NovelToon NovelToon

Si Buruk Rupa Yang Ternyata Cantik

Bab 1

Di sebuah mansion mewah, bukan hal yang baru lagi bagi keluarga harmonis itu memulai pagi hari dengan sedikit perdebatan

Cucu satu-satu nya dan merupakan anak tunggal di keluarga itu selalu menjadi topik perdebatan. Bagaimana tidak, di usia nya yang sudah 32 tahun belum kunjung menikah

"Kamu ini kapan menikah, umur kamu udah 32 tahun loh kalix! Jangan ditunda-tunda terus, kasihan orang tua kamu sudah tua. Mereka sangat menginginkan cucu, dan nenek pun sangat menantikan cicit dari kamu" ucap anggota tertua di keluarga itu

Pria berusia 32 tahun itu tampak menghela nafas panjang "Menikah tidak segampang itu nek, jika aku sudah menemukan wanita yang tepat aku pasti akan menikah. Tapi untuk saat ini aku belum menemukan wanita yang cocok untukku jadikan istri"

"Oke tapi setidaknya carilah pacar, nenek akan tenang dan merasa lega jika melihat kamu bersama seorang wanita"

Kalix sontak mengernyit mendengar penuturan sang nenek "Maksud nenek apa?" Tanyanya bingung

"Selama ini nenek tidak pernah melihat kamu jalan bersama seorang wanita, bahkan nenek tidak pernah melihat kamu memiliki teman wanita. Nenek khawatir kamu ini tidak tertarik pada wanita jadi-"

"Aku masih normal nek" sela nya cepat sembari menatap sang nenek kesal

"Kalix" tegur sang ibu kala mendengar nada bicara kalix sedikit ketus pada sang ibu mertua

"Kalau begitu cepat-cepat cari pacar dan kenalkan pada nenek" Ucap sang nenek tak kalah ketus

Ibunda kalix tampak menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan anak semata wayangnya itu "Kamu ini sangat jauh berbeda dengan papa kamu saat dia masih muda" melirik suaminya sinis "Papa kamu dulunya rajanya playboy"

"Iya tapi kan itu dulu sayang sebelum ketemu sama kamu" ucap ayah kalix sembari mengedipkan matanya genit ke sang istri

Ibunda kalix memutar bola matanya malas "Hah Ini pasti karena dosa kamu di masa lalu yang terlalu banyak kekasih dan sekarang anak kamu yang menanggung akibatnya. Oh astaga seharusnya di umurku yang sekarang aku sudah menimang cucu" Gerutunya

"Kenapa jadi aku yang salah sayang?!" ucap Ayah kalix sedikit tidak terima

Nenek Irina tampak menabok punggung kekar anak semata wayangnya itu " Ini memang salah kamu, dulu kamu sering gonta-ganti pasangan, dan sekarang anak kamu yang kena karmanya. Lihatlah sampai sekarang anak kamu sama sekali belum memiliki pacar. Ya tuhan jangan hukum cucuku, hukum saja anak kurang ajar ini"

"Astaga ibu kenapa jadi menyalahkan aku juga anak ini saja yang terlalu pemilih" menatap kalix kesal "Hey boy, Kalau kamu masih belum juga membawa seorang gadis kemari. Papa akan menjodohkan kamu "

Kalix memutar bola matanya malas mendengar penuturan sang ayah " Sudahlah aku mau ke kantor dulu" ucapnya lalu berdiri dari duduknya menghampiri sang Ibu dan sang nenek, lalu mengecup pipi keduanya dan berlalu pergi

"Dasar anak itu" Gerutu sang ayah kesal

---------

Setelah perjalanan kurang lebih 25 menit, kalix pun sampai di perusahaan nya. Jangan di tanya mengapa pria yang masih terbilang muda itu bisa mempunyai perusahaan apalagi perusahaan besar, jawabannya tak lain karena perusahaan itu adalah hasil kerja keras sang kakek. Perusahaan itu sudah lama berdiri dan kalix hanya melanjutkan apa yang telah sang kakek dan sang ayah perjuangkan

Menjadi satu-satu nya cucu dan anak di keluarga besarnya membuat kalix harus menguatkan pundaknya untuk mengangkat banyak tekanan dan harapan dari keluarga nya serta orang-orang yang bekerja di bawah pimpinan nya

.

