NovelToon NovelToon

Laura Menikahi Mafia Posesif

Eyes on you

Laura Rossie Belluci adalah anak dari seorang pimpinan mafia, tapi sejak dia masuk dibangku sekolah menengah atas, dia memisahkan diri dari keluarganya.

Bukan hanya karena keinginan mendiang ibunya saja dia tidak terlibat dalam klan mafia ayahnya. Akan tetapi dia tidak ingin berada satu rumah dengan ibu dan kakak perempuan tirinya.

Mereka selalu membuat Laura tidak betah berada dirumah ayahnya, walaupun kakak lelakinya dan sang ayah sangat menyayangi Laura, bahkan memperlakukan Laura sangat spesial, bak seorang putri kerajaan, namun nyatanya itu tidak cukup membuat Laura bertahan dirumah keluarga ayahnya itu.

"Princess... Besok kamu harus pulang kerumah ya, pokoknya papa mau putri kesayangan papa menghabiskan libur sekolah dirumah" 

'iya papaku sayang... Nanti Laura pulang ya, aku kangen sama papa dan kak lorenzo, ngomong-ngomong dimana kak lorenzo papa? Sudah dua minggu gak ada kabar sama sekali, Laura chat pun tidak pernah dibaca, terakhir telfon Laura sebelum kaka ke italy'

"Ah... iya sayang, kakakmu itu masih sibuk, kamu besok kan kerumahnya?"

'iya papa... Besok Laura kerumah papa ya, hmm padahal masih satu kota, tapi papaku ini galau banget kalo gak liat aku ya... Heheehe'

"iya sayang... Kamu putri kesayangan papa, jadi papa gak tenang kalo belum ketemu kamu"

'ya udah Laura mau ke kelas dulu ya... Bye papaku sayang  see you tomorrow'

"Bye princess..."

Tuuuut...

"Kalo papa tau gue pulang ke rumah hari ini pasti kaget, plus kesenengan banget" gumam Laura.

Hari ini adalah hari terakhir Laura sekolah, karena besok sudah mulai libur semester, tahun ini Laura duduk di bangku kelas XII mipa 1 disekolah elit SMA GALAXI dijakarta. Dia adalah seorang murid yg memiliki banyak prestasi.

"Lau... Lo mau pulang ke mansion bokap lo sekarang?" Tanya sahabat Laura yg bernama Nadia.

"iya Nad, gue mau kasih surprise buat papa, dari kemarin nelfonin mulu, kangen katanya..." Jawab Laura.

"Bagus deh, tapi gimana sama mak lampir dan titisannya? Lo gak apa- apa emang serumah ama mereka?" Tanya Nadia.

"Gue anggep aja tante karina sama si Lilian itu patung kuda yg ada deket kolam renang rumah papa aja" jawab Laura, sontak membuat sahabatnya itu tertawa.

"Bener Lau... Kalo ada apa- apa lo telfon gue aja, tar gue dateng bawa bulldozer ke rumah lo" seloroh Nadia.

Kedua sahabat baik itupun tertawa sambil berjalan menuju parkiran mobil.

•••

-Mansion belluci-

Karina ibu tiri Laura juga Lilian kakak tirinya sedang bersiap dikamar Lilian.

Hari ini keluarga Belluci akan kedatangan tamu agung, calon suami dari Lilian.

"Mama... Gimana baju aku, udah keliatan seksi dan menggoda belum?" Tanya Lilian. Dia sengaja memakai baju yg begitu terbuka, memperlihatkan assetnya dan lekukan tubuhnya.

Hal itu dikarenakan calon suaminya adalah seorang mafia kingpin yg terkenal womanizer dan menyukai bila wanita memakai pakaian seksi dan terbuka, semakin terlihat seperti wanita murahan dia akan semakin menyukainya.

"Perfect sayang, harusnya kamu tambah pad sedikit lagi dibagian bawah payudara kamu sayang, biar lebih menantang, jangan mau kalah sama sijalang kecil itu, umurnya masih 18 tahun tapi dadanya sudah sebesar itu" cebik Karina, merujuk kepada Laura, yg memang memiliki body goals seperti gitar spanyol, itulah yg membuat Lilian iri kepada adik tirinya itu.

"Jaga mulutmu karina, berani sekali kau menyebut putri kesayanganku seperti itu!!!" Hardik tuan Adam Belluci, ayah dari Laura, Lilian dan juga Lorenzo.

"Papa... Please ini hari bahagia aku, hari ini aku bertunangan, jangan buat keributan yg tidak perlu" sela Lilian. Tuan adam hanya bisa mendengus kesal.

Kemudian seorang maid masuk.

