"Sayang, sebentar lagi kita akan bertemu. Sekarang usia kamu sudah tujuh bulan diperut mama!" Yasmine berkata lembut sembari mengusap perutnya yang membuncit.
Fit and Flare dress warna putih melekat sempurna ditubuhnya. Meskipun perutnya membuncit, Yasmine tetap kelihatan awet muda dan cantik dengan berat badannya yang stabil.
Yasmine hanyalah seorang anak panti asuhan yang beruntung. Dua tahun yang lalu, ia menikah dengan seorang pemimpin perusahaan besar, Evander Christophe.
Hari ini, mereka akan merayakan acara tujuh bulanan disebuah hotel berbintang.
Acara akan dimulai satu jam lagi namun Yasmine tidak diizinkan untuk keluar dari kamar.
"Dimana Evander? Kenapa dia tidak kelihatan! Sebaiknya aku mencarinya!" Gumam Wanita itu, akhirnya nekat keluar dari kamar.
Tiba di lobby, Yasmine bingung kenapa tidak ada para tamu, dan juga keluarga Christophe satu pun.
Yang ada hanya beberapa pelayan yang membereskan sisa minuman dan makanan.
"Bukankah acara belum dimulai? Kenapa tempatnya sudah seperti pesta yang selesai?" Gumam Yasmine dengan bingung.
"Dimana semua orang? Kenapa kalian membereskan ballroom ini? Bukankah sebentar lagi acaranya akan dimulai?" Tanya Yasmine kepada salah satu pelayan yang bersih-bersih.
"Acara pertunangan keluarga Christophe sudah selesai, Nona. Kamu pasti terlambat! Pemilik acara baru saja pergi, mereka pasti baru sampai Lobby!"
Yasmine terperanjat kaget mendengar jawaban penjelasan dari pelayan. Yasmine sungguh bingung, bagaimana acara tujuh bulanannya bisa berubah menjadi acara pertunangan. Dan lagi, siapa yang tunangan?
Karena penasaran, Yasmine segera berjalan cepat keluar dari Ballroom.
Didepan, keluarga Christophe yang terdiri dari ibu mertuanya dan adik iparnya. Yasmine lalu melihat depan, dan ia melihat punggung pria yang sangat ia kenali, Evander.
"Evand!" Yasmine memanggil setengah berteriak.
Pria yang merasa terpanggil namanya menoleh. Evander Christophe, dia adalah seorang CEO muda, pemimpin grup Christophe.
Bukan hanya Evand, wanita yang ada disamping pria itu juga menoleh kebelakang, begitu juga ibu serta adik perempuan Evand.
Yasmine sungguh bingung, melihat wanita yang ada disebelah suaminya. Dia memakai gaun body press yang senada dengan kemeja pria itu.
"Yasmine yang malang! Suamimu baru saja bertunangan dengan Shovia Brooklyn, seorang aktris papan atas!" Ucap adik iparnya.
Tentu saja Yasmine terperanjat kaget mendengarnya. Ia menggelengkan kepala dan tidak percaya.
Yasmine berjalan menuju pria yang masih berstatus sebagai suaminya. "Evand! Bukankah hari ini acara kita?"
"Yasmine, Hari ini aku bertunangan dengan Shovia!" Suara dingin pria itu keluar.
Yasmine memejamkan matanya dan menggeleng pelan. Ia tidak percaya kalau Evand sungguh bertunangan dengan Shovia Brooklyn, seorang aktris papan atas.
Secara publik, Evand memang dikabarkan dekat dengan Shovia. Pernikahannya dengan Yasmine dirahasiakan, karena keluarga Christophe malu memiliki menantu miskin dan anak yatim piatu.
Shovia dibesarkan di keluarga terpandang, sedangkan dirinya hanyalah anak yang tinggal di panti asuhan.
