5 hari kemudian
Yuwen dan Li Mey, kembali pulang ke kerajaan dataran tengah. Sedangkan seratus ribu prajurit dan para jendral yang lain nya tetap tinggal untuk berjaga di kerajaan dataran timur.
Sesampai nya di kerajaan dataran tengah, Yuwen dan. Li Mey di sambut meriah oleh kaisar Long ye dan semua jajaran dari pihak kerajaan.
Kemudian Yuwen dan Li Mey, di bawa ke ke ruangan aula pertemuan. Sekarang di aula pertemuan sudah berkumpul semua petinggi kerajaan termasuk, kaisar dan keluarga kerajaan semua.
Tanpa menunggu lama, kemudian Yuwen menyerahkan semua harta hasil rampasan ke pada pihak kerajaan dataran tengah.
Kemudian mereka membicarakan, bagaimana tentang kelanjutan dari kerajaan dataran timur. Mereka berdiskusi, untuk mencari solusi bagai mana jalan terbaik nya.
Akhir nya kaisar memutuskan, kalau kerajaan dataran timur sekarang di pimpin oleh putri Ming na. Dan merekrut prajurit baru dari masyarakat dataran timur itu sendiri.
Kabar tentang jatuh nya kerajaan dataran timur, begitu cepat menyebar luas. Kini semua kerajaan di semua dataran telah mengetahui, kalau kerajaan dataran timur sudah berada di bawah kekuasaan kerajaan dataran tengah.
Nama jendral Yuwen dan Li Mey pun, menjadi topik hangat di setiap pembicaraan. Bukan hanya di daerah dataran tengah dan timur. Tapi keseluruh daerah di semua dataran.
Mengetahui itu, pihak dari sekte gunung petir pun, menjadi ikut bangga akan pencapaian mereka berdua.
Bulan berlalu tahun berganti, kini ranah kultivasi Li mey sudah naik pesat. Li Mey sudah mencapai tingkat kultivasi tingkat imortal level lima puluh. Karna itu juga, saat ini Li mey sudah bukan lagi sosok yang pantas untuk di singgung.
Beberapa tahun pun sudah berlalu, sejak terjadi nya penaklukan kerajaan dataran timur. Hari-hari damai pun terus berlanjut. Tanpa ada masalah yang mengusik pihak kerajaan.
Sekarang Yuwen sudah mulai merasa bosan hidup setiap hari dalam lingkungan kerajaan.
"Li Mey apa kamu tidak merasa bosan dengan kehidupan yang seperti ini?". Tanya Yuwen kepada Li mey yang waktu itu sedang duduk di depan kediamannya.
"Maksud kamu?". Tanya Li Mey balik bertanya.
"Aku akan meninggalkan jabatan dan kerajaan ini". Jawab Yuwen singkat.
Mendengar ucapan Yuwen, Li Mey jadi sedikit tersentak.
"Benar, aku sudah bulat dengan tekad ku ini". Jawab Yuwen memperjelas.
Mendengar ucapan Yuwen yang begitu serius, sekarang baru Li Mey menanggapi perbincangan itu dengan serius juga.
"Apapun keputusan kamu, aku akan mengikuti langkah kamu, apa pun itu ". Timpal Li Mey menambahkan.
"Seperti yang aku bilang tadi, aku akan meninggalkan jabatan ini, dan pergi untuk berkelana. apa kamu akan ikut juga meninggalkan jabatan tinggi ini". Tanya yuwen lagi.
"Tentu saja!". Jawab Li mey singkat tanpa keraguan sedikit pun.
Kemudian beberapa hari pun sudah berlalu sejak obrolan itu. Di suatu malam yang sunyi. Yuwen melangkahkan kaki nya menuju ruangan pribadi kaisar Long ye.
Sesampai nya di ruangan pribadi kaisar long ye, Yuwen pun menceritakan akan maksud kedatangan nya. Tapi sebelum Yuwen melanjut kan obrolannya, Yuwen memanggil Li Mey lewat transmisi suara, supaya Li Mey segera datang keruangan pribadi kaisar long ye.
Tidak berselang lama, Li Mey pun datang keruangan kaisar. Setelah Li Mey datang, baru Yuwen melanjutkan obrolan nya.
