"Manda...,serius kamu mau kejakarta menemui suamimu?",tanya Citra dibalik ponselnya.
"Iya Citra...,Kamu tau sendiri sudah 2 tahun lebih suamiku berubah,Aku ingin tau apakah suamiku punya selingkuhan atau emang sibuk kerja,karena perasaanku mengatakan bahwa ada yang disembunyikan oleh suamiku",jawab Manda sedih.
"Baiklah Manda...,semoga kamu mendapatkan jawaban terbaik saat menemui suamimu dijakarta,Aku nggak bisa membantu apapun karena aku belum menikah,tapi jika terjadi sesuatu saat dijakarta nanti,aku akan siap sedia kapanpun kamu membutuhkan",ucap Citra mengakhiri pembicaraan mereka.
Citra dan Manda adalah sahabat yang dimulai dari bangku perkuliahan,sama-sama merantau dan dari keluarga sederhana,mereka saling membagi keluh kesah,kebahagiaan secara bersama-sama.
Mereka terpisah saat perkuliahan selesai,namun hubungan mereka tetap lancar dengan saling membagi kisah hidup mereka melewati sambungan telpon.
Jika Citra mendapatkan pekerjaan dijakarta,Maka Manda memilih tetap dirumahnya yang berada disurabaya dan mengabdi sebagai guru honorer,sampai 1 tahun setelahnya Ia bertemu dengan pemuda tampan dan baik hati serta memiliki pekerjaan yang baik.
Dia adalah Fahri,Fahri yang bekerja sebagai kepala cabang perbankan ternama jatuh cinta pada jiwa keibuan Manda saat ada kunjungan tentang sosialisasi cara pengelolaaan keuangan yang baik ketempat Manda mengajar.
Fahri yang begitu jatuh cinta langsung meminta Manda kepada orang tuanya,bahkan 3 bulan setelahnya mereka dinyatakan sah menikah baik agama maupun negara.
Namun ujian sekaligus keberkahan menyelimuti pernikahan mereka saat Manda melahirkan anak pertama,Fahri mendapat kenaikan jabatan sebagai Manager Operasional Wilayah Jakarta,akhirnya dengan berat hati Fahri berangkat seorang diri.
Pada awalnya semua berjalan dengan baik,Namun Manda merasakan suaminya berubah setelah 6 bulan suaminya berangkat dan menetap dijakarta.
Tidak ada lagi perhatian lewat pesan maupun telpon yang Manda terima,bahkan tak jarang Manda mengirim pesan berpuluh-puluh kali untuk menanyakan kabar suaminya tapi jawaban yang Ia dapatkan sangat menyakitkan.
Selain jawaban sibuk yang suaminya katakan,Manda juga sering mendapatkan makian dan cacian saat Ia berkeluh kesah karena lelah karena harus mengajar dan mengurus anak secara bersama-sama.
Kecurigaan Manda semakin terasa nyata saat Ia memimpikan suaminya tengah bermanja-manja dengan seorang wanita,Namun saat Manda menceritakan mimpinya itu kepada Fahri,Manda harus merasakan omelan karena menurut suaminya mimpinya itu aneh dan tak berdasar.
Karena kejadian itulah hubungan mereka semakin kejurang kehancuran,tapi Manda tak bisa berbuat banyak karena pekerjaannya sebagai guru tidak bisa diabaikan begitu saja.
1 tahun setelahnya hubungan mereka semakin buruk,bahkan libur panjang saat hari lebaran idul fitri tiba,Fahri tidak pulang dengan alasan ada pekerjaan tambahan yang atasannya berikan,walaupun benar bahwa Manda mendapatkan nafkah lebih karena pekerjaan tambahan yang suaminya lakukan,tapi tak membuat Manda percaya begitu saja.
Kecurigaan Manda semakin terasa yakin suaminya berselingkuh saat suaminya sendiri salah mengirim pesan cinta manis,walaupun jawaban yang diberikan bahwa itu adalah pesan yang ditulis temannya,tapi Manda semakin kuat untuk menemui suaminya.
Tapi kegagalan harus Manda rasakan saat mendapati Ibunya sakit cukup parah,bahkan karena sakitnya itu ibunya kini hanya bisa menggunakan kursi roda untuk beraktifitas kesehariannya.
Manda mengubur dalam-dalam keinginannya untuk menemui suaminya,selain dia anak tunggal,Ia juga tidak tega membiarkan ayahnya merawat seorang diri Ibu yang begitu berjuang keras untuk menguliahkannya.
Manda merasakan kesedihan yang luar biasa saat itu,dan mulai saat itu juga Ia membagi kesedihannya dengan Citra.
