NovelToon NovelToon

Bodyguard Nona Muda Kaya

Part 1:Awal Mula

Gabriella Anashtasia

Seorang nona muda yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin corp.Memiliki paras yang anggun seperti mendiang ibunya dan sifat yang tegas yang diturunkan oleh ayahnya.Seorang anak ke 2 yang harus menyampingkan keinginannya untuk mengikuti perintah ayahnya yg sudah tua dan ingin menikmati sisa umurnya.

Diruang tamu terdapat Tuan Anton dan Gabriella yang sedang duduk membahas tentang bisnis, terdapat 5 orang pengawal yang selalu sedia untuk menjaga mereka

"Ella,temuilah tuan Kevin di resto Aries,a Ayah sudah memberitahunya bahwa kau yang akan menemuinya."

ucap tuan Anton sambil membaca file perusahaan.

Ella yang enggan pergi membuat alasan untuk membatalkan pertemuan tersebut

"Ayah,apa kau yakin aku bisa menangani ini?" elak Ella.

Tuan Anton tertawa kecil mendengar ucapan anak ke 2 nya dan menutup file yang sedang dia baca.

"Hehehe....Ella kau tak perlu mengelak,aku tau kau pasti bisa mengatasinya,pergilah!."

Gabriella pasrah mengikuti perintah ayahnya

"baiklah ayah."menghela napas berat dan berdiri bersiap untuk pergi

"Akan ada beberapa pengawal yang akan pergi bersamamu ,mereka akan menjagamu disana,jangan khawatir"ucap tuan Anton tiba tiba.

"Baiklah ayah,aku akan bersiap." Gabriella berjalan meninggalkan ruang tamu

Kalau bukan karena Ka Noah sakit aku tidak sudi menggantikan posisi ini"gerutunya sambil berjalan kekamar"

*****

Orchid Resto&Cafe

Musik nan indah menghiasi suasana dikafe tersebut

Musik yang membuat orang orang hanyut menikmati setiap liriknya.

Tak terkecuali dibagian barista. Terdapat 5 orang wanita mengantri untuk dibuatkan coffee oleh seorang pria tampan setinggi 180 cm memiliki kulit yang eksotis membuatnya memiliki nilai plus dimata ke 5 wanita tersebut.

Akin Sebastian

Seorang pekerja paruh waktu yang mengambil posisi menjadi seorang barista. Setiap coffe yang dia buat seperti memabukkan para wanita.

"Hai,para nona cantik,apa yang kalian inginkan?" Sambil mengedipkan mata.

Seketika ke 5 wanita itu menjerit karena diberi kedipan mata oleh Akin.

"Aku ingin americano"wanita 1

"Aku mocha latte,beb"wanita 2

"Aku....."wanita 3

"Aku....."wanita 4

"Dan anda ,nona??" Bertanya kewanita terakhir sambil mengecup tangannya

Seketika para wanita lain menjerit

"Aku ingin cappucino espresso." Wanita itu tersenyum manja menatap Akin.

"Baiklah,silahkan ditunggu para nona cantik!"

Akin menunjukkan aksinya dalam membuat kopi didepan para wanita tersebut hingga membuat mereka terkagum.

"Akin benar benar dapat memikat para wanita wanita itu"

Ucap jack kesalah satu teman pelayannya.

Mereka berdua sedang mengamati Akin dan para perempuan itu

"Pantas saja Tuan Jun memberikannya bonus terus."

Para pelayan yang lain pun hanya bisa iri didalam hati mereka.

******

Aries Resto

"Silahkan masuk,Nona" ucap seorang pelayan membukakan pintu dan mempersilahkan Gabriella masuk.

"Tuan kevin sudah menunggu anda,Nona" ucapnya sambil menunjukkan jalan.

Gabriella berjalan bersama 5 orang pengawal yang akan menjaganya didalam sana,untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.

Sesampainya didalam,Gabriella disambut oleh tuan Kevin,seorang pria berusia 60 tahun yang menjadi rekan bisnis ayahnya.

"Selamat malam Nona Ella"ujarnya sambil tersenyum dan mempersilahkan duduk.

Ella pun duduk dengan gaya anggunnya

"Malam,tuan Kevin"sapanya formalitas.

"Malam ini anda sangat terlihat cantik,Nona"

pujinya melihat penampilan cantik Gabriella.

