"Dimana Ayumi?pak..bapak cepat kesini!"
Pak Rama,Papa kandung Ayumi pun bergegas setelah mendengar teriakan Bu Hera istrinya.
"Ada apa sih bu?tamu-tamu sudah berdatangan tapi ibu teriak-teriak seperti lihat hantu!"ucap Pak Rama.
"Pak,ay..ayumi hilang!"
Bak petir di siang hari,Pak Rangga terdiam mendengar ucapan istrinya.Putri sulungnya yang akan ia nikahkan dengan seorang pria yang telah menjalin hubungan selama 3 tahun menghilang di hari pernikahannya.
Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat seakan menahan amarahnya yang besar.
"Dimana dia bu?"
Bu Hera menggigit ujung bibirnya,keringatnya mengucur deras karena tertekan dengan keadaan seperti ini.
"Ibu juga nggak tahu pak,ibu kesini jendela sudah terbuka dan Ayumi sudah nggak ada!"
"Coba kamu hubungi perias Ayumi!"
"Iya pak!"
"Halo,mbak Lina mbak tahu dimana keberadaan putri saya,Ayumi?"
"Maaf bu,setelah merias Ayumi saya langsung bergegas ke tempat client saya yang lain,karena hari ini jadwal saya memang padat sekali bu,tapi setahu saya Ayumi tadi di kamarnya bu dan tidak kemana-mana,bahkan dia juga tidak ke kamar mandi sama sekali,memangnya ada apa ya bu?" tanya sang perias.
"Tidak apa-apa mbak,ini saya lagi cari anak saya,mungkin dia ke kamar mandi,yasudah terimakasih ya mbak!"
"Iya bu,sama-sama!"
Bu Hera menutup telfonnya,ia menghela nafas kasar.
"Gimana bu?"
"Dia juga nggak tahu pak,terus gimana ini pak?para undangan dan rekan kerja bapak sudah datang semua,apa kita batalkan acara pernikahan ini pak?"
"Jangan bu!'' ucap pak rama
"terus kita cari dimana Ayumi pak,Hp nya saja tidak dibawa!"
"Dimana Kiara" .tanya Pak rama
"Kiara ada di kamarnya,memangnya kenapa pak!"
"Sudah bu,ibu nggak usah bingung Kiara adalah jalan satu-satunya!"
"Pak,tapi!"
"sudah ibu nggak usah berargumen sekarang,ayo kita ke kamar Kiara dan suruh dia bersiap-siap,karena hari ini dia yang akan menikah dengan Aksa!"
Bu hera seketika mematung,matanya terbelalak mendengar ucapan suaminya,entah bagaimana hancurnya perasaan anak sulungnya jika mengetahui bahwa adiknya menikah dengan calon suaminya sendiri.
"Pak,jangan pak kasihan Ayumi,lagipula Kiara juga tidak akan bersedia pak!"
Bu hera coba menghentikan suaminya,akan tetapi ia tidak bisa.
Kiara terkejut melihat Ayahnya masuk ke kamarnya selagi ia bersiap-siap.
"Ada apa pak?"
"Kiara cepat ganti bajumu dengan kebaya ibumu!"ucap Pak Rama
"Apa apa sih pak?Kiara kan punya baju sendiri sesuai tema hari ini pak,apa acaranya mau dimulai?"
"Nggak usah banyak tanya,cepat ganti baju dan bu tolong bantu Kiara,bapak mau turun menyambut para tamu.setelah selesai cepat ajak Kiara karena ijab qobul akan dimulai 15 menit lagi!"
Bu hera hanya mengangguk,ia tahu bahwa suaminya terpaksa melakukan ini karena terlanjur malu kepada para tamu undangan.
"Bu,ada apa sih bu kenapa Kiara harus ganti baju kenapa bu"
"Sudah nak,jangan membantah bapakmu nanti ibu akan jelaskan,ini situasi yang sangat rumit Kiara,tolong bantu kami!"
Kiara masih belum paham keadaan yang sebenarnya,tapi ia tidak tega melihat ibunya menangis.
