok..
Rian menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu.
Tok.. Tok..
Rian kembali mengetuk Pintu, dan ketukan kali ini pun akhirnya berhasil membuat sang pemilik keluar.
" Apalagi sih Ian "
" Ini, tadi gue beli makan ada promo gitu. Daripada mubazir kebuang, mending buat lo aja "
" Gue ga laper "
" Ya kali aja nanti tengah malam laper, soalnya mendung juga. Jadi mending lo ambil "
" So tau, orang cerah gini mana mungkin hujan "
Duar...
Tiba tiba petir berbunyi dengan kencang, Rian pun menatap Nabila sambil tertawa kecil
" Lo ga ngasih obat atau apa apa kan di makanan ini ? " ucap Nabila
" Gue ga sejahat itu Bil, ini ambil. "
" Hmm, thanks"
" Yaudah gue masuk dulu, selamat istirahat "
Rian langsung berjalan meninggalkan Nabila, Nabila pun kembali masuk sambil menentang makanan yang Rian berikan.
" Ayam tulang lunak, yaampun udah lama banget gue ga makan ini " ucap Nabila dengan gembira
Nabila langsung menyantap makanan tersebut, ia sangat gembira bisa menyantap makanan yang sudah lama ia tak makan itu.
Dirumah Rian sudah bisa menebak, jika Nabila akan merasa senang dengan makanan yang sudah ia berikan.
" Selamat makan, bila ' ucap Rian sambil tersenyum senang.
Pagi ini Nabila sudah bersiap untuk pergi bekerja, begitu ojek online yang ia pesan hampir tiba Nabila segera keluar dari rumahnya.
Namun tanpa ia duga, Rian yang juga hendak berangkat bekerja pun keluar dari dalam rumah bersamaan dengan Nabila.
" Pagi " sapa Rian
" Hmm pagi " jawab Nabila dengan malas
" Lo nunggu ojek online juga ? " tanya Rian berbasa basi
" Iyah " jawab Nabila singkat
" Lo kerja dimana bil ? "
" Kepo banget"
Ojek online milik Nabila datang lebih dulu, segera ia menaiki ojek online tersebut dan pergi menuju tempat kerjanya
Begitu juga dengan Rian, begitu ojek online yang ia pesan tiba ia pun segera meninggalkan rumahnya menuju tempat kerja.
..
Begitu sampai di tempat kerja, Nabila segera duduk di kursinya.
Aurel sahabat sekaligus rekan kerjanya melihat ada yang berbeda dengan Nabila, iapun segera menghampiri sahabat nya itu.
" Pagi pagi muka udah di tekuk aja Nab " ucap Aurel menyapa
" Sebelah rumah gue kemarin udah ada yang isi Rel "
" Oya bagus dong, jadi lo punya tetangga lagi. Terus kenapa ? Orangnya rese ? "
" Lo tau ga sih, yang ngisi itu si Rian "
" Rian ? Rian mantan lo itu ? "
" Iyaah, bt banget ga sih Rel "
" Terus terus gimana ? Dia macem macem atau apa gitu ? "
" Engga sih, tapi semalem dia beliin makan buat gue "
" Jangan jangan dia masih suka sama lo Nab "
" Ngaco deh lo Rel, jelas jelas di Jogja kemarin dia sama cewe. Kan lo juga liat sendiri waktu itu kayak gimana "
" Ya tapi Nab kalau menurut gue ga ada salahnya sih buat lo minta penjelasan, ya karena siapa tau waktu itu lo ada salah paham atau apa gitu '
" Ah gue udah ga peduli, lagian gue tuh udah move on dari dia Rel "
" Halah move on apanya, sampe sekarang aja masih jomblo abadi "
Merasa malas meladeni Aurel, Nabila pun memilih untuk ke kantin membeli sarapan.
...
Rian yang baru saja tiba dirumah sakit langsung disambut oleh Bara yang juga baru tiba.
" Gimana kemarin pindahan aman kan ? " ucap Bara
" Aman, tempatnya juga enak "
" Aneh lo Ri, udah ada apartemen, rumah gede tapi malah milih ngontrak "
" Nih ya Bar, dengan gue ngontrak jarak dari rumah sakit kan Deket. Gue juga punya banyak waktu buat istirahat, coba kalau gue dirumah atau di apartemen. Lagian kan Lo tau, apartemen itu akan gue kasih buat istri gue nanti "
" Halah istri istri, pacar aja sampe sekarang ga punya ngomong istri. "
" Ya kan kita rencanakan dulu Bar, manusia itu bisa berencana tapi nanti Tuhan yang mengatur semuanya '
" Udah ah ayo ke kantin dulu, laper nih gue "
Rian tak ingin menceritakan mengenai Nabila yang menjadi tetangganya, saat ini Rian ingin mendengarkan penjelasan dari Nabila mengenai hubungan yang Nabila akhiri sepihak.
