NovelToon NovelToon

Stalking The Soul

Bab 1 - Kejadian diluar dugaan

Seorang gadis memasuki kamarnya yang bernuansa pink, sang pemilik kamar sangat menyukai warna itu. Saat mendekati kasur gadis itu melempar tasnya dengan asal. Lalu membaringkan tubuhnya di kasurnya yang empuk.

"Cape banget, untung hari ini hari terakhir ujian jadi gue bisa malas-malas satu minggu ke depan," memikirkan hal itu saja membuat gadis itu bahagia.

"Untung menghilangkan stres karena otak gue yang udah mau meledak ini, gue mau lanjut baca komik sambil tiduran, duh pasti nyaman banget," gadis itu mengambil ponselnya dari dalam saku rok sekolah.

Dia adalah Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.

Tanpa banyak waktu langsung saja ia membuka aplikasi tempat ia membaca komik. Ashel bangkit dari tidurnya, ia duduk karena mau membaca sambil memakan camilan.

Saat sedang fokus membaca dimana adegan sang antagonis perempuan yang sedang membully seorang cowok culun. Saat Ashel berkedip lalu membuka matanya, ia malah sedang duduk di depan seorang cowok culun yang duduk di lantai, keadaanya terlihat mengenaskan.

Apa yang terjadi? Kenapa Ashel ada di sini? Bukannya ia sedang membaca komik di kamarnya ya? Kenapa ada di sini? pertanyaan itu terus muncul di benak Ashella. Ucapan seseorang membuyarkan lamunannya.

"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur," ucap seorang gadis cantik dengan aura tomboy.

"Lo ngomong sama gue? " ucap Ashella yang masih linglung. Kejadiannya begitu cepat, Ashella bingung dengan ini semua.

"Iya Aleesha."

"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.

"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo," ujarnya dengan nada ngegas.

Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.

"Kenapa harus di tubuh antagonis sih, kenapa gak di tubuh protagonis aja biar gue di kelilingi cowok ganteng," gerutu Ashella dalam hati.

"Woy jangan ngelamun," ucap gadis tomboy itu. Ashella menatap nametag yang terpasang di seragam sekolahnya. Ternyata dia adalah teman sang antagonis perempuan yang bernama Luna veralya Asheryn, atau yang kerap di panggil Sheryn oleh Aleesha.

"Siapa juga yang ngelamun," ucap Aleesha tidak mau mengaku bahwa ia melamun. Sheryn memutar bola matanya malas.

"Lo mau terus nyiksa tuh cowok culun? " pertanyaan Sheryn membuat Aleesha kembali melihat cowok culun yang masih terduduk di lantai. Aleesha melihat cowok itu dari atas sampai bawah.

Ia tidak bisa melihat wajahnya karena cowok itu menunduk, tapi Aleesha bisa melihat bahwa cowok itu memakai kacamata, di dalam manhwa cowok ini emang selalu memakai kacamata dengan memakai tudung dari hoodie yang berukuran besar sampai menutupi telapak tangannya.

Kalau di dunianya dulu cowok ini pasti di sebut wibu karena pakaiannya yang seperti itu.

Aleesha mendekati cowok culun itu, namun sepertinya hal itu di salah pahami oleh Sheryn. Gadis itu memberinya sebuah tongkat bisbol.

Aleesha melihat itu dengan tatapan bingung."kenapa lo kasih gue tongkat bisbol? "

"Lo mau mukul tuh cowok kan? makanya gue kasih lo tongkat bisbol ini," jawab Sheryn santai.

"Sebenarnya gue kasian sama dia tapi ya kalau lo gak puas nyiksa dia nanti lo tantrum sama gue, males gue kalau lo udah tantrum," lanjutnya.

Aleesha memijat pangkal hidungnya, ia memang tahu sikap Aleesha yang suka sekali membully, tapi ternyata separah itu sampai memakai tongkat bisbol. Aleesha tidak tahu sampai kapan ia di sini maka Aleesha memutuskan menjadi orang baik agar ia tidak memiliki musuh.

Apalagi genre komik ini darkromance sudah pasti semua orang yang ada disini bersikap diluar nalar, lebih tepatnya para cowok dan cewek di komik ini mempunyai sikap obsesi yang menyeramkan bahkan mempunyai pikiran untuk membunuh jika orang itu mengganggunya.

