KISAH KASIH DI SEKOLAH
MURID BARU
Aiden Barnard, putra dari Dione Mona dan Sky Zenith.
Aiden Barnard
Halo, Ra. Aku akan sampai lima menit lagi
Qyra Adeline, putri dari Anan Hunter dan Elara Larissa.
Qyra Adeline
[Masuk dalam mobil]
Aiden Barnard
Pagi juga, Ra
Aiden Barnard
Bagaimana perasaannya?
Qyra Adeline
Sedikit deg-degan sih. Soalnya ini hari pertamaku di sekolah baru
Qyra Adeline
Makasih udah mau jemput aku ya, Ai
Aiden Barnard
Tidak masalah. Lagi pula kamu ini putri dari sahabat mamah sama papah
Qyra Adeline
Oh iya, bagaimana kabar Om dan Tante?
Mobil Aiden tiba di halaman sekolah.
Ai selalu menjadi pusat perhatian semua orang karena parasnya yang tampan juga berprestasi.
Banyak siswa perempuan yang menyukainya.
Aiden Barnard
[Membukakan pintu]
Qyra Adeline
Terima kasih [Keluar]
Kedua teman Aiden sudah menunggunya dari tadi.
Sagara
Waw.. Siapa perempuan yang datang bersamanya itu?
Jerome
Sepertinya dia murid baru
Qyra dan Aiden menjadi pusat perhatian semua orang. Banyak mata yang memandang ke arah mereka.
Aiden Barnard
Ayo masuk! [Memegang tangannya]
Xavera
Aiden!! [Teriak + Berlari]
Aiden Barnard
Oh ya ampun..
Aiden Barnard
Dia teman sekelas ku
Xavera
Pagi, Ai! [Tersenyum lebar]
Xavera
Ayo kita ke kelas! [Menggandeng tangannya]
Aiden Barnard
Kau duluan saja
Aiden Barnard
Aku akan mengantar Qyra ke ruang kepala sekolah dulu
Aiden Barnard
Dia murid baru di sekolah ini sekaligus sahabat dekatku
Qyra Adeline
Halo! [Mengulurkan Tangannya]
Xavera
Ishh.. [Pergi begitu saja]
Aiden Barnard
Dia tidak suka ada siswi yang dekat denganku. Jadi sikapnya seperti itu
Qyra Adeline
Apa dia kekasihmu?
Aiden Barnard
Tentu saja bukan
Aiden Barnard
Ya sudah. Ayo kita masuk!
Qyra ditempatkan di kelas Xll A. Sementara Aiden kelas Xll B. Kelas mereka bersebelahan.
Aiden Barnard
Ini kelasmu, Ra
Aiden Barnard
Aku di kelas sebelah. Jika ada apa-apa beritahu aku
Qyra Adeline
Terima kasih, Ai
Qyra Adeline
Kalau begitu aku masuk dulu
Aiden Barnard
[Mengangguk]
Sagara
Lihatlah! [Menyenggol Tangan Jerome]
Sagara
Bukankah dia gadis yang tadi bersama Aiden?
Jerome
Maaf, apa kau siswi baru disini?
Qyra Adeline
Benar. Aku ditempatkan kepala sekolah di kelas ini
Tidak lama Mr. RM datang. Dia guru mata pelajaran matematika.
Mr. RM
Selamat pagi, anak-anak!
Mr. RM
Apa kau siswi baru?
Mr. RM
Silahkan perkenalkan dirimu!
Qyra Adeline
Halo, semua! Aku Qyra Adeline. Siswi pindahan dari London. Terima kasih
Mr. RM
Kau bisa memilih tempat dudukmu
Jerome
Kau bisa duduk disini
Jerome memberikan tempat duduknya pada Qyra.
Saat pelajaran sedang berlangsung, Jerome terus memperhatikan Qyra dari samping.
Mr. RM
Perhatikan ke depan Jerome!!
Mr. RM
Kenapa terus melihat ke samping?
