NovelToon NovelToon

Ku Tunggu Jandamu.

Pergi ke Kota.

Seorang gadis desa yang sedang membantu sang ibu memasak di dapur. Gadis itu baru saja lulus sekolah dan dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena dia tidak mau membebani kedua orang tuanya dengan biaya kuliah.

"Tantri" panggil sang abah saat di hendak masuk ke kamarnya.

Ya gadis itu bernama Tantri Maulida Safitri anak ke tiga dari pasangan Ahmad dan Siti yang saat ini baru berusia delapan belas tahun.

"Iya abah" jawab Tantri sambil menghampiri sang ayah.

"Kamu kenapa gak mau kuliah? " tanya sang abah.

"Tantri gak mau menyusahkan abah dan umi dengan biaya kuliah" jawab Tantri.

"Lalu kamu rencana kamu apa?, nikah? " tanya sang abah.

"Enggak bah, aku belum kepikiran buat nikah. Tantri kalau umi sama abah izinkan pengen kerja dulu buat cari pengalaman" jawab Tantri dengan sedikit takut karena dia tau jika ayahnya tidak suka melihat seorang wanita bekerja.

"Kalau memang itu yang kamu mau abah ikuti saja, namun abah punya syarat"balas sang ayah.

" Apa bah? "tanya Tantri.

" Jika abah minta kamu menikah kamu jangan pernah menolak"jawab sang ayah dan Tantri pun mengangguk.

Setelah bicara dengan sang ayah Tantri mulai mencari lowongan pekerjaan namun sampai berapa bulan hasilnya nol karena ternyata lumayan sulit untuk mencari pekerjaan di desa.

Siang ini Tantri seperti biasa membantu sang ibu menjemur padi karena baru saja panen. Namun tiba-tiba sebuah motor berhenti di depan rumah nya dan saat di lihat ternyata itu Fauzi dan Amanda yang datang.

"Amanda, kapan pulang? " tanya Tantri pada Amanda sepupunya Fauzia yang kerja di kota.

"Udah dua hari" jawab Amanda.

"Ayo masuk! " ajak Tantri dan mereka pun masuk lalu mulai mengobrol.

"Maksud aku kesini mau ajak kamu kerja ke kota kamu mau? " tanya Amanda pada Tantri.

Tantri terdiam karena dia sedikit takut apa lagi mendengar gosip tentang Amanda yang kerja tidak benar di kota.

"Kamu gak usah khawatir aku gak akan menjerumuskan kamu ke jalan yang sesat" ucap Amanda yang tau apa yang ada dalam pikiran Tantri.

"Iya Tan, awalnya aku juga berpikir gitu tapi setelah Amanda cerita jika kita nanti di sana kerja di restoran bukan di kafe" ucap Fauzia menjelaskan.

"Aku sih pengen kerja tapi aku gak yakin bisa dapat izin dari abah sama umi" ucap Tantri yang sedikit takut untuk meminta izin pada orang tuanya.

Namun tiba-tiba sang umi datang dari dalam dan mendengar pembicaraan mereka.

"Kalau kamu mau umi izin kan sayang" ucap sang ibu membuat Tantri senang.

"Ibu yakin Amanda gak akan membawa kamu ke jalan yang salah, umi cuman pesan sama kamu jangan sampai lepas jilbab kamu" pesan sang ibu dan Tantri memeluk sang ibu dengan senang.

Setelah Tantri setuju Fauzia dan anda pamit pulang dan mereka akan berangkat dua hari lagi jadi masih ada waktu untuk bersiap.

Tantri sangat senang karena akhirnya dia bisa kerja dan pergi ke kota. Tantri sangat ingin datang ke kota namun dia takut ibu dan ayahnya tidka setuju tapi sekarang dia di izinkan untuk kerja ke kota.

Pagi ini Tantri sudah siap bahkan dia tinggal nunggu Amanda dan Fauzia menjemputnya. Tak lama mereka datang menjemput Tantri. Tantri pamit pada kedua orang tuanya barulah mereka pergi dengan naik kertas api.

