| DESTINY |
Datang!
Suara langkah kaki seorang wanita sambil menarik kopernya menuju ke luar bandara.
Teriak seorang pria kepada wanita yang tadi membawa koper, yang membuatnya sontak berbalik ke sumber suara.
Kaylee menarik kopernya dan berjalan ke arah Pak Bima.
Kaylee
Baik Pak, Pak Bima gimana?
Bima
Perjalanan dari Inggris ke Korea aman non?
Kaylee
Kok Pak Bima yang jemput?
Kaylee
Cutinya udah selesai?
Kaylee
Pak Bima pasti datang ke sini karena khawatir saya kenapa-napa kan?
Bima
Saya memang khawatir, tapi memang berniat cuti sebentar aja non.
Kaylee
Gak usah boong Pak, saya udah kenal Pak Bima dari dulu.
Kaylee
Pak Bima bilang gitu supaya saya gak merasa bersalah karena tiba-tiba mau pindah sekolah ke Korea kan?
Bima
Iya non, tapi saya ngelakuin ini karena suka kok.
Kaylee
Pak Bima kan sayang banget sama saya.
Kaylee
Yaudah Pak, yuk ke rumah Mama.
Bima
Baik non, mari saya simpankan kopernya di bagasi mobil.
Kaylee berada diperjalanan menuju rumah ibunya yang ada di Korea.
Mobil yang ditumpangi Kaylee ⬇️
Kaylee melihat pemandangan di sekitarnya dari balik jendela mobil, dan melihat hal yang menarik perhatiannya.
Kaylee
Pak, berhenti di sini dulu.
Pak Bima lalu menepi untuk menghentikan mobil yang ia bawa.
Kaylee
Iya Pak, saya mau makan ramyeon.
Ucap Kaylee sambil menunjuk ke arah toserba.
Kaylee
Katanya makan ramyeon pas hujan itu enak.
Ucap Kaylee dengan mata berbinar-binar.
Pak Bima tersenyum melihat tingkah nonanya.
Kaylee
Gak usah Pak, saya aja.
Kaylee
Pak Bima tunggu aja disini.
Bima
Baik non, saya ambilkan payungnya dulu di bagasi.
Kaylee
Gak usah Pak, saya bisa ambil sendiri dari sini kok.
Ucap Kaylee yang melihat keberadaan payung dibelakangnya.
Setelah mengambil payung Kaylee keluar dari mobil dan berjalan ke arah toserba.
Kaylee mengambil bungkusan ramyeon yang di inginkan dan berjalan ke arah kasir.
Kaylee membayar ramyeonnya dan berjalan keluar toserba sambil memakai payungnya.
Sesuatu menarik perhatian Kaylee.
Kaylee kembali masuk ke toserba untuk membeli sesuatu.
Pria itu bingung karena tidak lagi merasakan air hujan padahal suara hujan masih terdengar.
???
Saya gak butuh payung.
Ucap pria itu setelah melihat payung yang disodorkan Kaylee.
Ucap pria itu dengan nada mengejek.
Kaylee
Yaudah, terserah kamu kalau mau sakit.
Kaylee
Tapi jangan buat saya liat.
Ucap Kaylee lalu meletakkan payung dan bungkusan yang tadi ia beli.
Ucap pria itu tidak peduli lalu menutup matanya.
Pria itu tidak merespon Kaylee.
Pria itu lalu melihat bungkusan di dekat payung yang diletakkan Kaylee dan membukanya.
Isi bungkusan yang dilihat ⬇️
Beberapa hari kemudian...
Kaylee
Jangan lupa jemput ya Pak.
Kaylee keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah sekolah harapan bangsa.
Ucap Kaylee yang terkena sesuatu yang terbang mengenai kepalanya.
Kaylee memegang kepalanya yang sakit dan melihat benda yang mengenai kepalanya.
Ucap Kaylee sambil mengambil tas yang jatuh ke tanah.
Suara gesekan sepatu atau pakaian pada pagar sekolah.
Kaylee melihat ke sumber suara.
Kebetulan?
Beberapa jam sebelumnya...
Chandra (Guru)
Baik semuanya, hari ini kita akan melakukan praktek olahraga bulu tangkis.
Chandra (Guru)
Yang namanya saya panggil silahkan maju.
Chandra (Guru)
Yang pertama, Baek Seojun dan...
Pak Chandra membacakan nama murid yang melakukan praktek dan menilai mereka.
Suara ponsel bergetar, pada salah seorang murid.
Murid itu lalu mengambil ponselnya yang ada disaku dan memeriksanya.
