XION CEN
Di kediaman klan Xion di kota petir, terlihat seorang wanita cantik bernama Su yin dengan wajah yang diselimuti kedukaan, ia tengah bersedih atas musibah yang menimpa putran semata wayangnya, ia tampak begitu terpukul, tak menyangka nasib putranya bisa seburuk itu, suaminya Patriak klan Xion yang bernama Xion San sangat berduka atas musibah yang terjadi .
Sudah puluhan tabib mereka kerahkan dalam penyembuhan Xion Chen, namun tak ada satupun yang dapat menyembuhkannya, tetap saja tak ada perubahan, ia teronggok di tempat tidur seperti mayat hidup tanpa bisa berbuat apa apa, wajahnya yang tampan kini terlihat semakin memucat, hidupnya tinggal menghitung hari.
Tanpa terasa sudah satu tahun ia terbaring koma di tempat tidur akhirnya ia menghembuskan napas terakhirnya, tanpa ada seorang pun yang berada di dekatnya ,rohnya keluar lalu terbang kelangit meninggalkan tubuhnya yang sudah menjadi mayat, namun suatu keanehan terjadi, sesaat rohnya meninggalkan tubuh, tubuhnya mengeluarkan asap hitam semakin lama semakin banyak hingga menyelimuti tubuhnya.
Sementara itu di luar Klan xion, Langit tampak berubah menjadi gelap awan hitam tampak bergulung gulung dilangit , petir hitam muncul beberapa kali menampakan wujudnya disertai hujan badai yang membasahi kota petir, orang orang tampak gelisah melihat ke jadian itu, mereka semua tampak ketakutan karena beranggapan bencana besar akan segera terjadi.
Seulas senyuman tampak terlihat pada sesosok wanita cantik, ia tersenyum menatap ruang kehampaan.
"Anakku akhirnya kau bangun juga, ibu akan selalu mengawasi mu dari sini, nasib buruk mu masih belum berakhir, kau harus berjuang untuk menjalani hidup, anggap saja itu suatu ujian untukmu, ibu turut berduka atas kepergian sang pemilik tubuh yang selama ini kau tempati, tapi keberuntungannya dalam hidup sangat sedikit, sekarang tubuh itu sepenuhnya milikmu, jadilah kuat untuk membalaskan dendang dirinya yang sangat malang itu, walaupun dia bukan anak ibu , namun setelah kau tinggal di raganya selama ini, ibu sudah menganggapnya anak ibu juga, untuk itu cepatlah kau menjadi kuat,
Ibu hanya memberi sedikit petunjuk dan keberuntungan keberuntungan, yang nantinya akan kau temukan dialam yang engkau tinggali sekarang."
Sementara itu di tempat Xion cen sekarang berada, tubuhnya yang diselimuti asap hitam, tengah terjadi keajaiban, terlihat beberapa perubahan yang terjadi pada tubuhnya seakan beregenerasi kembali , dantiannya yang awalnya rusak kini perlahan lahan tercipta kembali.
Bukan itu saja , meridiannya yang sudah hancur, kini terbentuk kembali tampak lebih besar berkali kali lipat dari Meridian yang ia miliki, tubuhnya juga mengalami perubahan , sebelumnya ia di penuhi luka luka sekarang kembali pulih seperti sediakala, luka dalam yang ia derita , tulang rusuknya, tangan dan kakinya yang patah, kini kembali seperti semula seperti tak pernah terjadi apa apa. Lendir hitam yang berbau busuk akibat sisa racun dari banyaknya obat yang diberikan oleh bermacam tabib untuk kesembuhannya , kini keluar dengan sendirinya melalui pori-pori di seluruh tubuhnya, perlahan lahan menguap menghilang begitu saja .
Wajahnya yang sebelumnya tampak pucat seperti mayat berangsur angsur terlihat sedikit memerah dan berseri kembali,kulitnya yang putih tampak seperti giok lembut seperti kulit bayi yang baru lahir namun wajahnya yang tampan, kini terlihat datar dan dingin tak ada jejak keramahan yang terlihat seperti sebelumnya.