Setelah selesai berganti baju,Bu hera berbisik lirih kepada Kiara "Nak,kak Ayumi hilang dan hari ini kamu yang akan menggantikannya duduk di pelaminan!".
Kira terbelalak,ia tidak menyangka bahwa hari ini adalah hari pernikahannya.
"Bu,maksud ibu apa,kak Aksa dan Kak Ayumi telah menjalin hubungan yang lama dan mereka saling mencintai,kenapa ibu tega berbuat hal seperti ini bu?lebih baik kita batalkan saja acaranya bu!" ucap Kiara.
"Nak,ibu memang menyuruh ayahmu untuk membatalkannya,tapi kau lihat seluruh tamu undangan sudah datang dan betapa malunya ia jika acara pernikahan ini harus dibatalkan!"
Kiara menitikkan air mata,ia tidak sanggup jika harus menikah dengan calon kakak iparnya sendiri.
"Kiara,jika Ayumi telah kembali dan ia ingin kembali pada Aksa,kamu tahu apa yang harus kamu lakukan nak,dan tolong bapakmu satu hari ini saja!" pinta Bu Hera.
Kiara berjalan menuju pelaminan,Aksa yang belum menyadari hilangnya Ayumi pun sangat gugup sekaligus bahagia,karena hari ini ia akan menikahi pujaan hatinya.
"Ya Allah,terimakasih perjuanganku selama ini tidak sia-sia,Ayumi akan sah menjadi istriku!".gumam Aksa.
Kiara pun duduk di pelaminan,ijab qobul akan segera dimulai.Aksa perlahan menatap calon istrinya itu.
Aksa seketika berdiri dan berteriak,"Kiara kenapa kamu disini?mana Ayumi?
"Kak,aku juga nggak mau ini terjadi,tapi Kak Ayumi hilang!"
"Nggak,nggak mungkin!"
Pak Rama pun mencoba menenangkan Aksa,begitupun juga orangtua Aksa yang mencoba membujuk Aksa.
"Aksa,hilangnya Ayumu menjadi tanda bahwa ia tidak menginginkan pernikahan ini,dan kamu harus ikhlas Aksa!"
"Jika tidak Ayumi,aku tidak akan menikah dengan wanita lain!" ucap Aksa lantang.
Para tamu undangan pun mulai berbisik-bisik.
Pak rama mencoba membujuk aksa.
"Aksa,tolong bapak sekali ini saja,para undangan sudah datang semuanya dan tolong nikahi Kiara,apa kata mereka kalau pernikahan ini gagal!"
"Pernikahan bukan permainan pak,dan yang akan saya nikahi itu Ayumi bukan Kiara!" ucap Aksa.
Setelah melalui perdebatan yang alot,akhirnya Aksa dengan terpaksa bersedia menikahi Kiara.
"Baiklah,tapi saya tidak akan menganggap Kiara istri saya,dan saya akan segera menceraikan Kiara jika Ayumi kembali."
"Baiklah,bapak setuju!".
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Aksa Prawira bin Hendrajaya dengan Kiara Anindyasari binti Rama Hardiawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Saya terima nikahnya Ayumi binti Rama Hardiawan!"
"Maaf tolong diulangi,jangan sampai salah nak Aksa!"
Aksa menghela nafas kasar,ia bingung dengan situasi seperti ini,ia hanya bisa menikahi Ayumi bukan wanita lain.
"Tolong nak Aksa,fokus yang anda nikahi bernama Kiara bukan Ayumi!" ucap Pak penghulu
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Aksa Prawira bin Hendrajaya dengan Kiara Anindyasari binti Rama Hardiawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Saya terima nikahnya Kiara Anindyasari binti Rama Hardiawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Para saksi sah!"
"Sah!"
"Alhamdulillah kalian sudah sah menjadi suami istri!"
Kiara mencium punggung tangan Aksa,tapi Aksa tak kuasa untuk menatapnya.
setelah acara ijab qobul,akan ada acara resepsi nanti malam,Kiara termenung begitupun juga Aksa yang mencoba untuk menghubungi semua temannya untuk mencari Ayumi.
