Di suatu negri hayalan, terdapat suatu desa yang terpencil.
desa itu bernama desa kebluk.
desa terpencil jauh dari keramaian kota.
desa kecil di tengah hamparan luas. nya tanah persawahan.
penduduk nya sangat makmur karena dari hasil menanam padi di persawahan yang terbentang luas di desa itu.
tidak ada akses jalan raya penghubung ke desa lain nya. Hanya jalan pematang yang tersedia di desa itu. Penduduk desa akan memakai gerobak kecil untuk menjual hasil panen mereka, bila musim panen telah usai,
akan terlihat iring iringan gerobak petani membawa hasil panen padi nya untuk di jual di kota kecamatan . Mereka rela menempuh jalan pematang berkilo-kilo meter jauh nya.
tetapi, hasil nya sangat sepadan dengan jerih payah yang di dapatkan nya. Desa kebluk terkenal dengan beras organik nya.
beras organik terbaik di seluruh kabupaten bajul kesupen. Dan tentu saja, beras dari desa kebluk mendapat harga tertinggi dari hasil di desa yang lain nya.
berkat itulah seluruh warga desa kebluk hidup nya makmur.
namun, di tengah kemakmuran hidup warga desa kebluk, terdapat lah seorang pemuda yang pemalas.
pemuda itu bernama Anto. Anto setiap hari nya hanya menjadi penghuni pos kamling.
walaupun keluarga Anto bukan juga orang yang susah, Anto tidak pernah mau pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga nya. Anto juga tidak mau berkerja di sawah seperti yang umum di lakukan oleh penduduk desa tempat Anto tinggal.
tapi walaupun pemalas, Anto bercita cita menjadi menantu pak kepala kampung.
pak kepala kampung mempunyai anak perempuan semata wayang yang berwajah sangat cantik. tidak ada satu wanita di desa itu yang bisa menyaingi wajah bunga anak kepala kampung itu. bunga adalah bunga desa kebluk. seperti nama nya. Bunga. Sangat serasi dengan penampilan nya yang mempesona tiada tanding nya di desa itu.
bunga gadis yang rajin solehah dan menurut ke pada orang tua nya, adat istiadat bunga juga sangat bagus dan sopan. Solehah sangat ramah dan tidak memandang dalam berteman. Ke betulan. Juga, taraf ke hidupan di desa kebluk. sangat merata, tidak ada si kaya dan si miskin. Semua sama, karena berprofesi sama, dan luas lahan yang di miliki para penduduk juga rata rata. Hingga yng membedakan hanya paras saja.
tetapi, bunga bergaul dengan siapa saja tidak memilih milih dalam bergaul, sehingga bunga banyak di gandrungi para pemuda di desa itu.
pagi itu, Anto sedang nongkrong sambil berselimut sarung di poskamling.
dari jauh, terlihat bunga berjalan menuju ke arah nya sambil membawa bakul nasi.melihat itu, Anto sudah memasang senyum semanis mungkin. Karena Anto tahu, kalau bakul nasi yang di bawa bunga, pasti berisi nasi dan lauk serta sayur untuk diri nya seperti biasa nya.
" bunga.. Pagi ini kamu terlihat cantik sekali,,
wajah mu secerah pagi ini, dan senyum mu seperti mentari di ufuk timur."
kata Anto yang memuji bunga setelah bunga sudah dekat dengan Anto. Memang pada dasar nya, Anto juga naksir sama bunga.
"Heeeleeeh. Kamu itu kang..kamu tu muji muji aku karena aku jatah sarapan tiap pagi to kang,, ? Kalau tidak paling kang Anto juga cuek sama bunga.."
Kata bunga kepada Anto yang tahu apa maksud pujian Anto kepada dirinya.
"Lhoooo, Yo tidak dong Bu bunga, aku tuh udah naksir kamu sejak lama lho...jadi apapun kamu, kamu tetap cantik di mataku."
Mendengar perkataan Anto, hati bunga berdebar debar. bunga sebenarnya juga naksir sama Anto kalau tidak terjangkit penyakit malas yang tidak karu karuan.
" kang,, kalau kang Anto naksir sama Bu ga ya kerja yang rajin dong,, kalau kang Anto nya malas terus,, nanti bunga mau makan apa kang..?"