Maka dari itu Aleesha memutuskan untuk menjadi orang baik.

Aleesha mendekati cowok culun yang masih menunduk kepalanya itu. Ia berniat memegang bahunya, namun cowok itu segera menghindar.

Aleesha mengerti cowok itu pasti trauma olehnya karena sudah membullynya apalagi sampai memukul dengan tongkat bisbol. Tapi tubuh cowok itu banyak luka yang di sebabkan olehnya.

"Maaf, gue minta maaf udah mukul dan ngebully lo," ucapnya di depan cowok culun itu.

Kedua orang yang berbeda gender itu, merasa pendengarannya rusak karena mendengar kata yang tidak mungkin diucapkan oleh seorang Aleesha iris Zephyrine.

"Gue gak salah dengerkan? Barusan lo minta maaf? MINTA MAAF? "

"Iya gue minta maaf sama dia, lo maafin gue kan? " tanya Aleesha masih menatap cowok culun itu. Sheryn menatap Aleesha tidak percaya.

Cowok culun itu tidak menjawab tapi langsung pergi begitu saja. Aleesha menatap kepergian cowok culun itu.

"Sha, lo harus ke rumah sakit sih otak lo bermasalah," Sheryn menarik tangan Aleesha untuk berjalan keluar dari gudang tempat ia membully.

Dengan tangan yang masih di tarik oleh Sheryn, Aleesha kembali berbicara membuat Sheryn menghentikan langkahnya."Gue jahat banget ya, gue mau minta maaf ke semua orang. Gue gak mau punya musuh dan gue mau jadi orang baik."

Sheryn mengguncangkan bahu Aleesha."Fiks otak lo bermasalah, Aleesha yang dari lahir suka berbuat sesukanya tiba-tiba pengen jadi orang baik, dunia pasti sedang tidak baik-baik saja."

Aleesha melepaskan tangan Sheryn yang mengguncang bahunya. Karena perlakuannya membuat Aleesha pusing.

"Lebay lo, semua orang bisa berubah Sheryn," ujarnya.

"Tapi ini terjadi tiba-tiba, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba lo pengen jadi orang baik."

"Gue pengen berubah apa yang salah sih Sheryn? "

Sheryn menatap Aleesha curiga, Aleesha bingung dengan tatapan Sheryn."Lo berubah karena mau deketin Ethan kan? "

"Ethan? " Aleesha berfikir siapa nama yang Sheryn sebut, begitu ingat bahwa Ethan adalah protagonis pria di komik ini, ia segera menggelengkan kepalanya.

"Bukan karena Ethan," ucapnya.

"Oh atau karena lo mau balikan sama Grey? melihat Grey yang kayak tertarik sama Grace yang baik hati, pasti karena itu kan lo mau berubah menjadi orang baik? "

"Lo ngomongin gue? " ucapan yang terdengar di belakang Aleesha membuat gadis itu berbalik. Dan melihat cowok yang tingginya menjulang. Bahkan tinggi Aleesha hanya se dadanya.

Aleesha mendongak untuk melihat cowok itu. Ia terkejut melihat wajah cowok yang sangat tampan seperti pahatan dewa yunani. Meski di komik Grey emang tampan tapi melihat langsung cowok itu ternyata sangat tampan.

Dari jarak sedekat ini Aleesha bisa mencium bau mint. Aleesha menatap cowok bersurai abu-abu itu.

"Kenapa liatin gue selekat itu? Gamon hm? "

Bab 2 - Pirang

"Kenapa liatin gue selekat itu? Gamon hm? "

Suara berat itu mengalun dipikiran Aleesha.

Omaygat suaranya ngajak berumah tangga, sadar Aleesha dia psikopat! lo gak boleh jatuh cinta sama dia, semua pemeran cowok di komik ini gila, lo gak boleh tertipu dengan wajah tampannya, tapi dia tipe gue

Dengan cepat Aleesha menggelengkan kepalanya memikirkan hal absurd. Grey menatap gemas tingkah Aleesha.