.

Seperti biasa para karyawan menyambut kalix dengan senyuman yang cerah sedangkan kalix hanya mengangguk kecil sebagai balasan sapaan para karyawannya

"Hai bro" Panggil seseorang

Kalix sontak menoleh dan mendapati bahwa sekretarisnya lah yang memanggilnya, ia menatap tajam pada sekretaris sekaligus sahabatnya itu

"Widih kenapa tuh muka, asem banget gue liat-liat"

"Kenapa lu? kanjeng ratu Irina jodohin lu lagi ya atau apa nih?!" Ejeknya

"Lu nggak usah banyak ngomong mood gue lagi nggak bagus" Ketus kalix

"Emang kapan mood lo bagus? Tiap hari kerjaannya marah-marah mulu lo"

Naka tertawa melihat wajah kalix yang semakin masam "Lagian elu mau sampai kapan jomblo wajarlah orang tua ama nenek lu kesel. Lo udah umur segini belum juga nikah, ya minimal punya pacar lah. Lo harus banyak belajar dari gue sih seharusnya, biar lo ga jadi jomblo abadi" Sombongnya

Kalix berdecih "Belajar dari lo? Maksud lo ngikutin jejak lo yang menikah terus cerai dan berharap rujuk lagi dengan mantan gitu?" Sindir kalix

Naka tampak tersenyum masam mendengar penuturan kalix "Bro nggak heran kalau lo masih jomblo sih. Mulut lu Kejam banget, gimana mau ada cewek yang deketin lo, mulut lo pedas nya melebihi bon cabe. Eh btw lu mau cari cewek kayak gimana sih, heran gue"

"Capek tau gue nyariin cewek buat lo, kalau bukan karena nenek irina sama aunty aila yang nyuruh gue, malas banget gue susah-susah nyari jodoh buat lo"

"Lo bisa nggak jangan bikin mood gue makin berantakan, mending lu cepet siapin berkas-berkas yang mau gue tanda tanganin" Ketus kalix

"Oke oke bos"

"Ehh tunggu! Gimana hasil penjualan kemarin?"

"Seperti yang kita harapkan, penjualan melebihi target yang ditetapkan" Ucap naka sumringah

"Bagus, kumpulin karyawan. Malam ini kita akan mengadakan pesta kecil-kecilan dalam rangka merayakan kesuksesan brand baru"

"Widih bos gue mah yang terbaik dah" Ucap naka semangat

Kalix hendak menuju ruangannya namun atensinya tidak sengaja mengarah pada beberapa karyawan yang tengah berkumpul di depan ruang divisi keuangan

"Ngapain mereka ngumpul-ngumpul di situ" tanya Kalix heran

"Seperti biasa pasti gosip lagi"

"Gosip apaan?"

"Biasalah bro, si nyonya Kepala Divisi keuangan always jadi bahan perbincangan di kantor" ucap naka sambil terkekeh

"Ga heran sih, di antara semua karyawan di perusahaan ini dia doang yang penampilannya unik sekaligus aneh, gimana nggak jadi trending topik coba" Ucapnya membuat naka tertawa terbahak-bahak

"Lu perintahin bubar gih, Ini udah masuk jam kerja"

"Siap"

.

.

.

