Bruuuumm . . . . . .
Bruuuumm . . . . . .
Bruuuumm . . . . . .
Bunyi mobil yang sedang melintas di jalan Raya yang melaju sangat lah kencang seperti pembalap di sirkuit. Bagi yang membawa mobil sendiri sudah terbiasa mengendarai berbagai macam jenis kendaraan darat karena dia memang sudah terlatih.
Ketika ia sedang selip menyelip diantara mobil lain ke mobil lainnya fokusnya teralihkan dengan bunyi Handphone nya.
Driiiing . . . . .
Driiiing . . . . .
Driiiing . . . . .
"Uuff...! Siapa menelepon mengganggu konsentrasi ku saja" ucapnya sambil mengambil handphone nya yang terletak di bangku samping pengemudi.
Namun ketika sedang mengambil handphonenya fokus nya teralihkan dari ke hp berbunyi tadi, sehingga dia tidak menyadari dari arah yang berlawanan ada truk yang sedang melaju sangat kencang ke arah depan mobilnya.
Ketika ia menyadarinya sudah terlambat tidak bisa terelakkan lagi.
Maka terjadilah....
Traank. . . .
Bunyi tabrakan antara mobil nya dengan truk yang melaju kencang tadi, sehingga mobil nya terbalik ke arah trotoar, membuat mobilnya hancur...
"Ini lah akhir dari hidupku ayah ibu akhirnya kita akan bertemu di surga nanti" ucapnya sambil memejamkan matanya sehingga dunia gelap semua...
(Ya, Orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan semenjak ia berumur 7 tahun, sekarang ia tinggal bersama pamannya)
.
.
.
.
Di seberang sana di belahan dunia lain ada sebuah gubuk reyot yang berada di tengah hutan. Ada seorang anak gadis berumur 14 tahun sedang tertidur pulas di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu.
(Sebenar bukan tertidur pulas tetapi ia sudah meninggal beberapa detik yang lalu)
Di sebelah kiri tempat tidurnya duduk lah seorang gadis berusia 17 tahunan yang sedang menangis sedih karena melihat sang majikan tidak bangun bangun dari tidur panjangnya
"Nona . . . Nona bangun nona, jangan tinggal aku sendiri nona" ucap pelayan pribadinya
(ya, yang menangis itu adalah pelayannya yang setia ia melayani Nonanya semenjak kecil, karena ibunya juga pelayan pribadi dari Ibu majikannya dan ia juga sudah meninggal. Pelayannya bernama Xiao Lili)
Pelayan itu berwajah sembab memandang nonanya yang tak sadarkan diri.
Xiao Lili menangis sedih dengan Kemalangan yang menimpa majikannya, semenjak ibu nya meninggal ia sering ditindas di pukul oleh orang orang yang ada di rumahnya sendiri karena suruhan dari selir ayahnya dan anak selir itu baru berumur 15 tahun sekarang.
(Ya, ibunya sudah meninggal karena keracunan katika Nonanya masih berumur 8 tahun, dan ayahnya tidak mengetahui itu, karena ayah nonanya sudah lama berada di perbatasan untuk mempertahankan Daerah kerajaan dari kerajaan lain, karena ada perperangan disana,)
Karena tidak ada kabar dari Ayah majikannya dari perbatasan sudah 11 tahun dari sekarang sehingga selir ayahnya besikap sewenang-wenang terhadap Nonanya...
Sampai sampai Nonanya di fitnah dan dituduh meracuni anak selir ayah, dan dia dipukul dan dibuang kehutan kematian oleh orang-orang suruhan selir.
Siang itu Xiao Lili semakin cemas dengan keadaan Nonanya yang bertambah kritis dan dia tidak mempunyai bahan pengobatan ia tidak mempunyai uang untuk membeli obat ke pasar dan dia juga tidak mengetahui jenis tumbuhan herbal untuk mengobatan.
Sebenar dihutan kematian banyak sekali tumbuhan obatan herbal walaupun di lapisan pertama tetapi Xiao Lili tidak mengetahui dia abaikan saja..
(Ya hutan kematian ada tiga lapisan, lapisan pertama, lapisan tengah dan lapisan dalam)
Namun tiba-tiba Hana membuka matanya dia merasa bingung dimana dia sekarang apakah dia sudah berada di surga, tetapi dimana ibu dan ayahnya dan kenapa keadaan Surya seperti ini, seperti gubuk reyot bukankah surga itu indah pikir Hana
Hana terdiam cukup lama memperhatikan tempat itu bernuansa kuno kayak zaman dahulu dan ia juga berpakaian kuno tetapi sudah usang dan lusuh. Dan dia melihat keliling mata nya tertuju kepada seorang gadis yang sedang tertidur pulas sambil meletakkan kepalanya dan tangannya di atas dekat tempat tidurnya...
