NovelToon NovelToon

Antara Benci Dan Cinta

Pertemuan.

“Bu… aku pergi dulu ya…” kirani menghidupkan motor buntutnya peninggalan almarhum ayahnya yang meninggal beberapa tahun yang lalu karena penyakit yang di deritanya.

“Hati hati Rani, awas jangan ngebut.” Pesan ria ibu dari kirani mengingatkan anak gadisnya yang akan berangkat kerja, dengan senyum manisnya kirani segera melajukan motor butut milik ayahnya ke tempat kerjanya.

Hari ini awal kirani masuk kerja setelah beberapa hari dia menggambil cuti karena harus merawat ibunya yang sedang sakit, terlihat hiruk pikuk motor berlalu lalang di samping kanan dan kiri rani.

Motor yang terlihat sudah sangat tua tak menjadikan rani malu akan kendaraan yang di pakainya, kemana pun dia akan selalu membawa motor butut tersebut. Malu… tentu saja tidak, dia merasa sedang berjalan bersama sang ayah saat menaiki motor tersebut.

Tiiiiiiinnn….

suara klakson menyadarkan rani dari konsentrasinya menatap jalan di depannya, rani yang terkejut segera menginjak rem di sebelah kaki kirinya. Karena kondisi motor yang tidak seimbang menjadikan rani menabrak mobil yang ada di depannya, terdengar bunyi benda yang bertabrakan.

Rani yang oleng dan terjatuh menatap bodi mobil yang ada di depannya, dia terkejut melihat kondisi mobil tersebut.

“Aduh… gawat, mana lecet lagi tuh bamber mobil.” Batin rani sambil membenarkan posisi motornya.

Suara gebrakan pintu mobil mengagetkan rani, suara seorang pria yang terdengar sangat marah menjadikan rani semakin bersalah.

“Shit… oh my god… apa yang kamu lakukan bitch…” Leon mengerang kesal, dia menatap rani dengan tatapan kemarahan yang terlihat sangat jelas.

“Maaf mas…”

“What… mas, hei.. gue bukan tukang kredit ya… enak aja lo panggil gue mas.”

Rani terdiam sesaat berfikir panggilan yang pantas untuk pria di hadapannya, sedangkan Leon masih menatap kesal rani yang terdiam.

“Maaf pak saya mohon maaf karena telah menabrak mobil anda.” Rani memberanikan diri menatap Leon yang masih terlihat murka.

“Hei bitch, gue bukan bapak bapak ya. Lo sama gue aja lebih muda an gue umurnya.” Leon menunjuk wajah rani dengan satu jari tangannya, mendengar Leon yang memanggilnya dengan sebutan bitch mata rani mendelik kesal.

“Hei bang… gue sudah baik baik mau minta maaf ya, asal lo tahu… gue bukan seorang bitch. Gue wanita baik baik, mungkin lo kali yang bisa di katakan bitch.” Rani menautkan kedua tangannya di depan dadanya, dia menatap Leon dengan kesal.

Terdengar tawa di antara sekerumunan orang yang berada di sekeliling Leon dan rani, melihat pertengkaran kedua muda mudi tersebut membuat atensi orang sekitar segera melihat ke arah rani dan Leon.

“Hei…”

Belum juga Leon mengucapkan bantahannya, rani segera menghidupkan motornya dan pergi dari depan Leon. Dengan kesal Leon menarik lengan rani, tapi naas gerakkan rani lebih cepat dari gerakkan tangan Leon.

“Shit…” Leon menggenggam erat tangannya, dia menatap bamper mobilnya yang terlihat penyok karena benturan motor baja milik rani. Leon yang kesal mengacak rambutnya kasar, melihat orang orang sekitar yang menatapnya dia menjadi bertambah kesal.

Segera Leon masuk ke dalam mobil dan segera menghidupkan mobilnya menjauh dari kerumunan orang orang yang masih menatapnya.

Di lain tempat, rani yang baru saja sampai di perusahaan tempat dia bekerja segera berganti pakaian kerjanya. Seragam OB melekat pas di tubuh rani yang terlihat sedikit seksi, celana hitam yang seimbang dengan seragam hitam miliknya.

“Perfect kirani, ayo semangat kerjanya. Agar kamu bisa menyenangkan adik dan ibu kamu.” Ucap rani di depan cermin besar di ruang ganti.

