NovelToon NovelToon

Aku, Kamu, Dan Perpustakaan (Sequel Of Komplek Perumahan Mawar Indah, Ilyoung Gs)

Pertemuan Pertama Kita

Alfi_sukaYutaHaechan|Author
Alfi_sukaYutaHaechan|Author
Halooo, reader's kali ini author bikin cs baru lagi nih, hihihi tenang kok ini cs-nya itu masih dari sequel of "KOMPLEK PERUMAHAN MAWAR INDAH"
Alfi_sukaYutaHaechan|Author
Alfi_sukaYutaHaechan|Author
tapi ini versi Ishara family/Ilyoung shipper 😉
Alfi_sukaYutaHaechan|Author
Alfi_sukaYutaHaechan|Author
so let's go aja ke ceritanya
Waktu subuh yang bersahaja, ketika senja malam masih meninggalkan jejak keindahan di langit, kini digantikan oleh cahaya lembut yang membelai bumi. Seperti seorang penari yang perlahan membuka tabir, cahaya emas mulai menari-nari di ufuk timur, membawa kehangatan dan kehidupan. Langit yang semula berwarna biru tua, kini berubah menjadi kanvas yang dilukis dengan warna-warna pastel yang lembut, seperti sapuan kuas yang lembut dan penuh perasaan. Bintang-bintang yang berkelap-kelip seperti berlian di langit, kini mulai memudar, digantikan oleh cahaya yang semakin terang. Waktu ini adalah saat yang paling indah, ketika dunia masih sepi dan sunyi, namun penuh dengan harapan dan kemungkinan. Seperti sebuah buku yang baru dibuka, waktu ini menawarkan lembaran-lembaran baru yang penuh dengan cerita dan petualangan. Dalam keheningan ini, suara alam mulai terdengar, seperti kicau burung yang menyambut datangnya cahaya, atau gemericik air yang mengalir di sungai. Waktu ini adalah saat yang paling tepat untuk bermenung, untuk merenungkan kehidupan, dan untuk menemukan inspirasi dalam keindahan alam. Jadi, mari kita menyambut waktu ini dengan hati yang terbuka, dan membiarkan keindahannya memenuhi jiwa kita. Mari kita menari-nari dalam cahaya lembut ini, dan membiarkan kehangatan dan kehidupan mengalir dalam diri kita.
NovelToon
Rumah milik Dyana yang berada di kota Jakarta.
NovelToon
Kamar milik Dyana.
seorang gadis cantik baru saja terbangun dari tidurnya itu, dengan rambut yang sedikit acak-acakan.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"hoam, jam berapa sih ini?" ucapnya lalu melihat jam di dinding kamarnya tersebut.
jam menunjukkan pukul 06.15 WIB.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"baru juga jam 06.15, tapi bentar kan gua ada kelas pagi lagi nanti jam 08.00!! 😫" ucapnya yang baru saja teringat kalau ia ada kelas pagi di kampusnya itu.
kini Dyana seorang gadis cantik itu pun bersiap untuk mandi.
/skip mandi.
NovelToon
/style milik Dyana, abaikan yang lain.
kini Dyana sudah berada di ruang makan dan terlihat kedua orangtuanya dan Kakak laki-laki nya yang sudah duduk di meja makan tersebut.
NovelToon
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Pagi Bunda, pagi Ayah, pagi juga Bang Dimas?" sapanya kepada Karlangga, Keline, dan Dimas sang anak pertama.
Karlangga Arutama Nata Wijaya|Ayah
Karlangga Arutama Nata Wijaya|Ayah
"pagi, juga anak kesayangan Ayah" balas Karlangga.
Dimas Keanu Bimantara
Dimas Keanu Bimantara
"tumben banget bangun pagi? Biasanya aja selalu kesiangan? 😌" ucap Dimas dengan santainya kepada Dyana.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"soalnya aku ada kelas pagi, Bang Dimas? Jadi harus bangunya lebih awal" ucapnya kembali.
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
"owh, jadi kamu ada kelas pagi Dyana?" tanya Keline sang Bundanya itu.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"iya, Bun! sebenarnya malas banget sih datang ke kampus harus pagi-pagi banget ? 🙃" ucapnya dengan rasa malas.