Matthew
Jeremy sama teman-temannya cari masalah lagi.
Matthew
Kita butuh bantuan di rumah sekarang!
Alvaro yang membaca pesan itu terlihat kesal.
Alvaro
Chul Soo, tolongin gue.
Ucap Alvaro pada orang disampingnya.
Chul Soo lalu berjalan ke bagian belakang barisan.
Kim Chul Soo
PAK, SAYA IZIN PULANG!
Teriak Chul Soo sambil berlari ke arah belakang sekolah.
Chandra (Guru)
KIM CHUL SOO, BERHENTI!
Teriak Pak Chandra yang melihat Chul Soo berlari.
Chandra (Guru)
Han Seojun, ambil alih kelas.
Chandra (Guru)
KIM CHUL SOO!
Ucap Pak Chandra sambil mengejar Chul Soo.
Disisi lain, Alvaro memanfaatkan kesempatannya untuk kabur selagi Pak Chandra sibuk dengan Chul Soo.
Alvaro berjalan perlahan ke arah belakang barisan dan bersiap untuk berlari ke arah depan gerbang sekolah.
Chandra (Guru)
ALVARO BERHENTI!
Ucap Pak Chandra yang mendengar suara langkah kaki Alvaro yang berlari.
Chandra (Guru)
Anak-anak ini, sekarang kalian sudah berani mempermainkan guru ya!
Ucap Pak Chandra yang marah karena mengerti rencana Alvaro dan Chul Soo.
Teriak Pak Chandra yang sudah sangat marah.
Chandra (Guru)
KIM CHUL SOO, TUNGGU SAJA BAPAK AKAN HUKUM KAMU NANTI!
Ucap Pak Chandra yang memutar arah mengejar Alvaro.
Setelah terus berlari, akhirnya Alvaro berhasil menghindar dari pengejaran Pak Chandra.
Alvaro berhenti di depan pagar sekolah dan berada di situasi sedang menunggu seseorang.
Ucap Chul Soo yang tiba-tiba muncul dan memanggil Alvaro.
Alvaro melihat ke sumber suara.
Chul Soo menyodorkan tas Alvaro yang ada di lengannya padanya.
Ucap Alvaro mengambil tasnya.
Kim Chul Soo
Iya, gue balik ke kelas.
Alvaro melempar tasnya keluar pagar sekolah, lalu memanjat pagar.
Alvaro melompat turun dari pagar.
Alvaro mengambil secara paksa tasnya yang dipegang Kaylee.
Alvaro tidak menjawab pertanyaan Kaylee dan malah sibuk membersihkan tasnya yang terkena debu.
Kaylee
Kamu yang kemarin kan?
Alvaro
Jangan sok akrab, perbaiki bahasa Anda dan jangan pedulikan saya.
Ucap Alvaro dengan nada dingin.
Kaylee
Ah, saya minta maaf karena bersikap tidak sopan.
Kaylee meminta maaf sambil membungkukkan badannya.
Kaylee
Sayang banget, padahal aku kira kita bisa jadi teman.
Kaylee berjalan masuk ke sekolah harapan bangsa.
Grace (Guru)
Selanjutnya, kita ke Sintesis Protein, proses di mana informasi genetik dari DNA digunakan untuk membuat protein. Ini melibatkan dua tahap utama: Transkripsi dan...
Ucap Kaylee yang ada di depan pintu kelas.
Suara Kaylee menarik perhatian semua orang yang ada dikelas yang membuat mereka melihat ke sumber suara.
Ucap Bu Grace dengan ramah.
Kaylee berjalan masuk ke kelas.
Ucap para siswa dan siswi dikelas yang terpana melihat wajah Kaylee yang cantik.
Grace (Guru)
Baik semuanya, hari ini kita kedatangan teman baru yang akan menjadi bagian dari kelas ini, jadi saya persilahkan untuk memperkenalkan diri.
Kaylee
Baik Bu, terima kasih.
Ucap semua orang dengan ramah.
Kaylee
Perkenalkan nama saya Kaylee, saya pindahan dari sekolah di Inggris, lebih tepatnya di kota Oxford. Semoga kita bisa jadi teman baik ya. Terima kasih.
Ucap para pria dengan ramah.
Semua Murid
Salam kenal Kaylee.
Ucap para murid dengan ramah.
Grace (Guru)
Baik, untuk tempat duduknya Kaylee bisa duduk di samping Clare ya.
Grace (Guru)
Clare silahkan angkat tangan.
Grace (Guru)
Silahkan duduk Kay.
