Disukai 3 Guru Olahraga (Seventeen, ATEEZ)
Awal pertama sekolah
Hyurin adalah adik dari seorang cowok populer di sekolah ia baru saja pindah ke Seol Korea karena ingin menemani kakaknya yaitu Hyunjin
di kamar Hyurin datanglah Hyunjin
Hyunjin
Hyurin, kamu udah tidur?
Hyurin
Belum. Kenapa, Oppa?
Hyunjin
Besok kita berangkat bareng ya.
Hyurin
Hah? Serius? Tumben banget.
Hyurin
Bukan gitu... biasanya Oppa kan berangkat sendiri.
Apa jangan-jangan… ada yang mau diomongin?
Hyunjin
Jangan GR. Aku cuma lewat sekolah kamu dulu, jadi sekalian.
Hyurin
Hmm... mencurigakan. Tapi ya udah, gapapa.
Jam berapa kita berangkat?
Hyunjin
Jam 6.30. Aku tunggu di depan rumah.
Hyurin
Oke. Tapi jangan nyuruh aku buru-buru pake nada nyebelin kayak biasa ya.
Hyunjin
Tergantung kamu ngaret atau nggak.
Hyurin
Huft, ketus banget. Tapi ya udah, noted
Hyunjin
Good. Tidur sana, besok nggak boleh telat.
Hyurin
Iya, Oppa. Good night
Keesokan harinya Hyurin sudah memakai pakaian sekolah yang telah disiapkan Hyunjin
mereka berdua langsung memasuki mobil dan menuju sekolah
Hyurin
Baru masuk gerbang. Banyak yang liatin, risih tau.
Hyunjin
Ya iyalah, kamu kan anak baru. Belum apa-apa udah nyolot gitu mukanya.
Hyurin
Nyolot darimana! Aku cuma diem...
Hyunjin
Persis. Mukamu diem itu udah serem.
Hyurin
Huft, nyesel bareng Oppa... bener-bener ngeselin.
Hyunjin
Cepetan ke kelas. Bu Irene mau ngenalin kamu.
Bu Irene
Selamat pagi, anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru.
Bu Irene
Ayo masuk, perkenalkan dirimu.
Hyurin
*𝘮𝘦𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴*...Halo. Namaku Hyurin.
Aku pindahan dari Busan.
Mohon bantuannya.
Tzuyu
Dingin banget auranya... kayak Hyunjin versi cewek.
Whein
Kakaknya Hyunjin ya? Mirip banget sumpah
Hyunjin
Bukan kakak. Itu adik.❄
setelah pelajaran selesai beberapa cewek langsung menghampiri meja Hyurin dan Hyunjin
Yuna
𝘛𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘳𝘢𝘮𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘮𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯
"Hai! Kamu pasti Hyurin, kan? Aduh, kamu cantik banget sih."
Whein
"Fix sih, kamu tipe yang kita cari. Kita harus kenalan lebih dekat."
Tzuyu
𝘋𝘶𝘥𝘶𝘬 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘪𝘻𝘪𝘯
"Kamu nggak keberatan kan kalau kami gabung?"
Wendy
"Hyunjin, boleh ya kamu kasih kami waktu berdua sama adikmu dulu?"
𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘨𝘢𝘴
Jennie
𝘔𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮 𝘬𝘦 𝘏𝘺𝘶𝘯𝘫𝘪𝘯
"Kamu ngerti kan, kadang cowok harus tahu diri."
Hyunjin
𝘛𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨, 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯
"Hati-hati ya... dia bukan orang yang bisa kalian kendalikan semudah itu."
𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩
Hyurin
𝘔𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘏𝘺𝘶𝘯𝘫𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘨𝘶, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘬𝘦 𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢
"...Kalian siapa?"
Jennie
𝘚𝘢𝘮𝘣𝘶𝘯𝘨 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘮𝘪𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴
"Kami penguasa lingkaran sosial di sekolah ini. Kalau kamu bareng kami, nggak ada yang berani sentuh kamu."
Yuna
"Kecuali... kamu lebih pilih duduk bareng cowok-cowok norak itu."
𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘫𝘢 𝘌𝘯𝘩𝘺𝘱𝘦𝘯
Hyurin
𝘋𝘪𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘢𝘳
"Aku duduk di sini karena Hyunjin kakakku. Bukan karena takut atau cari perlindungan."
Tzuyu
𝘔𝘦𝘯𝘢𝘪𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘭𝘪𝘴, 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘫𝘶𝘵
"Berani juga jawabannya."
Wendy
𝘔𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘧𝘢𝘴 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯
"Kayaknya dia beda, Jen."
Jennie
"Menarik."
𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘏𝘺𝘶𝘳𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩
"Kita lihat aja berapa lama kamu bisa bertahan tanpa berpihak."
[Sementara itu, di meja Enhypen…]
Sunghoon
𝘔𝘦𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘏𝘺𝘶𝘯𝘫𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬
"Hyunjin, mereka gangguin adik kamu ya?"
Jungwon
"Hyurin kuat kok. Tapi kalau mereka kelewatan, tinggal bilang."
Ni-Ki
"Aku siap nyerang pakai drone mini!"
