NovelToon NovelToon

WARISAN PENDEKAR NAGA PUTIH

Bebas Dari Bencana

Ditengah kekacauan yang terjadi di mana-mana, seorang pria tampak tengah berlari sambil memanggul tubuh seorang bocah kecil di pundaknya , ia menyelamatkan diri dari kejaran ras iblis yang mencoba menangkapnya , namun gerakannya yang cepat membuat para iblis itu kehilangan jejak.

Setelah berlari cukup jauh, ia memindai tempat di belakangnya , setelah merasa tak ada lagi yang mengejarnya , ia memperlambat laju larinya ,sambil mengatur napas lega, lalu duduk di sebuah batu di pinggir telaga yang berair jernih, ia bersyukur bisa lepas dari kejaran mahluk menyeramkan itu, apa lagi bisa menyelamatkan kehidupan seorang bocah .

Ia memperhatikan wajah bocah itu sesaat, tampak raut wajah yang di penuhi debu dan sedikit lumpur sehingga wajahnya tak begitu kelihatan. .

"nak siapakah kamu sebenarnya....? dari mana kau berasal..? tanyanya dalam hati Pria itu tak lain adalah patriak klan Tang yang bernama Tang Zun, ia merupakan Patriak sebuah klan terkuat di kerajaan Zhou, saat ini ia dalam menjalankan misi dari kerajaan Zhou untuk membasmi para iblis yang melakukan kekacauan di kota Zhou .

Namun keberuntungan tak berpihak pada klan nya , anggota klan Tang yang ikut dalam menjalankan misi semuanya tewas terbunuh di tangan para iblis yang kejam, begitu juga para klan klan lainnya yang ikut berpartisipasi untuk memberantas ras iblis , mereka juga banyak yang tewas terbunuh.

Ditengah pelariannya ia tak mungkin lagi bisa melawan ras iblis yang semakin banyak , tanpa sengaja ia menemukan seorang bocah kecil tergeletak di atas altar, semula ia mengira ia sudah tewas, namun ketika ia memeriksa denyut nadinya ternyata bocah itu masih hidup , dengan cepat ia memanggilnya lalu melarikan diri dari tempat itu .

Patriak Tang Zun bersyukur dalam hati karena ia sedikit tau tentang ilmu pengobatan, ketika ia melihat daun sirih merah tumbuh subur di pinggir telaga , ia dengan cepat mengambil beberapa lembar daunnya lalu meremas remasnya hingga lumat lalu mengoleskan pada beberapa luka di tubuh bocah itu.

tak lupa ia juga menyalurkan Qi spiritual miliknya ke tubuh bocah itu guna menyadarkannya dan menyembuhkan beberapa luka dalam yang ia derita .

Tak lama kemudian bocah itu tampak menggerakan jari tangannya sesaat, terlihat kelopak matanya bergerak, tak lama kemudian ia membuka matanya . Ia hanya terdiam lalu melihat ke sekitarnya , tatapannya berhenti ketika melihat sesosok pria yang tak ia kenal dan terasa asing dimatanya.

"Di mana aku...?. Siapa tuan ini..? Ucapnya lirih , Patriak menuangkan botol labu miliknya yang berisi air putih ke dalam mulut bocah itu , dengan cepat ia meneguknya.

Lalu menyerahkan kembali botol labu itu ke padanya " terimakasih ." ucapnya dengan wajah datar .

"kau berada di tempat yang aman , sekarang kau berada bersamaku, siapa kamu dan di mana tempat tinggalnya, biar paman yang akan mengantarkan mu ke tempat orang tuamu, Apakah kau bisa memberi tahu paman .

"aku......?" bocah itu terdiam sambil mengingat ingat siapa dirinya

"aku...em.. Aku tidak tau siapa diriku, aku juga tak ingat dimana aku tinggal. ?" ucapnya bingung.

Patriak Tang Zun tampak terdiam sesaat, apa yang harus ia lakukan terhadap bocah itu, sepertinya bocah yang ia tolong telah hilang ingatan, akhirnya ia memutuskan untuk membawanya ke klan saja menjelang ingatannya pulih.