"Tuan, rombongan tamu yg ditunggu sudah sampai digerbang utama" ucap maid tersebut.

"Ayo, kita kebawah, jangan sampai dia masuk dan kita tidak ada disana." Ucap tuan Adam.

Mereka pun bergegas turun kebawah, bersiap menyambut kedatangan tamu agung tersebut.

Drap...

Drap...

Drap...

Suara langkah kaki yg begitu tegas menggema, bisa terdengar dari suara langkah kakinya bahwa orang itu adalah orang yg sangat disegani.

Sesosok pria tampan, tinggi dan berbadan atletis, tingginya hampir 190cm dengan setelan jas berwarna navy blue, begitu gagah tampan dan berwibawa.

"Selamat datang Don Lucas Bendetti, selamat datang dikediaman kami" ucap tuan Adam Belluci.

Pria itu adalah, Lucas Armand Bendetti, seorang mafia kingpin, pemimpin kartel terkuat GOLDEN SNAKES , dia sangat terkenal kejam, sadis, dan tak mengenal kata maaf.

"Jangan berbasa basi denganku Tuan Belluci, jadi siapa yg kau tawarkan jadi istriku?" Tanya Lucas, dingin!

Kemudian Lilian dengan berani maju satu langkah kedepan.

"Aku, calon istrimu Lucas.." Ucap Lilian.

Lucas memandangi Lilian dari atas kebawah, menyelisik penampilan Lilian yg sangat terbuka, dan berani.

"Apa kau yakin dia pantas menjadi pendampingku..?" Tanya Lucas dengan skeptis kepada Tuan Adam.

"Lilian hidup sejak kecil dengan mengenal dan mengerti akan bisnis dunia bawah kita, tuan Bendetti, jadi dia akan sangat cocok menjadi pendampingmu, dia juga sudah tidak asing dikalangan kartel lain, karena aku selalu mengajaknya ke acara- acara pesta ataupun perkumpulan, mereka sudah mengenal putriku Lilian" tutur Tuan Belluci.

Lucas berdiri dari duduknya, menunjukan arogansi dan juga kuasanya, dia berdiri tepat didepan Tuan Adam Belluci.

"Apa aku terlihat seperti sedang mencari seorang jalang?" Desisnya.

Tiba- tiba.

"Papa..." Barito suara halus dan manja terdengar dari pintu masuk, membuat Lucas berbalik menatap gadis berseragam SMA itu, wajahnya yg cantik, dengan bibir merah cherry alami, rambut hitam panjang sepunggung, diperkirakan memiliki tinggi 165cm, tapi memiliki body gitar spanyol, membuat Lucas tersenyum smirk, apalagi saat melihat Lesung dipipi kanan Laura.

Milikku... Batin Lucas.

"La... Laura?" Tuan Adam terpaku melihat putri kesayangannya berlari kearahnya, saat melewati Lucas, angin menghembuskan wangi cherry blossom dari rambut dan tubuh sintal gadis itu.

Greppp

Laura memeluk erat sang papa, sedangkan Tuan Adam menjadi pucat pasi, melihat senyum smirk diwajah Lucas, membuat jantungnya berdegup kencang.

"I miss you papa..." Ucap Laura lembut, tuan Adam membalas pelukan putri kesayangannya.

"Princess, bukannya kamu pulang besok sayang?" Tanya sang papa.

"Aku kangen sama papa, jadi aku pulang hari ini, kasih kejutan sama papa.. are you happy papa?" Tanya Laura.

"Yes... Princess papa happy.. sekarang kamu naik ke kamarmu ya sayang, papa sedang ada pertemuan penting." Pinta sang papa.

Laura melepas pelukannya dengan sang ayah, kemudian mengangguk, dan melangkah pergi, namun baru beberapa langkah dia berhenti, karena ucapan Lucas.

"Aku hanya akan menikahi Laura" ucapnya, tegas dan lantang.

Sontak membuat Laura merotasi tubuhnya kembali, bahkan Lilian dan ibu tirinya sudah terlihat sangat marah.

"Me... Menikah?" Ucap Laura.

"A.. apa maksudnya papa.. dia siapa?" Tanya Laura pada sang ayah.

"Bukan apa- apa sayang, kamu naik saja ke kamarmu sayang, ini urusan papa" Laura pun mengangguk faham, dia pun hendak melangkah lagi, namun lagi-lagi terhenti oleh suara Lucas.

"Dengan Laura, atau perjanjian kita batal, ucapkan selamat tinggal kepada putramu Lorenzo." Tegasnya.

"Kak Lorenzo...? Papa sebenarnya ada apa? Apa hubungan kak lorenzo sama dia?" Kini Laura mendekati ayahnya lagi.

