NovelToon NovelToon

Cinta Yang Terluka

Bab. 1

Bab. 1

Pagi ini seperti biasanya Antonio berangkat ke kantornya dengan mengendarai mobil Mercedes Benz hitam miliknya.

Jalanan pagi ini sangat ramai dengan lalu lalang kendaraan bermotor, mereka semua berlomba-lomba untuk lebih cepat sampai ke tujuan masing-masing.

Begitu pun hal nya dengan Antonio, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata karena di buru oleh janji dengan klien yang harus di tepati.

Dari ujung jalan sana terlihat Larasati sedang berlari-lari ke arah jalan tanpa melihat ke kanan dan ke kiri dan dari arah yang bersebrangan terlihat mobil yang sedang di kemudikan Antonio pun melaju dengan kencang.

Antonio kaget setengah mati melihat seorang perempuan yang dengan tiba-tiba melintas di hadapannya, dengan sekuat tenaga Antonio mengerem mobilnya agar tidak sampai menabrak perempuan yang ternyata adalah Larasati itu.

Begitupun halnya dengan Laras, dia kaget bukan kepalang ketika tiba-tiba sebuah mobil hampir saja menabrak dirinya.

Laras berdiri terpaku tepat di depan mobil Antonio, tubuh Laras gemetar jantungnya berdegup dengan kencang matanya tertutup rapat menandakan ia merasa ketakutan yang teramat sangat.

Dari dalam mobil terlihat Antonio menatap Laras yang berdiri terpaku, dan sejurus kemudian Antonio menghela nafas dalam-dalam setelah tahu kalau Laras tidak kenapa-kenapa.

Antonio membuka sabuk pengamannya lalu dia membuka pintu mobilnya dan berjalan keluar ke arah Larasati yang masih berdiri mematung sambil menutup matanya.

Antonio berjalan mendekat ke arah Larasati dan tepat berdiri di samping Larasati sambil berkata padanya " maaf, kamu tidak apa-apa?" tanya Antonio pada Larasati.

Dengan perlahan Laras membuka matanya satu persatu dan melihat ke arah suara yang bertanya padanya barusan.

Laras melihat seorang laki-laki bertubuh tinggi sedang dan berwajah tampan berkulit putih dengan memakai setelan jas berwarna senada sedang berdiri di sisinya.

"Mmm....saya tidak apa-apa, m...mm maaf kalau saya sudah ceroboh tadi tidak melihat ke kanan dan kiri sewaktu hendak menyeberang," ucap Larasati terbata.

Antonio memperhatikan dengan seksama wanita yang ada di hadapannya saat ini.

Wanita yang cantik,anggun dan sederhana kelihatan dari gestur tubuh nya kalau dia adalah wanita baik-baik.

"Ya tidak apa-apa, syukurlah kalau kamu tidak kenapa-kenapa," ucap Antonio kemudian pada Laras.

Laras tersenyum pada Antonio dan merasa lega karena dia tidak marah padanya padahal yang salah di sini adalah dirinya yang menyeberang jalan tidak melihat ke kanan dan kiri tadi.

"Mmm....kalau boleh tahu kamu mau ke mana ?" tanya Antonio kemudian pada Laras.

"E.....saya, saya mau berangkat ke kantor," jawab Laras sambil menggeser letak tasnya yang ia gantung di pundak kirinya.

"Kerja di mana?" tanya Antonio lebih lanjut pada Larasati.

"Di CV Pranata karya," ujar Laras.

"CV Pranata karya, kita searah kalau begitu kamu ikut aku saja," kata Antonio menawarkan tumpangan pada Laras.

Laras tersenyum sungkan sambil berkata pada Antonio " Emmm....tidak usah, nanti saya malah merepotkan," kata Laras.

Antonio tersenyum sambil berkata "Tidak apa tidak merepotkan kok lagian jalan kita searah."

"Baiklah kalau begitu ,"kata Laras tersenyum.

Lalu Antonio berjalan ke arah mobilnya dan segera membukakan pintu depan mobil untuk Laras.

"Maaf, saya duduk di belakang saja," ujarnya sungkan.

"Oh baik," kata Antonio seolah mengerti kalau Laras sungkan duduk bersamanya.

.

