NovelToon NovelToon

Kaisar Dewa Jiwa Tertinggi

1.Transmigrasi

"hah.. kenapa aku sangat tidak beruntung, dan kenapa takdir tidak pernah berpihak sekali saja padaku? " ucap pemuda itu dengan lesu di sebuah kamar yang berantakan..

"kenapa ibu harus meninggalkan ku, dan bukan ayah bajingan itu saja.. " umpat pemuda itu dengan nada yang sedih dan frustasi..

Pemuda itu bernama Ivan, dia adalah pemuda sebatang kara semenjak memutuskan untuk kabur dari rumahnya 15 tahun yang lalu, karena tidak tahan menghadapi siksaan ayahnya dan ibu tirinya..

meskipun sejak awal ayahnya selalu menyiksanya ketika dia belum menikah, Ivan masih terus berharap bahwa ayahnya akan berubah suatu hari nanti, tetapi tentu saja takdir mempermainkan nya, karena setahun kemudian ayahnya menikah lagi, dan sekarang tidak hanya ayahnya yang menyiksanya, tetapi juga ibu tirinya yang membuat Ivan hampir menyerah dan bunuh diri..

tetapi saat itu ada hal yang membuat Ivan membatalkan bunuh dirinya, karena dia selalu mengingat pesan ibunya sebelum dia meninggal, yaitu menyuruh Ivan untuk hidup bahagia dan lebih baik..

jadi Ivan pun memutuskan kabur alih alih bunuh diri, tetapi tentu saja tidak semudah yang di bayangkan semua orang, karena Ivan hanya bermodalkan ponsel ketika kabur dan dia juga terpaksa putus sekolah saat di bangku SMP..

Dia pun harus bekerja seperti berjualan koran di lampu merah, menjadi tukang angkut barang di stasiun atau di pasar, itulah berbagai cara Ivan untuk terus menghasilkan uang sampai saat ini 15 tahun kemudian..

tetapi tetap saja, dia tidak pernah merasakan kebahagiaan meskipun telah berusaha sekuat mungkin..

"hah.. sungguh apakah aku sudah di takdirkan seperti ini sejak awal? " gumamnya menghela nafas..

"aku bahkan belum makan dari tadi pagi karena harus mengirit pengeluaran ku untuk membayar kost besok, jadi lebih baik aku membeli nasi bebek dan di bagi dua untuk hari ini dan besok.. " ucapnya dan segera berdiri dengan lemas..

Ivan pun segera keluar dari kamar kostnya dan segera berjalan ke arah jalan raya, karena tempat nasi bebek favorit nya kebetulan di berada di samping jalan raya..

Setelah berjalan tidak terlalu lama, Ivan pun telah keluar dari kampungnya dan telah sampai di pinggiran jalan raya dan hanya tinggal berjalan lurus sampai perempatan..

Dan dengan begitu Ivan pun berjalan dengan santainya tanpa mengkhawatirkan apapun..

Tetapi di saat Ivan sudah semakin dekat dari tujuannya, sebuah suara klason pun terdengar dengan keras..

"BEEP...BEEP...BEEP.!! "

"Woy minggir rem nya blong..!! " teriak sopir truk itu dengan panik dan mencoba mengendalikan kemudinya..

tetapi Ivan yang saat ini dalam keadaan lemas dan kelaparan karena dia belum makan dari tadi pun hanya terdiam membeku, karena reaksinya yang lambat akibat lemahnya tubuhnya saat ini..

"BRUAKKKK... " suara tabrakan itu pun terdengar keras

"UARGHHHH.. " Teriak Ivan kesakitan, tetapi tubuhnya sudah terlempar serta menatap tembok dan di jepit oleh truk tersebut..

"argh.. sa-sakit sekali.. " gumam Ivan pelan dengan tubuhnya yang sudah tidak bisa bergerak..

"Se-seperti nya hidupku hanya sam-sampai sini saja, maafkan aku ibu. karena aku tidak pernah bisa mendapatkan kebahagiaan selama hidupku.. " gumam Ivan semakin lemah, dan katanya pun perlahan lahan mulai tertutup dan tentu saja tertutup untuk selamanya

....

