NovelToon NovelToon

Perjalan Sang Penakluk: Alam Semesta

Prologue

Tahun 2030, bumi mencapai masa keemasannya. Dimana teknologi benar-benar telah berubah. Yang semula kita perlu naik pesawat untuk terbang, saat ini hanya perlu menaiki mobil untuk terbang. Manusia benar-benar telah membuktikan, bahwa segala kemustahilan bisa terjadi dengan sains dan teori. Perkembangan ini tidak berhenti disini, 5 tahun setelahnya, manusia menemukan sebuah materi aneh, yang di mana partikel 1 dengan partikel lain dapat bergabung dan memisah dengan bersamaan, hal ini berbeda karena. Partikel ini, disaat penggabungan dan pemisahan terlihat gelombang elektromagnetik yang secara kasat mata, dapat di lihat melalui Mikroskop berkekuatan canggih.

Tahun 2040, manusia berhasil menciptakan terobosan gelombang pemindahan materi A ke Materi B. Tidak sampai disana, semua perkembangan kota sudah serba A.I dengan keefektifan nya yang lebih cepat dan canggih. Penemuan pemindahan gelombang materi ini, perlahan-lahan menarik suatu entitas energi gelap dari ruang angkasa, yang tidak diketahui. Perlahan-lahan mendekati bumi.

tahun 2045, Manusia sudah berhasil menciptakan pemindahan materi tubuh ke lokasi A. Penemuan gerbang teleportasi, tidak hanya menciptakan stabilitas dan keamanan yang signifikan, tetapi juga transportasi lebih cepat dalam berpindah ke lokasi A ke lokasi yang lain. Akibat, dari eksploitasi berlebihan, terhadap gelombang elektromagnetik. Energi gelap yang semula mendekati bumi, kini. Kian sudah mencapai terhadap atmosfer bumi. Gelombang yang terbentur antara energi gravitasi, atmosfer bumi, suhu bumi dan oksigen. Mengakibatkan kelainan terhadap kondisi bumi. Guncangan-guncangan terasa di segala penjuru dunia, mulai dari lautan, gunung, tanah. Semua nya, bergetar hebat. Manusia yang semula merasakan aman, merasakan ketakutan. Hewan-hewan juga mencari tempat persembunyian

Cahaya menyilaukan terang benderang, mendekati bumi. tiba-tiba semua manusia melihat jendela layar besar di atas langit, diberikan informasi "(Perluasan Galaksi Bima Sakti)", " (Dimulai)". Yang semula bumi berukuran 1x (510.072.000 km²), menjadi 1.000x lipat (510,072,000,000 km²), matahari dan bulan juga mengalami peningkatan, gravitasi ikut berubah. Segala ilmu pengetahuan sains saat ini, menjadi benar-benar runtuh. Dikarenakan energi gelap ini.

Semua kejadian ini berlangsung, selama 5 jam. Semua manusia yang telah merasakan gelombang kejut ini. Merasa kebingungan, terhadap apa yang terjadi kepada bumi kita.

Seorang Archangel, menyampaikan pesan kepada seluruh makhluk hidup. Suaranya terdengar sampai ujung dunia. "Telah tiba waktu kalian, untuk membantu kita semua, menghadapi sebuah bencana yang akan datang. Dunia ini tidak akan mengalami kiamat dan jiwa kalian tidak akan sampai kepada keputusan akhir, sampai kita berhasil menaklukkan menara-menara besar, kami akan memberikan bantuan kepada kalian semua beradaptasi terhadap perubahan ini". Goncangan hebat terdengar lagi, kemunculan tiba-tiba menara besar, berbagai ras elf, dwarf, Dragon serta monster. Muncul melalui retakan di berbagai tempat tidak berpenghuni.

