NovelToon NovelToon

FATAMORGANA

RYH-BAB-1-ADIK BERMASALAH DAN IBU YANG RAKUS!

Sejak kecil Audi terbiasa hidup dengan segala kemudahan, selalu saja keinginannya dipenuhi. Jika tidak maka dia akan marah, Audi sebenarnya wanita yang cantik hidung mancung, matanya bulat indah, alis tebal, bibir sensual, tinggi badan 165cm, kulitnya kuning langsat, rambut panjang lurus. Justru semua yang dia miliki menjadikannya tidak bersyukur, Audi mulai terlihat nakal disaat masuk dibangku SMU.

Ibu mereka yang buat Audi berperangai buruk, jika ada Salah satu Dari kakaknya menegur pasti ibu mereka selalu membelanya. Bahkan tidak segan-segan sang ibu memaki anaknya yang lain, beliau tidak mau ada yang intervensi urusan Audi. Kalau sudah seperti itu kondisinya, semuanya diam bahkan ayah mereka sudah malas bicara dengan keduanya.

Pergaulan dengan orang-orang membuat dia ingin seperti mereka, disekolah selalu buat Masalah. Kakaknya datang untuk mendengarkan keluhan yang sama dari wali kelasnya, kakaknya menatap kearah Audi dengan tatapan yang dingin.

"Mau kamu apa?" Tanya Mella pada adiknya

"Ga mau apa-apa!" Jawabnya acuh, Mella menatapnya sekilas ditinggalnya pergi

'jika dia ga berubah juga, aku akan kembalikan dia kerumah orangtuaku' Bathin Mella dalam hati.

Audi tidak perduli kakaknya susah karena ulahnya, dia bergabung dengan anak-anak motor, track-track liar dijalanan. Pulang kerumah dengan baju seragam sekolahnya yang sudah kotor, Mella hanya melihatnya. Lalu dimasukan baju seragam adiknya kedalam mesin cuci, diamnya Mella berarti dia sedang menaruh bom waktu untuk siap diledakkan tepat kesabarannya telah terkikis habis.

Mella mengajak adiknya kerumah orangtua mereka, karena Mella sudah tidak sanggup mengurusnya. Dia sendiri punya pekerjaan lain', tanggung Jawab ada dibahunya. Jika waktunya hanya dihabiskan dengan prilaku buruk adiknya, dia sendiri yang akan hancur.

"Aku udah ga sanggup Audi, lebih baik dia tinggal sama mama lagi! Aku juga punya kerjaan yang menjadi tanggung Jawab aku!" Ucap Mella pada ibunya, ibunya langsung berdiri Dari duduknya

"kalau gitu kamu harus siap menanggung biaya sekolah Dan lain-lainnya!" Ujarnya, Mella pun berdiri mengambil tasnya berkata

"Yaa itu lebih baik mah, daripada aku satu rumah dengan dia! Bisa gila dengan semua kelakuannya!" Ucap Mella Tegas, dia langsung keluar rumah segera dia masuk kedalam mobil nya dan meninggalkan rumah orangtuanya

Mella menyuruh orang untuk mengantarkan barang-barang adiknya kerumah orangtuanya, tidak ada yang tersisa dirumah Mella barang Audi. Prinsip Mella selama adiknya masih seperti itu, selama itu juga dia akan bersikap dingin padanya.

"Gue BENCI banget sama kakak gue! Selalu aja orang-orang bandingin gue sama dia!" Audi curhat sama genknya, Sella tertawa berkata

"Laah...emang kakak lo yang mana Di?" Tanya Sella, Audi bercak

"Ck, Kakak gue yang cewelah!" Jawab Audi sewot, tertawa keraslah teman-teman Audi

"Emang kakak lo perfect Di! Gue aja mau sama dia! Cewe idaman semua laki tuch!" Ujar Dennis, Audi mengangkat alisnya

"Terus menurut lo, gue harus kayak dia gitu?? Beeuhh ...ogah!!" Jawab Audi memutar bola matanya, Sella berkata

"Ga ada yang nyuruh lo seperti dia! Tapi lo harus ingat baiknya kakak lo! Sama kita-kita aja baik bahkan royal, nah...apa lagi sama lo yang adiknya sendiri! Pikir pake otak lo!" Sella mendorong kening Audi dengan jari telunjuknya.