Jam 15:30

Tok tok tok

Kalix yang sedang sibuk menandatangani beberapa berkas terlonjak saat mendengar suara ketukan pintu

"Masuk" Ucap kalix sembari menatap ke arah pintu

"Ada apa" Tanya nya kala mendapati Kepala Divisi keuangan lah yang masuk ke dalam ruangannya

"Ini pak saya mau menyetor laporan keuangan bulan ini"

"Letakkan saja di situ"

Wanita itu pun meletakkan laporan keuangan di atas meja lalu kembali mengangkat suara "Bapak mau sesuatu? Apa perlu saya buatkan teh dan menyiapkan beberapa camilan?"

"Tidak perlu" Ucap kalix cuek

"Atau bapak ingin-"

"Saya bilang tidak perlu ya tidak perlu" Kesalnya sambil menatap wanita berpenampilan aneh itu

Sedangkan wanita yang memiliki nama lengkap dariella itu tampak mengulum senyum. Bukannya tersinggung akan sikap kalix, ia justru semakin ingin menggoda atasannya itu

"Bapak bos ini selalu aja emosian sama saya, jangan marah-marah terus kenapa sih pak nanti bapak bisa ke pincut sama saya loh" Godanya sambil mengedipkan matanya genit

Kalix sontak menganga mendengar penuturan wanita yang selalu menjadi trending topik karena penampilan anehnya itu "Kepincut??!!! Haa si jelek ini benar-benar ya" Batinnya sembari memijat kening nya yang terasa pening

"Dasar cowok kaku" Batin dariella menahan tawa

"Kalau gitu saya permisi dulu ya pak, saya harap bapak bisa fokus dengan pekerjaan bapak. Karyawan-karyawan di sini selalu bilang ke saya kalau pesona saya itu mematikan hingga bisa membuat orang jadi kehilangan fokus" ucapnya sembari menahan tawa

"Ya anda benar! Anda benar-benar membuat fokus orang-orang berantakan dengan wajah dan penampilan anda itu" sarkasnya

Dariella tidak menghiraukan ucapan kalix, ia membungkuk hormat pada kalix lalu kembali mengedipkan matanya genit dan berlalu pergi

Bab 2

Kalix memijat pelipisnya melihat kelakuan wanita yang selalu mengganggu ketenangannya sejak 4 bulan yang lalu. Jika saja kalix tidak membutuhkan tenaga dariella sudah dari awal kalix akan menendang wanita itu keluar dari perusahaannya

Namun sayangnya kemampuan wanita itu sangat dibutuhkan dan sangat berpengaruh besar bagi perusahaannya jadi kalix hanya bisa ekstra sabar menghadapi makhluk yang berpenampilan layaknya seseorang dari zaman penjajahan itu

 

Sedangkan di sisi lain riel tampak tertawa terbahak-bahak setelah keluar dari ruangan kalix

"Ah kenapa ya seru banget lihat wajah bos kaku itu kesel" Gumamnya

Dariella satu-satunya karyawan yang berani menggoda kalix secara terang-terangan namun niat dariella bukan benar-benar ingin menggoda kalix dalam maksud tertentu. Ia hanya ingin membuktikan apa benar pria itu anti wanita seperti yang karyawan-karyawan sering bicarakan

Dan benar saja pria itu benar-benar anti pada wanita, yang cantik saja dia tidak hiraukan apalagi yang modelannya seperti riel

"Loh mba riel disini?"

"Ehh pak naka" Sapa dariella ramah

"Mba riel dapet lotre ya, sumringah banget hari ini ga kayak biasanya"

"Haha, ga kok pak. Saya senang aja bisa nyelesaiin pekerjaan tepat waktu"

"Oh begitukah? Ehh iya mba, malam ini bos ngajak semua karyawan makan malam bersama di resto dekat kantor, sayaa belum ngasih tau karyawan divisi keuangan jadi mba riel tolong sampaikan pada mereka ya"

"Owalah oke pak, saya akan sampaikan. Kalau begitu saya permisi dulu" Ucapnya lalu beranjak pergi

