UNTUK PEMBACA BARU, HARUS BACA DULU TAKDIR TERTINGGI 1 DI PROFIL AUTHOR...
XIAO YUAN :
Dunia Surgawi Besar sangatlah luas bahkan dapat dikatakan tak terhingga, terdiri dari ribuan daratan besar atau bahkan daratan raksasa yang dikenal sebagai benua utama.
Di wilayah tanpa hingga di selatan dunia Surgawi Besar, daratan Surgawi selatan adalah induk dari segala daratan yang ada di sana dan lima sekte besar adalah kekuatan terbesar yang hampir tak pernah ada yang dapat naik untuk menyaingi kekuatan mereka di daratan Surgawi selatan.
Mereka adalah pengelola dari ribuan daratan yang lebih kecil yang ada di sekitar daratan utama dan setiap sepuluh tahun sekali mereka mengadakan sebuah kompetisi untuk memilih dan memilah bakat hebat yang tersembunyi di berbagai daratan.
Kompetisi ini dinamakan sebagai Kompetisi Seribu Benua yang diadakan di sebuah dimensi kuno yang diciptakan oleh para leluhur lima sekte. Di sana ada berbagai macam harta kuno dan intensitas energi spiritual yang jauh lebih murni daripada yang ada di setiap daratan kecil.
Tapi, meskipun dihadapkan pada harta-harta yang tak terhitung jumlahnya, semangat dan fokus setiap peserta tentunya di tujukan untuk memasuki lima sekte besar. Karena nantinya untuk para jenius yang dianggap layak akan di beri kesempatan untuk memilih ataupun dipilih untuk memasuki salah satu dari lima sekte besar.
Karena alasan-alasan inilah para jenius akan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kekuatan mereka dan memperoleh hasil terbaik dalam kompetisi besar ini. Tentunya Kekaisaran-kekaisaran akan berusaha sekuat tenaga untuk mendukung jenius mereka karena nantinya Kekaisaran mereka akan mendapatkan bantuan ataupun perlindungan dari sekte yang menjadi tempat berlabuh jenius muda mereka.
Di sebuah wilayah hutan yang terlihat gersang, sebuah cahaya emas turun dari langit namun akhirnya menghilang dan menyisakan lima sosok pemuda yang berdiri melayang di udara.
Kelima sosok ini adalah pangeran Qin Huang, Ling Taishang, Ao Yan, Fang Jian dan Xiao Yuan yang menjadi perwakilan dari Kekaisaran Qin dalam kompetisi seribu benua. Hutan yang gersang ini juga merupakan wilayah di dalam dimensi kuno yang menjadi tempat berlangsungnya kompetisi seribu benua.
Maju beberapa langkah di tengah udara kosong, pangeran Qin Huang melihat ke sekitarnya dan memastikan keadaan lingkungan sekitarnya. "Tampaknya kita berada di tempat yang agak jauh dari titik pertemuan..." Ucap pangeran Qin Huang setelah dirinya tidak dapat merasakan keberadaan manusia dalam cakupan area yang cukup luas.
"Sekarang, apa yang harus kita lakukan?..." Fang Jian juga mulai menyebarkan kekuatannya dan merasa memang tidak ada satu manusia pun di dekat mereka.
Pangeran Qin Huang mengeluarkan secarik kertas dari dalam kantung KongJian miliknya dan mulai membuka kertas tersebut untuk melihat informasi di dalamnya. "Jika yang dikatakan oleh tuan utusan benar, maka kita saat ini berada di wilayah barat dari dimensi kuno. Menurut peta, kota Yunxia adalah yang terdekat seharusnya tak jauh dari sini..." Ucap Pangeran Qin Huang saat matanya dengan tenang menyapu gambar peta luas yang ada di permukaan kertas.
Saat beberapa diantara mereka tampak begitu gugup dalam langkah pertama di kompetisi super ini, Xiao Yuan tampak masih menampakkan wajahnya yang benar-benar menghargai kehebatan dari dimensi kuno. "Wah, energi spiritual disini benar-benar kaya..." Xiao Yuan mengangkat tangannya dan mencoba untuk merasakan intensitas energi spiritual yang mengalir di udara.
Tapi, saat dirinya dengan tenang masih menghirup udara segar yang kaya akan energi spiritual, Xiao Yuan dapat merasakan ledakan energi yang sangat kuat di belakangnya.
Bang!!
