NovelToon NovelToon

KKN Di Kampung Misterius

Kewajiban KKN di Semester 5

Riko dan teman-temannya duduk di ruang kuliah, mendengarkan penjelasan dosen tentang kegiatan KKN yang akan mereka jalani di semester 5. KKN adalah kegiatan wajib bagi mahasiswa yang bertujuan untuk mengabdi kepada masyarakat dan mempelajari kehidupan di lapangan.

"KKN adalah kesempatan bagi kalian untuk menerapkan ilmu yang telah kalian pelajari di kampus," kata dosen.

"Kalian akan ditempatkan di berbagai lokasi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah pedalaman dan terpencil." tambah Dosen.

Riko dan teman-temannya mendengarkan dengan serius, karena mereka tahu bahwa KKN adalah kegiatan yang sangat penting bagi mereka. Mereka semua bersemangat untuk memulai KKN dan berharap dapat membantu warga masyarakat dan mempelajari kehidupan di lapangan.

Namun, saat dosen mengumumkan bahwa Riko dan teman-temannya akan ditempatkan di Kampung Misterius, Dina langsung menunjukkan kekhawatirannya.

"Kampung Misterius? Bukankah itu kampung yang angker?" tanya Dina dengan muka kaget.

Dina menunjukkan kekhawatirannya tentang penempatan di Kampung Misterius.

"Kampung Misterius? Bukankah itu kampung yang angker?" tanya Dina lagi.

Riko dan teman-temannya memandang Dina dengan bingung. "Aku tidak tahu," kata Riko. Tapi kita harus percaya pada dosen dan mengikuti kegiatan KKN ini.

Dina menggelengkan kepala.

"Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukan ini," kata Dina.

"Aku sudah mendengar cerita-cerita horor tentang kampung itu."

Teman-teman lainnya mencoba untuk meyakinkan Dina, namun Dina tetap ragu-ragu. Dosen memperhatikan kekhawatiran Dina dan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang Kampung Misterius.

"Kampung Misterius memang memiliki reputasi yang unik," kata dosen. "Tapi kita harus ingat bahwa kegiatan KKN ini adalah tentang membantu masyarakat dan mempelajari kehidupan di lapangan. Saya yakin kalian semua bisa melakukan ini dengan baik.

Setelah diskusi dengan dosen, Riko dan teman-temannya memutuskan untuk menerima penempatan di Kampung Misterius. Mereka semua mulai mempersiapkan diri untuk berangkat ke kampung tersebut.

Dina masih terlihat ragu-ragu, namun ia tidak ingin meninggalkan teman-temannya. "Aku akan mencoba untuk beradaptasi," kata Dina. "Tapi kalian harus janjikan untuk selalu bersama-sama." kata nya.

Riko dan teman-temannya setuju dan mereka semua mulai mempersiapkan diri untuk berangkat. Mereka mengumpulkan peralatan yang dibutuhkan, membuat rencana kegiatan, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di Kampung Misterius.

Saat mereka sedang mempersiapkan diri, Riko menerima pesan dari seseorang yang tidak dikenal. "Jangan pergi ke Kampung Misterius," kata pesan tersebut. Itu bukan tempat yang aman. Namun dia tidak perduli, langsung menghapus pesannya.

Sebelum berangkat ke Kampung Misterius, Riko dan teman-temannya harus berkumpul di lapangan untuk absen. Kelompok mereka terdiri dari 7 orang, yaitu:

Riko

Dina

Andi

Sarah

Citra

Rudi

Salsa

Mereka semua berkumpul di lapangan dan melakukan absen. "Baiklah, mari kita absen," kata dosen yang mengawasi kegiatan KKN.

Setelah absen selesai, mereka semua bersiap untuk berangkat ke Kampung Misterius. "Siap-siap, kita berangkat!" kata Riko. Kita harus tiba di Kampung Misterius sebelum malam.

