NovelToon NovelToon

Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO

Bab 1

Pagi itu di kediaman Surya Atmaja terlihat sangat ramai oleh kedatangan keluarga Putraseta yang datang untuk membahas persiapan pertunangan putra mereka yang bernama Ragendra dengan putri dari pemilik Tara Bumi Grup, Diandra Aksara.

Kedatangan mereka tidak hanya membawa keluarga besar tetapi juga membawa bermacam macam seserahan untuk dihadiahkan kepada Diandra.

Sementara itu di salah satu kamar yang ada di kediaman Surya Atmaja, terdapat seorang gadis cantik yang berusia dua puluh satu tahun tengah duduk di depan meja riasnya sembari dilayani oleh pelayan setianya, gadis itu adalah Diandra.

"Nona, apakah kau yakin ingin melanjutkan pertunangan ini?" tanya Santi selaku pelayan setia milik Diandra Aksara.

Diandra tersenyum sinis saat mendengar pertanyaan dari Santi. Sebuah rencana telah disiapkan oleh Diandra jauh jauh hari untuk menggagalkan perjodohannya dengan Ragendra.

"Pertunangan ini tidak akan terjadi, Santi. Aku sudah menyiapkan rencana untuk menggagalkan perjodohan ini supaya tidak berlanjut lagi." ucap Diandra dengan santai sembari melihat penampilannya di depan cermin yang tampak anggun dan cantik.

"Tapi nona, keluarga Putraseta sudah berulang kali datang ke rumah ini untuk membahas pertunangan mu dan juga tuan Ragendra agar bisa secepatnya dilakukan. Jika nona melakukan sesuatu untuk membatalkan pertunangan ini, bukankah akan terlihat sangat jelas kalau nona sebenarnya tidak mau kalau perjodohan ini terus berlanjut?" ucap Santi dengan raut wajahnya yang sedikit khawatir.

Diandra yang sedari tadi asyik menyisir rambutnya, seketika menaruh sisirnya di atas meja lalu berbalik untuk menghadap ke arah Santi.

"Biarkan saja itu terjadi, karena memang itulah yang aku inginkan. Dari awal aku memang tidak menyetujui perjodohan ini, kalau saja bukan karena campur tangan ibu tiriku yang terus saja membujuk kepada ayah untuk mau menyatukan keluarga Ragendra dengan keluarga Surya Atmaja, perjodohan ini tidak akan pernah mungkin terjadi." ucap Diandra dengan penuh penekanan seolah ada beban dan rasa kecewa yang sudah ia simpan lama terhadap ibu tirinya itu.

Melihat raut wajah nona nya itu, Santi bisa mengerti perasaan yang dirasakan oleh Diandra. Bagaimana tidak mengerti, Santi sudah menghabiskan hampir setengah hidupnya bersama Diandra sebagai pelayan setianya, dan ia cukup tahu apapun yang telah dilakukan oleh ibu tiri nona nya itu.

Sejak ibu kandung Diandra meninggal karena penyakit jantung, ayah Diandra yakni pak Surya Atmaja kemudian menikahi seorang janda beranak satu yang bernama Bu Ratna. Pernikahan yang seharusnya membawa kebahagiaan bagi Diandra karena ia bisa memiliki ibu pengganti, justru menjadi petaka ketika Bu Ratna selalu berusaha untuk membuat ayah Diandra berpihak dan menyayangi putri Bu Ratna yaitu Amara.

Namun untung saja, ayah Diandra bukanlah seseorang yang mudah terhasut ataupun membeda bedakan dalam memberikan kasih sayang kepada kedua putrinya. Ia selalu berusaha menjadi seorang ayah yang adil dalam menyayangi Diandra dan Amara.

Namun hal itu tidak membuat Bu Ratna merasa puas, apalagi saat ia tahu kalau pak Surya memberikan semua kunci brankas dan kediamannya kepada Diandra untuk ia atur dan jaga selama ia mengadakan perjalanan bisnis ke luar negeri.

Dan di ruang tamu, terlihat Bu Ratna, Amara dan Bu Claudia Putraseta tengah berbincang sembari menunggu kehadiran Diandra. Dalam momen itu Bu Claudia sesekali meminta pertolongan kepada Bu Ratna agar mau membujuk Diandra untuk secepatnya melanjutkan pertunangan ini.