Sebuah tembakan energi berwarna emas menembak tubuh Xiao Yuan dan meledak. Tapi, setelah ledakan itu menghilang, tubuh Xiao Yuan masih terlihat baik-baik saja dan terlihat bahwa kekuatan guntur dari fisik guntur suci miliknya mulai mengamuk saat dirinya menatap sang pelaku dengan tatapan dingin.
"Ling Taishang! Apa yang kau lakukan?!..." Pangeran Qin Huang berkata dengan keras setelah mengetahui bahwa serangan barusan berasal dari Ling Taishang. Semua mata kini tertuju pada Ling Taishang dan dirinya hanya tersenyum dengan dingin.
"Cih, kalian pikir apa lagi yang ku lakukan?..." Ling Taishang menatap pangeran Qin Huang dengan jijik dan tak memikirkan penghormatan yang selama ini ia berikan padanya.
Ling Taishang kemudian memalingkan wajahnya dan menatap Xiao Yuan di kejauhan untuk memulai niatnya yang sebenarnya. "Xiao Yuan, ayo selesaikan dendam kita disini..." Ling Taishang menatap Xiao Yuan dengan dingin dan melontarkan tantangannya.
Xiao Yuan tak menjawab, sebaliknya ia malah membuat petir di tubuhnya semakin mengamuk dan menyambar ke segala arah sebagai reaksi atas kemarahannya.
"Pangeran dan yang lain, minggir lah. Aku dan dia memang tidak bisa hidup di dunia yang sama..." Ucap Xiao Yuan dan semua sosok yang tidak bertarung hanya dapat menurut dan menjauh dari tempat tersebut.
Kini, hanya tersisa Xiao Yuan dan Ling Taishang yang berdiri di langit yang tinggi di tengah udara kosong yang terlihat agak gelap karena memang waktu telah menunjukkan sore hari.
"Jadi kau benar-benar tidak sabar untuk melakukan ini ya? Baiklah, aku akan memberikan kematian yang pasti untukmu!..." Xiao Yuan mengeluarkan tombak emas di tangannya dan petir jingga mulai datang dan menyelimutinya.
"Membunuhku? Aku ingin lihat apakah kau memang bisa melakukannya?!..." Ling Taishang mengamuk sekali lagi dan mengeluarkan sebuah pedang yang mulai ia pegang dengan erat.
Bang! Bang! Bang!
Tanpa aba-aba apapun kedua musuh bebuyutan ini telah menghilang dari tempatnya masing-masing dan mulai menyerang dengan kecepatan yang gila di langit yang bergetar. Kecepatan mereka bahkan hampir tidak dapat diikuti oleh mata ketiga orang yang menyaksikan hingga hanya menyisakan jejak dua kilat yang saling bersaing di langit.
"Pedang Lingjian! Sembilan Tebasan Membelah Gunung!..."
Energi emas muncul dan bersinar di bilah pedang Ling Taishang sebelum Ling Taishang terlihat menebas ke arah Xiao Yuan dan memunculkan sembilan tebasan pedang berwarna emas ke arah Xiao Yuan.
Bang! Bang! Bang!
Xiao Yuan menahan seluruh serangan Ling Taishang dengan mudah menggunakan artefak spiritual kelas langit miliknya dan kembali maju untuk menerjang Ling Taishang bersama dengan guntur jingganya yang mengamuk.
Jejak kilat jingga kini memenuhi langit dan memunculkan sosok naga jingga yang terbentuk oleh kekuatan petir jingga yang memadat.
"Naga Petir Jingga!..."
Xiao Yuan dengan cepat memajukan tombaknya dan membuat naga yang menyelimutinya meraung dan terbang dengan indah ke arah Ling Taishang yang telah bersiap.
Duarr!!!
Naga jingga meledak dan menciptakan udara kosong yang berasap di tempat Ling Taishang. Kemudian, Ling Taishang yang tidak terluka menembus asap tebal dan melesat ke arah Xiao Yuan dengan pedangnya yang telah memancarkan kekuatan ganas.
"Hiahh!..."
Ling Taishang memajukan pedangnya dan memunculkan belasan jejak energi emas yang tajam. Kesemua energi emas ini kemudian mengikuti gerakan Ling Taishang dan bersiap untuk menusuk Xiao Yuan di depannya.
"Segel Keajaiban Bintang Tingkat Enam!..."
Xiao Yuan membentuk segel tangan di depan dadanya dan memajukannya dengan cepat saat belasan sinar tajam telah berada di depannya.