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
"lho, bagus dong kalau datang ke kampus itu pagi-pagi jadi lebih fresh daripada siang mulu, coba?" jawab Keline sembari menata makanan diatas meja.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"iya juga sih, tapi malasnya itu lhoo Bunda? 😫" rengeknya dengan manja.
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
"haduh, kamu ini katanya mau jadi Model terkenal masa seorang Model malas-malasan, coba? Mau jadi apa kamu nanti? 🤦🏻‍♀️" jawab Keline lagi.
/skip sarapan.
NovelToon
Universitas Nusantara Jaya.
NovelToon
lorong Kampus.
ketika Dyana sudah sampai di Kampusnya itu dan akan menyimpan beberapa buku di lokernya, ia melihat beberapa surat dari semua pria yang di Kampus ini dan salah satu surat ini ditulis oleh Kelvin dari fakultas Seni Musik.
isi suratnya Hai, Dyana nanti pas jam istirahat kita ketemuan yuk di taman belakang kampus? Cuman sekedar ngobrol aja sih? boleh enggak, Dyana yang cantik?. ~dari Kelvin tersayang untuk Dyana.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"ck, ngapain sih pagi-pagi gini udah nempelin surat segala lagi? Terutama si Kelvin? 🙄" gerutunya dengan kesal.
sesudah Dyana menyimpan beberapa bukunya didalam loker tersebut, ia akan berjalan menuju Perpustakaan untuk membaca buku psikologi. Saat ia akan melewati taman terlihat seorang pria jangkung dengan rambutnya yang sedikit pirang itu sedang membaca sebuah buku psikologi dengan berjudul 𝘊𝘢𝘳𝘢 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢𝘪 𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢, buku itu sebenarnya akan dipinjam oleh Dyana tetapi sudah ada yang terlebih dahulu meminjamkannya oleh pria jangkung yang sedang duduk sembari fokus membaca buku psikologi tersebut.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"anjir, itukan buku psikologi yang bakal gua pinjem? Tapi kenapa harus ada di cowok itu sih?" monolognya.
Dyana terus memperhatikan pria jangkung tersebut siapa lagi kalau bukan Altair Saskara Sandero Ishara, merupakan mahasiswa fakultas Kedokteran dan juga ketua BEM dari fakultasnya itu Altair juga sangat gemar membaca buku psikologi terutama psikologi tentang laki-laki dan perempuan.
tanpa disadari Dyana terus memperhatikan Altair dengan sedikit kagum apalagi shock karena ada salah satu pria yang hobi membaca buku psikologi?.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"jujur, gua baru pertama kali lihat cowok yang hobi membaca buku psikologi? daripada ngirimin surat ke loker gua?" monolognya lagi.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"kok, perasaan gua kayak aneh banget sih saat ngeliatin cowok itu? biasanya aja gua selalu ilfeel lhoo kalau liatin cowok, tapi kenapa gua malah suka iya ama cowok itu?" pikirnya didalam hati.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Dyana, please lo jangan berpikiran hal aneh? 😩" ucapnya kepada dirinya sendiri.
ketika Dyana sedang fokus melihat wajah Altair datanglah keempat temannya itu, siapa lagi kalau bukan Tiffany, Tyara, Winata, dan juga Rembulan teman masa SMP dan SMA-nya itu.
ketika temannya sudah mendekati Dyana, mereka berempat menatap wajah Dyana yang sedikit fokus kepada seseorang lalu Tiffany celetuk berbicara dengan jahil kepada Dyana.
Tiffany Naura Sadiandra Ferlin
Tiffany Naura Sadiandra Ferlin
"Ekhem, lagi liatin siapa tuh? Kok fokus banget sih liatnya? 😌" celetuk Tiffany dengan jahil kepada Dyana membuat pandang Dyana langsung membuyar begitu saja.
Dyana langsung tersadar dengan pandangannya tadi, kemudian ia langsung melihat keempat temannya yang sudah berdiri sambil tersenyum jahil.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Enggak, kok?! Gua kagak lagi liatin siapa-siapa😓" bohongnya itu.
