*CERITA DAN KONFLIKNYA RINGAN
Selamat membaca•́ ‿ ,•̀
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Liliana Regantara seorang wanita berusia 26 tahun memutuskan untuk bercerai dengan suaminya setelah satu tahun pernikahan karna sikap suaminya yang selalu menyia-nyiakan nya bahkan menjalin hubungan dengan kekasihnya meski mereka sudah menikah.Selama ini hanya dia yang menganggap pernikahan itu dan selalu berusaha biasa saja meski tau semuanya,bahkan ketika suaminya itu membawa kekasihnya ke rumah dan tidur di kamar mereka Ia berusaha sabar, berfikir kalau suatu hari nanti suaminya akan berubah mencintai nya dan sadar dengan pernikahan mereka.
Namun setelah hampir setahun, suaminya itu bahkan tidak pernah melihat nya sedikitpun bahkan semenjak pernikahan sampai detik ini, suaminya tidak sudi untuk menyentuhnya barang sedikitpun,seolah Ia begitu menjijikkan padahal dia selama ini menjaga dirinya dan kehormatan nya hanya untuk pria itu setelah mereka menikah.
Ya,pria itu memang hanya selalu memberinya luka secara batin meski tidak secara fisik namun semuanya terasa menyakitkan hingga ke tubuhnya.
Hingga titik akhir cinta nya yang besar berakhir ketika mengalami kecelakaan yang hebat yang hampir merenggut nyawanya,Ia menghubungi sang suami namun siapa sangka suaminya justru marah dan mengatakan dia hanya berbohong dan hanya berusaha menarik perhatiannya,hingga sampai Ia melewati masa-masa kritis nya dan perlahan sembuh suaminya sama sekali tidak ada mencarinya.
Sampai Ia tau setelah kondisi nya membaik,kalau ternyata selama Ia di rawat di rumah sakit suaminya ternyata merawat kekasihnya yang hanya berpura-pura sakit kepala.
Pada akhirnya Ia memutuskan untuk bercerai meski banyak rintangan nya dan dalam proses yang cukup sulit dan banyaknya drama.
Setelah banyak lika-liku pernikahan hingga sampai perceraian,akhirnya Liliana Regantara seorang desainer tersembunyi yang mempunyai brand Luxury dengan nama LILY memutuskan untuk kembali ke negara asalnya dan fokus pada karir dan usahanya yang sudah mendunia tapi Ia tinggalkan demi pria yang sama sekali tidak pantas untuk nya.
***
Liliana Regantara wanita baik hati,tulus namun bijak nan cantik parasnya, dengan usia yang masih muda kembali fokus pada karir nya dan tidak ingin memikirkan tentang percintaan lagi.
Namun siapa sangka papa nya ternyata pernah membuat perjanjian perjodohan dengan temannya,karna tidak ingin mengecewakan orangtuanya lagi terpaksa Ia datang ke tempat dimana Ia akan bertemu untuk pertama kalinya dengan orang yang akan di jodohkan dengan nya.
"Pak Christopher?"
"Hai Lily senang bertemu dengan mu"
Ya, ternyata pria itu adalah seorang yang Ia kenal sebagai Christopher seorang pria bos dari sahabatnya, terlebih pria itu terpaut usia 6 tahun dengan nya dan seorang duda anak 1,bahkan Ia sangat dekat dengan anaknya, bagaimana tiba-tiba pria itu yang di jodohkan dengan nya.
Papa nya dan juga mama hingga kakaknya juga setelah tahu pria itu adalah seorang duda mereka menolak perjodohan itu,karna mereka tidak ingin dirinya terluka lagi dengan menjadi istri kedua orang lain dimana kemungkinan besar akan melukai dirinya yang baru saja gagalnya pernikahan hingga bercerai.
Mereka bahkan tidak peduli dengan status pria yang di jodohkan dengan nya itu,karna bagi keluarga nya saat ini kebahagiaan nya adalah nomor satu setelah bercerai dengan suaminya,Ia begitu senang memiliki keluarga seperti mereka karna dalam kondisi nya sekarang keluarga nya selalu ada dan selalu menguatkan nya bahkan hanya peduli dengan kebahagiaan nya.
