Ditengah Hutan yang sangat jauh dari Kota, Terdapat sebuah bangunan kecil.
...
Bangunan yang berada ditengah-tengah Hutan tersebut merupakan tempat kediaman Mahkluk yang sangat ditakuti semua orang.
Mahkluk tersebut adalah Sang Raja Assassin, Yang tak terkalahkan, Bu Bai.
Bu Bai yang pekerjaan-nya sebagai Pembunuh yang di takuti semua orang, sekarang harus tergeletak di tempat tidur karena umur yang sudah Tua.
"Hah..." Bu Bai, Sang Raja Assassin menghela nafas panjang.
Dia hanya bisa menatap langit-langit kediaman-nya dari atas tempat tidur-nya. Tubuh-nya bahkan tidak sanggup untuk bergerak lagi.
"Aku... Sang Raja Assassin, yang mampu menaklukkan apa saja, Sekarang harus ditaklukkan oleh Umur."
Bu Bai berkata dengan putus asa, dia merasa umur-nya yang sekarang sangat-lah begitu pendek.
Dia juga cukup menyesali kehidupan-nya yang selama puluhan tahun tersebut ada hanya untuk membunuh. Dan di penghujung Hidup-nya, Bu Bai sangat ingin menikmati Hidup seperti Biasa.
Mempunyai Keluarga, Istri, dan Anak yang akan merawat dia di hari Tua-nya. Bukan seperti sekarang, Sekarat diruangan sendirian tanpa ada yang tahu bahwa dia hidup atau mati.
"Kalau saja ada kehidupan selanjut-nya, Aku ingin menikmati hidupku....." Ucap Bu Bai, Sang Raja Assassin kemudian, dengan perlahan mata-nya tertutup.
Itu adalah Kata-kata terakhir Sang Raja Assasin yang tak terkalahkan.
...
...
...
Disebuah Bangunan yang tampak tidak terawat, didalam Bangunan tersebut, terdapat seorang Pria tergeletak di lantai bangunan tersebut tak sadarkan diri.
Kondisi Tubuh Pria tersebut penuh dengan luka dan darah berceceran di lantai tersebut.
Tangan kiri Pria tersebut diikat oleh rantai besi.
"Uh..." Pria tersebut tiba-tiba saja bergerak, dan mata-nya perlahan-lahan terbuka.
Dia juga melihat tangan kiri-nya dalam keadaan di rantai.
"Bukankah aku sudah mati? K-Kalau begitu, apa ini Neraka?" Setelah berpikiran seperti itu, Dia melihat kiri dan kanan-nya dengan wajah penuh kepanikan.
Beberapa detik kemudian, dia kembali tenang, "Aku memang di rantai, tapi ini sepertinya bukanlah neraka."
Karena awal-nya dia melihat tangan-nya di rantai, Pria tersebut berpikir dia berada di Neraka dan sedang menjalani hukuman akibat dari kelakuan semasa hidupnya.
Pria tersebut adalah Bu Bai, Sang Raja Assassin, Atau lebih tepat-nya, Jiwa Bu Bai Sang Raja Assassin dari Bumi berpindah ke Tubuh Seorang Pria muda.
"Argh!" Tiba-tiba saja kepala Bu Bai seperti tersengat Listrik.
Bu Bai mengerang kesakitan, sambil menahan sakit-nya kepala-nya, Aliran-aliran ingatan milik orang lain muncul didalam kepala Bu Bai.
...
Beberapa menit kemudian,
Setelah menahan rasa yang begitu menyakitkan, Bu Bai akhirnya memahami kalau Jiwa-nya dari Bumi berpindah ke sebuah Tubuh Pria muda yang berasal dari Benua Tianxu.
Tubuh Pria yang di masuki Bu Bai juga memiliki nama yang sama dengan-nya, namun dia memiliki nama Keluarga Xiao,
Xiao Bu Bai.