Dina masih terlihat ragu-ragu, namun ia tidak ingin meninggalkan teman-temannya.

"Aku siap," kata Dina. "Tapi kalian harus janjikan untuk selalu bersama-sama."

Riko dan teman-temannya setuju dan mereka semua mulai berangkat ke Kampung Misterius.

Riko dan teman-temannya naik bus untuk menuju ke Kampung Misterius. Mereka semua bersemangat dan berharap dapat tiba di kampung sebelum malam.

"Semoga kita tiba dengan selamat," kata Dina, sambil memandang keluar jendela bus.

Riko dan teman-temannya lainnya juga berharap demikian. Mereka semua berharap dapat menyelesaikan kegiatan KKN dengan baik dan mempelajari kehidupan di kampung.

Saat bus berjalan, Riko dan teman-temannya berbicara tentang rencana kegiatan mereka di Kampung Misterius. Mereka semua bersemangat dan berharap dapat membantu warga kampung.

Namun, saat bus memasuki jalan yang menuju ke Kampung Misterius, Riko dan teman-temannya merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jalan tersebut terlihat sangat sepi dan gelap.

"Apa ini jalan yang benar?" tanya Citra, sambil memandang keluar jendela bus.

Riko dan teman-temannya lainnya memandang ke arah sopir bus.

"Ya, ini jalan yang benar," kata sopir bus. Kampung Misterius terletak di ujung jalan ini.

Perjalanan Ke Kampung Misterius

Saat bus berjalan, Riko menerima pesan misterius di ponselnya. Pesan tersebut tidak memiliki nomor pengirim dan hanya berisi satu kalimat:

"Jangan turun di Kampung Misterius!". Kata pesan Misterius

Riko merasa penasaran dan sedikit takut. Siapa yang mengirimkan pesan tersebut dan apa yang mereka maksudkan?

Riko memutuskan untuk tidak memberitahu teman-temannya tentang pesan misterius tersebut. Ia tidak ingin membuat mereka khawatir.

Namun, Riko tidak bisa menghilangkan perasaan tidak nyaman yang menghantuinya. Ia berharap bahwa pesan tersebut hanya lelucon belaka.

Saat bus semakin mendekati Kampung Misterius, Riko dan teman-temannya dapat melihat bangunan-bangunan yang terletak di sekitar jalan. Bangunan tersebut terlihat tua dan tidak terawat.

"Apa ini Kampung Misterius?" tanya Dina, sambil memandang keluar jendela bus.

Riko mengangguk. "Ya, ini Kampung Misterius," kata Riko juga memandang Kampung Misterius, Kampung ini seperti kampung biasanya.

Saat bus semakin mendekati Kampung Misterius, Riko dan teman-temannya melihat sosok misterius berdiri di tengah jalan. Sosok tersebut tidak bergerak dan tidak memberikan tanda-tanda kehidupan.

Sopir bus tidak bisa menghindari sosok misterius tersebut dan bus menabraknya. Riko dan teman-temannya terkejut dan merasa takut.

"Apa yang terjadi?" tanya Dina, sambil memandang keluar jendela bus.

Riko melihat ke luar jendela bus dan tidak melihat sosok misterius tersebut lagi.

"Aku tidak tahu," kata Riko. "Tapi sepertinya kita menabrak sesuatu." tambah Riko yang Kaget melihat bus tiba-tiba berhenti sendiri.

Sopir bus turun dari bus dan memeriksa jalan.

"Kalian harap tenang, mungkin kita hanya menabrak ranting pohon" kata sopir bus.

Riko dan teman-temannya tidak yakin dengan penjelasan sopir bus. Mereka semua merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Saat Riko dan teman-temannya sedang membahas tentang kecelakaan misterius tersebut, Rudi tiba-tiba bersiul. Suara siulan Rudi terdengar sangat keras dan membuat teman-temannya terkejut.

"Apa yang kamu lakukan, Rudi?" tanya Dina, sambil menoleh ke arah Rudi.