Namun pria bernama asli Christopher Nolan yang lebih sering di sebut sebagai Tn.Nolan itu mengungkapkan sebuah fakta yang selama ini Ia sembunyikan dari banyak orang,karna mendengar keluarga Lily yang ingin menolak perjodohan itu karna status nya.
Keluarga Regantara, keluarga Lily begitu syok hampir tak percaya dengan fakta yang mereka ketahui,namun fakta itu juga membuat mereka merasa sedih dan meminta maaf karna harus mengungkapkan fakta itu pada mereka.
Bahkan Lily di buat kaget dan tidak percaya dengan pengakuan pria itu yang mengungkapkan perasaan nya selama ini kepadanya,sungguh Ia tidak tau harus berekspresi bagaimana karna Ia sendiri selama ini hanya menganggap pria itu sebagai teman dan karna Ia dekat dengan anaknya.
"Tidak apa-apa,kami mengerti dengan kekhawatiran kalian pada putri kalian,namun ada kalanya kita jangan langsung menolak perjodohan ini, bagaimana jika di jalani saja dulu,jika memang keduanya merasa tidak cocok atau salah satu merasa tidak cocok maka kita bisa membatalkan nya",Jelas Jack pria dengan rambut ubanan panjang dengan kaca mata emas nya dengan setelan jas dan postur tubuh yang masih tegap meski dengan usianya yang terlihat cukup berumur.Jack adalah asisten pribadi Nolan setelah kematian kedua orang tuanya sekaligus sebagai pengetua keluarga nya sejak lama,dia juga adalah orang kepercayaan Nolan semenjak seluruh keluarga nya tiada hingga menyisakan dirinya sendiri.
Yah,pada akhirnya aku menyerah dan menerima perjodohan itu dengan waktu menjalani setahun untuk saling berkenalan,aku menerima perjodohan itu bukan semata karna tidak ingin mengecewakan orangtua dan keluarga ku,tapi kasihan dengan anak dari pria yang di jodohkan nya itu, terlebih Ia sangat menyayangi nya karna Ia memang sudah cukup lama mengenal mereka sebelum ini, mereka cukup dekat saat Ia masih belum bercerai dengan suaminya.
Namun hal yang tidak membuat nya nyaman,karna mengetahui ternyata pria itu selama ini memiliki rasa padanya bahkan ketika Ia masih belum bercerai dengan mantan suaminya,tapi Ia juga merasa pria itu adalah pria baik-baik karna tidak pernah menganggu atau mencoba merusak pernikahan nya.
Tapi meski begitu aku berkomitmen kalau aku hanya akan menjalani tanpa membawa-bawa yang namanya perasaan,karna aku hanya ingin fokus pada diri ku sendiri tanpa memikirkan orang lain lagi terlebih laki-laki atau memikirkan memiliki pasangan.
"AKU TIDAK AKAN JATUH CINTA LAGI!"
"AKU TIDAK AKAN PERNAH JATUH CINTA LAGI DAN MENERIMA PRIA LAIN DALAM HIDUP KU SELAMANYA TERMASUK PRIA BERNAMA CHRISTOPHER NOLAN"
***
Namun semuanya perlahan berubah ketika beberapa waktu mereka kencan yang di atur keluarga,Lily merasa nyaman dengan pria itu terlebih perlakuan nya yang selalu berhasil membuat nya berdebar hingga rasa sayangnya pada anak dari pria itu,membuat hatinya perlahan terbuka dari cinta keduanya ayah dan anak.
Ia terus mencoba menangkis perasaan nya tapi pria itu selalu berhasil membuat nya jatuh cinta,Ia juga mulai merasakan bagaimana rasanya di cintai karna selama ini Ia hanya tau mencintai tanpa pernah merasakan di cintai oleh pria dan tentu saja mantan suaminya.
Semakin Ia berusaha meredam perasaan nya semakin besar pula cinta yang di berikan pria itu sehingga pada akhirnya Ia luluh meski belum bisa mengakui perasaannya kalau dia juga mencintai pria itu.
