"Nah, jadi siapa namamu?" tanya pria itu.
"Ugh! A-apa? Kenapa aku tidak bisa bicara? Tapi aku mengerti ucapannya," batinnya.
Flashback.
Seorang gadis dengan setelan hitam putih nya berjalan dengan riang menuju rumah nya. Ia tidak sabar untuk memberi tahu keluarga nya bahwa ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Tetapi hal buruk terjadi.
Tak jauh dari rumah nya ia melihat asap tebal dan banyak warga sedang berkerumun. Ia pun mempercepat langkahnya. Betapa kagetnya ia. Matanya membelalak melihat kejadian di depannya. Rumah nya terbakar, ia tidak percaya dengan kejadian ini, gadis itu menjatuhkan tas nya dan berniat berlari ke dalam untuk menyelamatkan keluarga nya.
Tapi niatnya itu terhenti karena ia di cegah oleh warga yang ada di sana.
"Jangan masuk nak, bahaya," ucap salah satu warga.
"T-tapi keluarga saya ada di dalam, lepas hiks," ucapnya mulai menangis.
"Tapi itu bahaya nak, kita tunggu pemadam kebakaran ya."
"LEPAS HIKS, MAHH , PAHHH, JISUNGG HIKSS! Tolong!! Tolong selamatkan keluarga saya hiks."
Tak lama kemudian pemadam kebakaran pun datang bersama ambulans dan langsung memadamkan api yang membakar rumah tersebut.
Setelah 1 jam api pun padam. Tim penyelamat keluar dari rumah tersebut dengan membawa 3 kantung jenazah. Sohyun yang melihat itu langsung berhambur memeluk kantung jenazah yang berisi mayat salah satu keluarga nya. Sekarang ia tak mampu menumpu tubuhnya, kedua kakinya lemas, ia terduduk di tanah sembari melihat ketiga keluarga nya yang sudah tak bernyawa.
"Hiks, tolong jangan tinggalkan sohyun sendiri, hikss."
Setelah Sohyun lelah menangisi keluarga nya tim penyelamat pun membawa jenazah keluarga sohyun ke dalam ambulans untuk di bawa ke rumah sakit, tentunya sohyun juga ikut.
...»»————> ... <————««...
Sohyun berdiri di depan makam keluarganya, ia masih tidak bisa membendung air matanya. Ia menangis sejadi jadinya di peristirahatan terakhir keluarga nya itu.
Orang-orang yang menghadiri pemakaman itu pun satu persatu mulai pergi menyisakan sohyun sendiri.
"Mah, pah, sung, semoga kalian tenang di sana," ucapnya lalu menghapus air matanya dan pergi meninggalkan tempat pemakaman tersebut.
Jam menunjukkan pukul 1 siang. Setelah dari pemakaman sohyun langsung pergi menuju rumah keluarga nya yang terbakar.
Ia masuk melewati pintu yang sudah hangus terbakar menjadi abu. Perlahan ia melangkah kan kakinya kedalam dengan perasaan yang campur aduk tetapi ia menahannya agar tidak menumpahkan nya di sini.
Ia masuk kedalam kamar yang ada di rumahnya satu persatu berharap menemukan barang berharga yang masih bisa ia simpan. Ia masuk kedalam kamar kedua orang tuanya, tak disangka ia menemukan foto keluarga nya yang masih terbingkai.
"Hiks, mahh, pahh, jisung," tangis nya pecah sembari memeluk bingkai foto itu.
Setelah semua bagian rumah ia jelajahi ia pun keluar dari rumah itu. Sebelum pergi sohyun menatap rumahnya lagi untuk terakhir kalinya setelah itu ia benar-benar pergi meninggalkan rumahnya yang sudah terbakar bersama kenangan indah dengan keluarga nya.
...»»————> ... <————««...
Saat ini sohyun tengah berada di rumah kecil yang ia sewa. Untung nya ia masih mempunyai uang yang cukup untuk menyewa rumah.
"Huh, aku harus memulai hidup baru tanpa keluarga ku mulai sekarang. Mah, pah, sung, doakan sohyun supaya sohyun kuat menghadapi hidup ini," ucapnya sembari melihat foto keluarga nya. Setelah itu ia pun tidur.
Tak terasa sudah seminggu lamanya keluarga nya meninggalkan nya. Saat ini sohyun sedang bersiap untuk menuju tempat kerjanya. Setelah selesai bersiap ia langsung berangkat menuju kantor baru nya.