"Hmm dia pasti menggoda kalix lagi, gue yakin mukanya si kalix udah asem melebihi asam jawa" Gumamnya lalu masuk kedalam ruangan kalix

Naka tampak mengulum senyum saat melihat atasan sekaligus sahabatnya Itu tampak memegang kepala seperti orang yang sedang banyak masalah walaupun Kenyataannya memang sedang banyak masalah

"Kenapa lu bro, mba riel buat lu nggak fokus lagi ya? Hah wajar aja sih, dia kan cewek yang punya banyak pesona nggak heran kalau lu selalu aja terkecoh" Ucapnya tanpa dosa

"Ini semua salah lo, diantara banyaknya manusia di Indonesia kenapa makhluk itu yang lo terima jadi kepala staf keuangan di sini hah?" Kesal nya

"Kan lu tau sendiri kalau gue itu sangat kompeten dalam mencari karyawan, gue nggak lihat orang dari penampilannya tapi dari skill dan kemampuannya" Sombongnya

"Heh lu jangan terlalu benci atau nggak suka ama dia, lo tahu kan kalau benci itu bisa jadi cinta" Ejeknya

Kalix sontak tertawa sumbang sembari menatap naka dengan tatapan horornya  "Lawakan teman gue makin hari makin meningkat pesat aja gua lihat-lihat, gimana kalau lu mikirin tentang perubahan karir lo? Lo lebih cocok jadi pelawak soalnya. Surat pengunduran diri lo akan selalu gue terima kapanpun itu"

Naka sontak panik mendengar penuturan kalix "Hahaha bos jangan bilang kayak gitu dong, saya udah nyaman kerja di sini. Janji deh nggak rese lagi, maafkan karyawanmu yang berakhlak baik ini"

"Keluar dari ruangan gue kalau lo masih pengen menetap di perusahaan ini" Menatap naka tajam

Tanpa banyak bicara naka pun langsung bergegas keluar dari ruangan kalix

"Gue? Jatuh cinta sama si makhluk kuno itu? Hahaha tuh si bekicot kalau ngomong nggak pernah di filter dulu" kesalnya

******

Jam sudah menunjukkan pukul 17. 40 seperti yang sudah kalix katakan Jika ia akan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan keberhasilan brand baru perusahaannya dan sekarang para karyawan sedang berbondong-bondong memasuki rumah makan yang berada tak jauh dari kantor

Setelah mengatakan satu dua kata pada para karyawan, kalix dan naka pun bergegas menuju ruang vvip. Kalix sebenarnya ingin makan bersama para karyawan nya tetapi semua meja itu sudah full dan membuatnya sedikit tidak nyaman jadi Ia memutuskan untuk makan di ruang VVIP saja bersama naka

Sesampainya di ruang VVIP naka tampak heran melihat kalix memesan wine. Ini pertama kalinya setelah sekian lama kalix tidak meminum alkohol, sepertinya kalix sedang banyak pikiran hingga dia tiba-tiba ingin meminum minuman keras itu"

 

Sejam berlalu

"Eh stop stop" Ucap maka sembari mengambil botol wine dari tangan kalix " Lo ini kenapa sih tiba-tiba banget minum, mana banyak banget lagi" Gerutunya

"Balikin minuman gue" Ucap kali yang sudah mabuk berat

"Nggak nggak, kita ada meeting penting loh besok. Aiss barusnya gue ngelarang lu minum tadi, udah sini gua antar lu pulang" Ucapnya lalu membantu kalix berdiri dan bergegas keluar dari ruang VVIP itu

Saat hendak menuju kasir naka melihat masih ada beberapa karyawan di sana, atensi naka mengarah pada dariella yang masih segar bugar, itu artinya riel sama sekali tidak menyentuh minuman keras seperti wine dan sebagai nya

"Mba riel" panggilnya

Riel yang sedang asyik menikmati hidangan di atas meja sontak menoleh "Pak naka"

"Masih disini mba?"