"Mungkin aku bisa Mencintai sekali lagi?"
Bagaimana kah kisah asmara keduanya,yuk ikutin ya.
Ceritanya ringan😊
Hari ini setelah pulang bekerja,Lily mampir di rumah Tn.Nolan mengingat besok mereka akan kembali ke negara asalnya karna ada urusan mendadak dan tidak tau urusan apa itu.
Ya, mereka memang beda negara Tn.Nolan datang ke negara itu untuk bertemu dengan wanita yang di jodohkan oleh ayahnya sebelum meninggal, sekaligus ada urusan di kantor cabang nya dan bertemu klien,Ia juga tidak tau kalau ternyata wanita yang di jodohkan dengan nya adalah wanita yang Ia sukai.
***
Nolan baru saja kembali setelah mengurus pekerjaan nya hari ini agar bisa kembali besok pagi,Ia sangat lelah karna banyak nya urusan hari ini.Setelah sampai di rumah Ia akan langsung pergi ke kamar putranya.
"Selamat malam tuan",sapa dua wanita paruh usia yang berprofesi sebagai suster Theo putra Christopher Nolan.
"Malam,apa Theo ada di kamarnya?",tanya nya pada kedua suster itu yang membawa minuman dan cemilan.
"Benar,Tuan muda sedang ada di kamarnya dengan seorang wanita bernama Lily"
"Lily?"
"Iya tuan,nyonya Lily datang ke rumah dan saat ini sedang bermain dengan tuan muda di kamar,dia wanita yang sangat cantik,baik hati dan ceria, tuan muda terlihat nyaman dan sangat senang dengan nya"
"Benar tuan,saya bisa melihat dia begitu tulus menyayangi tuan muda, mereka tertawa bersama dan bermain dengan sangat asik.Sebagai seorang yang sudah berpengalaman saya tau keduanya sama-sama saling tulus menyayangi satu sama lain",ujar wanita yang paling berumur itu dengan pengucapan nya yang penuh ketenangan,dia adalah seorang psikolog anak dan sudah bekerja di lembaga pengasuh sebelum di pilih untuk bekerja dengan keluarga Nolan menjadi pengasuh sekaligus psikologi anaknya, sehingga Ia bisa membaca karakter seseorang.
Bekerja dan menjadi pengasuh anak keluarga Nolan bukanlah hal yang mudah,dan sebagai seorang psikolog yang memang berbakat dan sudah banyak pengalaman dan handal dalam banyak hal membuatnya terpilih dari banyaknya psikolog hebat yang mendaftar menjadi psikologis anak keluarga Nolan.
Jack asisten Nolan yang mendengar nya tersenyum,Ia tau kalau Lily dari keluarga Regantara yang sudah di atur oleh tuan besar nya yang telah tiada itu memang sudah yang paling tepat untuk tuan muda nya itu,jadi Ia merasa puas mendengar pernyataan sang psikologis.
Tidak tau saja Jack kalau bukan Ia yang paling senang mendengar pernyataan psikolog itu tapi tuan mudanya Nolan,ya Nolan paling senang mendengar hal itu karna wanita yang memang membuat nya tertarik hingga menyadari kalau dia mencintai wanita itu ternyata memang wanita yang tepat untuk nya dan Theo.
Jack yang tadinya tersenyum lebar seketika menjadi heran ketika melihat tuan mudanya itu tersenyum, sangat jarang melihat tuanya itu tersenyum lebar seperti itu.
"Baiklah terimakasih,berikan pada ku itu aku yang akan mengantarkan nya pada mereka,",ucapnya kemudian mengambil nampan yang berisi cemilan dan minuman dari tangan pengasuh itu, kemudian meninggalkan ketiga orang itu pergi ke kamar Theo.
Ketika Ia sudah sampai di depan kamar putranya, awalnya Ia ingin mengetuk pintu namun ketika melihat pintu yang setengah terbuka dan terdengar tawa-tawa kecil dari dalam membuat nya penasaran apa yang sedang mereka lakukan, sehingga Ia masuk begitu saja tanpa mengetuk.