Anto yang mendengar perkataan Bunga menjadi merenung. Dalam hati Anto berkata,
* benar juga apa yang di kata bunga,, baiklah, kalau bunga mau menerima ku,, aku akan mulai giat bekerja mulai sekarang , demi Bunga idamanku.
" kang.. Kok malah melamun kang,, akang serius tidak dengan perkataan akang tadi..?"
Anto kaget mendengar bunga yang membuyarkan lamunan nya.
" eh..iya..iya bunga,, kang Anto serius kok..
mulai sekarang,, kang Anto akan mulai berkerja dengan giat untuk mu bunga.
dan kang Anto harap,, bunga mau menunggu kang Anto."
Bunga pun tersenyum mendengar perkataan Anto.
" udah kang,, di habiskan sarapan nya, bunga mau pulang dulu, masih banyak pekerjaan di rumah kang..!"
Dengan cepat, Anto menghabiskan sarapan yang di berikan oleh bunga dengan wajah ceria. Karena cita cita nya untuk menjadi kan bunga menjadi isteri nya mendapatkan lampu hijau dari Bunga.
" ini bunga tempat makan nya, waah.. Enak sekali masakan mu bunga, kang Anto akan mulai bekerja besok menuruti permintaan bunga,, tunggu kang Anto ya bunga,, bila saat nya tiba,, kang Anto akan melamar bunga. "
Bunga pun membereskan bekas tempat makanan Anto.
wajah bunga menjadi merah karena malu.
tetapi bibir bunga tersenyum merekah, menandakan bunga menerima perasaan Anto.
"sudah ya kang.. Bunga pulang dulu..bunga tunggu niat baik kang Anto. Asal kang Anto benar benar mau berubah.."
Kata bunga ke pada Anto, Anto pun dengan sangat senang dan bersemangat menjawab pamit dari bunga.
" iya bunga.. Hati hati di jalan, kirim salam buat bapak dan ibuk mu ya bunga.. Juga terimakasih banyak atas sarapan yang sangat lezat ini.
Bunga berjalan meninggalkan Anto di pos kamling sambil tersenyum dan melambaikan tangan nya ke pada Anto.
tanpa sepengetahuan Anto dan bunga, pertemuan mereka di intip oleh tiga pemuda yang sama sama naksir kepada bunga.
mereka bernama Joko, Bahrudin dan mbelung. Mereka sangat iri dengan Anto yang sangat dekat dengan bunga.
" lung.. Kamu lihat di pemalas Anto itu, berani benar dia merayu rayu bunga.
dia harus di beri pelajaran lung, supaya dia bisa bercermin."
Kata Bahrudin kepada mbelung. Tentu saja mbelung sangat setuju dengan pendapat Bahrudin.
" Benar katamu Bahrudin,, si pemalas itu harus di beri pelajaran, supaya dia tahu diri.
Masak bunga gadis tercantik di desa ini mendapatkan Anto yang pemalas itu din..
sungguh tidak cocok sekali."
Joko pun juga sangat setuju dengan pendatang Bahrudin dan mbelung.
" itu benar sekali kawan, tapi kita tidak boleh gegabah bertindak kawan. Jangan sampai niat kita di ketahui oleh orang lain. Kita harus mengatur rencana Serapi mungkin. Jangan sampai rencana kita malah membuat bunga benci kepada kita.
Bahrudin dan mbelung menganggukan kepala dengan pendapat Joko.
Benar sekali katamu Joko, kita harus membuat rencana dan siasat yang matang untuk memberi peringatan pada si pemalas itu. Jangan sampai ada yang mengetahui tindakan yang akan kita lakukan ke pada si pemalas itu, bisa bisa semua tindakan kita terdengar oleh bunga, dan tentu saja, bunga akan membenci kita seumur hidup.
Setelah perkataan Bahrudin yang mendukung ide Joko, maka rencana pun di buat oleh mereka bertiga.
Setelah perut Anto merasa kenyang, Anto mulai mengantuk. Matanya terasa berat'.
perlahan lahan, Anto mata nya mulai terpejam. Anto pun tidur dengan pulas.
Anto bermimpi dirinya berjalan menyusuri sungai. Dari ke jauhan , Anto mendengar ada suara wanita memanggil nama nya.