Rani bukan anak tunggal, dia mempunyai seorang adik laki laki yang bernama kiano. Semangat rani muncul jika mengingat dua orang yang teramat dia sayangi, tapi dia akan bersedih jika melihat ibu dan adiknya bersedih.

“Rani, kamu di panggil mbak Sri. Katanya suruh bersihin ruang CEO, ayo cepat sebelum mbak Sri marah.” Ucap Lilis yang menghampiri rani.

“Oke siap mbak, aku segera cus kesana.” Rani berlari kecil menghampiri Lilis yang masih setia berdiri menunggu rani, dua wanita berada usia tersebut pun berjalan menuju ke tempat Sri berada.

Wanita bertubuh gemuk yang berdiri dengan membawa pel dan juga kain lap, menatap rani dan Lilis yang berjalan menghampirinya.

“Rani, kamu bersihin ruang CEO. Karena hari ini CEO baru kita akan datang, jadi cepatlah..!!” Seru Sri memerintah.

Dengan segera rani menggambil alat kebersihan di ruang yang telah di sediakan, rani memang seorang wanita yang sangat cekatan. Dia akan langsung bergerak cepat jika mendapatkan perintah dari seseorang, makanya di tempat kerja rani dia sangat di senangi oleh para karyawan.

“Semangat rani…” ucap Lilis menyemangati gadis belia itu.

“Semangat juga mbak Lilis, aku pergi dulu ya.” Dengan segera rani berlari menuju ke ruangan CEO, dengan cekatan rani membersihkan ruangan milik CEO tempat dia bekerja.

Lima belas menit rani butuhkan untuk membersihkan ruangan CEO tersebut, dia segera keluar dan akan membersihkan ruangan yang lain sebelum para karyawan datang.

Sedangkan di tempat lain, Leon yang baru saja tiba di rumahnya setelah semalam tidak pulang. Tiba tiba langkah Leon terhenti ketika mendengar suara menegurnya, dia sangat mengenali suara tersebut.

Jantung Leon rasanya ingin melompat dari tempatnya mendengar suara berat yang memanggilnya, dia segera berbalik menatap seorang pria yang bersedekap menatap garang ke arah Leon.

“DARI MANA SAJA KAMU… HAAA…!!! APA MASIH KURANG HUKUMAN DARI PAPA BUAT KAMU…!!?”

Leon sontak teringat akan hukuman yang kemarin dia dapat dari laki laki yang ada di depannya, dia menggelengkan kepalanya cepat.

“Maaf pa, tadi malam sebenarnya Leon mau pulang. Tapi Leon dapat kabar jika anjing lili masuk rumah sakit karena kecelakaan.”

“Banyak alasan kamu… cepat segera kamu mandi, setelah itu ikut papa ke kantor. Mulai hari ini kamu harus bekerja, jika kamu menolak keringanan papa maka siap siap papa akan tarik semua fasilitas kamu”

Leon memelototkan kedua matanya, dia takut jika Leon menarik semua fasilitas yang dia pakai saat ini.

“Baik pa… baik… aku mandi sebentar, papa tunggu aku ya…” Leon berbalik badan dan berjalan meninggalkan alex yang masih menatap garang ke arah Leon.

“Ya Tuhan… kenapa aku bisa mempunyai anak bandel seperti dia, tolong kuatkan aku ya Tuhan… agar aku bisa menghadapi tingkahnya.” Ucap alex setelah melihat Leon masuk ke dalam kamar.

Seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya berjalan mendekati alex, dengan tiba tiba dia memeluk alex dari belakang. Alex segera berbalik badan dan menatap wanita cantik tersebut, dengan senyuman yang terlihat manis wanita tersebut menatap alex.

“Jangan marah marah gitu sama Leon pa… dia masih harus beradaptasi di negara ini.” Rayu angelin ke suaminya.

“Aku lakukan itu semua demi membuat alex dewasa dan mau bertanggung jawab atas beban yang akan dia pikul nanti.”

“Aku tahu… tapi jangan sampai kamu bekukan semua kartu kreditnya, dan kamu tarik semua fasilitas milik Leon.”

Angel memeluk erat suaminya, dia berharap alex dapat luluh dengan perilaku manjanya. Alex membalas pelukan angel, bau harum dari parfum yang di pakai angel menangkan pikiran alex.

