Brakkkkk, , , ,
saat seorang lelaki yang sedang membawa bunga mawar merah menyeberang jalan tertabrak oleh sebuah mobil sedan yang super mewah berwarna hitam.
Dan di dalamnya ada dua orang berbeda usia, dengan mulut yang menganga lebar, keduanya menjatuhkan rahangnya melihat sesuatu yang tidak mereka sadari itu
Sesaat kemudian mereka tersadar dengan apa yang mereka alami .
"ayah apa yang terjadi barusan?" tanya Mike yang masih belum sadar.
" kamu seperti nya menabrak seseorang Mike" ucap ayahnya yang masih shock.
"APA , , ,!
Mike segera membuka pintu mobil nya , dan betapa terkejutnya Mike, melihat seseorang laki-laki paruh baya tergeletak bersimbah darah.
tuan Abraham segera menyusul dan membuka pintunya untuk segera keluar.
"Mike, apa yang kau lakukan hah , CEPAT BAWA KERUMAH SAKIT" ucap ayah panik, melihat banyaknya darah yang keluar begitu banyak di belakang kepala nya.
" baik yah!" Mike segera membawa laki-laki itu, meninggalkan beberapa bunga mawar yang berserakan bercampur darah, mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh,
Sampai di pelataran rumah sakit, Mike segera keluar, dan berteriak minta tolong,
"tolong , , , cepat bawa brangkar kemari" teriak Mike, menggema di semua pelataran rumah sakit, semua orang kalang kabut mendengar teriakkan Mike, orang yang mereka kenal sebagai kakaknya Ara istrinya Adam, seorang yang mempunyai andil di rumah sakit harapan kasih ini, mereka keluar berbondong-bondong membawa brangkar dan melihat apa yang terjadi.
Mike segera membuka kursi penumpang, dan mengeluarkan seorang laki-laki paruh baya yang berlumuran darah.
" mereka dengan sigap membawa pasien untuk di masukan ke dalam ruang UGD , sampai suara dering telepon berbunyi di saku celana pasien tersebut, dengan sigap , sang perawat mengambilnya dan menyerahkan nya kepada tuan Abraham,
tuan Abraham menerima nya dengan tangan bergetar .
***
sementara seorang gadis cantik memakai abaya hitam di lengkapi dengan cadar, hanya kedua matanya yang terlihat, bahkan memakai sarung tangan hitam.
Nabila namanya, ia baru menyelesaikan studinya S3 di Amerika Serikat di usianya yang masih sangat muda , dua puluh empat tahun .
duduk di kursi tunggu, menunggu ayahnya yang akan menjemputnya, karena merasa haus, ia mencoba membuka air minumnya, tapi tidak sengaja ia , menjatuhkan botol nya sampai airnya tumpah kemana-mana.,
" astaghfirullah " ucapnya nya .
akhirnya Nabila tidak jadi minum, memutuskan untuk menunggu ayahnya datang saja.
Menunggu beberapa saat tapi ayah nya tak kunjung datang, akhirnya Nabila memutuskan untuk menelepon ayah nya. Hatinya begitu resah , gelisah seperti akan ada sesuatu yang terjadi entah apa itu , dan sayang nya Nabila juga tidak tahu.
Tut , , ,Tut , , Tut
sampai sambungan ke tiga baru diangkat, dan bukan suara ayahnya yang terdengar, melainkan seorang tapi suaranya tidak jauh beda dengan ayahnya..
" hallo , !" suaranya berat, bergetar sepertinya sangat susah untuk mengeluarkan suaranya.
" hallo, assalamualaikum ?, ayah ada di mana?, setengah jam yang lalu Nabila menunggu ayah di bandara, tapi ayah tak kunjung menjemput Nabila ! Ujar Nabila dengan suara yang amat sangat lembut, suaranya begitu menyejukkan hati yang mendengar nya.
Deg , , , ,
tuan Abraham sampai bingung, apa yang akan ia katakan, tapi kalau tidak bicara juga itu tidak mungkin, karena keluarganya harus tahu apa yang sedang terjadi pada keluarga nya yang lain.
" hallo ini dengan siapa?" tanya di seberang sana , dan membuat Nabila bertanya-tanya.