"Ahhh tai! Lo semua penjilat!" Audi ngambek meninggalkan genknya,

Teman-temannya sebenarnya kesel lihat Audi yang tidak bersyukur punya kakak seperti Mella, selalu perhatian dan memenuhi kebutuhan adiknya. Otak Audi sudah terkontaminasi dengan ibunya, Mella selalu saja disalahkan, diperas Dan dihina-hina. Terkadang Mella berpikir apa dia bukan anak kandungnya, tetapi pertanyaan hanya sebatas dibenaknya saja.

Audi bolos sekolah dia mendatangi kostan pacarnya, pacarnya kaget dengan kedatangan Audi. Karena Audi tidak menghubungi nya lebih dulu, tetapi dia juga senang berarti akan ada makanan gratis yang diberikan Audi.

"Kamu udah makan yank?" Tanya Audi pada pacarnya

"Belum" Jawab Ferry

"Ya udah aku beli sekarang yaa" Audi langsung keluar Dari kamar ferry

Audi melihat ada yang jual nasi uduk, tiba-tiba ada yang memukul bahu nya. Dia menoleh ternyata abangnya

"Ga sekolah?!" Tanya Ardi pada adiknya

"Sekolah kok tapi ga ada gurunya" Ucap Audi berbohong, mata Ardi menyipit

"Bohong lo sama gue?!" Akhirnya Audi mengeluarkan uang lima puluh ribu untuk suap mulut' abangnya, setelah diberi uang langsung pergi

"Sial!" Ujar Audi meninju tangannya keatas

Ibunya tidak pernah Tau kelakuan buruk Audi diluar rumah, jika Mella beritau disangkanya jahatlah, irilah, bukan urusan kamu dan seterusnya. Jika kondisinya sudah seperti itu, Mella hanya terdiam lalu pergi meninggalkan mereka.

Mella hanya takut adiknya terjerumus dalam pergaulan yang Salah, tetapi ibunya selalu membela dan mendukung semua aktifitas rusaknya. Belum lagi melihat gaya berpakaian adiknya tidak melihat tempat, menjadi gunjingan banyak tetangga. Kalau dikasih Tau bilangnya bukan mereka yang kasih makan, nggak perlu dengerin apa kata orang.

"Mel! heh masih pagi begong!" Ujar Emil sahabat Mella, Mella langsung tersadar

"Heh nggak kok ini lagi lihat laporan mingguan" Ucap Mella menutupi kegelisan hatinya.

"Ga perlu ditutupin! Gue Tau pasti adik lo lagi kan?! Masukin pesantren aja biar otaknya ga koslet!" Ucap Emil sambil nyengir, Mella tersenyum melihat sahabatnya

Mella kembali focus pada pekerjaannya, dia nggak mau sampai kena complain Dari atasannya, belakangan ini pikirannya memang sedang tidak baik-baik saja. Banyak yang menjadi prioritasnya, ayahnya yang sedang sakit, adiknya yang bermasalah. Belum lagi pengeluaran yang terus membengkak, bahkan Mella harus bekerja ditiga tempat untuk bisa meng-cover semua itu.

Setiap hari dia tidur hanya Dua atau tiga jam, masa mudanya benar-benar dia habiskan untuk bekerja demi memenuhi tuntutan hidup Dari ibunya, jika tidak dipenuhi maka sumpah serapah akan keluar Dari mulut' ibunya. Sejak kecil ketidak adilan sudah menjadi bagian Dari hidupnya, tak ada kata istirahat untuk dirinya sekadar menikmati hidupnya.