Sebelum pergi ia meminta Bocah itu untuk membersihkan wajahnya dari debu dengan air yang ada di telaga , setelah di cuci bersih ia mendatangi Patriak Tang Zun. melihat penampilannya sekarang Tang Zun sedikit terkesima dengan ketampanan paras bocah itu, iya yakin kalau bocah itu bukanlah anak orang biasa, tapi kenapa ia menatap wajah bocah itu seakan tak asing , sepertinya ia pernah melihatnya di suatu tempat, tapi ia lupa, lalu meluapkan semua itu .

"sepertinya kau tak punya arah dan tujuan, ikutlah paman ke klan Tang , tinggallah di sana untuk sementara hingga ingatanmu pulih, jika ingatanmu pulih , kau bisa memberi tahu paman agar paman bisa mengantarkan mu pulang ke rumah mu, untuk bertemu ke dua orang tuamu , kebetulan paman juga memiliki anak seumuran kamu , ia bisa menjadi saudaramu, apa kau mau.?" tatap Tang Zun ke bocah itu, sesaat bocah itu terdiam menatap dirinya , tak berselang lama ia mengangguk mengiyakan.

Tang Zun membawanya pulang ke klan Tang dengan cara mendukungnya agar memudahkannya untuk bergerak cepat menuju klan Tang yang ada di kota Zhou.

Setibanya disana ia disambut kebingungan oleh tetua klan Tang, bukannya pulang bersama anggota klan Tang yang pergi bersamanya ,, namun ia malah pulang membawa seorang Bocah kecil .

"Selamat datang Patriak.. dimanakah anggota klan tang tang lainnya , kenapa Patriak pulang malah bersama seorang bocah .?" Seseorang tetua menatap patriak dengan penasaran .

"semua anggota klan Tang yang pergi bersamaku tewas di tangan para iblis, mereka semua terlalu kuat, aku juga hampir tewas di tangan mereka , dalam pelarian ku aku tak sengaja menemukan bocah ini di sebuah altar persembahan , sepertinya akan mereka gunakan sebagai tumbal untuk membangkitkan kaisar iblis.

Mendengar itu semua tetua tampak terdiam, sebagian tetua tampak tidak senang dengan Patriak Tan Zun yang lebih menyelamatkan bocah yang tak ia kenal identitasnya dari pada menyelamatkan anggota Klan nya sendiri, namun mereka tak ingin mengatakan langsung.

Patriak Tang Zun memutuskan untuk kembali ke kediamannya yaitu paviliun angin, Sesampainya di sana ia disambut oleh seorang wanita cantik bersama bocah kecil di pintu masuk , wanita itu terlihat terkejut ketika melihat Tang Zun membawa seorang bocah lelaki tampan bersamanya .

"melihat perubahan sikap istrinya , ia tampak tersenyum, setelah mendengar cerita suaminya , wanita itu akhirnya mengerti, sedangkan bocah kecil yang bersama wanita itu memandangi bocah yang datang bersama ayahnya dengan penasaran .

"siapa namamu nak..?" tanya wanita itu sambil tersenyum menatap bocah yang ada di samping suaminya. Bocah lelaki itu hanya menggelengkan kepalanya saja , menatap wanita itu dengan bengong .

"istriku.. Kenapa kau malah menanyakan namanya , bukannya ia ilang ingatan, bagai mana ia tau namanya ." patriak Tang Zun hanya tersenyum, wanita itu juga ikut tersenyum, ketika menatap suaminya .

"Suamiku , apa yang akan kita lakukan pada bocah malang ini, aku jadi kasian melihatnya , sekecil ini sudah jauh dari orang tuanya ?"

"aku tidak tahu , semua terserah mu saja , rencananya aku hanya menyuruh ia tinggal di klan kita sampai ingatannya pulih , setelah pulih aku akan mengantarkannya pulang ke rumah orang tuanya, tak mungkin aku melepaskannya berkeliaran di jalan dalam usia semuda ini."