" ini Nabila, anak dari no ponsel yang anda pegang, tapi kenapa ponsel ayah saya ada pada anda?" suaranya bergetar, Nabila menyiapkan mental nya, untuk mendengarkan apa yang terjadi selanjutnya.
" maaf nak Nabila, saat ini ,ayah anda sedang berada di rumah sakit, sejam yang lalu beliau tertabrak sebuah mobil, dan saat ini berada di rumah sakit harapan kasih" ucap tuan Abraham lancar, masih terdengar dari nada suaranya yang bergetar.
tik tik tik
hening , , ,
tidak ada suara sama sekali, hanya ada air mata Nabila yang lolos begitu saja, membasahi cadarnya.
sampai beberapa detik berlalu, Nabila mulai mengontrol emosi nya. Dan menghapus airmata nya, bagaimanapun semua sudah takdirnya, dan siap harus siap semua orang harus berusaha menerima takdirnya masing-masing, Nabila menghembuskan nafasnya berat, dan beristighfar dalam hati.
" innalilahi wainnailaihirojiuun , baik , terimakasih anda telah memberitahukan kepada saya, saya akan segera kesana, assalamualaikum " ucap Nabila dengan suara tertahan, walau bagaimanapun ia adalah manusia biasa, tetap ada rasa sedih di hatinya , lantas setelah menunggu jawaban salam dari orang yang ia telepon, lantas Nabila mematikan nya.
Nabila mengusap air matanya yang lagi-lagi mengalir begitu derasnya.
Nabila menyeret kopernya dan menyetop taksi yang berjejer di depan pintu utama.
Nabila duduk di kursi penumpang dengan pikiran yang entah kemana, tangan nya tak henti hentinya menggulir tasbih untuk menguatkan hatinya.
***
sementara saat ini Mike dan ayahnya masih duduk di kursi tunggu di depan pintu UGD,
Mike begitu gelisah dengan pikirannya, tadi sebelum menabrak seseorang, Mike sedang merasakan bahagia yang luar biasa, ia sudah tidak sabar karena ingin mengajak adik dan keponakannya jalan-jalan , hingga Mike melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, padahal sang ayah sudah memperingatkan Mike, tapi Mike seolah tidak mendengarnya, pikiran nya hanya ingin bertemu dengan adik tercintanya, yang kemarin baru di temui nya sebentar, .
Mike mengusap wajahnya kasar.
" ayah, maafkan Mike yah, tadi tidak mendengarkan apa kata ayah" Mike memeluk ayahnya, orang yang selalu membuat dirinya kuat menjalani hidup.
" tidak apa Mike, semuanya sudah terjadi, ini sudah kehendaknya, kita hanya perlu menghadapi semua cobaan yang datang bertubi tubi kepada kita" tuan Abraham mengusap bahu anaknya, menguatkan anaknya agar lebih bersabar menghadapi segala cobaan.
Mike menganggukkan kepalanya.
sampai terdengar suara seseorang membuka pintu, yang ternyata dokter dari ruang UGD yang membukanya.
" maaf, apakah dengan keluarga pasien?" tanya sang dokter, Mike hanya mengangguk karena tidak mungkin Mike mengatakan tidak, karena kata ayahnya sebentar lagi anaknya akan datang .
" kenapa dok, apakah pasien tidak apa-apa? " tanya Mike penasaran dan sekaligus gelisah.
" keadaan pasien sangat kritis, dan beliau ingin bertemu dengan keluarganya,!, ujar sang dokter.
" baiklah, kalau begitu bolehkah kami masuk?,' tanya Mike sopan.
" silahkan tuan, pasien sedang menunggu, sepertinya ada yang ingin ia sampaikan" lanjut sang dokter.
tanpa menunggu lama Mike dan ayahnya pun masuk keruang UGD.
Mike mendekat ke arah pasien, wajahnya walaupun sudah tidak muda lagi tapi sangat rupawan, tersenyum kearahnya.
" maafkan saya tuan, saya tidak sengaja menabrak anda, kalau anda ingin menuntut saya, saya akan menerimanya dengan ikhlas, tapi ku harap semoga anda cepat sembuh." ucap Mike menahan sesak di hatinya melihat seorang yang sedang tidak berdaya akibat ulahnya.
" tidak apa nak, saya tidak akan menuntut mu, apakah kamu sudah menikah?" tanya pasien dengan terbata, yang di jawab gelengan oleh Mike.