Ingin sekali dia pergi meninggalkan semuanya, tapi bagaimana dengan ayahnya. Itulah yang selalu menjadi pertimbangan terbesar dalam diri Mella, Mella sangat menyayangi ayahnya begitu sebaliknya sang ayah juga sangat menyayangi Mella.

Setiap hari Mella pulang kerumah sudah sangat larut malam, dia akan keluar rumah jam Lima tiga puluh menit. Dia membagi waktunya dengan kuliah Dan bekerja, untungnya biaya kuliah Mella dia dapat Dari beasiswa jadi tidak terlalu berat untuknya. Selesai kuliah dia langsung berangkat kerja diperusahaan kontraktor, sore harinya dia menjadi jurnalis freeline Dan diperusahaan asuransi. Tubuhnya tidak pernah lelah yang lelah pikirannya juga hatinya, semua yang dilakukan tak bernilai sedikit pun dimata ibunya.

Bersambung

RYH-BAB-2-PERTEMUAN DENGANNYA KEMBALI LAGI!

Mella siang ini ada meeting dengan Co Build, CEO Dari PT. Rendi Dan Rekan. Sebenarnya Mella sedang tidak focus, tetapi perusahaannya mengirim dirinya untuk perwakilan Dari kantornya. Yang buat Mella terkejut lagi-lagi dia dipertemukan oleh lelaki yang sama, dunia seluas ini masih saja bisa bertemu dengannya.

Mella berpikir bukan CEO yang hadir meeting Kali ini, ternyata dia harus bertemu kembali dengannya. Lelaki itu selalu memaksa Mella untuk menjalin hubungan dengan nya, sedangkan lelaki itu sudah beristri.

"Hi Mel, kita bertemu lagi. Apa kabarmu? Semakin cantik kamu" Ujarnya dengan senyum genitnya, tetapi Mella tidak menanggapinya.

'Kalau kamu tidak bisa aku dekati dengan cara baik-baik, maka aku akan pakai cara lain! Kamu pasti jadi milikku Mel!' Bathin Rendi tatapannya begitu tajam melihat Mella, bahkan dia menyeringai

Meeting dimulai semua telah siap mendengarkan Mella presentasi, disaat Mella terus bicara dalam meeting. Rendi justru memperhatikan seluruh yang ada pada diri Mella. Tatapan matanya penuh dengan nafsu, rasa ingin menerkamnya.

Setelah satu jam empat puluh Lima menit meeting selesai, Mella buru-buru rapikan berkas meetingnya dan masukkan barang-barangnya kedalam tas. Disaat Mella hendak keluar dari ruang meeting, Rendi menghalangi jalannya.

"Kenapa buru-buru sekali? Mau kemana Mel?" Tanya Rendi dengan tatapan yang menakutkan.

"Maaf pak, saya harus bekerja lagi ditempat lain. Tolong pak jangan begini pada saya" Ucap Mella dengan suara memohon, tetapi Rendi sudah kerasukan setan

"Saya bisa berikan semua yang kamu mau, asalkan kamu tidak pergi Dari saya! Tidak menolak saya! Saya Cinta sama kamu,Mel!" Tegas Rendi, Mella menatapnya Dan berkata

"Anda seharusnya sadar pak Rendi, Anda sudah beristri. Saya tidak mau dianggap merusak rumah tangga Anda, kalau anda mau selingkuh' silakan cari wanita lain' pak! Bukan saya orangnya!"Tegas Mella, Rendi berjalan mendekati Mella sampai tubuh Mella nempel ditembok dia berkata

"Aku tidak menginginkan wanita manapun! Dua tahun aku menunggu moment seperti ini dengan kamu! Istri saya? Perduli apa dengan dia?! Dia tidak akan pernah berani melarang saya!" Tegas Rendi tinggi, Mella menggigit bibirnya. Rendi melunak melihat Mella panik

"Maafkan saya,Mel..tetapi saya benar-benar mencintai mu, aku Tau semua penderitaanmu. Menikahlah denganku!" Ucap Rendi penuh penekanan, Mella menatapnya Rendi tersenyum.

