NovelToon NovelToon

Merasuki Tubuh Nona Muda Yang Kasar Dan Manja

eps 1

author (me)
author (me)
loha, halo, hai guys
author (me)
author (me)
langsung aja yaw
HAPPY READING 📖
brak!
ibu
ibu
*membuka pintu kamar reina dengan kasar*, "REINA! BANGUN!" *Menarik selimut reina dengan paksa*
reina
reina
*selimut nya ditarik hingga reina terjatuh dari tempat tidur nya* "uhh... iya, ini aku udah bangun bu..." *ucap reina*
ibu
ibu
"huh! punya anak gadis satu aja nggak berguna! cepet bangun terus nyapu, ngepel!" *ucap ibu sambil berjalan pergi*
reina
reina
"iya..." *reina bangun, tubuhnya terasa sakit semua, sebenarnya reina sedang tidak enak badan, tapi pasti ibunya tidak mau mendengarkan alasan apapun itu*
reina keluar kamar lalu mulai menyapu seluruh rumah, disaat semua keluarga sedang sarapan, hanya reina yang tidak sarapan bersama
reina
reina
*reina menyapu sambil sesekali melihat keluarganya yang sedang sarapan bersama seperti keluarga cemar* (kenapa aku nggak diperlakukan sama seperti kakak kakakku? apa karena aku seorang anak gadis yang tidak diharapkan kelahirannya?)
ibu
ibu
*sarapan di meja makan*
ayah
ayah
*sarapan di meja makan*
kakak 1
kakak 1
*sarapan di meja makan*
kakak 2
kakak 2
*sarapan di meja makan*
reina
reina
*tanpa sadar reina menyenggol meja kecil yang diatasnya ada vas bunga*
PYAR!!
ibu
ibu
*menoleh*
ayah
ayah
*2in*
kakak 1
kakak 1
*3in*
kakak 2
kakak 2
*4in*
reina
reina
*terkejut dan panik lalu berjongkok mengambil pecahan vas bunga*
ibu
ibu
"REINA!! APA APAAN KAMU?! ITU VAS BUNGA MAHAL TAU?!" *ibu sangat marah sambil berjalan mendekat lalu menjambak rambut reina*
reina
reina
"AKH?! ibu sakit... maafkan aku...aku tidak sengaja...huhu" *reina kesakitan dan menangis*
kakak 1
kakak 1
"huh! dasar ceroboh" *lalu kembali makan*
kakak 2
kakak 2
"dasar tak berguna" *kembali makan lagi*
ayah
ayah
"merusak suasana saja" *ayah tidak peduli dan kembali makan juga*
ibu
ibu
"MEMANGNYA DENGAN MINTA MAAF VASNYA AKAN KEMBALI HAH?!" *ibu masih menjambak rambut reina, bahkan semakin mencengkram kuat*
reina
reina
"AKH!! ampun bu...maaf reina memang salah... maaf...ibu...sakit..." *reina meminta maaf berulang kali sambil menangis kesakitan tapi ibu tidak mendengar dan tidak ada seorang pun yang membantunya*
ibu
ibu
*menghempaskan kepala reina dengan kasar* "bersihkan sampai bersih! dan uang jajan mu selaka sebulan akan dipotong, paham?!"
reina
reina
*kepala reina membentur meja* "i-iya bu.." *ucap reina sambil mulai memunguti pecahan vas bunga sambil masih meneteskan air mata*
ibu
ibu
*tiba-tiba ibu menginjak tangan reina, membuat tangan reina berdarah karena terkena pecahan vas bunga, lalu pergi meninggalkan reina*
reina
reina
"AKH?!" *tangan reina berdarah, reina menangis kesakitan tapi tetap memunguti pecahan vas bunga dengan tangan gemetar*
setelah reina menyelesaikan pekerjaan nya reina pergi ke kamarnya dan menangis
reina
reina
"kenapa ibu jahat padaku... luka ini tidak seberapa... tapi sikap ibu, ayah, dan kakak kakakku lah yang menyakitiku..." *gumam aria sambil menangis*
reina
reina
"aku lelah..."
reina
reina
*reina pergi ke kamar mandi, masuk ke dalam bak mandi dan mulai mengisi air*
reina
reina
(untuk apa aku hidup kalau tidak ada yang menginginkan kehadiranku? aku hanyalah anak yang tidak diharapkan lahir...)
reina
reina
*reina menenggelamkan seluruh tubuhnya ke bak mandi, merasakan dinginnya air sambil menikmati semua rasa sakit di seluruh tubuhnya*
reina
reina
(selamat tinggal ibu, ayah, dan... kakak-kakak tersayang... maaf aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi, aku mencintai kalian...) *reina menutup matanya, detak jantungnya melemah, dan reina pun mati*
...
.
.
.
???
???
*terbangun* (uhh... dimana aku? apakah aku sudah mati?)
PRANG!!
pelayan
pelayan
"NYONYA! TUAN! NONA MUDA SUDAH BANGUN!" *teriak pelayan
???
???
*terkejut lalu menatap ke pelayan* (nona muda?)
pelayan
pelayan
"nona muda apa anda baik baik saja? maaf karena membuat anda terkejut..." *tanya sang pelayan dengan khawatir*
???
???
*bangun lalu menoleh ke arah cermin* (?! s-siapa itu? apa itu aku? aku masih hidup?!)
to be continued
author (me)
author (me)
sampai sini aja ya
author (me)
author (me)
See you all again in the next episode
author (me)
author (me)
👋😊

