Seperti biasanya, setiap malam Lily akan menyiapkan makan malam untuk suaminya. Sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit, Lily membawa satu persatu masakannya yang telah jadi ke meja makan.
"Harusnya mas Dirga jam segini sudah pulang." Ucapnya melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam delapan malam. Jam pulang suaminya sebenarnya jam tujuh malam, tapi sudah beberapa hari ini Lily merasa heran karna suaminya selalu pulang telat.
Dengan pikiran positifnya, lagi-lagi Lily mengusap perutnya dan tersenyum simpul "Mungkin ayahmu sedang terjebak macet atau bisa jadi kerjaan di kantor menumpuk."
Karena merasa kelelahan, Lily memutuskan istirahat di kamar tamu. Selama masa kehamilan, Lily memang sering merasa lelah padahal sebelumnya Lily adalah wanita yang kuat. Tentu saja berkat gurunya yang dulu mengajarinya bela diri saat Lily masih berusia sepuluh tahun. Tapi setelah hamil, rasa lelah itu sangat mudah menghampirinya.
Sedangkan kamarnya berada dilantai dua, Lily sudah sangat kelelahan hingga malas untuk menaiki tangga dan memutuskan untuk istirahat di kamar tamu saja. Kamar untuk tamu memiliki beberapa kamar dan Lily memilih yang lebih dekat dengan dapur.
Saking kagetnya karna ketiduran hingga tengah malam, Lily buru-buru keluar kamar. Melihat meja makan yang berserakan, Lily sangat yakin suaminya sudah pulang. "Pasti ayahmu cemas mencari kita nak karna tidak tahu kalau kita tidur di kamar tamu hihi."
Saat hendak kelantai atas, Lily mendengar suara di ruang tamu. Lily yakin itu suaminya, tapi siapa yang menemaninya?. Karena penasaran, Lily mempercepat langkahnya ke ruang tamu.
Deg...
Di depan matanya, Lily melihat suaminya sedang bercumbu dengan seseorang yang sangat Lily kenali.
"Mas, bagaimana jika Lily tahu kalau kita selingkuh? Apalagi saat ini aku sedang hamil anak kamu mas, apa kamu akan mencampakkanku juga seperti lily?" Dengan nada manja wanita itu mengalungkan tangannya di leher suami Lily.
"Itu tidak mungkin terjadi. Bagaimanapun, aku sangat mencintaimu bahkan kamu juga mengandung darah dagingku, tidak seperti lily si wanita pelac*r itu. Mungkin saat ini, dia sedang berada di bawah Kungkungan laki-laki tua sampai lupa menyambut suaminya pulang." Balasnya membelai rambut wanita tersebut.
Dalam hati dia sangat senang karena saat selingkuhannya merengek ingin ikut pulang kerumahnya, istrinya sedang tidak di rumah. Jadi dia bebas melakukan apa saja tanpa takut diketahui istrinya.
Linda yang mendengar jawaban kekasihnya menyandarkan kepalanya di dada pria itu
"Jika Lily tahu dan memintamu untuk meninggalkanku, apa yang akan kamu lakukan mas?."
"Tentu saja aku akan menceraikannya dan menyuruhnya angkat kaki dari rumah ini hahaha. Aku juga tidak sudi melihatnya yang sangat jelek itu, sudah seperti Dugong, dekil, terlebih membesarkan anak haram yang ada dalam perutnya itu, cihh sangat menjijikkan."
Tanpa mereka sadari Lily mendengar semua apa yang mereka katakan. Dengan langkah gemetar Lily mendekati suaminya dan
PLAAKK PLAKK
"Dasar wanita mur*han, pelac*r, udik. Berani sekali kau menamparku dengan tangan kotormu itu. Cuihh!!." Pria itu yang masih berstatus suami Lily meludah tepat di wajah Lily tanpa rasa bersalah.
"Jadi selama ini kamu main di belakangku mas? apa kurangnya aku mas? Semenjak menikah, semua kebutuhan di rumah ini aku yang menanggungnya, bahkan rumah ini juga hasil dari keringatku sendiri." Teriak Lily dengan air mata bercucuran dan berbalik menghadap wanita selingkuhan suaminya.