Bang!!
Belasan sinar emas yang tajam segera diusir oleh lingkaran segel ungu bersama dengan Ling Taishang yang telah di pukul mundur sejauh mungkin. Berkat serangan tersebut juga Ling Taishang terlihat mendapatkan beberapa luka di tubuhnya dan jejak darah bercucuran di beberapa bagian tubuhnya.
"Seni beladiri ini..." Ling Taishang terlihat marah ketika menyadari bahwa seni beladiri yang di gunakan oleh Xiao Yuan barusan adalah seni beladiri yang sama dengan yang di gunakannya untuk bisa kabur dari Ling Taishang di makam ahli kesengsaraan dulu.
Ling Taishang dengan marah mulai menyimpan pedangnya dan mengeluarkan energi yang sangat kuat dari dalam tubuhnya. Energi emas yang gelap akhirnya berkumpul di kedua tangannya yang menyatu dan langit memberikan reaksi yang aneh.
Langit kini tampak bergetar dan bergemuruh dengan awan emas gelap yang berkumpul di area luas di atas kepala Ling Taishang. Selanjutnya, awan gelap mulai berputar dengan energi yang mengerikan hingga membentuk sebuah tangan raksasa.
"Seni beladiri suci, Tangan Awan Surgawi!..."
Tangan raksasa di langit mulai bergerak ketika energi di tangan kanan Ling Taishang mulai bergejolak dan membuat udara kosong di sekitarnya mulai bergoncang dengan kuat.
"Heh, ingin pamer?..." Xiao Yuan mendengus pelan saat musuh di depannya mulai mengeluarkan serangan pamungkas.
Xiao Yuan kemudian dengan tenang menutup matanya dan menarik nafas panjang. Ia kini mulai membentuk segel tangan sebelum dirinya mengangkat tangan dan mengarahkan jari telunjuknya ke arah langit di atas kepalanya.
Berbeda dengan pada saat di dalam situs peninggalan sekte kuno, energi yang berkumpul di atas kepala Xiao Yuan saat ini bukan lagi energi emas gelap, tapi telah berubah menjadi energi merah jingga yang tampak ingin menghancurkan seluruh dunia. Tampaknya seni beladirinya telah mencapai level selanjutnya dan berkembang menjadi lebih kuat.
"Seni beladiri suci, Kehendak Seribu Pertarungan : Jari Penghancur Dunia!..."
Di langit, sebuah lorong raksasa muncul dengan kekosongan tanpa batas. Kemudian sebuah jari raksasa berwarna merah jingga mulai muncul dan turun untuk mengguncang dan menghancurkan dunia.
Bang!!!
Dengan waktu yang singkat kedua bentuk seni beladiri suci telah berbenturan di langit dan menciptakan fenomena yang mengerikan.
Udara kosong bergetar dan pepohonan di bawah mereka hampir musnah akibat gelombang yang tersebar dari benturan dua kekuatan yang sangat hebat ini.
"Hancurkan!..."
Xiao Yuan mengepalkan tangannya saat jari merah jingga miliknya telah berbenturan dengan tangan awan surgawi milik Ling Taishang.
Bang!!!!
Ledakan yang super dahsyat terjadi di udara dan menciptakan kehancuran yang luar biasa. Di langit, awan telah di sapu bersih dan menyisakan langit yang bersih. Di daratan, deretan pepohonan telah menghilang dan di gantikan oleh kehancuran yang akan membuat siapapun yang melihatnya akan tertegun.
Setelah efek ledakan di langit telah menghilang, ketiga orang yang menyaksikan di kejauhan akhirnya dapat melihat keberadaan Xiao Yuan dan Ling Taishang.
Di tempatnya, Xiao Yuan berdiri dengan nafas yang terengah-engah dan tangannya yang telah terluka parah dengan darah yang bercucuran. Dirinya dengan dingin melihat ke arah Ling Taishang yang keadaannya terlihat lebih mengerikan daripada dirinya.
Di tempat Ling Taishang, terlihat bahwa keadaannya cukup mengerikan dengan tangan kanannya yang telah hancur dan banyak luka lainnya di tubuhnya yang lain. Selain itu, dirinya juga telah memuntahkan banyak darah akibat luka dalam yang ia terima.