Mendengar Yuwen dan Li Mey akan meninggal kan kerajaan dan melepas jabatan nya, kaisar long ye sangat keberatan dan tetap mempertahankan supaya mereka tidak melepaskan jabatan nya.
Tapi, Yuwen dan Li Mey tetap kukuh dengan pendirian mereka, sampai akhir nya di malam itu, kaisar langsung mengadakan rapat dadakan. dan mengumpul kan semua jendral kerajaan untuk membicarakan keputusan Yuwen dan Li Mey.
Setelah semua petinggi kerajaan berkumpul di aula pertemuan, kemudian kaisar long ye pun menjelaskan kenapa para petinggi di suruh berkumpul malam-malam seperti itu.
Kemudian kaisar pun menjelaskan kalau Yuwen dan Li Mey mau melepaskan jabatan nya, ketika para petinggi kerajaan mendengar itu, suasana ruangan seketika itu juga langsung riuh karena suara. Semua petinggi tetap tidak ingin melepaskan jendral tertinggi mereka.
Tapi, karna Yuwen dan Li Mey begitu kukuh dengan keputusan nya, akhirnya pihak dari kerajaan pun tidak bisa lagi untuk menahan mereka. Dengan berat hati, akhirnya kaisar dan para petinggi kerajaan semua menyetujui keputusan Yuwen dan Li Mey.
Saat pagi buta, mereka berdua mulai melangkahkan kaki untuk meninggalkan kerajaan dataran tengah.
"Yuwen sekarang kita akan kemana ? Apa kita akan kembali ke sekte?".
"Tidak". Jawab Yuwen singkat. Dan dia terus melangkah kan kaki yang entah akan menuju kemana.
Seminggu pun kini sudah berlalu sejak mereka meninggal kan kerajaan dataran tengah. Sekarang mereka sampai di sebuah perkotaan yang lumayan besar dan ramai. Dari aura nya, orang-orang di kota itu memiliki ranah kultivasi yang lumayan tinggi, tapi dari raut wajah yang di tunjukan, orang-orang di kota ini seperti kurang bersahabat.
"Yuwen, gimana kalau kita cari makan dulu ? Aku lapar sudah seharian kita berjalan ". Pinta Li mey kepada Yuwen.
Yuwen pun setuju, lalu mereka mencari kedai makan terdekat. Setelah menemukan kedai makan, tanpa basa-basi lagi langsung mereka duduk dan memesan makanan. Tidak berselang lama, seorang ibu-ibu paruh baya membawakan pesanan Yuwen dan Li Mey.
Tapi, waktu Yuwen lagi makan, datang beberapa orang dengan pakaian merah. Di punggung baju mereka terdapat gambar kapak merah menyilang.
Tapi mereka datang bukan untuk makan di tempat itu, melainkan untuk meminta upeti. Setelah ibu-ibu paruh baya itu memberikan yang mereka minta, mereka pun langsung pergi tanpa permisi terlebih dahulu.
Tapi Li Mey dan yuwen tidak mempedulikan nya, karna itu bukanlah urusan mereka. Setelah selesai menyantap makanan, merekapun melanjutkan perjalanan.
Akhirnya, merekapun keluar dari perkotaan dan mulai memasuki sebuah pedesaan. Saat mereka berjalan, Yuwen dan Li mey sedikit kaget.
"Sring... Sring... Sring... ".
Se orang pria paruh baya sudah terkapar tidak ber nyawa. Di samping jasad terlihat Se orang bocah perempuan kira-kira ber umur sepuluh tahunan, bocah perempuan itu terus memeluk lelaki paruh baya yang sudah tidak bernyawa.
Sedangkan lima orang yang telah melakukan pembunuhan itu langsung pergi begitu saja. Tapi, melihat dari pakaian yang di kenakan nya, lima orang itu sama seperti yang di temui Li Mey dan yuwen waktu di kedai makan.
Mereka memakai baju merah, dengan gambar kapak menyilang di punggung nya. Lalu Li Mey dan Yuwen mendekati gadis kecil yang sedang menangis itu.
Tanpa menunggu lama, Li Mey langsung menggendong gadis kecil itu untuk di antar pulang, sedangkan Yuwen membawa tubuh lelaki paruh baya yang sudah tidak bernyawa mengikuti di belang Li Mey.