Mr. RM
Kau ini tau saja ada gadis cantik di samping mu, yah..
Sagara
Ayo.. Kau memperhatikan siapa, Je?
Mr. RM
Sudah, sudah. Coba sekarang kalian kerjakan tugas ini!
Jerome dan Sagara menghampiri Qyra.
Sagara
Apa kau kerabat dekat Aiden?
Qyra Adeline
Bukan. Aku sahabatnya
Sagara
Kalau begitu perkenalkan! [Mengulurkan tangan]
Sagara
Aku Sagara, dan ini Jerome. Kami rekan basket satu tim dengan Aiden
Sagara
Apa kau ingin pergi ke kantin?
Mereka pergi bersama Aiden juga.
Sagara
Kau tidak bilang punya sahabat secantik dia, Ai [Berbisik pelan]
Aiden Barnard
Awas saja jika kau mengganggunya
Saat mereka sedang menunggu makanan, Xavera datang dan bergabung bersama mereka.
Tidak lama makanannya datang.
Sagara
Kenapa ada dua spaghetti? Bukannya tadi kita hanya pesan satu?
Aiden Barnard
Ini untukmu [Memberikan satu piring spaghetti]
Xavera
Jadi, spaghetti itu untuk dia?
Sagara
Kau pikir untuk siapa?
Xavera
Aku pikir untuk Aiden
Aiden Barnard
Qyra sangat suka spaghetti. Jadi aku memesannya
Jerome
Sepertinya kau tau banyak tentang dia
ARIC SISWA ANEH
Xavera
Memang sedekat apa sih mereka? (Batinnya)
Xavera melihat temannya Ella sedang makan. Dia pindah duduk dengannya.
Xavera
Disini sangat membosankan
Qyra Adeline
Apa maksudnya?
Qyra Adeline
Apa karna ada aku?
Sagara
Sudahlah. Tidak perlu dipikirkan. Dia memang seperti itu
Waktu istirahat sudah selesai. Saat akan kembali ke kelas, Qyra melihat seorang siswa yang sedang dijahili.
Qyra Adeline
[Pergi menolongnya]
Qyra Adeline
Apa kau tidak apa-apa?
Aric Marson, siswa kelas Xll A berkacamata. Walaupun kelihatannya culun dan udik, Aric seorang kutu buku.
Aric Marson
[Mencari kacamatanya]
Qyra Adeline
Ini kaca mata milikmu
Aric Marson
[Pergi ke kelas]
Qyra menunggu Aiden di luar kelas. Semua siswa kelas Xll A baru saja keluar.
Aiden Barnard
Ayo kita pulang, Ra!
Aric Marson
[Tidak sengaja menabrak Aiden]
Aiden Barnard
Kau mengenalnya, Ra?
Qyra Adeline
Tadi aku lihat dia sedang dijahili dan menolongnya
Qyra Adeline
Aku tidak tahu jika dia teman sekelasmu
Aiden Barnard
Namanya Aric Marson. Dia orang yang sangat aneh
Aiden Barnard
Dia selalu sendiri. Tidak pernah bicara dengan siapapun
Aiden Barnard
Dia dijuluki kutu buku. Makanya kemanapun selalu membawa buku
Qyra Adeline
Apa yang salah dengan itu? Aku sendiri suka buku. Aku suka membaca
Aiden Barnard
Sangat membosankan
Saat akan pulang, Ai dihampiri Jerome.
Jerome
Ai, kita berlatih sore ini
Aiden Barnard
Aku tidak ikut dulu
Jerome
Ini penting untuk pertandingan nasional kita satu Minggu lagi
Aiden Barnard
Bagaimana dengan, Qyra?
Qyra Adeline
Aku akan pulang naik bus
Aiden Barnard
Kau tidak apa-apa pulang sendirian?
Jerome
Ayo! Sagara dan yang lain sudah menunggu di lapangan
Saat naik bus, Qyra tidak bisa masuk karena tidak memiliki kartunya.