Ia kini menghapus darah di bibirnya dan menatap Xiao Yuan dengan kejam. Ada perasaan tidak terima dalam dirinya karena Xiao Yuan yang dulunya ia pandang remeh kini memiliki kekuatan yang telah melampaui dirinya.
"Aku tidak dapat menerimanya, tidak bisa..." Ling Taishang bergumam pelan dengan marah dan mulai bangkit. Tapi ia kemudian melihat keadaan tubuhnya yang sudah tidak memungkinkan untuk terus bertarung.
"Cih..." Ling Taishang dengan marah berdecak dan kembali menatap Xiao Yuan dengan dingin.
Ia kemudian mendengus sombong sebelum ia mulai berbalik membelakangi Xiao Yuan. "Aku akan datang mencarimu lagi nanti..." Ling Taishang berkata dengan dingin saat ia melirik ke arah Xiao Yuan dan mulai mengambil ancang-ancang untuk pergi.
"Ingin pergi? Apakah aku telah menyetujuinya?..." Jauh di belakang, Xiao Yuan berkata dengan dingin saat melihat Ling Taishang yang dengan mudahnya ingin melangkah pergi saat keduanya telah memutuskan untuk saling membunuh di sini.
Mendengar penolakan dari Xiao Yuan, Ling Taishang sangat ingin berbalik dan membalas perkataan itu, tapi kondisi tubuhnya tidak memiliki tempat untuk melakukan itu. Sebaliknya, Ling Taishang dengan menahan rasa malu mulai membiarkan harga dirinya terluka dan melesat untuk pergi.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu?!..." Xiao Yuan dengan cepat memegang tombak di tangan kirinya dan mengalirkan kekuatan petir jingga di sana.
Dengan ancang-ancang yang kokoh, Xiao Yuan langsung melemparkan tombaknya ke arah Ling Taishang jauh di depan.
Bang!!!
Tombak tersebut berhasil mengenai Ling Taishang dan menciptakan sebuah ledakan yang kuat. Dengan cepat, Xiao Yuan melesat untuk menyusul ke tempat Ling Taishang.
Tapi, saat dirinya sampai disana ia tak dapat menemukan keberadaan dari Ling Taishang. Sebaliknya, tombaknya hanya tertancap pada sebuah zirah yang telah rusak tanpa mengandung energi apapun.
"Apa-apaan ini?..." Xiao Yuan dengan marah mencabut tombaknya dan bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Itu adalah Zirah Pelindung Jiwa..." Jian Yin muncul di sebelah Xiao Yuan dan ikut melihat ke arah zirah rusak yang melayang di udara.
"Zirah Pelindung Jiwa?..." Xiao Yuan sedikit penasaran dengan barang yang dikatakan Jian Yin.
Jian Yin mengangguk. "Benar. Itu adalah sebuah artefak spiritual tingkat bumi yang dapat melindungi nyawa dari sang pemakainya. Saat nyawa dari si pemakai benar-benar telah di ujung tanduk, maka zirah ini akan aktif dan melemparkan tubuh si pemakai sejauh mungkin tanpa dapat disadari oleh lawan. Tapi zirah pelindung jiwa harusnya hanya ada di daratan utama, apakah Ling Taishang ini memiliki hubungan dengan seseorang di daratan utama?..."
Mendengar penjelasan Jian Yin, Xiao Yuan akhirnya paham mengapa serangan terakhirnya bisa tidak berefek pada Ling Taishang dan keberadaan zirah yang rusak juga menjelaskan segalanya.
Setelah semuanya menjadi jelas, Xiao Yuan hanya dapat menghela nafasnya dan berbalik untuk menemui ketiga rekannya yang lain.
"Saudara Xiao, kau tidak apa-apa?..." Fang Jian terlihat khawatir dan langsung bertanya saat Xiao Yuan telah sampai di tempat mereka.
Xiao Yuan mengangguk. "Aku tidak apa-apa. Hanya tanganku yang terluka..." Ucap Xiao Yuan saat dirinya mulai menunjukkan luka di tangannya.
Xiao Yuan lalu menoleh ke arah pangeran Qin Huang untuk memastikan kebenaran dan rasa penasarannya akan keberadaan zirah pelindung jiwa tadi.
"Pangeran..." Xiao Yuan memanggil dan pangeran Qin Huang langsung melihat ke arahnya. "Apakah Ling Taishang memiliki hubungan dengan seseorang di daratan utama?..." Xiao Yuan bertanya dengan nada yang serius.
