Hai Namaku nirina aku hidup di sebuah desa di kota kecil jawa timur,aku kelas 11 ips tidak ada yang spesial dalam diriku kecuali cantik,
Ya cantik kata orang-orang aku cantik alami karena aku tidak suka memakai bedak, dan suka nya tampil apa adanya.
Aku tidak suka pacaran banyak cowok yang mengungkapkan cinta tetapi aku selalu menolak, karena aku males ribet dengan urusan percintaan.
Aku mempunyai 3 teman akrab namanya Dewi yang paling kecil imut dan sukanya makan dia juga termasuk populer di angkatan ku tapi ya.. Dia sama seperti ku selalu menolak cowok yang mendekati nya, alasannya sama tidak suka ribet urusan percintaan dan diantara teman-teman ku Dewi paling mampu secara finansial.
Dan yg ke 2 Ifa dia putih,kalem,dan sukanya bawa cermin ke mana-mana ya katanya sih biar bisa tampil maksimal, Ifa dia paling pintar dan rajin diantara kita ber 4 tapi dia sering sakit tidak tahan banting seperti kita ber 3 sehingga sering jaga pola makan .
Dan yg terakhir Tifa dia yang paling tomboi dan gak suka ribet, dia rajin ketimbang aku yang kadang males, Kalau aku sudah males mencatat buku pelajaran biasanya dia yang suka gantiin aku menulis hihiii..
Pokoknya kita ber 4 best friend forever deh,
kemana-mana kayak Teletubbies selalu bersama.
Kalau tidak ada guru kita suka nya yang random kalau aku tidak bercerita ya kita cari nomor telepon cowok populer dan telfon kalau diangkat pura-pura salah telpon dan ya, Itu trik ngerjain cowok yang jaim dan sok ganteng hihihi...
Ya...ini kisah ku sama teman-teman ku waktu SMA di tahun 2008 jadi kita belum kenal android dan hp canggih lainnya yang ada hanya HP jadul hihihi
"Rina ....." aku menoleh ke sumber suara ternyata yang memanggil adalah ketiga sahabatku...
"Hay.." Mereka berlari ke arahku dan langsung berpelukan
"Kangen" seru mereka,
"Ish baru satu hari gak ketemu"
Kita tertawa bersama.
"Eh ..udah tau belum ?? Katanya di sini ada cowok pindah dari Jakarta lho ." kata Ifa
"Ish mana ada cowok jakarta nyasar kesini ngawur ih" jawabku
" Serius lho dia katanya masuk kelas 12" jawab ifa lagi
" Gak ada kerjaan apa udah kelas 12 masih pindah ke sini, Di kampung lagi " jawab tifa
"Dari tadi ngomongin cowok terus mending kita beli cilok yok." ajak Dewi si paling doyan makan
"Yeee... Makan terus " jawab kita bersama sambil tertawa..
Dan pada akhirnya kita jalan bersama ke depan sekolah untuk membeli cilok.
"Bang cilok empat ya .. komplit" seru Dewi karena soal makanan dia yang paling semangat
"Siapppp" jawab kang cilok
Sambil menunggu pesanan kita datang,kita bercerita hal-hal random yg buat kita tertawa
Banyak hal yang kita ceritakan sambil melihat lalu lalang kendaraan sampai akhirnya ada seorang cowok asing lewat di depan kami dia jalan kaki tinggi, putih, dan seragam nya rapi dan kacamata bertengger di hidung nya yang mancungnya dan jangan lupakan dia memangku buku paket tebal hihiii
"Oh my God..!!" seru Ifa dengan heboh "Mungkin dia murid baru yang dari jakarta itu, Ternyata dia kutu buku." kata Ifa. Aku memutar bola mata malas, bagaimana dia menyimpulkan kalau dia kutu buku, padahal baru lihat sekilas dan Ifa menilai karena melihat penampilan nya saja.