"Perjanjiannya tidak seperti itu tuan Bendetti, Lilian adalah calon yg pas untuk anda" ucap Adam.

"Kau yg memberi perjanjian padaku Belluci. Aku tidak membutuhkannya, aku bahkan bisa menghabisi Lorenzo saat ini juga!" Ucap Lucas.

Laura kaget dan menutup mulutnya, tidak percaya, kakak yg paling dia sayangi nyawanya tengah terancam.

"Aku yg berkuasa disini Belluci, menikah dengan Laura atau kau kehilangan putramu!!" Tegas Lucas, sekali lagi.

"Tapi Laura masih sekolah tuan Bendetti, aku sudah mempersiapkan Lilian untuk menjadi istrimu" tuan Adam masih mencoba memberi pemahaman kepada Lucas.

"Benar Lucas, aku lebih berpengalaman, dia hanya anak kecil polos yg tidak tau apapun tentang dunia bawah, dia____" Lilian ikut berbicara namun disela oleh Lucas.

"Kau tau, jika aku menginginkan wanita jalang menjadi pendampingku, maka aku akan mendatangi salah satu club malam milikku, aku hanya ingin Laura." tegas Lucas, mata elangnya menatap kearah Laura, dengan Lapar seperti seekor singa yang berhadapan dengan mangsanya.

Tuan Adam Belluci terdiam, dia menyuar rambut rapih nya kebelakang, tentu saja dia tidak ingin mengorbankan putri kesayangannya, Laura adalah mutiara hatinya, satu- satunya peninggalan mendiang istri keduanya.

"A... Aku bersedia..." Ucap Laura memecah kesunyian.

Membuat Lucas menyeringai puas, sementara tuan Adam tidak bisa berkata- kata lagi, dia merasa berdosa kepada putri kesayangannya itu.

"Arifin.." panggil Lucas kepada pengacaranya yg bernama arifin, yg sedari tadi berdiri dibelakangnya.

Dia mengeluarkan sebuah map hitam, disana adalah data yg harus diisi agar mereka bisa mendaftarkan pernikahan secepatnya.

"Baik saya akan mencatat status dan biodata untuk keperluan surat- surat legal pernikahan" tutur arifin.

"Mempelai pria dengan nama Lucas Armand Bendetti, anak tunggal dari Armand Bendetti dan nova bendetti, lahir di italy tanggal 25 desember 1997 usia kini 28tahun." Lanjutnya.

"Sekarang anda nona.. sebutkan nama tempat lahir dan usia anda"

Laura menggenggam erat tangan ayahnya.

"Laura Rossie Belluci, putri dari Adam Belluci dan Rossie Belluci lahir di jakarta 14 februari 2006, usia 18 tahun" ucapnya dengan mata yg berkaca- kaca sambil menatap mata elang Lucas yg bahkan masih menyeringai puas.

"Silahkan tanda tangani" Lucas menandatangani berkas yg diberikan pengacaranya itu, kemudian memberikan pena kepada Laura.

Laura menatap dalam kertas putih itu sebelum menandatanganinya.

"Bisakah jangan umumkan pernikahan sebelum aku lulus sekolah, aku gak mau ada masalah disekolah" pinta Laura. Kemudian Lucas mengangguk, dan Laura pun menandatangani berkas tersebut.

"A... Aku permisi ke kamar dulu... Aku lelah..." Ucap Laura, kemudian tanpa menunggu jawaban dari siapapun dia meninggalkan ruang tamu dan berlari menuju kamarnya dilantai dua.

•••

Laura menatap dirinya dicermin besar didalam kamar mandi dikamarnya, matanya sembab sehabis menangis, ia tidak menyangka kunjungan kerumah ayahnya berujung sebuah pernikahan untuknya.

"Gue ngerasa kaya abis menandatangani perjanjian sama iblis" gumam Laura.

"Thanks for the compliment..." Ucap Lucas. Yg entah sejak kapan berada dipintu kamar mandi Laura, perlahan dia mendekati Laura, dan memojokannya hingga belakang tubuhnya membentur washtafel.

"Anda mau apa tuan Lucas??" Ucap Laura mencoba menghindari pria tinggi dihadapannya ini.

Grepp..

"Aaaakk" pekik Laura.

•••

Bersambung.

The Plan

"aaaakkk...." Pekik Laura.

Lucas mengangkat tubuh sintal Laura dengan mudah dan didudukan diatas wastafel, lalu dia melebarkan kaki Laura dan berdiri diantara lutut Laura.

"Apa- apaan, turunin aku... Kamu itu gak sopan masuk kamar orang sembarangan tau gak?" Hardik Laura.