Dan ketika Ivan berpikir bahwa dirinya sudah mati dan tinggal menunggu waktu untuk bertemu ibu nya di surga..

tetapi Ivan pun  bingung karena dia merasakan ada yang menggoyang goyang tubuhnya dan memanggil sebuah nama yang sedikit familiar untuknya, padahal dia tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya..

"Oii .. " Panggil suara itu

"Hey Lin Yuan cepat bangun.. "  Panggilnya sekali lagi dan arya pun merasakan goyangan tubuhnya semakin kencang yang membuatnya segera bangun dan terkejut..

"Kenapa lama sekali kamu bangun?, instruktur hei akan datang, dan jika dia melihatmu masih tertidur dia akan sangat marah.. " Ucap suara itu yang membuat ivan pun menoleh dan dibuat terkejut sekali lagi, karena yang dilihatnya adalah seorang pria, dengan pakaian yang seperti sedang ber cosplay seperti karakter China..

"Baiklah, aku akan ke tempat latihan dulu, dan lebih baik kamu juga segera datangi, karena mungkin instruktur hei  akan marah jika terlalu lama.. " Ucap nya sekali lagi dan segera pergi meninggalkan Ivan dalam keadaan membeku kebingungan

Bahkan di saat kebingungan ivan pun mulai merasa ada yang aneh, karena kamar tempat dia tidur sekarang jauh dari kata kamar modern, dan juga interior kamar serta temboknya yang sangat berbeda dari rumah rumah modern yang ada di bumi, yang membuat Ivan sangat kebingungan..

"Apakah aku terbangun di tempat orang syuting film? " Tanya nya ragu pada dirinya sendiri sebelum sebuah ingatan masuk ke dalam otak nya secara paksa yang menimbulkan ivan berteriak kesakitan..

"ARGHHH....!!, SIALAN KENAPA KEPALA KU SAKIT SEKALI..!! " Teriak Ivan sambil menarik rambutnya karena otak nya berdenyut kesakitan hingga sekitar 7 menit waktu berlalu dan kesakitan di kepala arya pun mereda yang membuat arya jatuh lemas..

"Si... Sial.. Apa apaan ini, kenapa tiba tiba kepala ku sakit sekali.. " Ucap Ivan sebelum menyadari bahwa dia memiliki ingatan yang bahkan dia sendiri tidak tau ingatan siapa itu..

"Lin Yuan..?" Ucap Ivan dengan bingung karena dalam ingatan terbarunya, dia sering mendengar nama itu, apalagi orang yang barusan membangunkannya dari tidur..

"Sial aku harus mencari kaca.. " Ucap Ivan dan menoleh ke kiri dan ke kanan tergesa gesa mencari sebuah kaca, hingga dia menemukan kaca seukuran telapak tangan yang berada di meja, dan tanpa berlama lama Ivan pun mengambilnya..

Ketika Ivan mengambil kaca itu dan mengarahkannya pada wajahnya, dia pun ternganga dan sangat terkejut karena apa yang di lihatnya..

Wajah yang sangat tampan seperti lukisan yang tidak nyata,  rambut putih nya yang memberikan kesan seperti seorang Kaisar dewa di novel novel  China dan terlebih lagi pupil matanya yang merah seperti batu merah delima yang sangat cantik..

Dan wajahnya pun masih sangat muda seperti baru berumur 16 tahun..

"I.. Ini apakah ini wajahku? " Tanya Ivan sangat kaget dan kebingungan sambil menyentuh nyentuh wajah nya yang sekarang..

"Si.. Sial wajah siapa ini?, dan dimana wajahku yang sebelumnya?, jadi apakah ingatan tentang nama Lin Yuan adalah nama dari pemilik wajah ini? " Pikir Lin Yuan masih mencoba memproses informasi yang rumit..

"Ja-Jadi apakah sekarang aku bertransmigrasi seperti di novel novel yang pernah aku baca? " Tanya Ivan masih tidak percaya dengan apa yang terjadi sebelum tiba tiba ada suara langkah kaki yang mendekat dan menegur dirinya..