Tyara Muthiara Athaya
Tyara Muthiara Athaya
"lo, gausah bohong deh Dy orang kita berempat liatin lo yang terus fokus liatin salah satu cowok yang lagi duduk disana? 👈🏻" sambung Tyara sambil menujuk jarinya kearah Altair si pria jangkung itu.
Winata Garistha Rachana Pranata
Winata Garistha Rachana Pranata
"iya, tuh" jawab Winata.
Rembulan Febriani Maharani
Rembulan Febriani Maharani
2in
Tiffany Naura Sadiandra Ferlin
Tiffany Naura Sadiandra Ferlin
3in
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"hmm, gua kagak liatin dia kok? 😳" gagapnya.
Tiffany Naura Sadiandra Ferlin
Tiffany Naura Sadiandra Ferlin
"gausah ngeles deh, lo? orang gua ama yang lain liatin lo terus sambil merhatiin si Altair! 😌" jawab Tiffany lagi.
Tyara Muthiara Athaya
Tyara Muthiara Athaya
"apa, Jangan-jangan lo suka lagi iya ama Altair si ketua BEM dari fakultas Kedokteran? 😌" ucap Tyara deng jahilnya itu.
Dyana hanya bisa terdiam sejenak tak tau ia harus menjawab apapun dari perkataan temannya itu.

1 Buku 2 Hati Yang Sama

NovelToon
Di Perpustakaan.
kini jam di dinding Perpustakaan menunjukkan pukul 13.00 WIB, kebetulan kelas Dyana sudah berakhir dan ia kini sedang berada disebuah Perpustakaan untuk membaca buku psikologi.
saat Dyana sudah berada di rak buku psikologi, lalu akan mengambil buku psikologi yang berjudul 𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘊𝘦𝘳𝘥𝘢𝘴 𝘐𝘵𝘶 𝘈𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘗𝘪𝘭𝘪𝘩𝘢𝘯 ada sebuah tangan seseorang yang juga akan mengambil buku tersebut siapa lagi kalau bukan Altair Saskara Sandero Ishara iya, si pria fakultas Kedokteran yang juga ketua BEM di fakultasnya itu.
jujur saja Dyana sedikit kaget ketika Altair berada di sisinya itu, membuat hati Dyana sedikit berdebar kencang tak karuan.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"Eh, lo mau baca buku ini?" ucap Altair kepada Dyana dengan senyumnya di wajahnya yang sedikit kalem tersebut.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"hehe, iya😶" gugupnya saat berada di sisi Altair.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"wait, lo Dyana bukan? dari fakultas Fashion Model itu kan?" tanya Altair sekali lagi.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"iya, gua sendiri? kenapa emangnya?" tanyanya dengan heran.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"lo suka baca buku psikologi? padahalkan lo dari fakultas Fashion?" jawab Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"iya, gua suka banget baca buku psikologi! kalau lo sendiri juga suka baca buku psikologi padahal lo dari fakultas Kedokteran?" tanyanya lagi.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"btw, daripada disini mulu mending duduk aja disana?" tanya Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"yaudah boleh, deh" jawabnya.