"Cocok tuh sama kamu Ifa Kan diantara kita otakmu paling encer hihihi " jawab ku,
Sekalian saja di komporin biar salah tingkah sekalian, dan benar saja Ifa langsung mengambil cermin kecil di saku bajunya untuk memperbaiki penampilan Nya,kita ber tiga tertawa kecil. Ifa berubah cemberut, sadar dia kalau kita kerjain
"Gak lucu" katanya ketus
Kita tetap tertawa, Ifa beranjak pergi menghentakkan kaki sambil mengomel.
"Eh..marah dia"
Tidak ada yg istimewa dalam hari-hariku semuanya berjalan seperti biasanya, sebelum berangkat sekolah pergi mengaji setelah itu jam 6.40 sampai rumah langsung mandi dan jangan lupa sholat Dhuha baru berangkat sekolah dengan jalan kaki bersama teman-teman dan saudara..
Hari ini di sekolah agak berbeda, ada anak-anak memakai jas di salah satu universitas di kota sebelah berseliweran di sekitar sekolah sehingga menjadi trending topik di sekolah ku .
Aku tidak begitu perduli dengan semua itu karena bagiku semua ya sama saja.
seperti biasa kita ber 4 sudah nongkrong di kang cilok dan Dewi paling antusias memesan dengan suara cempreng nya.
"Bang cilok empat ya... Komplit"
"Siap neng." seru kang cilok sambil memberi tanda jempol
" Ehh.. katanya sih itu yang pakai jas anak-anak KKN ada sekitar 10 orang dan yg ada di sekolah kita 5 orang dan sisanya di SMP " kata Tifa antusias
"Terus Kenapa ??" tanya ku malas
"Ada yg cakep Rin .Pakek banget malah."
jawab Tifa. Aku memutar bola mata malas, seperti tidak pernah liat cowok cakep aja itu yang ada di benakku
"Wong di sini banyak juga yg cakep tuh ketua OSIS atau murid pindahan dari Jakarta itu." timpal Ifa aku membetulkan ucapan Ifa dalam hati
"Ish ini beda cuy kayak Rain full house "
Jawab Tifa lagi.
Aku mencibir dalam hati, kalau benar cowok itu seperti Rain, udah kejang-kejang perempuan di sekolah ini.
"Tumben muji orang biasanya paling cuek kamu soal cowok? " tanya ku
"Kan sudah ku bilang ini beda " jawab Tifa lagi.
"Sudah cowok terus yang di bahas ini cilok nya udah jadi" kata Dewi
Reflek aku merogoh saku seragamku, tapi uang saku ku tidak ada aku rogoh lagi saku rok panjang ku tidak ada juga. Aku mulai bingung mencari uangku, aku masih ingat ibuk memberikan uang Lima ribu dan aku menaruh nya di saku kemeja ku. Tapi kemana??
"Eh... Uangku mana??"
"Ya gak tau " jawab mereka kompak, aku tertawa mendengar kekompakan mereka menjawab.
"Kompak amat, trus aku bayar nya pakek apa??, mana itu uang satu-satunya uang saku sehari.."
"Ya.. Udah pakai punya ku aja mungkin ketinggalan di tas "kata Dewi, aku tertawa bahagia, memang Dewi yang terbaik. Aku berlari ke arah Dewi dan memeluk dia setelah itu memainkan pipi gembul nya
"Dewi terbaik.." seru ku,Dewi menepis tanganku di pipinya "Sakit tau, lebay deh" katanya sambil cemberut
Tetapi tiba-tiba ada seseorang menyodorkan uang ke depan ku, dia juga tertawa kecil melihat tingkah kami
"Ini" katanya. "Hah" kataku bingung,aku kaget dong ada orang tidak aku kenal tiba-tiba memberikan ku uang.