"Aku senang loh akhirnya aku bisa datang ke kota besar" ucap Tantri saat mereka didalam kereta api.

"Iya aku juga gak menyangka bisa datang ke kota besar walau untuk bekerja" balas Fauzia.

"Nanti dari stasiun kita naik apa? " tanya Tantri pada Amanda.

"Kita di jemput pacar ku" jawab Amanda membuat Tantri berpikiran jika pacarnya Amanda om-om gendut yang suka sama cewek muda.

Amanda yang melihat reaksi Tantri sepertinya sedang berpikir macam-macam langsung bertanya.

"Apa yang kamu pikirkan? " tanya Amanda.

"Aku tau" ucap Fauzia.

"Apa? " tanya Tantri.

"Kamu pasti berpikir pacarnya Amanda itu om-om gendut kan? " tebak Zia membuat Tantri tersenyum gak enak.

"Enak aja, tar kalian pasti terpana saat melihat pacar ku" ucap Amanda.

"Oke kita lihat" balas Fauzia.

Kertas pun berhenti dan mereka bertiga segara turun. Amanda langsung mengajak mereka menuju parkiran, Amanda mencari mobil sang kekasih setelah ketemu dia langsung menghampiri mobil putih yang terparkir tidka jauh dari mereka berdiri. Tantri dan Fauzia mereka diam saja dan saat seseorang keluar dari mobil mereka di buat melongo karena melihat seorang pria tampan turun lalu memeluk Amanda.

"Aku gak salah lihat kan? " tanya Fauzia.

"Ganteng banget" ucap Tantri dan Fauzia mengangguk.

Amanda menghampiri Tantri dan Fauzia lalu menarik mereka untuk berkenalan dengan pacarnya.

"Hai, gue Dika" ucap kekasihnya Amanda pada Zia dan Tantri.

"Aku Fauzia kakak sepupunya Amanda" balas Fauzia.

"Aku Tantri" ucap Tantri.

"Ya sudah ayo masuk aku antar kalian ke kontrakan Amanda" ucapnya dan mereka semua masuk ke dalam mobil.

Sepanjang jalan Zia atau pun Tantri sangat kagum dengan gedung-gedung tinggi yang berjajar di hadapan mereka.

"Mau makan apa? " tanya Dika pada Amanda.

Amanda melirik ke belakang namun kedua temannya itu malah adik melihat jalan.

"Di restoran siap saji saja biar mereka tidak kaget" jawab Amanda.

Dika pun langsung membelikan restoran ayam siap saji namun sikap Tantri dan Fauzia tetap saja bikin malu karena mereka baru pertama kali masuk ke tempat seperti ini.

"Kalian duduk saja jangan bikin malu Oke! " pinta Amanda dan mereka mengangguk.

Dika dia hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya Amanda.

"Zia, makan disini mahal gak? " tanya Tantri.

"Ya aku gak tau, tapi kayanya yang bayar pacarnya Amanda deh" jawab Zia.

Tak lama Amanda dan Dika datang membawa makanan dan langsung di simpan di hadapan Tantri dan Fauzia.

"Banyak banget" ucap Tantri.

"Biar kalian kenyang" jawab Amanda.

"Habiskan ni bener? " tanya Fauzia.

"Ya kalau kalian kuat" jawab Dika dan Fauzia langsung memakannya dan benar saja semua makanan itu habis membuat Dika kaget karena mereka berdua tidak ada jaim-jaimnya di depan nya.

Dika dia hanya tersenyum teringat saat pertama dekati Amanda dulu Amanda juga seperti itu dan itu membuat Dika penasaran.

Setelah Makan mereka langsung pulang dan sampai di sebuah rumah yang berada di sebuah perumahan. Fauzia melirik Amanda minta penjelasan karena dia yakin kalau ini bukan rumah kontrakan tapi milik seseorang.

"Tar aku ceritakan" ucap Amanda ngerti akan tatapan Fauzia.

"Ini kamar kalian" beritahu Amanda dan Tantri langsung masuk lalu merebahkan tubuhnya karena perjalanan nya lumayan jauh dan capek.