"Ehem,terimakasih atas pujiannya" Gabriella merasa risih dengan tatapan tuan Kevin.

Malam ini Gabriella memakai dress hitam selutut berlengan panjang,dipadukan dengan beberapa aksesoris ditubuhnya,memberikan kesan cantik nan elegan. Tak lupa sedikit polesan make up diwajahnya,karena dia tak suka tampilan berlebih.

"Seperti rencana awal Tuan, saya kesini hanya ingin membahas bisnis ayah saya dengan anda."

Ucap Ella keinti pertemuan ini.

"Ayolah Nona Ella,kita berbicang santai dulu saja,tidak perlu langsung membahas bisnis."sambil memandangi Ella

Ella yang tidak nyaman ditatap seperti itu langsung bersikap tegas.

"Maaf tuan,Kalau anda tidak ingin membahas bisnis ini,lebih baik kita selesaikan saja sekarang pertemuan ini."

Tuan Kevin pun tertawa pelan.

"Hehehe...nona, sabarlah!! kita baru saja bertemu,kenapa harus terburu buru ingin pulang???"

"Atau,apakah anda ingin pulang kerumah saya saja??? "

Tawar tuan kevin dengan pandangan yang menjijikan.

Ella yang merasa jijik segera berdiri dan melempar minumannya kearah tuan Kevin.

"Maaf tuan,waktu saya terlalu berharga untuk bertemu orang seperti anda,sepertinya urusan kita cukup sampai disini!!!" Gabriella marah karena pertanyaan yang menurutnya menjijikkan.

"Saya permisi" Gabriella melenggang pergi meninggalkan ruangan bersama para pengawalnya.

Tuan Kevin merasa terhina dan marah.

"Ikuti mereka dan serang mereka!!!" ucapnya kepada para pengawalnya.

"Siap tuan!!" ucap para pengawal serentak.

Para pengawal meninggalkan ruangan dan menyisakan tuan kevin dan satu asistennya.

"Arrrrgghhh....Bisa bisanya dia bersikap tidak sopan kepadaku!!"

Tuan Kevin menggeram kesal atas tindakan Gabriella.

*****

Orchid Resto&Cafe

"Ini bonusmu malam ini,Akin"ucap sang bos menyodorkan beberapa lembar uang kedepan Akin.

Akin yang sungkan pun menolaknya.

"Tak perlu,Tuan ,anda sudah terlalu sering memberikan saya bonus." tolaknya halus.

"Akin,saya memberi ini bukan karena cuma cuma, tapi ini hasil pekerjaanmu sendiri,kau sudah membuat pelanggan kita mabuk kepayang oleh ketampananmu"

Akin tersenyum malu karena ucapan bosnya.

"Tuan,anda terlalu berlebihan saya tidak setampan itu"

Ucapnya malu.

"Yasudah, terima ini dan pulanglah!! bukankah kau memiliki seorang adik yang menunggumu dirumah??"

menyerahkan amplop tersebut sambil mengingatan Akin tentang adiknya.

Akin yang teringat adiknya pun pamit untuk bergegas pulang

"Oh,shitt....maaf tuan saya lupa ,kalau begitu saya pamit pulang,terimakasih bonusnya tuan." Akin berjalan keluar cafe.

Jun pun menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah Akin.

"Bisa bisanya dia lupa kalau memiliki adik."

Ketika Jun akan masuk kedalam kantornya dia melihat ada seseorang sedang mengintip.

"Jack,joker , aku tau kalau itu kalian??

Memergoki karyawannya yg bersembunyi.

Jack&Joker pun keluar dari persembunyian mereka

dan tertawa kecil didepan bos mereka.

"Hehehe....kok tuan tau kalau itu kami??"

Ucap joker Cengengesan karena malu.

"Kau kira aku tidak tau kalau kalian sering bersembunyi disana " menunjuk tempat persembunyian karyawannya.

"Katakan!!!....

kenapa hampir setiap hari ketika pulang kerja kalian bersembunyi disana??"menunjuk kearah tempat kecil dipojok ruangan

Jack&Joker pun karena terlanjur ketahuan akhirnya mengakui alasan mereka bersembunyi

"Hehehe...begini Tuan,kami hanya ingin tahu apa rahasia Akin agar selalu dapat bonus dari anda." ucap Joker malu.