Manda dan Citra saling membagi kisah hidup mereka,jika Manda lebih banyak hal menyakitkan dan kesedihan,tapi Citra justru banyak hal yang membahagiakan.
Manda merasakan iri sekaligus bahagia saat mendengar Citra dengan kebahagiaannya menemukan lelaki yang sesuai dengan impiannya.
Tak lupa juga Manda bahkan sering menasehati Citra untuk menjaga dengan baik hubungannya itu,karena Manda turut bahagia saat Citra bahagia dengan hubungannya.
Sampai suatu ketika,Manda merasakan bahwa ciri-ciri yang Citra sebutkan tentang pasangannya sama persis dengan sosok suaminya.Tapi Manda menampiknya bahwa laki-laki seperti suaminya banyak diluaran sana.
Hubungan keduanya semakin lancar,bahkan Manda bisa tersenyum kembali berkat Citra yang selalu bisa menenangkan perasaannya,karena walaupun Citra belum menikah,tapi dia bisa memberikan solusi yang terbaik untuk Manda dan suaminya.
Bahkan saat Citra mendapatkan uang dari pacarnya,Manda juga mendapatkan hadiah yang Citra kirimkan langsung dari jakarta.
Manda benar-benar iri saat mendengar bagaimana Citra yang merasa beruntung bertemu dengan pacarnya yang selain tampan juga sangat perhatian.
Sampai 1 tahun setelahnya,Manda kehilangan Ibunya untuk selama-lamanya,tapi yang semakin membuat Manda sedih adalah suaminya tidak bisa menyempatkan pulang atau mengiriminya uang.
Dengan segala pertimbangan yang ada dan restu dari ayahnya,Manda memberanikan diri akan menemui suaminya dijakarta.
Note :Haiii...
kita ketemu lagi,Ini cerita baru aku,semoga kalian suka ya....,ikutin terus kisah mereka ya.terimakasih.
"Sayang....,Maaf ya jika beberapa hari kedepan kita nggak bisa ketemu,soalnya ada keluargaku dari kampung yang akan berkunjung kesini",bohong Fahri saat makan malam bersama dengan Citra sepulang bekerja.
Citra dengan wajah sedihnya menatap pacar yang selama 2 tahun ini selalu membuatnya bahagia,namun Ia kemudian terbesit untuk menanyakan sesuatu yang selama ini Ia coba pendam.
"Mas...,Kapan kita menikah?Maaf jika Mas tidak nyaman saat Aku menanyakan ini,Karena Aku hanya ingin tau hubungan kita arahnya akan kemana,Jika Mas meminta aku untuk menunggu,Aku akan menunggu asal jelas kapannya,kenapa nggak sekalian aja Aku kenalan dengan orang tua Mas saat mereka disini",tanya Citra dengan wajah sendunya.
Fahri menggenggam tangan Citra dengan lembut dan menatapnya penuh kasih sayang.
"Citra sayang...,Mas bukan tidak ingin menikah,tapi Mas ingin punya rumah dulu sebelum kita menikah,saat ini Mas masih membantu orang tua Mas menyekolahkan adik-adik Mas dikampung,kamu tolong ngertiin ya sayang...,Mas janji jika keuangan Mas sudah stabil dan ada rumah untuk masa depan kita,Mas akan langsung melamarmu dan menikah sesuai impianmu".bohong Fahri untuk kesekian kalinya.
Citra tersenyum dengan sumringah,setidaknya Ia mendengar bahwa Fahri memikirkan masa depannya,Namun Citra kembali sedih saat Fahri menolak memperkenalkan Citra kepada orang tuanya.
Makan malam terpaksa selesai saat Citra kembali kesal dan ingin segera pulang,Fahri tidak bisa berbuat banyak saat didalam mobilnya Citra terus terdiam dan membuang muka,namun saat Citra tiba ditempat kostnya,Ia kembali tersenyum saat Fahri mengirimkan uang sebagai kompensasi saat Fahri tidak bisa menemuinya untuk 1 minggu kedepan.
Tidak ada keanehan yang Citra rasakan saat menjalin hubungan dengan Fahri selama 2 tahun ini,Fahri merupakan sosok yang sempurna untuk Citra,karena selain tampan Fahri juga sangat perhatian dan baik.
Fahri benar-benar sosok laki-laki yang Citra impikan selama ini,walaupun tak dapat dipungkiri Fahri sangat tertutup tentang keluarganya,padahal Citra beberapa kali memberikan kesempatan Fahri untuk mengenal keluarganya yang berada diYogyakarta.