"Dan kau Linda, kurang baik apalagi aku sama kamu? Aku membiayai pendidikanmu hingga kau lulus di universitas terkenal di negara ini, bahkan aku menyokong perusahaan keluargamu yang sudah di ambang kehancuran. Apa ini balasanmu ha?."
Linda yang tidak menerima kenyataan itu berdiri dari pangkuan kekasihnya dan mendorong Lily hingga terjatuh.
"Huh, jangan menyalahkan siapapun karna kebodohanmu sendiri Lily. Aku tak pernah memintamu untuk menyekolahkan ku, bahkan kamu membantu perusahaan keluargaku, Itu semua karna kebodohanmu yang di atas rata-rata. haha." Dengan gaya congkaknya, Linda mendekati Lily dan menamparnya.
Dengan suara yang serak karna tangisan, Lily bangkit dari duduknya berjalan mendekati suaminya dan Linda.
"Baiklah, tempat sampah dan sampah memang seharusnya selalu bersama. Aku akan mengurus surat cerai secepatnya agar kalian tidak melakukan zina lagi. Bukankah selingkuhanmu itu sedang mengandung anakmu? Haha, kamu mengatakan anak yang ku kandung ini anak haram tapi kalian tidak menyadari keadaan kalian sendiri. Setidaknya aku hamil setelah menikah bukan, lalu darimana kata haram itu berasal?" Tanya Lily pada keduanya.
Linda yang mengetahuinya kenyataan yang sebenarnya terjadi seketika tergagap.
"Ten..tentu saja anakmu haram karena anak yang kamu kandung itu dari pria lain kan. Tidak perlu di tutupi lagi, kami sudah punya buktinya."
"Bukti? bukti apa maksudmu?"
Dirga yang menyaksikan pertengkaran istri Dan selingkuhannya mendekat dan melemparkan beberapa foto ke wajah Lily.
Lily terkejut bukan main saat melihat foto dirinya sedang tidur dengan pria lain. Lily menggelengkan kepalanya karna sangat yakin dia tidak pernah melakukan hal seperti itu selain dengan suaminya.
Dengan amarah yang membuncah, Dirga mencengkram dagu Lily dengan kuat.
"Apa buktinya masih kurang jelas hah? Bahkan videonya kami juga sudah melihatnya, rupanya kau sangat liar di kasur ya. Dengan tidak tahu malunya kamu mengatakan aku main di belakang padahal kamu terlebih dahulu jual diri hingga mengandung anak h*ram."
"Mas, aku bersumpah itu bukan aku. Aku tak pernah mengkhianati pernikahan kita apalagi tidur dengan pria yang lebih tua. Mas percaya padaku ini anak kita mas, anak kamu."
"Kamu masih mau menyangkal dengan semua bukti yang ada ha?. Sekarang lebih baik kamu angkat kaki dari rumah ini karena aku sudah membalikkan nama rumah ini menjadi milikku. Bawa semua barang-barang mu jangan sampai rumahku ini kotor karena satu barangmu yang tertinggal."
Lily yang mendengar itu merasa sangat sakit dihatinya, Rumah yang ia beli dengan hasil keringatnya sendiri malah diambil oleh lelaki yang telah mengkhianatinya.
Bukan hanya mengkhianati dengan perselingkuhan, suaminya bahkan dengan tega menghina dan tidak mengakui anak yang ada dalam kandungannya.
Awalnya Lily berencana membesarkan anaknya sendiri dirumah ini saat mengetahui suaminya telah selingkuh bahkan selingkuhannya sampai hamil. Itu artinya mereka sudah tidur bersama bukan? Semua kesalahan bisa Lily maafkan selain perselingkuhan dan kdrt.
Tapi sayang ternyata rumahnya telah di alihkan oleh bajingan itu. Dengan langkah gontai, Lily menyeret kopernya yang telah ia kemas.
"Aku pasti akan balas dendam, kalian akan menderita bersama. Dan kamu Dirga, suatu saat kamu akan sangat menyesal dengan perbuatanmu ini. Saat itu terjadi, semuanya sudah terlambat."