Jam menunjukkan pukul 5 sore. Sohyun sudah pulang dari kantor nya dan sekarang ia sedang berbelanja bahan makanan di minimarket untuk makan malamnya nanti. Setelah membayar ia keluar dari minimarket. Di sebrang jalan ia melihat seorang kakek-kakek menjual permen kapas.
"Wah permen kapas!" ucapnya girang.
Ia berniat membelinya karena itu merupakan makanan kesukaan nya. Ketika sedang menyebrang ia tidak menyadari bahwa dari arah kanannya ada truk yang kehilangan kendali. Banyak orang yang sudah meneriaki nya untuk segera menghindar, tetapi bak hidup sendiri sohyun tak mendengar suara apapun, bahkan suara klakson truk yang begitu nyaring pun tak dapat menyadarkannya. Pada Akhirnya truk itu pun menabraknya.
BRAKKKK!!
Tubuh sohyun terpental jauh, kepalanya terbentur aspal jalanan berkali kali, dan tubuh nya mengeluarkan darah sangat banyak.
"Ugh tubuhku s-sakit," ucapnya. Sohyun merasakan kepalanya berdenging dan pandangannya menggelap. "Apakah aku juga akan menyusul keluarga ku?" ucapnya lagi lalu tak lama kemudian ada seseorang yang berlari ke arahnya dan menolong nya.
Orang tersebut segera membawa sohyun ke rumah sakit terdekat. Saat di rumah sakit dokter mengatakan bahwa nyawa sohyun tidak bisa di selamatkan karena penanganan yang terlambat.
Layar monitor menunjukkan garis lurus yang tidak terputus dan suara monitor yang berbunyi nyaring. Akhirnya sohyun menghembuskan napas terakhir nya karena kondisinya yang benar-benar mengenaskan.
Flashback end.
...»»————> ... <————««...
"Bos kenapa tidak kita jual saja gadis ini," ucap salah satu pria botak berbadan kekar tersebut.
"Bodoh!! Kita di perintahkan untuk menyiksanya bukan menjualnya!" bentak nya kepada anak buahnya itu.
"Ughh,"
"Bos dia bangun."
"Halo gadis manis."
"A-apa? Siapa mereka? Dimana ini? Seingat ku aku tertabrak truk ketika akan menyebrang. Apakah aku sudah mati dan sedang berada di neraka? tapi ini terasa begitu nyata, dan kenapa aku di ikat begini," batin sohyun bertanya tanya.
Krietttt...
"Halo park jieun," ucap seseorang pria yang baru saja masuk.
"P-park jieun??,"
Bersambung.......
"P-park jieun??"
"Buka bajunya!" perintah pria tersebut kepada anak buahnya.
"Siap bos!" ucap anak buahnya.
"Ugh... Ti-tidak, hentikan, arghh kenapa aku tidak bisa bicara, hentikan kumohon," batinnya memberontak.
Srekk...
Mereka merobek paksa baju atas nya saja dan menyisakan dalamannya. Pria ber-jas itu mengulurkan tangan nya kepada salah satu anak buahnya, anak buahnya mengerti dan langsung memberikan sebuah rotan kepada pria itu.
"Setelah orang tuamu selanjutnya adalah kau, Park Jieun. Tetapi bukankan tidak seru jika kau mati dengan cepat. Aku akan menyiksamu dulu, baru setelah itu, setelah aku mendapatkan semua aset yang dimiliki orang tuamu baru aku kan membunuhmu dan adikmu itu, " ucap pria itu sambil tersenyum jahat.
PLAKK...
PLAKK...
PLAKK...
Pria berjas itu mendaratkan pukulannya beberapa kali pada tubuh jieun. Sakit, itu yang jieun rasakan sekarang. Jieun mulai meneteskan air matanya karena tak sanggup menahan rasa sakit akibat pukulan tersebut. Tetapi apa daya, Jieun tidak bisa memberontak karena tangan dan kakinya yang terikat di kursi. Walaupun Jieun sudah terlihat sangat lemas pria itu tetap mendaratkan pukulannya berkali-kali pada tubuh Jieun dan menyiksanya hingga ia pingsan.
...»»————> ... <————««...
Disisi lain seorang pria bertato dengan setelan jeans nya sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Apa jadwal ku untuk besok?" tanya pria itu kepada manajer nya.
"Besok hanya pemotretan saja," jawab nya.