"Kami kan ingin juga dapat bonus dari anda,makanya kami sembunyi agar tau rahasianya."timpal jack.

Jun menggelengkan kepalanya mendengar alasan yang diberikan karyawannya..

"Kalian mau tau rahasianya???" Jun iseng membuat kedua karyawannya penasaran.

Jack dan Joker menatap bosnya antusias.

"Mau bos ,beri tau kami!!!" ucap mereka kompak.

Jun pun memasang ekspresi pura pura serius

"Rahasiannyaaaaaa....." membuat agar misterius.

Jack&Joker pun antusias menunggu jawabannya.

"Pakailah topeng agar wajah kalian berdua terlihat lebih tampan"

Jun melenggang pergi meninggalkan keduanya yang menganga mendengar jawaban bosnya.

"Memangnya wajahku tidak tampan" rupanya Jack mempercayai ucapan bosnya.

"Ambilah kaca dan lihat seberapa buruknya wajahmu itu." Joker kesal dan meninggalkan jack yang masih memikirkan ucapan bosnya.

tolong bantu author kalau banyak typonya

maklum author baru😁.

Part 2:Awal Pertemuan

Gabriella pulang dengan rasa kesal.

"Aku sangat jijik pada si tua bangka itu!!!" ucapya dengan kesal.

Pengawal yang duduk dikursi depan mobil tersebut berusaha menenagkan nona mudanya.

"Tenanglah nona,tidak perlu kau hiraukan ucapan tuan Kevin tadi" ucap sang pengawal bernama Jimmy

"Tidak bisa Jimmy,aku terlalu jijik melihat wajahnya, sampai sampai aku ingin muntah." masih dengan rasa kesal yang tersisa.

"Maaf nona,sepertinya kita sedang diikuti"ucap sang sopir memberitahu tiba tiba.

Nona Gabriella dan Jimmy pun langsung berpaling kebelakang,mereka melihat beberapa mobil mengikutinya.

"Sepertinya itu suruhan tuan Kevin,Nona "tebak jimmy.

"Sialan tuan bangka ,dasar pedendam!!!" Ella pun semakin kesal dengan tuan Kevin.

"Turunkan aku ditempat yang sepi!!" pintanya kepada sang supir.

"Baik,Nona." Sang supir langsung menambah kecepatan mobil dan mencari tempat sepi.

"Jimmy,kau temani aku!!!"pinta ella

"Baik nona" Jimmy bersiap untuk keluar mobil dengan membawa pistol dikantongnya.

Mobil mereka berkejaran dijalanan yang ramai sampai akhirnya supir menghentikan mobil tersebut ditempat yang agak sepi.

 Mobil berhenti,Gabriella dan Jimmy bergegas berlari dan mencari tempat persembunyian.

 Suruhan tuan Kevin melewati jalan tersebut mengikuti mobil Gabriella yang telah melenggang pergi.

"Nona ,mereka sudah pergi" ucap jimmy setelah melihat kearah jalan diluar.

"Ayo jimmy"

Mereka segera berlari untuk mencari tempat aman.

Dipertengahan jalan,mereka bertemu dengan anak buah tuan Kevin yang lain. Mereka semua berlarian mengejar Gabriella dan pengawal Jimmy.

Dooorrrr...doooorrrr

Suara tembakan menggelegar disetiap langkah mereka

Jimmy balas menembak kearah anak buah tuan Kevin

Doooorr...doorrr...

"Nona,pergilah!!!" pinta Jimmy sambil terus menembak dan bersembunyi.

"Saya akan mengatasi ini" Gabriella mengangguk..

Dooorrrr....dorrrrr

Bunyi tembakan teras terdengar.

"Jimmy,hati hati!!!" Gabriella berlari meninggalkan Jimmy.

Sial sekali aku hari ini

Gabriella terus berlari dengan sebuah heels ditangan nya dan berlari tanpa alas kaki apapun.

*********

Akin yang terburu terburu agar cepat sampai rumah,akhirnya memilih jalan pintas yang sepi

Wooooshh.......

Dengan kecepatan sedang dia melewati daerah tersebut. Akin melihat seorang wanita yang sedang berlari sendirian.

Akin menghentikan motornya.