Tahun 2075, manusia berhasil melewati kengerian dari bencana monster. Berhasil menjalin kerjasama dengan kerajaan-kerajaan Elf dan Dwarf, yang menempati sebagian besar wilayah luas yang tidak berpenghuni, Elf (Kerajaan Hutan), Dwarf Kerajaan Pasir). Dragon (Wilayah Pegunungan). Setiap negara, telah berhasil memulihkan sebagian besar teknologi nya, karena akibat gelombang energi gelap 30 tahun lalu, semua teknologi menjadi mati.

Manusia telah membuat negara-negara nya menjadi kerajaan-kerajaan yang kokoh. Yang kuat berhasil bertahan dan mempertahankan negaranya, yang kalah meratapi kehancuran negaranya. Semua agama yang ada di muka bumi, memiliki masing-masing manfaatnya. Pendirian (Akademi, Perdagangan, Persenjataan, Kekuatan Militer, dan banyak lagi). Bumi telah beradaptasi dengan monster-monster dan berbagai keanehannya. Petualang, bertugas untuk menjelajahi wilayah yang belum terjamah, Professor bertugas mengajar teori, Penyihir mendirikan menara sihir. Yang semula manusia kekurangan pekerjaan, kini mereka bekerja dengan melawan monster.

Tujuan mereka adalah menjadi kaya, kekuasaan, penaklukan. Menguasai wilayah, dan terakhir menaklukkan menara besar. Diketahui, oleh buku yang diberikan oleh elven, disetiap galaksi yang memiliki kehidupan di planetnya, memiliki menara-menara kecil. Di ujung alam semesta (Utara, Barat, Timur, Selatan) memiliki menara menengah. Tidak ada yang tahu, apa yang akan terjadi, jika kita berhasil menakluklan 4 menara menengah di alam semesta ini. Tetapi, tujuan dari seluruh kehidupan. Yaitu, menaklukkan menara-menara tersebut. ( -End Prologue-)

(01) Awal Yang Baru

Tahun 2120, puncak kejayaan umat manusia, yang telah berhasil memajukan kota-kota nya. Dan juga lahirnya seseorang anak kecil bernama (Arlean). Di kerajaan kecil (Rivendal) yang memiliki 3 zona wilayah (Pusat, Tengah, Pinggiran), masing-masing zona wilayah (Tengah dan Pinggiran) memiliki distrik tersendiri, yang dipimpin oleh seorang kepala wilayah. Kerajaan ini, yaitu. Kerajaan kecil yang dikelilingi hutan disekeliling nya dan bukit-bukit kecil yang berada di zona pinggiran. Serta 1 jalur sungai yang menghubungkan diantara 3 zona wilayah (Rivendal).

(...) Zona pinggiran, yang memiliki 4 distrik terpusat, terdapat rumah Arlean yang hidup sederhana di gang belakang distrik F, bersama kedua orangtuanya. Meskipun banyak monster-monster yang sering menyerang tembok-tembok kota di saat malam hari, mereka tidaklah khawatir. Karena ada penjaga yang melindungi mereka, di setiap sisi temboknya.

Di suatu tempat sinar matahari yang menyinari, saat pagi hari. (Ibu) Arlean, yang duduk menggendong bayi mungil nan lucu tersebut, mendengar seseorang berlari menuju ruangannya.

Suara pintu kamar, terbuka...'krkkk'.. sosok laki-laki yang gagah dan kuat terlihat. Dan berkata.

Kaelen (Ayah) : "Sayang, aku ingin menunjukkan sesuatu kepada bayiku ini, maukah kamu ikut denganku ke suatu tempat sebentar saja?"

Istrinya yang melihat suaminya, tersenyum dengan lembut dan berkata

Elara (Ibu) : "Kamu ini! jangan berlari-lari di koridor rumah, bayi kita masih tidur".

Kaelen yang merasa bersalah, tertawa dan meminta maaf kepada istrinya. Menggaruk kepalanya dan berkata "Maaf!! Aku terlalu bersemangat tadi". Berkata dengan penuh senyum.

Elara melanjutkan berkata;

"Memangnya kamu mau membawa kita kemana? ". Bertanya dengan penuh penasaran

Kaelen (Ayah) : " Suatu tempat yang kamu pasti tahu".