kini Dyana dan Altair sudah duduk ditempat duduk yang tak jauh dari Perpustakaan.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"btw, kenapa lo suka hal psikologi?" tanya Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"owh, karena gua ingin menjadi wanita elegan dan berpendidikan agar gua enggak dibodohin oleh pria" jawabnya dengan santai.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"terus, kalau lo sendiri kenapa suka baca buku psikologi?" tanyanya.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"karena, gua lebih suka menghargai wanita dengan cara yang benar itu kata ortu gua" jawab Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"owh, gitu" manggut-manggut.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"btw, kan gua belum kenal lo sepenuhnya nih gua pengen tau nama lengkap lo boleh?" tanya Altair lagi.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"owh, boleh! kenalin nama gua Dyana Anvaya Raespati Priyanka lo boleh panggil gua Dyana atau Anna?! kalau nama lo siapa?" jawabnya.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"kenalin, nama gua Altair Saskara Sandero Ishara lo boleh panggil gua Altair atau Al?" jawab Altair kembali.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"nama lo indah banget" ucapnya sembari terkekeh sedikit.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"thanks, tapi lo juga indah seperti bidadari 😊" ucap Altair dengan sedikit tersenyum.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Dyana, lo enggak boleh salting oke? 😵‍💫" monolognya itu.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"Dyana, lo kenapa?" tanya Altair.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Mmm, gua gapapa kok, hehe😄" ucapnya dengan sedikit gugup.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"lo, yakin gapapa? Tapi kenapa pipi lo agak merah iya?" melihat wajah Dyana dengan sedikit dekat.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"😳"
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"ceilah, ternyata lo salting iya ama ucapan gua tadi hm?" jawab Altair lagi.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"E-Enggak, gua kagak salting kok? 🙄😳" pura-pura tidak salting.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"bohong banget si lo? itu jelas-jelas lo salting parah sampe merah gitu lhoo? 😌" ucap Altair dengan santai.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"ihh, Altair lo nyebelin banget yee belum juga 24 jam gua ama lo kenalan tapi lo udah nyebelin banget 😠" gerutunya dengan kesal.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"gemes, banget sih lo kalau lagi marah gini? 😙" mencubit pipi Dyana karena gemas.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"aww, sakit Altair 😫" rengeknya karena kesakitan habis dicubit oleh Altair.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"biarin soalnya lo gemes banget sih😌" pede Altair.
kini jam menunjukkan pukul 15.55 WIB yang berarti pukul 4 sore kurang.
NovelToon
dikediaman Wijaya.
NovelToon
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"Dyana, pulang?~" teriaknya didalam ruang tamu.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"BUNDA?!!" teriaknya lagi.
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
"yaampun, Dyana bisa enggak sih kamu gausah teriak-teriak segala?" tanya Keline.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"hehe, maaf Bunda😁" kekehnya itu.
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
Keline Kartika Alana Maheswari|Bunda
"yaudah, sekarang kamu masuk ke kamar lalu mandi terus bantuin Bunda masak buat makan malam, okee?" titah Keline.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"oke, Bunda! 🫡" ucapnya lalu segera masuk kedalam kamar.

Gombalan Halus Si Pria fakultas Kedokteran

Ketika matahari mulai menundukkan diri, cahaya emasnya memancarkan kehangatan yang lembut, seperti seorang ibu yang membelai anaknya dengan kasih sayang. Langit berubah menjadi kanvas yang dilukis dengan warna-warna hangat, seperti oranye yang memerah, merah yang keemasan, dan ungu yang lembut. Waktu ini adalah saat yang paling romantis, ketika alam seperti sedang berpose untuk sebuah lukisan yang indah. Bayang-bayang pepohonan memanjang, seperti jari-jari alam yang menjangkau ke segala arah, menciptakan kontras yang dramatis antara cahaya dan kegelapan. Suara alam mulai berubah, seperti orkestra yang memainkan melodi yang lembut dan sendu. Kicau burung yang riang gembira mulai memudar, digantikan oleh suara jangkrik yang menyanyikan lagu malam yang syahdu. Dalam kehangatan cahaya ini, waktu terasa seperti berhenti sejenak, memungkinkan kita untuk menikmati keindahan alam dan merenungkan kehidupan. Seperti sebuah cangkir teh hangat yang disajikan di teras, waktu ini menawarkan kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan sekitar. Jadi, mari kita menikmati kehangatan waktu ini, dan membiarkan keindahannya memenuhi jiwa kita. Mari kita menari-nari dalam cahaya lembut ini, dan membiarkan kehangatan dan kehidupan mengalir dalam diri kita.