Setelah mengatakan itu Lily pergi dari rumah impiannya dengan mata sayu dengan menyeret kopernya yang lumayan berat.
Tanpa arah dan tujuan Lily terus melangkahkan kakinya menyusuri jalan yang sepi di sertai hujan lebat.
Saat sedang berjalan dan mengelus perutnya, Lily melihat seorang kakek tua yang hendak menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri. Tanpa diduga sebuah truk melaju kearahnya, Lily melihat itu spontan berlari kearahnya dan
BRAAKKK...
Beberapa hari berlalu, akhirnya Lily tersadar setelah mengalami peristiwa yang menimpanya malam itu.
Lily mencoba menyandarkan tubuhnya.
"Uuuhhh,, Sakit sekali. Badanku rasanya sakit semua."
Lily mengingat semua yang telah menimpa dirinya, dimana sang suami tega mengkhianatinya, mengambil rumah impiannya hingga tertabrak truk karna menyelamatkan seseorang, Lily menghela nafas berat
"Huuufff.. Apa takdirku memang harus seperti ini? Saat kecil aku tidak memiliki orang tua hingga aku dewasa dan saat itu aku bertemu mas Dirga dan Linda. Mereka mengisi hari-hariku yang sepi hingga aku memutuskan untuk menikah dengan mas Dirga. Tapi siapa sangka, mereka berdua malah menghianatiku. kisah hidupku benar-benar miris."
Lily tertawa getir mengingat semua apa yang terjadi, tanpa ia sadari seseorang menghampirinya.
"Nak, akhirnya kau sadar. Aku sangat berterima kasih karena telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, andai kamu tidak menolongku mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini. Kalung ini sebagai tanda terima kasihku, maaf hanya ini yang ku punya untuk membalas kebaikanmu, ambillah nak." Ucapnya menyodorkan kalung ruby yang sangat cantik ke tangan Lily.
Lily terpaku saat melihat kalung yang sangat indah berada dalam genggaman tangannya,
dia sangat menyukai kalung itu hingga sebuah senyuman terlihat di bibirnya. Saat mengalihkan pandanganya ke depan, dia terkejut mendengar ucapan kakek itu.
"Dan aku juga minta maaf karena menyelamatkanku kamu sampai kehilangan anakmu, maaf karena menyelamatkanku kamu sampai keguguran. Aku benar-benar sangat minta maaf nak." Lirih sang kakek tua sambil menitikkan air matanya.
Lily yang mendengar itu benar-benar sangat syok dan merasa dunianya berputar-putar, pandangannya seketika gelap.
Hingga malam tiba Lily akhirnya terbangun. Meski kesialan terus menerus menimpanya, Lily berusaha untuk tabah. Lily yakin suatu saat kesialannya akan terbalas menjadi kebahagiaan suatu hari nanti.
Setelah berpamitan pada kakek tua, Lily memutuskan menjual cincin nikahnya dan mencari rumah kontrakan yang minimalis. Untung saja cincin nikahnya masih ia pakai saat keluar dari rumah jadi untuk beberapa bulan ke depan masih ada pegangan sebelum mendapatkan pekerjaan.
Lily mempercepat langkahnya takut toko emas tutup, apalagi saat ini sudah malam. Biasanya toko emas kebanyakan tutup sore hari, tapi Lily berharap menemukan satu toko yang masih buka agar bisa menjual cincinnya.
........
Setelah berjalan agak jauh, Lily tiba di dekat desa yang lampunya remang-remang. Melihat sekitarnya dan menemukan beberapa toko emas yang hampir tutup, Lily buru-buru menghampirinya.
"Permisi, apa masih buka? Saya hendak menjual emas."
Pria yang ditanyainya memperhatikan Lily sebelum menganggukkan kepalanya. Diapun mengajak Lily masuk dan berbicara dengan bosnya.
"Maaf bos, ada tamu yang mau menjual emasnya." Ucapnya menunjuk Lily yang sedang menghampiri mereka.