"Gue gamon sama lo? Jangan harap," sinis Aleesha. Ia tidak boleh kelihatan terpesona dengan psikopat ini.

Grey mensejajarkan wajahnya di depan Aleesha. Hal itu membuat Aleesha tertegun dengan jarak mereka yang sangat dekat.

"Kalau gue yang gamon gimana? " suara beratnya terdengar jelas.

"Gimana apanya? " gugup Aleesha.

"Gimana kalau kita balikan? " Aleesha terkejut mendengar itu. Ia mendorong wajah Grey menjauh.

Bisa-bisanya dia ngucapin itu dengan wajah tampannya. Mana kuat adek bang, Aleesha menggelengkan kepalanya lagi, tuhkan pikiran absurdnya muncul lagi.

"Gak bisa," tolak Aleesha dengan tegas.

"Kenapa? Lo nolak gue karena si pirang? " terdengar ada nada kesal dalam ucapannya.

"Si pirang? Siapa? Duda pirang? " bingung Aleesha.

Suara tawa mengalihkan perhatian mereka. Di sana terlihat Sheryn tertawa dengan lepas, tapi begitu dua orang yang berstatus mantan ini menatapnya. Sheryn menghentikan tawanya.

"Sorry lanjutin aja pembicaraan kalian, anggap gue nyamuk," ucapnya.

"Jadi siapa pirang yang lo maksud? " tanya Aleesha yang masih penasaran.

"Siapa lagi kalau bukan Ethan," ujar Grey.

"Oh Ethan, gue udah gak suka sama dia," ucap Aleesha santai.

"Kalau bukan karena dia kenapa lo nolak balikan sama gue? "

"Lo lupa apa gimana, kan lo suka sama Grace kenapa ngajak gue balikan? " tanya Aleesha. Bingung dengan sikap Grey.

Grey mendekatkan wajahnya ke telinga Aleesha."Gue emang pernah tertarik sama dia, tapi nama lo yang tertulis di jantung gue," ucap Grey menyeringai. Setelah itu ia pergi begitu saja.

Aleesha merasakan bulu kuduknya berdiri, ia merinding mendengar ucapan Grey.

"Gila, dimana-mana orang tuh bilangnya hati bukan jantung, emang agak lain tuh psikopat," gumam Aleesha.

"Dekat banget lo sama Grey, barusan dia bisikin apa? " tanya Sheryn, pasalnya setelah Grey membisikkan sesuatu, wajah Aleesha terlihat sedikit pucat.

"Bukan apa-apa," ucapnya.

Sheryn curiga tapi apa boleh buat kalau Aleesha tidak mau bicara, ia tidak akan memaksa.

"Bentar lagi masuk, ayo ke kelas," ajak Sheryn.

Mereka pun berjalan menuju kelas, kelas mereka terletak di gedung A, karena terletak di lantai dua mereka pun memutuskan untuk naik lift agar tidak cape berjalan di tangga.

Sesampainya di kelas, kelas sangat hening, Aleesha memasuki kelas dengan penuh tanda tanya di benaknya.

Kok hening beda banget sama kelas gue dulu kalau gak ada guru ya berisik

Aleesha dan Sheryn duduk di bangku mereka. Aleesha menatap sekitar, ternyata benar semua karakter di komik berada di kelas yang sama. Tapi Aleesha tidak melihat keberadaannya Grey, mungkin pemuda itu membolos.

Di sini Aleesha bisa melihat langsung para tokoh protagonis. Ia melihat Grace, gadis itu emang cantik. Tapi Aleesha merasa cantikan dirinya sendiri.

Pantesan Aleesha suka sama Ethan orangnya tampan banget, mau protagonis atau antagonis mereka sama-sama tampan, tapi bedanya kalau Ethan lebih ke softboy sedangkan Grey lebih ke badboy. Ini juga wajah Grace sama Aleesha juga gitu, Grace lebih ke softgirl sedangkan Aleesha lebih ke badgirl. Mungkin ini menegaskan bahwa kalau protagonis wajahnya terlihat lembut dan baik sedangkan antagonis berwajah sangar

Saat Aleesha sedang menatap Ethan tanpa di duga Ethan juga menatapnya tapi beberapa detik setelah itu ia mengalihkan pandangannya.