Keadaan telah berubah,yang menjadi istri sah Aksa adalah Kiara bukan Ayumi.
"Kak,maafkan aku!" ucap kiara
Aksa tak menjawab Kiara sepatah katapun.
"Kakak mau aku ambilin makan,dari tadi aku lihat kak Aksa belum makan sama sekali!" ucap Kiara
"Nggak usah!"
Aksa semakin tertekan,ia tidak sanggup untuk berumah tangga dengan wanita yang ia tidak cintai sama sekali!".
"Ayumi,dimana kamu sayang!"ucap Aksa.
-----Bersambung------
Keadaan ini seperti menyulitkan Aksa,kenyataan bahwa Ayumi pergi saat pernikahan mereka berlangsung membuat Aksa menerka-nerka bahwa selama ini Ayumi tidak mencintainya,dan sekarang ia harus hidup bersama calon adik iparnya yang sekarang berstatus sebagai istrinya.
"Kiara!".ucap Aksa
Kiara menatap Aksa dengan perasaan campur aduk
"Iya kak!"
"Kenapa kakakmu tega melakukan hal ini padaku,selama ini aku sangat mencintainya dan hari ini adalah hari impian kita!".
"Kak Aksa sabar,aku yakin ini tidak seperti yang kita pikirkan,aku tahu Kak Ayumi sangat mencintai kakak,aku yakin ada alasan yang kuat di balik kejadian ini!" ucap Kiara.
"Alasan apa yang sampai membuat dia kabur dari pernikahan ini,dan kenapa dia tidak jujur saja padaku kalau dia tidak benar-benar mencintaiku!" ucap Aksa.
"Terkadang sesuatu yang kita inginkan tidak berjalan sesuai rencana,kakak tidak usah khawatir kak Ayumi pasti kembali,dan saat kakakku kembali,aku ikhlas melepaskan ikatan kita kak!"
Aksa menatap nanar Kiara,begitu besar pengorbanan Kiara untuk menyelamatkan nama baik sang ayah,dan jika Kiara bercerai dengan Aksa tentu dia akan berstatus janda di usianya yang masih sangat muda.
"Kiara,aku turun dulu ada yang mau aku bicarakan sama orangtuaku!"
"Iya kak!" ucap Kiara.
******
Orangtua Aksa sedang berbincang dengan sang besan,mereka terlihat santai dan tidak panik saat Ayumi dinyatakan hilang.
"Pa,papa masih disini?" tanya Aksa
"Iya,mama kamu pulang dulu dan papa masih ada yang harus papa bicarakan sama kamu!"
"Oke,aku juga!"
''Pak Rama,saya ke depan dulu!"
"Iya pak,silahkan!"
"Pa,aku nggak bisa pa kayak gini terus,aku cuma cinta sama Ayumi pa!"
"Iya Aksa,papa tahu tapi sekarang apa kamu tahu keberadaan Ayumi?papa dengar bahkan Ponselnya pun tidak ia bawa,ini menandakan bahwa memang Ayumi tidak ingin menikah denganmu nak!"
"Ayumi bukan orang seperti itu pa,pasti ada alasan kenapa dia meninggalkan pernikahan yang bahkan ia sendiri yang memilih konsepnya,aku yakin pasti ada sesuatu di balik ini semua!"ucap Aksa
"Maksud kamu?"
"Aku tahu bahwa papa dari awal tidak menyukai Ayumi kan bisa jadi papa yang..!"
Belum selesai ia bicara ,Pak Hendra memotong pembicaraan itu dan berkata,"Kamu nuduh papa?jujur saja papa tidak terlalu menyukai Ayumi karena dia tidak sesuai dengan kriteria calon menantu mama dan papa tapi asal kamu tahu Aksa,kami tidak pernah menggunakan cara licik untuk menjauhkan kamu darinya!"
"Dari awal papa sangat suka kepada Kiara,padahal mereka adik dan kakak kandung, dan sifat mereka hampir sama!"