Berbeda dengan Bumi, Benua Tianxu yang tempat dia sekarang sangat-sangat berbeda. Orang-orang yang berada di Benua Tianxu, penuh dengan banyak Kultivator yang mengerikan. begitu banyak pertumpahan darah, semua-nya hanya soal membunuh atau dibunuh.
Dunia tempat Bu Bai sekarang juga memiliki banyak Ras, bukan hanya Manusia saja seperti di Bumi, tempat dia sebelumnya.
Bu Bai merasa tempat dia yang sekarang cukup menarik, tapi juga terdapat kekecewaan.
Dia sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk membunuh dan di akhir hidup-nya, Bu Bai hanya ingin menikmati hidup-nya. Namun, sekarang dia malah berpindah ke Dunia yang lebih jauh berbahaya dari Bumi.
"Dari ingatan tadi, Sekarang aku disekap seseorang ya..." Bu Bai sekali lagi melihat kondisi tubuh-nya yang penuh dengan luka-luka.
"hah! Ini sangat menyakitkan." Karena dia sudah menempati Tubuh yang baru, tentu saja rasa sakit yang diterima Bu Bai sebelum-nya sekarang berpindah ke dirinya.
"Baiklah, Sekarang... Bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini." Bu Bai masih memikirkan cara untuk dia kabur dari tempat tersebut.
Jika itu Tubuh muda-nya yang sebagai Raja Assassin di Bumi, Bu Bai sudah pasti dengan mudah melepas rantai yang mengikat pada lengan-nya. Tapi sekarang, Tubuh yang dia tempati sangat lah lemah dan rapuh.
Bu Bai khawatir, Jika dia memaksa menarik rantai yang terikat di lengan-nya, maka lengan-nya pasti akan langsung patah.
Dia mengamati sekitarnya, hanya terdapat kayu didekat kaki-nya dan kayu tersebut cukup tajam. Tapi itu tidak akan mungkin bisa menghancurkan rantai besi-nya.
Saat Bu Bai masih mencari cara untuk melepaskan nya dari ikatan yang ada pada lengan-nya, terdangar suara dari seorang pria pada luar ruangan yang mendekat ke tempat Bu Bai.
"Sialan! Sampai kapan aku menunggu mereka datang! Sangat membosankan disini." Nada suara itu terdengar sangat jengkel.
Mendengar suara itu, Bu Bai dengan cepat menggeser kayu dengan kaki-nya.
Pada saat itu juga, pintu tempat Bu Bai di kurung terbuka.
"Krek"
Seorang Pria berdiri di tengah-tengah pintu tersebut dan menatap Bu Bai. "Oh, Kau ternyata sudah sadar." Pria itu berbicara sambil memberikan senyuman.
Bu Bai tidak membalas ucapan Pria tersebut, dia menyembunyikan kayu dibelakang punggung-nya, lalu menatap Pria tersebut dengan tatapan tajam sambil dengan mengamati sekitaran tubuh-nya.
"Apa yang kau lihat!? Apa mata-mu ingin ku cungkil?" Kata Pria tersebut yang Sambil berjalan mendekat ke arah Bu Bai.
Ancaman yang dilontarkan oleh Pria tersebut sama sekali tidak menggentarkan jiwa dan raga Bu Bai. Dia tetap terus memperhatikan Pria tersebut dan berharap terus untuk mendekat.
"Mendekatlah~" Batin Bu Bai, dia sudah berencana memberikan serangan kejutan.
Bu Bai tentu tahu, dari pandangan pria tersebut, dengan keadaan-nya sekarang pasti tidak mungkin untuk menyerang dan akan membuat seseorang lengah.
Dengan kayu yang dia sembunyikan, Bu Bai ingin langsung menusuk-kan kayu tajam tersebut untuk mengakhiri Pria yang dihadapan-nya dan mengambil pedang yang berada di pinggang-nya untuk lepas dari rantai besi tersebut.
Setelah Pria tersebut mulai mendekat ke arah Bu Bai, dia tiba tiba berhenti lalu berkata, "Tapi tidak mungkin aku mencungkil mata-mu, itu pasti akan mengurangi harga tubuh-mu." Kata Pria tersebut.