Tak lama kemudian asap hitam yang menyelubungi tubuhnya perlahan lahan terserap habis masuk kembali kedalam tubuhnya, begitu pula dengan fenomena alam yang terjadi dilangit berangsur angsur menghilang, suasana kembali menjadi normal seperti sedia kala.
Semua orang tampak bersyukur, karna bencana yang mereka tunggu tak kunjung terjadi,wajah mereka yang ketakutan kini tampak tenang kembali, mereka semua tampak lega.
Xion cen yang sekarang bukannya sebuah roh yang berinkarnasi, namun ia merupakan roh anak ratu kegelapan yang sengaja di tempatkan disana, sehingga mereka terus hidup berdampingan meskipun roh pangeran kegelapan tengah tertidur di dalam tubuh Xion Cen.
Semua itu terpaksa Ratu kegelapan lakukan akibat banyaknya kerusuhan yang terjadi, kekacauan yang paling besar adalah perebutan kekuasaan, banyak orang orang yang ingin menggulingkan kedudukannya sebagai ratu kegelapan, ia memutuskan menyembunyikan roh anaknya ketubuh anak manusia .
kebetulan sekali saat itu juga, lahir seorang bayi laki laki yang memiliki tubuh Dewa kegelapan yang sangat cocok untuk di tempati oleh roh anaknya, roh anaknya itu tak akan terbangun, sebelum roh pemilik tubuh yang sebenarnya pergi meninggalkan tubuhnya.
Setelah roh Xion Cen terlepas dari tubuh barulah ia bisa bangun dan menempati tubuh itu seutuhnya, sebagai penghuni baru itu yang dialami Xion Cen sekarang, ia bukan Xion Cen yang sebelumnya, melainkan pangeran kegelapan.
Selama 15 tahun ini ia tertidur , akhirnya ia terbangun tanpa ingatan sedikitpun,
Xion Cen membuka matanya, ia tampak bingung mendapati dirinya yang terbangun tanpa bisa mengingat sedikitpun, namun ketika ia berpikir keras untuk mengingat, kepalanya malah terasa sakit, ia memegangi kepalanya berteriak menahan sakit.
Tiba tiba sebuah memori tersalin di otaknya, ingatan itu berasal dari ingatan Xion Cen sang pemilik tubuh sebelumnya tersalin,
ia merasakan sangat kesakitan,
setelah rasa sakit itu hilang, baru ia dapat mengingat kembali siapa dirinya.
Selain itu... ia juga mendapatkan sebuah tehnik pernapasan yang bernama dewa kegelapan pelahap semesta , tehnik itu berguna untuk berkultivasi , bagai mana cara menarik Qi yang ada di langit dan bumi, tanpa harus mempelajari tehnik pernapasan itu lagi, ia sudah dapat mempraktekannya secara langsung.
Mengingat meredian dan dantiannya telah hancur dari ingatan Xion Cen sebelumnya , ia berniat memulai dari awal kembali untuk berkultivasi agar ia bisa membentuk kembali dantiannya yang rusak dan meridiannya yang hancur agar kembali pulih.
Tapi alangkah kagetnya setelah ia memindai kedalam tubuhnya , ternyata dantian tubuhnya telah normal kembali saluran Qi yang ia miliki sekarang terlihat lebih besar, yang paling membuatnya kaget Meridiannya yang sebelumnya hancur kini telah pulih kembali, bukan kecil seperti semua tapi sekarang terlihat lebih besar, ia merasa bersukur, tak perlu lagi bersusah payah untuk memulihkan dantian dan meridiannya.
Setelah tenang , ia duduk bersila dengan gaya lotus menyilangkan kakinya , kedua tangannya berada di paha sambil menyatukan jari tengah dan ibu jari menghadap keatas, ia menjalani apa yang ia ketahui dari tehnik pernapasan dewa kegelapan pelahap semesta, kemudian menutup kedua matanya, untuk menjalankan tehnik tersebut.
Perlahan lahan Qi yang ada di langit dan bumi bergerak mendekat ke arah Xion Chen , ia tak tau kalau Qi murni yang ia serap sekarang bukan berwarna putih seperti biasanya , namun Qi murni berwarna hitam , jika orang tak memahaminya mungkin orang mengira ia berkultivasi di jalan iblis, sebenarnya yang diserapnya itu merupakan Qi hitam yang langka, jauh lebih kuat dari Qi biasa.