"Salah,kamu salah Aksa! Kiara dan Ayumi berbeda,Kiara lebih pintar dari ayumi,Ayumi hanya lulusan SMA dan dia hanya bekerja sebagai pegawai biasa di kantor dan papa tahu kamu kan yang masukin dia di kantor kamu?Papa nggak pernah nglarang kamu berhubungan dengan Ayumi,tapi apa salah jika papa punya kriteria calon mantu papa?"
"Udahlah,aku malas berdebat sama papa,lebih baik aku cari dimana Ayumi berada,dan aku yakin papa ada hubungannya dengan hilangnya Ayumi!".
"Aksa,sebaiknya kamu istirahat karena nanti malam masih ada acara resepsi,dan papa pesan perlakukan Kiara dengan baik!".
Aksa tidak menjawab ucapan papanya,ia bergegas meninggalkan Pak Hendra seorang diri.
*****
"Kak Aksa,kata ibu Kak Aksa harus segera ganti baju buat resepsi,ini bajunya kak!"ucap Kiara (Menyerahkan Jas setelan berwarna burgundy)
"Aku tidak ikut acara resepsi!"
Kiara terkejut mendengar ucapan Aksa,ia menyasari bahwa Aksa memang tidak mengingingkan pernikahan ini,akan tetapi drama ini akan berakhir setelah Ayumi kembali,dan Kiara tidak akan merebut Aksa dari Ayumi.
"Kak,hari ini saja kita bersandiwara untuk nama baik orangtua kita,aku janji aku tidak akan menganggap Kak Aksa sebagai Suamiku,anggap saja kita sedang berada di acara Festival kostum,untuk hari ini saja kak!" bujuk Kiara
Aksa menghela nafas kasar,ia benar-benar membenci hari ini,hari dimana ia kehilangan Ayumi dan secercah harapan untuk hidup bahagia dengannya.
(Mengambil setelan jas itu)...
"Baiklah,tapi setelah acara ini selesai,aku tidak mau sekamar denganmu Kiara,kamu tahu kan aku telah menganggapmu sebagai adikku sendiri,dan kamu juga harus menghindariku sebisa mungkin,cintaku hanya untuk Ayumi sampai kapanpun!".ucap Aksa
"Baik kak".
Aksa mengganti bajunya,ia membayangkan bahwa ia akan duduk di kursi pelaminan bersama Ayumi,bak raja dan ratu semalam senyuman merekah indah di wajah mereka.Akan tetapi Aksa tersadar bahwa kejadian terburuk yang ia alami dan kenangan pahit yang pasti akan membekas di ingatannya seumur hidup.
******
Para tamu dan relasi bisnis dari perusahaan Aksa pun menghadiri undangan tersebut.Teman serta kerabat pun bingung dan bertanya-tanya karena yang duduk di kursi pelaminan bukan Ayumi melainkan adiknya.
"Selamat menempuh hidup baru Aksa dan...!"ucap seorang teman
"Kiara!"
"Oh iya Kiara,semoga kalian selalu bahagia dan cepat dapat momongan!"
Aksa dan Kiara saling tatap,entah berapa orang yang mendoakan mereka seperti itu.
Wajah Aksa terlihat muram,ia ingin segera acara resepsi itu selesai,ia tidak tahan lagi dan berpikir ia akan menyudahi semua acara itu.
"pa,Aksa sudah muak dengan ini semua,malam ini Aksa akan pulang ke rumah dan Kiara tetap dirumahnya!" bisik Aksa
"Aksa,acara ini masih belum selesai,kamu tetap harus stay disini,apa kata mereka kalau kamu pulang sebelum acara ini selesai!"
"Pa,pengantinku bukan dia tapi Ayumi!"
"Aksa,kita sudah bikin perjanjian tadi pagi jika Ayumi kembali,kau akan bercerai dengan Kiara itu tidak menjadi masalah untuk keluarga kita,tapi tolong selesaikan acara ini dahulu!".
Aksa hanya diam dan tak menjawab ucapan papanya.
Tak pernah terbayangkan dalam hidupnya,ia akan mempermainkan pernikahan seperti ini,Begitupun dengan Kiara yang masih tidak percaya bahwa ia menikahi calon kakak iparnya sendiri.