"Perempuan mana yang berlarian ditempat sepi seperti ini." Ucapnya heran sambil terus memperhatikan wanita tersebut.

Melihat wanita tersebut berlari kearahnya,Akin segera mendatangi wanita tersebut.

"Nona,kenapa anda berlarian ditempat sepi seperti ini??"Akin memandangi orang didepannya yang sedang mengatur napasnya.

"Tolong aku!!!...ada seseorang yang mengejarku!!!." Pinta Gabriella kepada Akin.

"Heiii,Nonaaaa!!." teriak orang yang mengejarnya.

Ya,itu adalah Gabriella yang sedang dikejar oleh anak buah tuan kevin.

"Tolong aku!!!aku akan membayarmu berapapun"

Gabriella bersembunyi kebelakang Akin.

"Baiklah,berapapun itu nona"

Melihat sekilas ke arah Gabriella dan mulai menyerang anak buah tuan kevin.

Aksi Perkelahian pun terjadi antara Akin dan anak buah tuan kevin.

1 lawan 5

Mereka berkelahi dan satu persatu satu anak buah Kevin terkapar akibat terkena pukulan dan hajaran dari Akin.

Akin merupakan salah satu petinju jalanan disalah satu tempat terpencil & dia dijuluki Mr.phoenix ,maka jangan heran kalau dia bisa melawan kelima orang tersebut walau dia sendirian.

Gabriella melongo melihat aksi Akin.

"Huuhhhhh...." Akin berkacak pinggang memandangi kelima orang yang sudah terkapar tak sadarkan diri.

Akin berjalan kearah Gabriella.

"Bagaimana,nona?? Apa anda terkesima dengan kehebatan saya???" ucapnya sombong sambil mengangkat kedua alisnya..

"Biasa saja,pengawalku lebih hebat daripada kau"ucap Gabriella tak mau mengakui kehebatan Akin.

Ooohh ternyata dia seorang nona muda kaya

Akin memperhatikan penampilan Gabriella

"Nona,anda tidak lupa dengan janji anda kan???".menagih janji atas bantuannya tadi.

"Aku tidak lupa,tenang saja!!!..bisa minta no rekening??"

"Aku akan mentransfernya" Pinta Gabriella sambil melihat Akin.

"Maaf,Nona,saya ingin anda langsung memberikannya kepada saya" tolak Akin membuat Gabriella menatapnya kesal.

"Kau tidak lihat???" menunjukkan penampilannya.

"Aku tidak membawa tas,aku tidak bisa memberimu uang sekarang"

Akin memperhatikan penampilan Gabriella yang bisa dilihat, seperti orang yang kabur dari rumah tanpa membawa apapun,terlebih dia tidak menggunakan alas kaki sama sekali.

"Bagaimana... kalau jam tangan anda saja sebagai gantinya???" menunjuk jam tangan yang digunakan Gabriella.

Gabriella berpikir terlebih dahulu sampai akhirnya dia menyetujuinya.

"Baiklah ambil saja,tapi sebelum itu kau antarkan aku keluar dari tempat ini"

Syarat agar Akin mendapatkan jam tersebut.

"Baiklah nona saya akan mengantarkan anda"

Akin tersenyum manis Sambil menaiki motornya.

Akin yang tidak merasakan pergerakan dibelakangnya pun menengok kebelakang.

"Nona,kenapa anda tidak naik???"

Heran melihat Gabriella yang hanya terdiam memperhatikan motor tersebut.

"Mmmmmmm....sebenarnya aku tidak tau cara menaiki motor" ucapnya pelan.

Akin terbahak mendengar jawaban nona muda tersebut.

"Maaf Nona,apakah anda tidak pernah menaiki motor???" tanya nya mengejek.

"Kenapa memangnya... aku punya mobil!!"

" aku lebih suka menaiki itu daripada menggunakan motor dan panas panasan dijalan" sungutnya kesal mendengar ejekan Akin.

Huhhhhh....orang kaya memang beda

"Baiklah Nona,aku akan menolongmu" Akin memilih untuk mengalah.

"Peganglah bahuku dan kau injak benda hitam itu kemudian naiklah"

Gabriella mengikuti intruksi Akin dan akhirnya dia berhasil menaiki motor itu

"Yaaaa.... ternyata tak sesusah itu"ujarnya bangga atas apa yang dia lakukan.