Cowok didepan ku ini sosok yang sempurna menurut ku,rambut hitam legam,kulit putih,bibir merah alami dan jangan lupakan dia sedang tersenyum dengan mata menyipit. Wow cakep banget, apakah ini yang namanya malaikat turun dari langit.
"Hay.. Kenapa bengong" katanya sambil tangan kanannya melambai di depan wajahku
"Ahh maaf ada apa?" tanya ku, agak linglung soalnya tadi sempat ngelamun
"Ini uang kamu tadi jatuh." katanya
"Ohhh Terima kasih." jawabku seraya mengambil uang di tangannya. Dan tangan kami sempat tersentuh rasanya seperti ada sengatan listrik sekala kecil mengenai tangan ku. Reflek aku menarik tangan ku.
" Tidak masalah, senang bisa membantu perempuan secantik kamu"jawabannya sambil tertawa kecil, aku memalingkan wajah, ternyata dia tipe cowok playboy. Tidak jadi terpesona aku yang ada ilfil sekarang
Teman-temanku di belakang ku sudah heboh semua dengan kejadian itu.
"Ayo sebentar lagi bell" kata ku kepada mereka.
Di saat kita sama-sama mau melangkah dia memanggilku lagi.
" tunggu.!!" serunya. Reflek kita semua menoleh
"Nama kamu siapa?" tanyanya."Aku??" tunjuk ku tunjuk ku kepada diri sendiri
"Ya" jawabnya sambil mengangguk
"Rina, dan ini Dewi,ini Tifa dan yang di belakang Ifa. " jawabku.
"Oke sampai jumpa nanti rina semoga masih banyak lagi kebetulan-kebetulan yg lainnya sehingga kita bisa selalu bertemu " katanya seraya mengerling kan mata
"Huhuhu..." sorak ketiga temanku. Aku hanya tersenyum dan mengangguk ternyata dia perayu ulung dan aku harus hati-hati. Setelah itu aku langsung berlari pergi karena bel masuk sudah berbunyi
Sesampainya di dalam kelas temanku heboh menyoraki ku tapi aku menganggap nya angin lalu. Karena aku anggap yang dia katakan hanya bualan semata. Sampai guru pun datang dan memulai pelajaran dengan tenang dan kondusif
Bell istirahat pun berbunyi, kita ber empat menatap nanar cilok kita yang tidak sempat di makan.
"Ini gimana?"tanya Ifa
"Ya di makan biar gak mubazir" jawab ku.
"Oke apa boleh buat, Susah cuy cari uang." kelakar Tifa kita ber tiga kompak menganguk,
selama istirahat kita tetap di dalam kelas bercerita sambil memakan cilok.
Hari ini lumayan membosankan bagiku ada pelajaran sejarah yang bisa membuat ku mengantuk dan di tambah pelajaran PPKn yg bisa membuat aku tertidur pulas.
Aku menggerutu dalam hati kenapa ke dua pelajaran itu ada jadwal di hari yang sama dan sehingga membuat mood ku anjlok.
Jam pertama pelajaran di mulai dengan sejarah dengan seorang guru muda dan cantik, tutur katanya lembut sehingga aku merasa di nina bobok.
" Selamat pagi anak-anak Assalamualaikum." sapa bu Fika seraya tersenyum
"Pagi bu .. Waalaikumsalam " jawab kita kompak seraya mengeluarkan buku tulis beserta perlengkapan sekolah lainnya.
"Oke sekarang saya akan mencatat ringkasan di halaman 95 dengan tema sejarah Indonesia dari masa kolonial hingga kemerdekaan, setelah itu saya akan menjelaskan " kata bu Fika.
"Siap bu.!!" jawab kita kompak.
Pelajar pun berlangsung kondusif bu Fika sedang menjelaskan materi yg dia tulis, aku sudah menguap berkali-kali, padahal masih pagi mungkin ini karena efek aku sarapan nasi goreng sebelum berangkat ke sekolah dan di tambah tutur kata bu Fika yang halus sehingga membuat ku tambah mengantuk. Entah lah teori yang mana yang benar?? Yang jelas aku sudah ingin tidur nyenyak.