Aleesha yang terus menatap Ethan membuat Sheryn salah paham.

"Katanya udah gak tertarik," ejek Sheryn. Aleesha yang merasa bahwa ejekan itu tertuju kepadanya pun mengalihkan tatapannya.

"Bukan gitu gue cuman," Aleesha bingung harus menjelaskan apa. Masa dia bilang penasaran sama wajah Ethan versi real.

"Udah gak usah malu gue dukung kok, selama Ethan belum pacaran sama Grace," ucapnya.

"Is bukan gitu Sher-"

Brak

Ucapan Aleesha terpotong ketika ada seorang cowok culun jatuh terpental karena di dorong oleh seseorang. Semua murid menatap cowok culun itu prihatin tapi tidak ada yang berani membantunya, begitu melihat siapa yang sudah memukul cowok culun itu.

Pemuda bersurai abu-abu itu memasuki kelas dengan aura dinginnya, ia menatap tajam cowok culun yang terbaring mengenaskan di lantai.

Aleesha mengenali cowok culun ber hoodie kebesaran itu. Dia adalah cowok culun yang di bully Aleesha. Ia beranjak untuk menghampiri cowok culun itu namun sebelum itu seorang gadis berdiri di depan cowok culun itu. Gadis itu merentangkan tangannya di depan Pemuda bersurai abu-abu. Menghalanginya untuk tidak memukuli cowok culun itu.

"Jangan sakiti dia," gadis itu menatap tajam pemuda bersurai abu-abu.

"Minggir," ucap pemuda bersurai abu-abu itu.

"Gue udah bilang jangan sakiti dia," bentak gadis itu. Hal itu membuat semua murid menegang. Selama ini tidak ada yang berani membentak Grey kecuali Aleesha sang mantan.

"Tuh cewek berani banget bentak Grey," ucap Sheryn.

"Sikap Grey emang keterlaluan dia pantas di bentak kayak gitu," ujar Aleesha yang emang kesal melihat pemuda itu membully cowok culun itu padahal kan ia sudah berniat untuk menjadi orang baik dengan meminta maaf kepada cowok culun itu.

Sheryn menatap Aleesha heran. Padahal selama dia pacaran dengan Grey gadis itu paling suka membully bersama Grey. Tapi sekarang malah Aleesha seperti tidak suka ada orang yang membully.

"Gue emang pernah tertarik sama lo, tapi gue gak suka sikap lo yang berani meninggikan suara di hadapan gue, minggir sebelum gue berbuat kasar sama lo," ucapnya tegas, tidak ingin dibantah.

"Gue tetap gak akan biarin lo ngebully dia," ucap gadis itu teguh pada pendiriannya.

Melihat Grey yang sepertinya tidak main-main dengan ucapannya. Ethan pun angkat bicara.

"Grace lebih baik lo minggir," ucap Ethan. Grace menatap kecewa Ethan. Ternyata sikap ramahnya tidak menjamin bahwa orang itu baik.

"Ethan lo akan biarin cowok itu dibully," ucap Grace masih menatap Ethan kecewa.

"Itu bukan urusan gue," ucapnya santai lalu kembali membaca bukunya.

Aleesha merasa speechless. Ethan tidak membela Grace dan hanya menyuruhnya minggir.

Emang sih di komik dijelasin bahwa Ethan itu selalu bersikap cuek dan tidak peduli kepada sesuatu yang menurutnya tidak penting. Tapi kan ini menyangkut Grace kenapa pemuda itu bersikap biasa saja? Oh atau karena ini masih chapter awal jadi rasa suka Ethan belum sebesar itu sampai ditahap obsesi dan akan melakukan hal apapun demi Grace. Kalau gini gak ada yang bantu Grace dari amukan Grey

"Gue udah peringatin lo," dengan tidak berperikemanusiaan Grey mendorong Grace supaya tidak menghalanginya.

Grace yang belum siap pun terjatuh, namun segera di tahan oleh seorang gadis, namun karena tubuh gadis itu lebih mungil dari Grace dan tidak bisa menahan tubuh Grace, akhirnya mereka jatuh bersama.

"Aleesha."