Sambil menangis Ter sedu-sedu, gadis kecil yang di gendong Li Mey menunjukan jalan arah pulang ke rumah nya.
Tidak berselang lama, mereka pun sampai ke rumah sang gadis kecil. Sesampai nya di depan pintu, seorang wanita paruh baya keluar. Dan alangkah kaget nya dia, kala melihat seorang pria di hadapan nya sudah membujur kaku tidak bernyawa. Ternyata lelaki yang tewas itu adalah suami nya, dan gadis kecil yang ada di gendongan Li Mey itu adalah anak mereka.
Kemudian Yuwen menjelaskan akhir kejadian nya, karna Yuwen dan Li Mey tidak mengetahui awal mula nya. Tapi Yuwen menjelaskan kalau yang telah membunuh pria itu adalah, orang-orang yang memakai baju merah berlambang kapak merah menyilang.
Kemudian, para warga sekitar pun berdatangan ke rumah itu, untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Setelah warga tau kejadian nya, tanpa banyak tanya lagi, mereka langsung mengurus jasad si pria tadi.
Setelah semua warga kembali ke tempat nya masing-masing, Yuwen pun mencoba untuk menggali informasi dari wanita paruh baya yang ada di hadapan mereka.
"Maaf, kalau saya lancang bertanya, sebenar nya orang-orang berbaju merah yang telah membunuh suami anda itu siapa?".Tanya Yuwen.
"Mereka itu adalah, orang-orang dari sekte kapak merah, yang berada di dataran selatan ". Jawab wanita paruh baya itu menjelaskan kan.
"Orang-orang dari sekte kapak merah, selalu meminta upeti ke semua warga. Baik itu di kota, maupun di pedesaan seperti ini. Kalau tidak di beri, mereka akan langsung membunuh warga itu ". Timpal wanita paruh baya itu menambah kan.
"Tapi kenapa suami anda, sampai di bunuh di tengah jalan seperti itu?". Tanya limey penasaran.
"Entah lah, saya juga kurang tau, tapi kalau ada yang menyinggung pihak mereka, orang itu pasti mati ". Jawab nya.
"Terus, bukan nya dataran selatan itu, tidak memiliki kerajaan? Tapi kenapa mereka mendirikan sekte di daerah itu?". Tanya Yuwen yang seolah merasa bingung.
"Emang benar, dataran selatan adalah daerah tanpa pemerintahan. Tapi, di daerah itu banyak sekali sekte dan warga biasa pun banyak di sana. Tapi Meraka itu tidak memiliki hukum, tidak seperti di daerah dataran yang lain. Mereka bertindak sesuka hati mereka, tidak ada hukum kerajaan yang mengatur. Sekte-sekte di sana juga sangat kuat, salah satu nya seperti sekte kapak merah ". Jawab wanita paruh baya itu menjelaskan kan.
Setelah mendapat informasi dari wanita paruh baya itu, Yuwen dan Li Mey pun pamit undur diri.
Kemudian, mereka pun melanjutkan perjalanan. Sekarang mereka melangkah ke arah selatan.
"Li Mey, apakah kamu sudah siap ?". Tanya Yuwen.
"Bersiap untuk apa?". Li Mey Balik bertanya.
"Pencarianku mulai menemukan titik terang, kita akan berangkat ke dataran selatan. Dan memulai segala nya dari sana ". Ucap Yuwen singkat tanpa penjelasan apapun.
Li Mey yang mendengar ucapan Yuwen, menjadi tidak mengerti dengan apa yang di ucap kan Yuwen. Tapi Li Mey yakin, pasti ada tujuan terselubung di balik ucapan nya itu.
Sekarang mereka sudah berada di satu pegunungan, di daerah pinggiran dataran selatan. Karna hari mulai gelap, jadi mereka berdua berinisiatif untuk tidur di hutan itu. Seperti biasa, setiap Li mey dan Yuwen terlelap tidur. Yang bertugas berjaga adalah mofeng, huanran dan jie ruyu.