Aku sudah berkali-kali menepuk pipiku agar mata lebih terbuka sedangkan Dewi di sebelah ku dia tertawa tampa suara melihat ku sambil dia menulis ringkasan materi yang di jelaskan bu Fika
"Wik nanti aku pinjam catatan mu ." bisikku di telinga Dewi
"Oke rin." jawab Dewi seraya mengacungkan jempol nya. "Ngantuk banget kamu??" tanya Dewi
"Heem.. Mungkin ini efek nasi goreng di tambah di nina bobok bu Fika." jawabku
Aku mengucek mata ku, aku berharap bisa lebih membuka mata setelah mengucek nya, Dewi hanya tersenyum
"Lima menit lagi selesai jam pertama biar tidak mengantuk coba menoleh ke arah kanan liat Nafi main apa.???" kata Dewi sambil menaik turunkan alisnya dia tertawa kecil sambil menutupi mulut nya dengan buku paket yang dia pegang.
Aku menoleh ke arah Nafi, aku langsung menjerit melihat hewan berbulu coklat itu sedang melatah di tangan Nafi.. Apa tidak geli dan gatal, itu Ulat .hewan melata itu paling aku takuti rasa takut bercampur geli sudah memenuhi otak ku, Dewi reflek menutup mulut ku tapi bu Fika sudah terlanjur mendengar dia bertanya seraya menatap ku tajam, mungkin beliau kesal karena merasa terganggu dengan jeritan ku
"Kenapa bak Rina?" tanya bu Fika,l garang tapi tetap saja keliatan cantik tidak menakutkan.
"Tidak ada bu." jawab ku cepat tidak ingin buat masalah takut di hukum aku.
" Oke kalau begitu semoga penjelasan Saya dimengerti maaf tidak melakukan sesi tanya jawab karena waktu nya sudah habis, dan tolong di pelajari Minggu depan kita ulangan" kata bu Fika
"Ya bu..." seru kita serempak,tadinya yang sudah semangat mau pergantian jam tiba-tiba lemas mendengar kata ulangan, Padahal masih Minggu depan.
"Saya akhiri dengan salam. Assalamu'alaikum.."
"Waalaikumsalam ". Jawab kita
Tiba-tiba Nafi sudah di dekat ku dan menyodorkan ulat bulu itu ke depan ku..aku menjerit dan lari ke luar kelas, aku sudah pucat pasi, tanganku gemetar, di saat aku keluar kelas tiba-tiba aku menabrak sesuatu yg keras dan hidung ku agak ngilu tapi muka ku tetep bersembunyi sana dan tangan ku sambil mengibas
"Pergi Nafi .. Aku takut." kataku sambil menangis, Aku takut sungguh ulat adalah hewan paling aku takuti, aku tidak bohong tentang itu. Kadang kalau aku melihat ulat di saat pagi sampai malam pun hewan itu masih terngiang di kepala ku sehingga aku sulit untuk memejamkan mata karena takut bercampur geli.
Aku menangis kedua tangan ku meremas sesuatu yang empuk dan agak kenyal tiba-tiba ada yang menjerit kesakitan sontak aku mendongak dan mata kita bertemu dia... Dia adalah KKN yang kemarin kan. Aku belum tau namanya dan aku sungguh memalukan sekali aku menabrak dadanya dan menangis di sana dan sekarang lihatlah penampilan ku rambut ku yg bergelombang sudah agak kusus dan jangan lupakan bekas air mata dan ingus ku sisa yg menempel di almamaternya sungguh aku malu. Sangat malu dan teman sekelas ku menertawakan kebodohan ku, Aku menjauh dan aku menghapus air mata dan ingus ku dengan tangan dia tersenyum dan merogoh saku celananya.