eps 2

author (me)
author (me)
loha, halo, hai guys
author (me)
author (me)
langsung aja ya
HAPPY READING 📖
datang sepasang suami istri dengan wajah khawatir
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"sayang, kamu sudah bangun? kamu baik-baik saja?" *duduk di tepi ranjang*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
"apa ada yang sakit?"
Luna Benedict
Luna Benedict
"??"
Luna Benedict
Luna Benedict
"um...kalian siapa? dan aku dimana?"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
*shock*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
*terkejut*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"kamu tidak ingat mama? ini mama sayang... papa, cepat panggil dokter" *khawatir
pelayan
pelayan
"saya akan memanggil dokter" *pergi*
Luna Benedict
Luna Benedict
*tiba-tiba merasa sakit kepala yang luar biasa karena tiba-tiba ingatan tubuh itu masuk ke kepalanya* "AKH?! AH! AWW!" *Kesakitan dan memegang kepalanya
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
*terkejut* "sayang?! luna, ada apa? luna?" *khawatir*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
"luna?! apa kepalamu sakit?" *khawatir*
dokter akhirnya datang
Luna Benedict
Luna Benedict
"akh! sakit!"
dokter
dokter
*menyuntikkan obat penenang*
luna akhirnya tenang dan tertidur
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"dokter, apa yang terjadi pada anakku?" *khawatir*
dokter
dokter
"sepertinya nona luna mengalami amnesia"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"apa?! " *terkejut dan sedih sambil mengelus kepala putrinya*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
"apa tidak ada kemungkinan ingatannya kembali?"
dokter
dokter
"tentu saja ada, ingatan nona luna akan segera kembali cepat atau lambat, tapi tolong jangan dipaksakan"
dokter
dokter
"dan ini resep obat untuk nona luna" *memberikan resep obat*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
*mengambil resep obat*
dokter
dokter
"baiklah, kalau begitu saya permisi" *pergi*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
*sedih dan khawatir*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
"tenanglah ma, papa yakin luna akan baik baik saja" *menenangkan istri nya*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"aku harap begitu..."
di dalam bawah sadar luna
Luna Benedict
Luna Benedict
*membuka mata* (dimana aku?)
luna (asli)
luna (asli)
"kamu di alam bawah sadarmu"
Luna Benedict
Luna Benedict
*terkejut lalu menoleh* "kamu pemilik tubuh ini?"
luna (asli)
luna (asli)
"iya"
Luna Benedict
Luna Benedict