Tapi di malam itu, Yuwen tidak bisa memejamkan mata. Dia cuma duduk menghadap ke perapian yang dia buat. Tidak berselang lama Li mey pun terbangun dari tidurnya. Waktu melihat ke langit, ternyata masih tengah malam. Dan dia pun melirik ke arah Yuwen yang sedang menghangat kan tubuh ke perapian. Lalu Li Mey pun menghampiri dan duduk disampingnya nya.
"Yuwen, ada apa? Sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu, kalau ada masalah, tolong ceritakan, siapa tahu aku bisa membantu ". Ucap gadis cantik itu dengan suara lembut. Tapi Yuwen hanya diam seolah tidak mendengar yang di ucap kan Li Mey.
"Yuwen, sebenar nya apa yang sedang kamu cari? Dan apa tujuan mu berkelana?".Mendengar pertanyaan Li Mey yang seperti itu, baru Yuwen buka suara.
"Li Mey, apa sebab nya di dunia ini sering terjadi peperangan? Apa karna perselisihan atau karna persaingan ingin jadi yang terkuat?". Tanya Yuwen sambil menatap perapian yang ada di depan nya.
"Tidak tahu ". Jawab Li mey singkat.
"Menurut ku, itu terjadi karena tidak ada kekuatan besar yang menjadi penghakim. Jadi sampai kapan pun, peperangan akan terus terjadi ". Jawab Yuwen dengan ucapan penuh teka-teki.
"Dan aku baru menemukan tempat untuk aku memulai segala nya dari awal, yaitu daerah dataran selatan ini. Dan karna dataran selatan ini juga semua kerajaan selalu berselisih. Dan tidak ada yang berani membangun kerajaan di daerah dataran selatan ini, karna pasti kerajaan yang lain akan langsung menghancurkan nya ".ucap Yuwen memperjelas.
"Jadi kamu berniat untuk mendirikan kerajaan?!". Tanya Li Mey dengan dahi mengkerut seolah tidak mengerti dengan penjelasan Yuwen.
"Tidak, itu mimpi yang terlalu besar. Tapi aku akan mulai membangun kekuatan kecil, di dataran selatan ini". Ucap Yuwen sambil menunjukan seringai dingin.
"Apa kamu akan membantu ?". Tanya Yuwen lagi.
"Tentu saja, aku akan selalu membantumu sebisaku ". Jawab Li Mey dengan nada pasti. Sedangkan mofeng, huanran dan jie ruyu, yang mendengar ucapan Yuwen yang seperti itu, mereka langsung bersemangat seolah setuju dengan ide tuan nya.
Kemudian Yuwen memanggil beberapa prajurit roh dari gelang nya.
"Kalian! Cepat cari informasi, dari semua sekte yang ada di daerah dataran selatan ini, kemudian, lapor kan kepada ku secepat nya!".Perintah Yuwen kepada beberapa prajurit roh.
"Baik tuan, kami siap melaksanakan perintah ". Ucap prajurit roh, lalu pergi dan menghilang dari hadapan Yuwen.
"Li Mey, jaga kesehatan mu, cepatlah tidur ini sudah larut ". Pinta Yuwen.
Tapi Li Mey tidak merespon, dia malah menyandarkan kepala nya ke bahu Yuwen.
"Yuwen, jalan seterjal apa yang akan kamu lalui, aku akan tetep selalu di sampingmu, di dunia ini, aku tidak punya siapa-siapa selain dirimu ". Ucap gadis cantik itu, sambil menyandarkan kepalanya di bahu Yuwen. Tapi Yuwen tidak mengeluarkan suara sepatah kata pun, dia hanya mengelus-elus rambut Li Mey yang Ter gerai panjang. Akhirnya Li mey pun tertidur di pangkuan Yuwen.
Kini pagi pun datang menjelang, nyanyian-nyanyian burung bersahutan, seolah menyambut mentari yang mulai menampakan diri.
Li Mey pun bangun dari tidur nya. Waktu dia sadar, ternyata dia ketiduran di pangkuan Yuwen.
"Yuwen, kamu tidak tidur?". Tanya Li Mey, dengan pipi yang memerah seolah malu, karena ketiduran di pangkuan Yuwen. Tapi Yuwen hanya menjawab dengan sedikit senyuman.
Satu hari pun sudah berlalu, tapi prajurit roh yang di suruh untuk mencari informasi belum juga ada yang kembali.Kini, malam pun mulai datang kembali.