Bu Bai yang melihat Pria tersebut menghentikan langkah-nya, Bu Bai mengutuk didalam hati-nya. "Sial, Kenapa kau malah berhenti! Cepat mendekat lagi lah!"
Setelah mengatakan hal tersebut, Pria itu menarik pedang dari sarung-nya. "Sekarang ini aku sedang bosan, Menggores sedikit lagi tubuh-mu pasti tidak akan menggurangi harga mu, Hehehe!" Ucap Pria itu.
Jika itu jiwa biasa yang menempati tubuh Bu Bai sebelum-nya, pasti dia akan ketakutan. Tapi berbeda dengan Sang Raja Assassin Bu Bai, dia malah bersyukur. Karena dengan begitu, Pria tersebut akan lebih mendekat dengan dirinya.
Pria itu pun sudah berada beberapa centimeter dari Bu Bai, dia kemudian berjongkok.
Sret~ Pria tersebut mengayunkan pedang-nya dan melukai tubuh luar Bu Bai.
Walaupun dimasalalu Bu Bai seorang yang tangguh, tapi keadaannya sekarang membuat luka goresan yang diberikan Pria tersebut tentu sakit.
Dia sedikit mengernyit.
"Hmm~ Kau berbeda seperti sebelum-nya, sebelum-nya kau tampak begitu pecundang dan sangat penakut." Pria itu cukup terkejut.
"Hehehe, apa mungkin kau sudah pasrah dengan hidup-mu? Kalau begitu itu bagus!" Pria itu berkata lagi.
Pria itu memberikan goresan kedua lagi dengan pedang-nya dan darah keluar dari kulit Bu Bai. Melihat darah mengalir, rasa kebosanan Pria itu sedikit mereda.
Saat Pria tersebut ingin memberikan goresan ketiga-nya ke tubuh Bu Bai. Bu Bai tiba tiba tersenyum jahat.
....
Bersambung~
~
Saat Pria tersebut ingin memberikan goresan ketiga-nya ke tubuh Bu Bai. Bu Bai tiba tiba tersenyum jahat.
Dengan kayu di genggamannya, Lengan kanan Bu Bai dengan cepat langsung mengarah ke kepala Pria tersebut.
"Mati kau Sialan!" Ucap Bu Bai.
Crot~
Kayu tersebut langsung menancap di kepala kanan Pria tersebut hingga menembus pada bagian kiri kepala Pria tersebut.
Tes~ Tes~ Darah bercucuran dari kepala Pria tersebut.
Mata Pria yang dibunuh Bu Bai terbuka lebar, dia bahkan tidak sempat merasakan sakit-nya dan langsung mati begitu saja.
Ding~
Setelah tubuh Pria tersebut jatuh tergeletak, terdengar suara berbunyi dari dalam kepala Bu Bai. Tentu suara tersebut membuat-nya sangat terkejut.
Belum juga bereaksi, Suara kembali terdengar dari kepala Bu Bai, Kali ini bukan hanya suara, tetapi sebuah layar panel seperti pada game muncul di hadapan Bu Bai.
[Terdeteksi Mendapatkan Jiwa~
System Pembunuh telah Diaktifkan ~
Host : Xiao Bu Bai]
Ding~
[Kondisi tubuh host terluka~ Memulai Penyembuhan~]
"A-Apa! Apa yang terjadi sekarang ini!?" Bu Bai dibuat ketakutan dengan semua kejadian yang terjadi dalam sekejap ini. Sebuah layar tiba-tiba saja muncul dan bahkan berbicara didalam kepalanya.
Disaat Bu Bai yang dalam penuh kebingungan, Dia mulai merasakan tubuh-nya mulai membaik. Semua luka luar yang ada di tubuh-nya perlahan menghilang, bahkan pikiran Bu Bai jauh lebih tenang. Dia merasakan tubuh dan jiwa-nya dalam terapi.
"Apa semua ini dilakukan oleh System yang muncul tiba-tiba ini?" Bu Bai sudah jauh lebih tenang, sekarang dia jelas merasa system yang muncul didirinya tersebut begitu menakjubkan.