Kiara merasa bersalah atas ini semua,tapi ia juga tidak berdaya dan tidak tahu bagaimana dapat membalikkan keadaan ini.
*****
Tepat pukul 23.00 Wib,acara resepsi pun telah selesai,Kiara bergegas pergi ke kamarnya untuk mengganti baju.
"Kiara!"
"Iya bu"
"Ikut ibu sebentar!".
Kiara mengikuti ibunya,entah apa yang akan dibicarakan oleh Bu hera pada anaknya itu.
"Kiara,ibu tahu ini pernikahan sandiwara dan Aksa tadi bilang sama ibu bahwa dia tidak ingin sekamar denganmu,Aksa akan pulang ke rumahnya malam ini,dan kamu tetap disini kamu nggak apa-apa kan nak?"
"Nggak apa-apa kok bu,memang seharusnya begitu,aku dengan kehidupanku dan Kak Aksa dengan kehidupannya,kita memang menikah tapi secara batin,aku tidak menganggapnya sebagai suamiku,begitupun juga dia tidak menganggapku sebagai istrinya,kita sudah sepakat tentang hal itu bu!" ucap Kiara.
"Baiklah,ibu minta maaf nak telah membawamu ke dalam hal yang tidak kamu inginkan,tapi demi nama baik keluarga kita,ibu dan bapak harus melakukan itu."
"Iya bu,aku nggak apa-apa,yaudah aku ganti baju dulu ya bu!"
"Iya kiara."
Kiara pun berpapasan dengan Aksa ketika hendak naik ke kamarnya.
"Kak,maaf!"
"Iya,kamu duluan aja,aku cuma mau ambil bajuku tadi pagi dan malam ini aku pulang ke rumahku."ucap Aksa
"Iya kak."
Kiara masuk ke kamarnya dan berganti pakaian,ia memakai piyama seperti biasanya.
"Kak ini baju kakak yang tadi pagi."(Kiara menyerahkan baju Aksa)
"Terimakasih."
Aksa bergegas pergi,akan tetapi langkahnya terhenti karena suara Mama dan papa Aksa.
"Kiara..cepat berkemas nak,kamu akan ikut dengan kami malam ini juga!" ucap Bu shinta mama Aksa
"Ma,apa-apaan ini?" Aksa terkejut
"Kiara akan ikut bersama kita Aksa,sekarang dia adalah menantu mama,dan tidak ada acara pisah kamar atau apapun,kalian harus tetap bersama!".
"Ma..pa bukannya kita sudah bikin perjanjian kalau aku dan Kiara hanya sandiwara!".
"Maaf aksa,tapi Menikah bukan untuk permainan,Kiara telah sah menjadi istri kamu dan kamu wajib memberikan nafkah lahir batin untuknya!".
Kiara bingung dengan situasi ini,ia tidak bisa memenuhi permintaan Pak Hendra dan Bu shinta.
"Maaf tante,saya tidak bisa!"
"Apa????"
--Bersambung---
"maksud kamu apa Kiara?''
"Tante maaf,di awal perjanjian bahwa pernikahan ini adalah sandiwara,dan saya pikir saya tidak berhak ikut dengan keluarga tante untuk tinggal serumah dengan kak Aksa."ucap Kiara
"Nak,kamu adalah bagian dari keluarga kami,kamu adalah menantu kami dan memang seharusnya kamu ikut suamimu dimanapun dia berada,perjanjian itu bukan perjanjian tertulis kan?tidak ada hukum yang mengikat melainkan pernikahan sah yang telah terikat dan diakui negara dan agama.''ucap Pak Hendra
Kiara terdiam,ia menghela nafas kasar,ia melirik ke arah Aksa yang juga sedang menahan amarah.Aksa merasa terjebak dengan pernikahan ini,ia merasa kecewa dengan sikap kedua orangtuanya yang menginginkan Kiara tinggal bersamanya.