"Huh baiklah, aku akan pulang sekarang," ucap pria itu. Ketika ia akan melangkahkan kaki nya keluar manajernya memanggilnya lagi.
"Besok aku akan menjemputmu jam 10 pagi, jadi jangan sampai terlambat."
"Iyaa tenang," ucapnya lalu pergi begitu saja.
...»»————> ... <————««...
"Awwww... S-sakit, dimana aku?"
"Huh masih ditempat yang sama. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan park jieun ini, yang terpenting sekarang aku harus menyelamatkan diri dulu sebelum orang-orang tadi kembali," batin nya. Jieun berusaha membuka tali yang mengikat tangan dan kaki nya.
Setelah 30 menit akhirnya ia berhasil membuka ikatan yang mengingat nya. Beruntung nya karena Jieun menemukan sebuah pisau yang tergeletak tak jauh dari dirinya, ia menggunakan pisau itu untuk membuka ikatannya.
"Huh akhirnya terlepas, sekarang aku harus keluar dari tempat ini. Tapi aku tidak bisa keluar dengan penampilan seperti ini, dimana bajuku? Oh iya mereka merobek nya." batin jieun.
Tanpa berlama lama ia pun memutuskan untuk keluar dari ruangan tersebut berharap menemukan kain untuk menutupi tubuh nya.
"Dimana ini? Ruang bawah tanah?"
Setelah berkeliling beberapa menit akhirnya jieun menemukan jalan keluar nya tetapi pintu itu di jaga oleh dua orang penjaga. Ia pun memutuskan untuk mencari jalan keluar lain, tetapi ketika jieun akan pergi ia tak sengaja mendengar percakapan para penjaga itu.
"Kenapa bos menyiksa keponakan nya sendiri ya, aku kasihan melihat nya," ucap penjaga itu.
"Aku juga, padahal dia tidak salah apa-apa, tapi kita tidak boleh ikut campur, kita harus menjalankan perintah bos kalau tidak kita bisa mati di tangan nya jadi jangan macam macam," ucap penjaga yang lain.
"Kau benar."
"Jadi Jieun ini adalah keponakan pria yang menyiksaku tadi, seperti nya ada yang tidak beres dengan keluarga ini. Baiklah nanti akan ku selidiki, yang penting sekarang aku harus keluar dari tempat ini sebelum mereka menyadari nya."
Setelah mendengar percakapan kedua penjaga tadi jieun langsung melanjutkan untuk mencari jalan keluar lain. Setelah 15 menit berkeliling akhirnya jieun menemukan jalan keluar dari ruang bawah tanah itu dan di pintu itu terdapat kain putih. Jieun mengambil kain itu dan langsung memakai nya untuk menutupi tubuh nya.
Setelah memakai nya ia membuka pintu itu.
"Kenapa di sini tidak ada penjaga, tapi baguslah aku jadi mudah untuk kabur dari sini haha,"
Ketika ia membuka pintu ternyata terdapat tangga yang menempel pada tembok, sepertinya itu jalan rahasia.
Tanpa berlama-lama jieun pun menaiki tangga itu.
"Ugh," tiba-tiba ia merasakan sakit pada tubuhnya.
"Bertahanlah sedikit lagi jieun kau pasti bisa," batinnya.
Akhirnya ia sampai di ujung tangga paling atas lalu membuka penutup jalan itu dan keluar. Ternyata jalan rahasia itu terdapat di belakang mansion tersebut. Ya, jieun dikurung di dalam ruang bawah tanah mansion milik pamannya sejak 2 bulan yang lalu sebelum sohyun masuk ke tubuhnya ia sudah seringkali disiksa oleh pamannya.
"Huh akhirnya aku keluar. Nah sekarang tinggal kabur sejauh-jauhnya dari mansion ini."
Ketika akan melangkah kan kakinya jieun kembali merasakan sakit yang teramat sakit akibat pukulan pamannya itu, tetapi ia tetap memaksakan diri untuk berjalan keluar dari mansion tersebut.
...»»————> ... <————««...
Beberapa menit berlalu, hari sudah mulai gelap dan jieun masih terus melangkah kan kakinya tanpa tujuan hingga dirinya sudah kehabisan tenaga dan terjatuh di pinggir jalan.
"Uh, aku sudah tidak kuat lagi."
Sinar lampu menerangi jalannya. Jieun melihat kebelakang, ternyata ada sebuah mobil yang berhenti tepat di belakangnya.