". Anto.... Kemarilah... Anto..cepat datanglah kemari..."
Entah mengapa, tanpa berpikir banyak lagi, Anto bergegas mendekati arah suara yang memanggil nama nya untuk mendekat.
tapi ketika Anto berjalan , tiba tiba terjadi gempa. Anto terhuyung huyung tanpa bisa mengendalikan kaki nya dan * bruk*
" to.. Bangun to... Kamu kenapa tidur di kolong pos kamling to.."
Perlahan lahan, Anto membuka matanya.
nampak lah bilah bilah bambu di atas wajah nya.
Pelan pelan, Anto merangkak keluar dari kolong pos kamling.
dan hari juga sudah gelap. mas Mangun juga sudah saatnya berjaga malam di pos ronda.
" mas...kok sendirian saja mas..?"
Kata Anto sambil cengar cengir menyapa mas Mangun.
" iya to, yang lain belum pada datang. Lantas kenapa kamu kok malah tidur di kolong pos ronda to...? Kurang kerjaan saja kamu to."
Kata mas Mangun menanyakan ke adaan Anto yang tidur di kolong pos ronda.
" mas... Tadi nya aku itu tidur di atas mas, entah kenapa kok tahu tahu aku bisa berada di kolong mas."
Anto juga heran, kenapa diri nya bisa berada di kolong pos ronda, padahal tadi nya Anto tidur di balai balai pos ronda.
"mungkin kamu di pindahin sama penunggu pos ronda kali to.. Maka nya, kamu bisa berada di kolong pos ronda to...
tapi,, bukankah penunggu pos ronda itu kamu ya to.."
Anto hanya nyengir saja di katakan bahwa dirinya lah penunggu pos jaga itu. Memang, Anto mendiami pos ronda 24 jam full time.
tak lama kemudian, datang dua warga lagi yang mendapat jatah ronda. .mas manto dan mas Sugeng.
" ayo.. ngopi ngopi... Nih aku bawa satu teko kopi plus singkong rebus.
Kata mas manto yang baru datang sambil menjinjing dua kantong kresek. Sedang mas Sugeng membawa tumpukan gelas plastik.
" waah.. Mantap nih... Ayo ayo.. Kita ngopi dulu sambil merokok... Mantap nih.."
Mas Mangun. Segera menggelar gelas plastik kosong untuk di isi air kopi yang masih panas. Terlihat kebul an asap dari gelas kopi
yang baru di tuangkan oleh mas Mangun.
tentu saja, anto juga mendapat bagian.
walaupun Anto seorang pemalas, tetapi para warga tidak menganggap rendah Anto.
karena Anto adalah sosok pribadi yang jujur dan baik. Walaupun pemalas, Anto tidak segan segan membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Tentu saja yang sesuai dengan kemampuan Anto.
di saat mereka sedang asyik mengobrol membicarakan ke kesibukan sehari hari, dari arah sungai di ke jauhan , Anto mendengar teriakan suara wanita meminta tolong.
"" sebentar kang,, akang akang semua pada mendengar suara perempuan me minta tolong apa tidak kang.. ?"
Tanya Anto kepada bapak bapak yang asyik mengobrol di pos ronda.
" mana to.. Aku tidak mendengar apa apa to.."
Kata mas manto menjawab pertanyaan Anto.
" iya to....kita semua tidak.mendengar apa apa lho to... Jangan menakut nakuti Kamu to,"
Kata mas Mangun juga yang lain nya yang tidak mendengar suara apa pun juga.
* tolong... tolong.... Siapa saja.. tolong..?*
Anto kembali mendengar suara teriakan wanita meminta tolong dari arah yang sama.
"tuh kang... Aku mendengar lagi kang... Kelihatan nya dari arah sungai kang.."
Kata Anto mastikan apa yang di dengar nya, tetapi tidak ada satupun yang mendengar kan nya selain Anto.
" kang...apa benar tidak ada yang mendengar teriakan itu kang.. Itu jelas sekali terdengar di telinga ku lho kang."
Kata Anto.sekali lagi memastikan pendengaran nya.
" tidak to. Saya tidak mendengar apapun to.