Namun ketika Nolan masuk, suasana yang tadinya penuh kebahagiaan dan kesenangan seketika berubah menjadi tegang dan menakutkan.
Nolan berhenti di ambang pintu melihat kedua manusia berbeda genre dan usia itu duduk di lantai dengan kedua tangan di belakang,tampak mereka sedang menyembunyikan sesuatu dengan ekspresi cemas dan takut.
"Apa yang sedang kalian lakukan?"
"Yang kami lakukan?haha...tentu saja sedang bermain",Lily menjawab dengan tawa garing yang membuat bocah kecil di samping nya juga mengangguk.
Nolan memicingkan mata dan melihat keduanya dengan intens dan semakin mendekati keduanya, sehingga terlihat jelas mereka semakin cemas.
"Pak Nolan sebenarnya kami memang sedang bermain",ucap Lily melihat ke arah bocah di sampingnya memastikan bocah itu benar-benar sudah bersih dari sisa makanan yang baru saja mereka makan dan yang pastinya tidak di sukai oleh pria di hadapannya sekarang.
Nolan tersenyum tipis kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah gadis di hadapannya itu,"Benarkah?"tanya nya dengan menyunggingkan senyumnya.
"Papa ini semua salah ku, aku yang meminta nya jangan salahkan Tante Lily dia tidak salah", sargah bocah laki-laki itu tiba-tiba karna khawatir papanya memarahi Lily.
Lily kaget dengan ucapan Theo karena sudah mengakui apa yang sudah mereka lakukan,tapi hal yang membuat nya lebih kaget ketika tangan pria itu lagi-lagi menyentuh sekitaran mulutnya sampai ke bibir nya."Pak Nolan?"
"Lily kau sama sekali tidak bisa berbohong,bahkan kau menyisakan eskrim ini seperti anak kecil yang berantakan,lihat saja Theo dia makan dengan bersih",ejek Nolan seketika membuat wajah Lily langsung berubah seperti kepiting rebus.
Ingin rasanya pada saat itu juga Lily menghilang dari dunia ini sekarang juga, bagaimana bisa Ia lupa membersihkan mulutnya sementara Ia membersihkan mulut bocah itu.
Theo ikut tertawa karna merasa lucu dengan ekspresi Lily saat ini, padahal tadi Ia yang tidak sengaja mengotori mulut Lily dengan eskrim miliknya,"Hihihi"
"Itu...itu tadi karna aku dan Theo bertukar eskrim,jadi dia menyuapi ku sampai mulut ku kotor,pak Nolan...tau sendiri kalau anak-anak itu masih tidak bisa makan melakukan sesuatu dengan benar", ucapnya karna merasa malu dan memang benar apa yang di katakan nya.
Nolan merasa gemas dan lucu, kemudian mengambil tisu yang ada di sana kemudian membersihkan mulut Lily sampai benar-benar bersih,"Tidak apa-apa jika memang kau makan dengan berantakan", ucapnya seolah tidak percaya dengan apa yang di katakan Lily.
Lily merasa di olok-olok oleh ayah dan anak itu sehingga membuat nya begitu malu,Nolan pasti berfikir dia kotor dan tidak bisa menjaga kebersihan,Ia menghela nafas dan pasrah.
"Jadi papa tidak marah kalau aku makan eskrim kan?,aku sudah lama tidak makan eskrim jadi aku memintanya dari Tante Lily tadi tolong jangan marahi Tante Lily ya pa"
Nolan tak menunjukkan ekspresi maklum,Ia menatap Lily yang saat ini di peluk erat oleh putranya yang menatapnya dengan penuh permohonan begitupun dengan Lily yang menatapnya sama seperti Theo dengan tatapan memohon.
"Pak Nolan akulah yang memberikan eskrim itu,bukan Theo yang memintanya.Aku pikir dia tidak di ijinkan makan eskrim oleh mu padahal anak-anak itu sangat suka eskrim jadi aku memberikan nya,jadi kau tidak perlu memarahi Theo",ujar Lily dengan tatapan pasrah.
Bersambung...