"Ssssttt... Baby, aku tidak suka kalo kamu bicara dengan nada tinggi kepadaku, aku calon suamimu." Ucap Lucas dengan nada dalam dan rendah, membuat bulu kuduk Laura berdiri.

Bibir Lucas menyelusuri Leher jenjang dan mulus Laura.

Sraaaakkkk

Dengan kasar Lucas merobek baju seragam putih Laura, hingga kancingnya berhamburan dilantai, Lalu dia melemparnya ke sembarangan arah.

Laura segera menutupi bagian dadanya yg ter-expose dan menyembul diatas Lace bra putih miliknya, ukuran dada Laura memang seperti yg dikatakan ibu tirinya, bulat sempurna, padat, dan ukurannya sintal. Lucas menarik kedua tangan Laura lalu menguncinya menggunakan satu tangan kekar Lucas, tepat dibelakang punggung Laura.

Hal itu membuat dada sintal Laura membusung sempurna dihadapan Lucas.

"Nice view" desis Lucas.

Lalu dia melanjutkan menyelusuri tulang selangka Laura, turun menuju gundukan bagian atas squishy milik Laura, Lucas tersenyum melihat tahi lalat hitam kecil disquishy nya yg sebelah kanan tepat dibagian yg menyembul, dia menyukainya.

Lalu diapun mengecup tahi lalat tersebut.

Cup.

Laura menggigit bibir bawahnya menahan tangis, da juga gelenyar aneh yg dia rasakan dengan perlakuan Lucas, nafas Laura memburu tidak karuan, membuat dua gumpalan daging kenyal itupun bergerak naik turun.

"Ku__ kurang ajar, kamu fikir aku wanita murahan hah!!?" Satu tetes airmata Laura mengalir begitu saja.

Laura memalingkan wajahnya dari tatapan Lucas, dia benci melihat laki-laki matang didepannya ini.

"Tatap mataku Laura, baby!" Ucap Lucas.

Laura bergeming, dia menahan amarah dan airmatanya mati-matian.

Lucas yg tidak suka dibantah, langsung saja menjepit dagu Laura, mendekatkan wajahnya kepada wajah cantik Laura, dan menghujam bibir seksi Laura dengan ciuman, seketika Laura membelalakan matanya.

"Mmmpfftt... Hhh..." Lucas terus saja melumat habis bibir Laura, kemudian menggigit kecil bibir bawah Laura, hingga mulut Laura terbuka sedikit dan diapun meneroboskan Lidah panjangnya tanpa permisi kedalam mulut Laura, mengabsen barisan gigi putih Laura, setelah puas dia menyelusuri lagi leher jenjang Laura dan membuat tanda kepemilikan disana.

Tangan kekarnya mengelus lembut paha dalam Laura, hingga hampir mencapai inti Laura.

"Please.. jangan seperti ini, aku bukan wanita jalang, hiks..." ucap Laura pelan, dengan tangisan yg tidak bisa ia tahan. Lucas pun langsung menghentikan aksinya.

"Apa ini first kiss kamu??" Tanya Lucas.

Laura mengangguk perlahan, bahkan kekasihnya saja tidak pernah menyentuhnya.

Lucas tersenyum smirk, dia suka calon istrinya begitu lugu dan polos, belum terjamah oleh lelaki manapun, tidak seperti jalang- jalang yg selalu menemani dan menghangatkan ranjangnya setiap malam.

Bagi Lucas mendapatkan istri sepolos Laura adalah trophy untuknya.

"Don't cry baby... Kita akan menikah tiga hari lagi, kamu harus terbiasa dengan hal ini" ucap Lucas seraya menghapus airmata Laura.

"Tapi kita bahkan gak saling kenal, apa kamu gak punya perasaan, kenapa kamu melakukan itu tanpa seizin dariku..." Tutur Laura.

"Perasaan? Baby... Hatiku sudah mati, aku tidak punya hati, apa kamu tidak tau panggilan mereka untukku, The heartless man alive " kemudian Lucas menyeringai, membuat Laura semakin takut.

Mama... Apa Laura bisa menikah tanpa cinta? Batinnya.

"Aku akan pulang dulu, besok aku jemput ya, kita akan fitting gaun pengantinmu baby..." Ucap Lucas dengan suara sedikit lembut, lalu dia membungkuk dan mengecup kembali bibir merah cherry milik Laura, yg sudah menjadi candu baginya. Kemudian dia pun menurunkan Laura dan mengecup keningnya.

Ketika hendak melangkah keluar, Laura menahan lengan Lucas.

"Apa kita bisa menjalani pernikahan yg bahagia, bila tidak ada cinta??" Lirihnya.

