NovelToon NovelToon

Arshaina & Alzeera

rindu

   Matahari sudah condong ke barat pertanda akan terbenam seraya memancarkan cahaya senja, namun tak membuat seorang gadis untuk beranjak dari tempat nya yang sudah dua jam lama nya berada di cafe depan kampus nya.

    Dia adalah Alzeera Sabrina Akira, ia selalu datang ke cafe tersebut dan seakan menunggu seseorang yang selama ini ia rindukan dan berharap ia bisa melihat nya sebelum ia pulang ke rumah kontrakan nya, namun itu hanya angan angan nya saja.

(kak Arsha, lo di mana? Gue gak tau harus nyari lo ke mana lagi. Bang Neo, Zeera rindu) batin Sabrina seraya melihat kendaraan yang berlalu lalang.

   Tak lama terdengar suara notif masuk ke ponsel nya yang ternyata dari sahabat nya yang sejak kecil telah bersama nya karna sahabat nya itulah yang menolong nya saat ia terduduk di taman karna kelelahan berlari saat pembantaian keluarga nya terjadi 14 tahun yang lalu.

#Syakira

Syakira:^mama minta lo untuk makan malam di mansion^

Sabrina:^oke^

     Sabrina pun menimpan ponsel nya dan ia pun beranjak dari tempat nya tak lupa meletakkan uang di bawah cangkir untuk membayar minuman nya, setelah itu ia keluar bertepatan dengan seorang gadis yang masuk ke cafe tersebut.

   Ia langsung menaiki motor sport nya dan pergi menuju ke mansion sahabat nya dengan kecepatan sedang.

    Sesampai nya di mansion sahabat nya, ia langsung di sambut oleh sahabat nya yang sudah menganggap nya sebagai saudara nya karna sahabat nya anak tunggal.

"selamat datang my bestie" sambut Syakira.

"terima kasih, tante sama om mana?" tanya Sabrina.

"mama masak di dapur, kalo papa di kamar soal nya baru pulang dari kantor" jawab Syakira.

"oh, kalo gitu gue ke kamar dulu ya, gerah mau mandi"

"oke, nanti kalo udah waktu nya makan malam gue panggil"

"hm"

    Sabrina pun naik ke lantai dua di mana kamar nya berada karna ia dulu pernah menumpang hidup di mansion sahabat nya itu sampai lulus smp.

    Ia masuk ke kamar nya yang tak berubah sama seperti saat ia tinggalkan dulu dan kamar nya juga bersih karna setiap hari mama sahabat nya meminta salah satu maid nya untuk membersihkan kamar nya.

    Ia pun segera mandi dan berganti pakaian, kemudian beristirahat sejenak sambil menunggu waktu makan malam tiba.

"Brina, ayo turun, waktu nya makan malam" panggil Syakira.

"iya" sahut Sabrina.

   Ia pun keluar kamar dan turun beraama sahabat nya yang ternyata menunggu di depan kamar nya.

"selamat malam om tante/ mama papa" sapa Sabrina dan Syakira bersamaan.

"selamat malam sayang" balas kedua orang tua Syakira yang bernama Naudy dan Mario.

    Mereka pun makan malam bersama tanpa ada yang bersuara kecuali dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.

   Meskipun Sabrina tidak selera makan, ia tetap memaksakan untuk makan hingga tak terasa makanan mereka yang ada di piring mereka telah berpindah ke perut mereka.

    Selesai makan malam, Sabrina langsung berpamitan untuk pergi ke kamar nya karna tak ingin mengganggu keluarga tersebut meskipun diri nya telah di anggap anak dan saudara oleh mereka.

"mama sama Syakira temani Sabrina saja ya, papa masih ada sedikit kerjaan nanti papa nyusul" ucap Mario.

"baik pa, papa semangat ya kerja nya" ucap Syakira.

"terima kasih dear" ucap Mario.

"ayo ma, kita ke kamar nya Sabrina" ajak Syakira pada Naudy mama nya.