...
" Lo ga mau kontrol aja Nab, emang ga bahaya minum obat lambung setiap hari kayak gini " ucap Aurel mengenai Nabila yang meminum obat setiap hari sebelum makan
" Saudara gue kan dokter Rel, ya gue juga nanya ke dia. Ya walaupun dia dokter mata, tapi pasti dia paham lah "
" Lo gimana ga mau sering kambuh sih Nab, sarapan jarang, makan siang makan pedes, malam juga lo jarang makan. "
" Sstt udah ga usah bawel, ayo makan laper gue "
Aurel pun mengangguk, keduanya mulai menikmati makanan mereka.
Saat tengah asik menyantap makan siang, Roi rekan kerjanya ikut duduk bersama keduanya.
" Parah ga ngajak ngajak kalau mau makan siang " ucap Roi kepada kedua rekannya
" Ya tadi pas kita mau turun lo ga ada, yaudah kita cabut aja. Daripada keburu rame, ga dapet duduk gimana " jawab Aurel
" Alasan Lo Rel, eh Iyah Nab. Kontrakan sebelah lo masih kosong ga ? "
" Baru kemarin ada yang isi, lo telat banget. Buat siapa emang ? "
" Yah telat dong gue, buat gue Nab. Gue rasanya pengen pindah, bosen aja di tempat sekarang "
" Halah alesan doang lo Roi, Lo mau modus kan ke Nabila. Pake acara bosen, kebaca deh " ucap Aurel yang mendapat tatapan sinis dari Roi
" Dih kalau ngomong ya, gue tuh beneran bosen Rel. Kan kalau Deket sama Nabila gue bisa numpang makan gitu kalau laper, ya itung itung ngirit lah "
" Lo mau tau ga siapa yang ngisi kontrakan sebelah si Nabila "
" Siapa ? artis ? "
" Mantan Terindah, tuh si Rian '"
" Rian ? Serius Nab ? ko bisa ? Bukannya dia orang kaya ? Ngapain ngontrak "
" Ya mana gue tau Roi, tapi yaudahlah gue udah ga peduli. Lagian gue kan sama dia udah putus lama, ya jadi udah kaya orang asing aja "
Roi dan Aurel saling bertatapan, Nabila tak perduli karena yang jelas memang ia sudah tak memiliki perasaan kepada Rian.
...
Sore hari Rian yang sudah selesai dengan prakteknya memilih pulang, sore ini ia pulang dengan menggunakan mobil yang sebelumnya ia titip dirumah sakit.
Rian melihat lampu rumah Nabila yang masih gelap, Rian menebak jika pemilik rumah itu belum pulang.
Rian segera masuk kedalam untuk membersihkan tubuhnya, ia juga ingin segera beristirahat karena lelahnya hari ini
Nabila yang tiba dirumah melihat sebuah mobil terparkir di halaman depan kontrakan ia dan Rian, ia bisa menebak jika ini adalah mobil Rian.
" Aneh juga sih, orang kaya tapi ngontrak" ucap Nabila sendiri
Saat Nabila tengah memperhatikan mobil milik Rian, sang pemilik keluar dari dalam rumah.
" Baru pulang Bil " tanya Rian membuat Nabila terkejut
" Ehh iya " jawab Nabila dengan terkejut
" Gue parkir mobil ga ganggu lo kan ? Kalau emang nanti ada temen atau keluarga lo mau mampir dan mobil gue ganggu bilang aja yah "
" Mobil lo ga ganggu, tapi lo yang ganggu "
" Gue ? Gue ganggu apa ? Gue ga setel musik kenceng, salah gue apa ? "
" Ya salah lo karena lo ngontrak di sebelah gue ian, lagian aneh banget. Lo kan banyak duit, kenapa ngontrak di daerah kayak gini. Kan lo bisa nyewa apartemen yang lebih bagus lah "
" Ya karena disini gue Deket sama tempat kerja, lagian kenapa sih Bil ? Lo tuh kayaknya sensi banget sama gue, salah gue apa sih ? Tiba tiba lo putusin gue, semua akses lo blokir. Sampai sekarang gue ga ada penjelasan yang jelas kenapa lo putusin gue "
" Bisa ga sih ian, stop buat bahas masalalu? Lo tinggal jalanin hubungan lo sama pacar lo, dan stop buat ungkit masalalu yang udah berlangsung lama "
" Gue ga punya pacar, gue cuma mau tau doang Bil. Kalau emang gue yang salah gue bakal minta maaf "
" Udah lah Ian, gue minta lo gausah ganggu hidup gue. Lo dan gue itu udah berakhir, jadi please kalau bisa lo jauhin gue "
Nabila segera masuk kedalam rumahnya, Rian hanya diam memperhatikan mantan kekasihnya itu.