Ketika itu juga Xiao Lili membuka matanya dan melihat Nonanya sudah siuman dia sangat bahagia.
"Nona... Nona sudah sadar dari tidur panjang nona" ucap Xiao Lili sambil menangis bahagia
"Ya dewa terimakasih ya dewa" ucapnya lagi
"Aku dimana?" Kata Hana dengan kebingungan sambil melihat sekeliling nya
" Apakah aku masih itu? Dan dimana aku sekarang, kenapa aku tidak di bawa kerumah sakit" batin Hana merasa aneh dengan dirinya
"Ehh, kenapa badan ku semua lemas, bukannya aku mati ditabrak tapi kenapa tidak ada luka di tubuhku" batin Hana lagi
Xiao Lili melihat Nonanya sedang kebingungan berkata:
"Nona kita berada di hutan kematian, untung saja ada gubuk ini di hutan sehingga kita dapat berteduh di gubuk ini" ucap Lili sedih karena tega nya orang orang itu mengusir Nonanya dari rumah padahal Nona nya Putri sah disana tidak berperasaan membuang Nonanya kehutan.
Mendengar itu Hana menoleh ke Lili dan bertanya:
" Kamu siapa?" Ucap Hana karena dia tidak mengenali siapa gadis itu
"Aku Xiao Lili Nona pelayan pribadi mu, apakah nona tidak mengingat ku lagi? Ucap ya sedih karena Nonanya tidak mengingat nya lagi, mungkin karena Nonanya sudah lama tidur panjang pikir Lili.
Tiba-tiba kepala Hana merasa pusing
"Sssstt.....kepala ku sakit sekali" gumam Hana berbarengan dengan ingatan ingatan pemilik tubuh yang ditempati oleh Hana dia melihat kilasan kilasan bayangan seperti nonton film dan merasa kasihan terhadap gadis itu
Hana melihat kehidupan gadis yang namanya sama dengan nya, baru dia menyadari bahwa ia masih hidup tetapi ditubuh orang lain, ia telah bereinkarnasi ke demensi dunia lain dan melakukan perjalan waktu.
Seulas senyum miring menghiasi wajah Hana " ternyata Tuhan masih memberikanku kesempatan hidup kedua tidak akan aku sia siakan, baiklah Hana karena nama kita sama aku akan membalaskan dendammu kepada manusia manusia biadab yang serakah itu" batin Hana
"Karena Hana sekarang bukan lah Hana yang dulu, Hana sekarang adalah Hana super jenius" batinnya lagi
Ya, jiwa gadis itu adalah jiwa Hana yang di zaman modern seorang Agent jenius wanita tangguh, cerdas licik serta mandiri, ahli dan pengobatan tradisional dan pengobatan modern.
Sudah banyak misi misi penting yang sudah Hana selesai kan seperti penangkapan jaringan Narkoba, penangkapan Mafia, penculikan, menyelamatkan data data Negara dan misi misi penting lainnya. Untuk menutupi perkerjaanya sebagai Agent ia juga berkerja sebagai Dokter di rumah sakit ternama di kotanya
Pada waktu itu Hana mendapatkan kan kabar bahwa ada operasi darurat dirumah tempat ia bekerja, tidak bisa dikerjakan oleh Dokter lainnya. Hanya Hana yang bisa menanganinya, Hana yang sedang berlibur terpaksa menunda liburnya dan kembali kerumah sakit, untuk menghemat waktu karena sudah mendesak terpaksa Hana gebut di jalan raya, maka terjadilah hal yang tidak di inginkan....
Tiiiittt......
Druuakk..... Bunyi tabrakan mobil dengan truk dari arah berlawanan dengan Mobil Hana
Tidak dia sangka di malah melintasi waktu ke demensi lain dan masuk masuk ke tubuh putri yang lemah....
Pagi yang cerah di sinari dengan mentari yang indah agak kekuningan Kuningan telihat lah sebuah rumah yang indah dan asri dengan pemandangan nya yang sangat cantik, rumah itu sangat besar dan halamannya luas banyak ditanami oleh bunga berwarna warni yang terlihat enak di pandang.