Akin memutar bola matanya mendengar itu.

Dasar nona muda kaya ,bisa naik motor saja dia bangga.

Akin membawa Gabriella keluar dari jalan sepi tersebut.

Sepanjang jalan hanya suara deru motor yang terdengar, tidak ada yang memulai pembicaraan diantara mereka.

Akhirnya Gabriella meminta Akin menurunkannya di pinggir jalan yang masih ramai,terlihat orang orang masih berlalu lalang.

"Berhenti!!"

"turunkan aku disini saja!"pinta Gabriella.

Akin menghentikan motornya,melepaskan helm nya dan membantu Gabriella turun.

Karena dia tau kalau Gabriella tak bisa menuruni motor tinggi tersebut.

"Kau yakin aku menurunkamu disini???"

Akin memperhatikan jalanan yang masih ramai oleh orang orang yang menghabiskan malam harinya diluar.

"Tentu saja... sebentar lagi para pengwalku akan menjemputku disin.i" ucapnya sambil merapikan pakaiannya.

Mereka berhenti didepan sebuah toko pakaian yang terkenal dan sering didatangi Gabriella.

"Oh iyaa...." melepaskan jam tangannya yang mahal

"Ini, ambillah!!" Gabriella memberikan jam tangan itu ketangan Akin.

"bayaran atas bantuanmu tadi"

Akin tersenyum senang dan menerimanya dengan senang hati.

"Terimakasih,Nona" Akin tersenyum memandangi jam mahal tersebut.

"Baiklah Nona,saya ingin pulang,sekali lagi terima kasih atas bayarannya" Akin bersiap untuk pergi.

"Tunggu!!" pinta Gabriella.

"Siapa namamu???" tanyanya karena sedari tadi dia tidak mengetahui nama pria tersebut.

"Namaku...." Akin terdiam sejenak

"Jom" ucapnya langsung melenggang pergi.

"Jom..."ucapnya heran.

"Nama yang unik juga" Gabriella terkekeh mendengar nama itu.

Tak selang lama datang para pengawal Gabriella dan mempersilahkan Gabriella untuk masuk kemobil.

Mobil melaju diantara mobil mobil yang berlalu lalang membelah jalan malam yang masih ramai tersebut.

Part 3: Cerita Malam

Pukul 22.00

Akin akhirnya sampai dipekarangan rumahnya.

Sebuah rumah tingkat 2 yang memiliki halaman yang sangat indah,terdapat sebuah ayunan di halaman tersebut,terletak dibawah pohon yang cukup besar untuk menaunginya dan terdapat meja dan kursi disebelahnya untuk menikmati suasana halaman yang indah.

Akin menuruni motornya dan berjalan masuk kedalam rumah,dia mendapati pamannya sedang diobati oleh Adiknya,Aries.

Akin bergegas mendatangi mereka berdua.

"Apa yang terjadi paman???" Terdapat banyak luka diwajah pamannya.

"Ketika aku datang, aku melihat Aries sedang bersama beberapa orang, lalu aku langsung menolongnya dan mereka memukuliku" ucap paman.

"Siapa mereka Aries??"

"tolong beri tahu aku!!!" Akin duduk disamping adiknya yang masih terlihat ketakutan.

Aries menatap kearah kakaknya.

"Mereka para rentenir Ka,mereka bilang.... kalau kita tidak membayar hutang,mereka akan mengambil rumah ini"

 Aries berbicara pelan sambil menceritakan kronologi kejadiannya.

Setelah mendengar cerita Aries,Akin mengajak paman untuk berbicara diluar.

Mereka duduk dikursi yang ada dihalaman rumah.

Akin menghela napas panjang memikirkan cara agar mereka dapat membayar hutang tersebut

"Bagaimana kau akan membayar hutang itu???"

Tanya paman bingung cara agar dapat membayar hutang tersebut.

"Entahlah paman, aku juga masih bingung" Akin memijat kepalanya.

Akin berpikir sejenak.

"Haaaaa....."berseru seperti mendapatkan sebuah ide.

Akin merogoh kantong celananya dan mengeluarkan sebuah jam tangan.

Akin menunjukkan jam itu kepada paman.

"Paman,menurutmu ini harganya berapa???"