Mulai bekerja.

Besoknya Tantri sudah siap untuk pergi ke restoran tempat dia akan kerja.

"Udah siap? " tanya Zia yang masuk kamar karena selesai membuat sarapan.

"Udah dong" jawab Tantri lalu mengambil tas.

"Kita sarapan dulu, aku udah bikin nasi goreng tuh" beritahu Zia dan Tantri pun mengangguk lalu keluar bareng Zia menuju meja makan.

Amanda pun keluar dan ikut gabung untuk sarapan. Tak. lama sebuah mobil datang mereka segera keluar dan ternyata Dika sudah menunggu di luar.

"Ayo berangkat" ajak Dika dan mereka langsung masuk mobil.

Karena mereka berangkat siang jadi jalanan mulai senggang karena sudah masuk kerja. Tibanya di depan restoran Tantri dan Zia di buat kagum dengan bangunan di depan mereka karena mereka pikir tempat kerja mereka restoran biasa eh ternyata restoran mahal.

"Manda, kita serius bakal kerja disini? " tanya Tantri yang tidak percaya.

"Iya lah, emang kalian pikir dimana? " tanya Amanda balik.

"Ya aku pikir restoran biasa" jawab Tantri.

Dika menghampiri mereka lalu mengajak mereka masuk namun setelah di dalam Dika menyuruh mereka menunggu dulu karena Dika mau menemui pemilik restoran ini.

Dika masuk ke sebuah ruangan dan di sana ada seorang pria yang sedang bermain ponsel.

"Gue udah bawa tuh orang yang mau kerjanya" beritahu Dika.

"Oh, ayo kita temui" ucap Kevin dan langsung keluar.

Ya pemilik Restoran ini bernama Kevin Wijaya sahabat dari Dika.

"kenalin ini Kevin pemilik restoran" ucap Dika pada Tantri dan Zia.

Tantri dan zia saling lirik karena pria yang di depannya tidka kalah ganteng Dika malahan lebih ganteng Kevin.

Kevin menyalami Tantri dan Zia namun Kevin di buat terpesona oleh Tantri yang cantik dengan balutan jilbab.

"Hari ini kalian akan di beri pengarahan oleh atasan kalian Tika apa saja yang harus kalian kerjakan dan bagaimana kalian kerja" ucap Kevin, Tantri dan Zia mengangguk mengerti.

"Silahkan kalian ikut Tika" titah Kevin.

Sebelum pergi Zia dan Tantri melirik Amanda.

"Nanti kalau pulang kalian hubungi aku saja" ucap Amanda dan Zia pun mengangguk.

"Gue baliknya! " pamit Dika pada Kevin.

"Makasih ya udah lo cariin gue karyawan" ucap Kevin pada Dika.

"Sama-sama" balas Dika lalu pergi bersama Amanda.

Kevin memperhatikan Tantri dan Zia yang sedang di beri arahan oleh Tika dan entah kenapa Kevin senang aja lihat Tantri yang menurutnya berbeda.

Selesai di beri arahan Tantri dan Zia menghadap Kevin dan Kevin memberi mereka seragam untuk besok mereka mulai kerja.

"Makasih pak udah Terima kami kerja" ucap Tantri dan Kevin tersenyum.

Tantri dan Zia pun pulang namun saat di luar mereka bingung harus pulang naik apa.

"Kita pulang gimana? " tanya Tantri.

"Tadi kan Amanda bilang kalau kita mau pulang kasih tau dia" jawab Zia dan langsung menghubungi Amanda.

Tak lama anda datang dan dia langsung memberikan kunci rumah lalu memesankan taksi untuk Tantri dan Zia.

Mereka pun tiba di rumah dan langsung istirahat namun karena purut mereka berbunyi akhirnya mereka mencari makanan dengan berjalan di sekitar rumah namun hasilnya nihil karena di sekitar rumah tidak ada yang jualan.

"Kita makan apa ni? " tanya Zia pada Tantri.

"Gak tau" jawab Tantri.

"Aku hubungi dulu Manda deh" ucap Zia lalu menghubungi Amanda.