Hubungan Evand dan Shovia sudah terdengar di publik beberapa tahun. Bahkan kedua keluarga juga menyetujui kalau mereka menikah, meskipun Evand dan Yasmine sudah menikah.
"Yasmine, kamu jangan khawatir! Meskipun aku dan Evand akan menikah, pernikahan kami hanya untuk bisnis saja!" Sahut Shovia.
"Dua tahun yang lalu, kamu berjanji Evand! Apapun keadaannya, kamu tidak akan mengkhianati ku! Tapi apa sekarang? Kamu bertunangan dengan Shovia!" Yasmine mulai marah.
Evand nampak sama sekali tidak bersalah!
"Kamu akan tetap menjadi istriku, Yasmine! Dan tetap kamu ibu dari anakku!" Sahut Evand, seolah menganggap pernikahannya dengan Yasmine hanyalah permainan.
"Seorang gadis miskin, jangan banyak menuntut! Sudah untung putraku bersedia menampung mu!" Madeline, ibu kandung Evand menyahut dengan sinis.
Yasmine sudah kebal dengan hinaan yang keluar dari mulut Madeline. Jika biasanya Evand berani menentang ibunya, kali ini yang membuat Yasmine sakit hati adalah, Evand sama sekali tidak membelanya.
"Apapun alasanmu, aku tetap tidak mau berbagi suami, Evand! Sebaiknya kamu pilih, aku atau Shovia?" Tegas Yasmine menantang.
Evand menatap tajam pada wanita yang biasanya menurut padanya, kini berubah membangkang.
"Jangan berlebihan, Yasmine! Sudah ku jelaskan bukan, kamu tetap istriku! Pernikahanku dengan Shovia hanya untuk bisnis saja!" Bentak Evand.
Dan lagi, pertama kalinya dalam dua tahun menikah, Evand membentaknya.
"Evand, aku tidak memiliki banyak waktu! Sebaiknya kita segera mengurus akta nikah kita! Karena aku akan segera pergi keluar negeri untuk syuting iklan!" Ucap Shovia.
"Ah ya, sayang. Sebaiknya kalian segera pergi! Biarkan mama yang mengurus wanita ini!" Sahut Madeline.
Shovia melingkarkan tangannya dibahu Evand, lalu menariknya pergi. Sebelum pergi, Evand menatap Yasmine tanpa perasaan bersalah.
"Aku mohon Evand, jangan pergi! Aku mencintaimu, Evand! Ingat cinta kita!" Yasmine menahan tangan pria itu.
Namun dengan cepat, Madeline dan Yoshi menahan tangan Yasmine untuk melepaskan Evander pergi.
"Jangan membuat drama wanita miskin!" Bentak Yoshi.
"Lepaskan!" Yasmine memberontak, ia menghempaskan tangan ibu mertua dan adik iparnya lalu berjalan cepat menyusul Evand.
Belum sempat melangkah, sebuah kaki tiba-tiba menghalangi langkah Yasmine, yang akhirnya membuat wanita itu jatuh.
"Akkhhhh!!!" Yasmine memekik kesakitan. Darah segar keluar dari area bawahnya melewati celah kaki.
Semuanya terkejut termasuk Evand. Pria itu melepaskan Shovia dan berlari menghampiri Yasmine.
"Yasmine! Kau baik-baik saja?"
"Evand, anak kita?" Yasmine menangis.
Melihat Evand yang mulai khawatir, Madeline dan Yoshi segera membantu Yasmine.
"Nak, kau pergilah! Kami yang akan membawa Yasmine kerumah sakit! Shovia, cepat bawa Evand pergi!" Titah Madeline.
Shovia langsung menurut dan menarik tangan Evand. Bahkan Evand pun menurut meninggalkan Yasmine.
"Evand, jangan pergi! Evand!" Yasmine berteriak histeris memanggil pria yang telah masuk kedalam mobil.
Detik berikutnya, bersamaan mobil yang menghilang, pandangan Yasmine mulai menggelap.