Sang bos menilainya dari ujung kepala hingga kaki dan mempersilahkannya untuk duduk.
"Baiklah emas apa yang hendak anda jual, apa boleh saya lihat?"
Lily yang ditanya melepaskan cincin yang dipakainya dan menyodorkannya ke hadapan bos tersebut
"Saya ingin menjual cincin saya dan ini notanya."
Bos itu menerima dan mengecek keaslian cincin itu lalu melihat nota pembelian Lily. Sambil mengangguk-anggukkan kepala dia berkata dengan jelas.
"Cincin emas ini memiliki berlian kecil di tengahnya, tapi karna emas sedang turun saat ini saya hanya mampu membelinya dengan harga dua ratus limapuluh juta. Apa anda yakin ingin menjualnya?"
Setelah berfikir beberapa menit, Lily setuju dengan harga tersebut walaupun harganya sangat jauh. Lily menerima uangnya lalu meninggalkan toko emas itu.
Karna lupa makan malam di rumah kakek tua tadi, Lily singgah dulu di warung makan sebelum mencari kontrakan. Setelah kenyang Lily membayar makanannya sekalian bertanya dimana rumah kontrakan terdekat pada pemilik warung.
Lily berterimakasih dan berlalu pergi kearah yang di tunjukkan pemilik warung, dimana rumah kontrakan itu berada. Setelah berjalan beberapa menit Lily melihat rumah kecil yang dikontrakkan lalu menghubungi nomor yang tertera didepan pagar.
Tidak butuh waktu lama sang pemilik rumah datang dan menyerahkan kuncinya. Sebenernya pemilik rumah ingin menjual rumahnya karna hendak pindah ke kota bersama anaknya, tapi karna harganya yang mahal sampai saat ini rumahnya belum laku.
Sebelum pemilik rumah pergi, ia menitipkan beberapa kue hasil buatannya sendiri dan meninggalkan Lily seorang diri.
Lily membawa kopernya masuk kedalam rumah dan memilih kamar yang akan dia tempati. Setelah menetapkan pilihannya dikamar terluas diantara ketiganya, Lily merebahkan tubuhnya di kasur yang sedikit keras.
"kalung ini sangat indah, aku sangat menyukainya." Ucapnya tersenyum saat mengelus permukaan kalung ruby itu tanpa dia sadari jarinya tergores mengeluarkan setetes darah dan hilang saat menyentuh permukaan kalungnya.
Lily merasa pandangannya sangat silau lalu membuka matanya secara perlahan.
"Tunggu, dimana ini? Aku siapa? Apa yang terjadi?" Saat Lily sedang kebingungan, sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya.
DING..
[PEMASANGAN SISTEM SEDANG DI PROSES, HITUNGAN MUNDUR DIMULAI 10...9...8..7......]
DING..
[PEMASANGAN SELESAI. SELAMAT DATANG DI SISTEM PERJALANAN WAKTU, AKU ADALAH SISTEM YANG AKAN MEMANDUMU UNTUK MENJELAJAH DUNIA HOST]
"Aaaa... Siapa kamu? Apa maksudmu dengan sistem? Aa..apakah kamu sistem seperti di novel-novel yang sering aku baca?" Cecar Lily gugup karna merasa sedikit ketakutan setelah mendengar suara tanpa sosok itu.
DING..
[Bisa dibilang seperti itu host]
Lagi-lagi Lily terkejut bukan main, penyebabnya bukan karna jawaban sistem tapi karna pemberitahuan yang tiba-tiba membuatnya terlonjak kaget.
"Wahh benarkah, apakah ini balasan dari semua derita yang ku alami? Baiklah jika ada sistem berarti ada misi kan? Tapi sebelum itu, bisakah kata Ding dihilangkan? suara itu membuatku hampir serangan jantung." Tanya Lily pada suara tak berwujud yang akan kita panggil dengan sistem.
DING..
[SESUAI KEINGINAN HOST. PROSES MENGHILANGKAN DING DI MULAI 10%...30%...55%....98%...100%.. SELESAI..]