"Benar juga apa yang kau katakan Suamiku, bagai mana jika itu terjadi pada putra kita , aku tak bisa membayangkan, aku akan mengangkatnya anak, selama ia tinggal di tempat kita, karena ia tak mengingat namanya aku beri ia nama Tang San." wanita itu tersenyum senang menatap suaminya .

"Nama yang bagus istriku, aku bahagia ternyata hatimu mulia mau mengangkat ia menjadi putra angkat mu.

"Aku Tang Mulan... namamu sekarang adalah Tan San , sekarang kau bisa memanggilku Ibu, ia ayahmu Tang Zun sedangkan bocah itu adalah saudara mu bernama Tang Zan , sekarang panggil aku ibu. " Mendengar ucapan Tang Mulan bocah itu sedikit bingung , tapi akhirnya ia mengikuti apa yang dikatakan wanita itu .

Rahasia lama Yang Hampir Terkuak

Setelah menjadi anak angkat patriak Tang Zun, kehidupan Tang San tidaklah mudah, ia sering dikucilkan oleh anggota klan Tang sendiri yang tak menyukai kehadirannya, baik itu bocah seumuran dengannya, seniornya bahkan para tetua yang tidak menginginkan kehadirannya, berbagai macam cara mereka telah mereka lakukan agar Tang San tak betah tinggal di klan Tang,

Ketika Patriak Tang Zun tengah menjalankan tugas, Tang San sering mendapat perlakuan kasar dari orang orang yang membencinya, setiap pulang ke rumah ia sering dibuat babak belur di pukuli oleh anak anak klan Tang sendiri bahkan ia sempat tak sadarkan diri , seharusnya mereka melindunginya, namun mereka malah membencinya seakan akan tak memiliki hati sedikitpun kepada Tang San.

Setiap kali ia di pukuli , ia berusaha melawan, namun usahanya selalu saja gagal, selain beda usia ia juga kalah kekuatan, itu di karenakan ia masih terlalu muda dan juga tak memiliki kekuatan sama sekali melawan anak tujuh hingga delapan tahun, akhirnya ia hanya bisa pasrah menerima perlakuan kasar dari mereka suka yang suka bertindak semena mana terhadap nya, ia hanya mengingat wajah mereka semua. namun ia tak pernah mengadukan hal itu kepada siapapun bahkan kepada kedua orang tua angkatnya.

walaupun ia terluka parah atau sempat berbulan bulan tak bisa bangkit dari tempat tidur karna mengalami patah tulang.

Setiap Tang Mulan menanyakan apa yang menjadi penyebabnya, ia sering menutupinya dengan beralasan terjatuh ketika sedang bermain, namun ibu angkatnya itu curiga kalau Tang San menutupi masalah yang ia hadapi.

Sedangkan Tang Zan yang mengetahui kejadian itu, ia hanya diam saja wajahnya tampak senang melihat Tang san menderita itu semua di karenakan ia tak menyukai Tang San , ia juga iri lantaran kedua orang tuanya lebih memperhatikan Tang San ketimbang dirinya sendiri, hal itu semakin menjadi jadi setelah ia mendapat hasutan dari anak anak klan Tang yang sengaja ingin mengadu domba mereka , melihat Tang Zan yang mudah di pengaruhi mereka semua tampak senang.

Sedangkan Patriak klan Tang yang mengetahui kalau Tang San suka menyembunyikan setiap masalah yang ia hadapi , itu membuat hatinya sakit , ia tak tau kenapa anak itu memilih untuk diam, apakah ia tak ingin melihatnya bersedih , istrinya Tang Mulan juga terlihat pusing memikirkannya semua itu.

Suatu hari tanpa sepengetahuan Tang San , Tang Mulan menyelidikinya, ia mengikutinya secara diam-diam , setelah mengetahui dan melihat sendiri apa yang di lakukan anak anak klan terhadap anak angkatnya itu, ia tampak begitu marah, ternyata apa yang membuat Tang San selama ini sampai mengalami babak belur setiap ia habis main keluar, ternyata yang menjadi dalangnya adalah anak anak klan Tang .