"Ini biar bersih" katanya seraya tersenyum
Aku menerima sapu tangan pemberian nya dan membersihkan air mata dan ingus ku, dia tersenyum melihatku, mungkin dia menertawakan sikap konyol ku seperti teman di kelasku yang masih heboh menyoraki ku di ambang pintu kelas..Aku tidak perduli mereka tapi aku sangat malu kepada cowok didepan ku ini, kenapa harus dia,kenapa harus ada insiden memalukan seperti ini. Ingin rasanya aku bersembunyi di lubang semut, agar tidak bertemu dengan dia.
"sudah merasa lebih baik.??" tanya nya. Dia membantu merapikan rambut ku yang sudah kusut, Aku hanya mengangguk sambil sesekali sesenggukan
"Maaf dan terimakasih.. Nanti almamater sama sapu tangan nya aku cuci." ucapku sambil menunduk, aku malu untuk menatap wajah nya pasti dia menertawakan ku tampa suara sekarang.
"Tidak usah almamater ku masih bersih dan untuk sapu tangan nya kita bisa tukar sama itu" Kata dia sambil menunjuk ke arah saku kemeja ku ,aku merogoh saku kemeja ku ternyata di sana ada sapu tangan yg biasa ku pakai.
"Tapi warna nya pink.??" tanya ku ragu. Mana mau cowok semacho ini memakai sapu tangan pink. Membayangkan saja aku sudah ingin tertawa tetapi aku tahan
"Tidak apa-apa aku suka semua tentang kamu." katanya.
Aku mencibir dalam hati perayu ulung, Sontak anak-anak yg mengintip heboh kembali dan aku di buat salah tingkah dan bersemu, Aku menyodorkan sapu tangan ku seraya berkata lirih
"Terimakasih." Dia hanya tersenyum seraya berkata
"Ayo masuk ke kelas kebetulan guru PPKn tidak bisa hadir dan aku di tugaskan menggantikan nya."
Aku hanya mengangguk dan mengikuti nya masuk ke dalam kelas teman-teman ku masih heboh dia berdiri di depan dan seraya berkata.
"Mohon perhatian nya dan duduk di bangku masing-masing, saya mengganti kan pak Ridwan yang kebetulan berhalangan hadir.
Saya akan memperkenalkan diri saya, nama saya Arga el gafri dan saya akan mengajar PPKn menggantikan pak Ridwan untuk hari ini."
" Kita harus panggil bapak atau kakak " tanya Rosi sambil mengangkat tangannya .dia tersenyum seraya menjawab
"Panggil kakak saja.toh kita sama-sama belajar, saya bukan guru " jawabannya
"Bisa kita mulai pelajaran nya." dia bertanya seraya menghapus papan tulis
"Yaaa... Bisa " jawab kita.
Arga membuka tas nya mengambil buku paket dan dia mengambil air mineral dari dalam tasnya, Arga berjalan ke arahku yang sedang menutupi mukaku dengan buku paket, Karena aku terlalu malu untuk berhadapan dengannya, dia mengetuk mejaku dua kali aku menoleh dan mata kita bertemu dia berkata sambil tersenyum
"Minum biar gak sesenggukan dan konsen belajar nya"
Dia berjalan menjauh tampa menunggu jawabanku ku, Aku segera minum air pemberiannya dalam diam dan menyimpan ucapan terima kasih ku untuk aku ucapkan nanti, mungkin setelah istirahat. sementara teman-teman ku banyak yang curi-curi pandan sambil tersenyum.
Untuk pertama kalinya aku dan teman sekelas ku tidak mengantuk belajar PPKn dan asyik karena arga sangat pintar memberikan penjelasan dan mudah di mengerti dan di selingi humor receh sehingga semua asik belajar dan merasa dua jam Sangat sebentar.
Hah Arga ternyata sangat menyenangkan belajar dengan mu gumamku..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!