Ia juga bisa menyerap Qi biasa seperti pada umumnya orang berkultivasi, itu baru bisa terjadi jika Qi hitam yang ada disekitarnya telah habis, namun jumlah Qi biasa yang ia butuhkan sangatlah banyak baru bisa ia memenuhi Meridiannya yang besar.
Setelah menyerap banyak Qi melalui dantian yang ada di tubuhnya , ia menyalurkannya ke meridiannya , sebagian di edarkan ke seluruh tubuhnya , agar tubuhnya menjadi lebih segar dan penuh vitalitas, tubuhnya yang kurus kembali tampak berisi, otot otot di tubuhnya mulai terbentuk dengan sendirinya setelah menyerap Qi hitam yang pekat.
Dengan banyaknya Qi yang ia serap Tak lama kemudian ia merasakan akan mengalami kenaikan ranah.
Duarrrrrrrzzz..!!! bunyi teredam di dalam tubuhnya, tirai penghalang di dalam tubuhnya telah runtuh ia mengalami kenaikan ranah penempaan tubuh.
Dari tingkat satu dasar pembentukan tubuh , tingkatannya berangsur angsur naik dari tingkat dua, tiga , empat, lima , enam, tujuh, delapan hingga ke tingkat sembilan akhir.
Setelah sampai keranah tubuh tingkat sembilan akhir , Xion Cen menghentikan penyerapan Qi nya sesaat guna untuk menstabilkan pondasi di dalam tubuhnya, setelah stabil ia memulai kembali menjalankan pernapasan dewa kegelapan pelahap semesta. Qi hitam langit dan bumi berkumpul diatas kepalanya membentuk ternado kecil yang berputar bergulung gulung memasuki tubuhnya bagaikan angin puting beliung.
Tubuh Xion Cen dengan rakus menyerap Qi hitam yang ada langit dan bumi , menariknya kedalam tubuhnya tak lama kemudian ia kembali merasakan, kalau tubuhnya akan mengalami kenaikan ranah.
Boooooom....!!!
Kembali terdengar suara teredam didalam tubuhnya, itu terjadi berulang kali
menandakan kalau ia kembali mengalami kenaikan ranah, dari ranah penempaan tubuh tingkat sembilan akhir memasuki ranah pemurnian Qi , berawal dari pemurnian Qi tingkat satu naik secara bertahap pemurnian Qi tingkat kedua , ke tiga , ke empat , ke lima hingga mencapai ranah pemurnian Qi tingkat sembilan Akhir, ia kembali menghentikan penyerapannya guna menstabilkan pondasi tubuhnya kembali, sebelum ia melanjutkan berkultivasi.
Sekarang ia sudah merasakan tubuhnya kembali kuat walau dalam ranah yang masih rendah. ia harus kembali ke ranah pendekar seperti ranahnya semula, sebelum tubuhnya mengalami kehancuran, kalau bisa ranahnya melebihi ranah Xion Chen ketika masih hidup.
Karena di usia yang baru 15 tahun dengan ranah pendekar itu tergolong biasa saja ,bukanya suatu pencapaian yang membanggakan atau seorang jenius kultivasi malah bisa di bilang sampah , semua orang akan mencemoohkannya dsn menganggap itu adalah aib , namun Xion Cen yang dulu tak mempersalahkan nya, ia tak perduli dengan omongan orang yang membuat masalah itu adalah orang yang mencoba masuk dalam kehidupan yang meminta ia menjadi lebih kuat yang bisa melebihi orang lain.
Setelah ranah pembentukan Qi nya stabil , ia kembali memulai kultivasinya , dengan menyerap Qi kembali , sama seperti sebelumnya Qi hitam yang berada puluhan meter dengan cepat datang mendekat.
orang orang di sekitarnya tak ada yang curiga melihat Qi hitam tersedot ke suatu tempat dengan cepat , karena mereka tak membutuhkan Qi hitam itu, kecuali Qi putih yang transparan , jika itu sampai tersedot dengan gila gilaan , semua orang pasti akan curiga .
Setelah mencapai ranah pemurnian Qi tingkat sembilan akhir , ia merasakan tirai penghalang menuju ranah pendekar sudah mulai retak , lama kelamaan keretakan itu semakin besar , tak lama kemudian
Booooooom.....!!!