"Lin Yuan..!!, apa yang kamu lakukan disini?, semuanya sudah mulai berolahraga tetapi kamu masih enak enakan di kamar?! " Tegur seseorang yang tiba tiba masuk kamar itu..

Ivan yang saat ini telah menjadi Lin Yuan pun dengan terkejut menoleh ke arah orang itu yang memiliki ciri ciri seorang pria berumur 40,an tetapi masih dengan wajahnya yang tampan, tetapi rambutnya berwarna hitam yang berbeda dengan Lin Yuan..

Pria paruh baya itu yang melihat Lin Yuan tampak berkeringat dan lemas pun menjadi sedikit bingung dan maju beberapa langkah untuk memegang dahi Lin Yuan..

"Apakah kamu sedang sakit? " Tanya pria paruh baya itu..

"I.. Iya Instruktur Hei, aku sedang tidak enak badan.. " Jawab Lin Yuan tanpa sadar mengucapkan nama Instruktur Hei..

'Ah... Jadi dia adalah orang yang bernama Instruktur Hei, yang di takuti oleh orang yang membangunkan ku tadi.. ' pikir Lin Yuan telah menyadari beberapa hal..

"Hm baiklah kalau begitu, aku akan memberikan mu istirahat, lebih baik kamu segera pulang di kediaman mu, karena ibu mu pasti sedang khawatir, kamu semalaman tidur di gubuk ini kan? " Tanya Instruktur Hei dengan tajam, yang membuat Lin Yuan mengangguk kan kepalanya tanpa sadar..

"Tch, jangan bilang Lin kai juga tidur di sini juga? " Tanya Instruktur Hei tajam..

Dan Lin Yuan pun tetap mengangguk karena merasakan akan bahaya yang akan datang jika dia tidak segera memberikan jawaban dengan jujur..

"Sudah aku duga, aku akan menghukum bocah itu nanti, dan juga tentu saja aku akan menghukum mu jika kamu sudah sembuh, jadi jangan mencoba kabur karena aku akan melaporkan mu kepada ibu mu nanti, paham? " Ucap Instruktur Hei dengan tegas dan tajam, yang membuat Lin Yuan ciut dan mengangguk mengerti..

"Baiklah kamu boleh pergi sekarang.. " Ucap Instruktur Hei, dan Lin Yuan pun segera beranjak pergi dari gubuk itu dan mencoba mengingat jalan menuju kediamannya..

Di perjalanan Lin Yuan pun di buat takjub oleh pemandangan dan arsitektur yang telah dia lihat..

"Sial.. Pemandangannya bagus sekali, dan arsitektur ini juga sangat bagus benar benar seperti rumah yang aku lihat di manhua dan donghua.. " Gumam Lin Yuan terkagum kagum melihat ke kiri dan ke kanan..

"Tetapi tetap saja, aku benar benar masih terkejut bahwa aku sekarang bertransmigrasi di dunia kultivasi.. " Pikir Lin Yuan mencoba menerima kenyataan..

"Baiklah, aku harus segera pulang karena dari ingatan Lin Yuan yang asli, ibu nya adalah seorang yang menakutkan.. " Pikir nya dan segera berjalan cepat bergegas mencari kediaman keluarganya..

2. pulang ke rumah

Setelah sekitar 5 menit Lin Yuan berjalan, dia pun segera menemukan kediaman keluarga kecil miliknya, dengan plakat kecil yang tertulis (kediaman Lin Hong ) , dan Lin  Hong adalah nama dari ayah Lin Yuan..

Dan setelah melihat nya Lin Yuan pun segera bergegas masuk ke dalam rumahnya..

Dan ketika Lin Yuan memasuki kediaman rumahnya, dia pun segera melihat sesosok wanita cantik berambut putih seperti miliknya yang sedang membaca sebuah buku..

Dan wanita itu yang merasakan ada seseorang yang masuk pun menoleh kearah Lin Yuan,dan ketika ekspresinya yang tadinya sangat santai dan lembut ketika membaca buku tersebut, berubah menjadi tajam dan menatap kearah Lin Yuan..

"Lin Yuan?, jadi habis dari mana saja kamu?" Tanya nya tajam, yang membuat Lin Yuan langsung mengerti bahwa yang ada di hadapannya sekarang adalah ibu nya..