"ayo"

     Sabrina saat ini berada di balkon kamar nya, ia menatap langit malam yang bertabur bintang dan bulan sebagai penerang nya.

"bang kak, kalian di mana? Zeera rindu" monolog Sabrina.

"hiks hiks gue harus cari ke mana lagi? Gue di sini bang kak, sudah lama Zeera nahan rindu ini hiks hiks hiks" tangis Sabrina pecah.

    Tanpa ia sadari bahwa Syakira dan mama nya telah berada di kamar nya dan mendengar ucapan Sabrina yang sangat merindukan abang dan kakak kembar nya.

     Naudy perlahan mendekati Sabrina, "sayang"

"eh tante Syakira, maaf, Sabrina gak tau kalo kalian ke kamar Sabrina" ucap Sabrina seraya mengusap air mata nya.

"tidak apa apa sayang. Sabrina rindu sama abang dan kakak ya"

"iya tante"

"tenang aja Sabrina, gue yakin mereka juga nyariin lo kok dan pasti mereka juga rindu sama lo apalagi lo sama kakak lo kan kembar pasti kalian punya ikatan batin yang sangat kuat dan itu membuat kalian cepat bertemu" hibur Syakira.

"betul itu yang di katakan Syakira jadi kamu jangan bersedih lagi ya pasti kalian akan cepat bertemu" timpal Naudy membenarkan ucapan putri nya.

"terima kasih tante Syakira, udah hibur Sabrina"

"kita kan keluarga jadi sudah sepatut nya kita saling menghibur satu sama lain"

"betul itu, apa perlu papa bantu untuk mencari mereka?" tanya Mario yang baru datang.

"tidak perlu om, Sabrina akan berusaha lebih keras lagi untuk mencari mereka" tolak Sabrina secara halus karna ia tak ingin merepotkan keluarga sahabat nya lagi.

"ya sudah, kalo butuh bantuan papa bilang aja ke papa, papa pasti bantu"

"baik om, terima kasih"

     Sebenar nya Naudy sudah meminta Sabrina untuk memanggil diri nya dan suami nya dengan sebutan mama papa seperti putri nya, namun Sabrina sudah terbiasa memanggil nya dengan sebutan om tante jadi ia tak memaksa Sabrina untuk menuruti permintaan nya

"kalo gitu Sabrina pamit pulang dulu ya om tante Syakira"

"kenapa tidak menginap di sini saja? Lagian ini sudah malam" ujar Naudy.

"gak papa tante, Sabrina ngerjain tugas buat besok di rumah karna buku nya ada di rumah"

"ya sudah kalo begitu, tapi kapan kapan kamu nginap di sini ya"

"baik tante. Sabrina pulang dulu, terima kasih untuk semua nya"

"iya, hati hati di jalan"

    Mereka pun mengantar Sabrina sampai ke depan mansion dan masuk kembali setelah Sabrina tidak terlihat lagi.

    Sabrina sebenar nya hanya membuat alasan agar bisa pulang karna ia tak mungkin terus menampung hidup pada keluarga sahabat nya, ia juga bekerja paruh waktu di sebuah restoran yang tak jauh dari rumah kontrakan nya tanpa sepengetahuan mereka.

    Saat ini Sabrina berada di supermarket untuk membeli bahan masakan dan dapur karna bahan nya sudah habis tak lupa ia juga membeli beberapa cemilan dan buah, setelah selesai ia pun membayar nya dan saat akan keluar lagi lagi ia berpapasan dengan seseorang yang akan masuk ke supermarket tersebut.

(apa dia kembaran gue? Mungkin hanya halusinasi gue aja karna saking rindu nya sama kakak) batin Sabrina seraya menatap punggung orang yang berpapasan dengan nya tadi.

...****************...

pagi hari nya, Sabrina telah bersiap untuk berangkat ke kampus, ia pun sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

Selesai sarapan, ia membawa bekal roti dengan selai blueberry kesukaan nya tak lupa ia juga membereskan bekas makan nya tadi dan mencuci nya setelah itu ia berangkat ke kampus nya menggunakan motor sport kesayangan nya.