Dengan sabar mereka menunggu kabar dengan berdiam diri. Pada waktu tengah malam, yang di tunggu pun akhir nya datang.
"Maaf tuan, kami sedikit lama dalam menjalankan tugas, di karenakan, sekte di dataran selatan ini lumayan banyak ". Ucap prajurit roh sebelum melanjutkan ucapan nya.
"Di daerah dataran selatan ini, ada sepuluh sekte besar, dan memiliki anggota yang lumayan banyak dan kuat. Sedang kan yang terkuat, dan memiliki anggota paling banyak adalah sekte pedang darah. Dan masih banyak lagi sekte-sekte kecil, yang memiliki anggota dan kekuatan yang tidak seberapa. Dan sekte yang paling kecil, dan tidak pernah di anggap ada, adalah sekte tirai malam, yang lokasi nya di pinggiran jurang awan ". Ucap prajurit roh menjelaskan kan.
"Terus, bagai mana dengan sekte kapak merah ". Tanya Yuwen.
"Sekte kapak merah, memang sebuah sekte kuat dan besar, tapi, tidak sekuat dan sebesar dari sekte pedang darah. Itu informasi yang saya ketahui". Jawab prajurit roh menjelaskan kan.
Lalu, prajurit roh mengirim kan peta lokasi semua sekte ke ingatan Yuwen. Seketika itu pula semua lokasi sekte yang ada di daerah dataran selatan ini langsung masuk ke ingatan Yuwen.
"Kerja bagus ". Ucap Yuwen singkat, lalu memasukan kembali prajurit roh itu kegelang milik Yuwen.
"Kapan kita akan mulai bergerak?". Tanya Li Mey singkat.
"Besok, kita akan lumpuh kan sekte tirai malam, yang berada di jurang awan, persiapkan dirimu ". Pinta Yuwen.
Gadis manis itu hanya mengangguk, lalu berbaring di samping Yuwen.
Tidak terasa kini pagi pun datang menjelang. Li Mey pun bangun dari tidur nya, sambil merapihkan rambut panjangnya yang sedikit berantakan.
"Yuwen, aku ingin mencari sungai dulu untuk membersihkan diri ". Lalu Li Mey mengeluarkan siluet sayap Phoenix dan terbang entah kemana.
Sedang kan yuwen, hanya duduk dalam posisi lotus tanpa menghiraukan kepergian Li Mey.
Tidak berselang lama, Li Mey pun datang dengan kondisi tubuh yang bugar, seperti nya dia sudah mandi untuk membersihkan diri.
Li Mey pun datang menghampiri Yuwen,sambil mengambil buah-buahan dari cincin penyimpanan nya, dan memberikan nya pada Yuwen.
Marekapun makan buah-buahan bersama, sambil menatap mentari yang menyingsing di upuk timur. Setelah dirasa cukup, Yuwen pun langsung berdiri.
"Li Mey, sudah waktu nya kita berangkat ". Ucap Yuwen sambil melirik ke arah Li Mey. Gadis itu hanya mengangguk tanda setuju.
Tanpa menunggu lama, Yuwen langsung mengeluarkan dua bilah siluet sayap di punggungnya, lalu pergi seperti kilatan cahaya. Di ikuti li Mey, huanran, mofeng dan jie ruyu di belakang nya.
Mereka terus melesat di udara, setelah setengah hari terbang, akhirnya mereka sampai di jurang awan. Pantas saja tempat itu di sebut jurang awan, karna lokasi tempat itu berada di puncak pegunungan yang sangat tinggi. Saking tingginya, kita tidak bisa melihat keadaan di bawah gunung, yang ada hanya hamparan awan yang terlihat begitu indah.
"Ini seperti dunia di atas awan ". Gumam Li mey dalam hati.
Setelah setengah hari terbang, akhir nya mereka turun dan mulai menginjak kan kaki nya di tempat itu. Yuwen terus melangkah menyusuri tempat itu yang di ikuti semua teman-teman nya dari belakang.
Mereka sampai di sebuah bangunan yang seperti kuil. Bangunan itu begitu luas dan besar. Bila di banding kan dengan kerajaan dataran tengah, kuil itu lebih besar dan lebih megah. Yang membedakan nya, kalau kerajaan dataran tengah bangunan nya selain megah juga bersih, namun kalau di tempat ini, walau bangunan-bangunan nya begitu megah, namun di setiap bangunan nya sudah di penuhi dengan lumut hijau, membuat suasana sedikit mengerikan.