"Nah begini kan enak, lalu sistem apakah ada hadiah pertemuan pertama? hehe, seperti yang sering kubaca, jika punya sistem akan ada hadiah pertemuan." Tanya Lily
[BENAR HOST, ANDA MEMILIKI DUA KALI UNDIAN BERPUTAR. APA ANDA INGIN MEMAINKANNYA?]
"Tentu saja mau. Ayo tunjukkan hadiah apa yang akan kamu berikan." Ucap Lily senang sambil menggosok tangannya.
[SELAMAT HOST ANDA MENDAPATKAN SKILL BERMAIN SAHAM TINGKAT KAISAR, APA HOST INGIN MEMASANGNYA SEKARANG?]
"Main saham? tingkat kaisar? Ini hadiah pertemuan yang sangat bagus hahaha. Sistem pasang sekarang."
[PEMASANGAN SKILL DI MULAI.. 10%...35%...80%..100%.. SELESAI, SKILL BERMAIN SAHAM TINGKAT KAISAR SUDAH TERPASANG]
Dengan terengah-engah Lily menarik nafasnya dalam-dalam saat banyak hal yang masuk dalam otaknya secara tiba-tiba
"Sistem, kenapa kamu tidak bilang kalau pemasangannya sangat sakit. Huh hampir saja otakku meledak."
[HOST TIDAK BERTANYA]
"A...apa? benar-benar tidak setia kawan. Hm baiklah tunjukkan hadiah keduanya."
[SELAMAT HOST ANDA MENDAPATKAN SATU PIL SEPERTI TERLAHIR KEMBALI]
Tiba-tiba muncul sebuah botol giok di telapak tangannya. Lily melihat pil berwarna coklat lalu menciumnya.
"Aromanya sangat harum. Sistem apa maksudnya terlahir kembali?"
............
Jangan lupa like dan sarannya ya guys. Jika ada kesalahan kata mohon di maafkan di novel perdana saya ini.
"Jadi apa maksudnya terlahir kembali?" Tanya Lily penasaran.
[PIL SEPERTI TERLAHIR KEMBALI ADALAH PIL YANG DAPAT MEMBUAT ORANG YANG MEMINUMNYA SEPERTI TERLAHIR KEMBALI. BISA DI DIBILANG SEPERTI BAYI YANG BARU LAHIR KE DUNIA, TAPI HOST TENANG SAJA ANDA TIDAK AKAN KEMBALI MENGECIL SEPERTI BAYI. SISTEM JUGA MENGINGATKAN JIKA INGIN MEMINUM PIL INI HOST HARUS SIAP MERASAKAN RASA SAKIT SELAMA SATU JAM.]
Lily membuka matanya lebar saat sistem mengatakan rasa sakit yang harus ia tahan selama sejam, bukankah ini sama saja membunuh secara perlahan.
Tapi mengingat hasil yang akan ia terima, Lily memutuskan meminum pil yang ada dalam genggamannya.
"Aaaaaakkkkhhh... Sakittttt, kamu tidak bilang ka...kaaalau tulang seperti di hancurkan.. Aaahhhhh toolloongg.."
Merasakan penderitaan yang teramat sakit, Lily hampir kehilangan kesadarannya andai tak ada sistem yang mengingatkan jika saat proses di mulai harus dalam keadaan sadar, jika tidak akan berakibat fatal.
Setelah beberapa saat, akhirnya Lily berhasil melalui rasa sakit dan digantikan oleh rasa yang hangat dalam tubuhnya.
"Astaga aku hampir mati. Lebih baik aku mandi terlebih dahulu sebelum kotoran ini semakin melekat baunya." Ucap Lily saat melihat tubuhnya sudah seperti habis berendam dalam lumpur.
[LEBIH BAIK HOST MANDI DI AIR TERJUN DEKAT POHON BESAR YANG ADA DIDEPAN HOST, NANTI HOST AKAN SEMAKIN TERKEJUT DENGAN HASILNYA.]
Tanpa banyak tanya, Lily berjalan mendekati pohon besar yang sangat hijau. Sejenak Lily terpaku, ternyata di belakang pohon itu bukan hanya ada air terjun yang jernih saja tetapi ada dua kolam dengan ukuran yang berbeda.