" Gue mau semua jelas Bil, gue mau tau alasan sebenernya" ucap Rian sendiri
Pagi ini Nabila yang baru saja selesai mencuci pakaiannya langsung berpindah ke area belakang untuk menjemur pakaian, sambil memutar musik ia asik melakukan aktifitasnya.
Saat tengah asik sendiri, dari samping rumahnya terdengar suara pintu terbuka dan benar saja Rian keluar sambil membawa minuman untuk ia nikmati.
" Lo ga kerja ? " tanya Rian
" Kerja atau ga kerja bukan urusan Lo " jawab Nabila tanpa menoleh
" Ya gue kan cuma nanya Bil, kenapa ga di laundry aja ? Kan nanti lo cape habis ini harus kerja "
" Lo bisa ga gausah ikut campur ian, mending lo masuk kedalam deh. Sumpah lo berisik banget "
" Galak banget, kayak ga pernah ciuman aja Bil " ucap Rian yang langsung meninggalkan Nabila
Nabila terkejut dengan ucapan Rian, entah kenapa Rian selalu saja mengganggu dirinya dan membahas masalalu dengan dirinya.
" Rese banget, lama lama pindah juga gue " ucap Nabila dengan kesal
Rian segera bersiap siap untuk bekerja, Rian sengaja membuat Nabila kesal dan membicarakan masalalunya.
" Bil Bil, gue tau lo masih sayang sama gue. Ga usah munafik kali " kata Rian sendiri sambil tersenyum
Saat Rian keluar dari dalam rumah, Rian melihat ojek online yang sudah Nabila pesan.
" Atas nama Nabila ya pak ? " tanya Rian
" Iyah Pak, betul " jawab pengemudi itu
Rian mengeluarkan beberapa lembar uang, kemudian ia memberikan kepada ojek online tersebut.
" Batalin aja ya pak, ini buat bapa sebagai gantinya" kata Rian
" Oo oke Pak oke, makasih banyak ya " ucap si pengemudi dengan riang
Ojek online itu segera pergi dari halaman rumah mereka, dan tak lama Nabila yang sudah harus segera berangkat mendadak panik.
" Loh ko di batalin " kata Nabila begitu Keluar dari rumah
Nabila tak punya waktu untuk memesan ojek kembali, Rian yang melihat Nabila cemas pun langsung menghampirinya.
" Kenapa ? Panik banget" ucap Rian sambil menahan tawa
" Bukan urusan lo " jawab Nabila ketus
" Bareng sama gue aja gimana ? Daripada telat " ucap Rian
" Ogah " jawab Nabila sambil mencari driver kembali
Nabila belum juga menemukan driver kembali, ia pun semakin panik. Ditambah hari ini ia harus meeting pagi, Nabila semakin dibuat panik.
" Gue hitung sampai 5, 1.. 2.. 3..4.."
" oke oke gue mau, terpaksa " jawab Nabila dan Rian tersenyum
Rian langsung membuka pintu mobilnya, namun Nabila justru membuka pintu belakang.
" Gue bukan supir Bil " kata Rian kepada Nabila
" Cepetan Ian " jawab Nabila
" Pindah dulu kedepan, baru kita jalan "
Karena tak ingin berdebat dan mengulur waktu, segera Nabila pindah ke kursi depan dan duduk disamping Rian.
Segera Rian menyusul, dan mereka segera meninggalkan Halaman rumah.
" Lo kerja dimana ? " tanya Rian
" PT. Buana Sakti "
" Oohh Deket dari tempat gue yah "
Nabila tak menanggapi, ia tak perduli dimana Rian bekerja.
" Btw Bil, ini ga gratis yah " kata Rian membuat Nabila menoleh kearahnya
" Wahh ternyata lo ada maksud, berapa sih berapa yang harus gue bayar " kata Nabila dengan kesal
" Gue ga minta di bayar pakai duit Bil, gue ga semiskin itu "
" Terus Lo mau gue bayar pakai apa hah ? "
" lo temenin gue nonton hari Sabtu nanti, gimana ? "
" Dih ogah banget, modus banget Mending gue turun deh "
" Kalau lo turun emang lo yakin ga akan terlambat? "
Nabila merasa Ian benar, ia memang tak punya waktu banyak.