Bab.2

Kemudian Antonio menggeser tangannya dan membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Laras, Laras pun masuk ke dalam mobil sambil berucap terimakasih pada Antonio.

Lalu Antonio pun segera masuk ke dalam mobilnya dan duduk di depan setir.

Tak lama kemudian mobil itupun melaju dengan perlahan meninggalkan jalanan yang masih ramai lalu lalang kendaraan bermotor.

Di dalam mobil hening tak ada suara, sesekali Antonio melihat Laras dari kaca mobil yang tergantung di atas kepalanya.

Terlihat Laras menghela nafas panjang seolah ingin melepaskan beban yang sedang di rasakan nya.

"Seperti nya dia sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat," ucap Antonio dalam hati ketika melihat Laras dari kaca mobil yang ada di atas kepalanya.

Setelah beberapa menit perjalanan yang di tempuh akhirnya mereka tiba di depan kantor Laras, Antonio melajukan mobilnya masuk ke halaman kantor CV Pranata karya tempat Laras bekerja.

Antonio menghentikan mobilnya dan berkata pada Laras "sudah sampai," ucapnya pada Laras sambil menoleh ke belakang tempat Laras duduk.

"Oh iya," kata Laras sambil menggeser duduknya hendak keluar dari mobil.

"Mmmm.......terimakasih sudah mengantarkan saya ke kantor," kata Laras tersenyum pada Antonio.

"Ya, sama-sama," ucap Antonio sambil tersenyum juga pada Laras.

Lalu dengan perlahan Laras membuka pintu mobil itu dan turun keluar dari mobil.

Laras tidak langsung pergi meninggalkan mobil Antonio,dia masih berdiri di samping mobil itu.

Antonio menurunkan kaca mobilnya dan mengulas senyum pada Laras sambil menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan tempat itu.

Laras kemudian berjalan memasuki CV Pranata karya setelah melihat mobil Antonio keluar dari halaman kantornya.

"Laras.....!" pekik Arin teman sekantornya ketika melihat Laras memasuki ruang kantornya.

Laras tersenyum melihat Arin yang menyambut kedatangannya pagi ini.

"Kamu kok telat Laras?" tanya Arin pada Laras ketika Laras sudah duduk di kursi kerjanya di samping Arin.

Laras menatap Arin seperti ingin menceritakan sesuatu yang sangat penting.

"Tadi di jalan aku melihat Edo, lalu aku berusaha untuk mencarinya di sekeliling jalan sampai-sampai aku tidak melihat kendaraan yang lalu lalang ketika hendak menyeberang dan tiba-tiba ada sebuah mobil Mercedez Benz yang hampir saja menabrak aku," ucap Laras sejenak menghentikan ceritanya.

"Terus? Kamu ketabrak?" buru Arin penasaran sambil lebih mencondongkan tubuhnya pada Laras.

Laras tersenyum pada Arin dan melanjutkan ceritanya " enggak Rin, aku gak di tabrak sama pemilik mobil itu, dia orang baik dan dari penampilannya sepertinya dia seorang CEO di sebuah perusahaan."

"Ahh ....untunglah mobil itu tidak menabrak kamu Laras, oh ya Edo yang mantan pacar kamu itu kan?"

"Ya," jawab Laras pendek.

"Yang pergi meninggalkan kamu tanpa kabar itu kan?" kata Arin lagi.

"Ya," jawab Laras.

Tiba-tiba wajah Laras berubah jadi sedih dan Arin melihat kesedian yang terpancar dari wajah sahabat nya itu.

"Ahh ...sudahlah Ras, gak usah mikirin si....Edo itu, oh ya kata kamu orang yang hampir menabrak kamu itu seorang CEO berarti orangnya harusnya ganteng putih baik dan kaya pastinya betul?" kata Laras mengira-ngira.

Laras tersenyum pada Arin sambil menganggukkan kepalanya.

"Wah.....kamu beruntung Ras ketemu sama orang baik ganteng juga, terus kamu tadi sudah berkenalan dong sama mas CEO itu?" buru Arin kepo.

"Aku gak sempat berkenalan dengan nya Rin," kata Laras.

"Aduh Laras.....kamu kenapa sih....dia itu seorang CEO lohhhh seharusnya kamu langsung gercep kenalan sama dia....," Arin merasa gemas pada Laras.