" kalau begitu nikahi lah anak saya, karena anak Saya hidup di dunia ini hanya seorang diri." ucapnya dengan susah payah dan dengan mantap Mike pun mengangguk setuju, lantas mike menoleh ke arah ayahnya meminta persetujuannya, dan ayahnya pun mengangguk setuju.
beberapa saat kemudian,
ceklek , , , ,
" assalamualaikum?" suara lembut yang meneduhkan hati itu menggetarkan hati semua orang yang ada di ruangan itu,
" waalaikumsalam" jawab mereka serempak,dan berbalik badan melihat siapa yang datang,
deg , , , , jantung Mike langsung berpacu begitu cepat, bukan karena takut , tapi melihat manik indah yang sangat teduh itu, mampu menembus relung hati nya, tak lama kemudian, Mike segera tersadar dan menundukkan wajahnya.
seorang gadis yang memakai pakaian serba hitam, abaya menyentuh lantai, dengan kerudung yang menjuntai sampai hampir menyentuh betis, serta niqob model Yaman yang sangat indah, dan hanya terlihat mata bermanik cokelat serta bulu mata yang sangat lentik. Serta tak lupa tangan yang terbungkus sarung tangan senada dengan warna pakaian nya , hitam pekat. Sedang memegang koper. Menandakan betapa dirinya menjaga tubuh nya dengan baik dari tatapan para pria di luar sana, apalagi walaupun dengan suara terbata tuan Abdullah memberi tahukan mereka, kalau putrinya baru pulang dari Amerika, setelah beberapa tahun menyelesaikan pendidikannya.
Nabila langsung berlari ke arah ayahnya.
" hiks hiks hiks, ayah, bagaimana keadaan mu yah?, mana yang sakit?" tanya Nabila dengan suara tangisannya yang menyayat hati semua orang yang mendengarnya.
" ayah, tidak apa-apa nak, ayah ingin melihat kamu menikah nak!" ujar ayah dengan lirih.
Nabila mengangguk setuju dan tersenyum, meski air matanya tak berhenti mengalir.
" iya ayah, setelah ayah sembuh, Nabila akan menikah, terserah ayah , Nabila menikah dengan siapa, yang terpenting ayah bahagia, Nabila pun akan bahagia" ucap Nabila sesenggukan, menggenggam tangan ayahnya.
sementara sepasang ayah dan anak itu menyaksikan betapa baktinya seorang anak kepada ayahnya yang membuat mereka tersentuh.
" ayah ingin, Nabila menikah sekarang juga!" ujar ayah pelan,
" tapi dengan siapa ayah, ayah belum menyiapkan laki-laki yang akan menjadi suamiku" ucap Nabila sendu.
tuan Abdullah melirik ke arah Mike, Mike yang faham mendekat ke arah tuan Abdullah dan bersebrangan dengan Nabila.
Nabila yang sedang duduk di samping sang ayah pun menengok ke atas melihat laki-laki yang berdiri menjulang tinggi dan sangat tampan itu , Nabila dengan cepat menunduk kan wajahnya.
" Nabila akan menikah dengan tuan Mike " ucap sang ayah .
"Nabila serahkan kepada ayah saja, yang terpenting ayah bisa cepat sembuh " ucap Nabila mengelus tangan sang ayah, serta sesekali mencium telapak tangannya.
, , , ,
SAH , , , ,
Beberapa saat kemudian terdengar satu tarikan nafas, yang menandakan, mereka resmi menjadi suami istri secara agama, nanti Mike akan menyuruh seseorang untuk mendaftarkan pernikahan mereka di catatan sipil
" Alhamdulillah" ucapnya serempak .
ayah Nabila menikah kan putrinya dengan Mike, dan di saksikan oleh tuan Abraham serta para dokter.
deg , , , ,
hatinya berdesir, ada perasaan aneh yang sulit untuk di ungkapkan.
Nabila meletakkan tangannya di depan dadanya, airmata nya luruh seketika, dirinya sudah sah menyandang sebagai istri orang yang tidak di kenalnya sama sekali , Nabila mengusap airmata perlahan, lantas ia menghadap ke arah suaminya,
Nabila mencium punggung tangan suaminya, begitupun sebaliknya, Mike meletakkan tangannya di ubun-ubun kepala istrinya, merapalkan doa-doa tulus untuk kedepannya nanti.
setelah nya , Mike mendekat ke arah mertuanya, dan menunggu Sang mertua membuka suaranya,
" nak Mike , tolong jaga putri ku dengan baik, kalau selama pernikahan kalian, nak mike tidak bahagia dengan putri ku, saya rela kalau nak mike melepaskan putri saya.