"Ma,pa kalian ingkar janji,kalian sendiri yang bilang bahwa Kiara dan aku hanya sandiwara dan apa semua ini?ucapan kalian tidak bisa dipercaya!".ucap Aksa
"Aksa,kami tidak ingkar janji selama Ayumi belum kembali biarkan Kiara ikut dengan kita nak,apa kata tetangga disini jika Kiara dan kamu pisah rumah,kamu mau keluarga kita di cap buruk oleh orang-orang disini?"
"Maaf Bu Shinta,Pak Rama saya pikir jangan terlalu memaksa mereka untuk tinggal bersama karena pernikahan ini terjadi hanya sandiwara dan kita semua tahu Ayumi masih belum ditemukan,tapi jika Ayumi kembali dan melihat Aksa dan Kiara tinggal bersama apa dia tidak kecewa dan sakit hati?" ucap Bu Hera.
"Bu Hera ada benarnya,tapi Ayumi juga sangat bersalah karena meninggalkan acara pernikahannya sendiri,jadinya Aksa yang harus menanggung rasa malu dan sakit hati,apa dia nggak mikirin perasaan Aksa yang jelas-jelas sangat mencintainya?"
"Stop..stop,aku tidak mau berdebat terserah kalian saja,jika kalian mau bawa Kiara terserah,tapi aku tetap tidak mengakui dia sebagai istriku sampai kapanpun!".ucap Aksa
****
"Kiara,tolong ikutlah dengan kami dan kemasi barang-barangmu!".
Kiara hanya bisa pasrah,ia tidak ingin ada perdebatan di sana,meskipun hatinya menolak tapi ia ingin semuanya baik-baik saja.
"Baiklah,saya akan ikut dengan tante dan om."ucap Kiara
"Oke,terimakasih nak kamu sudah mau menuruti permintaan kami,yasudah ayo sayang mama bantu kemasi baju-baju kamu!".ucap Bu Shinta
Wajah Aksa terlihat gusar,ia merasa semuanya bak buah simalakama,apa jadinya jika Ayumi kembali dan melihat mereka tinggal serumah.
Ia bergegas pergi ke mobil tanpa menunggu Kiara.
"Apa-apaan semua ini,kenapa Kiara dibawa sih!benar-benar jebakan,jelas ini adalah bagian rencana papa!".gumam Aksa.
******
Setelah siap berkemas,Kiara Bu Shinta dan Pak Hendra pun bergegas menuju mobil diantar oleh Pak Rama dan Bu Hera.
"Saya turut prihatin atas hilangnya Ayumi,semoga Ayumi segera ditemukan!" ucap Pak Hendra
"Iya pak,terimakasih saya sudah lapor polisi atas kejadian ini tapi harus menunggu 2x24 jam untuk melaporkan hilangnya anak saya!".
"Pak Rama tenang saja,saya pasti akan membantu agar Ayumi bisa segera kembali tanpa ada luka sedikitpun,saya sudah menganggap Ayumi anak saya sendiri begitupun juga Kiara,saya sangat sayang kepada mereka pak."
"Terimakasih pak Hendra,tolong jaga Kiara disana,saya tahu Aksa dan Kiara tidak menganggap pernikahan ini ada,tapi kita sebagai orangtua tetap harus menjaga mereka berdua."ucap pak rama
"Iya pak,saya paham yasudah saya pulang dulu ini sudah kemalaman."
"Iya pak,semoga selamat sampai tujuan."
"Kiara hati-hati disana ya nak!"ucap Bu hera dan pak rama
Kiara meneteskan air mata,tak pernah terbayangkan di benaknya bahwa ia akan melalui hal seperti ini.
"Kiara ayo naik!".ucap Bu Shinta
"Iya tante."
"ibu,Bapak Kiara pergi dulu ya,dan tetap kabari Kiara tentang perkembangan Kak Ayumi."
"Iya nak,jaga kesehatan disana !".
Mereka pun bergegas meninggalkan kediaman Pak Rama.
Kiara termenung memikirkan situasi kedepannya,rasa canggung dan merasa bersalah kepada kakak kandungnya sendiri menyelimuti pikirannya.
"Kia,tante sudah siapkan kamar untuk kalian berdua."