Bab. 3

Laras tersenyum pada Arin sambil berkata padanya " kamu ini Rin ada-ada aja, aku di tumpangi mobilnya saja sudah untung, apalagi di sini yang salah kan aku langsung nyelonong saja menyeberang jalan dan untungnya dia baik banget masih mau mengantarku Samapi ke kantor."

"Ya ampun......baik banget sihhh mas CEO nya aku jadi pingin ketemu dengan nya dan menatap wajahnya yang ganteng itu," Arin mulai membual.

Laras tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya yang selalu lucu itu.

"Terus di dalam mobil kalian ngapain?" tanya Arin lagi penasaran.

"Gak ada Rin, kita di dalam mobil ya diam aku sibuk memikirkan soal Edo dan mas CEO itu juga fokus menyetir," ucap Laras.

"Ya ampun........Laras Laras, seharusnya kamu manfaatkan momen bagus itu dengan berbincang-bincang sama mas CEO itu lalu kalian saling berkenalan dan saling bertukar nomer handphone kan....."ujar Arin kesel pada Laras.

"Arin....Arin....aku ini bukan kamu dan aku tidak punya cukup keberanian untuk hal itu," kata Laras.

"Hhhhgggh....sudahlah hilang sudah kesempatan untuk berkenalan dengan si mas CEO ganteng itu dan kamu malah sibuk memikirkan si Edo do itu," ujar Arin lagi masih dengan nada kesal pada Laras.

"Arin......," kata Laras sambil memeluk sahabat yang paling lucu dan menghibur itu.

Kemudian mereka pun sibuk mengerjakan pekerjaannya masing-masing.

Sementara itu Antonio sudah sampai di di kantornya, dia berjalan ke arah kantornya dengan buru-buru karena teringat ada janji ketemu klien hari ini.

"Pagi pak," sapa seorang perempuan ketika Antonio tiba di depan pintu kantornya.

"Pagi Mir," jawab Antonio pada Mira sekertaris nya itu.

"Pak Anton sudah di tunggu sama pak Regan sedari tadi," kata Mira lagi pada Antonio.

"Waduh iya, aku ada janji dengan pak Regan hari ini, sekarang di mana pak Regan?" tanya Antonio dengan cemas.

"Pak Regan ada di dalam ruangan pak Anton sejak tadi," ucap Mira.

"Baiklah aku akan segera menemui pak Regan," ucap Antonio.

"Iya pak," kata Mira.

Antonio segera masuk ke dalam ruang kantornya dan di sana sudah terlihat pak Regan sedang menyeruput secangkir kopi yang sudah di sajikan oleh Mira tadi.

"Pak Regan, maaf saya terlambat dari jadwal," ucap Antonio pada pak Regan sedikit sungkan.

"Tidak apa-apa pak Anton," kata pak Regan sambil tersenyum pada Antonio dan meletakan kembali cangkir kopi yang telah di minumnya barusan.

"Mmmm....tadi ada sedikit insiden kecil di jalan pak dan saya hampir saja menabrak seorang wanita yang mau menyebrang tadi," Antonio bercerita kejadian tadi pagi yang menyebabkan dia terlambat menemui pak Regan.

Pak Regan mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berkata pada Antonio.

"Tapi pak Antonio tidak apa-apa kan?" tanya pak Regan.

"Untungnya saya masih bisa mengerem kendaraan saya dan saya tidak sampai menabrak wanita itu," lanjut Antonio.

"Syukurlah pak, memang kalau pagi jalanan itu sangat ramai karena memang di jam-jam kerja dan semua pada terburu-buru untuk sampai ke tempat kerja masing-masing," kata pak Regan.

"Iya betul itu pak," kata Antonio.

"Oh ya pak bisa kita mulai sekarang?" tanya pak Regan pada Antonio kemudian.

"Silahkan pak Regan," ucap Antonio.

Lalu pak Regan membuka tas yang di letakkan di sampingnya dan mengambil sebuah map yang kemudian dia sodorkan pada Antonio.

"Ini berkas-berkas penawaran dari perusahan kami pak," kata pak Regan sambil menyerahkan map itu pada Antonio.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!