Tang Mulan tak pernah menyangka kalau Ternyata selama ini Tang San sudah menjadi samsak tinju anak anak klan yang tengah berlatih silat, ia juga mengetahui kalau ada tetua yang mengetahui kejadian itu , namun mereka hanya membiarkannya saja, malah tampak menikmati apa yang dilakukan anak anak klan Tang yang tengah memukuli Tang San , seakan akan tak memiliki rasa belas kasian sedikitpun, Yang membuatnya kian bertambah sedih ternyata putranya juga ada disitu tapi hanya melihat saja tanpa memberi bantuan kepadanya.

"Apa yang kalian lakukan terhadap putraku, kenapa kau memukulinya !!?" Teriak Tang Wulan marah, semua bocah itu tampak ketakutan setelah melihat istri patriak marah besar .

"Dan kau kenapa diam saja melihat saudaramu di pukuli. Apakah ibu mengajarimu seperti itu !!" Tatapnya ke Tang Zan sedih melihat anaknya tiada hati sedikitpun kepada saudaranya sendiri .

"Aku tak mengerti sebenarnya kau ini anakku atau anak orang lain, sifat mu sungguh berbeda dengan ayah dan ibu ." Tang Mulan menegurnya dalam keadaan emosi. Dengan rasa kesal ia membawa Tang San pergi kembali ke kediamannya tanpa menghiraukan Tan Zan .

Seseorang tetua yang mendengar ucapan Tang Mulan tampak terkejut.

Sedangkan Tang Zan malah semakin membenci Tang San karena ibunya lebih membela dia dan malah memarahinya hanya demi seorang anak angkat .

"San'er kenapa kau tak menceritakan kepada ibu hal yang sebenarnya yang menimpamu, ibu bingung kenapa orang orang klan ini sampai membencimu, bahkan anak kandung ibu sendiri ikut membencimu, maafkan anak ibu ."ia menatap Tang San sedih, ia berfikir mungkin karna ada Tang San diantara mereka yang menyakitinya, makanya ia memilih diam , agar tak menyakiti hatinya .

"Tidak apa apa ibu." Ucap Tang San sambil tersenyum , walau sebenarnya ia merasakan perih di sudut bibirnya yang pecah akibat pukulan anak anak klan Tang .

"San'er , mulai saat ini ibu melarang mu keluar dari paviliun angin, jika ingin bermain... bermainlah di dekat sekitar rumah saja, ibu tak ingin terjadi apa apa padamu , lebih baik kau habiskan saja waktumu untuk berlatih agar kau bisa menjadi kuat, jika kuat kau bisa menghajar mereka yang menganggu mu .

"Baik ibu San'er akan menuruti perintah ibu ,Terimakasih ibu atas perhatian ibu ke San'er." Tang San merasa senang dalam hati , walaupun Tang Mulan bukan ibu kandungnya , tapi ia sangat menyayanginya , begitupula ke Tang Zan, namun putranya itu sudah buta karna termakan hasutan teman temannya .

"Sekarang pergilah istirahat di kamarnya , jangan lupa oleskan obat , agar rasa sakitnya hilang dan lukamu cepat sembuh ." Tang Mulan memberikan obat penyembuhan kepadanya .

"Ibu, Terimakasih... aku permisi dulu." Tang San pergi langsung pergi ke kamarnya.

Setelah ia pergi , seorang bocah tiba tiba muncul dari luar.

"Ibu.. kenapa ibu selalu membela dia , aku tidak suka." Teriak Tang Zan marah .

" Zan'er , apa yang kau ucapkan nak , wajar saja kalau ibu membelanya, karna ia anak ibu juga haruskah ibu membiarkannya di pukuli, apa salah dia . Kenapa kau juga begitu jahat kepadanya , ibu mau tanya apa kesalahannya hingga kau tak menyukainya ."Tang Mulan berkata dengan lembut, agar suasana tak jadi semakin panas.

"Pokoknya aku tak suka , semenjak ada dia, perhatian ibu lebih besar kepadanya .!!!"