Menyikapi pertanyaan serius dari Xiao Yuan, pangeran Qin Huang mulai mengangguk pelan. "Benar, dia memiliki hubungan dengan seseorang di benua utama, tepatnya kakaknya adalah murid dari salah satu sekte besar..."
"Kakaknya?..." Xiao Yuan tertegun mendengar fakta ini, ia tak menyangka bahwa ada anggota klan Ling yang menjadi murid dari lima sekte besar. Dalam hal ini, jika ia ingin membalas dendam, maka ia harus memikirkannya dengan matang.
"Pada kompetisi Seribu Benua sepuluh tahun yang lalu, kita juga mengirim perwakilan. Diantara lima perwakilan, ada dua orang yang berhasil menarik perhatian dari lima sekte besar, salah satunya adalah Ling Zhutian, kakak dari Ling Taishang..." Pangeran Qin Huang kembali melanjutkan.
Xiao Yuan menaikkan alisnya. "Lalu siapa orang yang kedua?..." Ia tampak penasaran dengan tokoh yang tidak di sebutkan, namun pangeran Qin Huang menggeleng.
"Aku tidak tahu. Dia adalah jenius yang tiba-tiba terkenal setelah memasuki situs peninggalan sekte kuno di tahun itu..."
Mendengar ini, daripada penasaran dan memikirkan tentang Ling Zhutian, Xiao Yuan kini sangat penasaran dengan sang jenius yang dikatakan oleh pangeran Qin Huang.
"Karena masalah disini telah terselesaikan, ayo kita pergi ke kota Yunxia..." Pangeran Qin Huang melihat semua orang dan mengeluarkan pendapatnya.
Semua orang tampak mengangguk setuju kecuali Xiao Yuan yang terlihat menggeleng pelan. "Semuanya, maafkan aku. Aku memiliki masalah dengan Ling Taishang dan aku takut itu akan membuat kalian terseret nantinya. Jadi aku akan mengambil arah yang berbeda dan berpisah dengan kalian..." Xiao Yuan mengutarakan pendapatnya. Selain alasan yang ia sebutkan, ia juga berniat untuk mencari keberadaan dari Ling Taishang karena akan merepotkan jika ia berhasil memasuki lima sekte besar dan bergabung dengan kakaknya.
"Saudara Xiao, kau yakin?..." Fang Jian di sebelah Xiao Yuan terlihat khawatir dengan keputusan Xiao Yuan, tapi Xiao Yuan dengan tersenyum mengangguk.
Melihat bahwa keputusan Xiao Yuan yang sudah bulat, pangeran Qin Huang menghela nafasnya karena dengan berat hati ia harus melepas salah satu rekannya lagi. "Baiklah, jika kau sudah yakin dengan keputusan mu, maka aku tidak dapat memaksamu..."
Xiao Yuan kemudian mengeluarkan senyuman hangat sebagai perpisahan dan menangkupkan tangannya di depan dada. "Baiklah, semuanya, aku pergi..." Ucap Xiao Yuan dan melesat ke arah yang sebelumnya ingin di tuju oleh Ling Taishang.
Keesokan harinya.
Setelah terbang untuk menemukan kota titik pertemuan yang ada di arah yang ia tuju, Xiao Yuan akhirnya telah sampai di sebuah kota yang cukup besar yang bernama kota Jiuyan. Kota ini sudah di kuasai oleh sebuah kelompok yang berasal dari Kekaisaran Batu Suci yang merupakan Kekaisaran dengan tingkatan yang lebih tinggi dan lebih kuat dari Kekaisaran Qin.
Di Kompetisi Perang Seribu Benua ini, para Kekaisaran atau daratan tingkat tinggi akan diberikan kesempatan untuk memulai lebih dahulu daripada para Kekaisaran yang lebih rendah. Misalkan saja Kekaisaran Batu Suci, karena tingkat dan kekuatan mereka yang lebih tinggi dari Kekaisaran Qin, mereka tiga bulan lebih awal untuk datang ke dimensi kuno ini dan berkuasa di salah satu kota.
Setelah memasuki kota Jiuyan ini, Xiao Yuan tak menunda waktunya lagi dan langsung pergi ke tempat ramai untuk menemukan informasi yang berguna. Setelah cukup lama mencari, Xiao Yuan akhirnya menemukan sebuah kedai yang cukup ramai dan kebetulan orang-orang di sana tengah membahas sebuah pelelangan yang menarik perhatian Xiao Yuan.