Zia bertanya dimana mereka bisa menemukan warung namun Amanda malah tertawa karena di tempat tinggal Amanda gak ada warung.

Akhirnya Zia dan Tantri pulang ke rumah dan menunggu orang yang datang untuk mengirim makanan. Tak. lama datang tukang ojek menyerahkan pesanan makanan yang sudah di pesan Amanda.

"Akhirnya kita bisa makan juga" ucap Tantri.

Zia hanya mengangguk sambil mengunyah.

Hari berjalan begitu saja tak terasa sudah satu bulan Tantri kerja di restoran dan hari ini pertama mereka gajian.

"Kamu mau beli apa? " tanya Tantri pada Zia.

"Aku mau kasih ibu dulu sisanya buat bekal di sini" jawab Zia.

"Oh, aku paling di simpan aja, umi gak mau aku kasih dia bilang simpan saja buat tabungan" ucap Tantri.

"Ya kan Umi kami masih punya dari abah kalau aku kan bapak sudah gak kerja" balas Zia.

"Iya iya" sambil tersenyum.

"Eh Tan, kamu pulang duluan aja, aku ada janji sama Rudi buat benerin ponselku" ucap Zia pada Tantri dan akhirnya Tantri pulang duluan Namun saat di depan rumah Tantri melihat ada mobil milik Dika namun di dalam sepi. Tantri pun masuk dan saat masuk Dika keluar dengan hanya menggunakan celana pendek dari kamar Amanda.

"Baru pulang? " tanya Dika santai namun berbeda dengan Amanda yang langsung keluar begitu saja dengan wajah kaget.

"Zia mana? " tanya Amanda.

"Di ada perlu dulu" jawab Tantri "Aku masuk kamar dulu" lanjut Tantri lalu masuk kamar.

Tantri terdiam karena dia kaget dengan apa yang dia lihat barusan dia tidak menyangka jika Amanda seperti itu berarti apa yang di katakan orang-orang itu benar.

Tantri tidka berani keluar sebelum Zia pulang sampai-sampai Tantri ke tiduran.

"Tantri" panggil Zia membangunkan Tantri.

Tantri membuka matanya lalu bangun.

"Akhirnya kamu pulang" ucap Tantri.

"Ada apa? " tanya Zia bingung.

"Em.. Dika masih ada gak? " tanya Tantri.

"Dika, gak ada" jawab Zia.

Tantri pun membuang nafas kasar dan di hanya menatap Zia dan dia berpikir apa dia harus cerita atau diam saja.

"Hey ada apa? " tanya Zia yang melihat Tantri bengong.

"Gak ada kok, aku mandi dulu" jawab Tantri lalu pergi masuk kamar mandi.

Di salam kamar mandi Tantri melamun apa yang harus dia lakukan, apa dia ajak Zia pindah saja. Akhirnya setelah mandi Tantri mengajak Zia bicara dan mengajak Zia untuk cari kontrakan yang lebih dekat dengan restoran namun Zia menolak karena untuk saat ini uangnya tidak cukup. Tantri pun akhirnya mengikuti apa kata Zia dan dia tidka menceritakan apa yang di lihat pada Zia.

Paginya saat Tantri bangun Amanda langsung menghampirinya.

"Tantri" panggil Amanda.

Tantri melirik Amanda lalu kembali membuat teh manis.

"Kamu gak cerita sama Zia kan apa yang kamu lihat kemarin? " tanya Amanda.

"Enggak, tapi aku mohon tolong jangan lakukan itu Manda" jawab Tantri menasehati Amanda.

"Aku gak bisa" jawab Amanda.

"Kenapa? " tanya Tantri.

"Kalau gak gitu aku gak akan bisa hidup senang, apa lagi Dika sangat royal sama aku" jawab Amanda.

"Kalau Dika tulus sama kamu dia pasti menerima kamu apa adanya" ucap Tantri.

"Aku tau tapi aku gak bisa" balas Amanda namun saat Tantri akan bicara lagi tiba-tiba Zia keluar membuat mereka menghentikan pembicaraannya.