"Beri saya waktu untuk memikirkannya, sekarang saya harus bekerja lagi" Ucap Mella, Rendi melihat ada banyak misteri dimata Mella. Dia benar-benar ingin mengeluarkan Mella Dari penderitaannya.

"Baik Mel! Tapi saya yang antar kamu! Deal?!" Tegas Rendi, Mella berpikir sejenak. Akhirnya dia mengatakan "Baiklah kalau itu mau Anda!" Jawab Mella, Rendi tersenyum lebar.

Mereka keluar Dari ruang meeting, beberapa mata melihat kearah mereka. Tetapi Rendi tidak perduli sedangkan Mella menunduk malu.

Rendi Wijaya Darmawan seorang konglomerat, usaha property dikuasai dijakarta bahkan dibeberapa kota besar. Usianya dua puluh tujuh tahun, tinggi badan seratus delapan puluh centi meter, berat badan ideal dengan tingginya. Rambut berwarna coklat tua, matanya berwarna Abu-abu, kulit putih bersih, hidung mancung, alis tebal sangat tampan.

Jika dia mau dia bisa mendapatkan wanita yang lebih Dari Mella dengan mudah, tetapi Rendi hanya mau Mella tidak wanita-wanita yang dengan mudah menyerahkan dirinya dihadapan Rendi. Justru Rendi menjauh dengan wanita-wanita murahan, tidak menantang sama sekali.

Rendi menikah berdasarkan perjodohan, sebab itulah Rendi belum miliki anak karena Rendi tidak pernah mau menyentuh istrinya. Baginya pernikahan mereka hanya diatas kertas semata, setiap hari Rendi harangue pulang kerumah nya.

Dia lebih suka tinggal diapartement, kelak dia berkhayal akan tinggal bersama Mella. Rendi telah siap dengan segala konsekwensinya jika istrinya Tau, karena itu yang dia harapkan.

Pertama Kali melihat Mella mengibaskan rambutnya, Rendi selalu terbayang wajah Mella. Sejak itu dia mulai mencaritau, semua Rendi dapatkan info tentang Mella. Rendi akan menemui ibunya Mella yang mata duitan, tujuannya untuk mengurangi beban Mella yang harus bekerja ditiga perusahaan hanya untuk memenuhi keinginannya ibunya.

Didalam mobil Mella hanya terdiam, Rendi sesekali melirik Mella. Dua tahun lebih dia terus memantau Mella, pernah dia mencoba melupakan Mella tetapi rasa dihati Rendi semakin kuat untuk tetap memilih Mella.

"Saya ingin kamu berhenti bekerja Mel!" Tegas Rendi, Mella yang sejak tadi diam langsung menoleh kearah Rendi

"kenapa harus saya, pak?" Ujar Mella diluar Dari konteks, Rendi tersenyum

"Karena saya maunya kamu!" Jawabnya singkat, Mella terus menatap Rendi

"Ga usah lihat saya begitu, saya udah ganteng Dari langit!" Ujarnya, Mella langsung buang muka kearah jendela tersenyum, Rendi melihatnya

"kita ketempat lain! Saya mau perlihatkan kamu sesuatu, jika kamu dipecat itu yang saya harapkan!" Ucap Rendi dengan penekanan, Mella mau menjawab lagi tapi bibirnya diberi telunjuk Rendi. "Ssstt! Don't talk anymore!" Tegas Rendi, Mella menarik nafas panjang.