"Apakah aku ketahuan? apakah itu orang suruhan paman?"
Tap...
Tap...
Tap...
"Hey kau tidak apa-apa?" tanya pria itu.
Bersambung.......
Jieun melihat pria didepan nya. Satu kata yang ada di benaknya. Tampan.
"Hey!! Apa kau mendengar ku!?" ucap pria itu lagi.
Jieun pun tersadar dari lamunannya. Ia mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan pria itu. Ketika pria itu akan bertanya lagi tiba-tiba.
Bruk!!
"Hey! Hey! Kau tidak apa apa? Hey!"
Jieun yang kehabisan tenaga pun pingsan di tempat. Pria itu mengguncang guncang tubuhnya. Karena tidak ada pergerakan dari Jieun pria itu memutuskan untuk membawa Jieun ke rumahnya menggunakan mobilnya.
30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah pria itu. Jieun di baringkan di kasur. Tak sengaja kain yang menutupi tubuh Jieun terbuka sedikit. Pria itu pun kaget bukan main melihat luka-luka yang ada di tubuh jieun. Bagaimana tidak? Luka itu benar-benar sangat parah bahkan ada yang masih mengeluarkan darah.
"Astaga!" Kaget pria itu melihat tubuh Jieun yang penuh luka lebam.
Tanpa berlama-lama pria itu langsung mengambil kotak p3k dan mengobati luka-luka yang ada di tubuh Jieun selagi Jieun belum sadar.
...»»————> ... <————««...
"Ugh sakit, dimana ini, dan baju siapa ini,"
Setelah mengobati Jieun pria itu sempat memakaikan kaosnya kepada Jieun untuk menutupi tubuhnya dan membuang kain putih yang kotor itu.
"Syukurlah akhirnya kau bangun juga, ini minum dulu," ucap pria itu memberikan air kepada Jieun tanpa menanyakan tentang luka-luka yang ada di tubuh Jieun.
Jieun pun menganggukan kepalanya, ia menerimanya lalu meminum air itu.
"Nah, jadi siapa namamu?" tanya pria itu.
Jieun membuka mulutnya tetapi anehnya tidak ada suara yang keluar.
"Ugh... A-apa? Kenapa aku tidak bisa bicara? Tapi aku mengerti ucapannya, " batinnya.
Pria itu menatap Jieun menunggu ia menjawab pertanyaan nya. Jieun yang tidak bisa mengeluarkan suara hanya terdiam.
"Hmm... Baiklah mungkin kau masih terlalu lelah untuk berbicara, bagaimana kalau kau menulis namamu di kertas ini agar aku mudah untuk memanggil mu," ucap pria itu lalu ia memberi selembar kertas dan sebuah pena kepada Jieun.
"???"
"Aaa... Tunggu dulu, apa aku juga tidak tahu cara menulis, apakah aku kehilangan semua kemampuan dasar? Bahkan menulis... tidak mungkin," batin Jieun.
"Sebenarnya apa yang paman bodoh itu lakukan kepada Jieun sehingga ia sampai seperti ini," kesal sohyun yang berada di tubuh Jieun.
Jieun melihat ke arah pria tersebut dengan wajah polosnya.
"Apakah kau tidak tahu cara menulis."
Jieun diam saja.
"Oh ayolah, baiklah kalau begitu aku akan memberikan mu nama," putus nya.
"Hmm... Jadi namamu adalah Jieun, artinya sesuatu yang tersembunyi. Karena saat pertama kali aku melihat mu aku merasakan ada sesuatu yang tersembunyi di dalam dirimu," ucap nya.
"Waw keren itu memang namaku," batin Jieun.
"Tapi tunggu dulu, bukankan dia bilang melihat sesuatu yang tersembunyi dalam diriku? Apa dia tahu kalau aku bukan diriku yang sebenarnya? Haha tidak mungkin, dia bilang itu hanya perasaan nya, tenanglah Sohyun."
"Baiklah Jieun perkenalkan namaku jeon jungkook, terserah kau mau memanggilku apa," ucapnya lalu mengulurkan tangannya. Jieun pun menjabat tangan nya.
Plok!
"Baiklah bagaimana kalau sekarang kita makan malam. Karena aku belum sempat membeli bahan masakan aku akan memasak ramyun, apa kau suka ramyun?" tanya nya.
Jieun menganggukkan kepalanya.