Perhatian dari sang bos.

Malam ini Tantri hendak pulang dan kebetulan Zia tidak masuk karena jadwal libur. Tantri berdiri di depan restoran menunggu kendaraan umum lewat. Namun tiba-tiba sebuah mobil yang Tantri kenal mobil itu milik bosnya.

Sang bos turun lalu mendekati Tantri.

"Kamu belum pulang? " tanya Kevin yang merupakan bosnya.

"Lagi nunggu angkot pak" jawab Tantri.

"Ya sudah aku antar kamu pulang" ucap Kevin membuat Tantri kaget.

"Sudah malam gak baik seorang perempuan jalan sendiri malam-malam" ucap Kevin lagi membuat Tantri gak enak.

"Udah Ayo" Kevin sambil membuka pintu mobil dan Tantri pun akhirnya masuk.

Tantri sedikit canggung karena dia antar sang bos.

Kevin yang sejak awal sudah mengincar Tantri dan hari ini Kevin punya kesempatan buat dekat dengan Tantri dan mengantarnya pulang.

"Kalian masih tinggal di rumah milik Dika? " tanya Kevin membuka pembicaraan.

"Masih tapi bulan depan aku dan Zia berniat untuk pindah karena kami merasa tak enak sama bang Dika" jawab Tantri.

Tantri melihat penjual pecel lele langganan nya.

"Pak aku turun di tukang pecel lele aja" pinta Tantri membuat Kevin bingung.

"Kenapa? " tanya Kevin.

"Aku mau beli makan sekalian buat Zia karena tadi sempat nitip" jawab Tantri.

"Ya udah aku tungguin" ucap Kevin setelah berhenti membuat Tantri gak enak.

Tantri pun keluar lalu memesan makanan dan Kevin dia di dalam mobil menunggu Tantri. Tantri sambil menunggu makanan teringat akan ucapan Zia yang pernah bilang kalau Kevin sering memperhatikan dirinya dan sepertinya Kevin naksir dirinya. Tak lama makanan sudah jadi dan Tantri pun segara kembali ke mobil dan masuk kembali.

"Kalian sering makan disini? " tanya Kevin pada Tantri.

"Iya Pak, makanannya enak lo Pak" jawab Tantri.

"Serius?, aku belum pernah nyoba makan di tempat seperti itu" ucap Kevin.

"Ya sudah lain kali aku coba ajak bapak buat makan di sana" ucap Tantri dan langsung terdiam karena dia baru sadar dengan ucapannya jika ucapannya sama aja dengan mengajak Kevin jalan lagi.

"Oke aku tunggu traktirannya" balas Kevin sambil tersenyum.

Tantri dia hanya tersenyum canggung karena Kevin menyetujuinya.

Tantri pun tiba di depan rumah dan dia pun langsung pamit pada Kevin. Tantri masuk rumah namun dia malah di kejutkan oleh Zia karena Zia mengintip saat Tantri turun dari mobil Kevin.

"Ciee yang habis ngedate" Zia ngatain Tantri.

"Apaan sih engga ih" ucap Tantri dengan malu.

Tantri duduk di tempat makan dan Zia menatapnya menunggu Tantri cerita.

"Ngapain sih kamu tatap aku kaya gitu? " tanya Tantri sambil membuka makanan.

"Cerita dong, pak Kevin nembak kamu? " tanya Zia.

"Dih enggak juga" jawab Tantri.

"Oh dia lagi pendekatan dulu kaki ya" ucap Zia.

"Tau ah" balas Tantri meninggalkan Zia di meja makan dia masuk kamar karena ingin membersihkan tubuhnya.

Besok paginya Tantri dan Zia datang bekerja seperti biasa. Namun teman-temannya langsung mengerubungi karena mereka melihat semalam Tantri naik ke mobil bos mereka.

"Kalian apaan sih? " tanya Tantri.

"Ayolah cerita, kita ini baru pertama kali loh pak Kevin jalan sama cewek" jawab salah satu temannya.

"Ya gitu aja gak ada yang aneh" jawab Tantri.