Rudi berhenti bersiul dan tersenyum. "Aku hanya ingin menghilangkan ketegangan," kata Rudi.

Riko merasa semakin tidak nyaman dengan suara siulan Rudi. Ia khawatir bahwa suara siulan tersebut akan menyebabkan malapetaka.

"Rudi, hentikan siulan mu, Pamali" kata Riko dengan suara yang tegas.

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu terus bersiul seperti itu. Rudi berhenti bersiul dan memandang Riko dengan bingung.

"Apa maksudmu?" tanya Rudi dengan wajah kesal.

Riko memandang Rudi dengan serius.

"Aku tidak ingin mengambil risiko apa pun," kata Riko.

Kita sudah mengalami kecelakaan, dan aku tidak ingin hal buruk lainnya terjadi. Rudi mengangguk dan tidak bersiul lagi.

Setelah perjalanan yang panjang dan menegangkan, bus akhirnya tiba di Kampung Misterius. Riko dan teman-temannya turun dari bus dan melihat sekeliling.

Kampung Misterius terlihat sangat tua dan tidak terawat. Bangunan-bangunan di sekitarnya terlihat seperti tidak dihuni oleh manusia.

"Selamat datang di Kampung Misterius," kata sopir bus dengan senyum yang aneh.

Riko dan teman-temannya merasa tidak nyaman dengan senyum sopir bus. Mereka semua merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kampung ini.

"Apa kita harus tinggal di sini?" tanya Dina dengan suara yang bergetar.

Riko mengangguk. "Ya, kita harus tinggal di sini untuk beberapa Bulan" kata Riko.

"Kamu yakin kita semua akan tinggal disini?" kata Dina menatap teman-temannya.

Setelah Riko dan teman-temannya turun dari bus, mereka disambut oleh kepala desa Kampung Misterius. Kepala desa tersebut terlihat sangat tua dan memiliki senyum yang hangat.

"Selamat datang di Kampung Misterius," kata kepala desa dengan suara yang mengagetkan mereka semua. "Saya senang kalian bisa datang ke kampung kami." kata Kepala desa.

Riko dan teman-temannya merasa sedikit lebih nyaman dengan kehadiran kepala desa. Mereka semua mengangguk dan menyambut kepala desa.

"Kami senang bisa datang ke kampung ini," kata Riko. "Tapi kami merasa sedikit takut dengan keadaan kampung ini." tambah Riko mengamati kampung seperti tak terpenuhi.

Kepala desa mengangguk. "Saya paham," kata kepala desa.

Kampung Misterius memang memiliki sejarah yang panjang dan misterius. Tapi kami akan berusaha untuk membuat kalian merasa nyaman di sini."

Riko dan teman-temannya mengangguk dan mengikuti kepala desa ke rumah kepala desa. Saat mereka berjalan, Riko tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Rudi.

"Rudi, apa kamu baik-baik saja?" tanya Riko dengan suara yang pelan.

Rudi mengangguk. "Ya, aku baik-baik saja," kata Rudi.

Tapi Riko masih merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ia memutuskan untuk terus memantau Rudi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Kampung Misterius.

Tiba di Kampung Misterius

Riko dan teman-temannya tiba di rumah kepala desa, sebuah bangunan tua yang terlihat sangat nyaman dan hangat. Kepala desa mempersilakan mereka untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

"Selamat datang di rumah saya," kata kepala desa dengan senyum yang hangat. "Saya harap kalian bisa merasa nyaman di sini."

Riko dan teman-temannya mengangguk dan duduk di sofa yang empuk. Kepala desa memerintahkan pembantunya untuk membawa minuman dan makanan ringan.

Kepala desa menjelaskan bahwa Kampung Misterius memiliki sejarah yang panjang dan misterius, dan bahwa desa tersebut memiliki kekuatan yang tidak biasa. Kepala desa meminta Riko dan teman-temannya untuk menjaga desa dan tidak melakukan apa pun yang dapat membahayakan desa.