" tidak yah, insyaallah ini adalah pernikahan Mike yang pertama dan terakhir mike, hanya maut yang akan memisahkan kami, Mike akan berusaha menjadi imam yang baik untuk istri Mike " ucap mike mencium punggung tangan mertua nya lama.
kini giliran nabila mencium punggung ayah nya, menangis lagi mengingat momen-momen saat bersama ayahnya semenjak ibunya meninggal saat Nabila masih SMA.
tuan Abdullah mengelus kepala putrinya, mengusap air mata Nabila yang membasahi niqab nya
" yang sabar ya nak, jadilah seorang istri yang patuh kepada suami mu, dan selalu berusaha untuk menyenangkannya" ucap sang ayah terbata. Nabila hanya mengangguk, tak bisa mengeluarkan kata-katanya, seakan-akan mulut nya itu terkunci,
tak lama kemudian, nafas tuan Abdullah mulai tersengal,
Nabila menyadari itu, para dokter langsung sigap untuk memeriksanya.
" nona , keadaan nya sangat kritis!" ucap sang dokter dan akan melakukan tindakan khusus, tapi Nabila menghentikan nya, karena ia tahu kalau ayahnya itu sudah tak lama lagi, Nabila pernah mendampingi ayahnya saat menemani sang ibu saat akan meninggalkan dunia ini.
Nabila mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga sebelah kanan sang ayah.
beberapa saat kemudian, tuan Abdullah merapalkan lafaz syahadat dengan sangat jelas, setelah nya menghembuskan nafas terakhirnya.
" innalilahi wainnailaihirojiun" ucapnya serempak yang berada di ruang UGD tersebut.
Nabila tersenyum melihat ayahnya pergi dengan meninggalkan senyumannya yang indah, serta ada sisa tetesan airmata di sudut matanya, walaupun dalam hatinya tetap merasakan perasaan yang amat sangat sedih di tinggalkan oleh ayah tercinta nya, apalagi sudah selama setahun ini tidak melihatnya, karena kesibukan Nabila yang teramat sangat, sehingga tidak bisa kembali ke negara asalnya, seperti yang dilakukan setiap libur akhir semester, pasti Nabila pulang, dan juga setiap hari raya idul Fitri.
Nabila mengusap wajah ayah nya lembut dan mencium kening nya sayang.
tak ada air matanya lagi yang keluar, Nabila sangat tegar kali ini, tidak seperti tadi yang airmata nya tidak berhenti keluar.
" selamat jalan ayah, ibu menunggu mu di tempat yang sangat indah" ucapnya lembut membisikkan kata-kata indah yang membuat tuan Abraham serta Mike berkaca-kaca.
Mike mendekat ke arah Nabila.
" maafkan saya na Nabila, gara-gara keteledoran saya, saya menabrak ayahmu dan berhasil merenggut nyawa nya." ucap Mike yang merasa sangat bersalah.
" saya rela, menanggung hukuman atas apa yang saya lakukan" , lanjutnya.
" semua yang terjadi adalah sudah takdir tuan, Setiap yang bernyawa pasti akan meninggalkan dunia ini dengan caranya masing-masing yang sudah di tentukan oleh NYA., kita hanya menunggu giliran saja" , ujar Nabila dengan lembut, dan tidak berani menatap wajah suaminya itu .
setiap kata-kata yang keluar dari mulut istri nya itu seperti embun pagi yang sangat menyejukkan hati nya.
Mike merasakan ketenangan tersendiri setelah kejadian yang Baru ia alami.
" permisi tuan nona, kami akan memandikan jenazah nya" ucap para perawat dengan sopan.
" saya ikut " ucap Mike yang di ikuti oleh para perawat, Mike akan ikut memandikan mertua nya itu.
mereka berjalan di belakang brangkar yang membawa tuan Abdullah menuju ke ruangan khusus memandikan jenazah.