Tirai penghalang itu runtuh, itu menandakan kalau ia mengalami kenaikan ranah pendekar tingkat satu awal,bunyi ditubuhnya terdengar susul menyusul sesuai dengan tingkatan , dari ranah pendekar tingkat satu , ranah pendekar tingkat dua , ranah pendekar tingkat tiga, empat, lima dan seterusnya hingga mencapai ranah pendekar tingkat sembilan akhir.
Xion cen kembali menstabilkan pondasinya , akhirnya ia kembali ke ranahnya yang sebelumnya, setelah ranahnya stabil ia memutuskan kembali menaikan ranahnya kembali , ia harus melebihi ranah Xion Cen yang terdahulu, kalau ia berhenti sampai diranah itu , ia merasakan itu belum cukup, ia bukan Xion Cen dahulu yang tak perduli kalau ia di caci maki maupun di hina , namun Xion Cen yang sekarang tak ingin direndahkan, untuk itu ia harus memiliki kekuatan yang bisa melebihi Xion Cen yang terdahulu .
Ia kembali melakukan kultivasi dewa kegelapan pelahap semesta, dengan gila gilaan ia menyerap Qi hitam yang masih banyak terdapat di sekitarnya , tak lama kemudian ia kembali merasakan kalau tirai penghalang ranah ke tingkat jendral sudah mulai terasa mau runtuh, ia menunggu sedikit lebih lama dari sebelumnya.
Boooooom ..!!!!
Kembali terdengar suara teredam di dalam tubuhnya akhirnya tirai penghalang ranahnya runtuh juga ia memasuki ranah jendral tingkat pertama , bunyi itu terus menggema , ia pun terus mengalami kenaikan jendral kedua , ke tiga , empat , lima dan seterusnya hingga berhenti keranah Jendral tingkat 9 akhir
Boooooooom..!!!
Kembali terdengar tirai penghalang keranah raja runtuh , ia kaget dan tak menyangka jika ranah rajanya bisa terbuka dengan sendirinya semua di akibatkan ia terlalu banyak menyerap Qi hitam .
Xion Cen menghentikan penyerapannya , ia menstabilkan ranahnya bagai manapun ia tak ingin mengalami kenaikan ranah lagi, itu tak baik untuk kelangsungan kekuatannya di dalam waktu jangka panjang
Setelah pondasinya stabil. ia menyudahi kultivasinya. Xion Cen terlihat mengerutkan keningnya , ia merasa sesuatu yang salah di sekitarnya , hidungnya mencium bau busuk , setelah mencari cari asal sumber bau itu , ia menemukan kalau dirinyalah yang menyebabkan itu semua, ia melihat kotoran hitam yang keluar dari seluruh poti porinya berupa lendir hitam , dengan cepat ia berlari kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya .
Setelah memasuki kamar mandi ia melihat bak mandi yang terbuat dari kayu jati penuh terisi air bersih, ia langsung membuka seluruh pakaiannya lalu berendam ke dalam bak kayu, tak lupa ia menggosok tubuhnya dengan cairan yang berbau harum yang bisa mengeluarkan busa ke seluruh tubuhnya , agar semua kotoran yang ada ditubuhnya luntur , air yang semula bening kini menjadi keruh Ngan cepat ia keluar dari bak lalu membilas tubuhnya dengan air yang terdapat di dalam drum gentong yang terbuat dari kayu jati, sekarang tubuhnya terasa segar, setelah bersih ia kembali ia keluar dari bak mandi lalu mengeringkan tubuhnya.
Ia mencari pakatan di lemari kamarnya , hampir semua pakaiannya berwarna putih , ia terlihat tak suka setelah terus mencari dan melihat lihat, akhirnya ia menemukan satu pakaian berwarna hitam yang menarik perhatiannya, ia melihat ingatannya , ternyata baju itu sengaja ia simpan secara tersembunyi karena ia tak menyukai warna hitam.
Sebenarnya baju itu sengaja diberikan ibunya kepada Xion cen , karena ia bosan melihat Xion cen yang selalu mengenakan pakaian putih , makanya ia membalikan pakaian berwarna hitam yang terlihat elegan dan misterius.