"Ah.. Aku habis berlatih bu, dan kecapekan,an maka dari itu aku ketiduran di gubuk dan baru bisa pulang sekarang hehe.. " Ucap Lin Yuan mencoba bercanda mereda kan situasi yang memanas akibat tatapan tajam ibunya..

"Oh.. Apakah yakin karena berlatih?, apa kamu pikir ibu tidak bisa mencium bau alkohol dari sini? " Tanya nya semakin tajam dan ekspresi nya menjadi semakin serius yang membuat Lin Yuan semakin berkeringat ketakutan..

"It.. Itu yang minum alkohol bukan aku bu, tetapi Lin kai, dan kebetulan minumannya tumpah mengenai baju ku hehe.. " Jawab Lin Yuan mencoba bercanda sekali lagi dan mencoba untuk berbohong, tetapi tentu saja ibu nya tidak semudah itu untuk di kelabui..

"Oh?, kalau begitu ibu akan menanyakan langsung pada ayah dan ibu Lin kai, dan jika memang seperti itu ibu tidak akan protes, tetapi jika kamu bohong, kamu tau sendiri kan hukuman yang akan ibu berikan seperti apa? " Tanya ibu dengan tatapan menusuk tajam, dan ucapannya yang main main, membuat Lin Yuan hanya bisa pasrah dan jujur..

'Sial, kenapa ketika aku bertransmigrasi malah terkena hukuman?, bahkan sebelum aku bertransmigrasi aku sudah tertembak..!! ' pikir Lin Yuan yang sangat geram akan kesialannya..

'Hari pertama bekerja malah mati tertembak, dan sekarang hari pertama  transmigrasi malah kenak hukuman?!, sialan dasar Lin Yuan bodoh..!!' Umpat Lin Yuan kepada Lin Yuan terdahulu..

"Baiklah bu, aku memang minum minum pada saat itu dan tertidur sehingga tidak bisa pulang.. " Ucap Lin Yuan dengan gemetar karena tatapan ibu nya semakin tajam dan menusuk..

"Hah... Kenapa kamu selalu seperti itu Yuan?, ibu tidak melarang untuk kamu bertingkah seperti itu, tetapi kamu juga harus tau waktu kan?, apalagi kamu juga harus berlatih sebelum membangkitkan jiwa petarung milikmu.." Ucap ibu mendesah kecewa, yang membuat Yuan sedikit tidak nyaman, karena dia belum pernah merasakan perasaan di perhatikan seperti ini..

"Baiklah bu, Yuan janji tidak akan melakukan hal seperti itu, dan ini terakhir kali nya Yuan lupa waktu dan tidak diplin... " Jawab Yuan dengan nada yang sedih..

'Tch...Yuan yang dulu ini benar benar sangat bodoh, padahal dia mempunyai ibu yang sangat perhatian dan khawatir padanya, tetapi dia malah bermalas-malasan untuk berlatih.. " Umpat Yuan pada pendahulunya sekali lagi dengan geram..

"Hm.. Ini mungkin janjimu yang ke 23 kali Yuan, dan ke 23 kalinya juga kamu mengingkari janji mu sendiri. Tetapi tidak apa apa ibu akan tetap percaya padamu.. " Ucap ibu Yuan dengen senyum yang sangat tulus membuat hati Yuan menghangat karena nya..

"Baiklah kita lupakan itu untuk saat ini, dan mari kita bicara tentang keberadaan mu disini alih alih pergi berlatih? " Tanya ibu sekali lagi dan mengalihkan pembicaraan..

"Ah... Itu karena Instruktur Hei melihat ku sedang tidak enak badan, maka dari itu dia memberiku libur, tetapi besok aku tetap harus hadir dan menjalani hukuman.. " Ucap Yuan memberitahu ibu nya yang sebenarnya..

"Baiklah kalau begitu, ibu yakin bahwa kamu tidak akan berani berbohong soal ini, karena Instruktur Hei tidak akan segan segan untuk datang kemari dan menjemput mu secara paksa.. " Ucap ibu Yuan dan memilih percaya pada nya..