"Pasien mengalami pendarahan hebat! Cepat beritahu suaminya! Kondisinya kritis!" Dokter nampak panik didalam ruang tindakan.
Yasmine terbaring lemah dengan rasa sakit diperutnya. Samar-samar, ia mendengar percakapan dokter dan perawat yang menanganinya.
"Detak jantung bayinya sudah tidak ada! Kita harus segera mengeluarkan bayinya, karena kondisi pasien kritis!"
Yasmine berusaha membuka matanya. Air matanya menetes mendengar ucapan dokter.
"Anakku! Tidak mungkin, anakku tiada!" Suara lemahnya mulai terdengar terpotong-potong.
"Dokter!" Yasmine berusaha meraih tangan dokter. "Tolong selamatkan, anakku! Aku, tidak bisa, hidup tanpanya!"
"Nyonya Yasmine, tenanglah! Kamu harus ikhlas. Detak jantung bayimu sudah tiada!"
Yasmine semakin histeris mendengarnya. Ia sudah menanti anaknya selama dua tahun.
Brakkk!!!
"Yasmine, ini semua salahmu! Aku harus kehilangan calon cucu pertamaku!" Madeline masuk kedalam ruangan sambil marah.
Meskipun tidak menyukai Yasmine, tapi Madeline tetap berharap anak yang Yasmine kandung lahir. Karena anak itu merupakan darah dagingnya Evand.
"Kenapa kamu begitu ceroboh, Yasmine! Kamu tidak becus menjadi calon ibu!" Maki Madeline dan juga Yoshi.
Yasmine menahan sakit, namun dia justru disalahkan dan dimaki. Dia adalah seorang ibu yang sudah gagal.
"Nyonya, tenanglah! Jangan menyalahkan pasien!" Ucap dokter.
"Lalu aku harus menyalahkan siapa? Dia ibunya! Dasar wanita miskin, seharusnya Evander tidak menikahi mu!" Bentak Madeline mencaci maki.
Yasmine memejamkan matanya. Air matanya terus keluar. Kondisinya sungguh terpuruk.
Namun Evand sama sekali tidak ada disampingnya, menenangkannya, menguatkannya.
'Aku berjanji, akan mencintaimu dan memberikan keluarga yang sempurna untuk anak kita!'
Yasmine menatap nanar kearah depan, saat kesadarannya perlahan mulai hilang. Suara Madeline dan Yoshi tidak lagi terdengar, seorang perawat menyuntikkan obat kedalam infus. Dan operasi akan segera dilakukan!
.....
Ruangan serba putih, menjadi pemandangan pertama yang Yasmine lihat, dengan cahaya yang terasa silau membuatnya hampir kesulitan menyesuaikan.
"kau sudah sadar?" Suara yang begitu Yasmine kenal terdengar. Suara dingin yang tidak ada lembut-lembutnya, bahkan khawatir sedikitpun.
Akhirnya Yasmine mampu membuka matanya dengan sempurna. Wanita itu menoleh, melihat Evander Christophe berdiri ada disebelahnya.
"Jangan berlebihan, Yasmine! Sudah ku jelaskan bukan, kamu tetap istriku! Pernikahanku dengan Shovia hanya untuk bisnis saja!"
"Yasmine, aku tidak perduli kamu anak yatim piatu dan dibesarkan di panti asuhan. Aku tetap akan menikahi mu!" Ucap Evander Christophe dua tahun yang lalu.
Yasmine bekerja sebagai Sekretaris digrup Christophe. Karena kesederhanaannya dan penampilannya yang sopan membuat Evander Christophe jatuh cinta.
Sejak pertama bertemu, Yasmine sudah jatuh cinta pada Evand. Namun ia tidak berani mengungkapkan, karena status sosial mereka sangat jauh berbeda.
Yang membuat Yasmine bodoh, ia bahkan rela dinikahi Evander Christophe meskipun pernikahan mereka dirahasiakan. Karena keluarga Christophe melarang keras hubungan mereka.