"Tapi hasil presentasi saya belum anda Jawab pak" Ujar Mella, Rendi tersenyum lalu berkata "Untuk kamu saya setujui! Biar sekretaris saya yang urus semua MOU Dan SPK nya!" Tegas Rendi, Mella terdiam

Mobil Rendi terus melaju, bahkan masuk kedalam tol. Mella sebenarnya merasakan kenyamanan Dan terlindungi bersama Rendi, tetapi dia takut pada dirinya sendiri. Mella tidak mau merusak hubungan siapapun, tapi Rendi terus memaksanya. Banyak Hal gila yang dilakukannya, hari ini klimaksnya Rendi pada Mella.

Mella larut Dalam pikirannya hingga dia tertidur, Rendi melihat Mella tertidur dia tersenyum. 'Kasian kamu, Mel!' gumam Rendi, dia belai kepala Mella dengan penuh kasih sayang.

Setelah menempuh perjalanan Dua jam empat puluh Lima menit mereka sampai disebuah rumah besar, Rendi turun dari mobil membuka Pagar lalu dia masuk lagi kedalam mobil. Dia membuka pintu rumah Dan memanggil ART nya, para ART Dan penjaga rumah terkejut karena majikannya tidak memberitau mereka kalau mau datang. Rendi menggendong Mella bridal, dia masukkan Mella kedalam kamar.

Rendi menunggu Mella sampai terbangun, sambil menunggu Mella bangun. Rendi menghubungi sekretarisnya untuk menyiapkan MOU Dan SPK keperusahaan PT. Bening sejahtara.Int, lalu dia membuka laptopnya meng-check report yang masuk ke email nya. Sesekali matanya melihat kearah Mella, Rendi sangat kasian melihat Mella begitu lelahnya dia begitu pikir Rendi.

Mella terbangun dia membuka matanya perlahan lalu dia mengedarkan pandangannya. Dia terkejut langsung beringsut duduk, lalu dia melihat kearah Rendi yang sedang focus dengan laptopnya. Mella beranjak dari tempat tidur menuju Rendi.

"kenapa aku ada disini??" Ujar Mella dengan suara bergemetar menahan tangis, Rendi langsung beranjak dari duduknya

"Karena ini rumah mu! Sudah sejak Dua tahun saya membeli rumah ini untuk kamu" Jawab Rendi, dia berjalan menuju lemari lalu dibuka nya mengambil map isinya surat rumah, Mella masih terdiam Dan Rendi berjalan kearah nya.

Mengambil tangan Mella memberikan map tersebut, Mella membukanya terkejut "Bagaimana bisa??" Tanya Mella bingung, rumah ini atas namanya. Rendi tersenyum lebar. "Kamu lupa siapa saya? Humm" Ujar Rendi bungkukkan tubuhnya menatap wajah Mella sangat dekat.

Bersambung

RYH-BAB-3-TUNTUTAN MAMA ANA!

Dirumah orangtua Mella sedang terjadi keributan, mama Ana tidak suka cara suaminya menghalangi dirinya untuk terus memeras Mella. Sudah menjadi tanggung Jawab Mella memberikan semua dari Mella kecil sampai besar, Mella tidak pernah bisa menolak Keinginan mamanya jika meminta sesuatu.

Mella masih berada diluar kota bersama Rendi, dia sendiri tidak Tau luar kotanya dimana. Bodohnya justru dia tertidur didalam mobil hingga dia berada didalam kamar bersama Rendi. Tiba-tiba handphone Mella berbunyi, Rendi melihat Mella

"Angkat! siapapun yang menghubungimu!" Tegas Rendi, tetapi Mella masih terdiam. Akhirnya Rendi beranjak dari duduknya mendekati Mella, dia melihat dilayar handphone Mella lalu menatapnya, Rendi mengangkatnya Dan diloudspeaker

Mama : Mel! Kenapa lama sekali angkatnya! Mama butuh uang sekarang Lima belas juta!

Mella terkejut mendengar permintan mamanya yang rada-rada, Rendi mengatakan dengan bahasa tubuhnya. Mella menarik nafas kasar, dia menjawab

Me : Untuk apa mah uang sebanyak itu?!