"Sistem kenapa kolam yang satunya kecil tetapi sangat harum dan warna airnya seperti susu? selain warnanya apakah ada yang berbeda dari kolam ini dengan kolam air terjun?" Tanya Lily yang sangat penasaran.
[TENTU SAJA BERBEDA HOST. KOLAM AIR TERJUN BISA HOST GUNAKAN UNTUK MANDI ATAU BERENDAM, SEDANGKAN KOLAM YANG KECIL ADALAH MATA AIR AJAIB. PENYAKIT APAPUN BISA DISEMBUHKAN ASAL YANG DITOLONG MASIH BERNAFAS DAN JIKA YANG DI TOLONG SUDAH MATI, HOST MASIH BISA MENOLONGNYA ASAL BELUM LEWAT SATU JAM SETELAH KEMATIAN]
Jawaban sistem membuat Lily tercengang, bukankah air ini sudah seperti melawan takdir? Bahkan yang mati masih bisa bangkit.
Tidak ingin ambil pusing, lilypun membuka satu persatu pakaiannya dan memasuki kolam air terjun.
"Aahh segarnya, ini baru hidup." Gumam Lily.
Beberapa menit berlalu Lily menyudahi aktivitas mandinya dan ingin menggunakan kembali pakaian sebelumnya.
[APAKAH HOST AKAN MENGGUNAKAN KEMBALI PAKAIAN KOTOR ITU? LEBIH BAIK HOST BELI SAJA PADA SISTEM, PAKAIAN APAPUN ADA BAHKAN YANG TIDAK ADA DI DUNIA INI JUGA ADA.]
Jelas sistem pada Lily yang membuat Lily meletakkan kembali pakaiannya.
"Bagaimana cara belinya sistem?, apa kamu juga menggunakan uang saat berdagang seperti manusia?" Tanya Lily pada sistem.
[TENTU SAJA TIDAK, KAMU HANYA PERLU MENUKAR POIN UNTUK BELANJA. POIN AKAN KAMU DAPATKAN SETELAH MENYELESAIKAN MISI, TAPI KARNA INI ADALAH PERTEMUAN PERTAMA DENGAN SISTEM, HOST MEMILIKI 100 POIN. UNTUK MELIHAT POIN HOST TINGGAL MENYEBUTKAN STATUS MAKA LAYAR AKAN OTOMATIS MUNCUL DI HADAPAN HOST]
Mendengar jawaban sistem yang panjang kali lebar itu Lily tanpa ragu mengatakan status, bukan karena apanya tapi Lily sudah menggigil kedinginan.
Layar biru transparan muncul dihadapannya membuatnya hampir stop jantung, padahal sistem sudah mengingatkannya jadi jangan salahkan sistem.
...STATUS...
Nama: Lilywhite
Umur: 22 Tahun
Kecantikan: 10/10
Kecerdasan: 8/10
Kekuatan: 8/10
Skill: - Bermain saham tingkat kaisar
Kekayaan: 200.000.000
Poin: 100/°°°
Toko sistem: Level 1
Misi: Belum ada
"Hm baiklah sistem buka toko."
Setelah memilih baju yang dinginkan, Lily langsung membeli dan menggunakannya.
"Ohya sistem, kenapa penampilanku 10 sedangkan kecerdasanku 8? Apa aku secantik itu? Tapi percuma cantik jika bodoh." Sungutnya
[HOST TIDAK BODOH, HANYA SAJA ANGKA 8 ADALAH ANGKA TERTINGGI DI DUNIA MANAPUN. DIATAS ANGKA 8 BERARTI SUDAH DILUAR NALAR, HOST BISA BAYANGKAN SENDIRI.]
"Wah benarkah?. Itu artinya kecantikanku di atas rata-rata manusia yang ada di dunia? Haha benar-benar diluar nalar." Ucap Lily terkekeh setelah mendengar penuturan sistem.
"hm oke sistem, bagaimana cara keluar dari tempat ini." Tanya Lily
[HOST HANYA PERLU MENGATAKAN KELUAR ATAU HOST BISA MEMBAYANGKAN TEMPAT HOST SEBELUMNYA.]