Lucas urung keluar lalu dia mendekati Laura kembali, dia membungkuk mensejajarkan wajahnya dengan Laura, karena tinggi Laura hanya sebatas dadanya.

"Cinta itu hanya dongeng baby... itu hanya ilusi, jangan berharap cinta dari manusia yg tidak memiliki hati seperti aku baby, cukup layani aku dengan baik, dan jadilah istri yg penurut, okay"

Ucapan Lucas, tentunya sangat menyakitkan untuk didengar oleh gadis selugu Laura, baginya pernikahan harus didasari dengan cinta, seperti mama dan papa nya.

Lucas pun mengecup lembut kening Laura, lalu pergi meninggalkan kamar Laura.

Laura segera mengunci pintu kamar mandinya, takut Lucas masuk kembali dan melakukan hal yg lebih gila.

"Gu__gue gak bisa kaya gini, kalo gue gak bisa menikah karena cinta, dia gak berhak dapet mahkota gue" gumam Laura, dia pun mengambil ponselnya lalu men dial nomer nadia, sahabatnya.

"Hallo nad..."

"Kenapa Lau..."

"Gue dalam masalah besar nad, gue bakal nikah sama seseorang pria asing yg gak gue kenal nad"

"Apa??? Lo gak becanda kan Lau, lo masih sekolah, lo nikah sama siapa Lau??"

"Dia Lucas Bendetti nad, dia gak punya hati nad, dia bilang jangan mengharap pernikahan dengan cinta"

"Astaga Lau, Lucas Bendetti, pemilik  L.A.B Corps.  terus sekarang lo mau apa?"

"Gue mau ketempat diego, gue mau say goodbye sama dia, dan gue mau ngasih virginity gue buat dia"

"Lo gila Lau, kalo calon suami lo tau, bisa meninggoy Lo sama si diego!"

"Gue gak perduli lagi nad, kalo dia gak bisa ngasih pernikahan dengan cinta ke gue, dia gak berhak dapet mahkota gue"

"Ya udah, yg penting gue udah peringatin lo Lau, Lucas Bendetti bukan orang sembarangan, gak ada yg berani macem- macem sama dia Lau"

"I really don't care nad, gue tutup dulu ya, gue mau siap- siap dulu, gue mau ke apart diego sekarang" 

Tuuuut.

Sambungan telfon pun dimatikan, tanpa Laura sadari dibalik pintu kamar mandi, Lucas berdiri disana dan mendengar semua percakapan Laura barusan.

Rahangnya mengetat, tangannya mengepal kuat, menahan amarah luar biasa.

Kamu mau bermain- main denganku baby? Oke let's play together. Batinnya.

Lucas pun bergegas pergi meninggalkan kamar laura.

•••

Malam hari ketika suasana rumah sudah sepi, Laura mengendap- endap akan keluar rumah, papa dan ibu tirinya sudah masuk ke kamar setelah selesai makan malam tadi.

Dengan langkah perlahan Laura menuju pintu samping.

"Mau kemana lo..."

Laura terkesiap, dia merotasi tubuhnya, kemudian bisa bernafas lega, ternyata itu adalah Lilian sang kakak tiri.

"Lo bikin gue kaget aja!" Ucap Laura sambil mengelus- elus dadanya.

"Gue tanya sekali lagi, lo mau kemana bitch!!!" Ulang Lilian dengan nada tinggi.

"Lo yg bitch tau gak? Gak usah berisik lo, gue mau kemana pun bukan urusan lo" timpal Laura.

"Gue aduin lo sama papa, jalang kecil yg udah ngerebut calon suami gue! Dasar bangsat Lo, Lo itu sama aja kaya nyokap lo, perebut kebahagiaan orang tau gak!!" Hardik Lilian.

Plakkk

Suara tamparan keras Laura layangkan kepada kakak tirinya, dia tidak terima mendiang ibunya selalu dibawa- bawa oleh nenek lampir dan titisannya ini.

"Bangsat, berani lo nampar gue emang anak anj__ lo" hardik Lilian lagi, sambil mengusap pipinya yg terasa perih.

"Mending lo diem aja, gak usah ikut campur urusan gue, kalo lo mau sama Lucas, lo ambil aja! Gue juga gak mau nikah sama orang gak punya hati kaya dia" hardik Laura.

Kemudian diapun keluar rumah lewat pintu samping, tanpa menghiraukan Lilian.

Laura sengaja keluar lewat pintu samping karena disana tidak ada penjaga papanya.

Saat masih tinggal dimansion papanya, Laura acap kali kabur lewat pintu samping menggunakan tangga.

Hap...

Dia pun mendarat sempurna dijalanan sepi samping rumahnya, dia sudah memesan taksi online yg terparkir diujung jalan, sengaja agar tidak ada yg curiga.