Sesampai nya di kampus, ia membuka helm full face nya kemudian ia turun dari motor nya dengan wajah datar dan dingin nya seperti biasa.

"Sabrina, tungguin gue!!!" teriak sahabat nya siapa lagi kalo bukan Syakira.

"gak usah teriak Syakira Ardella, gue gak budek" tegur Sabrina datar.

"maaf hehehe...."

"hm, yuk ke kelas" ajak Sabrina.

Mereka berdua pun pergi ke kelas mereka yang berada di lantai tiga, mereka berjalan santai tanpa menghiraukan tatapan para mahasiswa pada mereka, ada yang memuji kecantikan mereka, ada yang ingin menjadikan mereka pacar, ada yang iri dan masih banyak lagi.

...----------------...

Terima kasih telah membaca karya author, semoga suka ya dan jangan lupa like, komen, subcribe dan vote terima kasih.......

akhir nya menemukanmu

Dua orang gadis baru saja menginjakkan kaki nya di kampus 'AZ univercity' dan mereka menghampiri salah satu mahasiswa di sana untuk menanyakan ruang kepala kampus tersebut.

"permisi, ruang kepala kampus di mana ya?" tanya salah satu gadis itu.

"eh....kalian lurus aja dari sini lalu belok kiri dan ruang kepala kampus ada di paling ujung" jawab mahasiswa tersebut.

"baiklah, terima kasih" ucap gadis lain.

Mereka berdua pun langsung pergi sesuai arahan mahasiswa tadi tanpa mempedulikan mahasiswa tadi yang terus saja menatap mereka hingga mahasiswa itu di tegur oleh teman nya.

"hei, ngapain lo?" tanya teman nya.

"liatin mereka" jawab mahasiswa itu.

"emang kenapa mereka?"

"mereka mahasiswa baru di sini, dan salah satu dari mereka tadi gue liat lebih teliti lagi mirip sama Sabrina"

"yang bener aja lo, di dunia ini kan banyak orang yang mirip wajah nya meskipun bukan saudara kembar. Kalo pun benar, biarkan Sabrina sendiri yang buktikan dan kita jangan kasih tau dia dulu takut nya kita salah, lo tau sendirikan kalo Sabrina lagi nyariin kembaran nya"

"iya gue tau kok, ya udah yuk ke kelas"

Di sisi lain, kedua gadis tadi telah sampai di depan ruangan kepala kampus dan mereka pun mengetuk pintu nya.

Tok tok tok

"masuk" sahut dari dalam.

Kedua gadis itu pun masuk dan berdiri tepan di depan kepala kampus dengan meja sebagai penghalang antara mereka.

"maaf pak, kami adalah mahasiswa baru di sini" ucap salah satu gadis tersebut.

"oh iya bapak lupa kalo ada mahasiswa baru yang akan masuk hari ini. Nama kalian Arshaina Sandrina Axira dan Elleana Azima ya"

"iya pak"

"kalian kelas A jurusan bisnis dan kelas nya berada di lantai tiga paling ujung dekat pintu lift"

"baik pak, terima kasih"

Sandrina dan Lea pun keluar dan langsung menuju ke kelas mereka menggunakan lift.

Tok tok tok

Lea mengetuk pintu kelas nya dan yang membukakan pintu adalah seorang dosen uang kebetulan sedang mengajar di kelas tersebut.

"selamat pagi bu, kami adalah mahasiswa baru di kelas ini" ucap Lea sedangkan Sandrina hanya memasang wajah datar dan dingin nya.

"pagi, baiklah silahkan masuk"

"mohon perhatian nya sebentar anak anak, hari ini kelas kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan diri kalian"

"perkenalkan nama saya Elleana Azima dan biasa di panggil Lea, semoga kita bisa berteman dengan baik"

"Sandrina"

Sabrina yang mendengar nama Sandrina pun langsung melihat ke depan dan betapa terkejut nya ia kala melihat wajah Sandrina yang mirip dengan nya bila di teliti lebih jelas lagi terutama warna mata nya yang sangat ia ketahui bahwa itu adalah milik saudara kembar nya yakni berwarna biru laut.