"Maaf tante,tapi saya dan Kak Aksa sudah sepakat bahwa kita tidak akan sekamar."
"Kok gitu sih nak,tante udah capek-capek nyiapin ini untuk kalian,ya walaupun awalnya kan memang untuk Ayumi,tapi Ayumi kabur entah kemana!".
Aksa menghela nafas kasar dan berkata,"Mama apa-apaan sih ma?gak usah jelekin Ayumi kayak gitu,siapa tahu dia diculik dan pergi bukan karena kemauannya,aku tahu ma Ayumi orangnya kayak gimana dan jangan harap aku mau sekamar sama Kiara!.
Kiara menunduk,ia paham betul perasaan Aksa,tidak mungkin ia akan mengkhianati Ayumi dan berpindah ke lain hati secepat ini,Aksa sangat setia kepada Ayumi,bahkan banyak gadis cantik yang mendekatinya tetapi tidak mampu menembus pertahanan hatinya.
*******
Setelah 3 jam perjalanan,akhirnya mereka pun tiba di kediaman Pak Hendra.
Rumah Mewah 3 lantai itu pun membuat Kiara keheranan,ternyata memang Keluarga Hendrajaya adalah keluarga yang sangat kaya raya.
"Kiara selamat datang di rumah kami!" ucap Bu Shinta
Kiara hanya tersenyum,ia bersikap biasa saja.
Mereka pun turun dari mobil dan security rumah serta Art pun membantu membawa barangnya-barangnya.
"Lho,nem kok bukan non Ayumi yang dibawa kesini?"Ucap Ira salah satu Art di rumah itu.
"Nggak tahu ra,kok masih cantikan non Ayumi ya,jangan-jangan..
"Ehmmm,saya dengar ya kalian bisik-bisik di belakang saya,oh iya kenalin ini mantu saya Kiara Anindyasari!" ucap Bu Shinta
"Iya bu,perkenalkan mbak kiara,saya Ira dan ini Inem art di rumah ini,kalau ada yang perlu dibantu silahkan panggil kami saja mbak."
"Terimakasih!" ucap Kiara singkat.
*****
Ira dan Inem masih penasaran dengan apa yang terjadi,mereka menanyai sopir pak Hendra yang bernama Toni untuk tahu kejadian yang sebenarnya.
"Ton!"
"Iya mbak ada apa?
"Kok bukan non Ayumi yang dibawa kesini?"
"Hmm,ceritanya rumit mbak,non Ayumi hilang di saat detik-detik mau ijab qobul dan bapak sama ibu ngga ada pilihan lain selain menikahkan Tuan Aksa sama non Kiara,adiknya non Ayumi!"
"Oh jadi itu adiknya non Ayumi ya,pantes wajahnya mirip tapi masih cantik non Ayumi ya,non ayumi juga ramah.
"stop mbak,jangan ghibah udah ah saya capek mau tidur dari tadi saya belum istirahat!" ucap Toni
"Iss,si Toni diajak ghibah dikit aja gak mau!"
Ira dan Inem pun sudah mendapat jawaban tentang hal itu.
*******
"Kiara,ini kamar kamu dan Aksa!" (menunjukkan kamar yang sudah dihias sangat elegan)
"Ma,aku mau tidur di kamar tamu aja,biar Kiara yang tidur di kamar aku!"
"Nggak usah kak,biar saya saja yang tidur di kamar tamu,kakak yang tidur disini."
"Terserah kalian saja,mama pusing eh tapi tolong ambilkan kacamata mama yang dulu diperbaiki dan mama titipkan sama kamu!".
"Biar kiara saja!"
"Kiara nggak tahu tempatnya sa,tolong lah!"
Aksa pun masuk ke kamarnya untuk mencari kacamata Bu Shinta dan Kiara pun juga didorong masuk lalu Bu shinta mengunci kamar Aksa.
"Selamat malam pertama untuk kalian!"
Aksa yang sadar dengan tingkah mamanya pun berusaha untuk berteriak
"Ma,bukain pintunya,...maaaaaa!"
----Bersambung------
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!