Itu adalah rumah Jendral Gu Jin yang berani, kuat, ahli dalam bela diri karena kultivasinya berada Tahap 5 tingat 7 sebentar lagi akan naik ke tingkat 6 tetapi jendral tidak buru buru untuk meningkatkan nya, karena ia ingin menkokoh pondasi tubuh nya terlebih dahulu.
Dirumah itu terlihat seorang wanita yang sangat cantik dan lembut ia adalah istri sahnya Jendral yang sangat di cintainya yaitu Lu Liana dan juga ada sang jenderal di sebelahnya sambil memangku istrinya dan mengusap ngusap bahu istrinya dengan tangan nakalnya dengan lembut.
Awalnya kehidupan Liana sangat indah harmonis dan bahagia bersama suaminya, walaupun ada selir suaminya tapi suaminya selalu mengabaikan selirnya itu, dengan begitu Liana merasa sangat dicintai, disayangi dan dimanjakan oleh suaminya.
Pagi menjelang siang itu Jendral sedang menikmati waktu libur nya bersama istri tercinta dan putri tersayangnya yang cantik jelita bak peri rembulan Dewi kayangan yang indah, banyak yang iri dengan kecantikannya termasuk Duo ulet keket yaitu selir dan anaknya.
Tiba-tiba waktu bahagia sang Jendral bersama keluarganya terganggu dengan kedatangan seseorang prajurit untuk melapor bahwa ada Kasim berkunjung kediaman Jendral, untuk mengantarkan Titah dari sang raja.
"Lapor Jenderal" kata prajurit kepada jendral Gu Jin mulai merasa gelisah melihat Jendral.
"Prajurit apa kau tidak melihat aku sedang bersama istri ku" ucap Jendral dengan geram
"Bukannya aku sudah bilang, tidak ada yang mengganggu ku hari ini" ucapnya lagi Dangan tegas.
Mendengar sang Jendral mulai marah prajurit itu buru buru berkata:
" Jendral diluar ada Kasim utusan dari istana datang menyampaikan titah dari yang Mulia Raja" ucap prajurit dengan wajah pucat dan takut takut melihat wajah dingin nya sang Jendral.
"Gleek!!!"
"Mati aku....!!!" Batin prajurit...
Prajurit itu menelan ludahnya dengan kasar saking gugupnya, karena sudah berani mengganggu waktu Jendral bersama keluarganya, tapi apa boleh buat karena ini juga penting untuk di laporkan ke jendral, dari pada mendengar kemurkaan dari Yang Mulia Raya Matahari
(Ya, kerajaan di wilayah itu terbagi Empat bagian kerajaan:
° kerajaan Matahari ~ yang di tempati oleh Jendral Gu Jin saat sekarang ini, kenapa di namakan kerajaan Matahari kerena daerah tersebut sangat lah panas di siang hari
° Kerajaan Awan ~ Karena daerah nya berada di dataran tinggi banyak penggunungan awan awan terlalu rendah apabila kita berada disana bisa di jangkau dengan jari jari tangan dan daerah itu cukup subur
° Kerajaan Bulan ~ Karena daerah disana terang seperti cahaya Bulan yang redup
° Kerajaan Angin ~ Karena daerah ini sangat dingin di pagi hari sejuk di siang hari dan angin terasa Sepoi Sepoi disana sangat sejuk dan tentram
(Itu lah sekilas info tentang kerajaan di wilayah ini kembali ke cerita)
Mendengar penjelasan dari prajurit nya Jendral berjalan keluar bersama istrinya menemui Kasim tersebut dengan enggan.
Dan Liana menyerah Putrinya kepada pelayan pribadi ya di antar ke tempat tidur, kerena putrinya sudah tertidur dari tadi.
Sesampai diluar Kasim melihat Jendral Gu Jin langsung buka suara :
"Dengarkan Titah dari Yang Mulia Raja" Ucap sikasim lantang
Seluruh penghuni rumah berlutut sambil mendengarkan kan Kasim membacakan Titah sang Raja
" Jendral Gu Jin berani gagah perkasa kuat dan berbakat, di perintahkan kembali ke perbatasan dan membawa prajurit untuk melawan musuh musuh kerajaan Matahari" ucap Kasim membaca titah Raja
"Menerima Titah" Ucap jendral sambil mengangkat tangan nya keatas menghadap Kasim dam Kasim meletakkan Surat Titah Raja di telepak tangan Gu Jin.