"Iya nih pak masih ada banyak makanan. Sayang kalau nggak dihabisin (cengengesan) eh si bos mabuk ya"

"Iya nih mba"

"Anjir berat banget sih lo" Gerutunya

Tiba-tiba ponsel naka berdering "Gimana mau angkat telepon kalau kayak gini" Ucapnya sambil berusaha menopang tubuh kalix

"Sini pak saya bantuin" Ucap riel lalu mendekat ke arah kalix dan menopang tubuh kalix

"Wah makasih ya mbak kalau gitu saya angkat telepon dulu ya" Riel hanya mengangguk sembari tersenyum

Riel memperhatikan naka yang sedang berbincang dengan seseorang lewat telepon keningnya mengernit saat melihat naka tampak panik

"Apa ada masalah pak?" Tanyanya setelah naka sudah berada dihadapan nya

"Aduh gimana ya mbak tiba-tiba aja salah satu investor ingin bertemu tapi ini si bos lagi dalam keadaan mabuk, gimana ya saya nggak mungkin bawa dia ketemu sama klien. Aduh mana udah pada nungguin lagi" Gelisahnya

"Ah atau gini aja bbak saya titip kalix sebentar ya. Saya janji tidak akan lama, tempat pertemuannya nggak jauh kok dari sini, titip bentar ya mbak. Bentar aja" Ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa menunggu balasan dari riel

"Eh eh eh loh Pak Naka" Panggilnya namun tidak diindahkan "Aduh paling males banget berurusan dengan orang mabuk" Uucap riel sembari menatap kalix kesal

"Masa iya sih aku harus nungguin pak naka di sini, nggak mungkinlah pertemuannya bakal cepet"

****

Satu setengah jam kemudian akhirnya urusan naka pun selesai dengan segera ia ingin menghubungi riel untuk menanyakan keberadaan kalix

Namun saat menyalahkan layar ponselnya naka melihat notif pesan dari riel sejam yang lalu

"Pak naka saya tidak bisa menunggu anda di resto dan saya juga tidak tahu harus menghubungi siapa karena ponsel Pak Bos pakai pola jadi saya mutusin membawa si bos ke salah satu hotel terdekat. Ini alamatnya, hotel xxxx nomor 405"

"Anjir di bawah ke hotel"

Naka bergegas menuju hotel yang riel maksud, naka begitu khawatir entah khawatir riel yang akan mengambil keuntungan dari kalix atau khawatir akan kalix yang akan melakukan hal yang tidak-tidak pada riel karena kondisi kalix yang sedang mabuk berat

Sesampainya di hotel naka bergegas ke kamar yang ditempati oleh kalix

Saat masuk ke dalam kamar, naka hanya melihat kalix yang terbaring tengkurap di atas kasur, naka tidak melihat dan tidak menemukan keberadaan riel di sana

"Kok nggak ada, apa udah pulang ya?!" Gumamnya lalu mendekat ke arah kalix "kal bangun woi"

"KAAALLLLIIIIXXXXXX"

.

.

Saat sedang terus berusaha membangunkan kalix atensi naka tidak sengaja mengarah pada sprei kasur hotel yang terdapat bercak darah

"Jangan bilang ini darah!"

"Anjir bau amis!!!" Pekiknya kala mencium bercak itu

"Ga mungkin?! Ga mungkin kan?! Kal!" Syok nya

"AHHH MAMPUS GUEEEEE!!!!!"