"Eh tapi gue setuju lo, lo jadian sama pak Kevin kalian cocok" ucap salah satu lagi.

"Jangan ngawur deh mana ada pak Kevin suka sama aku" ucap Tantri.

"Dih lo gak tau aja tiap hari pak Kevin merhatiin lo, malahan gue pernah dengar dia ngomong sama pak Adrian kalau dia suka sama lo" ucap Tika yang merupakan atasan di restoran itu.

"Udah-udah kalian jangan bikin rusuh bentar lagi oak Kevin datang kalian mau di pecat gara-gara nge gosip" ucap Zia membubarkan teman-temannya.

Semua orang bubar dan sekarang tinggal Tantri dan Zia.

"Tuh kan aku bilang juga apa, semua orang tau jika pak Kevin naksir kamu" ucap Zia membuat Tantri terdiam.

"Dia cowok baik lo, coba aja kamu jalani siapa tau dia jodoh kamu, kan lumayan kamu jadi istri orang kaya" ucap Zia membuat Tantri kesal dan hendak memukulnya namun Zia langsung lari sambil tersenyum.

Kevin datang dan dia langsung masuk ke ruangannya karena hari ini akan datang bahan baku jadi dia harus menyiapkan datanya dan memberikan kepada bagian dapur.Tantri dia benar-benar tidak bisa bekerja dengan fokus karena memikirkan ucapan teman-temannya apa lagi Zia yang sepertinya sangat ingin jika dirinya bisa pacaran dengan bosnya.

Namun di depan Tantri mendengar keributan dan ternyata itu, Zia dan salah satu teman dari sang bos yaitu Adrian yang merupakan anak dari orang terkaya di kota ini.

"Zia udah" tegur Tantri karena Zia sepertinya kesal sekali sama Adrian.

Adrian pun pergi dengan kesal dan Zia langsung di tenangkan oleh Tantri.

"Udah deh kamu jangan cari maslah sama dia, kamu taukan dia siapa" ucap Tantri.

"Ya lagian dia seenaknya nyalahin aku sengaja deketin dia padahal jelas-kelas aku hanya membantu dia" ucap Zia dengan nada kesal.

"aya sudah lah biarkan saja toh kita hanya orang biasa yang biasanya tertekan" ujar Tantri dan Zia pun mengerti.

Sore ini sepulang dari kerja Tantri dan Zia akan mencari kontrakan yang dekat dengan restoran setalah kemarin Zia mengetahui kelakuan Amanda.

Tantri dan Zia terus mencari hingga akhirnya mereka menemukan yang cocok dan langsung memberikan DP untuk rumahnya.

"Terus kapan kita bicara sama Amanda nya? " tanya Tantri yang sebenarnya gak enak jika langsung pindah gitu saja.

"Itu mah urusan ku kamu tenang saja" jawab Zia yang mungkin sudah kecewa sama Amanda.

Tantri dan Zia tiba di rumah dan Amanda sudah pulang dan menunggu mereka pulang.

"Zia aku ingin bicara" ucap Amanda dan Tantri pun langsung masuk kamar karena dia gak mau menganggu mereka berdua.

Tantri membersihkan tubuhnya lalu berbaring di tempat tidur dan memikirkan sang bos Kevin yang akhir-akhirnya bersikap perhatian bahkan dia menu hujan perhatiannya pada Tantri di depan semua karyawannya membuat Tantri gak nyaman. Namun Tantri juga tidak bisa memungkiri jika dirinya juga menyukai sang bos apa lagi setelah berbagai perhatian yang di berikan Kevin.

Tantri kaget saat Zia masuk sambil menutup pintu dengan keras.

"Ad apa? kalian berantem? " tanya Tantri saat Zia duduk di sampingnya.

"Ya aku kesal aja dia lakukan itu karena dia ingin hidup senang dan banyak uang bahkan dia melarang Dika untuk menemui bibi ku" jawab Zia menceritakan semuanya.

"Ya sabar, sekarang kamu lebih baik bicara sama Dika langsung kalau Amanda gak bisa di ajak bicara" saran Tantri dan Zia mengangguk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!