Kaylee berjalan ke arah Clare.
Clare
Hai, kenalin gue Clare.
Kaylee dan Clare saling berjabat tangan.
Clare
Boleh panggil Kay kan?
Clare
Oke, nanti mau ke kantin bareng?
Kaylee
Aku mau makan dikelas.
Kaylee
Soalnya aku bawa bekal.
Kaylee
Tapi besok bisa kok.
Suara langkah kaki menuju pintu masuk minimarket.
Suara pintu minimarket terbuka.
Alvaro
Kalau gitu kenapa ketemu terus?
Kaylee
Tapi kok saya disebut penguntit?
Alvaro
Karena itu bisa jadi salah satu alasannya.
Kaylee
Mana bisa jadi alasan, saya bukan penguntit.
Kaylee
Mana ada buktinya orang saya bukan penguntit.
Alvaro
Harus ada bukti dulu, baru bisa dipercaya.
Alvaro
Gue punya saksi yang bisa buktiin tindakan gue.
Kaylee
Saya juga punya saksi kok.
Kaylee
Pak Bima, supir saya.
Alvaro
Gak bisa, itu orang terdekat.
Alvaro
Gak bisa dihitung karena ada kemungkinan kecurangan.
Kaylee
Sejak kapan kesaksian orang terdekat gak boleh?
Alvaro
Ada kemungkinan kecurangan, gak bisa diterima.
Kaylee
Memangnya Anda hakim?
Kaylee
Tunggu, kok Anda pakai Lo-Gue sih?
Alvaro
Lo mau ubah topik ya?
Alvaro
Takut kejahatan Lo terungkap?
Alvaro
Kalau salah ngaku aja!
Alvaro
Udahlah, kali ini gue maafin.
Alvaro
Jangan lakuin lagi.
Kaylee menahan Alvaro yang hendak pergi.
Alvaro
Lo mau cari masalah ya?
Kaylee
Bukan, aku obatin dulu.
Awal?
Beberapa jam sebelumnya...
Matthew
Liv, ingat sekolah.
Matthew
Lo udah banyak kali gak hadir, gak lulus lo nanti.
Oliver
B*c**, Lo juga udah banyak kali gak hadir tau.
Noah
Berisik! Gue butuh ketenangan!
Joseph
Kalau gak mau berisik, ke kamar sana!
Noah
Si***n, mau cari ribut Lo ya?!
Joseph
Apa? Apa? Sini kalau berani!
Noah berhenti bermain game dan berdiri dari tempat duduknya.
Noah tidak memperdulikan perkataan Matthew dan menarik kerah baju Joseph.
"PRAANG! PRAANG! PRAANG!"
Seketika suara kaca pecah terdengar.
Semua kaget secara serempak.
Ucap Noah dengan wajah senang.
Oliver
Woi jangan senang Lo, jendela kita rusak!
Joseph
Dasar kurang kerjaan.
Matthew
Kita pastiin dulu!
Matthew
Setelah itu, gue hubungi Varo.
Oliver
Itu pasti dia, gak perlu di cek.
Noah
Gak usah hubungi Varo, gue bisa hadapin sendiri!
Joseph
B*c**, nanti juga gak bisa lawan.
Noah
Apa?! Cari masalah Lo ya?!
Matthew
Udah-udah, kita urus yang diluar dulu!
Ucap Joseph sambil berjalan ke arah tempat cctv.
Mereka berempat memeriksa cctv.
Noah
Mereka perlu di kasih pelajaran!
Joseph
Lo ma cuma mau berantem doang!
Oliver
Udah! Menurut Lo gimana Mat?
Matthew
Menurut gue, kita tanya Varo dulu!
Ucap Oliver dan Joseph serempak.
Tiba-tiba Noah berlari ke arah pintu keluar rumah.
Oliver
Haa...Mat, kabarin Varo sana.
Oliver
Untuk Noah, biar gue sama Joseph yang bantu.
Jeremy
Datang juga si gila tinju.
Noah berlari ke arah Henry.
Noah berhasil melayangkan pukulan ke wajah Henry.
Henry berhasil membalas dengan pukulan diperut Noah.
Mereka berdua saling memukul.
Oliver
WOI! SERANG KITA JUGA!
Merek semua saling memukul satu sama lain.
Dimana 3 orang yaitu Noah, Joseph, dan Oliver melawan 17 orang yaitu Henry, Samuel, dan teman-teman Jeremy yang lain.
Untuk Jeremy sendiri ia belum ikut dalam pertarungan karena sedang menunggu kedatangan Alvaro yang ia yakini akan datang.