Setelah kepergian Kasim jendral menghadap istrinya dengan perasaan campur aduk dan sedih karena baru saja ada waktu untuk bersama istri dan Putrinya, dan pupus sudah harapan nya karena mendapatkan perintah dari raja kembali ke perbatasan untuk perperang untuk melawan musuh.
"Liana, hari ini aku akan menghabiskan waktu bersamamu dan Putri kita, besok aku akan berangkat ke perbatasan" ucap Gu Jin kepada istri nya dengan wajah sedih.
Jendral merasa kepergian nya kali ini tidak seperti biasanya, karena perasaan nya tidak terlalu enak, ada perasaan ganjil yang membungkah dalam hati nya, dia cemas meninggalkan istri dan Putrinya Kali ini dirumah sendirian,
Dia tidak percaya dengan siapapun yang ada dirumah ini selain istri dan putrinya, karena dia mengetahui banyak trik trik yang diperankan oleh selir ya beserta keluarganya yang lain, mereka hanya mengharapkan kan kehancurannya saja, tetapi selama dia tidak mendapatkan bukti. Tetapi apalah daya dia sudah mendapatkan titah segera berangkat ke perbatasan.
Liana mendengar perkataan suaminya dia senang dan tersenyum manis
"Baik lah suamiku, hari aku akan menyerahkan kan diriku khusus padamu" canda Liana pada suaminya dia sangat bahagia
"Ayo kita masuk dulu, seperti Hana Putri kita sudah bangun dari tidurnya"ucap ya lagi dengan lembut dan sayang
Mereka kembali kedalam Gu Jin merangkul Istrinya merapatkan kebadannya sendiri dan memeluk pinggang istrinya dengan mesra.
Saat mereka pergi nampaklah seorang dari sudut tiang rumah dia seorang wanita cukup cantik memakai pakai bewarna hijau yang indah, dia dari tadi mengintip kemesraan suami istri itu dengan tajam penuh rasa iri dan dengki.
dengan tersenyum miring yang penuh dendam dan amarah dia berkata:
"Abiskan waktu kalian bersenang senang hari ini, setelah itu tunggu pembalasanku" ucap wanita itu dengan wajah merah karena menahan amarahnya dari tadi.
Wanita itu adalah selir Gu Jin satu satunya yang bernama Lusi tetapi Gu jin tidak menganggapnya ada. Kenapa satu satu karena Gu Jin tidak berniat mengangkat selir dia mengingin hanya istrinya lu Liana satu satunya jadi Istrinya.
Tetapi karena kesalahan, Lusi menjadi selir Gu Jin
Kejadian pada malam itu, Lusi menjebak jendral Gu dengan mencampuri minuman dengan obat perangsang, supaya dia bisa naik ke tempat tidur nya Jendral, Lusi sangat menginginkan Gu jin tetapi Gujin selalu mengabaikan nya, Lusi mencari cara bagaimana dia bisa jadi selir Gu jin, dia bertekad malam harus bisa menaklukkan Jendral Gu jin bagaimanapun caranya, Maka terpikir lah cara yang menjijikkan itu oleh Lusi, kebetulan malam itu Gu jin sedang merayakan kemenangan bersama teman Temannya di perbatasannya.
Ketika Gu jin meminum minuman itu dia merasa aneh, dan dia minum sedikit lalu menumbahkan minuman nya, tiba tiba badan nya mulai terasa panas, Gu jin membetulkan kan perasaannya bahwa minumannya sudah di campurkan dengan sesuatu, dengan langkah cepat dia mencari istri yang berada di kediaman Jendral yang tidak terlalu jauh tempat acaranya, dan dia bergegas pulang, tetapi tidak menyangka dia pingsan di tengah jalan ke atas kudanya, ada seorang yang melewati jalan itu dan membawa Jendral Gu jin entah kemana...
Beberapa bulan dari kejadian itu...
Siang yang cerah di sinari mentari yang terik, terlihat lah keluar yang sangat bahagia, karena menyambut kehamilan Istrinya sudah dua Minggu lamanya, dia sangat bahagia sebentar lagi dia akan menjadi Ayah, yang di nanti nantikannya selama ini.
Tetapi waktu nya Terganggu dengan kedatangan seorang wanita kediamannya yang lumayan cantik dengan bedak tebalnya. Wanita itu mengaku dia hamil anak Jendral Gu Jin.
.
.
.
Deg...
Deg...
Mendengarkan berita itu perasaan Liana campur aduk, apakah benar Wanita itu telah di hamil anak suami...
Bukan kah selama ini suaminya tidak pernah dekat dengan wanita lain hanya dirinya lah satu satunya...