Bab 2

"Bu Ratna, mungkinkah Diandra mau untuk melanjutkan pertunangan ini dengan putraku? Kau tahu, Diandra telah berulangkali mengulur waktu untuk tidak melakukan pertunangan ini." ucap Bu Claudia dengan nada yang terdengar ragu ragu.

"Kau tidak perlu khawatir dengan keputusan yang akan diambil oleh Diandra, Bu Claudia. Aku akan membujuknya agar mau melakukan pertunangan ini. Lagipula Bu Claudia sudah membawakan seserahan sebanyak ini untuk diberikan kepada Diandra, Diandra pasti akan tahu ketulusan Bu Claudia untuk menjadikannya seorang menantu di keluarga Putraseta." ucap Bu Ratna yang bermulut manis.

Tak berselang lama kemudian, Diandra pun akhirnya keluar dari kamarnya untuk menemui semua orang di ruang tamu. Bu Ratna dan Bu Claudia yang semula berbincang bincang, mendadak berhenti dan berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut kedatangan Diandra.

Bu Claudia tersenyum saat melihat penampilan Diandra yang terlihat sangat cantik dalam balutan gaun terusan berwarna putih yang sangat cocok dengan kulitnya yang seputih susu.

"Diandra, kau terlihat sangat cantik sekali nak." puji Bu Claudia kepada Diandra.

"Terima kasih tante, mari silahkan duduk." ucap Diandra sembari mempersilahkan Bu Claudia untuk duduk di tempat duduknya kembali.

Setelah semua orang telah duduk di tempatnya masing masing, Bu Claudia terlihat gugup dalam mencari kata kata yang sesuai untuk dikatakan kepada Diandra mengenai kelanjutan pertunangan itu.

Diandra yang tahu akan kegugupan yang dirasakan oleh Bu Claudia, hanya bisa tersenyum. Namun dari ketenangan yang ditunjukkan oleh Diandra saat ini, Bu Ratna lah yang terlihat sedikit khawatir dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Diandra.

Ia merasa khawatir kalau putri pak Surya itu akan kembali mengulur waktu ataupun mencoba menggagalkan pertunangan yang sudah ia atur untuk menghancurkan kehidupan Diandra.

"Diandra, apakah kau tahu nak, Bu Claudia membawakan begitu banyak hadiah mahal untukmu." ucap Bu Ratna yang mencoba membantu Bu Claudia untuk berbicara dengan Diandra.

"Benarkah?" tanya Diandra yang berpura pura merasa antusias.

"Iya nak, coba kau lihat saja semua hadiah hadiah itu." ucap Bu Ratna sembari mengarahkan pandangannya ke arah meja besar yang terbuat dari batu marmer yang terletak di sudut ruangan, yang penuh dengan seserahan yang dibawa oleh Bu Claudia.

Jika dilihat dari kejauhan, Diandra bisa melihat kalau hadiah itu mahal dan mewah. Namun ia sudah memutuskan untuk tidak akan menerima pemberian apapun dari keluarga Putraseta ataupun melanjutkan pertunangan ini.

"Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Tante Claudia karena sudah mau memberikan saya hadiah sebanyak ini. Tapi, Diandra tidak bisa menerima semua hadiah hadiah itu. Tante Claudia bisa membawa semua hadiah hadiah itu kembali." ucap Diandra dengan santai namun sesuai dengan yang ditakutkan oleh Bu Ratna ataupun Bu Claudia.

"Diandra, jaga sikapmu nak! Apa seperti ini caramu berterima kasih kepada Bu Claudia yang sudah berbaik hati memberikanmu banyak hadiah?!" protes Bu Ratna dengan kesal.

"Ibu, tolong! Tolong jangan lagi ikut campur dalam kehidupan pribadiku ataupun mengatur masa depan ku. Aku bukanlah wanita bodoh yang tidak tahu akan maksud Bu Claudia yang memberiku banyak hadiah itu." ucap Diandra dengan dingin yang mengejutkan semua orang.

Bu Ratna terdiam setelah diberi ultimatum itu oleh Diandra, kedua matanya menunjukkan kalau ia tidak senang dengan sikap berani yang ditunjukkan oleh Diandra kepadanya.