"Baiklah, keluar."
Lily tercengang dengan kejadian ini, Lily merasa seperti mimpi. Bagaimana tidak, Lily sudah terlalu lama di tempat tadi tapi saat ini suasana masih sama bahkan saat melirik jamnya diatas nakas.
[HOST TIDAK PERLU BINGUNG, SATU HARI DI RUANG DIMENSI BERARTI SATU JAM DI DUNIA INI]
"Benarkah? Pantas saja suasana masih sama ternyata hanya beberapa menit berlalu. Lebih baik aku istirahat dulu sebelum menyambut hari esok, selamat malam sistem."
...****************...
Keesokan harinya, Lily dikejutkan oleh pemberitahuan sistem. Bahkan nyawanya yang tadinya masih nyasar entah kemana tiba-tiba kembali.
Dengan malas Lily duduk dan membuka matanya.
"Sistem, setidaknya biarkan aku istirahat lima menit lagi, kenapa kamu sangat jahat membangunkan orang seperti ini?" Tanya Lily dengan mulut manyun.
[MAAF HOST, INI ADALAH HARI PERTAMA HOST MELAKUKAN MISI. SISTEM HANYA SEDANG BERSEMANGAT.]
"Huff ternyata kamu juga punya emosi ya. Tapi sebelum itu, bagaimana jika aku memberimu nama, Apa kamu mau?" Tanya Lily.
[TENTU SAJA MAU, TERIMAKASIH HOST]
"Ekhemm, Oke sekarang namamu jadi Loly saja bagaimana? Aku Lily dan kamu Loly, bukankah terdengar seperti saudara hehe." Ucap Lily dengan cengengesan.
[LOLY..... SISTEM SUKA. SEKARANG NAMA SISTEM ADALAH LOLY, KARENA HOST MEMBERI NAMA LOLY DENGAN TULUS, LOLY MEMBERI SATU KALI UNDIAN UNTUK HOST]
"Hanya memberi nama juga dapat hadiah. Bagaimana jika aku mengganti namamu lagi biar aku mendapatkan hadiah."
[PERMINTAAN DITOLAK, HOST TIDAK TULUS]
"Huh langsung ditolak, dasar pelit. Hmm, sekarang buka undiannya Loly."
[SELAMAT HOST MENDAPATKAN MOBIL ROLLS-ROYCE DROPTAIL, MOBIL ANDA SUDAH ADA DI DEPAN RUMAH BESERTA SURAT-SURATNYA]
Lily terkejut saat mengetahui hadiah yang didapatnya dari sistem adalah mobil termahal di dunia saat ini, sistem sungguh sangat baik.
Setelah melihat mobilnya, Lily buru-buru mandi lalu sarapan. Beberapa jam berlalu, Lily bertanya misi apa yang harus ia lakukan hari ini.
[MISI HOST ADALAH BERMAIN SAHAM HINGGA HOST MENGHASILKAN UANG SEJUMLAH 50 JUTA. MISI SAAT INI SEDANG BERLANGSUNG DAN AKAN BERAKHIR DALAM WAKTU 3 JAM, SEBAIKNYA HOST SEGERA MELAKUKANYA KARENA JIKA TIDAK, HOST AKAN DAPAT HUKUMAN.]
Setelah mendengar Loly menyebut kata hukuman, Lily buru-buru mengambil laptopnya yang sudah lama tidak ia gunakan.
Karena sudah mendapat skill dari sistem, semuanya berjalan dengan mudah. Lily berhasil mendapatkan uang lebih dari 50 juta dari hasil bermain sahamnya.
[MISI SELESAI. SELAMAT HOST MENDAPATKAN 2 ANGKA KECERDASAN DAN SKILL BERTARUNG TINGKAT KAISAR. MOHON HOST UNTUK BERSIAP MENAHAN RASA SAKIT SAAT PEMASANGAN SKILL. PEMASANGAN DI MULAI.. 1%....35%....55%....89%....91%...100%.... PEMASANGAN SELESAI]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!