"Yaudah, kalau begitu kamu boleh makan jika kamu sudah lapar, karena ibu sudah menyiapkan makanan di meja makan, sedangkan ayah mu dia sedang ada pembicaraan dengan patriark.. "

Mendengar ibunya menyebutkan tentang ayah nya, Yuan pun sangat tertarik apalagi dia sudah cukup memiliki gambaran besar tentang ayah barunya dari ingatan Yuan yang terdahulu..

"Jadi ayah pergi ke kediaman paman bu? " Tanya Yuan pada ibunya..

"Baiklah Yuan, berhentilah memanggil patriak itu paman terus menerus karena itu sangat tidak sopan, meskipun patriark adalah paman mu, karena dia adalah pemimpin keluarga Lin  saat ini. dan belajar lah memanggilnya patriark oke? " Ucap ibunya menegur Yuan..

Yuan yang di tegur ibunya sekali lagi pun tersenyum malu..

"Hehe.. Tetapi paman bilang tidak apa apa jika tidak ada orang lain bu.. " Ucap  Yuan mencoba berunding pada ibunya, tetapi hanya menerima tatapan tajam yang sekali lagi harus membuat Yuan menyerah..

"Baiklah kalau paman mu bilang seperti itu, tetapi tetap saja ketika sedang banyak orang, apalagi orang luar, kamu harus menunjukkan kesopanan dan kehormatan pada paman mu mengerti? " Tanya ibu Yuan dengan tegas dan Yuan pun mengangguk setuju dan mengerti..

"Baiklah bu, kalau gitu aku ke kamar dulu, dan aku akan meminta pelayan untuk membawa Makanannya ke kamar.. " Ucap Yuan pada ibunya, dan ibunya pun mengangguk menandakan bahwa itu tidak apa apa..

"Baiklah, kamu minta pelayan saja kalau gitu, ibu mau lanjut membaca.. " Ucapnya dan sekali lagi membuka bukunya dan mulai fokus membaca..

Yuan pun tanpa membuang waktu langsung berjalan ke kamarnya sendiri dan tidak lupa meminta pelayan untuk membawakan makanan yang sudah di siapkan di meja makan untuk di bawa ke kamarnya..

Sesampainya di kamar miliknya, Yuan pun langsung  melihat kamar yang mungkin termasuk mewah di dunia ini, tetapi jika di bandingkan kamar mewah yang berada di bumi, maka sudah pasti kamar ini akan kalah telak..

"Baiklah mungkin aku sekarang harus mencoba mencerna informasi tentang kultivasi dari ingatan Yuan yang terdahulu, karena untuk sekarang aku benar benar penuh tanda tanya dan banyak yang tidak aku pahami.. " Pikir Yuan sambil mencoba mencerna informasi satu satu tetapi tetap saja masih kesulitan..

Dan tentu saja itu karena dia dulunya adalah manusia biasa di bumi, dan di bumi tidak ada kultivator, dan kultivator hanya akan ada di novel novel timur..

"Hah.. Benar benar merepotkan.. Apalagi aku harus mencari tau secepat mungkin, karena dari ingatan yang aku dapatkan, bahwa saat ini umurku adalah 16 tahun, dan di saat umurku 17 tahun aku akan membangkitkan jiwa petarung dan mulai menapaki jalur sebagai kultivator. " Gumam Yuan teringat informasi yang telah tertanam kuat di ingatan barunya ini, mungkin karena Yuan terdahulu sudah sangat menunggu untuk segera membangkitkan jiwa petarung nya, tetapi sayangnya dia malah di gantikan oleh jiwa Ivan yang saat ini mendiami tubuhnya..

3. Tingkatan kultivasi

5 jam pun berlalu dengan cepat, dengan Yuan yang sudah mulai memahami sebagian informasi satu persatu dengan di bantu oleh buku, yang kebetulan ada di kamarnya..

"Jadi sistem kultivasi di sini adalah berbentuk level ya?, dan mereka bisa mulai berkultivasi di saat umur 17 tahun ketika sudah membangkitkan jiwa petarung.. " Gumam Yuan..

Di dunia ini jiwa petarung sangatlah penting, karena tanpa jiwa petarung maka mustahil untuk memasuki jalur kultivasi dan menjadi kultivator..