Hyunjin
𝘛𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘵𝘪𝘱𝘪𝘴
"Biarkan dulu... Aku mau lihat seberapa cepat mereka sadar siapa yang sebenarnya harus mereka takuti."
tunggu episode selanjutnya
“Hyurin si monster tersembunyi”
[Masih di bangku tempat para cewek elite berkumpul dengan Hyurin]
Jennie
𝘚𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘪, 𝘯𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘮𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯
"Jadi... kamu pikir kamu bisa bertahan di sekolah ini cuma dengan tatapan datar kayak gitu?"
Whein
"Kita cuma pengen bantu kamu cepat beradaptasi, tapi kalau kamu nggak mau nurut..."
Tzuyu
"...kamu bakal nyesel, Hyurin."
Hyurin
𝘗𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘨𝘢𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩, 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘱𝘪𝘵
"Aku cuma duduk. Kalian yang datang nyamperin, ngomong kayak aku yang ganggu kalian."
Jennie
𝘛𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭
"Astaga, kamu pikir kamu siapa—"
Hyurin
𝘛𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮, 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘵𝘦𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯
"Kamu mau tahu siapa aku?"
𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘢𝘫𝘢𝘮
"Kalau kalian masih main-main kayak gini, aku bisa bikin kalian menyesal bahkan untuk sekedar ngucapin namaku."
[𝘚𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘥𝘢𝘬 𝘩𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨. 𝘈𝘶𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘬𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘏𝘺𝘶𝘳𝘪𝘯. 𝘛𝘻𝘶𝘺𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘏𝘸𝘦𝘪𝘯 𝘳𝘦𝘧𝘭𝘦𝘬𝘴 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨.]
Whein
𝘔𝘦𝘯𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳
Jennie
𝘛𝘦𝘳𝘥𝘪𝘢𝘮, 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘴𝘱𝘢𝘥𝘢
Wendy
𝘊𝘦𝘱𝘢𝘵-𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴
"Cukup. Jennie, stop."
𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘦 𝘏𝘺𝘶𝘳𝘪𝘯, 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘭𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵
"Maaf, aku bukan mau ikut-ikutan mereka. Aku cuma pengen kenalan baik-baik."
Hyurin
𝘔𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘱𝘢𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘪𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯
"Kalau kamu memang niatnya berteman, kamu tahu caranya."
bangkit berdiri, lalu berjalan pergi tanpa menoleh
[Begitu Hyurin pergi, cewek-cewek itu terdiam beberapa saat.]
Tzuyu
Dengan suara pelan
"...Itu mata kayak iblis. Gila, aku nyaris nggak bisa nafas."
Whein
"Aku kira dia anak baru manis gitu. Tapi aura dia... beda."
Jennie
Menggertakkan gigi
"Aku nggak suka orang yang lebih kuat dari aku. Dan dia... dia bahaya."
Wendy
Menatap ke arah kepergian Hyurin sambil bergumam pelan
"Aku udah bilang. Jangan sentuh dia kalau nggak siap terbakar."
Di samperin
[Lorong sekolah – Hyurin berjalan cepat, keluar dari ruang kelas. Suasana hati masih panas, napasnya berat tapi tetap terlihat tenang dari luar.]
Hyurin
"Aku udah cukup bersabar. Kalau bukan karena kakakku, aku mungkin udah—" (dalam hati)
[Langkahnya terhenti saat dua bocah laki-laki muncul dari arah berlawanan—Sunoo dan Jungwon. Wajah mereka cemas, tapi tegas.]
Sunoo
(berlari kecil, langsung berdiri di depan) Hyurin dengan tangan terbuka
"Kamu nggak boleh pergi gitu aja!"
Jungwon
(Menyusul dan berdiri di samping Sunoo)
"Kami tahu mereka nyebelin. Tapi kamu... kamu penting di sini."
Hyurin
(Menatap mereka berdua, ekspresinya datar)
"Aku nggak lari. Aku cuma... butuh udara."
Sunoo
(Tangan kecilnya menggenggam ujung lengan Hyurin)
"Kamu bukan sendirian di sini. Ada kami, ada Hyunjin, ada yang lain juga."
Jungwon
(Menatap tajam seperti kakak laki-laki dewasa, meski dia masih kecil)
"Kalau kamu pergi sekarang, kamu biarin mereka pikir kamu lemah. Dan kamu bukan orang lemah, kan?"
Hyurin
(Menatap kedua bocah itu... lalu akhirnya tersenyum kecil, sangat tipis)
"Kalian ini... bocil atau psikolog sih?"
Sunoo
(Dengan polos tapi bangga)
"Bocil keramat!"
Jungwon
(Sikut Sunoo pelan sambil tersenyum)
"Kami cuma nggak mau kehilangan kamu."
[Hyurin akhirnya menunduk sedikit, menghela napas panjang, lalu mengacak rambut Sunoo dan Jungwon dengan lembut.]
Hyurin
"Oke. Aku nggak pergi. Tapi kalau mereka nyentuh aku lagi, aku nggak akan diam."
Sunoo & Jungwon: (Serempak, dengan senyum) puas
"Setuju!!"
[Mereka bertiga lalu berjalan kembali ke kelas, dengan suasana yang lebih hangat. Di balik dinding lorong, ternyata ada satu sosok yang sedari tadi memperhatikan diam-diam...]
jangan lupa vote yah hihi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!