Bukan kah suaminya berjanji tidak akan menikahi wanita lain menjadi selir, hanya menjadi kan dia Istrinya sampai tua...
Tapi apa ini yang di dengarnya...
Dan dia melihat suaminya dengan perasaan sedih dengan murung dan dia pergi kedalam kamarnya...
Melihat istri nya sedih Gu jin menjadi gusar, dia tidak pernah bermain wanita di luar lalu dimana datangnya wanita ini yang mengaku ngaku hamil anaknya, dan dia menjelaskan itu pada istrinya, tetapi istrinya butuh waktu untuk mencerna ucapannya dan menyuruh Gu jin dari kamar nya untuk menyelesaikan permasalahannya denga wanita itu...
Gu jin keluar di wajah dinginnya dan marah terhadap wanita itu, yang telah membuat istrinya sedih dan murung selama ini dia selalu memanjakan istrinya tidak akan ada yang menyakiti nya sedikitpun tetapi sekarang dengan datangnya Wanita itu istrinya sedih.
Gu jin benar sangat marah kepada wanita itu.
"Siapa kau...!!!
Dan kenapa kau mengaku ngaku aku telah menghamilimu padahal aku tidak mengenalmu" ucap Gujin dengan marah berapi api dan dia melempar kotak tinta yang ada di atas meja kearah wanita itu. (untung saja tidak kena, kalau kena pasti sudah pecah kepala si wanita itu)
Melihat Gujin marah Wanita itu takut takut menjelaskan kepada Gu jin siapa dirinya dan kenapa dia bisa hamil anak nya Gu jin, bagaimanapun cara nya dia harus bertekad hari ini untuk menjadi selir Gu jin walaupun badannya bergetar melihat kemarahan Gu jin.
Wanita itu menjelaskan kejadian pada malam itu bahwa Gu jin sedang mabuk dan dia tidur bersama dengan wanita itu...
"Aku Lusi jendral, apakah kau tidak mengenali ku, pada malam itu kau membawaku dan menyeretku ke kamar penginapan Ruyyi" jawab Lusi dengan menahan rasa takutnya dan mencubit daging pahanya supaya dia mengeluarkan kan air mata palsunya.
Gu jin tidak percaya dengan wanita ini, karena dia mengingat kejadian malam itu, dia bergegas pulang menemui istrinya karena ada sesuatu aneh di badannya dan dia pingsan di tengah jalan di selamat oleh seseorang laki paruh baya...
Tetapi kenapa wanita ini mengarang apa tujuannya?...
Apakah untuk menyakiti istrinya bahwa istrinya sedang hamil muda?...
Dia harus waspada terhadap wanita ini...
Waktu sudah berlalu beberapa jam dan orang orang sudah berkumpul memandangi dan meliaht kejadian itu untuk bergosip, melihat itu para tetua mengajukan untuk menjadi kan wanita itu selir di kediaman Gu untuk meredap gosip...
Untuk menghormati para tetua Gu jin menyetujui nya dengan syarat tidak mencampuri urusannya dan jangan mengganggu istrinya. Gu jin juga punya rencana apa tujuan wanita ini datang dalam keluarganya?
Dia akan menyelidiki berlahan lahan, karena wanita ini sangat licik contohnya saja baru pertama datang dia sudah bisa mengambil hati para tetua dengan mulut manisnya...
Mendengar Gu jin menyetujui nya menjadi selir Lusi tersenyum licik, tidak apa apa di abaikan dia akan menunggu waktu untuk menjalan rencananya, yang penting sekarang bisa memasuki kediaman Jendral Gu.
Setelah itu Gu jin meninggalkan aula pertemuan, menuju ke kamar istrinya untuk menjelaskan bahwa dia akan menjadi kan wanita itu selirnya, untuk mencari bukti apa tujuan wanita itu datang kediamannya...
Dan istrinya tidak membantah perkataan Gujin dia hanya tersenyum lembut dan mengangguk walaupun hatinya sedih dia menerima keputusan suaminya...
(Itu lah kejadian asal mula Lusi jadi selir Gu jin dengan tipu muslihatnya)
.
.
.
.
.
.
~Maaf, jika dalam karya saya masih ada kesalahan dan banyak kekurangan dalam proses belajar menulis Novel.~
☺️
Terimakasih
Pagi yang cerah di sinari dengan mentari yang indah agak kekuningan Kuningan telihat lah sebuah rumah yang indah dan asri dengan pemandangan nya yang sangat cantik, rumah itu sangat besar dan halamannya luas banyak ditanami oleh bunga berwarna warni yang terlihat enak di pandang.