Ya,itu adalah jam tangan milik Gabriella yang dia dapatkan sebagai bentuk bayaran atas bantuannya.

Paman mengambil jam tangan tersebut dan memperhatikannya.

"Kau dapatkan jam ini darimana???" sambil memperhatikan jam tangan itu.

"Hmmmmm....." Akin kebingungan ingin menjawab apa,tak mungkin kan dia menceritakan insiden tadi.

"Itu..... ada pelanggan yang memberikannya kepadaku,katanya itu sebagai hadiah" ucapnya bohong.

Paman pun mempercayai hal tersebut.

"Kemungkinan harganya sekitar 100 juta"tebak paman asal.

Akin tersenyum senang.

"Berarti kita dapat membayar hutang kita paman." serunya senang karena dia dapat melunasi hutang keluarganya.

"Besok aku akan pergi menanyakannya"ucap paman.

"Baiklah, ayo kita istirahat,ini sudah tengah malam"

Ajak paman sambil berdiri dari kursi.

"Mmm...paman aku ada janji dengan seseorang malam ini,jadi aku titip Aries ya paman???"pinta Akin.

"Siapa yang mengajakmu ketemu malam malam begini????" heran paman.

"Temanku...kami tadi sudah janjian"jawabnya bohong.

"Kalau begitu aku pamit,Paman" Akin berjalan ke arah motornya.

"Hati hati!!"

"jaga dirimu baik baik"

Akin menganggukan kepalanya dan berlalu pergi keluar dari pekarangan rumahnya.

Paman akhirnya masuk kedalam rumah dan bersiap untuk tidur.

*********

Tempat yang Akin datangi adalah sebuah lapangan kecil ditempat tersembunyi. Terdapat banyak orang yang berkumpul untuk menonton aksi para pegulat ilegal,salah satunya Akin. Akin dijuluki sebagai mrs.phoenix karena saking handalnya dia dalam mengalahkan lawannya.

"Ayo kita saksikan pergulatan antara Akin vs Sumo"teriak pembawa acara ilegal tersebut

Orang orang pun bersorak karena yang akan main adalah Akin,pegulat kecintaan mereka.

1....2....3

Priitttttttt.....

Pergulatan pun dimulai,teriak para penonton menambah keseruan dalam pertarungan ini.

"Akin....Akinnnn."sorak sorak para penonton.

Akin dan sumo mulai saling bergulat , memukul satu sama lain.

Pukulan pertama dapat Akin tangkis.

Pukulan kedua sayangnya membuat Akin terjatuh.

Tapi Akin tidak menyerah dia langsung membalas memukul lawannya.

5 menit berlalu sampai akhirnya terdengar bunyi peluit dari sang pembawa acara

Sumo akhirnya tergeletak akibat terkena beberapa kali pukulan kuat yang dilayangkan Akin.

"Pemenang nya adalah.....Akinnn." teriak sang pembawa acara membuat para penonton berseru senang dan bertepuk tangan.

Acara pun selesai. Akin menemui orang yang akan membayarnya. Dia terpaksa melakukan hal ini agar mendapatkan uang tambahan untuk biaya kuliah adiknya.

"Ini bayaranmu." Sang bos memberikan beberapa lembar uang.

Akin menghitung uang tersebut.

"Maaf bos, ini uangnya kurang"ucapnya ingin meminta tambahan.

"Kali ini aku hanya bisa membayarmu segitu,besok besok aku akan membayarmu lebih." bosnya meninggalkan Akin yang kesal dengan bosnya.

"Siall..." gerutu Akin kesal.

"Ini,ambil saja uangku" ucap Neo yang baru datang dan memberikan

"Tak perlu...itu milikmu." tolak Akin.

Neo mengambil tangan Akin dan meletakkan uangnya ditangannya.

"Ambil saja,kau pantas mendapatkannya."ucap Neo ikhlas.

"Terimakasih Neo"

Setelah acara tersebut berakhir, Akin bergegas pulang dan ingin mengistirahatkan dirinya.

Hari ini adalah hari yang panjang bagi Akin.

********

Mansion kelurga Tanwarin

Gabriella selesai membersihkan dirinya, ia dipanggil ayahnya untuk menemui nya diruang kerja.

"Ada apa,Ayah??" sambil berdiri disisi kanan kursi ayahnya.