Tak hanya Sabrina saja yang terkejut, Sandrina juga bereaksi sama dengan Sabrina namun masih ada sedikit keraguan dalam hati nya.

(apa dia saudara kembar gue?) batin Sandrina dan Sabrina sedikit ragu.

"kalian silahkan duduk di kursi yang kosong, dan nama saya Lucy"

"baik bu, terima kasih"

Lea dan Sandrina pun berjalan ke belakang dan duduk di kursi yang di maksud bu Lucy dan juga tepat di samping Sabrina.

Sandrina menatap sekilas Sabrina yang berada di samping nya kemudian fokus ke depan mendengarkan bu Lucy yang menjelaskan pelajaran.

...****************...

Saat ini Sabrina berada di taman belakang kampus tapi masih di area kampus, ia hanya menatap kotak bekal yang ia bawa tanpa berniat untuk memakan bekal nya karna ia sudah tidak nafsu untuk makan.

Sedangkan sahabat nya pergi ke kantin dan membiarkan Sabrina untuk sendiri terlebih dahulu atas permintaan Sabrina sendiri.

Tanpa ia sadari bahwa ada seseorang yang mengikuti nya dan melihat nya dari kejauhan, namun tak lama orang itu mendekati nya perlahan.

"Zeera" panggil nya pelan dan lembut.

Sabrina yang di panggil dengan nama itu pun kaget karna tidak ada seorang pun yang mengetahui nama itu kecuali keluarga nya, namun kali ini ada yang memanggil nya dengan nama itu dan suara lembut yang sangat ia kenali juga sudah bertahun tahun ini ia cari.

Ia pun perlahan melihat ke belakang nya yang ternyata adalah mahasiswa baru di kelas nya yang tak lain adalah Sandrina dan dengan ragu ia memanggil nama nya.

"kak Arsha"

Sandrina tersenyum lebar kala Sabrina memanggil nya dengan panggilan Arsha yang hanya keluarga nya yang tau, Sandrina pun duduk di samping Sabrina dan langsung memeluk dengan erat.

"akhir nya gue bisa nemuin lo setelah sekian lama gue nyari lo ke mana mana dan ternyata ketemu nya di sini" ucap Sandrina hingga tak terasa air mata nya menetes.

"kak Arsha hiks hiks" pecah sudah tangis Sabrina dan membalas pelukan kakak kembar nya.

"kakak di sini sayang hiks kakak gak akan ninggalin lo lagi hiks hiks hiks"

Mereka pun menangis bersama tanpa mau melepaskan pelukan nya dengan perasaan yang tidak bisa mereka jabarkan, dan hanya tangis mereka yang menjadi sebuah ungkapan perasaan mereka yang sangat merindu dan bahagia.

Di tempat lain yakni di ruang kepala kampus, seseorang yang tak lain adalah Jovanka Saputra melihat adegan tersebut melalui cctv dan ia baru menyadari bahwa kedua gadis itu adalah adek kembar yang telah di cari cari oleh sahabat nya selama ini.

Ia pun mengirimkan rekaman cctv tersebut pada sahabat nya itu dan mengatakan bahwa mereka berkuliah di kampus milik nya.

#Arzan

Jovan:^rekaman cctv^

Jovan:^jika benar mereka adek kembar yang selama ini lo cari, mereka berkuliah di kampus lo^

Arzan:^tolong jaga mereka buat gue, gue akan cari latar belakang mereka dulu^

Jovan:^lo masih gak yakin?^

Arzan:^bukan gitu, gue cuma mastiin aja kalo mereka beneran adek gue. Jaman sekarang kan banyak yang nyamar atau kebetulan nama nya sama^

Jovan:^oke kalo gitu^

Jovan pun langsung meletakkan ponsel nya dan melihat rekaman cctv yang masih menampakkan kedua gadis itu.