Setelah mengenakan pakaian itu, ia terlihat semakin tampan dan berkarisma , aura yang di keluarkan juga berbeda dari Xion Cen yang sebelumnya , ia seperti seseorang yang baru terlahir kembali, walau membawa ingatan Xion Cen , namun apa yang Xion Cen suka tampak bertolak belakang dengan dirinya yang sekarang .
Ia memutuskan untuk keluar kamar , baru saja ia keluar kamar , ia dikagetkan dengan jeritan seseorang wanita cantik yang tampak begitu kaget, ia menjatuhkan gelas giok dan obat obatan yang ada ditangannya hingga berserakan dilantai, setelah melihat keadaan Xion Cen yang terlihat segar bugar tanpa mengalami kelumpuhan seperti sebelumnya .
"Ibu ...apa yang ibu lakukan." Ucap Xion Cen, mendekati wanita cantik itu yang masih terpaku menatapnya tak percaya .
"Ibu ..hey.. ." Xion cen menggerak gerakan tangannya ke mata ibunya , tampak tak sedikitpun mata ibunya bereaksi baik menutup atau berkedip.
"Suara apa itu......" Terdengar suara seorang pria juga tampak begitu kaget setelah melihat Xion Cen berdiri dalam keadaan segar bugar yang terlihat begitu tampan dari sebelumnya , ia tak percaya dengan apa yang di lihatnya . Ia menampar dirinya sendiri.
Aaaa......" Teriaknya sesaat tapi pemandangan di depannya tetap tak juga berubah berarti apa yang ada di hadapannya itu benar.
"Cen'er kau kah itu nak.?" Ucapnya meneteskan air mata haru, putranya yang sangat ia sayangi telah kembali bangkit dalam keadaan sehat .
Ia dengan cepat berlari memeluk Xion Cen.
"Ayah.. ini aku ..." Ucap Xion Cen kepada ayahnya, Pria tampan itu tampak senang sekali, tanpa sadar ia menatap istrinya yng masih diam membisu.
"Istriku ...apa yang kau lakukan, ia menyadarkan wanita itu, tak lama kemudian ia terlihat sadar kembali.
"Oh aku menjatuhkan obat untuk Cen'er. Aku harus menggantinya dengan yang baru, kasian Cen'er kalau tak memakan obat nya, pasti ia tak akan sembuh," ucapnya seperti orang yang putus harapan, Su yin memungut obat yang berceceran dilantai, ketika ia melihat seseorang yang mengenakan pakaian hitam , ia tampak kaget , sepertinya ia mengenal pakaian itu bukanya baju itu yang pernah ia hadiahkan kepada Cen'er putra semata wayangnya , ketika ia menatap kewajah pemuda itu betapa terkejutnya ia , berulang kali ia menggosok matanya dan beranggapan apakah ia salah lihat , atau hanya ilusi saja, namun pemuda itu tetep tampak dan berdiri dengan kokoh menatap kearahnya.
"Cen'er...anakku ."teriaknya tak percaya lalu menatap suaminya, terlihat Xion San mengangguk ke arah Su yin istrinya.
Xion Cen menghampiri ibunya, menarik tubuh ibunya untuk berdiri, ia tersenyum menatap wanita cantik itu, yang sekarang terlihat tengah meneteskan air mata .
"Anakku .. Cen'er anakku ..kau sudah sembuh nak.. hahahaha..ibu sangat bahagia.." ucap Su yin tanpa sadar wajahnya berlinangan air mata , sesaat kemudian ia juga tampak tertawa karena bahagia .
.
"Anakku .. Cen'er anakku ..kau sudah sembuh nak.. ya dewa aku berterima kasih kepada mu karena telah menyembuhkan putraku." Ucap Su yin sambil terisak lalu memeluk Xion Cen dengan erat .
"Ibu..pelukanmu terlalu erat ... apakah ibu ingin membunuhku..?" Ucap Xion Cen menyadarkan ibunya , wanita cantik itu dengan cepat mengendorkan pelukannya .