"Jimmy mendapatkan luka tembak yang cukup parah..." ungkap tuan Anton sambil bermain catur.

Saat Gabriella meninggalkan Jimmy ,ternyata anak buah tuan Kevin terus menyerang Jimmy hingga Jimmy tertembak dibagian perut. Untung setelah itu pengawal lainnya datang dan menyerang pasukan tuan Kevin dan menolong Jimmy.

"dan itu semua karena kau yang tidak bisa menahan emosimu." lanjut tuan Anton.

Tuan Anton memberi anaknya nasehat.

"Ella, dalam dunia bisnis,kita harus bisa untuk menahan emosi dalam bentuk apapun itu" ucap tuan Anton tenang.

"Maaf ayah ,aku sudah bertindak berlebihan" Gabriella menyesali tindakan impulsifnya.

"Tapi,itu karena tuan Kevin yang duluan membuatku kesal terhadapnya" sungut Gabriella kesal mengingat kejadian tadi.

Tuan Anton berhenti memainkan caturnya.

"Aku hargai keputusanmu tadi,tapi tolong jangan diulangi lagi."ucap ayahnya lembut sambil menatap Gabriella.

Gabriella hanya bisa menurut.

"Baik ayah" Gabriella menundukkan kepalanya menyesal.

"Ella...karena Jimmy sedang terluka dan mungkin cukup lama untuk sembuh.." Tuan Anton menjeda ucapanya.

"Jadi aku akan memberimu pengawal pengganti untuk menjagamu." Tuan Anton mengeluarkan ipadnya dan memberikannya kepada Gabriella.

"Dia yang akan menjadi pengawalmu yang baru."

terdapat sebuah video yang memperlihatkan Akin dan anak buah Tuan Kevin berkelahi.

Sebelum Gabriella pulang,Tuan Anton meminta beberapa pengawal untuk mencari keberadaan Gabriella dan mengambil rekaman dari cctv ditempat itu.

"Kenapa ayah memilihnya??" tanya Gabriella heran.

kenapa tiba tiba ayahnya memilih orang yang tidak dia ketahui.

"Aku hanya melihat ada jiwa pengawal didirinya dan dia cocok untuk menjagamu." ucap tuan Anton.

"Dan kau harus menemukannya secepatnya" Perintahnya pada anaknya.

Gabriella hanya bisa mengangguk mengikuti perintah ayahnya.

Dimana aku harus menemukan si jom... jom itu???

gumamnya dalam hati.

"Ella....." tuan Anton memanggil tiba tiba,membuat Gabriella sadar dari lamunannya.

"Iya,ayah." Gabriella tersadar dari lamunannya.

"Kemarilah!!" menyuruh Gabriella kearahnya.

Gabriella berjalan kearah ayahnya.

"Kenapa ayah???" tanyanya bingung.

Tiba tiba tuan Anton memeluk Gabriella dan mengusap lembut surai panjang tersebut.

Maafkan ayah nak,sudah membuatmu diposisi ini.

Ada apa dengan ayah, tumben sekali dia memelukku.

Batin Gabriella heran melihat perbuatan ayahnya.

Tuan Anton melepaskan pelukannya.

"Kau harus mengirimkan hadiah minta maaf kepada tuan kevin,Ella" ucap ayahnya

Gabriella terkekeh.

"Tenang saja ayah ,sebelum kau menyuruhku,aku sudah mengirimkan hadiah didepan rumahnya" ucapnya sambil tersenyum sinis.

"Putriku memang yang terbaik." seperti tau apa yang dimaksud gabriella.

Tuan Anton berdiri untuk kembali kekamarnya

"Baiklah Ella,ayah ingin beristirahat,jangan lupa apa yang kuperintahkan kepadamu."

Tuan Anton melenggang pergi meninggalkan Gabriella bersama beberapa pengawal.

Gabriella membuang napas kasar dan meminta bantuan para pengawal.

"Kalian carilah orang yang ada divideo itu,namanya Jom, besok aku sudah harus mendapatkan informasinya."perintahnya kepada para pengawal.

"baik nona" ucap para pengawal yang ada diruangan itu.

*********

ayo bantu author untuk mengembangkan cerita ini.

Jangan lupa tinggalin jejak ya...

Selamat membaca...🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!