"Pak, ke the atlas tower ya..." Ucap Laura, menyebutkan alamat tujuannya, sang supir mengangguk, lalu menjalankan taksi dengan kecepatan sedang.

Setelah tiga puluh menit, akhirnya taksi yg ditumpangi Laura sampai ditujuan. Laura segera naik ke lantai 15 tempat dimana sang kekasih tinggal, dia memasukan kode akses, yg sudah diberitahu diego sebelumnya.

Ceklek..

Pintu terbuka, tapi keadaan didalam gelap gulita.

"Di... Diego... Kok gelap sih... Kamu dimana di???" Panggil Laura, dia meraba- raba dinding, mencari saklar lampu.

Ctak

Ruangan pun menjadi terang benderang, namun saat berbalik ia dikagetkan dengan sesosok lelaki tampan yg duduk di single sofa sambil menyesap cerutu.

"Ka... Kamu... "

Laura diam mematung, tubuh ya seketika luruh dilantai, seluruh nyawanya seperti tercabut, telapak kakinya terasa dingin.

•••

Bersambung.

Rencana Gagal

Tubuh Laura bergetar hebat, tatapan Lucas, pria tampan dihadapannya membuat keringat dingin mengucur deras.

Lucas memojokannya kedinding, tubuh sintalnya dihimpit oleh tubuh atletis Lucas.

"Kamu gadis nakal baby... Kamu berani bermain curang sama calon suamimu sendiri hmmm..." Ucap Lucas dengan nada rendah tepat ditelinga Laura, hal itu membuat Laura merinding, dan tidak nyaman.

Lucas menarik kedua lengan Laura, keatas kepalanya dan dikunci dengan satu lengan kekar miliknya, dia mulai menghujani Laura dengan ciuman kasar. Laura menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan menghindari hujaman ciuman dari Lucas.

"Di... Dimana Diego... Kenapa kamu bisa masuk kesini..." Tanya Laura.

"Hmmm... Kamu masih perduli kepada lelaki lain, sementara aku adalah calon suami kamu baby..."

Dengan penuh amarah Lucas menarik lengan Laura dengan kasar dan menyeretnya ke kamar diego.

"Awwss... Lepas.. ini menyakitkan..." Pinta Laura.

Namun Lucas seperti tuli, dia tidak mendengar permintaan Laura sama sekali.

Brakkk...

Lucas menendang pintu kamar diego dengan sangat keras.

"Eummm.. hmmmm... Hmmmmm"

Betapa kagetnya Laura didalam sana keadaan diego yg sudah diikat dikursi, dan mulutnya disumpal oleh kain putih.

Laura yg melihat keadaan kekasihnya tanpa sadar ingin berlari mendekati Diego, namun ditahan oleh Lucas, kemudian Lucas memeluk erat Laura dari belakang.

Diego pun menatap penuh amarah dan sorot matanya terlihat menyalang.

Lucas mulai melancarkan aksinya menggerayangi Laura didepan diego, sementara Laura terus meronta- ronta. Lucas menjelajahi leher jenjang Laura dengan bibirnya, sementara satu tangannya mulai meremas salah satu squishy milik Laura.

Aahhh...

Diperlakukan seperti itu membuat Laura tanpa sadar mengeluarkan suara laknatnya, Lucas tersenyum smirk diceruk leher Laura, dia suka mendengar desahan calon istrinya itu, tangan satunya yg sedari tadi menahan pinggang Laura kini dengan santai mulai mengelus paha bagian dalam Laura.

"Rrrgggh...." Diego semakin berteriak tapi tertahan oleh kain yg tersumpal dimulutnya, melihat kekasihnya disentuh pria lain membuat dirinya meradang, bahkan dia tidak pernah menyentuh Laura sedikitpun.

Tangan Lucas kini sudah menggapai inti Laura, dengan sigap Laura menahan tangan Lucas yg menyentuh area intinya tanpa permisi itu.

"A.. aku minta maaf.. tolong jangan seperti ini, setidaknya jangan di depan orang lain.. please..." Pinta Laura, yg sudah merasa kacau balau dibuat oleh Lucas.

Lucas menghentikan aksinya Lalu merotasi tubuh sintal calon istrinya itu.

"Lihat apa yg akan terjadi jika kamu berani menghianatiku baby..." Ucap Lucas. Sambil merapihkan kembali pakaian Laura yg tidak karuan akibat ulahnya barusan.

"Kamu lebih rela memberikan mahkota milikmu kepada pria brengsek seperti kekasihmu itu, daripada calon suamimu sendiri???" Lanjut Lucas dengan nada tinggi.

Lalu Lucas memberi kode kepada anak buahnya untuk membuka sumpalan dimulut diego.