" Zan'er kau salah paham nak, ia selalu datang dalam keadaan terluka ketika pulang ke rumah , wajarlah ibu memperhatikannya untuk menyembuhkan lukanya , sedangkan kau baik baik saja , apa yang perlu ibu perhatikan , kau jangan iri terhadapnya , jika ia baik baik saja, tak mungkin ibu memberi perhatian kepadanya, kenapa kau tak bisa membantunya di luar sana.?"

"Tidak.. aku tidak suka kepadanya , biarkan saja ia di pukuli !!" Ucapnya dengan wajah kesal .

" Zan'er kenapa sifat mu begitu berbeda dengan kami nak , ayah dan ibu tak memiliki sifat seperti dirimu, masih kecil saja sifat mu sudah buruk , apa kami telah salah mendidik mu. " Ucap Tang Mulan sedih .

Di tempat lain tampak seorang tetua mendatangi paviliun perunggu yang ada di dalam klan Tang.

"Tetua , apa yang membuatmu mau mampir kemari, tidak seperti bisanya.. " ucap tetua itu tertawa senang .

"Tetua Mu , ada yang ingin aku sampaikan ."

"Apakah itu ?" Tetap ketua mu penasaran ke arah tetua itu .

"Tetua sepertinya masalah yang selama ini kita tutup rapat rapat akan segera terbongkar.

"Apa maksudmu .?" Tetua mu tampak bingung memikirkan masalah apa yang di maksud oleh tetua ji, setelah ia menceritakan apa yang terjadi, akhirnya tetua Ma langsung mengerti apa yang di maksud tetua ji.

"Kau selidiki saja , jika masalah ini semakin membesar, kita beralih ke rencana berikutnya , menjelang itu terjadi siksa terus bocah itu hingga ia tak betah tinggal di klan kita, kalau bisa kau bunuh saja dia.!!"

"Baik tetua Mu , kalau begitu aku permisi pulang dulu." Terlihat tetua Mu menganggukkan kepalanya. Ia memikirkan bagai mana caranya agar patriak Tang Zun tak mengetahui masalah besar yang ia sembunyikan selama ini, mereka sengaja rahasiakan itu rapat rapat , namun tapi takdir berkata lain, ketika ia ingin menjauhkan diri dari masalah itu, ternyata masalah itu malah datang mendekatnya , mengingat semua itu tetua Ma tampak pusing, sepertinya ia harus bertindak cepat sebelum masalah itu menjadi runyam.

***

Berlatih.

Tang Zan yang tak terima atas sikap ibunya yang terasa pilih kasih ,ia memutuskan untuk pergi keluar Paviliun dengan wajah ditekuk, ia melangkah pergi entah kemana yang pastinya ia pergi menemui teman temannya untuk bermain.

Di sudut ruangan tersembunyi tampak seorang pria yang terlihat sangat sedih setelah melihat sifat tingkah laku Tang zan yang buruk, sebenarnya dari awal ia sudah mendengar percakapan antara ibu dan anak itu , namun ketika ingin bergabung.

Ia di buat terkejut dengan pengakuan Tang Zan kalau selama ini ia tidak menyukai Tang San, mendengar itu, ia membatalkan diri untuk bergabung, ia hanya menyimak saja apa yang mereka berdua bicarakan , hingga Tang Zan pergi baru ia keluar dari ruangan .

Setelah kejadian yang menimpa Tang San di ketahui ibu angkatnya , Tang San tak boleh keluar dari Paviliun, ia menuruti apa yang di katakan Ibunya , ia memilih menghabiskan waktunya bermain di halaman paviliun angin dan mengawali latihan kekuatan tubuhnya di bawah bimbingan Tang Mulan.

Saat ini Tang San masih berusia enam tahun, namun Tang Mulan terpaksa melatihnya lebih cepat dari usia anak anak yang semestinya boleh berlatih.

Itu semua terpaksa ia lakukan karena keadaan yang mengharuskan Tan San untuk berlatih , ia berharap tubuh Tang San kuat.

Tujuan Tang Mulan hanya satu, ia ingin Tang San bisa membela dirinya sendiri ketika berada di dalam kesusahan, dengan begitu ia bisa tenang ketika Tang san berada di luaran maupun di dalam Klan .