Didunia sebelum-nya, Bu Bai tidak pernah merasakan hal yang sekarang dia rasakan. System yang dia kenal pada dunia sebelum-nya hanya berada di sebuah komputer.
Tapi sekarang, tidak di sebuah komputer, tapi Bu Bai mempunyai System sendiri dan itu berada didalam tubuh-nya.
Walaupun penuh misterius tentang mengapa sebuah system berada di dalam tubuh-nya, Bu Bai cukup bersemangat setelah System tersebut menyembuhkan dirinya.
Bu Bai kemudian melihat tubuh mayat dari orang yang baru saja dia bunuh. "Kalau tidak salah, System tadi menyebut-kan System Pembunuh, itu aktif setelah aku membunuh orang ini~." Bu Bai berbicara didalam dirinya.
"System~" Kali ini Bu Bai mengeluarkan suara pelan, dia mencoba mengetes sesuatu.
Setelah Bu Bai mengatakan hal tersebut, Panel transparan muncul di hadapan Bu Bai yang bertuliskan Data dirinya.
- Host System Pembunuh -
Nama : Xiao Bu Bai
Umur : 20
Tingkat Kultivasi : Manusia Biasa
Teknik : Tidak ada
Poin Jiwa : 0
Bu Bai memperhatikan informasi panel system pembunuh didepan-nya tersebut, dia juga sesekali mencoba mengayunkan tangan-nya ke arah panel transparan tersebut, namun itu menembus tangan Bu Bai seperti angin.
"Xiao Bu Bai, Jadi tubuh baruku juga bernama Bu Bai ya. Umur-ku juga masih sangat muda, tapi tubuh Bu Bai ini sangatlah lemah." Bu Bai tidak pernah bermimpi dia akan kembali muda dan hal ini membuat-nya sangat bahagia walaupun sekarang tubuhnya masih dalam keadaan lemah.
Didunia sebelum-nya, Bu Bai juga mempelajari Teknik Kultivasi sehingga dia tidak terlalu terkejut tentang ada-nya Kultivator dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya. Tapi yang membuat-nya terkejut adalah, Kultivator di dunia-nya dulu dan sekarang sangat-lah berbeda, jika membandingkan hal tersebut bagaikan langit (Dunia yang sekarang) dan bumi (Dunia sebelum-nya).
Bu Bai melihat ke arah paling bawah panel system-nya. "Poin Jiwa?"
Saat Bu Bai masih dalam pikiran-nya mengenai Poin Jiwa yang ada pada System, dia tiba-tiba tersadar setelah mendengar suara langkah kaki.
"Sialan~ Karena system tadi, aku lupa kalau aku masih dalam penculikan." Bu Bai dengan cepat bergegas untuk menyembunyikan dirinya didalam ruangan tersebut.
Ding~
Bu Bai yang sudah bersembunyi dalam kegelapan, tiba-tiba panel System kembali muncul dihadapan-nya tanpa dia minta yang bertuliskan,
- Misi System Pembunuh-
[Bunuh semua musuh host dan keluar dari tempat dengan selamat.
Hadiah : Mendapatkan satu Teknik
Kegagalan : Tersengat Listrik selama 10 menit]
Bu Bai melebarkan mata-nya, dia tidak menyangka didunia ini juga mendapatkan sebuah misi seperti kehidupan sebelum-nya. "Sial~ Bahkan didunia ini aku harus menjalankan misi? Hadiah-nya memang cukup menarik, tapi apa-apaan dengan misi yang gagal ini! Tubuh lemah ini pasti langsung mati untuk menahan Listrik selama 10 menit!" Bu Bai mengumpat didalam dirinya, dia sangat marah dengan System Pembunuh.
"Awal-nya aku berencana untuk lari diam-diam, tapi sekarang aku sepertinya harus membunuh lagi." Bu Bai kembali fokus dan bersiap untuk mencoba membunuh musuh-nya.