" Gimana ? Nonton di hari Sabtu" kata Rian mengulang
" Gue kerja " jawab Nabila
" Yaudah Minggu, oke "
" Yaudah iya oke, ini karena terpaksa dan di paksa bukan karena gue mau "
" Oke, ga ada alesan lagi yah "
Dengan terpaksa Nabila menuruti permintaan Rian.
Begitu sampai di tempat kerja, Nabila segera turun dari mobil Rian tanpa mengucapkan apapun.
" Sama sama " teriak Rian dari dalam mobil
Nabila tak perduli ia terus berjalan meninggalkan Rian.
Saat Rian hendak menutup kaca pintu, seseorang menghampiri dirinya.
" Ngapain lo " ucap seorang wanita
" Aurel ? Lo kerja disini "
" Jawab gue, Lo ngapain disini "
" Nganterin Nabila "
" Turun Lo "
Rian turun dari mobil, ia dan Aurel menepi sejenak.
" Apasih Rel ? " tanya Rian bingung
" Lo yang apa apaan Rian, ngapain lo deketin Nabila lagi hah. Dengan lo pindah di sebelah dia aja itu udah ganggu hidup dia "
" Ya mana gue tau kalau gue tetanggaan sama dia sih Rel "
" Yaudah sekarang kan Lo tau, mending lo pindah deh. Emang lo belum puas ya nyakitin sahabat gue "
" Nyakitin? Justru sahabat lo itu yang nyakitin gue Rel. Dia mutusin gue tiba tiba, semua akun gue di blokir. Sampai sekarang gue aja ga tau alasan apa sampai dia mutusin gue "
" RIAN MANA ASA CEWE YANG NGELIAT COWOKNYA SELINGKUH DIEM AJA "
" Selingkuh ? Siapa sih Rel yang selingkuh "
" Ya lo lah Rian pake nanya lagi, nih yah gue kasih tau. Waktu itu gue sama Nabila pergi ke Jogya buat kasih lo kejutan. Tapi ternyata kita ngeliat lo pelukan sama cewe "
" Kapan ? "
" Ya pokoknya saat kita masih kuliah, cewenya itu tinggi, putih , rambut pirang ya cantik sih "
Rian mencoba mengingat, kemudian ia teringat oleh sosok perempuan yang Aurel maksud.
" Oo Manda "
" Bodo ga peduli siapapun mau Manda, Mandi. Yang jelas lo udah selingkuh"
" Dia saudara gue, bahkan dia udah gue anggap adik kandung sendiri Rel. Gue berani sumpah "
Saat Aurel hendak menjawab, terdengar bunyi ponsel miliknya.
" Duh gue hampir telat, udah lah gue sibuk . " Aurel berjalan meninggalkan Rian
Kini Rian paham letak kesalahannya, Nabila salah paham kepada dirinya.
Rian tau harus berbuat apa, dengan segera Rian pergi dari tempat kerja Nabila pergi menuju tempat ia bekerja.
..
Pukul 10 malam Nabila baru bisa pulang kerumahnya, dengan rasa lelah ia berjalan mencoba untuk masuk kedalam rumahnya.
Saat Nabila hendak mencari kunci rumah, tak ia temui kunci rumah tersebut.
" Kayaknya ketinggalan deh, duh gimana nih " kata Nabila panik
Nabila mencoba menghubungi pemilik kontrakan, namun sayang sang pemilik tidak berada dirumah.
Nabila ingat jika pintu belakang tak terkunci, namun kini ia harus melewati rumah Rian untuk bisa masuk kedalam rumahnya.
" Terpaksa deh gue, daripada gue ga bisa masuk " ucap Nabila sendiri
Nabila mengetuk pintu rumah Rian, dan tak lama sang pemilik membukakan pintu.
" Bila, kenapa ? " tanya Rian melihat Nabila yang berdiri didepan pintu
" Kunci rumah gue ketinggalan di kantor, si Ibu lagi ga dirumah. Jadi gue mau numpang lewat rumah Lo buat kerumah gue "
" Oohh, boleh sih. Tapi lo temenin gue makan malem yah "
" Ian, gue cape sumpah buat berdebat sama lo gue mau istirahat "
" Lo pasti belum makan Bil, udah ayo lo masuk dan duduk gue siapin semuanya "
Nabila yang enggan berdebat pun masuk kedalam rumah, ia pun duduk di sofa yang Rian minta.
Saat Nabila tengah menunggu Rian, Nabila Melihat sebuah foto.
Rian keluar dari dalam kamar setelah mengganti pakaian, namun saat Rian keluar Rian tak menemukan Nabila disana.
" Loh ko pergi " ucap Rian
Saat Rian hendak membuka pintu belakang milik Nabila, pintu itu sudah terkunci.
" Kenapa yah " ucap Rian bingung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!