Itu adalah rumah Jendral Gu Jin yang berani, kuat, ahli dalam bela diri karena kultivasinya berada Tahap 5 tingat 7 sebentar lagi akan naik ke tingkat 6 tetapi jendral tidak buru buru untuk meningkatkan nya, karena ia ingin menkokoh pondasi tubuh nya terlebih dahulu.
Dirumah itu terlihat seorang wanita yang sangat cantik dan lembut ia adalah istri sahnya Jendral yang sangat di cintainya yaitu Lu Liana dan juga ada sang jenderal di sebelahnya sambil memangku istrinya dan mengusap ngusap bahu istrinya dengan tangan nakalnya dengan lembut.
Awalnya kehidupan Liana sangat indah harmonis dan bahagia bersama suaminya, walaupun ada selir suaminya tapi suaminya selalu mengabaikan selirnya itu, dengan begitu Liana merasa sangat dicintai, disayangi dan dimanjakan oleh suaminya.
Pagi menjelang siang itu Jendral sedang menikmati waktu libur nya bersama istri tercinta dan putri tersayangnya yang cantik jelita bak peri rembulan Dewi kayangan yang indah, banyak yang iri dengan kecantikannya termasuk Duo ulet keket yaitu selir dan anaknya.
Tiba-tiba waktu bahagia sang Jendral bersama keluarganya terganggu dengan kedatangan seseorang prajurit untuk melapor bahwa ada Kasim berkunjung kediaman Jendral, untuk mengantarkan Titah dari sang raja.
"Lapor Jenderal" kata prajurit kepada jendral Gu Jin mulai merasa gelisah melihat Jendral.
"Prajurit apa kau tidak melihat aku sedang bersama istri ku" ucap Jendral dengan geram
"Bukannya aku sudah bilang, tidak ada yang mengganggu ku hari ini" ucapnya lagi Dangan tegas.
Mendengar sang Jendral mulai marah prajurit itu buru buru berkata:
" Jendral diluar ada Kasim utusan dari istana datang menyampaikan titah dari yang Mulia Raja" ucap prajurit dengan wajah pucat dan takut takut melihat wajah dingin nya sang Jendral.
"Gleek!!!"
"Mati aku....!!!" Batin prajurit...
Prajurit itu menelan ludahnya dengan kasar saking gugupnya, karena sudah berani mengganggu waktu Jendral bersama keluarganya, tapi apa boleh buat karena ini juga penting untuk di laporkan ke jendral, dari pada mendengar kemurkaan dari Yang Mulia Raya Matahari
(Ya, kerajaan di wilayah itu terbagi Empat bagian kerajaan:
° kerajaan Matahari ~ yang di tempati oleh Jendral Gu Jin saat sekarang ini, kenapa di namakan kerajaan Matahari kerena daerah tersebut sangat lah panas di siang hari
° Kerajaan Awan ~ Karena daerah nya berada di dataran tinggi banyak penggunungan awan awan terlalu rendah apabila kita berada disana bisa di jangkau dengan jari jari tangan dan daerah itu cukup subur
° Kerajaan Bulan ~ Karena daerah disana terang seperti cahaya Bulan yang redup
° Kerajaan Angin ~ Karena daerah ini sangat dingin di pagi hari sejuk di siang hari dan angin terasa Sepoi Sepoi disana sangat sejuk dan tentram
(Itu lah sekilas info tentang kerajaan di wilayah ini kembali ke cerita)
Mendengar penjelasan dari prajurit nya Jendral berjalan keluar bersama istrinya menemui Kasim tersebut dengan enggan.
Dan Liana menyerah Putrinya kepada pelayan pribadi ya di antar ke tempat tidur, kerena putrinya sudah tertidur dari tadi.
Sesampai diluar Kasim melihat Jendral Gu Jin langsung buka suara :
"Dengarkan Titah dari Yang Mulia Raja" Ucap sikasim lantang
Seluruh penghuni rumah berlutut sambil mendengarkan kan Kasim membacakan Titah sang Raja
" Jendral Gu Jin berani gagah perkasa kuat dan berbakat, di perintahkan kembali ke perbatasan dan membawa prajurit untuk melawan musuh musuh kerajaan Matahari" ucap Kasim membaca titah Raja
"Menerima Titah" Ucap jendral sambil mengangkat tangan nya keatas menghadap Kasim dam Kasim meletakkan Surat Titah Raja di telepak tangan Gu Jin.