Keluarga Lin sendiri adalah keluarga dengan jiwa petarung beruang bulan, yang ketika bertransformasi bisa melipat gandakan kekuatannya 5 kali lipat dan akan menjadi 10 kali lipat jika bertarung pada malam hari, dan jiwa petarung beruang juga memiliki banyak keuntungan seperti fisik yang akan di tingkatkan setara dengan beruang yang asli..

Sedangkan untuk keluarga Liu, yaitu keluarga ibu Lin Yuan biasanya di berkahi dengan jiwa petarung gagak putih, dan gagak putih tentu saja lebih langka dan lebih kuat dari orang yang memiliki jiwa petarung gagak hitam biasa..

Kekuatan gagak putih yang Lin Yuan tau adalah memanipulasi, memberi ilusi, bertransformasi dengan memiliki sayap dan sebagainya..

"Yah, memiliki jiwa petarung yang kuat seperti beruang bulan dan gagak putih juga tidak buruk, karena kualitasnya tentu saja sudah teruji dengan keluarga Lin dan Liu yang terbukti menjadi salah satu keluarga keluarga terpenting dari Kerajaan disini.. " Gumam Yuan mencoba membayangkan prospek memiliki salah satu dari ketua jiwa petarung itu...

"Yah, apapun yang aku dapatkan, aku akan dengan serius menekuninya dan berusaha untuk mencapai tingkat jiwa asal.. " Ucap Yuan dengan yakin, karena dia menolak menjadi lemah seperti dirinya di kehidupan pertamanya di bumi sebagai arya yang hanya menjadi pelayan dan penonton orang orang kaya dan berpengaruh..

Dan sebagai informasi kultivasi di dunia ini antara lain adalah :

1-5 Jiwa baru lahir.

6-10 jiwa petarung pemula.

11-20 jiwa murid petarung.

21-30 jiwa guru petarung.

31-40 jiwa bawaan palsu.

41-50 jiwa bawaan langit.

51-60 jiwa pembentukan.

61-70 jiwa penatua petarung

71-80 jiwa pembimbing

81-90 raja jiwa petarung

90-97 Kaisar jiwa petarung

98-99 yang mulia jiwa petarung.

100-?? Jiwa asal

"Baiklah sudah saatnya aku makan untuk saat ini.. " Ucap nya dan mulai melirik makanan yang sepertinya sudah dingin, karena telah dia abaikan saat Yuan sangat fokus untuk memahami dan mencari informasi yang telah dia dapatkan di ingatan barunya mau pun di buku yang baru dia baca..

15 menit pun berlalu dan Yuan sudah menyelesaikan makananya dan segera memanggil pelayan untuk membawa piring piring kotor ke tempat cuci piring..

"Ahhhhh..... Leganya.. " Ucap Yuan sambil meregangkan badannya yang agak pegal pegal karena duduk terus menerus akibat terlalu fokus untuk menggali dan mencari informasi tadi..

"Baiklah sekarang apa yang harus aku lakukan? " Pikir Yuan dengan agak bosan, karena jujur dia sekarang bingung harus apa karena di dunia ini tidak ada hp maupun TV untuk mengusir waktu luang..

"Baiklah lupakan untuk istirahat saat ini, karena ini sudah mau memasuki jam 3 sore lebih baik aku keluar dan melakukan jogging ringan di sekitar kediaman saja, dari pada harus berkeliling komplek dan bertemu dengan Lin kai, karena dia pasti saat ini sangat marah padaku, karena terkena hukuman dari Instruktur Hei.." Pikir Yuan dengan senyum yang sangat lebar saat membayangkan orang yang tadi pagi membangunkannya dihukum..

Dan tanpa berlama lama lagi, Yuan pun mulai berdiri dan beranjak dari kursi yang ada di meja belajarnya untuk keluar dan melakukan jogging ringan..

Dan saat Yuan keluar dari kamar dan berjalan kearah ruang keluarga, disana kebetulan sangat sepi karena biasanya ada ibu yang selalu membaca buku disana, tetapi saat ini sedang kosong dan Yuan sendiri tidak tau dimana ibunya sekarang..