Dan seharusnya, acara tujuh bulanan itu, Evander sudah berjanji akan mengumumkan pernikahan mereka serta calon anak mereka. Namun ternyata, Evand membohonginya!
Yasmine menatap polos setelah sekelebat bayangan-bayangan masa lalunya berkeliaran.
Wanita itu meraba perutnya yang tidak lagi membuncit, tanda keberadaan calon anaknya telah tiada didalam. "Anak kita sudah tidak ada!" Ucap Yasmine dengan pelan. Air matanya menetes dari sudut mata.
"Ini semua salahmu, Yasmine! Seandainya kau tidak memaksa mengejar ku, bayi kita masih ada! anak kita akan lahir dengan selamat!"
Yasmine tersentak mendengar kata-kata Evand yang menyalahkannya. Bagaimana bisa Evand menyalahkan dirinya, semuanya berawal dari pria itu.
Kalau Evand tidak bertunangan dan memaksa menikahi Shovia, mungkin saja semua ini tidak terjadi.
Yasmine sudah merasa gagal menjadi seorang ibu, ia sudah gagal menjaga calon anaknya. Yang dibutuhkan sekarang adalah dukungan dari Evand, namun pria itu justru ikut menyalahkannya!
Yasmine yang masih lemah menganggukkan kepala. Meskipun masih sakit, dia tetap berusaha bangun dan duduk.
"Ya. Ini semua memang salahku, Evand! Anak kita tiada karena kesalahanku! Kesalahanku karena menikah dengan pembohong sepertimu!" Jawab Yasmine sembari menghapus air matanya.
Evand diam sejenak mendengar kata-kata yang Yasmine ucapkan. Didalam matanya, ada raut penyesalan, namun Evand tidak ingin mengungkapkannya.
"Yasmine, kau masih saja menganggap aku pembohong! Aku sudah memberikanmu kehidupan yang baik, aku memberimu semuanya! Aku menikah dengan Shovia bukan karena cinta, hanya untuk bisnis saja!"
Yasmine memalingkan wajahnya. Ia tidak sudi lagi memandang wajah Evand yang membuatnya jatuh cinta.
Evand tidak terima Yasmine memalingkan wajahnya. Ia merah dagu Yasmine guna menatapnya.
"Yasmine, kita masih muda! Kita masih bisa punya anak lagi! Aku lupakan kejadian ini dan memaafkan mu, tapi kamu harus terima kalau Shovia menjadi istri keduaku!"
"Tidak punya hati!" Yasmine menatap dengan marah. Air matanya kembali keluar, Evand segera menghapusnya dengan lembut. "Kamu menyalahkan ku atas kematian anak kita! Padahal kamu juga menjadi penyebab utamanya, Evand!"
"Evand, Aku ini hanyalah wanita miskin yang sangat keluargamu benci! Aku tidak memiliki apapun seperti Shovia Brooklyn!"
"Apa yang kau maksud, Yasmine?" Tanya Evand.
Yasmine menarik nafas dan membuangnya perlahan. Selama dua tahun, dia selalu dihina keluarga Christophe.
Yasmine selalu dibandingkan dengan Shovia Brooklyn yang merupakan aktris papan atas dan terkenal. Apalagi Shovia juga merupakan keturunan keluarga kalangan atas.
Kalau Evand sudah memilih menikahi Shovia, Yasmine tidak mau mengganggu mereka. Sikap Evand juga sudah berubah dan tidak menunjukkan kasih sayang selama ia hamil.
"Tuan Evander Christophe, lebih baik kita bercerai saja!"
*****
Akhirnya bisa rilis juga🥰🥰
Semoga kalian jatuh cinta pada kisah Yasmine dan Evander 🥰🥰🥰
Note : Diawal akan mirip dengan kisah, Menikahi Ceo Dingin!
Tapi jelas nanti ketika jalan ada perbedaannya yaa...