Pelelangan yang dimaksud adalah sebuah pelelangan yang di buat oleh Kekaisaran Batu Suci guna untuk melakukan pertukaran dengan para peserta kompetisi lainnya dan akan di lakukan malam ini di sebuah bangunan besar di pusat kota.
Hal ini sangat menarik bagi Xiao Yuan karena ia harus mendapatkan sumberdaya untuk meningkatkan kekuatannya sebanyak dan secepat mungkin. Setelah berdiskusi dengan Jian Yin, Xiao Yuan akhirnya memutuskan untuk melelang sebuah gulungan seni beladiri Tombak Badai Petir yang telah sangat mahir ia gunakan.
Setelah selesai mengumpulkan informasi di kedai tersebut, Xiao Yuan memutuskan untuk tidak membuang waktu lagi dan mencari sebuah penginapan yang akan ia tempati selama dirinya berada di kota ini.
Malam harinya,
Tepat di pusat kota, sebuah gedung besar berdiri dengan megah dan tampak sangat ramai dengan orang-orang yang memiliki aura tidak biasa. Bahkan yang terlemah diantara mereka adalah ahli di alam Panggung Surgawi. Xiao Yuan juga telah berada di sana dan mengantri untuk dapat memasuki gedung lelang tersebut.
Setelah membayar biaya masuk pada anggota Kekaisaran Batu Suci, Xiao Yuan akhirnya memasuki gedung tersebut dan mengikuti sekelompok orang yang juga menuju ke ruang lelang di dalam gedung tersebut.
Setelah berjalan cukup lama, Xiao Yuan akhirnya sampai di sebuah ruangan yang sangat besar. Ruangan ini memiliki dua lantai dengan lantai keduanya berlubang besar di tengah hingga membuat kedua lantai ini terlihat seperti satu ruangan yang menyatu.
Di lantai bawah, ada sebuah panggung besar yang akan menjadi tempat untuk melelang benda dan salah satu anggota kuat dari Kekaisaran Batu Suci telah berdiri disana untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pelelang.
Di bawah panggung besar, puluhan kursi telah di sediakan untuk para tamu biasa dan untuk para pelelang dapat duduk di bangku yang ada di depan. Sementara di lantai dua, ada lima ruangan vip yang akan di tempati oleh tamu-tamu dengan latar belakang hebat atau bahkan menyamai Kekaisaran Batu Suci.
Xiao Yuan juga telah berada di lantai satu dan duduk bersama dengan beberapa orang yang juga berniat untuk melelang barang mereka. Setelah mengambil urutannya untuk melelang, Xiao Yuan mendapatkan giliran ke lima untuk melelang barangnya.
Setelah menunggu cukup lama dan kursi di ruang pelelangan juga telah penuh, anggota Kekaisaran Batu Suci yang ada di atas panggung segera berjalan ke tengah panggung untuk memberikan pengumumannya.
"Baiklah, semuanya diharapkan tenang. Kita akan memulai acara lelang kita malam ini..." Wanita diatas panggung lelang akhirnya mengeluarkan suara lembut dan membuat semua orang terdiam sesuai arahannya.
Melihat semua sosok telah diam dan duduk dengan tenang, wanita di atas panggung mulai tersenyum manis. "Terimakasih atas perhatiannya. Baiklah, kita akan memulai pelelangan. Pelelang urutan pertama, silahkan..." Setelah salah satu pemuda yang duduk di kursi depan telah naik ke atas panggung, wanita itu langsung mundur dan kembali ke tempatnya.
Sang pemuda mengeluarkan sebuah pedang dari dalam kantung Kongjian miliknya dan mulai memberikan penjelasan. "Semuanya, ini adalah artefak spiritual tingkat bumi, Pedang Cahaya Bulan. Aku ingin segera menembus tingkat Kesempurnaan Surgawi jadi aku memutuskan untuk melelangnya. Baiklah, artefak spiritual tingkat bumi ini akan di lelang dari harga 10.000 batu surgawi..."
"11.000 batu Surgawi!..." Salah seorang di lantai bawah memberikan penawaran pertama.
"13.000 batu Surgawi..." Pemuda lainnya tak ingin kalah untuk bersaing.
"15.000 batu Surgawi. Aku ingin lihat siapa yang berani bersaing denganku..." Pemuda di dalam ruangan vip ketiga memberikan penawaran berikut ancaman terhadap orang lain.