.

.

Di sebuah perusahaan yang menempati urutan kedua, terdapat seorang ceo yang sedang melihat rekaman cctv yang di kirim oleh sahabat nya yang ia tugaskan sebagai kepala kampus.

"Al, lo cari identitas mereka, apa benar mereka adek kembar gue? Kalo benar, gue akan buat kejutan buat mereka" ucap sang ceo bernama Arzaneo Giondra.

"oke, semoga aja mereka beneran adek kembar yang lo cari selama ini" ucap Albino Mahendra asisten pribadi sekaligus sahabat Arzan.

"thanks Al, gue minta secepat nya ya"

"siap bos"

(Arsha Zeera, jika itu benar kalian maka tunggu abang, abang akan jemput kalian) batin Arzan seraya melihat foto kedua adek kembar nya yang ia pasang sebagai wallpaper.

.

.

Setelah drama tangis menangis, mereka pun memakan bersama bekal yang di bawa Sabrina, kemudian kedua sahabat mereka datang menghampiri mereka.

"kenapa kalian bisa bersama di sini? Bukan nya lo izin ke toilet ya tadi San" ujar Lea pada Sandrina.

"sebenar nya gue ngikutin adek kembar gue, sorry ya" ucap Sandrina.

"jadi dia adek kembar/ kakak kembar yang lo cari selama ini" ucap Lea dan Syakira bersamaan dan di angguki oleh kedua nya.

"akhir nya setelah sekian lama, kalian bertemu juga" ucap Syakira.

Mereka berempat pun berpelukan kembali karna kenyataan yang mereka terima dan membuat mereka bahagia terutama Sandrina dan Sabrina.

...----------------...

part 3

"kak Arsha sama Lea tadi ke sini naik apa?" tanya Sabrina.

"taxi, lo?"

"gue naik motor sport kak, kakak bisa gak naik motor?"

"bisa kok"

"Sabrina, lo beneran mau nginap di mansion gue kan?" tanya Syakira.

"iya, tapi sama kakak gue ya" jawab Sabrina.

"iya, Lea juga gak papa ikut nginap di mansion gue kok"

"beneran?"

"iya, kita kan udah jadi sahabat"

"terima kasih"

"ya udah, lo di jemput siapa Sya?" tanya Sabrina.

"gue di jemput om Sean" jawab Syakira.

"kalo gitu Lea bareng lo ya, kak Arsha sama gue"

"oke"

Setelah jemputan Syakira datang, mereka pun pulang bersama dengan Sabrina mengikuti mobil Syakira.

Sesampai nya di mansion, Sabrina menurunkan kakak nya di teras mansion bersamaan dengan turun nya Syakira dan Lea.

"gue nitip kakak gue ya" ucap Sabrina.

"beres, tapi lo mau ke mana?" tanya Lea.

"gue ada urusan bentar, mungkin sore nanti baru pulang"

"lo mau nongkrong lagi di cafe?" Syakira yang sudah tau kebiasaan sahabat nya itu.

"gak kok. Kak, gue pergi dulu ya"

"ya udah, hati hati ya. Kalo ada apa apa jangan lupa hubungin kakak"

"siap kak"

Sabrina pun pergi lagi, meninggalkan kedua sahabat dan kembaran nya yang masih menatap kepergian nya sampai ia tak tampak lagi oleh mereka.

Kemudian Syakira mengajak kedua sahabat baru nya itu untuk masuk ke mansion nya dan mereka langsung di sambut oleh Naudy mama Syakira.

Syakira pun mengantarkan Sandrina ke kamar yang biasa di tempati oleh Sabrina, sedangkan Lea di ajak ke kamar nya sendiri.

.

.