Dia segera mengajak angel ke luar, selama menunggu putra kesayangannya.

Kesepakatan.

Leon dan alex berjalan di lobi perusahaan, tatapan para karyawan wanita tertuju ke Leon yang berjalan di samping alex. Tampan… itulah yang ada di pikiran para gadis yang melihat Leon berjalan di depan mereka, ada yang curi curi pandang dan ada yang sok kecantikan agar Leon dapat menatapnya.

“Omg… tampan banget tuh cowok, maco lagi…” ucap wanita yang berada tak jauh dari Leon.

“Aku mau deh jadi pacarnya.”

“Wow… perfect…”

Dan masih banyak lagi ucapan para kami adam yang melihat ketampanan Leon, dengan jalan tegap dia berjalan tanpa memperhatikan pandangan kamu hawa di sekitarnya.

Bruuukkkk… seorang wanita yang berseragam OB menabrak Leon tanpa di sengaja, seketika Leon dan wanita tersebut sama sama terjatuh.

“Maaf tuan… maafkan saya…” rani segera berdiri dan membantu laki laki yang baru saja dia tabrak dengan tidak sengaja.

“Kamu tidak apa apa…?” Tanya alex yang meliaht rani akan berdiri untuk membantu Leon.

“Ish… papa nih, apa apa an sih. Malah kawatirin orang yang nabrak aku, nggak kawatir sama kondisi anaknya sendiri.” Gerutu Leon sambil membersihkan celananya.

“Kamu tidak apa apa rani, apa ada yang terluka.” Alex membantu rani berdiri.

Pandangan mata para karyawan menatap Leon dan juga alex, tapi saat melihat rani mereka menatap sinis. Mereka terlihat tidak suka melihat alex yang terlihat sangat mempedulikan rani.

“Pa… dia yang nabrak aku, kenapa papa malah kawatir sama dia.” Leon menatap tajam ke arah rani, saat mereka saling bertatapan mata rani dan Leon sama sama terkejut satu sama lain.

“KAMU…” mereka saling menunjuk satu sama lain, alex yang penasaran melihat Leon.

“Kalian saling kenal…?” Tanya alex.

“Dia yang udah buat bamber mobil aku penyok pa…” suara Leon terdengar kesal menjawab pertanyaan alex.

“Tapi aku sudah minta maaf sama kamu, kamu aja yang nyolot malah panggil bitch.”

Alex memelototkan ke dua matanya ke arah Leon, dia kecewa dengan ucapan Leon yang memanggil rani dengan panggilan tidak pantas. Leon menatap garang ke arah rani, dia sampai mengepalkan kedua tangannya. Andai saja rani bukan seorang wanita pasti Leon akan memukulnya habis.

“Leon… rani… ikut saya…” ucap alex tegas memerintah.

Dengan menundukkan kepalanya rani mengikuti alex berjalan, sednagkan Leon menatap sengit ke arah rani. Dia tidak peduli dengan kemarahan alex, yang saat ini ada di pikiran lelah hanya bagaimana dia bisa membuat rani bertanggung jawab atas bamper yang sudah di tabraknya tadi.

“Duduk…” perintah alex setelah duduk di sofa, mereka saat ini berada di ruang kerja alex. Rani masih menundukkan kepalanya, dia tidak berani menatap alex yang saat ini di depannya.

“Rani, bisa kamu ceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya.” Suara alex terdengar sangat lembut, mendengar pertanyaan alex, rani segera mengangkat kepalanya menatap ke wajah alex.

“Saya yang bersalah pak, saya tidak sengaja menabrak bamber belakang mobil milik mas ini.”

“APA…!!? Mas kamu bilang…!! Enak aja, gue bukan tukang kredit ya…” ucap Leon dengan suara lantangnya.

“STOP Leon, kamu diam dulu.” Alex terdengar sangat tegas menghentikan ucapan Leon, dengan kesal Leon berlagak acuh dan tampak kesal.

“Jadi kamu yang sudah menabrak mobil Leon, lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.”

“Ck.. dasar wanita penggoda, bisa bisanya papa selembut itu berbicara dengan jalang itu.” Batin Leon sambil menyeringai melihat rani.