"Kami memiliki kekuatan yang tidak biasa di desa ini," kata kepala desa. "Dan kami membutuhkan bantuan kalian untuk menjaga desa ini.

Saat mereka selesai berbicara dengan kepala desa, Riko memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang desa ini. Ia meminta izin kepada kepala desa untuk berjalan-jalan di desa dan mencari tahu lebih banyak tentang sejarah desa ini.

Kepala desa mengangguk. "Saya tidak masalah," kata kepala desa. "Tapi pastikan kalian tidak melakukan apa pun yang dapat membahayakan desa ini."

Riko mengangguk dan berangkat bersama teman-temannya untuk berjalan-jalan di desa. Saat berjalan-jalan di desa, Riko dan teman-temannya bertemu dengan seorang lelaki tua yang bernama Mbah Karso. Mbah Karso adalah seorang penduduk desa yang sudah tua dan memiliki pengetahuan yang luas tentang sejarah desa ini.

"Mbah Karso, apa kabar?" tanya Riko dengan sopan.

Mbah Karso tersenyum. "Kabarku baik, anak muda," kata Mbah Karso. "Tapi aku lihat kalian terlihat sedikit bingung. Apa yang kalian cari di desa ini?"

Riko menjelaskan tentang keinginan mereka untuk mencari tahu lebih banyak tentang desa ini. Mbah Karso mengangguk dan mulai menceritakan tentang sejarah desa ini.

"Kampung Misterius ini memiliki sejarah yang panjang dan misterius," kata Mbah Karso. "Ada banyak hal yang tidak diketahui tentang desa ini, tapi aku bisa memberitahu kalian beberapa hal."

Riko dan teman-temannya mendengarkan dengan saksama saat Mbah Karso menceritakan tentang desa ini. Mbah Karso membawa Riko dan teman-temannya ke sebuah losmen tua yang terletak di tengah desa. Losmen tersebut terlihat sangat tua dan memiliki arsitektur yang unik.

"Ini adalah Losmen Desa," kata Mbah Karso. "Kalian bisa tinggal di sini selama beberapa minggu."

Riko dan teman-temannya mengangguk dan memasuki losmen. Di dalam, losmen tersebut terlihat sangat sederhana namun nyaman.

"Selamat datang di Losmen Desa," kata pemilik losmen, seorang wanita tua yang ramah. "Kalian bisa merasa nyaman di sini."

Riko dan teman-temannya mengangguk dan mulai mengatur barang-barang mereka. Bu Tuti, pemilik losmen, menawarkan kamar di ujung koridor kepada Riko dan teman-temannya. Kamar tersebut terlihat sangat sederhana namun nyaman.

"Kamar ini cukup luas untuk kalian," kata Bu Tuti. "Tapi perlu diingat, kamar di ujung koridor ini memiliki sedikit keunikan."

Riko dan teman-temannya mengangguk dan memasuki kamar. Saat mereka sedang mengatur barang-barang, Riko memperhatikan bahwa kamar tersebut memiliki jendela yang menghadap ke hutan.

"Aku tidak suka jendela ini," kata Dina dengan suara yang pelan. "Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres."

Riko memandang Dina dengan serius. "Apa yang kamu rasakan?" tanya Riko dengan suara yang pelan.

Dina menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu," kata Dina. "Tapi aku merasa ada sesuatu yang tidak beres."

Rudi, yang sedang duduk di sudut kamar, tiba-tiba berdiri dan berjalan ke jendela. "Aku ingin melihat ke luar," kata Rudi.

Riko memandang Rudi dengan serius. "Apa yang kamu cari?" tanya Riko dengan suara yang pelan.

Rudi tidak menjawab dan terus memandang ke luar jendela. Riko memutuskan untuk terus memantau Rudi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Kampung Misterius.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!