Istrinya yang mendengar hal itu penasaran dan berkata.

Elara (Ibu) : "Baiklah, tapi hanya sebentar. Bayi kita tidak boleh lama-lama berada di luar".

Kaelen yang mendengar hal itu, setuju dan mengangguk.

. . . . (Perjalanan Menuju Tembon Kota).

Setelah mereka sampai ditembok kota, mereka melihat pemandangan pagi hari yang indah. Waktu yang aman, hutan-hutan yang jauh, suara kicauan burung yang terbang, hewan-hewan domba dan manusia yang berlalu lalang di luar tembok kota. Pedagang-pedagang yang datang dari negara / kerajaan yang jauh. Disaat itu Elara bertanya sambil menggendong bayinya.

Elara (Ibu) : "Apakah ini yang ingin kamu tunjukkan kepada ku dan bayi kita?". Angin lembut berhembus meniup rambutnya. Senyum di wajahnya terlihat sangat indah.

Kaelen yang melihat istrinya tersebut langsung terpana sembari terdiam sebentar, setelahnya Kaelen melanjutkan berkata.

Kaelen (Ayah) : "Benar, aku ingin menunjukkan kepada mu dan aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu".

Elara yang penasaran, terhadap apa yang ingin dikatakan suaminya. Bertanya, dengan nada lembut.

Elara (Ibu) : "Apakah ini terkait keluarga kita?"

Kaelen memandang bayi imut nan mungil tersebut, sambil berkata.

Kaelen (Ayah) : "Iya, aku berharap anak kita Arlean akan menjadi anak yang baik, selalu menolong orang lain. Dan dia selalu tabah terhadap masalah yang akan datang menghadapi nya".

Melanjutkan apa yang belum dia sampaikan:

Kaelen (Ayah) : "Jika anak kita sudah dewasa, aku berharap agar kamu, mengajarinya cara agar anak kita menjadi orang yang baik, mengajarinya cara agr menjadi orang yang kuat. Agar nanti, jika aku atau kita sudah tiada, dia akan menjadi pribadi yang baik, anak yang kuat dan tahan terhadap segala rintangan yang akan dihadapinya".

Melanjutkan yang sebelumnya.

Kaelen (Ayah) : "Aku tidak ingin anak kita, menjadi susah seperti kita dahulu. Aku berharap dia akan memiliki kehidupan yang bahagia, jika aku masih bisa terus bersamanya, aku ingin mengajari nya segala hal yang aku ketahui".

Mendengar pernyataan itu, Elara merasa hatinya tertekan, sedih, ingin menangis. Dia tahu, perkataan ini, memiliki makna tersembunyi.

Elara (Ibu) berkata sambil menangis terisak-isak, melihat suaminya: "Apakah ini terkait pemberitahuan, dari sang pembawa pesan. Yang mengatakan, bahwa kita akan menghadapi bencana besar?"

Kaelen yang melihat istrinya menangis, juga ikut menangis. Berkata dengan pelan..

Kaelen (Ayah) : "Iya.., sang raja telah memerintahkan kita, setiap petualang yang tidak memiliki halangan apapun terhadap kondisinya, harus mematuhi perintah ini. '[Melindungi Tembok Kota, Dari Bencana Monster]'".

Tangisan semakin bertambah, di kedua mata istrinya, air mata yang jatuh mengenai pipi bayi mungil tersebut, bayi yang tidak tahu apapun tentang dunia ini. . Melihat hal ini, Kaelen langsung bergegas mendekap istrinya.

Berkata dengan pelan-pelan dan lembut "Aku pasti akan melindungi kota ini dan memastikan Arlean kita aman".

...