Melihat keakraban mereka berdua , Tang Zan semakin membenci Tang San , ia memikirkan bagai mana cara agar dapat menyingkirkan bocah itu selamanya dari ke hidupnya, karena Tan San baginya adalah racun yang segera harus di musnahkan jika di biarkan saja ia bisa mencelakai dirinya .

"Ayah .. apa yang ayah lakukan di sini , apa ayah tak pergi menjalankan tugas .?" Tang san beranjak mendekatinya setelah melihat kehadiran Tan Zun ketika ia mau istirahat dari latihannya .

"Ayah saat ini tak memiliki tugas dari Raja Zhou, tugas itu digantikan dengan klan lain , makanya ayah bisa santai , San'er apa yang kau lakukan nak, kenapa bisa berkeringatan begitu.?" Tatap Tang Zun ke baju yang di kenakan Tan San yang telah basah oleh keringat .

"Ayah San'er berlatih kekuatan tubuh dan dasar dasar ilmu bela diri, ibu yang melatih San'er agar bisa menjadi kuat . Nanti setelah San'er kuat... San'er ingin melindungi Ayah dan ibu dari orang orang jahat." ucapnya tulus.

Mendengar ucapan anak angkatnya itu, hati mereka berdua jadi menghangat , ia tak menyangka putra angkatnya itu punya pemikiran yang mulia, sedangkan anaknya sendiri tak perduli pada mereka , ia juga sering menghilang entah kemana.

Setelah cukup beristirahat , Tang Mulan menyuruhnya kembali berlari sambil membawa beban yang cukup berat memutari paviliun angin, hal itu ia lakukan setiap hari , bahkan beban yang ia bawa semakin hari semakin bertambah berat , namun Tang San tak mengeluh, ia terus berlatih dengan tekun.

Tang Mulan juga memberi beberapa kitab dasar keterampilan tinju dan dasar dasar pedang, di sela istirahatnya Tang San melatih kekuatan tubuh , ia menyempatkan diri mempelajari kitab dasar keterampilan tinju dan keterampilan pedang .

Hanya dalam waktu singkat ia dapat menghapal nya, walau belum bisa berkultivasi ia melatih dasar tinju dan dasar pedang dengan baik itu ia lakukan tanpa sepengetahuan Tang Mulan, ia mengira Tang san tak akan sampai ketahap itu , baginya kalau ia mempelajari itu sekarang itu terlalu cepat .

Setelah tiga tahun berlalu

"Ibu , apakah aku sudah bisa berkultivasi, sekarang umurku sudah sudah sembilan tahun , ku dengar anak anak seusiaku sudah mulai berkultivasi, saudara Zan juga sudah mulai berkultivasi diajari oleh guru pembimbingnya " Ucap Tang San di sela istirahat latihan nya,

Ia sebenarnya sedih tak ada guru yang mau mengajarinya, namun ia masih bersyukur ibunya mau mengajarinya sekarang tubuhnya sudah semakin kuat, mungkin lebih kuat dari anak anak klan Tang yang manja , mereka semua ingin belajar dengan instan, tidak ingin bersusah-payah, beda dengan Tang San yang berlatih dengan begitu berat setiap hari selama tiga tahun .

"Oh .. Ibu hampir lupa untung kau mengingatkan ibu, kau boleh membaca kitab tentang tata cara berkultivasi, agar tak terjadi kesalahan ketika mempraktekannya ."

"Baik ibu , San'er akan mempelajarinya ." Ia mengambil kitab yang di berikan ibunya , lalu melihatnya dengan membuka lembar demi lembar kitab itu seolah olah hanya melirik saja , namun sebenarnya ia dapat mengingat secara cepat apa yang tertulis di dalam kitab itu, Endah kenapa hal itu bisa terjadi , ia juga tidak mengetahuinya , setelah ia habis membuka halamannya ia lalu menyimpan kitab itu di balik lipatan bajunya.

Melihat itu Tang Mulan tersenyum sambil menggeleng geleng kan kepalanya , ia mengira kitab itu terlalu sulit untuk Tang san pelajari , ia memakluminya saja , mungkin anaknya itu butuh proses, ia tak tahu kalau Tang San sudah menghapal nya .