Mendengar bahwa vip di lantai atas memberikan penawaran dan membuat yang lain tak berani bersaing lagi, pemuda di atas panggung lelang tampak menoleh ke belakang untuk menatap wanita yang sebelumnya.
Tapi, wanita itu hanya diam karena memang ini tak mengganggu keamanan si pelelang sama sekali, selagi itu tidak merebut paksa barang lelang, maka Kekaisaran Batu Suci takkan turun tangan. Melihat ini, sang pemuda hanya dapat pasrah dengan hanya mendapatkan keuntungan sebatas ini.
"Karena sudah tidak ada yang menawar lagi, aku akan menjual Pedang Cahaya Bulan pada tuan vip di ruang ketiga..." Ucap sang pemuda dengan lemas dan mengirimkan pedangnya menggunakan kekuatan telekinesis. Pemuda di ruang vip ketiga juga mengeluarkan sebuah kantong besar yang penuh dengan batu Surgawi yang berkilau dengan warna emas.
Setelah lelang pertama telah selesai, wanita kembali berdiri dan memanggil pelelang yang kedua. Pelelangan kemudian berlanjut dengan sangat lancar hingga akhirnya tiba giliran dari Xiao Yuan untuk melelang barangnya.
Di atas panggung lelang, Xiao Yuan berdiri dan menyapu beberapa ruang vip dalam pandangannya sebelum ia mengeluarkan sebuah benda dan menunjukkannya pada semua orang.
"Semuanya, ini adalah seni beladiri tingkat sembilan yang dapat berkembang hingga tingkat setengah Suci. Kekuatan penghancurnya sangat luar biasa dan khusus untuk para pengguna tombak spesialis elemen petir. Seni beladiri ini bernama " Tombak Badai Petir. Harga awalnya adalah 7.000 batu surgawi..." Ucap Xiao Yuan, ia dengan yakin menaruh harga ini setelah Jian Yin yang memberikan saran padanya.
"8.000 batu surgawi..." Salah satu pemuda kuat di lantai bawah mengangkat papan nomornya dan memberikan penawaran.
"10.000 batu surgawi..." Pemuda lainnya langsung berdiri dan memberikan penawaran juga.
"11.000 batu surgawi..." Penawaran terdengar lagi dari salah satu ruang vip dan semua orang tampak diam meski tak ada ancaman apapun dari si penawar.
"13.000 batu surgawi..." Ruang vip lainnya memberikan penawaran yang lebih tinggi.
"Saudara Wei, maafkan aku. Seni beladiri ini sangat cocok untukku, jadi aku cukup menginginkannya. Tapi jika saudara Wei memberikan penawaran lebih tinggi, maka aku akan mundur..." Sang pemuda dari ruang vip pertama berkata dengan kata-kata yang sopan.
"Haha, karena saudara Shi menginginkannya, maka aku harus mundur..." Balas pemuda di ruang vip kedua.
"Terimakasih..."
Saat kedua orang di ruang vip tampak bercakap dengan bersahabat, Xiao Yuan terlihat menaikkan alisnya setelah mendengar bahwa marga dari pemuda di ruang vip pertama adalah Shi, itu adalah keluarga Kekaisaran dari Kekaisaran Batu Suci.
Menyingkirkan pikiran yang tidak perlu, Xiao Yuan mulai menggeleng pelan. "Baiklah, karena sudah tidak ada lagi yang menawar, maka seni beladiri ini akan menjadi milik tuan di ruang vip pertama..."
Xiao Yuan mengeluarkan kekuatannya dan mengirimkan gulungan seni beladiri di tangannya lewat kekuatan telekinesis. Begitu pula dirinya juga mulai menerima sekantung besar penuh dengan batu surgawi yang langsung ia simpan ke dalam kantung kongjian nya.
Setelah pelelangan Xiao Yuan telah berakhir, wanita di atas panggung kembali memberikan pengumuman dan melanjutkan lelang berikutnya.
"Apakah kita langsung kembali saja?..." Xiao Yuan merasa tidak terlalu tertarik untuk membeli barang di dalam pelelangan ini.
"Jangan, aku rasa sepertinya akan ada barang bagus di akhir pelelangan ini..." Jian Yin langsung menghentikan Xiao Yuan karena dirinya dapat merasakan firasat yang baik dalam pelelangan ini. Xiao Yuan menyerah dan memutuskan untuk tetap menonton pelelangan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!