Angin yang lembut meniup diantara keduanya, langit yang cerah tiba-tiba mendung. Membawa pesan, bahwa akan ada bencana besar yang akan datang. Tidak berselang lama, hujan pun turun. Setiap orang, yang berlalu lalang. Telah masuk kedalam rumahnya masing-masing, pedagang-pedagang dan orang-orang serta hewan-hewan yang ada di luar tembok kota, diperintahkan untuk masuk ke dalam tembok kota

Perintah dari raja pun tiba [Tidak ada yang boleh keluar tembok kota], setelah pengumuman itu. Para prajurit, berkumpul di setiap sisi zona masing-masing. Mereka berkumpul, karena mengetahui bahwa sebentar lagi akan ada bencana yang mendekat.

Setiap orang yang telah mendengar pengumuman tersebut, dari para prajurit. Berdoa sebisa mereka, berharap bencana tersebur tidak akan terjadi. Tapi, pesan dari jendela layar status mereka, tidak bisa mereka hindari. [Lindungi Kerajaan Ini, Dari Para Monster].

(Tidak ada yang tahu, bahwa bencana ini akan menjadi titik baru, dimulainya bencana-bencana yang akan datang dan juga terlahirnya bintang baru). Apakah setiap orang dapat beradaptasi terhadap kondisi ini? Nantikan kelanjutan ceritanya...

______

{Bersambung : Ch (02)} > [Next]

(02) Bencana Awal

Malam hari, di suatu tempat. Pusat kerajaan [Rivendal], tepatnya. Di pusat pemerintahan, semua orang dari seluruh perwakilan kalangan, berkumpul. Mengitari meja bundar di tengah-tengah, dengan 24 kursi total untuk seluruh perwakilan pemerintahan. Sang raja yang bernama [Thedrick Roland], kerajaan [Rivendal] bisa tercipta, berkat sahabatnya. Yang membantunya dalam membuat zona aman, yang sekarang menjadi kerajaan. Yaitu seorang sahabat yang telah lama meninggalkan nya.

. ... (Rapat Penanganan Bencana Besar)

Raja Thedrick, memutuskan memulai rapat ini. Dikarenakan, tanda-tanda bencana yang terjadi di hari ini. Pesan yang disampaikan oleh pembawa pesan, menyebutkan bahwa bencana besar akan terjadi, seiring munculnya bencana-bencana kecil. Dengan tanda-tanda yang akan terlihat oleh semua orang.

Raja Thedrick sebelum memulai topik utama. Dia mulai menyampaikan beberapa kata.

Raja Thedrick : "Kalian semua, terimakasih sudah menyempatkan waktu, untuk berkumpul disini hari ini. Hari ini, kita telah melihat tanda-tanda bencana awal monster, yang akan menghampiri kerajaan kita. Sang pembawa pesan pun, telah memberikan peringatan". Ujar perkataannya yang penuh kekhawatiran.

Semua orang yang mendengar hal tersebut dari Raja mereka, juga ikut merasakan kegelisahan.

Melanjutkan perkataan sebelum nya.

Raja Thedrick : "Sang pembawa pesan menyampaikan, bahwa. Besok, tepat pada pagi hari. Bencana tersebut akan mulai berdatangan. Oleh karena itu, aku meminta kalian untuk bersiap hari ini. Perlu kalian ketahui bencana ini, merupakan bencana yang terjadi tanpa peringatan". Penegasan kata-kata dari raja.

Raja yang telah selesai menyampaikan pesannya, melirik ke seseorang. Meminta nya untuk, memimpin pembicaraan terkait informasi yang diperoleh.

Salah seorang perwakilan berdiri, seorang wanita yang anggun. Memakai kacamata, berjas putih. Bernuansa seperti seorang ahli professor.

Vivian le Grandes (Kepala Peneliti), seorang wanita keturunan bangsawan Eropa abad ke-21. Yang keluarga nya terdahulu, berada di Asia. Bertugas melakukan kontrak bisnis, sebelum kejadian terjadinya bencana elektromagnetik. (Vivian), yang tidak tahu menahu, mengenai keluarganya bercita-cita meneruskan pekerjaan ayahnya, yang dia lihat saat masih kecil. Berjas putih dan memakai kacamata, dikarenakan kedua orangtuanya yang merawat nya. Meninggal saat dia masih berumur 3 tahun. (Vivian) tidak sempat mendengar silsilah keluarganya.