Kata mas manto dan yang lain nya yang menyatakan bahwa mereka tidak mendengar suara apapun.
" ya sudah mang,, biar saya cek sendiri saja kang. Tolong saya pinjem senter nya, takut nya ada apa apa kang."
" hati hati to,, nih kamu bawa kentongan ini juga, kalau ada apa apa, kamu pukul kentongan yang keras to, nanti kita akan menyusul kamu to."
Kata mas Mangun. Sambil menyerahkan senter dan kentongan kepada Anto.
Anto pun menerima senter dan kentongan lalu berjalan meninggalkan pos ronda menuju ke arah sungai. Berbekal senter dan kentongan dari mas Mangun, Anto berjalan menyusuri pematang sawah menuju ke arah sungai. Setelah jauh menyusuri pematang sawah, sampailah Anto di pinggir sungai.
Anto menyusuri pinggiran sungai sambil menyoroti berbagai arah dengan senter.
dengan sabar, Anto meneliti setiap sudut sungai.
" Anto.. Tolong aku Anto.. Tolong bebaskan aku.."
Terdengar kembali suara wanita yang meminta tolong lagi ke pada Anto.
cuman aneh nya.. Kenapa suara itu tahu nama nya Anto.. Sedangkan Anto tidak mengenali suara itu.
" mbak.. Kamu dimana mbak...? Aku mau menolong mu mbak, tetapi aku tidak tahu dimana kamu berada mbak.."
Kata Anto berteriak untuk memastikan keberadaan wanita yang meminta tolong kepadanya.
" kamu berjalan lah lurus Anto.. nanti kamu akan menemukan pohon pohon roboh menimpa batu, aku tergencet di antara batu dan pohon itu Anto. Cepatlah...aku sudah tidak tahan Anto."
Anto pun berjalan mengikuti arahan suara itu. Tak lama berselang, Anto menemukan pohon nangka besar roboh ke arah sungai. Anto mendekati pohon itu dan men senter i setiap sudut pohon nangka itu. Setelah agak lama mencari, di pangkal pohon dekat akar, Anto menemukan batu putih yang tertimpa pohon nangka itu. Tetapi Anto tidak menemukan apapun di antara batu dan pohon itu.
" mbak... Kamu dimana...? Aku sudah sampai di tempat yang kamu maksud mbak.."
Anto berteriak memanggil suara yang meminta pertolongan tadi. Tapi hening tidak ada jawaban. Dengan rasa penasaran, Anto meneliti lagi di batu yang tertimpa pohon. Itu.
karena rasa penasaran nya, Anto menggoyang goyangkan batang pohon nangka dengan sekuat tenaga sambil memandang ke bawah pohon. Anto melihat sinar redup di atas batu putih yang tertimpa pohon nangka itu.
" apa itu...? Sinar apa yang ada di bawah pohon ini...? Aku harus bisa menggeser batang pohon ini.. Aku penasaran dengan pancaran sinar di bawah pohon ini."
Anto mencari alat untuk mengungkit batang pohon nangka yang roboh.
Dengan bermodalkan lampu senter , Anto mencari bilah bambu . setelah agak jauh mencari,, Anto menemukan sebilah bambu yang di rasa cukup kuat untuk menggeser pohon besar itu. Anto membawanya kembali ke tempat pohon nangka itu. Dengan sekuat tenaga, Anto akhirnya bisa menggeser juga pohon nangka yang roboh itu. Anto mendekati sinar redup di atas batu putih itu.
". waah...sebuah cincin yang indah,, bagus sekali,, apakah ini yang meminta tolong tadi..? Masak iya cincin bisa berteriak meminta tolong sih.."
Anto memungut cincin itu dan mengamati nya. Ada perasaan tenang dan damai yang terpancar di cincin itu.
" bagus sekali,, punya siapa ini ya... ? Kasihan yang kehilangan cincin ini. Lebih baik aku bawa pulang saja sambil pelan pelan mencari siapa pemilik cincin ini."
Anto pun menyimpan cincin yang di temukan di dalam saku nya dan membawa nya pulang kembali ke pos ronda.
Anto berjalan dengan malas menuju ke pos ronda. Gelapnya malam tak menghalangi langkah nya bermodalkan senter pinjaman, Anto .menyusuri pematang sawah yang me ngarah ke pos ronda. Setelah berjalan cukup jauh, Anto akhirnya tiba juga di pos ronda.