Happy reading 😊
🍀🍀🍀
Nolan menghela nafas panjang,Ia tidak bisa marah melihat keduanya saat ini yang memasang wajah menggemaskan dan tatapan berbinar hingga pada akhirnya Ia menyerah.
"Sekali ini saja,selanjutnya tidak bisa makan eskrim lagi"
"Baik papa"
Lily yang mendengar itu dan melihat Theo yang pasrah namun terlihat jelas kesedihan di mata bocah kecil itu membuat nya merasa bersalah dan sedih untuk nya,"Kasihan sekali anak ini dan pak Nolan?,dia sangat keras para anak kecil benar-benar ya", gumamnya dalam hati tapi tidak bisa melakukan apa-apa untuk membelanya karna ini semua juga karna nya meski eskrim itu sama sekali tidak berbahaya untuk anak-anak karna Ia membelinya secara khusus untuk eskrim balita mengingat usia bocah itu yang masih 3.5 tahun.
Nolan berjalan ke arah meja dan meletakkan nampan yang berisi minuman dan cemilan,namun sebelum Ia kembali kepada kedua nya Lily tiba-tiba menghampiri nya dan menarik tangannya sedikit menjauh dari Theo.
"Pak Nolan maaf bukan saya ingin menggurui anda,tapi saya pikir sikap bapak cukup keras untuk anak yang masih kecil seperti itu,anak dengan usia sekecil itu seharusnya di sayangi dan jika berbicara dengan nya seharusnya dengan kata-kata lembut dan penuh pengertian agar psikis nya tidak terganggu!"
"Jika kau selalu memperlakukan nya seperti itu maka psikologis nya juga akan terganggu, mental nya akan terganggu pak Nolan,ayolah aku sudah beberapa kali melihat mu melakukan ini pada Theo dia masih kecil."Ya,Lily benar-benar tidak tahan lagi sehingga mengumpulkan keberanian untuk protes dengan sikap Nolan pada Theo yang cukup keras dalam mendidik nya,bahkan bicara pun seperti sedang berbicara pada anak berusia 10 tahun,sungguh Ia merasa iba pada anak sekecil itu yang tidak pernah merasakan kasih sayang ibu dan ayah atau keluarga lengkap mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Padahal dia anak yang tidak memiliki kedua orang tua sejak kecil,dan sekarang juga tidak pernah merasakan kasih sayang orangtua sungguh malang sekali nasib anak sekecil itu",gumamnya dengan suara kecil dan air mata yang mulai mengalir deras dari pelupuk matanya.
Yah,Theo bukanlah anak kandung Nolan melainkan anak dari kakak perempuan nya yang sejak Theo lahir sudah meninggal begitupun dengan suaminya, sehingga Theo di titipkan padanya dan Ia merawat Theo sampai saat ini, sehingga orang-orang yang tidak tau berfikir kalau dia adalah duda anak satu namun pada kenyataannya dia bahkan belum pernah menikah dengan usianya yang saat ini 32 tahun.
Nolan terkejut melihat Lily yang menangis,apa karna hal itu?
"Kau tidak perlu khawatir,dia mempunyai psikolog pribadi yang hebat dan selalu berkonsultasi dengan psikiater setiap minggunya,dan satu lagi yang harus kau tau Lily kalau dunia ini terlalu keras untuk mendidik anak dengan lembut, terlebih Ia akan bergelut dalam dunia bisnis nantinya itu bahkan lebih keras dari ini, jadi dia harus di biasakan sejak kecil",ucap Nolan menegaskan melihat air mata Lily yang justru tidak bisa berhenti meski sang pemilik air mata terus berusaha menghapus air matanya.
"...,aku mengerti tapi dia juga harus di iringi kasih sayang, bagaimana mungkin dia di didik dengan keras sepanjang hidupnya tanpa memberikan nya kasih sayang yang tak pernah Ia dapatkan",ujar Lily.