Pembicaraan rapat pemberian informasi dimulai.

Vivian le Grandes : "Salam hormat, untuk semua perwakilan yang berada di ruangan ini saat ini juga".

-" Saya Vivian, kepala peneliti untuk kerajaan ini".

Sosoknya yang tidak pernah hadir di rapat, kali ini hadir, untuk memberikan informasi penting dan krusial. {Melanjutkan pembicaraan sebelumnya..}

Vivian le Grandes : "Kami menemukan titik pasti, keluarnya retakan dimensi. Yang membawa pemimpin gelombang monster kali ini, tepatnya di koordinat lokasi {(X, Y, Z) \= (37.5 km, 64.95 km, 0.2 km)}. Dari jarak lokasi kerajaan kita saat ini".

Lanjut..

Vivian le Grandes : "Monster-monster yang selama ini bersembunyi di hutan, akan ikut serta dalam pengepungan tersebut. Dalam kondisi ini, kami memperkirakan, sekitar 100km dari jarak kerajaan kita saat ini. Mereka akan menyerbu ke kerajaan kita."

-"Berdasarkan pengamatan yang telah kita peroleh secara singkat, para monster serigala [Black Wolf Fangs] akan menyerbu terlebih dahulu, diikuti oleh [Ant Ghoul], [Wooden Scream], [Orc Ghoul], [Minotaur], [Red Ogre], Monster-Monster peringkat bawah hingga [Undead]."

-"Kami memperkirakan mereka akan menyerang terlebih dahulu, dikarenakan jarak habitat monster-monster tersebut dengan kerajaan kita sangat dekat".

Mendengar hal tersebut dari kepala peneliti, yang mendapat informasi dari bidang penelitian lingkungan monster. Salah seorang pria tua yang bercucuran keringat berdiri dengan cepat dan berkata.

Duke Rowen : "Berapa lama mereka akan mencapai kerajaan kita? Masih adakah waktu bagi kita!"

Vivian yang mendengar pertanyaan tersebut, tersenyum kecut sembari mengerutkan keningnya.

Menjawab (Vivian) : "Mempertimbangkan medan di sekitar kerajaan kita. Total keseluruhan, mereka akan mencapai kita [49,86 menit]! Untuk wilayah 25km dari kerajaan kita."

-"Itulah hasil pengamatan menyeluruh dari data-data yang kita peroleh sebelum-sebelumnya".

Semua yang berada di ruangan langsung terdiam, bencana ini, tidak pernah terjadi sebelumnya. Mereka berpikir, apakah akan terjadi lagi bencana-bencana yang lebih hebat dari ini?

Ketika semua orang terdiam, seseorang yang memegang tugas perlindungan area. Berkata.

Rodiros : "Tidak perlu khawatir semuanya, Para mage peringkat [B+] akan menjaga barrier kita."

-"Kami telah berhasil menemukan cara untuk menguatkan pelindung kerajaan kita, berdasarkan data-data yang dipinjamkan oleh kepala peneliti. Meskipun tidak bisa menahan monster di atas peringkat Destroyer, setidaknya kita bisa menahan monster tingkat bencana kebawah".

Setelah menenangkan para perwakilan, dia melanjutkan pembicaraan terkait kondisi informasi terbaru saat ini di dunia.

Rodiros : "Tidak hanya kita, melalui saluran komunikasi dengan [Magic Tower] yang lain, kerajaan-kerajaan lain juga mengalami situasi yang serupa".

Kondisi yang semula tenang menjadi khawatir lagi, takut-takut bahwa ini adalah akhir dunia. Raja yang melihat kekhawatiran para perwakilan nya, berkata.

Raja Thedrick : "Tenanglah kalian semua!! Bisa jadi ini adalah berkah untuk kita, tidak mungkin Tuhan berlaku tidak adil kepada kita."

-"Mungkin, jika kita berhasil bertahan ada suatu keajaiban yang akan menanti di kerajaan kita". Ujar sang Raja, berharap kata-katanya dapat menjadi penenang bagi mereka yang hadir di perwakilan wilayah saat ini.