Beberapa menit kemudian...
Mereka masih sibuk bertarung.
Tiba-tiba seseorang muncul dan melompat sambil melayangkan tinjunya di tengah kerumunan pertarungan.
Ucap Jeremy senang dengan kedatangan Alvaro yang ia tunggu-tunggu.
Teriak Matthew, Joseph, Oliver dan Noah dengan senang secara serempak untuk membangkitkan semangat.
Kedatangan Alvaro mengubah pertarungan yang tadinya berat sebelah.
Hal ini dapat terjadi karena Alvaro memang telah diakui oleh semua lawannya sebagai orang yang sangat hebat dalam bertarung.
Terdengar suara botol pecah yang menghantam bagian belakang kepala Alvaro yang sedang sibuk bertarung.
Suara tersebut berhasil menarik perhatian semua orang.
Teriak Matthew, Joseph, Oliver dan Noah yang khawatir secara serempak.
Ucap Jeremy yang senang karena berhasil melukai Alvaro, walaupun dengan cara yang licik.
Alvaro yang kesal langsung melayangkan pukulan pada wajah Jeremy.
“WEE-OOO WEE-OOO WEE-OOO!”
Terdengar suara sirine polisi.
Semua teman Jeremy berlarian saat melihat mobil polisi yang datang.
Ucap seorang polisi pada rekan-rekannya.
Polisi
Alvaro, bisa berhenti buat keributan gak sih?
Polisi
Tetangga kamu banyak yang melapor tau.
Ucap Alvaro sambil membungkuk hormat.
Ucap Matthew, Noah, Oliver, dan Joseph serempak sambil membungkuk setelah melihat Alvaro.
Polisi
Hahahaha, kesetiaan kalian itu memang selalu menghibur ya.
Polisi
Tapi biar saya bicara sama Alvaro saja ya.
Polisi
Jadi, masalahnya apa?
Alvaro
Maaf Pak, saya salah.
Polisi
Jangan minta maaf, kasih saya alasannya.
Polisi
Haa...ini nih, alasan saya selalu maafin dan percaya sama kamu.
Polisi
Soalnya kamu itu selalu aja terima semua kesalahan tanpa buat alasan apapun, saya jadi bingung dan ngerasa gak enak.
Polisi
Yaudah, kali ini tetap gak mau dijelasin?
Polisi
Yaudah, kalau ada masalah atau butuh bantuan jangan lupa hubungi saya.
Alvaro
Baik Pak, terimakasih.
Ucap Alvaro sambil membungkuk hormat.
Ucap Matthew, Noah, Oliver, dan Joseph serempak sambil membungkuk setelah melihat Alvaro.
Sekarang Matthew, Joseph, Noah, dan Oliver sedang menghadap ke arah Alvaro.
Alvaro
Berlutut! Terus angkat tangan!
Ucap Alvaro dengan nada dingin.
Semua berlutut dan mengangkat kedua tangannya.
Semua menjawab secara serempak.
Alvaro
Kalau pada akhirnya bakal nyesel buat apa bikin masalah?
Semua sekali lagi menjawab secara serempak.
Matthew
Awalnya kita lagi main game terus tiba-tiba muncul suara kaca jendela pecah, jadi kita mutusin buat liat siapa pelakunya dari cctv dan karena ke bawa emosi kita jadi langsung nyerang tanpa bertanya sama Lo dan terjadilah perkelahian tadi.
Ucap Oliver, Joseph, dan Noah secara serempak setelah Matthew meminta maaf.
Alvaro
Apa susahnya sih hubungi polisi kalau ada masalah kayak gini?
Alvaro
Kenapa harus turun langsung buat hadapin?
Semua sekali lagi menjawab secara serempak.
Noah
Maaf, gue ke bawa emosi tadi.
Alvaro
Marah karena jendela dirusak atau senang karena bisa bertarung?
Ucap Alvaro yang sudah sangat mengenal Noah.
Alvaro
Karena udah beberapa kali membangkang, gue bakal kasih Noah hukuman.
Alvaro
Hukumannya, mulai hari ini dia bertugas sebagai pembantu, dia bakal bersihin seluruh rumah, cuci piring, cuci baju, dan kerja seluruh tugas pembantu pada umumnya selama seminggu.
Noah
Ngga, gue terima hukumanya.
Alvaro
Ingat, gue lakuin ini supaya Lo gak lakuin lagi!
Alvaro
Kan udah berapa kali gue bilang jangan cari masalah!