"Laura... What the hell... Calon suami???" Ucap Diego.

"Penghianat!!! Dasar wanita jalang!!!" Hardik diego, membuat Lucas meradang, karena berani- beraninya dia menyebut calon istrinya ini dengan sebutan jalang.

"Berani kau menyebut calon istriku jalang, jika dia jalang, sebutan apa yg pantas untuk lelaki sepertimu yg menjadi gigolo untuk wanita paruh baya ???" Hardik Lucas.

Lucas memberi kode kepada anak buahnya agar segera mengeksekusi diego, lalu dia menggendong tubuh sintal calon istrinya itu ala bridal style meninggalkan apartemen diego.

"Apa yg akan terjadi kepada Diego?" Tanya Laura.

"Anggap kamu tidak pernah mengenal ataupun melihatnya baby... Karena itulah yg akan terjadi, dia akan menghilang dari muka bumi ini" tutur Lucas.

Laura membenamkan wajahnya di dada bidang Lucas, jujur mendengar ucapan calon suaminya itu Laura merasakan ketakutan yg luar biasa, dia sudah mendengar dan melihat sendiri kekejaman calon suaminya ini.

"Turunin, aku bisa jalan sendiri..." Pinta Laura setelah mereka keluar dari Lift dan sampai di lobby apartement.

"Diam baby, sudah aku bilang, aku gak suka dibantah, jangan sampai aku memakanmu disini.." desis Lucas. Laura diam saja tanpa protes, hingga sampai di depan mobil Lucas, lalu asisten Lucas membukakan pintu mobil mewah itu.

Gue rasa bakal ada angin perubahan sebentar lagi, gak pernah gue liat si boss kaya gini ama cewek, biasanya abis pake buang, abis pake buang. Monolog asisten Lucas yg bernama robby itu.

Mobil mewah itupun meninggalkan apartement diego.

Keadaan sangat hening didalam sana, baik Lucas maupun Laura tidak ada yg ingin berbicara, hingga dengan ragu Laura menatap kearah Lucas.

"Bicaralah baby..." Ucap Lucas, yg menyadari tengah diperhatikan oleh Laura.

"Mmmm... Apa aku masih boleh melanjutkan pendidikan aku, setelah kita menikah?" Tanya Laura.

Lucas memiringkan tubuh atletisnya agar menghadap kearah calon istrinya itu.

"Ofcourse baby... Aku tidak mau memiliki istri bodoh." Jawab Lucas.

Laura merasa lega mendengarkannya, karena dia tidak mau putus sekolah, dia bercita- cita menjadi dokter sejak kecil, dan dia akan mewujudkan mimpinya itu.

"Terima kasih..." Lirih Laura, lalu dia mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Lalu sisa perjalanan pun hening kembali, hanya terdengar tarikan nafas sesekali, sampai mobil mewah itupun sampai dikediaman Belluci.

Sebelum turun Laura memandangi Lucas terlebih dulu.

"Sekali lagi, aku minta maaf tentang kejadian malam ini, itu tindakan yg sangat bodoh, aku tau" Ucap Laura dengan suara pelan sambil menundukan kepalanya.

Lucas menjepit dagu Laura dan mengarahkan wajah cantiknya kearahnya.

"ingat satu hal baby... Kamu adalah milik aku, semua yg ada di diri kamu, luar dan dalam hanya aku yg boleh menikmati, termasuk mahkotamu yg berharga itu." Ucap Lucas. Dingin!

"Sekarang masuklah, besok akan ada yg menjemputmu untuk fitting baju" perintah Lucas.

Lalu diapun melumat bibir seksi milik Laura, sungguh Lucas tidak bisa menahannya, saat melihat bibir merah cherry itu.

Cukup lama dia melumat bibir manis calon istrinya itu, hingga tautan mereka terlepas.

"Apa boleh aku membawa sahabatku Nadia, untuk fitting besok? Orang bilang calon mempelai pria gak boleh ngeliat calon istrinya memakai gaun pengantin sebelum pernikahan, that's bring the bad luck." Tandas Laura.

"Baiklah baby, tapi kamu harus ingat, jangan lakukan hal bodoh, besok akan ada pengawal yg mengikuti kamu." Tegas Lucas.

Laura pun mengangguk faham lalu dia pun keluar dari mobil Mewah itu, dan masuk kedalam rumahnya, kali ini lewat pintu utama.

Ceklek

"Darimana princess?, papa mencari kamu tadi sayang..." Tanya tuan Adam. Rupanya dia sudah menunggu putrinya itu sejak tadi.

"Tadi habis cari angin pah.. terus ketemu Lucas dijalan, dia yg nganter Laura pulang." Jelas Laura.