Disaat semuanya telah tenang, jenderal strategi. Sekaligus panglima militer, melanjutkan sesi rapat terakhir ini.

[Sebas la Rogan] seorang jenderal militer, yang lahir dari keluarga miskin. Hidupnya, mengalir di gang-gang kecil dan sempit, disaat dia berumur 30 tahun dia diserang oleh High Orc dan hampir meninggal, beruntung dia diselamatkan oleh sahabat Thedrick (Raja sebelumnya) , Sebas yang melihat hal itu, mulai memutuskan akan mengikuti nya, menolong nya dan menjadi sekutu baginya. Berkat kegigihan nya, yang tidak kenal menyerah untuk melawan monster, dia bertekad untuk menjadi kuat dan memimpin orang-orang melawan para monster. Hingga terkenal dirinya akan reputasi nya, diberikan kepadanya gelar Jendral Militer (Saat ini).

Pembicaraan mengenai rapat menghalau para monster.

(Sebas la Rogan) : "Berdasarkan keuntungan lokasi strategis kerajaan kita, aku telah menyusun taktik sedemikian rupa."

-"Untuk wilayah {Barat}, yang terjauh dari pengaruh pemimpin monster, akan menangani pembasmian secara menyeluruh, diikuti oleh bagian wilayah {Selatan}. Setelah kalian berhasil menyelesaikan pembersihan skala 1 [25km], bantu bagian timur untuk wilayah selatan".

-"Bagi wilayah Barat yang sudah menyelesaikan pembersihan menyeluruh skala 1,2 [30km] langsung membantu bagian wilayah Utara. Kita akan berpacu pada waktu, setelah gelombang pembersihan selesai, kalian akan kembali ke pos masing-masing untuk melanjutkan ke tahap pembersihan berikutnya. Mengerti?"

Semuanya, yang mendengar saran dari jenderal militer tersebut, mengangguk setuju. Dan bertanya salah seorang perwakilan dari wilayah pinggiran distrik F.

"Bagaimana, terkait pemimpin monster tersebut, yang akan menyerang kita?"

Semua orang teralihkan fokusnya kepada pertanyaan tersebut, mereka memikirkan. 'Apa yang harus kita lakukan, jika disaat kita sedang melakukan operasi pembersihan, pemimpin monster tersebur. Langsung menggangu taktik kita...'

Mendengar hal itu, jenderal militer berkata.

"Kita akan menggunakan meriam [Hyper bombardment] sebagai kartu AS kita, untuk menahan monster tersebut."

"Setelah kita berhasil membersihkan 80% dari gelombang monster tersebut, kita akan menyerang pemimpin monster tersebut. Dengan seluruh kekuatan kita". Jenderal Militer yang memandang ke depan jendela layar koordinat. Berharap, bahwa semua rencana ini akan berjalan dengan lancar.

Semua perwakilan dan Raja menanggapi dengan kesetujuan menyeluruh. Mereka sudah tidak ada lagi memiliki rencana lain, apa yang mereka yakini saat ini yaitu. Kemenangan untuk kerajaan ini dan keselamatan para penduduk di kerajaan [Rivendal] ini.

Itulah akhir rapat, dari pembicaraan strategi menghadapi bencana, yang akan menimpa kita besok. Semua orang kembali, ke masing-masing wilayah dan posnya. Mereka semua mempersiapkan dengan rapi, semua yang dibutuhkan, dalam waktu yang sebentar ini. Berharap, dengan persiapan yang singkat ini. Mereka dapat bertahan selama mungkin sampai bencana tersebut menghilang.

 ---

Persiapan dan pelatihan koordinasi sudah selesai, menunggu untuk hari selanjutnya menghadapi realitas sesungguhnya. Melawan bencana yang akan datang, silih berganti. Setiap waktu dan saat.

_____

{Bersambung : Ch (03) Peperangan (1)} > [Next]

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!