"San'er kau berlatihlah sendiri , ibu akan memasak makanan untuk kita , ini sudah tengah hari ayahmu pasti sebentar lagi akan pulang , kau juga pasti sudah lapar karena berlatih terus terusan dari tadi hingga tenaga mu terkuras , pasti kau jadi lapar ."

"Baik ibu..Ibu tahu saja kalau San'er lapar , silahkan ibu pergi masak, San'er akan berlatih sendiri ."

"Tang Mulan beranjak meninggalkan tempat itu , Tang San kembali mengangkat beban sambil berlari mengelilingi paviliun angin, sebenarnya ia ingin mencari tempat yang cocok untuk memulai berkultivasi . Setelah menemukan tempat yang cocok dan tak ada orang di sekitarnya , ia duduk bersila di bawah pohon besar yang rindang .

Lalu mengikuti anjuran apa yang tertulis dalam kitab kultivasi itu .

Setelah duduk dalam keadaan bersila melipat kakinya seperti orang yang tengah bermeditasi, ia mulai menjalankan tehnik pernapasan yang umum di pelajari oleh orang orang kebanyakan di dunia bawah ini, ia memulai kultivasi nya dengan melakukan penyerapan Qi yang terdapat langit dan bumi menariknya masuk di dalam tubuhnya, itu terasa lambat,

Namun Ia tetap mencoba mempraktekkannya , walau lama ia merasakan Meridian di tubuhnya terbuka satu persatu , terasa aliran Qi memasuki tubuhnya mengalir melalui Meridian di seluruh tubuhnya berkumpul membentuk dantian yang berada tiga jari di bawah pusar , awalnya hanya setitik debu , lama kelamaan membesar menjadi sebutir kacang ijo, ia terus menyerap Qi murni secara terus menerus membesar hingga sebesar bola golf hingga berhenti setelah sebesar bola tenis, ia terus menerus menyerap Qi langit dan bumi. Tiba tiba

Boooom... !!!

Ia merasakan ledakan teredam di dalam tubuhnya sepertinya ia mengalami kenaikan ranah penempaan tubuh tak lama terdengar ledakan secara beruntun di dalam tubuhnya , ia mengalami kenaikan tingkat dari tingkat satu terus naik ke tingkat dua , tak lama kemudian ia anak ke tingkat empat , lima , enan , tujuh , kapan dan sembilan akhir..

Tang San menghentikan penyerapannya , ia menstabilkan pondasinya sesuai anjuran buku yang ia baca , setelah itu ia menghembuskan napas keruh dari tubuhnya sekarang ia sudah berada di ranah penempaan tubuh akhir . Ia menyudahi kultivasi nya , lalu berlari kembali membawa beban , namun anehnya beban yang ia bawa terlalu ringan , selain itu ia juga merasakan kalau tubuhnya merasa ringan dan gerakannya menjadi cepat, apa yang terjadi pikirnya bingung.

Apakah ia telah menjadi seorang kultivator sekarang ,setahunya jika seseorang sudah memiliki Qi di tubuhnya ia resmi menjadi kultivator, untuk mengetahui semua itu apakah ia harus bertanya pada ibunya .

Ia memerlukan semua ilmu pengetahuan itu , tapi bagai mana ia bisa mendapatkannya kalau ia saja tak bisa keluar dari kediamannya . Apakah pengurus perpustakaan Klan juga memperbolehkan ia masuk ke perpustakaan .

Apakah ia harus ke perpustakaan kota Zhou, hanya itulah satu satunya agar ia bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kultivasi dan tingkatan tingkatan ranah dalam kultivator.

Setelah menyelesaikan latihan Tang San membersihkan tubuhnya ia menemui ibunya .

"Ibu apakah aku boleh keluar Klan.?"

Wanita cantik itu menatap Tang San dengan alis berkerut.

"Apa yang ingin kau lakukan di luar klan .?" Tang Mulan bukannya menjawab, ia Malah balik bertanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!