Nolan menghembuskan nafas perlahan kemudian dengan gerakan lembut Ia menghapus air mata Lily,"Berhenti menangis,kau tidak tau saja bagaimana nakalnya bocah polos itu,dia hanya berpura-pura lembut dan kasihan di depan mu,kau tidak perlu mengasihani nya"
Lily sedikit mundur karna Nolan yang mepet ke depannya,pria itu bisa saja melihat wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus sekarang karna ulahnya yang dengan sembarang menghapus air matanya,Ia juga tidak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan pria itu jadi Ia berfikir kalau parenting setiap orang itu berbeda dan siapa dirinya sekarang yang bahkan tidak mempunyai hubungan apa-apa."Pak Nolan bisa saja kesal pada ku karna terlalu mengurusi parenting nya",gumamnya tapi jauh di lubuk hatinya yang tidak berani Ia ungkapkan sekarang kalau suatu hari nanti Ia menjadi istri Nolan dan menjadi ibu untuk Theo Ia berjanji akan melimpahkan kasih sayang pada bocah itu.
Tidak tau saja Lily dengan posisinya saat ini yang membelakangi ke arah Theo, bocah itu justru megejek Nolan karna dirinya di bela olehnya,tapi Nolan hanya diam saja melihat tingkah bocah itu yang ketara sekali megejek nya dan merasa bangga.
"Kau sudah makan malam?"
Lily tersadar dari lamunannya,"Belum pak,tadi saya pulang kerja langsung mampir ke sini karna hanya sebentar saja, lagipula saya belum pernah main kemari semenjak kalian pindah kemari bahkan sekarang sudah mau kembali lagi", ucapnya sembari menyindir pria itu yang dua hari lalu mengatakan padanya nya kalau akan pulang minggu depan.
Nolan sedikit terkejut mendengar ucapan Lily, dari mana Lily tau padahal Ia belum memberi tau kan hal itu padanya,"Siapa yang memberitahu mu kalau kami akan kembali besok?"tanyanya.
"Bapak tidak perlu tau,tapi yang saya tau bapak bohong pada saya",ucap Lily dengan sedikit nada kecewa,ya Ia tidak sadar kalau Ia sendiri tidak rela mereka harus pergi secepat itu.
Nolan tersenyum tipis,"Kenapa?,apa kau tidak rela kalau kita berpisah hm?"
"Aku...aku hanya tidak rela berpisah dengan Theo,kalau pak Nolan yah kalau mau pergi ya pergi saja asal Theo bisa tinggal dengan ku", jawabnya cepat dan langsung menghindari Nolan dengan berbalik ingin kembali pada Theo,tapi sebelum Ia melangkah Nolan langsung menahan tangannya.
"Aku tidak mungkin meninggalkan Theo,tapi kau bisa ikut dengan ku ke Milan jadi kita tidak akan berpisah"
Lily membolakkan matanya dengan wajah yang sudah begitu merona dan panas,Ia kembali berbalik hingga tubuh mereka hampir menabrak,"Siap yang tidak ingin berpisah dengan mu pak Nolan,aku mengatakan hanya tidak ingin berpisah dengan Theo bukan dengan mu,lagipula aku juga tidak mungkin ikut dengan mu, untuk apa aku ikut"ketusnya dengan wajah mendongak melihat pria yang ternyata di balik wajah tampan dan datarnya itu sangat menyebalkan.
Nolan terkekeh gemas melihat wajah wanita itu yang sangat lucu ketika marah dengan wajah merah nya dan sok galaknya padahal sama sekali tidak menakutkan di matanya,"Tentu saja karna kau adalah calon istri ku", ucapnya dengan begitu santainya.
Lily tak ingin melanjutkan lagi karna hal ini hanya membuat jantung nya tidak aman,Ia berbalik dan buru-buru ke kembali kepada Theo yang sejak tadi melihat mereka dengan tatapannya yang saat ini begitu polos dan masih dengan wajah kasihan nya, padahal itu hanya wajah sandiwara untuk menarik perhatian Lily agar di sayangi.
Ya,Ayah dan anak itu sebenarnya adalah saingan untuk merebut perhatian Lily bahkan terkadang Nolan takut nanti jika Ia menikah dengan Lily Theo justru akan merebut nya darinya.
Bersambung...
Jangan lupa like komen subscribe ya😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!