Bab 3 - Cowok culun

Grace yang belum siap pun terjatuh, namun segera di tahan oleh seorang gadis, namun karena tubuh gadis itu lebih mungil dari Grace dan tidak bisa menahan tubuh Grace, akhirnya mereka jatuh bersama.

"Aleesha," kaget Grey.

Gadis yang disebut namanya hanya meringis. Niatnya ia ingin membantu Grace yang jatuh, tapi sepertinya ia lupa bahwa tubuhnya lebih mungil dari Grace. Sehingga tidak dapat menahan Grace yang akan terjatuh, dan berakhir terjatuh bersama.

Malu banget plis mau ditaruh dimana muka gue, tenang Aleesha dan bersikaplah seperti biasa

Sebenarnya Aleesha malu karena semua murid menatapnya, tapi ia memilih bersikap seperti biasa. Aleesha berdiri dan membersihkan debu yang menempel diroknya.

"Lo mau terus duduk dilantai? " tanya Aleesha pada Grace, pasalnya gadis itu masih diam dilantai.

"Ah iya," dengan perasaan malu, Grace segera berdiri.

"Kenapa lo bantu dia? " tanya Ethan yang masih duduk di mejanya dengan buku yang masih di pegangnya.

Aleesha mengabaikan pertanyaan Ethan. Ia melihat cowok culun itu masih duduk dilantai dengan tangan memegang perutnya.

Dia pasti kesakitan, tadi gue pukul terus sekarang kena pukulan bertubi-tubi dari Grey, kasian banget, gimana kalau dia sekarat terus butuh pertolongan? gue harus bantu dia bawa ke uks atau kalau bisa ke rumah sakit biar dia sembuh

Aleesha menatap prihatin cowok culun itu. Ia mendekati cowok culun itu berniat membantunya. Namun lagi dan lagi penolakan yang ia dapatkan. Cowok culun itu malah menjauh berusaha menghindar darinya.

Perasaan kesal Ethan rasakan ketika Aleesha mengabaikan ucapannya dan memillih menatap cowok culun itu.

"Aleesha jangan ikut campur," suara dingin Grey terdengar seperti perintah yang tidak bisa dibantah.

Namun Aleesha tidak mendengarkan itu dan masih mencoba mendekati cowok culun itu. Hal itu membuat Grey marah, dengan kasar ia mencengkram tangan Aleesha.

"Gue bilang jangan ikut campur," tekannya menatap tajam Aleesha.

Meski takut, Aleesha memberanikan menatap tajam Grey."Dia udah sekarat, Grey."

"Kalau dia sekarat emang apa urusannya sama lo?"

Semua murid merasa tegang melihat perdebatan dari dua orang yang sudah menjadi mantan ini.

"Kita harus bawa dia kerumah sakit," ujar seorang gadis yang berada di tengah antara Aleesha dan Grey.

Grey tidak suka jika ada orang yang dengan lancang ikut campur ketika ia sedang berbicara.

"Lo diam," suara dingin dan tatapan tajam dari Grey membuat Grace merasa takut.

Aleesha menepis tangan Grey yang mencengkram tangannya."Ayo Grace bawa dia ke rumah sakit," Grace menganggukkan kepalanya.

Langkah Aleesha yang akan mendekati cowok culun itu terhenti ketika tangan Grey kembali mencengkramnya. Kali ini cukup erat, sampai Aleesha merasakan kesakitan.

"Lepasin tangan lo."

"Apa urusannya lo sama si culun? "

"Dia sekarat Grey, gue harus bantu dia," Aleesha mencoba melepaskan cengkraman tangan Grey, tetapi tidak bisa. Pemuda itu mencengkram pergelangan tangannya erat sampai bisa terlihat pergelangan tangannya memerah.

"Sejak kapan lo bantu orang? " sinis Grey, lalu menatap remeh Aleesha.

"Mulai hari ini, jadi lepasin tangan gue," ketus Aleesha menatap tajam Grey.

Grey melepaskan tangannya yang mencengkram pergelangan tangan Aleesha. Terlihat disana pergelangan tangan Aleesha memerah, Grey tersenyum miring menatap itu.