Rumah keluarga Diningrat adalah sebuah istana yang berdiri megah, seperti raja yang memerintah dengan kebijaksanaan dan keadilan. Bangunan yang kokoh dan elegan ini memiliki arsitektur yang memadukan gaya klasik dan modern, seperti perpaduan antara tradisi dan inovasi. Dinding-dinding yang tinggi dan ruang-ruang yang luas menciptakan kesan yang lapang dan nyaman, seperti sebuah taman yang rindang dan teduh. Jendela-jendela yang besar membiarkan cahaya alami masuk, seperti seorang penyair yang membiarkan inspirasi mengalir ke dalam hatinya. Perabotan rumah yang mewah dan elegan, seperti perhiasan yang menghiasi tubuh seorang putri, menambahkan kesan yang anggun dan berkelas. Lukisan-lukisan yang menghiasi dinding, seperti puisi-puisi yang ditulis oleh seorang sastrawan, menceritakan kisah-kisah yang indah dan bermakna. Taman yang terawat dengan baik, seperti seorang ibu yang merawat anaknya dengan kasih sayang, menciptakan suasana yang damai dan tenang. Kolam yang jernih dan tanaman yang hijau, seperti sebuah oasis di tengah gurun, menawarkan kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam. Rumah keluarga Diningrat adalah sebuah tempat yang penuh dengan kehangatan dan kasih sayang, seperti sebuah keluarga yang besar dan harmonis. Di sini, setiap anggota keluarga dapat merasa nyaman dan bahagia, seperti seorang anak yang merasa aman di dalam pelukan ibunya.
NovelToon
Di kediaman Diningrat.
Terlihat seorang pria jangkung yang sedang memasuki ruang tamu, siapa lagi kalau bukan Altair namanya. Altair baru saja pulang dari kampusnya itu.
NovelToon
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"Altair pulang?!" teriak Altair dari ruang tamu.
Altair terlihat bingung kenapa didalam rumahnya itu terlihat sepi sekali, seperti tidak ada penghuninya.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"Mama?!!" teriak Altair sekali lagi.
Bianca Allesya  Ratna Dewi|Mama
Bianca Allesya Ratna Dewi|Mama
"Iya, eh ternyata kamu udah pulang nak?" tanya Bianca.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"iya, baru aja kok Ma!" jawab Altair.
Bianca Allesya  Ratna Dewi|Mama
Bianca Allesya Ratna Dewi|Mama
"yaudah, kalau gitu kamu masuk kamar terus mandi oke? Mama mau masak buat makan malam nanti?!" titah Bianca kepada Altair.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"iya, Ma" jawab Altair lalu segera pergi menuju kamarnya tersebut.
NovelToon
kamar milik Altair.
Altair segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
15 menit kemudian, Altair telah selesai membersihkan dirinya. Ia memakai baju kaos polos berwarna putih dan celana jeans hitam.
NovelToon
/style Altair, abaikan yang lain.
ketika Altair sedang duduk di kasur terdengar suara notifikasi handphone miliknya berdering dengan kencang.
/tring.
NovelToon
ketika Altair melihat layar kunci handphonenya ia terlihat bingung ada seseorang yang memberinya sebuah pesan via whatsapp.
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"siapa lagi ni cewek?" pikir Altair dalam hati.
Altair pun segera membalas pesan tersebut.
NovelToon
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"owh, ternyata si Dyana" batin Altair dengan seringaian kecilnya.
NovelToon
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"asik juga, nih cewek" gumam Altair tanpa sadar.
NovelToon
Altair Saskara Sandero Ishara
Altair Saskara Sandero Ishara
"lucu banget" ucap Altair tanpa sadarnya itu.
NovelToon
Di kediaman Wijaya.
NovelToon
kamar milik Dyana.
seperti yang kalian lihat Dyana sedang tiduran diatas ranjangnya sembari memegang layar handphonenya itu.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"posting apa iya, di story whatsapp gua?🤔" tanyanya dengan bingung.
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"eoh, iya gua tau! 😆" ucapnya dengan sangat antusias.
NovelToon
Dyana memposting sebuah foto dirinya dan kucing peliharaannya yang bernama Loly's.
beberapa saat berlalu, terdengar suara notifikasi dari handphonenya itu saat dilihat ternyata Altair memberikan sebuah pesan singkat kepada Dyana.
NovelToon
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"sebenarnya gua salting ama lo, Al? tapi gua harus jaga image didepan lo" batinnya itu.
NovelToon
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
Dyana Anvaya Raespati Priyanka
"lo tuh, Al definisi cowok tergreenflag banget? meski gua ama lo baru ketemu hari ini doang?! 😫" ucapnya lagi didalam hati, memang Dyana itu sedang merasakan salah tingkah saat Altair memberikan sebuah gombalan halus kepadanya itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!