Malam yang semakin larut membuat Citra langsung beristirahat setelah mandi agar tidur dengan nyaman.
Tapi Fahri ditempat tinggalnya yang disediakan oleh Perusahaan,Ia tidak bisa langsung istirahat begitu saja,Ia membereskan seluruh ruangannya untuk menyambut istri dan anak semata wayangnya.
Walaupun bagi Fahri, saat ini Ia lebih mencintai Citra dibanding istrinya yang hubungannya sudah tidak berjalan baik beberapa bulan kebelakang.
Fahri seakan lupa bagaimana saat jatuh cinta dengan Manda dulu,karena kehadiran Citra sangat mengalihkan seluruh perhatian Fahri begitupula dengan cinta yang Ia rasakan.
Fahri mengemas barang-barang yang sekiranya akan menimbulkan kecurigaan untuk istrinya,karena walaupun rasa cintanya sudah luntur karena kehadiran Citra,tapi Ia masih enggan menceraikan Manda,karena pekerjaannya akan cukup berpengaruh saat Ia memutuskan untuk bercerai,selain karena nama baiknya jadi tercoreng,Fahri takut jika dia justru akan turun jabatan bahkan bisa dimutasi ketempat yang jauh dari keramaian.
**
Keesokan harinya,Jam 1 siang Fahri telah berada dibandara untuk menjemput istri dan anaknya,Ia cukup gelisah saat tau bahwa Ia akan kembali dalam 1 rumah dengan istri dan anak yang selama ini Ia abaikan.
Fahri berdiri dipintu kedatangan untuk mencari sosok yang Ia tunggu,tak lama kemudian orang yang Ia tunggu keluar dengan lambaian tangan dari teriakan anaknya.
"Ayah......",Sapa Kayla saat tau Ayahnya telah menjemputnya.
Kayla berlari memeluk anaknya,Fahri menerima pelukan hangat dari anaknya yang Ia sadari bahwa anaknya sudah cukup besar,bahkan Fahri lupa kapan Ia peduli dan perhatian kepada anaknya namun saat merasakan pelukannya Ia merasa bersalah dan juga merasakan kehangatan yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya.
Ada rasa bahagia yang tak bisa diucapkan saat melihat anaknya terus berceloteh dengan bahagia,Fahri sampai mengabaikan sapaan dari istri yang Ia acuhkan selama ini.
Manda mengajak suaminya untuk bersalaman,walaupun canggung,Fahri menerima sapaan salam dari tangan istrinya,tidak ada lagi getaran yang Ia rasakan bahkan Fahri enggan untuk menatap istrinya lebih lama lagi.
Selain karena cintanya yang sudah luntur,Fahri melihat perubahan besar pada tubuh dan penampilan istrinya,Kini istrinya mantap berhijab dan memiliki berat badan berlebih.
Manda menatap sedih suaminya,Suaminya benar-benar berubah dan Manda semakin ingin mencari tau.
Setelah 2 jam perjalanan,mereka tiba ditempat tinggal yang selama ini menjadi tempat berteduh untuk Fahri,Kayla yang kelelahan langsung tertidur dikamar yang Fahri siapkan khusus.
Kini hanya ada Manda dan suaminya yang sedang ada dimeja makan setelah Manda mengeluarkan oleh-oleh yang dibawanya.
"Mas...,aku ingin tanya sama Mas,Aku mohon Mas bisa menjawabnya dengan jujur",ucap Manda dengan tegas.
"Mas kenapa?Kenapa selama ini mengabaikan aku dan anak kita,jika ada ucapanku yang salah aku minta maaf,tapi kenapa Mas harus diam dan cuek selama ini,Aku istri dan Ibu dari anakmu Mas...,nggak bisakah kamu menghargaiku karena itu,selama 2 tahun lebih Mas berubah,aku bisa saja menganggap Mas sibuk kerja dan kelelahan,tapi ini terlalu aneh untuk aku terima Mas...,Kamu sudah keterlaluan mengabaikan aku dan anak kita".
Fahri menatap istrinya dengan datar,Ia ingin jujur tapi ada ketakutan untuk masa depan pekerjaannya yang sudah Ia bangun dengan susah payah.
"Manda...,Aku minta maaf atas segala sikapku kekamu selama ini,Aku jujur juga lelah saat disini semuanya aku mengurusnya sendiri,aku hanya nggak ingin kamu kawatir disana,makanya aku cuek",ucap Fahri dengan kebohongannya.
Manda tidak percaya begitu saja,Ia bertekad akan menggunakan waktu 1 minggunya untuk menemukan jawaban atas berubahnya sifat suaminya.