Pada saat itu, terdengar suara dua Pria berbicara dan mendekati ruangan tersebut.
"Kemana bajingan penjaga tempat ini!? Apa dia meninggalkan tempat ini tanpa menjaga barang dagangan kita!?" Kata salah satu dari dua orang tersebut.
"Entah lah, mungkin saja dia pergi sebentar~" Kata yang lain.
Tidak lama kemudian, mereka membuka pintu ruangan tersebut dan melihat mayat yang penuh darah.
Mereka berdua langsung ke arah mayat tersebut, "Bodoh! Menjaga satu orang saja dia tidak bisa!" Mereka berdua bukanya meratapinya dengan sedih, malah mencaci mayat tersebut dan menendang tubuh-nya dengan penuh kekesalan.
"Apa yang kita lakukan sekarang? Jika tuan tahu barang-nya menghilang, dia pasti akan marah besar." kata salah satu dari mereka.
Tanpa ada peringatan, Bu Bai tiba-tiba muncul dari belakang mereka berdua, dengan pedang dari milik pria yang dia bunuh, Bu Bai melancarkan serangan-nya kepada salah satu dari mereka berdua ke arah titik vital leher salah satu pria tersebut.
Slash~ Satu kepala terlepas dari tubuh-nya.
Saat Bu Bai berhasil membunuh salah satu musuh-nya, Terdengar kembali suara System.
[Ding!~ Selamat Host telah membunuh musuh, mendapatkan 0,1 Poin Jiwa]
Bu Bai mendengar kata-kata system tersebut didalam kepala-nya, tapi karena di harus fokus pada musuh, dia mengabaikan-nya untuk sekarang.
Setelah memenggal kepala salah satu musuhnya tersebut, Bu Bai kemudian mendorong tubuh tubuh tanpa kepala tersebut ke arah rekan-nya hingga menabrak untuk menganggu tubuh bereaksi dan menghalangi-nya mengambil senjata-nya.
Tusk~
Bu Bai yang dengan cepat langsung menusuk dengan sangat dalam perut dari tubuh tanpa kepala tersebut hingga mencapai tubuh rekan-nya.
Mereka berdua dibuat seperti daging sate, yang ditusuk oleh pedang Bu Bai.
"Argh!" Pria tersebut masih sempat berteriak kesakitan, tidak seperti rekan-nya yang langsung mati terpenggal tanpa bisa ber-ekspresi.
Tidak selesai sampai disitu, Bu Bai mengambil pedang milik tubuh yang tanpa kepala tersebut dari pinggang-nya kemudian melancarkan serangan sekali lagi tepat ke arah leher pria tersebut.
Slash~ Kepala Pria tersebut terlepas setelah teriakan kesakitan akibat tusukan di bagian perut-nya.
Terdengar lagi di kepala Bu Bai setelah memenggal musuh-nya.
[Ding!~ Selamat Host telah membunuh musuh, Mendapatkan 0,1 Poin Jiwa]
Bersambung~
Hah~" Setelah membunuh dua musuh-nya Bu Bai terduduk di lantai, dia mengambil nafas yang panjang. Dihitung dari saat didunia-nya sebelum-nya, Bu Bai sudah lama tidak melakukan aksi seperti sekarang karena umur tua-nya.
"Aku sangat beruntung kali ini. Jika saja musuh-ku sedikit lebih kuat mungkin aku tidak bisa membunuh mereka seperti ini dengan mudah. Dan Poin Jiwa itu, sepertinya aku akan mendapatkan-nya setelah aku membunuh musuh."
"System" Bu Bai memanggil System dan Panel muncul di hadapan-nya.
- Host System Pembunuh -
Nama : Xiao Bu Bai
Umur : 20
Tingkat Kultivasi : Manusia Biasa [+]
Teknik : Tidak ada
Poin Jiwa : 0.2
Bu Bai memperhatikan ada sedikit perbedaan, "Setelah Poin Jiwa ku bertambah, sekarang ada muncul tanda tambah disamping Tingkat Kultivasi ku." Bu Bai yang penasaran, dia langsung menekan tanda tambah tersebut.