Mike menyuruh istrinya untuk menunggu di luar ruangan saja,
Nabila dengan patuh mengikuti apa yang di perintahkan suaminya itu, karena Nabila faham, mulai sekarang ia sudah menjadi seorang istri, dan sudah seharusnya ia belajar mentaati suaminya selama tidak bertentangan dengan ajaran agamanya..
,
,
Bersambung..
Setelah acara memandikan jenazah selesai, mereka menuju ke tempat pemakaman umum, Nabila berjalan beriringan dengan tuan Abraham, sedangkan Mike ikut mengangkat keranda yang membawa ayah mertua nya, tak ada airmata yang keluar dari Nabila, sedih memang, tapi sekuat tenaga ia menahan diri agar tidak menangis,
***
setelah acara pemakaman selesai, kini Mike mengajak Nabila untuk pulang ke kediaman nya.
" ayo Nabila, pulang ke rumah Kita" ajak Mike lembut.
Nabila hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suaranya.
Mike membukakan pintu mobil untuk istrinya di bagian belakang, sedangkan Mike dan ayahnya berada di depan.
di sepanjang perjalanan, semua nya terlihat hening, tanpa ada suara, sesekali Mike melihat istrinya dari kaca spion tengah, yang hanya diam tanpa ekspresi.
" nak Nabila, hari ini ayah belum melihat mu makan, kita mampir ke restoran dulu ya!" ajak tuan Abraham menengok kebelakang, dan Nabila mengangguk setuju.
" baik tuan, terserah anda saja!" Jawab Nabila lembut, tak mau membantah.
" kamu adalah menantu, jadi mulai sekarang, panggil aku ayah" ujar tuan Abraham tersenyum lembut, menatap wajah Nabila yang sayang nya hanya dua matanya saja yang terlihat.
" baik, ayah" ucapnya tersenyum di balik cadar nya,
dan Mike tersentak akan itu, Mike yang sedari tadi sesekali menatap Nabila dari depan, melihat istrinya itu mengerutkan matanya, pertanda sedang tersenyum, dan entah kenapa hatinya menghangat, meski rasa bersalah itu masih ada, menghilangkan nyawa orang, akibat ulahnya.
tak lama kemudian, mereka sampai di depan restoran bintang lima ternama.
Mike dengan sigap membuka pintu untuk ayah nya dan juga istri nya.
" ayo, ayah mau pesan apa?" tanya Mike menyodorkan buku yang berisikan menu-menu yang menggugah selera.
" ayah mau steak saja, sama lemon tea Mike" ucap tuan Abraham yang di angguki oleh Mike.
"baik yah" jawab Mike, dan beralih menatap Nabila.
" Nabila mau pesan apa?" tanya Mike ramah .
" saya, mau rice bowl saja, sama minumannya lemon tea juga" jawab Nabila menunduk, setelah menunjuk menu yang di inginkan nya, meski dirinya tidak ingin makan, tetapi harus menghormati kedua orang di depannya bukan,
" baik lah" ucap Mike, kemudian Mike memanggil pelayan dan menyerahkan apa yang mau di pesan.
sambil menunggu pesanan tiba, tuan Abraham mulai membuka percakapan.
"maaf, nak Nabila sebelum keluar negri, tadi nya tinggal di mana?", tuan Abraham bertanya, karena sedari tadi ia sangat penasaran, beda dengan Mike, yang malah sudah menyuruh seseorang untuk menyelidiki asal usul istrinya itu, saat ini anak buah nya sedang mencari tahu, dan Mike tinggal menunggu saja.
"dari kecil Nabila sudah tinggal di kota z, ayah Nabila asli orang Pakistan sedangkan ibu orang pribumi, setelah lulus SMA, Nabila mendapatkan beasiswa di Amerika, lantas kurang lebih Nabila enam tahun berada di negeri orang, tapi Nabila sering pulang kalau libur, dan pagi tadi ayah ke kota ini untuk menjemput Nabila, seperti yang biasa ayah lakukan " ucapan Nabila yang terakhir membuat dirinya teringat tentang kepergian ayahnya tadi , Nabila menunduk sedih, ia tak menyangka, ternyata setelah ia lulus, malah menjadi pertemuan terakhirnya di dunia ini dengan orang yang teramat ia sayangi.
Mike yang memperhatikan istrinya sejak tadi mulai angkat bicara.