Selanjutnya tidak ada obrolan lagi diantara mereka,selain Manda yang ikut beristirahat dengan anaknya,Manda juga ingin menyiapkan mentalnya jika Ia mendapatkan hasil yang menyakitkan hatinya.
Fahri terus merasa gelisah saat seharian Ia tidak berkomunikasi dengan Citra,saat malam tiba,Fahri keluar dari dalam rumahnya dan duduk diteras depan setelah memastikan istri dan anaknya sudah tidur.
Ia mengeluarkan ponsel khusus yang digunakan dalam menjalin hubungan dengan Citra,Fahri kembali memastikan tidak ada yang mendengar obrolannya dengan Citra sambil menutup pintu rumahnya dengan rapat,namun nyatanya Ia lupa bahwa jendela kecil yang ada disamping pintu tetap terbuka.
Cukup lama Citra nggak mengangkat telpon dari Fahri sampai Fahri sendiri merasa kesal.
"Maaf sayang....,Aku habis nonton bioskop sama temen kerja,Ada apa sayang....,Katanya kita nggak usah berkomunikasi dulu selama 1 minggu,tapi ini apa?Kamu kangen aku ya sayang...",ucap Citra dengan suara manjanya saat sambungan telpon mereka terhubung.
Kemarahan Fahri melebur,entahlah,Fahri sendiri merasa heran Ia begitu mencintai Citra dengan segala sifat manja dan manisnya,Ia selalu luluh sekaligus semangat saat mendengar Citra bercerita atau hanya duduk disebelahnya,itulah mengapa Ia bisa bertahan sampai 2 tahun lamanya menjalani hubungan terlarang itu.
Suara Citra yang kembali berbicara dibalik ponselnya,membuat Fahri kembali tersadar dari lamunannya.
"Iya sayang....,Mas kangen banget sama kamu,satu hari nggak ketemu rasanya Mas sudah tidak tahan untuk bertemu denganmu,bagaimana kalau besok Mas jemput ditempat kostan kamu sayang?,kita berangkat kerja bareng dan kalau perlu kita sarapan bareng".ucap Fahri dengan lembut.
Citra tentu saja bahagia,Ia berpikir Fahri akan benar-benar tidak akan menemuinya selama 1 minggu,namun nyatanya Fahri tetap bersikap biasa aja.
"Oke sayang...,Aku juga kangen sama Mas",ucap Citra dengan malu-malu disebrang sana.
Fahri tersenyum lebar setelah mengakhiri telponannya dengan Citra,Ia memegang dadanya dan detaknya masih begitu kencang hanya karena mendengar suara Citra yang sudah seharian ini tidak Ia dengar.
Tanpa Fahri ketahui,Manda telah mendengar obrolan suaminya dengan wanita yang Manda yakini itu adalah selingkuhannya,Manda bertekad besok dia akan mengikuti suaminya sampai Ia sendiri tau siapa wanita yang telah merebut suaminya selama ini.
Manda mengendap-ngendap saat masuk kekamarnya,Fahri tidak boleh tau bahwa kedatangannya kejakarta ingin mencari tau apa yang membuat suaminya berubah.
Walaupun belum sepenuhnya benar,tapi ada setitik pencerahan tentang mengapa sikap suaminya berubah.
Manda tidak bisa tertidur sepanjang malam,dadanya bergemuruh saat melihat dengan matanya sendiri suami yang dulu sangat mencintainya kini telah memiliki wanita lain dan memberikan segalanya untuk wanita itu.
Manda yang sudah menyiapkan segalanya sebelum tiba dijakarta,Ia segera menghubungi sebuah rental mobil yang akan Ia gunakan untuk mengikuti suaminya kemanapun Ia pergi.
Manda memberi perintah bahwa jam 6 pagi mobil harus sudah ada beserta supirnya untuk tiba dialamat yang tak jauh dari rumah suaminya tinggal.
Manda sudah tidak sabar sekaligus ingin tau bagaimana rupa wanita itu sampai tega merebut suami yang Ia cintai selama ini.
Rasa kantuk yang sudah tidak terhindarkan membuat Manda tertidur dengan segala amarah yang Ia pendam selama ini.
Keesokan paginya,Manda bersikap layaknya seorang istri yang taat kepada suaminya,Ia bangun pagi-pagi sekali saat Adzan berkumandang,Ia menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk suaminya bawa.
Manda sedikit bahagia saat suaminya masih mau menyantap makannnya,padahal Ia mendengar bahwa suaminya akan sarapan dengan wanita yang dihubunginya semalam.
Dan benar saja,jam 06.30 pagi suaminya berpamitan untuk berangkat kerja,Ia menyempatkan untuk memeluk anaknya dan memberi uang untuk anaknya pergi ketaman bermain.