"Yuwen, tempat apa ini?". Ucap Li Mey kepada yuwen, tapi Yuwen hanya menggeleng tanda tidak tahu.
Langkah merekapun semakin dekat dengan gerbang yang begitu kokoh namun berlumut. Dari samping gerbang terlihat dua orang ber baju putih sedang berjaga.
Huanran, mofeng dan jie ruyu sudah merubah penampilan ke wujud asli nya. Karna mereka yakin, sebentar lagi akan terjadi pertarungan. Mereka mengikuti Yuwen dan Li Mey dari belakang.
Saat kedua penjaga berbaju putih melihat kedua sosok manusia bersayap yang diikuti para mahluk aneh di belakang nya, penjaga itu langsung buka suara.
"Maaf tuan, siapa kalian ini. Dan ada tujuan apa mengunjungi sekte tirai malam?". Tanya para penjaga pintu dengan sopan.
Namun sebaliknya, Yuwen bukan nya menjawab. Malah mengeluarkan Aura penindas sampai para penjaga itu terkapar tidak sadar kan diri.
Setelah melihat para penjaga tidak sadarkan diri, Yuwen dan Li Mey langsung terbang dan masuk tanpa lewat gerbang.
Sesampai nya di dalam, Yuwen melihat pelataran-pelataran yang begitu luas, dan bangunan-bangunan walau sudah di penuhi dengan lumut hijau, namun masih terlihat kemegahan nya.
"Yuwen, di mana orang-orang penghuni tempat ini ? Ko, begitu sepi ". Tanya Li Mey.
Tanpa menjawab, Yuwen langsung menjentikkan jarinya.
"Duarrr... Duarrr... Duarrr... ".
Satu bangunan langsung hancur berhamburan. Dari kejauhan terlihat ratusan orang berbondong-bondong menghampiri ketempat ledakan terjadi.
Yang datang kira-kira tiga ratus orangan,dengan tiga orang pemimpin, dan satu orang lagi berdiri paling depan.
Satu orang yang berdiri paling depan berumur kisaran tujuh puluh tahunan, dengan rambut panjang yang sudah memutih. Sedang kan yang tiga orang di belakang nya, berumur kisaran empat puluh tahunan.
Pria tua berambut putih, seperti terlihat kaget saat melihat dua sosok manusia bersayap berdiri di udara, dengan tiga mahluk aneh dan menyeramkan berdiri di belakang nya.
"Maaf tuan, kalau kami telah menyinggung tuan-tuan, sebenar nya apa tujuan tuan datang ke sekte ini?". Tanya pria tua berambut putih. Kemudian pria berambut putih itu melanjutkan ucapan nya.
"Kalau kami telah berbuat salah tanpa kami sadari, saya sebagai patriak sekte, mewakili sekte tirai malam meminta maaf ". Ucap orang tua itu dengan nada rendah, karna dia tahu, kalau orang-orang yang berada di hadapannya itu, bukanlah orang biasa. Tapi orang-orang yang memiliki kekuatan tinggi.
"Saya kesini tidak ada maksud apa-apa, cuma ingin menawarkan dua pilihan yang mungkin begitu sulit untuk anda pilih ". Ucap Yuwen dengan nada sedingin es.
"Pilihan! Maksud anda dua pilihan apa?!". Tanya balik pria berambut putih.
"Benar, saya akan mengajukan dua pilihan untuk anda dan untuk semua orang yang ada di sini. Pilihan yang pertama, kalian harus tunduk dan patuh kepada ku, dan pilihan yang ke dua adalah ke Matian untuk kalian semua!". Ucap Yuwen dengan mata yang mulai berubah menjadi berwarna merah darah.
Mendengar ucapan itu, patriak sekte tirai malam, langsung menunjukan amarah nya. Dan langsung mengeluarkan aura qi dari dalam tubuh nya.
"Lancang kalian! Di kasih hati malah minta jantung!". Ucap pria berbaju putih sambil menyuruh tiga tetua dan semua anggota nya untuk langsung menyerang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!