"KAL MAAFIN GUEEEE" Pekiknya

Bab 3

Malam yang panjang telah usai pagi dan pun telah tiba. Setiap Insan mulai melakukan aktivitas mereka masing-masing begitupun dengan wanita yang memiliki rupa tak memenuhi standar kecantikan negaranya itu

Siapa lagi kalau bukan dariella, si wanita karir yang mendapat julukan lucky beastie atau si buruk rupa yang beruntung. Ya walaupun dariella tidak memiliki wajah yang rupawan tetapi riel memiliki karir yang bagus karena itu orang-orang menyebutnya beruntung. Ia memiliki kemampuan yang menutupi kekurangannya yaitu rupa wajahnya

Saat ini riel tengah bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sejenak dia terdiam menatap pantulan dirinya di depan cermin

Penampilan yang kuno serta wajah yang tak rupawan, orang-orang akan mencibirnya hanya karena penampilannya yang terlihat berbeda tetapi riel tidak peduli akan hal itu karena dia merasa sangat nyaman dengan penampilannya saat ini

"So lovely" Ucap riel sembari tersenyum

Riel menyurutkan senyumnya saat sesuatu terlintas di pikirannya, matanya mengerjab berulang kali sambil menyentuh bibirnya, tiba-tiba ia mengingat kejadian semalam

Kejadian di hotel di mana kalix menciumnya dengan sedikit brutal "Hah ciuman pertamaku" Pekiknya geram

"Kalix Alano sialan" menggosok-gosok bibirnya dengan kasar "Semoga aja dia nggak ingat, kalau dia ingat udah pasti dia bakal nuduh aku yang ngga-ngga. Padahal dia yang salah, seenaknya cium cium anak orang" Kesal nya

Ting tong ting tong

Riel mengerikan dahinya "Siapa yang bertamu pagi-pagi begini" Gumamnya

Ia pun bergegas menuju pintu dan membukanya

"Loh pak naka" Riel terkejut sekaligus bingung karena yang bertamu pagi-pagi begini ternyata adalah sekretaris dari bos mes*m nya itu

"Apa dia mau marahin aku ya karena aku ninggalin temennya sendirian dalam keadaan mabuk" Batin riel was-was

"Mbak riel. Mbak riel nggak apa-apa kan?" Tanyanya sambil menatap riel dengan tatapan bersalah

"Ya??" Bingungnya kala mendapati pertanyaan yang ambigu dari naka

"Iya pak saya nggak apa-apa. Oh iya saya minta maaf karena nggak bilang-bilang kalau saya meninggalkan pak bos sendiri di-

"Nggak papa mbak saya mengerti" Sela naka dengan cepat

"Mbak saya benar-benar minta maaf. Kalau aja saya nggak nitipin si bos sama mbak, semua ini nggak bakal terjadi"

"Hah ngomong apa sih nih orang" Batin riel

"Hah gimana pak? Tanya riel

"Hari ini mba ngga perlu masuk kerja tapi mbak harus ikut saya ketemu ama nyonya besar"

"Nyonya besar?"

"Ah itu, Ibunya pak bos"

"Kenapa saya harus bertemu dengan ibunya

pak bos" Tanyanya semakin bingung

"Mbak hanya perlu ikut sama saya nanti di rumahnya pak bos baru diperjelas"

Walaupun bingung dan heran riel tetap mengikuti naka

****

Di sisi lain

"NAKA ARADIPTAAAAAA" Teriak seorang pria dengan geram

"Nggak usah teriak-teriak, yang harus disalahkan itu kamu bukan naka. Siapa suruh kamu minum sangat banyak, terlebih sejak kapan mama mengajari kamu minum-minuman keras hah?! Itu tidak baik untuk kesehatan kamu kalix, Mama kecewa sama kamu" Marahnya

Nenek Irina menghela nafas panjang "Kamu ini ada masalah apa sampai minum minuman keras? Bukankah kami selama ini selalu mengajarkan kamu untuk tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik meski kamu memiliki masalah yang berat, menjadikan minuman keras sebagai pengalihan masalah bukan solusi yang benar, kamu justru akan kembali membuat masalah yang baru"

"Dan terbukti bukan?! Lihatlah karena kebodohan kamu, kamu sampai memerawani seorang wanita. Oh ya tuhan kasihan sekali wanita itu dia pasti trauma banget" Ucap sang nenek sedih