Dengan santai ia menarik kursi lalu duduk. Ia menatap dua orang gadis yang masih berdiri di depan cowok culun yang ia pukul.

"Siapapun yang membantu si culun, gue pastiin hidupnya gak nyaman, gue akan gangguin dia atau kalau perlu gue akan cabut beasiswanya," ucapnya menyeringai.

Mendengar itu membuat Aleesha dan Grace bimbang. Untuk Grace ia takut beasiswanya di ambil, apalagi ia baru masuk seminggu yang lalu, tidak lucu kan kalau ia langsung keluar karena di cabut beasiswanya. Sedangkan untuk Aleesha ia tidak mau berurusan dengan psikopat berambut abu-abu itu.

Apa yang harus gue lakuin? gue kasian sama dia, gue gak bisa biarin orang sekarat, tapi gue juga gak mau berurusan sama si psikopat

Aleesha menatap Grace yang terdiam. Sepertinya ancaman dicabutnya beasiswa membuat Grace diam tidak berkutik. Grace tidak bisa membantu cowok itu, maka hanya Aleesha yang bisa membantunya.

Gue harus bantu dia, hati nurani gue gak tega liatnya, masalah di ganggu Grey gue bisa menghindar, lagian dia juga gak akan mudah bunuh gue karena orang tua Aleesha punya kekuasaan, setidaknya dia gak sebodoh itu untuk berbuat nekat ngebunuh gue

Aleesha sudah memantapkan niatnya membantu cowok culun itu. Ia mendekati cowok culun itu, semua orang menatap Aleesha heran.

Langkah Aleesha terhenti begitu mendengar ucapan Grey.

"Lo yakin mau bantu dia? " tanya Grey menatap Aleesha dengan pandangan seperti melihat sesuatu yang menarik.

Begitupun dengan Ethan, cowok itu tidak lagi membaca buku. Ia fokus melihat apa yang dilakukan oleh Aleesha dengan pandangan yang menarik.

Aleesha memilih mengabaikan itu. Ia mendekati cowok culun itu. Saat ia akan menghindar dengan cepat Aleesha memegang tangannya.

"Jangan menghindar gue cuman mau bantu lo," ucap Aleesha.

"Lo masih bisa berdirikan? " cowok culun itu tidak menjawab. Tapi ia berusaha untuk berdiri. Aleesha membantu cowok culun itu berdiri.

Saat akan memapahnya cowok itu menghindar, namun segera Aleesha pegang tangannya."Gue ngerti lo takut bahkan benci sama gue, tapi gue cuman mau nolong lo, gue merasa bersalah jadi biarin gue bantu lo, gue bahkan rela diganggu sama Grey, jadi gue mohon biarin gue bantu lo ya? "

Kini cowok culun itu tidak menghindar lagi, dan menerima bantuan yang diberikan oleh Aleesha.

Semua murid menatap tingkah Aleesha heran dan penuh tanda tanya. Sheryn bahkan sedari tadi terdiam karena syok, melihat tingkah Aleesha yang benar-benar berubah.

"Pilihan yang bagus, jadi lo lebih suka gue ganggu ya, Aleesha nanti kan hari-hari yang menyenangkan bersama gue," Grey menyeringai menatap Aleesha.

"Gue akan tunggu tapi pastiin itu menyenangkan," sarkas Aleesha sebelum ia benar-benar pergi dari kelas dengan membantu cowok culun itu.

Sejak kapan dia semenarik ini ucap Grey dalam hati, masih menatap pintu kelas dimana tempat Aleesha keluar. Rencana gila mulai berdatangan dipikiran Grey.

Setelah Aleesha keluar, Sheryn baru sadar dari rasa syoknya. Saat ia akan menyusul Aleesha seorang guru datang ke kelas mereka. Sheryn pun duduk kembali di bangkunya.

Semua murid duduk dengan rapi meski pikiran mereka berkeliaran dimana-mana melihat sikap Aleesha yang tidak seperti biasa.

Grace pun bingung dengan Aleesha yang bersikap baik. Begitupun dengan Ethan yang sedari tadi memperhatikan mereka.

Orang yang selalu bersikap jahat tiba-tiba jadi baik? menarik ucap Ethan dalam hati sambil tersenyum miring

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!