"tok.. bagaimana tok, apa kamu bertemu dengan wanita yang kamu dengar meminta pertolongan tok..?"
Kata mas Mangun yang penasaran dengan apa yang di temukan oleh Anto.
" gak ada mas,, aku sudah cari ke setiap sudut sungai. Tetapi aku tidak menemukan wanita itu mas."
Kata Anto menjawab pertanyaan dari mas Mangun, sedang tiga teman nya ternyata sudah berkeliling kampung. Sebenarnya di kampung kebluk tidak pernah ada pencurian.
para warga membagi tugas ronda adalah untuk menjaga sawah dan ladang dari serangan hama di malam hari. Hama tikus dan celeng biasa nya menyerang lahan pada malam hari. Untuk mengantisipasi nya, di adakan lah jatah ronda bergilir untuk menjaga lahan tanam di kampung itu.
" lha terus... Apa yang kamu temukan tok..?"
Kata mas Mangun yang penasaran dengan Anto yang nekat pergi ke sungai.
" ini mas,, aku malah menemukan cincin mas.. Lho...lho.. kok tidak ada cincinnya..?
padahal tadi sudah aku masukin ke dalam saku celana lho mas, kok sekarang jadi tidak ada..?"
Anto yang tadi nya berkata jujur, malah kebingungan sendiri, karena cincin yang di temukan nya hilang, tidak ada di dalam saku nya
" lah..lha tadi kamu taruh dimana tok..?
atau mungkin malah jatuh di pematang tok..?
Mas Mangun. Tentu saja percaya apa yang di katan oleh Anto, karena Anto sejak dahulu tidak pernah berbohong.
biarpun pemalas,, Anto adalah pemuda yang jujur dan tidak tega an. Sehingga bila ada yang mendengar ada yang meminta tolong, tanpa di suruh Anto akan langsung membantu.
"aah...tidak mungkin jatuh mas,, tadi sudah saya simpan rapat rapat di saku celanaku mas,, jadi tak mungkin juga jatuh mas.."
Anto yakin. bahwa dirinya sudah menyimpan cincin itu di saku celana nya yang paling dalam, jadi tidak mungkin juga bisa terjatuh di pematang sawah.
" ya itu mungkin belum menjadi milik kamu tok, yang nama nya rejeki itu susah tok."
Mas Mangun menabahkan hati Anto yang kehilangan barang temuan nya.
" iya ,, ya mas.. Mungkin belum rejeki saya mas, mending kita bakar singkong aja mas,,
dari pada mikirin barang yang hilang. Sambil sekalian nanti kopi nya di hangatkan lagi mas."
Anto pun merelakan cincin yang telah di temukan nya hilang. walau bagaimanapun menyesali barang yang telah hilang adalah pekerjaan yang sia sia. Anto dan mas Mangun berinisiatif membakar ubi untuk menghilangkan rasa dingin dan juga menghangatkan sisa kopi yang datang tadi .
akhirnya malam pun berlalu. Seperti biasa, Anto pasti kebluk tidur nya sampai bunga datang membawa kan sarapan pun Anto tak mengetahui nya.
" mas...kang mas. Anto.. Bangun mas.. Sudah siang... Ayo cepet bangun mas..!"
Bunga menggoyang goyangkan tubuh Anto untuk membangunkan tidurnya.
". Ooh,, hoaaaeeem.... Masih ngantuk aku dek... Pagi pagi sekali kamu sudah ke sini dek."
Anto menguap malas , Anto pun hendak mengambil makanan yang telah di sediakan oleh bunga.
"". Eeeits,,, eeeeits... kang mas... Ke air dulu dong... Masak jorok sih... Bangun tidur mau langsung makan saja. Sana.. Sana. Cuci muka dulu sana.. Jangan jorok jorok lah mas Anto..!"
Anto pun menurut dengan perkataan bunga.
dengan mata yang masih berat, Anto menuju ke sumur yang terdekat dengan pos ronda.
di saat Anto sedang menunduk hendak membasuh muka nya, **. Klunthing....**.
entah dari mana cincin yang kemarin malam bisa jatuh di depan Anto.