“Saya akan bertanggung jawab dan akan mengganti semua kerusakannya pak.”

Alex tersenyum senang, dia merasa senang mendengar jawaban yang di berikan rani. Segera alex bergantian menatap Leon yang masih terlihat kesal.

“Kamu sudah dengar sendiri, apa yang rani ucapkan.”

“Pa… ini urusan aku sama dia, jadi aku harap papa jangan ikut campur.” Ucap Leon tegas.

“Oke… papa tidak akan ikut campur, tapi jika kamu mempersulit rani maka papa yang akan menjadi orang pertama yang akan membantu dia. Ingat itu…”

Leon semakin terlihat kesal dengan alex, dia melempar pulpen yang dari tadi dia pegang. Alex yang melihat tingkah Leon menjadi kesal sendiri, alex segera berdiri dan akan meninggalkan ruang kerjanya. Dia teringat jika pagi ini dia ada meeting dengan para karyawannya.

“Kalian…” tunjuk alex ke arah Leon dan juga rani. “Selesaikan masalah kalian sekarang juga, dua jam lagi papa akan kembali dan papa harap kalian menemukan jalan keluar yang terbaik.

Alex segera pergi meninggalkan Leon dan juga rani berdua saja di ruang kerjanya, setelah kepergian alex mereka saling diam dalam pemikiran masing masing.

“Ehem…” rani berdehem untuk memecahkan suasana yang terasa canggung.

“Aku akan mengganti semua kerusakan meskipun harus dengan mencicil untuk membayarnya.”

Leon terlihat tertawa sengit mendengar ucapan rani, dia merasa jika rani mengangap masalah yang mereka hadapi terdengar sepele.

“Gue tidak pengen lo bayar pake kredit ya, gue mau cash. Pokoknya gue nggak mau tahu, kalau perlu lo jual diri buat bayar kerusakan mobil gue.”

Rani menatap Leon dengan pandangan tajam matanya, dia merasa jika Leon telah menghinanya sekali lagi.

“Oke… kalau perlu gue akan jual diri gue ke pak alex untuk membayar cash kerugian yang lo terima,”

Leon menggepalkan tangan nya erat, dia merasa rani telah menghinanya. Walau rani tahu jika itu tidak mungkin terjadi, dia hanya ingin membuat Leon merasa kesal setengah mati.

“Dasar bitch lo ya, bisa bisanya lo jual diri lo sama papa gue. Dasar tidak punya aturan lo ya…”

“Mending gue jual diri sama pak alex yang nyata nyata kaya, dari pada gue jual diri ke lo yang hanya tahunya monoton duit orang tua lo.”

Rani menunjuk muka Leon dengan sengit, dia memberanikan diri membalas semua ucapan Leon yang selalu menyudutkan dirinya. Leon terdiam sesaat, dia tampak lelah jika harus berdebat dengan rani.

“Cukup… cukup… kita buat kesepakatan kali gitu. Gue akan perbaiki mobil gue, setelah itu gue akan bayar semua kerusakan mobil gue. Dan lo harus bayar semuanya tanpa terkecuali, dan lo harus tanda tangan kesepakatan antara kita.”

Rani berfikir lama, akhirnya dia pun setuju dengan usul yang Leon berikan. Dalam pikiran rani saat ini, dia ingin segera menyelesaikan pertikaian dengan anak bosnya ini.

“Oke… deal ya…” rani mengulurkan tangan mamanya ke depan Leon, dengan segera Leon membalas uluran tangan rani. Akhirnya mereka saling berjabat tangan setelah menemukan titik terang dari permasalahan mereka tadi.

Perkenalan tokoh.

Ini lah sosok kirani yang biasa di panggil rani, dia adalah sesosok wanita yang mandiri dan tidak mudah di remehkan oleh siapapun. Wanita yang sangat penyayang dengan keluarganya, dia juga sangat baik dengan semua orang. Makanya orang yang sudah mengenalnya akan menyayangi rani, karena sifat hambel yang di miliki rani.

Kehilangan orang yang paling dia sayang menjadikan rani menjadi orang yang lebih berhati hati dalam melangkah, dia menjadi wanita yang sangat bertanggung jawab atas semua tindakkan yang dia lakukan.

Sampai pada akhirnya dia berjumpa dengan Leon, seorang cowok arogan dan selalu berkata kasar dengan rani.