Tok tok tok

"masuk"

"nih bos, gue udah dapet identitas mereka"

"terima kasih Al, lo emang bisa di andalkan"

Arzan pun membaca identitas kedua nya satu persatu dan ternyata kehidupan kedua nya tidak beda jauh yakni mereka sama sama mengontrak rumah dan bekerja, Sabrina bekerja di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah kontrakan nya mulai dari sepulang dari kampus sampai sore sedangkan Sandrina bekerja di sebuah cafe depan kampus nya bersama sahabat nya mulai pukul 20.00 sampai pukul 23.00/23.30.

Dan dulu Sabrina di asuh oleh keluarga adijaya dan putri tunggal mereka menjadi sahabat nya meskipun keluarga besar mereka tidak setuju hingga Sabrina lulus smp, sedangkan Sandrina dan Lea di asuh oleh ibu panti di panti asuhan 'harapan bunda' hingga lulus smp. Rumah kontrakan mereka berdekatan tanpa mereka ketahui.

"Al, menurut lo gue harus buat kejutan kayak gimana ke mereka?" tanya Arzan setelah membaca seluruh identitas kedua adek kembar nya.

"kalo menurut gue sih, lo dateng aja ke kampus"

"tunggu waktu yang tepat aja deh buat dateng ke kampus, terima kasih Al"

"ada lagi bos?"

"gak, udah sana lo balik kerja"

"siap bos"

"tunggu Al" panggil Arzan.

"ada apa lagi bos?" tanya Albi yang hendak keluar dari ruangan Arzan.

"tolong tempatkan pengawal bayangan untuk mengawasi kedua adek kembar gue"

"siap bos, ada lagi bos?"

"sudah itu aja, terima kasih"

.

.

Sabrina pun sudah menyelesaikan pekerjaan nya dan ia pun melepaskan seragam nya dan meletakkan nya di loker nya, sebelum pulang ia membereskan pring dan gelas kotor para pelanggan yang telah meninggalkan tempat tersebut.

"loh, Sabrina belum pulang? Ini sudah ganti shif loh" ujar kakak senior nya yang bernama Zera yang juga satu shif dengan Sabrina dan teman dekat Sabrina.

"iya kak, bentar lagi pulang kok habis naruh ini ke belakang nanggung soal nya" jawab Sabrina datar.

"ya sudah, kalo gitu kakak pulang dulu ya"

"hm"

Zera tak pernah mempermasalahkan sikap Sabrina yang terkesan dingin dan datar yang penting junior nya itu cekatan dalam bekerja.

Sabrina pun meletakkan piring dan gelas tersebut kemudian ia pamit pulang pada kakak senior nya yang bekerja shif malam.

Ia menaiki motor sport nya dan langsung pergi ke mansion sahabat nya dengan kecepatan sedang.

Sesampai nya di mansion sahabat nya, ia melihat mobil seseorang yang sangat membenci diri nya. Ia pun cepat cepat masuk karna mengkhawatirkan sang kakak takut di apa apain oleh orang tersebut.

Saat memasuki ruang keluarga, ia melihat Lea dan sang kakak terduduk di lantai sedangkan Syakira sahabat nya yang hendak menolong mereka di tahan oleh orang tua nya.

"kakak, Lea!!" panggil Sabrina yang langsung membantu mereka untuk berdiri.

"kalian gak papa?" tanya Sabrina khawatir dan di jawab gelengan kepala oleh kedua nya.

"habis dari mana lo?" tanya seorang gadis yang duduk di antara kakek nenek Syakira.

"bukan urusan lo" jawab Sabrina dingin.

"nenek liat, masa sikap nya gitu ke aku" adu gadis tersebut manja pada sang nenek.

"liat anak yang kalian pungut itu, masa begitu sikap nya sama orang yang lebih tua dari nya" ucap nenek sinis pada Naudy dan Mario.

"Sabrina baik kalo orang itu juga baik ke Sabrina" ucap Syakira membela Sabrina.

"seperti nya anak kalian terbawa pengaruh buruk oleh anak pungut kalian itu" kali ini kakek yang berbicara tak kalah sinis.

"Sabrina bukan....."

