Kutukan Purnama
Bab 1 - Pembicaraan
Hujan terus dengan deras di malam itu, petir menggelar di seantero bumi kala itu
Purnama Aprilia
Drrrrr *mengagetkan Shella
Shella
Ih kamu ya Purnama, ganggu aku saja *😮💨
Purnama Aprilia
Yaa habis kamus fokus banget menjawab pesan nya
Shella
Biasalah lagi mendengar penjelasan kekasih gue *🤭
Purnama Aprilia
Ini pacar ke berapa ? *bingung
Shella
Ehm, sebentar aku hitung dulu ya *menghitung dengan jari
Purnama Aprilia
Sebanyak apa? *terkejut
Shella
Baru juga yang ke-6😁
Purnama Aprilia
Apa? *makin terkejut
Purnama Aprilia
Tapi untuk saat ini bertahan dulu kan *bertanya serius
Shella
Ehm, seperti ngga deh, cowoknya bosenin *😁
Shella
Purnama, kamu kenal ngga dengan Darco ?
Purnama Aprilia
Oh dia kakak tingkat kami, kenapa emang?
Purnama Aprilia
Sama kamu *mengernyitkan kening
Shella
Laah iyalah, masa sama hantu *😮💨
Shella
Aku bosen tahu dapat lelaki yang tidak sesuai dengan kriteria ku *😮💨
Purnama Aprilia
Tapi pacar ke-6 menurut ku sudah banyak itu Shella *😮💨
Shella
Argh kamu mah kalau urusan cowok saja sudah nyerah, coba buku di kejar sampai hujan petir *😮💨
Shella
Ngga setia kawan ikh *😮💨
Purnama Aprilia
Bukan begitu Shella *membujuk
Purnama Aprilia
Darco itu banyak yang menyukainya, bagaimana caranya?
Shella
Oh begitu ya, tapi bantu aku mendapatkan kontak Kak Darco ya *memohon
Purnama Aprilia
Aku usahakan ya *😊
Shella
Yesss, akhirnya bisa tidur *menarik selimut
Purnama Aprilia
Shella, kamu tidur * memegang lengan shella
Malam itu keduanya membicarakan hal seperti biasanya, walaupun purnama enggan membicarakan nya karena sahabat nya dia pun menjawab dan membantu menanggapi Shella.
Bab 2 - Sial
Plak..... (bunyi tamparan)
Semua mahasiswa tertuju dengan suara tamparan tersebut
Purnama Aprilia
( melihat )
Purnama Aprilia
ga ada kerjaan *pergi begitu saja
Seseorang menarik tangan Purnama dan mendorongnya
Winda
Ulangin Lo bilang apa tadi ? *memegang dagu Purnama
Winda
Kenapa diam? *mengangkat tangan✋
Winda
Kamu wanita gila *marah
Purnama Aprilia
Aku tidak berniat ribut pagi-pagi, jadi jangan ganggu, kalau tidak harimu akan diliputi kesialan hari ini *berdiri
Winda
Ciiih *membuang ludah
Purnama Aprilia
Kalau berani mendorong ku lagi awas kamu *mengacungkan jari telunjuk
Winda
Apa? Aku tidak takut *mendekat
Shella dari arah tak terduga dan menampar Winda
Shella
Aw, sorry tanganku gatal habis memukul nyamuk *menutup tangan di mulutnya
Shella
Ohya jangan ganggu Purnama, nanti jika kamu kena kutukannya maka seharian bakal sial *berbisik
Winda
Ciiiih *membuang ludah
Winda
Saya tidak percaya akan hal itu, lihat saja pembalasan buat kalian berdua *😮💨
Shella
Wah *ingin menendang
Purnama Aprilia
Biarin saja Shella 😮💨
Beberapa menit setelah itu Winda terpeleset, dan dia beranggapan bahwa itu hanya kakinya yang salah.
Namun selang beberapa menit dia duduk di kantin, minuman dingin tumpah di pakaian nya.
Hal itu membuat nya malu dan kesal.
Isu mulai tersebar luas akibat perilaku Winda terhadap Purnama
Hingga mereka menjuluki kisah itu Kutukan Purnama
Bab 3 - Gila
Bunyi hujan yang membasahi dunia hari itu
Gosip tentang Purnama di kampus terdengar begitu renyah di kalangan mahasiswa
Darco
Loe tahu ngga mahasiswa bernama Purnama
Zein Dirgantara
Nggak tahu lah, gue kan mahasiswa baru disini *melihat ponsel
Darco
Lah lu aja barusan mengikuti akun purnama *melihat ponsel Zein
Zein Dirgantara
Oh ini cewek nya, mana gue tahu lah *😁
Darco
Terus, Napa mengikuti sosmed dia
Zein Dirgantara
Ehm, cuma penasaran saja dengan berita terhangat kampus, kenapa dia sampai di juluki penyihir?
Darco
Kata anak-anak sih, karena ucapannya jadi kenyataan, intinya jangan buat dia kesal sih *berpikir
Zein Dirgantara
Argh hujan lama banget sih *melihat ke arah jalan
Darco
Tapi dia baik kok jika kita baik sih *😁
Zein Dirgantara
Memang nya loe pernah ngobrol sama dia *cari tempat duduk
Zein Dirgantara
*duduk nyantai
Tidak lama, datanglah Purnama menunggu taxi langganan, saat dia menunggu seseorang mendorongnya dari belakang
Pakaian nya kotor dan tampak tidak enak di pandang.
Zein yang tidak mengetahui itu Purnama langsung menuju tempat tersebut dan menarik lengan Purnama dan memberikan kemeja nya
Zein Dirgantara
*memakaikan kemeja
Purnama Aprilia
*terima kasih
Purnama Aprilia
taxi ku sudah datang, nanti aku kembalikan ya dalam kondisi bersih
Purnama Aprilia
Semoga perusahaan papa mu memenangkan tender ya kali ini *masuk ke dalam taxi
Zein Dirgantara
Ohya terima kasih doanya
Zein tertegun mendengar ucapan wanita itu, dia pun kembali duduk mendekati Darco.
Darco
Wah, baru saja loe menyelamati kebahagiaan dunia *😁
Zein Dirgantara
Maksudnya? *mengernyitkan kening
Darco
Yang loe tolong tadi, itu Purnama
Darco
Coba saja buka sosmednya
Zein Dirgantara
*membuka sosmed
Zein Dirgantara
Argh iya benar
Darco
Tadi dia bilang apa? Selain terima kasih
Zein Dirgantara
Dia bilang semoga papa gue dapat tender besar kali ini
Darco
Emang nyokap loe sedang memantau tender besar apa?
Darco
Selamat ya, traktir gue ya itu akan jadi kenyataan, coba deh telpon nyokap loe sekarang
Zein Dirgantara
Argh, mana mungkin sih
Darco
Kan coba saja telpon
Zein mencoba menelpon nyokapnya dan bertanya langsung, dan nyatanya benar yang di ucapkan Darco.
Zein Dirgantara
Besok, gue traktir loe ya, gue mau nemui nyokap gue dulu
Zein pergi begitu saja, karena ingin mengetahui kebenaran nyokapnya memenangkan tender besar.
Dan dia masih teringat dengan ucapan Purnama dengan senyuman manisnya kala itu.
Zein Dirgantara
Wah, dia bidadari penyelamat bagiku, akhirnya mama bisa menyelesaikan hutangnya *batin
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!