Bab 3

Mengetahui kalau Bu Ratna tidak bisa berkutik dalam kata kata Diandra yang tegas, membuat Bu Claudia tidak memiliki pilihan lain selain ia sendiri yang berbicara kepada Diandra.

"Kau memang wanita cerdas yang sesuai dengan rumor yang beredar di luar sana, Diandra. Kau memang benar, mengenai maksud di balik semua hadiah hadiah yang aku bawa hari ini. Aku ingin agar kau mau bertunangan dengan Ragendra dan menjadi menantu di keluarga kami." ucap Bu Claudia yang dengan santai membuat Diandra menjawab,

"Maafkan aku Tante, tapi aku tidak bisa melakukan pertunangan ini ataupun melanjutkan perjodohan ini. Anak Tante sama sekali tidak cocok untuk menjadi suamiku."

"DIANDRA!" bentak Bu Ratna dan juga Bu Claudia secara bersamaan.

Diandra tersenyum melihat pemandangan itu, ia tidak percaya kalau ibu tirinya itu dan juga Bu Claudia sangat kompak dalam meluapkan amarahnya kepadanya.

"Aku tidak menyangka kalau kalian berdua akan se-kompak ini marah padaku. Tapi ya, aku tidak akan menarik kata kataku untuk membatalkan perjodohan ini." ucap Diandra

Bu Claudia terlihat menggenggam tangannya dengan erat, setelah mendengar penolakan Diandra. Ia merasa seperti dipermainkan dengan sesuka hati oleh Diandra.

"Dasar wanita yang tak tahu diuntung! Berani beraninya kau dengan seenaknya membatalkan perjodohan ini?! Seharusnya kau merasa bersyukur bisa menjadi menantu dari keluarga Putraseta kami! Apa ini didikan yang selama ini diajarkan oleh ibu kandungmu? Membangkang dan tidak hormat kepada orang tua?!"

"Tante Claudia!!!" sahut Diandra yang langsung memotong perkataan Bu Claudia saat wanita itu sudah melibatkan didikan ibu kandungnya yang membuat Diandra tidak terima kalau ibu kandungnya dihina dengan seperti itu oleh orang lain.

"Jangan pernah sekali kali Tante membicarakan didikan almarhum ibuku. Tante tidak berhak melakukan hal itu! Sebelum Tante menghinaku dan juga didikan yang diajarkan oleh almarhum ibuku, seharusnya Tante berkaca pada diri Tante sendiri dan juga Ragendra. Apakah Tante tidak tahu, seperti apa kelakuan anak Tante? Dia sudah jelas jelas terbukti menghamili anak pembantu yang ada di rumah Tante. Dan Tante masih ingin aku menjadi tunangannya? Wah hebat sekali Tante." ucap Diandra dengan berani yang membuat Bu Claudia malu dan menundukkan kepalanya di hadapan Diandra.

Diandra kemudian menghampiri Bu Ratna dan berdiri tepat dihadapannya.

"Dan kau ibu, apa salahku hingga kau harus memaksaku untuk mau bertunangan dengan laki laki bejat dari keluarga Putraseta? Selama ini aku sudah cukup bersabar menghadapi keinginan ibu yang sangat egois untuk menjodohkan ku dengan Ragendra, tapi sekarang aku tidak tahan lagi. Aku tidak mau bertunangan dengan Ragendra, titik!!!" ucap Diandra dengan penuh emosional.

Suasana menjadi hening ketika tidak ada satupun yang berani membalas kata kata Diandra, sehingga hal itu memudahkan bagi Diandra untuk meminta kepada pelayan rumahnya untuk mengembalikan semua hadiah yang dibawa oleh Bu Claudia ke dalam mobilnya.

"Tante, aku harap Tante mau menghormati keputusanku dan tidak lagi memintaku untuk bertunangan dengan Ragendra. Ragendra harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada anak pembantu yang sudah ia hamili. Dan jika tidak ada hal lain yang ingin Tante bicarakan padaku, Tante bisa pergi dari sini." ucap Diandra yang kemudian pergi meninggalkan ruang tamu untuk masuk ke dalam ruang kerja milik ayahnya, sementara Bu Claudia langsung meninggalkan kediaman Surya Atmaja dengan penuh amarah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!