" sekali lagi, aku minta maaf Nabila, gara-gara aku, kau jadi harus berpisah selama-lamanya dengan ayahmu" ucap Mike yang masih merasa bersalah.
" astaghfirullah, tidak tuan, maafkan saya, karena membuat anda jadi merasa bersalah, " ujar Nabila jadi tidak enak, karena membuat suaminya merasa tertekan.
" tapi itu kenyataan nya Nabila, seandainya aku tidak mengebut, semuanya tidak akan pernah terjadi" ucap Mike yang benar-benar sangat menyesal.
" qadarullah tuan, semuanya terjadi atas kehendaknya, kita tidak bisa mencegah sesuatu yang sudah pasti, seperti kematian dan jodoh " ucap Nabila menenangkan suaminya.
tuan Abraham bangga melihat menantunya ini, ia jadi sangat yakin, kalau Nabila adalah menantu yang sudah di persiapkan oleh tuhan untuk menemani hidup Mike, karena selama ini , Mike sangat bersabar menghadapi cobaan hidup nya, ia harus di tuntut lebih dewasa saat usia nya masih remaja, mengemban tugas sebagai seorang anak pengusaha, karena pada saat itu keadaan ayahnya terpuruk, bertahun-tahun mencari adiknya, dan saat ini adiknya sudah bahagia, sudah saatnya Mike, meraih kebahagiaan nya sendiri,
saat semua orang larut dalam pikirannya masing-masing, datang lah seorang pelayan membawa troli yang berisikan banyak makanan .
" permisi, pesanan sudah siap" ucap sang pelayan tersenyum ramah, dan sesekali curi-curi pandang kepada Mike, tapi Mike hanya cuek saja.
tanpa aba-aba, Nabila dengan cekatan membantu pelayan memindahkan makanan nya ke meja mereka,
semua perilaku Nabila, tidak lepas dari pandangan dua sosok makhluk berbeda usia itu, sang ayah melihat dengan tersenyum, sedangkan sang anak, entah, wajah nya terlihat datar, tapi menunjukkan wajah yang puas,
"selamat menikmati!" ucap sang pelayan sebelum meninggalkan tempat mereka.
dan hanya di balas anggukan oleh mereka, kecuali Nabila.
" terimakasih mbak" ucap Nabila ramah, dan membuat pelayan itu kikuk , dan berbalik setelah membalas ucapan terimakasih kepada Nabila.
" ayo nak , makan yang banyak" ajak tuan Abraham ramah, membuat Nabila teringat kepada ayahnya, yang dari suara sekaligus sikap nya yang mirip dengan ayahnya, mungkin ini rencana Allah yang menjadikan ia bisa tetap memiliki seorang ayah mertua yang sama sifatnya dengan ayah kandungnya, membuat ia tidak merasa kehilangan,
" baik yah" jawab Nabila lembut.
ia menyingkap sedikit cadar nya, untuk memudahkan ia makan.
" apa Nabila tidak susah , makan dengan masih menggunakan cadar?" tanya ayah PO penasaran.
Nabila tersenyum di balik cadarnya,
" tidak yah, Nabila sudah terbiasa seperti ini" jawab Nabila ramah.
Mike hanya menjadi pendengar setia, karena ia masih merasa canggung dengan kehadiran Nabila yang sayang nya sudah menjadi istri nya, yang tidak ia duga sebelumnya.
mereka makan dengan Hidmat.
setelah selesai makan, selanjutnya mereka akan langsung menuju ke kediaman nya yang tidak jauh dari restoran tersebut,
Nabila berjalan di samping sang ayah mertua, karena dengan ayah mertua itu ia mulai nyaman, bahkan semenjak mendengar suaranya saat lewat sambungan telponnya, seperti ada magnet yang menarik diri nya untuk lebih dekat, dan tidak menyangka, akan menjadi menantunya,
Mike berjalan di depannya dengan memasukkan kedua tangannya di saku celananya, saat akan keluar pintu utama , ia di kejutkan dengan seseorang yang berlari kearahnya dan memeluknya dengan erat,
Mike belum sempat mencegah seseorang yang tiba-tiba memeluknya itu.
Nabila yang melihatnya, membuang pandangan nya ke arah samping,
" Mike , aku sangat merindukanmu" dengan tidak malunya mila memeluk Mike, apalagi ada ayahnya juga serta semua orang melihat ke arahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!