"Maafkan ibu nak , ibu terlalu senang.. sehingga lupa . " Ucapnya tersenyum bahagia , mereka bertiga pergi keruang makan. Su yin ingin membuat makanan yang enak untuk anaknya , ia berfikir Xion Cen pasti kelaparan , karena ia tahu kalau Xion Cen sekarang bukanlah seorang kultivator, walaupun begitu ia tetap menyayanginya.
Su yin dengan cepat pergi ke dapur memasak makanan kesukaan Xion Cen, setelah masak ia menghidangkannya untuk anaknya , namun ia bingung melihat wajah Xion Cen terlihat biasa saja ketika melihat hidangan kesukaannya yang telah ia buat, malah ia terlihat seperti tidak menyukai nya, begitu juga dengan ayahnya yang terlihat heran , ia sangat tahu betul kalau makanan itu kesukaan Xion Cen sedari kecil , sampai sampai ia iri dengan istrinya karena lebih mementingkan Xion Cen di banding dirinya .
"Ibu terimakasih.. tapi aku tak lapar..." Ucap Xion Cen sambil tersenyum tak enak dengan usaha ibunya demi untuk menyenangkan dirinya, ia mengambil sedikit lalu memakannya agar ibunya tak sedih.
"Ibu makanan ibu enak sekali ,"ucap Xion Cen sambil tersenyum ,walaupun ia tak suka dengan makanan yang disukai Xion Cen sebelumnya , ia tetap menghargai ibunya.
"Ayah makanlah juga." Ucap Xion Cen menatap ayahnya yang sedari tadi memperhatikannya, ia langsung kaget melihat Xion Cen menawarkan makanan kesukaannya kepada dirinya , biasanya ia tak ingin berbagi .
"Cen'er apa kau tak menyukai masakan ibumu nak .?" Ucap Su yin terlihat sedih, melihat itu Xion Cen jadi tak enak hati.
" Ibu tadi dikamar Cen'er sudah banyak memakan kue dan buah buahan yang tersedia di atas meja yang terletak di samping tempat tidur," Xion Cen jadi teringat setelah ia siuman karena kelaparan ia memakan semua kue dan buah buahan sebelum ia memulai berkultivasi.
"Ibunya yang mengetahui itu, akhirnya tersenyum, ayahnya dengan senang hati menghabiskan makanan yang juga menjadi makanan kesukaannya, namun selama ini ia lebih suka mengalah dan mengutamakan anak kesayangannya itu dibanding dirinya sendiri , melihat anaknya senang ia juga ikut senang.
Setelah puas berbincang bersama, Xion Cen undur diri untuk jalan di sekitar klannya, terutama ke ruang perpustakaan, setiap orang orang yang kebetulan ber pas pasan dengannya tampak kaget dan menegurnya, hingga membuat berita kesembuhannya menyebar dengan cepat keseluruh klannya .
Setelah sampai di perpustakaan , tetua penjaga perpustakaan tampak begitu kaget ketika melihat kehadirannya .
"Cen'er ...?" Ucapnya tak percaya, Xion Cen hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Paman Zu apa kabar paman ." Tatap Xion Cen ke wajah pria itu, ia sengaja berbicara dengan sopan agar terlihat sama dengan Xion Cen yang terdahulu.
"Paman sehat sehat saja, bagai mana kabarmu Cen'er.?"
"Sama paman , Cen'er sehat sehat juga ." Xion Zu tak menyangka , bocah yang terluka separah itu, kini muncul di hadapannya dalam keadaan segar bugar, awalnya ketika melihat Xion Cen ia tampak tak percaya, ia mengira itu hanyalah ilusi, ketika Xion Cen berbicara kepadanya , baru ia yakin itu memang Xion Cen .
"Cen'er apa yang kau lakukan di sini , ?"
"Hanya melihat lihat saja paman , mana tau ada buku yang menarik untuk di pelajari, Cen'er bosan di kamar."
"Masuklah... Pilihlah buku apa saja yang kamu suka ." Ucap Xion Zu tampak senang, Xion Cen tak mungkin pergi ke bagian kitab, karena ia mengetahui kalau keponakannya itu sekarang sudah tak bisa lagi berkultivasi.
"Terimakasih paman. " Xion Cen memasuki perpustakaan, banyak pemuda klan yang menatapnya dengan heran, mereka mengetahui keadaan Xion cen semenjak kejadian itu, sekarang bocah itu malah muncul di perpustakaan dalam keadaan baik baik saja.