Setelah kepergian Kasim jendral menghadap istrinya dengan perasaan campur aduk dan sedih karena baru saja ada waktu untuk bersama istri dan Putrinya, dan pupus sudah harapan nya karena mendapatkan perintah dari raja kembali ke perbatasan untuk perperang untuk melawan musuh.
"Liana, hari ini aku akan menghabiskan waktu bersamamu dan Putri kita, besok aku akan berangkat ke perbatasan" ucap Gu Jin kepada istri nya dengan wajah sedih.
Jendral merasa kepergian nya kali ini tidak seperti biasanya, karena perasaan nya tidak terlalu enak, ada perasaan ganjil yang membungkah dalam hati nya, dia cemas meninggalkan istri dan Putrinya Kali ini dirumah sendirian,
Dia tidak percaya dengan siapapun yang ada dirumah ini selain istri dan putrinya, karena dia mengetahui banyak trik trik yang diperankan oleh selir ya beserta keluarganya yang lain, mereka hanya mengharapkan kan kehancurannya saja, tetapi selama dia tidak mendapatkan bukti. Tetapi apalah daya dia sudah mendapatkan titah segera berangkat ke perbatasan.
Liana mendengar perkataan suaminya dia senang dan tersenyum manis
"Baik lah suamiku, hari aku akan menyerahkan kan diriku khusus padamu" canda Liana pada suaminya dia sangat bahagia
"Ayo kita masuk dulu, seperti Hana Putri kita sudah bangun dari tidurnya"ucap ya lagi dengan lembut dan sayang
Mereka kembali kedalam Gu Jin merangkul Istrinya merapatkan kebadannya sendiri dan memeluk pinggang istrinya dengan mesra.
Saat mereka pergi nampaklah seorang dari sudut tiang rumah dia seorang wanita cukup cantik memakai pakai bewarna hijau yang indah, dia dari tadi mengintip kemesraan suami istri itu dengan tajam penuh rasa iri dan dengki.
dengan tersenyum miring yang penuh dendam dan amarah dia berkata:
"Abiskan waktu kalian bersenang senang hari ini, setelah itu tunggu pembalasanku" ucap wanita itu dengan wajah merah karena menahan amarahnya dari tadi.
Wanita itu adalah selir Gu Jin satu satunya yang bernama Lusi tetapi Gu jin tidak menganggapnya ada. Kenapa satu satu karena Gu Jin tidak berniat mengangkat selir dia mengingin hanya istrinya lu Liana satu satunya jadi Istrinya.
Tetapi karena kesalahan, Lusi menjadi selir Gu Jin
Kejadian pada malam itu, Lusi menjebak jendral Gu dengan mencampuri minuman dengan obat perangsang, supaya dia bisa naik ke tempat tidur nya Jendral, Lusi sangat menginginkan Gu jin tetapi Gujin selalu mengabaikan nya, Lusi mencari cara bagaimana dia bisa jadi selir Gu jin, dia bertekad malam harus bisa menaklukkan Jendral Gu jin bagaimanapun caranya, Maka terpikir lah cara yang menjijikkan itu oleh Lusi, kebetulan malam itu Gu jin sedang merayakan kemenangan bersama teman Temannya di perbatasannya.
Ketika Gu jin meminum minuman itu dia merasa aneh, dan dia minum sedikit lalu menumbahkan minuman nya, tiba tiba badan nya mulai terasa panas, Gu jin membetulkan kan perasaannya bahwa minumannya sudah di campurkan dengan sesuatu, dengan langkah cepat dia mencari istri yang berada di kediaman Jendral yang tidak terlalu jauh tempat acaranya, dan dia bergegas pulang, tetapi tidak menyangka dia pingsan di tengah jalan ke atas kudanya, ada seorang yang melewati jalan itu dan membawa Jendral Gu jin entah kemana...
Beberapa bulan dari kejadian itu...
Siang yang cerah di sinari mentari yang terik, terlihat lah keluar yang sangat bahagia, karena menyambut kehamilan Istrinya sudah dua Minggu lamanya, dia sangat bahagia sebentar lagi dia akan menjadi Ayah, yang di nanti nantikannya selama ini.
Tetapi waktu nya Terganggu dengan kedatangan seorang wanita kediamannya yang lumayan cantik dengan bedak tebalnya. Wanita itu mengaku dia hamil anak Jendral Gu Jin.
.
.
.
Deg...
Deg...