Dengan bahagia Kayla memeluk Ayahnya dengan erat."Terimakasih Ayah....,Kayla akan ajak Ibu ke mall,nanti sore Ayah jemput ya...",ucap Kayla dengan senyum lebarnya.
Fahri mengangguk,namun bagi Manda hari ini justru akan menjadi hal yang sangat menyakitkan untuk dia,karena akhirnya Ia akan tau kenapa suaminya berubah dalam 2 tahun terakhir.
Saat Fahri keluar dari rumahnya,Manda bergegas mengajak anaknya untuk memakai sepatu dan Manda merapikan meja makan ala kadarnya.
Manda menghubungi mobil yang akan Ia sewa yang ternyata sudah menunggu didepan rumah,Manda dan anaknya segera keluar sebelum Fahri semakin jauh dan Ia akan kesulitan dalam mengikutinya.
Beruntung jalanan yang macet,membuat mobil yang Manda sewa berada tepat 1 mobil dibelakang mobil milik Fahri,hatinya terus berdebar saat waktu terus berjalan dan semakin cepat juga Ia akan tau kemana perginya Fahri.
Ternyata tujuan Fahri yang akan menjemput seorang wanita cukup dekat,hanya 15 menit dari keluar rumah dan kemacetan akhirnya mereka sudah sampai.
Manda menghentikan mobilnya tak jauh dari tempat suaminya berhenti,saat itu pula Manda terus fokus untuk melihat gerak gerik Fahri yang ternyata tak keluar dari mobilnya.
Tak lama seorang wanita yang Ia kenal sangat dekat keluar dari tempat kostnya,Manda bahkan ingin berteriak memanggil namanya saat tau bahwa itu sahabat yang selama ini begitu dekat dan selalu menjadi tempat bersandarnya.
Namun semuanya berubah saat orang yang Ia sebut sahabat masuk kedalam mobil milik Fahri dengan senyum bahagianya.
Manda bahkan menyadari Sahabatnya itu sangat cantik dan penampilannya jauh dari apa yang Manda kenakan saat ini.
Air mata mulai menetes saat mobil Fahri melaju meninggalkan tempat kostan itu,begitupula Manda yang terus mengikuti dari jarak yang aman.
Perasaan hancur,kecewa,marah merasuki hati Manda saat tau bahwa orang yang selama ini selalu menghiburnya adalah orang yang memberinya luka.
Namun Manda kembali tersadar saat memutar memori-memori saat Citra bercerita tentang laki-laki yang ternyata adalah Fahri.
Manda mengingat bagaimana Citra yang sangat bahagia atas ketulusan cinta dari Fahri,bahkan Citra begitu bangga saat tau Fahri menjaga kehormatannya dan tetap menjalin cinta layaknya hubungan sehat yang orang dewasa lakukan.
Manda kemudian terbesit ingin mencari tau lebih dalam sebelum benar-benar Ia akan memarahi Citra karena telah menjadi orang yang merebut cinta suaminya.
Manda membuka ponselnya dan mengirimkan pesan pada Citra untuk mengajak bertemu.
Dengan tangan bergetar,Manda mengirim pesan dengan bahasa seperti biasanya layaknya sahabat lama dalam berkomunikasi.
"Citra...,ketemu Yuk?jarang-jarang kan aku ada dijakarta,jam makan siang nanti ketemu dimall X yuk?Aku akan menunggumu disana sama anakku",bunyi pesan yang Manda kirimkan.
Dimobil milik Fahri,Citra tersenyum bahagia saat menerima pesan dari sahabat yang Ia rindukan selama ini,bahkan senyumannya membuat Fahri kesal karena terlihat sekali bahwa Citra sangat senang saat membaca pesan dari sahabatnya itu.
"Memang sahabat darimana sampai sebahagia itu sayang...",tanya Fahri ingin tau.
"Sahabatku saat berkuliah diBandung Mas,Mas Fahri sih nggak pernah nanyain apapun tentang teman dan sahabat-sahabatku,jadi kan Mas nggak tau walaupun kita udah berhubungan lama,tapi kalau nanti kita menikah,kita undang dia ya Mas...?,dia disurabaya sih,tapi sekarang lagi ada dijakarta karena sesuatu hal,makanya dia ngajak aku bertemu,nggak apa-apa kan Mas kalau kita nggak makan siang bareng hari ini",ucap Citra sambil tersenyum.
"Iya sayang nggak apa-apa....,temui dia,pasti dia juga sama bahagianya seperti kamu",jawab Fahri dengan lembut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!