"Sini sayang, papa mau bicara dulu sama kamu" pinta sang papa, lalu Laura pun duduk disampingnya.

"Papa... Mau minta maaf sama kamu princess, papa udah menyeret kamu kedalam kehidupan yg kamu hindari selama ini" ucap Tuan Adam. Getir.

"Papa gak perlu minta maaf, kita keluarga pa, kak Lorenzo itu kesayangan aku, kalo sesuatu yg buruk terjadi sama papa, ataupun kak Lorenzo, aku pasti akan menyesal seumur hidup." Tutur Laura.

Lalu sang ayah kemudian memeluknya erat, seakan tidak rela melepaskan Laura.

"Terima kasih sudah jadi anak papa yg pengertian nak, semoga kamu selalu bahagia ya sayang..." Ucap tuan Adam, lagi.

Bagaimana mungkin pernikahan tanpa cinta, akan berujung bahagia papa. Batin Laura.

•••

Keesokan harinya.

Laura dan sahabatnya Nadia kini berada disebuah butik milik designer ternama yg ada disebuah mall besar dikota jakarta.

Laura sudah mencoba beberapa gaun pengantin yg terlihat begitu mewah, bahkan terlalu mewah, bagi Laura itu bukan seleranya.

"Kak bisa kasih aku gaun simple dengan ekor mermaid, ini kan untuk acara pemberkatan saja, aku tidak mau seperti memakasakan diri menggunakan gaun pengantin yg super mewah seperti itu." Pinta Laura.

"Ada sayang, tapi jangan terlalu simple ya.. nanti kakak carikan yg sesuai sama selera kamu." Ucap sang designer.

Kemudian dia pun masuk kedalam mencarikan beberapa gaun yg sesuai keinginan Laura lagi.

"Lo itu nikah sama Lucas Bendetti, Lau.. gak boleh lo pake gaun sederhana, kenapa sih yg ballgown tadi bagus tau, princess style." Ucap Nadia.

"Pernikahan ini bukan kemauan gue Nad, setidaknya biarin gue nentuin gaun yg sesuai keinginan gue, ya kan??"

"iya deh... Tapi jangan yg terlalu sederhana, gue pengen sahabat gue jadi wanita super cantik dihari pernikahannya." Balas Nadia, dengan sedikit memaksa.

"Hmmm" Laura hanya mengangguk.

"Bodyguard lo kaku amat sih, kek kanebo kering tau gak?" Seloroh Nadia.

Sontak Laura melirik ke arah dua bodyguard yg diutus oleh Lucas untuk menjaganya.

"Lo bener, kayaknya abis ini kita harus ngajak mereka makan sushi deh, mau gue kerjain" bisik Laura kepada Nadia.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya Laura mendapatkan gaun yg diinginkannya.

"Besok, gaunnya sudah di mansion kamu ya sayang..." Ucap designer gaun pengantin Laura itu.

"Makasih ya kak..."

Akhirnya Laura dan Nadia beserta dua bodyguardnya pun meninggalkan butik lalu pergi menuju sebuah restoran jepang yg masih berada di mall yg sama.

"Ayo duduk" titah Laura kepada dua pengawalnya itu.

Mereka hanya terdiam, mana berani mereka duduk satu meja dengan calon istri dari bossnya.

"Kalo lo gak duduk, gue bakal bikin masalah dan nanti lo yg bakal kena getahnya." Ancam Laura.

Kedua bodyguard itupun akhirnya menuruti keingan Laura, mereka duduk saling berhadap- hadapan.

Kemudian Laura mulai memesan beberapa menu sushi best seller di restoran itu. Tidak berapa lama pesanan mereka datang, Laura dan Nadia pun mulai menikmati makanan mereka.

"Ayo makan, malah pada bengong, mau gue bikin ribut??" Ancam Laura lagi.

Akhirnya mereka pun memakan sushi yg ada dihadapannya.

"Uhuk.... Uhuk..." Kedua bodyguard Laura tersedak, rupanya Laura meminta pelayan menambahkan banyak washabi kedalam makanan mereka.

Laura dan Nadia pun tertawa terbahak- bahak, melihat wajah pengawalnya yg merah padam akibat sushi itu.

Laura segera bangkit dan memberikan mereka minum lalu menepuk- nepuk punggung bodyguardnya secara bergantian.

Namun tiba- tiba ada yg mencengkram lengan Laura.

"Lepas..." Pekik Laura, membuat kedua bodyguardnya langsung berdiri, Karena mereka fikir Laura sedang diganggu oleh orang iseng.

Saat mereka melihat orang itu, mereka pun langsung menunduk.

"Don..."

•••

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!