" Haduhh....kamu itu tak cari in tadi malam tidak ada kemana sih.... Sampai pusing tahu tahu mongol begitu saja kamu."
Anto memungut cincin itu kembali dan mengamati cincin itu sambil mengajak nya bicara.
". Ya sudah,, dari pada kamu nanti menghilang lagi, lebih baik kamu aku pakai saja sekalian.'"
Anto pun mengenakan cincin yang di temukan tadi malam di pinggir sungai.
tetapi ke aneh an terjadi saat Anto mengenakan cincin itu.
". Lho... Siapa kamu gadis cantik... Kok kamu tidak berpakaian pagi pagi..?
malah di luar lagi... Porno.. Cepat tutupi tubuh kamu... Kamu porno sekali.."
Saat Anto mengenakan. Cincin itu kembali, tiba tiba di depan nya ada wanita muda yang sangat cantik berdiri di depan Anto dengan kondisi telanjang bulat. Anto pun buru buru mem balikan tubuh nya menghadap ke arah lain. Walau dengan jantung berdebar debar di suguhi pemandangan ke indahan perhiasan dunia. sedangkan wanita yang di depan nya Anto itu malah plonga plongo mendengar perkataan Anto.
Anto melirik ke tempat wanita itu, terlihat di mata Anto, wanita itu diam saja terlihat ke bingungan dengan perkataan Anto.
Anto pun menjadi gemas dan tanpa sadar melepaskan cincin yang di kenakan nya, lalu berbalik menghadap ke wanita itu sambil melepaskan baju nya untuk menutupi tubuh wanita yang terbuka itu.
" lho... Kemana wanita tadi..? Kok dia menghilang begitu cepat..? Tak mungkin hantu kan...? Masak pagi pagi terang begini ada hantu sih... ana mungkin juga ada hantu secantik itu..."
Anto pun heran dan berbicara sendiri, wanita porno yang di depan nya telah menghilang begitu cepat nya. Anto pun memasukan cincin nya kembali ke saku celana nya. Dan meneruskan kegiatan mencuci muka nya yang tertunda. Setelah selesai, Anto kembali ke pos ronda. Di sana bunga sudah menunggu dengan makanan yang telah di sajikan. Entah mengapa kali ini terlihat bunga hendak ikut sarapan bersama Anto.
" udah mas...cuci muka nya... Hayuk kita sarapan bareng mas... Sekali kali bunga ingin makan bersama kang mas ku Anto.."
Mendengar bunga menyebut kang masku, hati Anto ber bunga bunga. senyum bahagia terukir di bibir nya. Begitupun juga dengan bunga. Bunga tak dapat mengingkari bahwa hati nya juga terpaut dengan Anto.
walaupun Anto seorang pemuda yang sangat malas bekerja, tapi entah mengapa hati bunga terasa nyaman bila bunga berdekatan dengan Anto.
" hayuk dek... Mas serasa sudah punya isteri bila begini dek.. Terimakasih ya dek, kamu sangat perhatian sama aku dek.. Kapankah kita bisa begini selama nya dek..?"
Anto yang bahagia malah menghayal yang muluk muluk kepada bunga, walau tak memungkiri, perasaan bunga pun bahagia saat itu. Tapi dengan ke adaan Anto yang masih malas untuk berkerja, membuat bunga malah menjadi sedih. Sambil makan, bunga dan Anto mencurahkan ke inginan hati mereka masing masing.
"mas, akupun bahagia bila kita benar benar bisa begini selama nya, tetapi bapak sama ibu tidak mungkin mengijinkan kita bersama bila mas Anto masih malas begitu. Bunga suka sedih dengan kondisi mas Anto seperti itu, mana mungkin bunga bisa bersanding dengan mas Anto bila mas Anto masih saja begitu, yang bisa bunga malah di Carikan jodoh sama pemuda lain mas..."
Anto sontak mendongak kan kepala mendengar perkataan bunga.
" jangaaan...dek.... Kamu jangan menikah dengan pria lain dek.... Sungguh mas Anto tidak sanggup membayangkan nya... Iya..iya dek... Habis ini mas Anto akan.bekerja dek...
mas Anto tidak mau kehilangan kamu dek bunga sayang.."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!