Mendengarkan berita itu perasaan Liana campur aduk, apakah benar Wanita itu telah di hamil anak suami...
Bukan kah selama ini suaminya tidak pernah dekat dengan wanita lain hanya dirinya lah satu satunya...
Bukan kah suaminya berjanji tidak akan menikahi wanita lain menjadi selir, hanya menjadi kan dia Istrinya sampai tua...
Tapi apa ini yang di dengarnya...
Dan dia melihat suaminya dengan perasaan sedih dengan murung dan dia pergi kedalam kamarnya...
Melihat istri nya sedih Gu jin menjadi gusar, dia tidak pernah bermain wanita di luar lalu dimana datangnya wanita ini yang mengaku ngaku hamil anaknya, dan dia menjelaskan itu pada istrinya, tetapi istrinya butuh waktu untuk mencerna ucapannya dan menyuruh Gu jin dari kamar nya untuk menyelesaikan permasalahannya denga wanita itu...
Gu jin keluar di wajah dinginnya dan marah terhadap wanita itu, yang telah membuat istrinya sedih dan murung selama ini dia selalu memanjakan istrinya tidak akan ada yang menyakiti nya sedikitpun tetapi sekarang dengan datangnya Wanita itu istrinya sedih.
Gu jin benar sangat marah kepada wanita itu.
"Siapa kau...!!!
Dan kenapa kau mengaku ngaku aku telah menghamilimu padahal aku tidak mengenalmu" ucap Gujin dengan marah berapi api dan dia melempar kotak tinta yang ada di atas meja kearah wanita itu. (untung saja tidak kena, kalau kena pasti sudah pecah kepala si wanita itu)
Melihat Gujin marah Wanita itu takut takut menjelaskan kepada Gu jin siapa dirinya dan kenapa dia bisa hamil anak nya Gu jin, bagaimanapun cara nya dia harus bertekad hari ini untuk menjadi selir Gu jin walaupun badannya bergetar melihat kemarahan Gu jin.
Wanita itu menjelaskan kejadian pada malam itu bahwa Gu jin sedang mabuk dan dia tidur bersama dengan wanita itu...
"Aku Lusi jendral, apakah kau tidak mengenali ku, pada malam itu kau membawaku dan menyeretku ke kamar penginapan Ruyyi" jawab Lusi dengan menahan rasa takutnya dan mencubit daging pahanya supaya dia mengeluarkan kan air mata palsunya.
Gu jin tidak percaya dengan wanita ini, karena dia mengingat kejadian malam itu, dia bergegas pulang menemui istrinya karena ada sesuatu aneh di badannya dan dia pingsan di tengah jalan di selamat oleh seseorang laki paruh baya...
Tetapi kenapa wanita ini mengarang apa tujuannya?...
Apakah untuk menyakiti istrinya bahwa istrinya sedang hamil muda?...
Dia harus waspada terhadap wanita ini...
Waktu sudah berlalu beberapa jam dan orang orang sudah berkumpul memandangi dan meliaht kejadian itu untuk bergosip, melihat itu para tetua mengajukan untuk menjadi kan wanita itu selir di kediaman Gu untuk meredap gosip...
Untuk menghormati para tetua Gu jin menyetujui nya dengan syarat tidak mencampuri urusannya dan jangan mengganggu istrinya. Gu jin juga punya rencana apa tujuan wanita ini datang dalam keluarganya?
Dia akan menyelidiki berlahan lahan, karena wanita ini sangat licik contohnya saja baru pertama datang dia sudah bisa mengambil hati para tetua dengan mulut manisnya...
Mendengar Gu jin menyetujui nya menjadi selir Lusi tersenyum licik, tidak apa apa di abaikan dia akan menunggu waktu untuk menjalan rencananya, yang penting sekarang bisa memasuki kediaman Jendral Gu.
Setelah itu Gu jin meninggalkan aula pertemuan, menuju ke kamar istrinya untuk menjelaskan bahwa dia akan menjadi kan wanita itu selirnya, untuk mencari bukti apa tujuan wanita itu datang kediamannya...
Dan istrinya tidak membantah perkataan Gujin dia hanya tersenyum lembut dan mengangguk walaupun hatinya sedih dia menerima keputusan suaminya...
(Itu lah kejadian asal mula Lusi jadi selir Gu jin dengan tipu muslihatnya)
.
.
.
.
.
.
~Maaf, jika dalam karya saya masih ada kesalahan dan banyak kekurangan dalam proses belajar menulis Novel.~
☺️
Terimakasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!