Kalix hanya diam sambil menjambak rambutnya frustasi, seharusnya pagi ini kalix ke kantor dan menghadiri meeting penting. Namun karena ia meminum alkohol sangat banyak semalam membuatnya kesiangan dan membuat kondisi tubuhnya kurang baik

Saat kesadarannya mulai terkumpul tiba-tiba sesuatu terlintas dalam pikirannya yaitu suatu kejadian yang tidak pernah ia sangka akan terjadi

Ia mengingat dengan jelas bagaimana ia menarik wanita itu ke tempat tidur dan menciumnya dengan sedikit brutal namun setelah itu kalix tidak mengingat apapun lagi. Apakah ia benar-benar menyentuh dariella atau tidak

Sang Ibu serta sang nenek yang sudah mengetahui kejadian itu dari naka sangatlah geram pada kalix

Kalix awalnya ingin membantah karena dia yakin jika dia tidak menyentuh riel. Namun saat sang ibu mengatakan jika naka menemukan noda darah di kasur membuat kalix mulai ragu dan frustasi

"Maaf Ma, nek. Aku harus menemui Naka, gara-gara cecunguk itu aku jadi kejebak sama wanita jadi-jadian dari zaman penjajahan yang sama sekali nggak masuk di akal itu" Ucapnya lalu hendak berdiri dari duduknya

"Kamu nggak perlu mencari naka, sebentar lagi dia akan ke sini dan urusan kantor kamu tidak perlu khawatir karena sudah ada papa kamu yang menanganinya" Ucapnya membuat kalix bingung

"Papa kamu memerintahkan naka umtuk membawa wanita itu kemari dan membicarakan jalan keluarnya"

"APAAAAA???!!!" Pekik kalix

"Si beastie itu kesini?!"

"Bagaimanapun kamu harus tanggung jawab dan sekalian kami juga ingin meminta maaf atas kelakuan kamu itu" Ucap nenek irina sembari menatap cucunya tajam

Kalix memijat pelipisnya yang terasa pening "Tanggung jawab?! Tanggung jawab yang bagaimana?! Oh ya Tuhan diantara banyaknya wanita kenapa harus si beastie itu" Batinnya frustasi

30 menit kemudian maka dan riel pun tiba di mansion keluarga alano

Riel hanya mengikuti naka tanpa mengetahui maksud mereka mengundang nya kemari

Kalix yang melihat kedatangan naka sontak bangun dari duduknya lalu menghampiri naka dan hendak menghajarnya namun pergerakan naka cukup cepat, naka bersembunyi di balik tubuh kecil dariella hingga membuat kalix menghentikan niatnya

"Kal Sorry banget, gue tau gue salah" Ucapnya takut sambil terus bersembunyi di balik tubuh riel

"Sini nggak lo" Geram kalix

"Aduh kalian ini ngapain sih" Ucap riel kesal saat naka dan kalix memutari tubuhnya hingga membuatnya pusing

"Kalian berdua ini bisa berhenti tidak" Pekik nenek irina

Naka dan kalix pun menghentikan aksi kejar-kejarannya, kalix pun memilih untuk kembali duduk dengan perasaan yang semakin kesal

"Ini orangnya?" Tanya mama aila pada naka

"Iya aunty"

Nenek irina dan mama aila memperhatikan penampilan dariella dari ujung kaki hingga ujung kepala

Kalix memperhatikan ekspresi wajah ibu dan neneknya dengan seksama "Kalian pasti syok" Batinnya

.

.

"Lumayan" Ucap nenek irina

Kalix sontak menatap neneknya dengan ekspresi yang menganga terheran-heran "LUMAYAN?! Yang bener aja dong nek, orang jelek gitu di bilang lumayan" Batinnya kesal

"Ahh ga heran sih, usia pasti mempengaruhi penglihatan" Batinnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!