"Adik kenapa kau di sini, ini bukan tempatmu ." Ucap seorang pemuda menghampirinya terlihat jijik menatap Xion cen namun ia menutupinya dengan keramahannya , apa lagi setelah ia tahu Xion Cen tidak dapat berkultivasi lagi. Padahal saat ini Xion Cen sengaja menyembunyikan ranah tingkatannya , hingga tak satupun orang dapat mengetahuinya. Tehnik itu ia dapatkan bersamaan dengan tehnik pernapasan dewa kegelapan .
"Oh kakak Lang, aku hanya ingin jalan jalan saja, bosan di kamar." Xion Cen menjawab dengan cuek, ia mengetahui kalau anak tetua ke dua Xion Lay yang bernama Xion Lang itu tidak menyukai dirinya sedari dulu, ia mengetahui itu dari ingatan Xion Cen sang pemilik tubuh sebelumnya.
"Baiklah.. tapi hati hati jangan pilih kitab sembarangan nanti tubuhmu mengalami penyimpangan Qi, jika salah baca kitab , oh ia... aku lupa bukannya kau tak bisa berkultivasi lagi.. jadi tak apa apalah bila kau membaca kitab apapun karena tetap saja tak berguna untukmu ." Xion Lang tampak tersenyum senang mengingat kemalangan nya sebelumnya , walaupun ia sembuh ia sekarang sudah menjadi orang yang tak berguna.
"Terimakasih kakak Lang sudah memberi tahu Cen'er." Xion Cen lalu pamit pergi meninggalkannya tanpa menoleh kebelakang.
"Dasar tak berguna kenapa kau tak mati saja sekalian " ucap Xion Lang dalam hati ia terlihat mencibir menatap kepergian Xion Cen.
Setelah meninggalkan Xion Lang , ia memasuki ruangan yang banyak terdapat kitab kitab yang jarang di disentuh orang, bahkan tidak ada satu orang pun yang mau melihatnya apa lagi mempelajarinya karena diruangan itu hanya ada kitab yang usang yang telah lapuk di makan usia , jadi tak mungkin bisa untuk di pelajari karena karena tak lengkap dan banyak yang rusak telah di makan rayap jadi sia sia untuk dipelajari
Orang orang yang melihat Xion Cen memasuki ruangan itu tampak mencibir dan mencemooh dirinya, ia langsung jadi bahan pembicaraan pemuda pemuda klannya.
"Memang kalau sampah pasti mainnya di tempat sampah juga ." celetuk salah seorang pemuda menyindir Xion Cen.
"benar apa yang kau katakan, kalau sudah puas ia bermain di tempat sampah , ujung ujungnya pasti ia bermain air comberan." mendengar ucapan itu mereka semua tertawa.
"hussst.. Jaga ucapan kalian, walaupun ia sekarang menjadi sampah yang paling bau sekalipun , ia masih tetap tuan muda kita." ucap seseorang dari mereka menasehati mereka semua.
"biarkan sajalah, dia memang sampah mau diapakan saja tetap aja sampah ." ucap seorang gadis berkata dengan sinis , mereka semua berjalan meninggalkan tempat itu setelah puas menghina Xion Cen
Di dalam ruangan yang sedikit bau lembab dan buku yang membusuk di makan usia kini tampak terlihat berdebu karena semua kitab itu sudah tak terawat sekian lama hingga bertahun tahun di biarkan terbengkalai begitu saja, yang anehnya kitab kitab itu tak ada yang membuang atau memusnahkannya.
Sambil melihat lihat ia mengitari tempat itu
Tiba tiba angin bertiup kencang , Xion Cen tak tahu dari mana angin itu berasal , kitab kitab itu beterbangan hingga membuat tempat itu semakin berantakan, tampak sebuah kitab bersampul hitam berukirkan seekor naga tengah melayang di udara , Xion Cen menatap kitab itu dengan takjub tiba tiba keadaan kembali seperti semula.
t
Namun kitab itu tetap tak bergerak ia terlihat mengambang di udara seolah olah menginginkan Xion Cen untuk meraihnya .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!