"bagaimana bisa aku merasuki tubuh mu?"
luna (asli)
luna (asli)
"anggap saja itu keberuntungan mu"
Luna Benedict
Luna Benedict
"apa?"
luna (asli)
luna (asli)
"apa kau tuli? aku sudah bilang, anggap saja itu keberuntunganmu"
Luna Benedict
Luna Benedict
"tapi kenapa?"
luna (asli)
luna (asli)
"karena aku muak dengan kehidupan ini"
Luna Benedict
Luna Benedict
"ngomong ngomong bagaimana bisa tubuh ini terluka?"
luna (asli)
luna (asli)
"itu karena... aku jatuh dari tangga sekolah, ada jalang yang mendorong ku"
Luna Benedict
Luna Benedict
"hm?"
luna (asli)
luna (asli)
"sudahlah nanti kau pasti akan mendapatkan ingatan saat kejadian itu"
Luna Benedict
Luna Benedict
"um...ya aku sudah melihat beberapa ingatan tubuh ini..."
luna (asli)
luna (asli)
"huh! kau pasti berpikir bahwa aku adalah nona muda yang kasar dan manja kan? dan berpikir bahwa aku tidak bersyukur kan? tapi itu memang benar"
Luna Benedict
Luna Benedict
"tidak, tidak seperti itu... aku yakin kamu bersikap itu pasti karena suatu alasan... tapi bukan berarti aku membenarkan sikapmu..."
luna (asli)
luna (asli)
"..."
luna (asli)
luna (asli)
"mulai sekarang tubuh ini milikmu, jaga baik-baik, jangan sampai terluka, kamu sudah diberikan kesempatan kedua, jadi lakukan yang terbaik, karena kamu sedang mengenakan tubuhku!" *luna memperingatkan*
luna (asli)
luna (asli)
"sekarang kamu adalah luna"
saat itu juga reina alias luna terbangun
Luna Benedict
Luna Benedict
*membuka matanya*
*kamar luna sudah tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya sendiri*
Luna Benedict
Luna Benedict
*berdiri lalu berjalan ke arah cermin*
Luna Benedict
Luna Benedict
"aku janji akan menjaga tubuh ini untukmu (pemilik tubuh), aku tidak tau kenapa kamu memilihku untuk merasuki tubuhmu..."
Luna Benedict
Luna Benedict
*menatap ke cermin* "luna sangat cantik, lebih cantik dari diriku... aku akan memperbaiki image buruk tubuh ini..."
keesokan harinya
pelayan
pelayan
"nona, bangun, ini sudah pagi"
Luna Benedict
Luna Benedict
*membuka mata* "um... iya" *bangun*
pelayan
pelayan
"saya sudah menyiapkan air hangat, saya akan membantu anda mandi"
Luna Benedict
Luna Benedict
"eh? tidak perlu... aku bisa mandi sendiri.."
pelayan
pelayan
"..."
pelayan
pelayan
"?!"
pelayan
pelayan
"uh...um...baiklah, nona... jika anda membutuhkan sesuatu panggil saja saya"
Luna Benedict
Luna Benedict
"iya" *senyum*
pelayan
pelayan
(nona tersenyum?! bagaimana bisa? apa karena nona masih amnesia ya?)
to be continued
author (me)
author (me)
"ok, sampe sini aja ya"
author (me)
author (me)
see you all