[Ding!~ Kultivasi ditingkatkan, Menghabiskan 0.2 Poin Jiwa. Manusia Biasa -> Body Refining! ]
Pada saat tingkatan Kultivasi Bu Bai berubah, dia merasakan kulit pada seluruh tubuh-nya semakin diperkuat dan jauh lebih kencang. Tidak sampai disitu saja, Bu Bai juga merasakan Otot dan tulang nya menjadi lebih padat dan kuat.
Terdapat empat perubahan lagi yang dirasakan oleh Bu Bai setelah terjadi pada Kulit, Otot, Tulang-nya.
Darah Bu Bai jauh lebih murni dan membuat daya tahan tubuh nya semakin kuat.
Penguatan Organ dalam tubuh-nya seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal juga terjadi.
Untuk mendapatkan penguatan dari kulit hingga organ dalam hanya dengan sekali klik di System membuat Bu Bai merasa sangat diberkahi keberuntungan. Dikehidupan-nya sebelumnya, jika dia ingin memiliki semua kondisinya yang sekarang, dia harus berlatih dengan penuh ekstrem.
Perubahan lainnya terjadi tapi seperti jalur merdian pada tubuh terbuka dan fondasi setiap perubahan pada Bu Bai tersebut disempurnakan.
Masih didalam bangunan penuh dengan tiga mayat, Bu Bai terdiam beberapa saat ditempat itu.
Dari ingatan yang dia tahu dari pemilik tubuh sebelum-nya. Tingkatan Body Refining merupakan awal dari Kultivasi di dunia ini dan setiap tingkatan memiliki tahap-nya hingga di tahap tujuh.
Ketujuh Tahap yang harus dicapai pada Body Refining yaitu,
Tahap Pertama, Pengerasan Kulit. Untuk mencapai tahap ini, para kultivator mendapatkan-nya pelatihan pada tahap ini dengan dipukul, dicambuk atau direndam dalam ramuan khusus. Setelah Tahapan pertama selesai, maka masuk ke Tahapan selanjutnya,
Tahap Kedua, Penguatan Otot. Dengan tahap ini, para kultivator harus latihan fisik yang berat.
Tahap Ketiga, Pengerasan Tulang. Pada tahap ini, Kultivator harus berlatih dengan menabrak-kan tubuhnya ke benda keras atau memakan pill penguat tulang.
Tahap Keempat, Pemurnian Darah. Kultivator harus sering memakan ramuan, atau darah dari bintang roh untuk memurnikan darah.
Tahap Kelima, Penguatan Organ Dalam. Latihan tahap kelima, para Kultivator harus melatih dengan menahan pernafasan dan berlatih dilingkungan yang ekstrem, seperti di gunung es, gunung berapi, kedalaman air.
Selanjut-nya, Tahap Keenam, Pemurnian Jalur Energi. Tahap keenam harus dilatih dengan teknik pernapasan khusus, tahap ini sangat penting karena membuka jalur merdian agar bisa mengalirkan Qi dengan stabil ke Tingkat selanjut-nya.
Kemudian Tahap Ketujuh yang merupakan tahap terakhir sebelum mencapai tingkatan selanjut-nya Qi Gathering yaitu, Penyempurnaan Fondasi.
Tahap terakhir yang dimana seluruh tubuh sudah diperkuat dan siap menerima Qi.
Pemilik tubuh sebelum-nya dulunya bahkan tidak bisa berkultivasi karena keadaan tubuh-nya yang lemah sehingga dia bahkan tidak bisa melewati satu tahapan dalam Body Refining. Tetapi sekarang, berkat dari kekuatan System, hanya dengan sekali tekan, dia sudah mencapai semua ketujuh tahapan tersebut sambil duduk di lantai.
Bagaimana mungkin Bu Bai tidak menyeringai senang, untuk mencapai semua tahapan itu harus perlu latihan dan ramuan, tapi di hadapan System semuanya lebih mudah. "Dengan System ini, selama aku bisa banyak mengumpulkan Poin Jiwa hanya dengan membunuh, aku pasti bisa menjadi terkuat lagi."