"cukup Syakira, gak usah bela gue lagi" potong Sabrina yang tak ingin memperpanjang masalah yang pasti akan berimbas pada Syakira nanti nya.

Sabrina pun berjalan mendekati orang tua yang pernah mengasuh nya.

"sebelum nya saya minta maaf tuan nyonya, sudah membuat keluarga kalian jadi terpecah belah hanya karna kalian ingin mengasuh dan merawat saya seperti putri kalian sendiri. Saat ini adalah puncak nya, terima kasih atas kasih sayang kalian yang selama ini kalian berikan pada saya dan semua fasilitas yang kalian berikan" ucap Sabrina.

"saya Alzeera Sabrina Akira mengembalikan semua fasilitas yang telah kalian berikan pada saya termasuk kontrakan yang kalian sewakan untuk saya. Saya sudah menemukan saudara kembar saya jadi......." ucap Sabrina di gantung.

Kedua orang tua Syakira dan Syakira menunggu kelanjutan ucapan Sabrina dengan perasaan yang berdebar.

"jadi saya akan pergi malam ini juga bersama kembaran saya dan Lea sahabat saya, permisi"

Sabrina pun langsung pergi begitu saja dengan di ikuti oleh Sandrina dan Lea, namun langkah nya terhenti karna ucapan Naudy.

"apa kamu akan membenci kami karna kami tidak bisa membelamu saat ini sayang?" tanya Naudy.

"tolong jangan benci kami Sabrina, dan ambil saja fasilitas yang telah papa berikan" ucap Mario.

"saya dan kembaran serta sahabat saya tidak membenci kalian, tapi maaf saya tidak bisa menerima kembali fasilitas yang telah kalian pada saya sebelum nya" ucap Sabrina tanpa melihat lawan bicara nya.

Mereka pun melanjutkan langkah nya hingga sampai di teras langkah mereka kembali terhenti dan terkejut kala melihat Syakira yang memeluk Sabrina dari belakang, sedangkan Sabrina yang di peluk hanya diam tanpa mau membalas atau pun melepaskan pelukan sahabat nya.

Syakira menangis sejadi jadi nya di balik punggung Sabrina dan sabrina membiarkan hal itu.

"Syakira, ngapain lo peluk peluk dia segala?" tanya Wanda.

"Syakira, lepaskan dia!! Biarkan mereka pergi!!" marah sang kakek.

"gak mau, Syakira gak mau lepasin Sabrina!!"

"apa lo udah gak sayang sama gue lagi? Hiks hiks apa gue udah bukan sahabat lo lagi? Bukan saudara lo lagi? Hiks hiks hiks hiks apa lo tega biarin gue kesepian lagi? Hiks hiks hiks" tanya Syakira di sela sela tangis nya.

Naudy menangis di pelukan suami nya karna tak tega melihat putri nya menangis sambil memeluk sahabat nya yang selama ini menemani putri nya, memang putri nya tidak terlalu dekat dengan para sepupu nya maka nya putri nya selalu merasa sendirian.

Sabrina melepaskan pelukan Syakira dan membalikkan badan nya menghadap Syakira yang wajah nya sudah banjir air mata.

"sudah jangan nangis lagi, gue selalu ada buat lo" ucap Sabrina seraya mengusap air mata Syakira yang sudah ia anggap seperti adek nya sendiri karna usia nya yang satu tahun lebih muda dari nya.

"gue ikut lo ya, tinggal sama lo" pinta Syakira.

Sabrina menggelengkan kepala nya, "di sini aja ya sama mama papa"

"ingat, jangan membenci keluarga lo meskipun mereka membenci gue karna mereka keluarga lo. Utamakan keluarga dulu baru sahabat oke"

"kita pulang dulu ya, sampai jumpa di kampus dan jangan lupa senyum ya"

Syakira pun akhir nya membiarkan ketiga sahabat nya pergi meninggalkan mansion nya tanpa membawa apapun karna semua nya telah di kembalikan pada yang memberikan.

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!