Mama : Ga usah banyak Tanya! CEPAT transfer!

Me : Tunggu aja nanti aku Tf!

Mella mematikan HP nya tanpa mengucapkan salam pada mamanya, Rendi berkata

"Mana no rek nya? cepat!" Tegas Rendi pada Mella, Mella terdiam

Rendi mengambil HP Mella, dia buka dan menemukannya "ini no rek nya?" Rendi memperlihatkan layar HP pada Mella, dia menganggukkan kepala, Rendi langsung TF via m-bangking Dan memperlihatkan pada Mella

"CEPAT beritau mama mu!" Titah Rendi

"Ga perlu! Dia pasti udah Tau! kalau belum masuk pasti dia akan terus mengejar ku" Jelas Mella

Mella mendekati Rendi, bahkan sangat dekat. Mella berkata "Lakukan yang ingin kamu lakukan pada ku sekarang! karena kamu sudah membeli ku!" Bisik Mella ditelinga Rendi, dicium nya pipi Rendi

Rendi terkejut mendengar perkataan Mella, dipegangnya pinggang Mella hingga merapat ketubuh Rendi. Mereka saling menatap, Rendi berkata

"Aku tidak membelimu! karena kamu bukan barang!" Tegasnya, dia mencium pipi Mella, Rendi berkata lagi "Aku mengejar mu selama Dua tahun lebih bukan tanpa alasan! karena aku yakin kamu juga miliki rasa yang sama denganku!" Rendi mencium pipi Mella yang satu lagi, Mella hanya terdiam menatapnya.

Rendi masih melanjutkan perkataan nya "Aku ingin melakukannya bukan karena aku memperk*samu! Tapi karena kita sama-sama mau!" Rendi mencium bibir Mella, perlahan lama kelamaan ciuman itu semakin diperdalam.

Dilumatnya sangat dalam dan terus menjalar keleher Mella, Mella hanya terdiam. Dia biarkan Rendi melakukan semua yang dia, Rendi membuka kancing kemeja baju Mella. Rendi menghentikan sejenak

"kenapa kamu diam?!" Tegas Rendi

"Lakukan sesukamu agar obsesimu tentangku tersalurkan, kamu sudah membeliku dengan memberikan rumah dan TF mama ku!" Jawab Mella datar, Rendi menyeringai

"jika itu yang kamu inginkan, Baiklah! Aku membeli mu untuk seumur hidupku!" Tegas Rendi dengan tatapan yang dingin, dia teruskan membuka kemeja Mella dibukanya direbahkan tubuh Mella diatas ranjang.

Dia mulai membuka branya, diremasnya gunung kembar Mella yang satunya diisapnya sangat pelan dilakukan bergantian sampai terdengar suara Mella mendesah

[Ahh...ssst...Ahh]

Rendi menatap Mella sejenak dia mencium bibir Mella sangat dalam, bibir Mella candu baginya. Tangannya membuka kancing celana kulot Mella, dia masukan jarinya kedalam are sensitive Mella.

Rendi melumat bibir Mella, ternyata Mella mulai membalasnya.

Rendi menghentikan akrifitasnya dia bertanya "Are u Virgin, Mel??!!" Tegas Rendi, Mella menganggukkan kepala

Rendi tersentak kaget, dia menutup tubuh Mella dengan selimut.

Dia berkata "Siapkan dirimu untuk menikah dengan ku!" Tegas Rendi,

Mella terdiam menunduk lalu berkata "Aku tidak punya rasa denganmu! Bagaimana bisa kamu ingin menikahi wanita yang tidak miliki rasa?!" Ucap Mella, Rendi berbalik badan tatapan matanya sangat tajam

"Aku tidak perduli! Faktanya kamu menikmati setiap sentuhan yang aku berikan! Mulai hari ini dan selamanya kamu milik ku! Jangan coba-coba berhubungan dengan pria manapun! Atau aku binasakan pria yang bersamamu! Jaga mahkota berharga mu sampai kita menikah!" Tegas Rendi, dia Melumat bibir Mella lagi sangat dalam bahkan dengan durasi yang cukup lama.