Selamat membaca🥰🥰🥰
"Tuan Evander Christophe, lebih baik kita bercerai saja!"
Evand tersentak mendengar permintaan perceraian dari Yasmine. Pria itu sungguh tidak menyangka kalau Yasmine akan meminta bercerai.
"Yasmine, kita bisa menyelesaikan masalah ini secara baik-baik! Tidak perlu bercerai!" Jawab Evand.
"Kalau begitu, lupakan niatmu untuk menikah dengan Shovia!" Sahut Yasmine dengan tegas.
"Yasmine, kamu jangan keterlaluan!" Suara Madeline terdengar dari pintu.
Madeline, Yoshi, serta Shovia masuk kedalam ruangan. Madeline dan Yoshi nampak marah mendengar permintaan Yasmine.
Mereka tentu tidak setuju kalau Evand dan Shovia batal menikah. Mereka lebih menyetujui hubungan Shovia dan Evand, karena Shovia merupakan anak keluarga terpandang, yang bibit bebet bobotnya jelas.
"Putraku sudah berbaik hati untuk tidak menceraikan mu, setelah kamu membuat kami kehilangan calon pewaris pertama! Sekarang kamu mau menuntut Evand untuk membatalkan niatnya menikah dengan Shovia? Kamu fikir, kamu itu siapa?" Bentak Madeline dengan marah.
Lagi dan lagi Yasmine disalahkan! Yasmine sudah cukup muak dengan sikap Madeline dan Yoshi. Bukan hanya mereka, ia juga muak dengan Evand serta Shovia yang pura-pura baik.
'Yasmine, aku pasti bisa menikah dengan Evander! Aku adalah tuan putri Brooklyn! Aku selalu mendapatkan yang aku inginkan, termasuk menjadi istrinya Evander!'
Yasmine masih ingat ucapan Shovia beberapa waktu lalu. Shovia sudah lama mengincar Evander, dia mencintai Evander cukup lama. Namun Evander justru memilih menikah dengannya yang hanya gadis biasa.
"Dasar tidak tau diri! Sudah miskin, banyak maunya! Kenapa saudaraku harus menikahi wanita sepertimu yang pembawa sial!" Sahut Yoshi membentak.
"Yasmine! Aku menikah dengan Evand hanya sekedar bisnis saja! Kami juga tidak saling mencintai! Aku yakin, Evand tidak akan berpaling darimu! Tetapi, kalau kamu tidak setuju kami menikah, lebih baik aku mundur saja!" Ucap Shovia merasa bersalah.
Namun Yasmine tau, Shovia hanya berpura-pura saja. Wanita itu sangat licik mengambil hati keluarga Christophe, terutama Madeline.
"Shovia sayang. Kamu akan tetap menikah dengan Evand! Kalau wanita itu ingin bercerai, biarkan saja!" Madeline memegang tangan Shovia.
"Tidak bibi! Aku tidak mau menghancurkan hubungan Evand dan juga Yasmine! Aku tidak mau menyakiti hati Yasmine! Apalagi Yasmine baru saja kehilangan calon bayinya!" Jawab Shovia.
"Apa kamu dengar, Yasmine? Shovia tidak ingin kita bercerai! Kita akan tetap menjadi pasangan! Kita tidak akan bercerai!" Tegas Evander.
Evand menyentuh tangan Yasmine, namun wanita itu langsung menepisnya. Keputusan Yasmine sudah bulat, mau Evand menikah dengan Shovia atau tidak, dia tetap ingin bercerai!
Yasmine sudah lelah selalu dihina Madeline dan Yoshi. Menjadi istri Evand tidaklah mudah!
Saat Evand ada dirumah, Madeline dan Yoshi pura-pura baik, namun terkadang sengaja menyenggol statusnya yang hanya wanita miskin.
Dan saat Evand tidak ada dirumah, Madeline dan Yoshi selalu bersikap semena-mena padanya. Bahkan menjadikannya pelayan rumah.