Memikirkan dapat menjadi yang terkuat didunia ini, Bu Bai merasakan dia bisa melakukan apa saja.
Setelah duduk terlalu lama, Bu Bai bangkit berdiri, dia harus keluar dari tempat ini dan mengambil hadiah system. Satu hal lagi yang membuat-nya senang, dia penasaran Teknik apa yang akan dihadiah kan oleh System kepada-nya.
Dia juga tidak lupa mengambil barang-barang dari mayat yang sudah dia bunuh. Bu Bai hanya mengambali barang seperti satu pedang dan sebuah kantung koin.
Mata uang di Dunia-nya sekarang menggunakan Koin Perunggu, Silver dan Emas.
Bu Bai mengumpulkan 50 Koin Silver dan 10 Koin Emas. Dari ingatan-nya, 1 Koin Silver sama dengan 100 Koin Silver Perunggu dan 1 Koin Emas sama dengan 100 Koin Silver.
"Penjahat ini lumayan gemuk." Bu Bai dengan senang dan mengantongi uang-nya semua lalu pergi meninggalkan ruangan.
...
Diluar bangunan,
Bu Bai yang sudah keluar dari bangunan tempat dia di culik, hanya melihat pepohonan yang tinggi dan langit yang sedikit cerah.
[Ding!~ Selamat Host telah menyelesaikan Misi. Mendapatkan Teknik Telekinesis :Astral Manipulation
Astral Manipulation : Teknik yang dapat mengontrol benda seperti aliran angin tanpa menggunakan Energi Qi.
Banyak Benda : 1 (Dapat Ditingkatkan dengan poin Jiwa)
Jarak penggunaan : 2 Meter (Dapat ditingkatkan dengan Poin Jiwa) ]
Melihat hadiah dan semua Informasi di Panel System, Bu Bai ingin sekali berteriak senang. "I-Ini, Mengendalikan benda tanpa Energi Qi? Bukankah ini terlalu hebat!?" Bu Bai berkata sambil tertawa kecil.
Walaupun memiliki jarak dan banyak terbatas, namun itu tidak terlalu dalam pikiran Bu Bai karena hal tersebut dapat ditingkatkan hanya dengan mengumpulkan Poin Jiwa.
Bu Bai tidak sabar untuk mencoba Teknik baru Astral Manipulation.
Wush~ Tidak cukup sulit untuk menggunakan teknik-nya, Bu Bai hanya menggerakkan sedikit lengan-nya dan sudah mengontrol pedang milik-nya hingga melayang terbang.
Wush~ Wush~ Bu Bai menggerakkan terus pedang-nya dengan Astral Manipulation tanpa takut energi-nya terkuras. Dia mengendalikan-nya dari kanan, kekiri, berputar, lalu menusuk batang pohon dan menarik-nya kembali.
Bu Bai kembali menyimpan pedang-nya, "Teknik ini sangat berguna, terutama aku sebagai seorang Assassin." Ucap Bu Bai.
Dengan memiliki Astral Manipulation pada seorang Assassin, Maka akan sangat mudah baginya untuk membunuh seseorang tanpa terlihat atau mengendalikan senjata-senjata tersembunyi.
"Sebaiknya aku kembali dulu ketempat pemilik tubuh ini. Pemilik tubuh ini sebelum-nya tinggal di sebuah Sekte bernama Sekte Awan Surgawi bersama dengan Adik-nya yang jenius.
Pemilik tubuh ini memiliki nasib cukup mengenaskan, jika bukan karena Adik-nya yang jenius dapat menarik minat Tetua Sekte Awan Surgawi dan berkat itu dia bisa tinggal bersama walaupun dia hanya sebagai tukang bersih Sekte."
Bu Bai kemudian berbalik ke arah Barat, yang merupakan arah Sekte Awan Surgawi dan pergi berlari meninggalkan tempat.
Bersambung~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!