eps 3

HAPPY READING 📖
Luna pergi mandi
setelah mandi
Luna Benedict
Luna Benedict
*keluar kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi*
pelayan
pelayan
"nona saya sudah menyiapkan pakaian anda"
Luna Benedict
Luna Benedict
*melihat pakaian yang sudah disiapkan* "ini terlalu terbuka, biar aku memilih pakaianku sendiri saja"
pelayan
pelayan
"apa?! eh? ee.. baiklah..."
skip setelah luna berpakaian
NovelToon
luna style
pelayan
pelayan
"saya akan membantu merapikan rambut nona" *menata rambut luna*
NovelToon
luna hair style
Luna Benedict
Luna Benedict
"terimakasih" *sambil tersenyum*
pelayan
pelayan
(sepertinya nona luna sekarang murah senyum, aku ikut senang)
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
*datang* "luna sayang... ayo sarapan"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"wah anak mama cantik banget sih" *memuji*
Luna Benedict
Luna Benedict
"terimakasih, mama" *tersenyum*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"?!"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
(nggak salah lihat kan aku? ah sudahlah, itu kan bagus)
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"ayo, papa, kakak dan adek kamu udah nungguin"
di meja makan
di sana sudah ada papa, dan dua remaja laki laki yang berbeda usia
Luna Benedict
Luna Benedict
*menatap mereka*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"kamu pasti belum ingat tentang mereka kan? biar mama perkenalkan"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"eh? tidak, tidak, kalian harus memperkenalkan diri sendiri pada luna, supaya sedikit akrab"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"ayo!"
kakak (leon Benedict)
kakak (leon Benedict)
"hm ya, aku leon, kakakmu"
Luna Benedict
Luna Benedict
*memperhatikan* (apakah dia sama seperti kakak kakakku dulu?)
adek (lino Benedict)
adek (lino Benedict)
"aku lino... adikmu, kak luna"
Luna Benedict
Luna Benedict
"uhm ya, aku akan berusaha mengingat kalian"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"tidak apa-apa luna... kamu tidak boleh terlalu memaksakan diri"
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
"ya, ingat dengan pelan-pelan saja"
Luna Benedict
Luna Benedict
"uhm iya"
Luna Benedict
Luna Benedict
*menatap leon dan lino yang memakai seragam sekolah* "um... mama apakah aku tidak sekolah?"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"tidak, tidak, tidak, tidak boleh, kamu masih sakit"
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
"kamu harus istirahat dirumah sampai kamu sembuh,kamu akan kembali bersekolah saat kamu merasa lebih baik"
kakak (leon Benedict)
kakak (leon Benedict)
"ya, lebih baik begitu, aku akan mengatakan kondisimu pada kepala sekolah bahwa kamu masih sakit"
kakak (leon Benedict)
kakak (leon Benedict)
(dan jangan memikirkan b4j1ng4n itu)
kakak (leon Benedict)
kakak (leon Benedict)
(oh iya, dia kan amnesia... ada bagus nya juga dia lupa ingatan)
Luna Benedict
Luna Benedict
"hm ya, baiklah"
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"yey! mama ada temennya hari ini, pokoknya nanti kamu temenin mama ya?"
Luna Benedict
Luna Benedict
"hm, ya, tentu saja, mama" *senyum*
papa (arnold benedict)
papa (arnold benedict)
(luna setuju bahkan tersenyum?!)
kakak (leon Benedict)
kakak (leon Benedict)
(sejak kapan dia bisa tersenyum seperti itu?)
adek (lino Benedict)
adek (lino Benedict)
(kak luna tersenyum?!)
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
*bangga dan senang*
Luna Benedict
Luna Benedict
"ada apa? apa ada yang salah?" *bingung dengan reaksi semuanya*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"bukan apa-apa kok" *tersenyum*
time skip saat papa, leon dan lino pergi
Luna Benedict
Luna Benedict
*tiba tiba beberapa ingatan terputar di kepala luna* "uhh..." *memegang kepalanya*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"luna?! ada apa? apakah kepalamu sakit lagi?" *mama khawatir lalu memijat kepala luna untuk meredakan rasa sakit luna*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"pelayan, ambilkan obat luna, cepat!" *ucap mama*
pelayan
pelayan
"baik nyonya" *bergegas mengambil obat*
Luna Benedict
Luna Benedict
"uhh...s-sakit..."
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"bertahanlah sayang..." *sangat khawatir bahkan mata mama mulai berkaca-kaca*
pelayan
pelayan
*datang* "ini nyonya" *memberikan obat luna dan segelas air*
luna meminum obatnya dan rasa sakit kepalanya membaik
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"apa kamu sudah lebih baik sayang?"
Luna Benedict
Luna Benedict
"hm ya"
Luna Benedict
Luna Benedict
"beberapa ingatan mulai kembali..." *ucap luna*
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"syukurlah.... mama sedikit lega.."
mama (karina benedict)
mama (karina benedict)
"tapi... apa kamu sudah ingat bagaimana kamu sampai terjatuh dari tangga sekolah?"
Luna Benedict
Luna Benedict
(apa aku harus mengatakannya? atau...harus ku sembunyikan..?)
to be continued
author (me)
author (me)
sampe sini aja ya
author (me)
author (me)
see you all
author (me)
author (me)
👋😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!