"Kita tetap akan bercerai, Evand!" Jawab Yasmine.
"Dasar egois! Apa kamu fikir, setelah bercerai dari kakakku, kamu akan mudah mendapatkan pria kaya lagi, Yasmine? Kalau kamu ngotot bercerai, kamu tidak akan mendapatkan harta gono gini! Kamu akan seperti sampah hidup diluar!" Yoshi menyahut dengan sinis sembari melipat tangannya diperut.
Cukup sudah kesabaran Yasmine yang selalu dihina Madeline dan Yoshi.
"Nona Yoshi, aku tidak pernah mengincar harta keluarga Christophe! Aku tidak menginginkan sepeserpun uang kalian! Seharusnya kalian senang aku dan Evand bercerai! Bukankah itu yang selalu kalian inginkan? Kalian tidak pernah memperlakukan dengan layak sebagai menantu! Kalian hanya menganggap ku sampah! Asal kalian tau, wanita miskin ini, tidak pernah mengemis cinta dari Evand! Tapi Tuan Evander Christophe lah yang memohon padaku untuk menjadi istrinya! Putra keluarga kalianlah yang menginginkan seorang sampah menjadi istrinya!"
"Yasmine!!!" Evand membentak dengan satu tangan yang sudah melayang bersiap mendarat di pipi Yasmine.
Yasmine sama sekali tidak gentar dan menghindari. Dia berdiam, namun tangan Evand hanya melayang di udara, tidak menyentuh permukaan pipinya.
Sedangkan Yoshi, Madeline, dan juga Shovia nampak terkejut dan syok dengan tindakan Evand yang hampir menampar Yasmine.
Selama menikah, Evand tidak pernah berbuat kasar pada Yasmine. Hanya sikap pria itu yang berubah dingin dan acuh saja.
"Kenapa kamu diam, Tuan Evander? Ayo tampar aku! Pukul aku Evand, supaya kamu puas!!" Tantang Yasmine, bahkan ia menarik tangan Evand dan memukulkan ke pipinya, meskipun Evand tidak bergerak.
"Cukup Yasmine!" Bentak pria itu lagi sembari menarik tangannya. Karena Yasmine yang tidak juga melepaskan, akhirnya Evand menghempaskan tangan wanita itu dengan kasar. "Kamu sungguh berubah, Yasmine!"
"Kalian semua keluar! Aku mau menyelesaikan masalahku dengan istriku!" Tegas Evand menahan marah.
Madeline, Yoshi dan juga Shovia akhirnya keluar dengan terpaksa.
Yasmine mengusap wajahnya dengan kasar. Ia sungguh lelah menghadapi Evand dan keluarganya. Kedua kakinya ditekuk dan memeluknya, tidak memperdulikan bekas sayatan diperutnya yang terasa nyeri dan sakit luar biasa. Yang Yasmine rasakan, justru lebih sakit di dadanya, hatinya!
Evand menghela nafasnya, pria itu duduk disebelah Yasmine menghadap istrinya. Menghapus air mata disudut mata Yasmine.
"Yasmine! Apa menjadi istriku begitu membuatmu menderita?"
"Kamu pernah berjanji, kalau kamu akan berusaha menyesuaikan diri dan tidak memperdulikan ibu dan Yoshi! Yasmine... aku juga tidak perduli status sosialmu! Kita bisa melewati semuanya bersama!"
"Tapi tidak dengan adanya orang ketiga!" Sahut Yasmine.
Evand membuang nafasnya. "Shovia bukan orang ketiga! Aku menikah dengan Shovia hanya untuk...--"
"Aku tetap ingin bercerai!"
*****
Sekedar mengingatkan. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa Like, Komen, Vote dan Share🤗🤗🥰🥰
Karena dukungan kalian membuat othor receh ini tambah semangat🥰🥰🥰
See you next chapter👏👏👏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!