Alvaro
Lo gak pikir gimana hasil dari perbuatan Lo?
Ucap Alvaro sambil menunjuk ke arah Matthew, Joseph, dan Oliver.
Alvaro
Karena pilihan Lo mereka jadi terluka.
Alvaro
Dan walaupun tau pilihan Lo bisa buat mereka terluka, mereka tetap datang membantu.
Alvaro
Gak kasian, liat mereka yang selalu terluka karena pilihan bodoh Lo itu?
Alvaro
Jangan minta maaf sama gue!
Alvaro
Minta maaf sama mereka yang dalam bahaya karena perbuatan Lo!
Ucap Noah yang merasa bersalah pada teman-temannya.
Matthew
Gak papa, lain kali jangan dilakuin lagi.
Joseph
Jangan lakuin lagi, kasian wajah ganteng gue, bisa jadi rusak nanti.
Noah
Pft, mana ada ganteng.
Alvaro
Udah! Sekarang berdiri terus obati semua luka kalian!
Tiga orang tiba-tiba datang dengan wajah khawatir.
Ucap mereka bertiga yang khawatir pada Alvaro.
Alvaro
Tenang, gue gak papa.
Ucap Logan, Carter, dan Ian kompak sambil memeluk Alvaro.
Alvaro
Udah, gue gak papa.
Oliver
Woi! Yang seharusnya kalian khawatirin itu kita!
Oliver
Varo kan jago bertarung, buat apa di khawatirin.
Logan
Karena Varo lebih penting dari Lo!
Logan
Apa? Sini kalau berani!
Ian
Sini gue obatin kalian.
Matthew, Oliver, Joseph, Noah, Carter, dan Ian berjalan ke ruang pengobatan.
Logan
Lo beneran gak papa?
Terdengar suara mengetuk pintu dari kamar Kaylee.
Yurim (Pembantu)
Nona, ayo makan.
Kaylee bangun dari kursinya dan membuka pintu kamarnya.
Yurim (Pembantu)
Ayo makan non.
Kaylee
Tapi saya mau makan kimbab segitiga, ada gak?
Yurim (Pembantu)
Aduh, gak ada non.
Yurim (Pembantu)
Mau saya beliin sekarang?
Kaylee
Gak usah bi, biar saya aja yang beli.
Yurim (Pembantu)
Baik non.
Yurim (Pembantu)
Belum non.
Kaylee
Kalau Pak Bima gimana?
Yurim (Pembantu)
Pak Bima juga belum non, katanya mau tunggu nona makan dulu.
Kaylee
Yaudah, Bibi sama Pak Bima makan aja duluan.
Kaylee
Saya mau pergi beli kimbab dulu.
Yurim (Pembantu)
Gak mau diantar sama Pak Bima non?
Yurim (Pembantu)
Kan bahaya keluar malam-malam.
Kaylee
Gak usah bi, sebentar doang kok.
Yurim (Pembantu)
Baik non, kalau begitu hati-hati.
Kembali ke saat Alvaro dan Kaylee bertemu...
Alvaro
Lo mau cari masalah ya?
Kaylee
Bukan, aku obatin dulu.
Kaylee
Yang dekat telinga.
Alvaro dan Kaylee saling menatap.
Alvaro
Gue kan pernah bilang gak usah peduliin gue.
Kaylee
Aku kan juga udah pernah bilang, jangan buat aku liat.
Kaylee
Ngobatinnya sebentar kok.
Alvaro
Nanti gue obatin sendiri.
Kaylee
Ngga, aku yang obatin.
Kaylee
Aku gak bisa percaya perkataan kamu karena udah biarin lukanya gak di obati.
Alvaro terlihat kesal namun juga terlihat pasrah.
Kaylee
Tunggu aku beli obatnya.
Kaylee masuk ke minimarket dan membeli obat.
Tidak lama kemudian Kaylee keluar membawat alat dan bahan pengobatan.
Saat kembali Kaylee melihat Alvaro sudah duduk di kursi depan minimarket.
Kaylee kemudian mendatangi Alvaro dan berdiri disampingnya.
Ucap Kaylee meminta persetujuan Alvaro.
Kaylee menganggap diamnya Alvaro adalah bentuk persetujuan dan memutuskan memulai pengobatannya.
Kaylee menyentuh kepala Alvaro dengan lembut dan menyibakkan rambut Alvaro perlahan, membuka bagian luka lecet kecil di dekat telinga.
Kaylee lalu membersihkan luka lecet, mengoleskan obat dan menutup luka Alvaro dengan hati-hati dan lembut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!