Rendi berkata lagi "Kamu resign dari semua tempat kerjamu, kalau tidak kamu lakukan. Aku bakar tempatmu bekerja! PAHAM!" Tegas Rendi penuh dengan penekanan, Mella terkejut matanya membulat. Rendi melihatnya sangat ingin menerkamnya, tetapi dia menahan diri.

Mella bertanya "Bagaimana jika istrimu Tau?! Ak.." Rendi membungkam bibir Mella, dilumatnya sangat dalam, dia melepas nya "Bukan urusan mu! Urusan mu dengan ku! jangan bertanya lagi dan menantangku!" Tegas Rendi, Mella terdiam.

Rendi memakaikan kembali baju Mella, dikancingkan kemejanya ditatapnya Mella "Jangan bermain API dibelakang ku jika tidak mau terbakar!" Tegas Rendi, dirapikan rambut panjang Mella yang indah 'Pahatan Tuhan yang sangat indah!' Bathin Rendi mengatakan itu dalam hati. Rendi memberikan kartu black card Dan kartu ATM pada Mella

"Pakailah sesukamu! Tapi bukan untuk pria lain! PAHAM?!" Rendi berkata menatap intens wajah Mella, Mella berkata "Tidak perlu, aku ga akan gunakan juga!" Ujar Mella mengambil tasnya

Rendi murka "AMBIL!! JANGAN MEMBANTAHKU!!" Mata Mella memanas menahan tangis, Rendi melihatnya langsung memeluknya "Jangan membantah ku terus Mel! Aku tidak suka!" Ujar Rendi pelan, Mella dengan terpaksa mengambilnya.

"Perlu kamu ketahui aku tidak pernah menyentuh istriku! Karena aku tidak pernah mencintainya! Selama pernikahan empat TAHUN, selama itu juga aku tidak menyentuhnya! Karena yang aku inginkan hanya kamu! Jadilah manis untukku, Mel!" Jelas Rendi, Mella terkejut mendengarnya

Mereka mulai rapikan barang-barang dimasukan kedalam tas, Rendi menarik tangan Mella. Rendi kembali mencium bibir Mella yang menjadi candu baginya, dia pegang tengkuk Mella semakin dia lumat bibir Mella menjalar keleher diberinya kiss mark sangat dalam isapannya hingga terang kembali lagi kebibir Mella terus dilumatnya.

Rendi menggenggam tangan Mella, dibukanya pintu mobil untuk Mella. Setelah itu mobil meninggalkan rumah yang dia berikan untuk Mella, Rendi teringat dengan seseorang yang menjelek Mella. Mengatakan kalau Mella bukan virgin melainkan janda tanpa anak, 'Tunggu balasan ku Bitch!' Dalam hati Rendi

Mella hanya terdiam matanya menatap keluar, Rendi sesekali meliriknya. HP Mella berdering, Mella menatap Rendi yang ditatap justru menyuruh Mella mengangkat telponnya.

Me : Yaa hallo

Nico : Kamu dimana? kok ga kuliah?

Me : hem, aku lagi ada urusan diluar kota. Ini masih dalam perjalanan

Nico : Yaa udah kamu hati-hati yaa

Me : Iyaa, Makasih

Mella langsung matikan, Rendi tersenyum tipis melirik Mella. 'Mel, kamu akan lihat bagaimana aku memperlakukan mu setelah kita menikah!' Bathin Rendi dalam hatinya.

Beberapa jam kemudian Rendi telah sampai dirumah Mella, dia mengantarkan Mella sampai Mella benar-benar sudah masuk Dan mengunci pintu rumahnya. Setelah sudah dirasa aman, Rendi meninggalkan rumah Mella.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!