"Cah, baiklah aku akan memasak sekarang, kau tunggu di sini oke."
...»»————> ... <————««...
Disisi lain paman bodoh itu sedang kalang kabut, pasalnya tawanan berharga nya hilang.
"Bodoh! Kenapa menjaga satu orang saja tidak becus. CEPAT CARI ANAK ITU. JANGAN PULANG SEBELUM KALIAN MENEMUKANNYA!! " bentak nya kepada para anak buah nya.
"Siap bos."
Setelah itu mereka pun mulai berhamburan mencari Jieun.
"Cih, anak itu tidak boleh sampai lepas dari genggaman ku, kalau sampai dia hilang bisa-bisa rencanaku gagal total," batin hyunsuk (paman Jieun).
...»»————> ... <————««...
"Nah makanlah, aku tidak tahu kau suka pedas atau tidak tetapi ini tidak terlalu pedas," ucap jungkook.
Jieun membungkukkan tubuh nya sebagai tanda terimakasih. Kemudian mereka berdua makan bersama lalu tidur.
Keesokan harinya Jieun terbangun karena cahaya matahari yang menembus ke dalam ruangan sangat silau dan membuatnya tak nyaman. Ia pun memutuskan untuk bangun daripada melanjutkan tidurnya walaupun ia masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
"Jam berapa sekarang?" Jieun melihat jam yang ada di samping nya, ternyata sudah jam 8 .
Terdengar suara penggorengan dan spatula yang saling bergesekan. Pagi pagi sekali jungkook sudah bergulat di dapur menyiapkan sarapan untuk Jieun dan dirinya.
Jieun keluar dari kamar dan langsung menuju dapur untuk membantu.
"Oh kau sudah bangun, duduklah di meja makan. Aku sudah selesai." Jieun pun duduk di meja makan.
"Makanlah, ini nasi goreng kimchi, aku harap kau menyukai nya," ucap jungkook memberikan sepiring nasi goreng buatannya.
Jieun menundukan kepalanya sebagai tanda terimakasih. Kemudian ia memasukkan sesendok nasi goreng kimchi tersebut ke dalam mulut. Betapa kagetnya ia ternyata masakan jungkook sangat enak, matanya berbinar.
"Apakah enak?" tanya nya.
Jieun mengangguk semangat.
"Benarkah? kalau begitu habiskan."
Mereka pun makan dengan tenang. Tak ada pembicaraan diantara keduanya, hanya ada suara dentingan garpu dan sendok yang saling bersahutan. Setelah 15 menit menghabiskan sarapan kemudian Jungkook membersihkan badannya dan bersiap karena hari ini merupakan jadwal pemotretan nya. Sedangkan Jieun, ia memutuskan untuk menonton televisi.
Jungkook keluar dari kamar dengan setelan sehari harinya yaitu kaos, kemeja oversize, dan celana oversize. Dan jangan lupa dengan topi hitam dan sepatu boots nya. Ia sudah siap untuk kerja sekarang.
"Jieun aku akan berangkat kerja sekarang, ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan dan kau tidak boleh melanggar nya."
"Yang pertama kau tidak boleh keluar dari rumah ini tanpa aku, yang kedua jangan sekali kali menampakkan diri di jendela karena aku tidak mau ada pembicaraan yang aneh aneh dari warga, mengerti!" Jieun mengangguk mengerti.
"Dan juga aku tidak mau army tau bahwa aku menyembunyikan seorang wanita di dalam rumah ku," batinnya.
"Dan yang ke tiga kau harus mematuhi apa yang aku perintahkan, sisa nya kau bebas melakukan apapun di rumah ini tetapi jangan merusak barang barang," ucap nya.
Jieun hanya mengangguk mengiya kan ucapan Jungkook.
"Bagus."
TIN!! TIN!!
"Oh manajer ku sudah sampai, baiklah aku berangkat sekarang, jangan kemana-mana dan tetap di dalam rumah."
Jungkook pun pergi.
"Dia orang yang baik," batin jieun.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?"
Jieun berfikir. "Aha baiklah, pertama aku akan belajar menulis," putusnya.
Ia pun mengambil pena, kertas dan sebuah buku. Ia mencoba menulis huruf-huruf dan kalimat yang ada di buku itu berulang ulang sampai ia bisa.
...»»————> ... <————««...
"KATAKAN DIMANA KAKAK KU!!"
Bersambung..........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!