Ini lah Leonardo hernandez, yang biasa di panggil Leon. Seorang laki laki tampan tinggi dan juga bertubuh atlestis. Dia akan bersikap ketus dengan orang yang tidak dia suka, dia akan berkata kasar jika dia merasa dirinya tersudut.

Seorang pria yang di puja puja oleh banyak wanita, tapi Leon yang selalu setia dengan satu wanita tidak menjadikannya luluh dengan godaan wanita wanita cantik di sekitarnya.

Ini adalah Cindy kekasih Leon, dia adalah seorang model kelas atas. Awal mula pertemuan mereka saat Leon berkunjung di negara P, wanita yang ucapannya lemah lembut dan bisa membuat Leon bertekuk lutut dan menuruti semua ucapan Cindy.

Ini adalah Thomas hernandez, kakak kandung Leon yang saat ini berada di negara K. Dia adalah sosok yang bertanggung jawab, sampai di usianya yang menginjak hampir tiga puluh tahun dia belum juga menikah.

Dan yang terakhir, ini adalah kiano adik kesayangan kirani. Seorang pemuda tampan yang juga menjadi pujaan para wanita di usianya, tapi kiano bertekat tidak ingin berpacaran sebelum kakaknya menikah.

Kita tinggalkan mereka dan kembali ke kehidupan kirani.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alex datang dengan harapan yang sangat besar, agar bisa mendengar kabar baik dari Leon dan juga rani. Dengan langkah besarnya dia berjalan menuju ke ruang kerjanya.

Saat alex membuka pintu terlihat hanya Leon yang berada di sana, dia tidak melihat kirani yang tadi menemani Leon.

“Papa pasti mencari keberadaan daun muda papa kan.” Ketus Leon melihat alex yang sedang mencari keberadaan rani.

“Ngawur aja kamu.”

Leon tersenyum sengit mendengar penolakan dari yang di ucapkan alex, dia merasa alex sedang merencanakan sesuatu untuk rani.

“Lalu… kenapa papa bisa sangat sayang dan perhatian dengan perempuan itu, jika tidak papa tertarik dengan dia.”

Alex tersenyum penuh arti sambil duduk di depan Leon, dia menatap Leon dengan intens. Wajar jika Leon curiga dengan gerak geriknya, alex juga menyadarinya.

“Aku akan menjadikan dia menantuku.”

“WHAT…!!?” Teriak Leon setelah mendengar ucapan alex, dia tidak menyangka dan tidak habis pikir dengan pemikiran alex saat ini.

“Mau papa jodohkan dia sama siapa, aku atau kak Thomas. Gila benar benar gila, jika papa mau menjodohkan dia sama aku. Fix aku menolaknya, aku sudah punya kekasih pa.”

Alex tersenyum mendengar ucapan Leon yang kepedean, dia menggambil handphonenya dan membuka isi chatnya dengan Thomas.

“Baca ini, rani akan papa jodohkan dengan Thomas. Dan lihat kakak kamu juga setuju setelah papa mengirimkan foto rani ke Thomas.”

Segera Leon membaca isi pesan alex dengan Thomas, dia membaca dari awal sampai akhir pembicaraan Alex dan juga Thomas.

“Gila… benar benar gila, mana mungkin kakak setuju begitu saja. Apa jangan jangan papa ancam kak Thomas, makanya Kak Thomas menyetujuinya begitu saja.”

Leon masih saja penasaran dengan persetujuan Thomas, untuk menikah dengan rani.

“Apa mama tahu tentang perjodohan ini pa.”

Alex tersenyum mengejek sekali lagi mendengar ucapan Leon.

“Perjodohan ini mama kamu yang minta, tapi rani belum tahu jika dia akan papa jodohkan dengan Thomas.”

“Lalu kenapa papa tidak langsung berbicara dengan rani.”

“Papa yakin dia akan langsung menolaknya, jadi saran Thomas biar mereka berkenalan dulu. Dan Thomas ingin mengetahui bagaimana sikap rani saat ini, apa dia akan mau di jodohkan dengan Thomas atau tidak.”

Leon terdiam mendengar ucapan panjang alex, entah kenapa di dalam hati Leon rasanya seakan merasa kan sakit yang teramat sangat mendengar jika Thomas menerima perjodohan ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!