***

Dan sekarang Yuan sudah berada di depan kediaman miliknya melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mulai berlari dan jogging...

Yuan pun memulai jogging nya dengan perlahan dan meningkatkan kecepatan nya secara bertahap dengan terus memutari rumah nya yang bisa dikatakan sangat besar..

Disisi lain Lin Hong ayah dari Yuan baru menyelesaikan rapat dengan kakak nya yang saat ini menjabat sebagai patriark keluarga Lin dan sedang berjalan pulang kearah rumahnya...

Tetapi saat dia sudah mulai dekat di halaman rumah miliknya, dia pun terkejut melihat Yuan sedang berlari dengan  sekuat tenaga dan ngos ngosan..

"I.. It..itu Yuan kan? " Gumam Lin Hong sangat terkejut melihat Yuan  dan sedikit tidak percaya karena melihat anaknya sendiri sedang berlari mengelilingi halaman rumahnya yang sangat besar, apalagi Yuan masih belum menjadi kultivator..

"Meskipun aku sekarang bisa dikatakan senang melihat Yuan sedang berolahraga, tetapi entah mengapa melihat dia seperti ini ada sesuatu yang janggal di hatiku.. " Pikir Lin Hong, karena melihat Yuan berolahraga sendiri itu benar benar sungguh keajaiban..

"Tetapi apakah dia di hukum oleh Hei dong? " Pikir Lin Hong sekali lagi dan mengingat sifat Yuan yang sangat takut dengan Instruktur Hei dan bahkan bisa dikatakan Yuan tidak akan pernah berani membolos di saat Instruktur Hei menjadi instruktur nya..

"Hm tetapi aku tidak melihat Hei dong, jadi mustahil jika ini adalah hukuman, dan lebih baik aku tanyakan langsung saja ke anaknya.. " Pikir Lin Hong dan segera mendekati Yuan yang saat ini sudah kembali lagi ke halaman depan rumah dengan tersenggal senggal kecapekan...

"Yuan? " Panggil Lin Hong yang sudah mendekat dan Yuan pun yang sedang ter senggal senggal menoleh kearahnya..

"Ah.. Dia pasti ayahku wajahnya sangat cocok dengan yang ada di ingatan ku.. " Pikir Yuan sambil melihat Lin Hong yang sudah mendekat kearahnya..

"Iya ayah? " Jawab Yuan dengan nada lemah menandakan bahwa dia sudah lelah..

Lin Hong yang sudah mendekat pun langsung memberikan sebuah botol minuman kepada Yuan dari cincin spasialnya..

"Baiklah ini minumlah terlebih dulu.. " Ucap Lin Hong sambil menyerahkan botol yang berisi air penuh..

Yuan pun tanpa berpikir panjang langsung mengambil nya dan meminumnya sampai habis..

"Ah.... "

Setelah melihat Yuan menghabiskan seluruh minuman nya Lin Hong pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya...

"Jadi Yuan, apakah kamu sedang di hukum oleh Instruktur Hei? " Tanya Lin Hong pada Yuan..

Dan Yuan yang mendengar itu pun mengangguk dengan jujur..

"Benar ayah, besok aku akan di hukum oleh Instruktur Hei.. " Jawab Yuan pasrah, tetapi tentu saja jawaban Yuan semakin membuat Lin Hong bingung..

"Tunggu Yuan, kenapa tiba tiba besok?, terus kamu lari ini buat apa? " Tanya Lin Hong bingung..

"Ah bukankah ini hanya jogging biasa untuk meningkatkan stamina ku saja? " Ucap Yuan dengan polosnya dan membuat Lin Hong terkejut..

"Jadi kamu saat ini berolahraga meskipun tidak dihukum?, dan tunggu sebentar kenapa kamu besok bisa di hukum oleh Instruktur Hei? " Tanya Lin Hong sekali lagi masih terkejut..

"Ah baiklah supaya jelas lebih baik kita bicarakan ini di dalam saja.. " Ucap Lin Hong sekali lagi menghela nafas dan tidak ingin membahas hal hal seperti ini di ruang terbuka, dan Yuan pun mengerti apa yang di pikirkan oleh Lin Hong dan mengangguk sebagai jawabannya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!