Qyra Adeline
Apa boleh aku membayar dengan uang tunai?
Sopir Bus
Kau tidak ada kartunya?
Sopir Bus
Kalau begitu turunlah!
Aric datang membayarkan Qyra dengan kartu miliknya.
Qyra Adeline
[Duduk disebelah Aric]
Qyra Adeline
Kenapa kau terus diam?
Qyra Adeline
Kita satu sekolah. Namaku Qyra Adeline. Kelas Xll B. Murid pindahan dari London
Qyra Adeline
Aku juga sahabatnya Aiden. Kau kenal dia juga, 'kan?
Aric Marson
Kenapa aku harus peduli dengan itu? [Menjawab ketus]
Aric Marson
Pak berhenti! [Turun]
Qyra Adeline
Kenapa dengan dia? [Ikut turun]
Qyra terus mengikuti Aric dari belakang.
Terlihat dia berhenti disebuah jembatan.
Aric Marson
Argghh.. [Teriak kencang]
Aric seperti mengeluarkan semua kekesalan yang ada dalam dirinya.
Aric Marson
Kenapa aku ini tidak berguna? [Mengasihi diri sendiri]
Aric Marson
Bahkan aku tidak mampu untuk melawan mereka
Aric Marson
[Naik ke jembatan + Bersiap untuk lompat]
Aric Marson
Tidak ada lagi alasanku untuk hidup [Menangis]
Qyra Adeline
Apa dia akan lompat?
Qyra Adeline
Hey apa yang kau lakukan!?
Qyra Adeline
Turunlah! Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah
Aric Marson
Jangan halangi aku!
Qyra Adeline
Apa kau sudah gila? [Sedikit membentak]
Aric Marson
Ya, aku memang gila!
Aric Marson
Semua orang menganggapku sebelah mata
Aric Marson
Tidak ada yang peduli padaku. Aku hidup sebatang kara
Aric Marson
Aku miskin. Tidak seperti mereka yang bisa membeli popularitas dengan uangnya
Qyra Adeline
Apa maksudmu?
Aric Marson
Aiden dan temannya itu mereka populer di sekolah karena mereka anak orang kaya
Aric Marson
Bahkan, tidak satupun yang berani menentangnya
Aric Marson
Sementara aku, aku sering di-bully depan mereka, tapi mereka diam saja. Tidak ada rasa peduli sedikitpun untuk orang lemah sepertiku
Aric Marson
Jangan halangi aku untuk mengakhiri hidup
Qyra Adeline
Baiklah. Kalau begitu lompatlah
Qyra Adeline
Biarkan mereka tau kalau kau ini memang lemah
Qyra Adeline
Kepergianmu akan membuat orang yang tidak suka merayakannya
Aric Marson
Apa kau mengejekku? [Marah]
Qyra Adeline
Ya. Kau bermata empat dan tidak berguna. Kau lemah dan miskin
Qyra Adeline
Benar kata mereka kau ini aneh
Qyra Adeline
[Melangkah Pergi]
MENGINAP DI RUMAH ARIC
Aric Marson
Hey, kau! Jaga mulutmu itu [Emosi]
Qyra Adeline
[Menoleh + Tersenyum tipis]
Qyra Adeline
Beritahu aku jika kau lompat yah..
Qyra Adeline
Akan aku panggilkan ambulan nanti
Aric Marson
[Diam + Berpikir]
Aric Marson
Akan aku buktikan siapa diriku pada mereka
Aric Marson
Tidak akan aku biarkan mereka menginjak-injak harga diriku lagi
Aric Marson
Aku harus bangkit. Aku akan buktikan pada gadis itu jika semua omongannya itu salah
Aric yang semula ingin mengakhiri hidup akhirnya tidak jadi karna merasa tertantang dengan perkataan Qyra yang sudah menyepelekan dirinya.
Hari sudah gelap. Qyra baru sadar jika dia sudah salah mengambil arah pulang.
Qyra Adeline
Bagaimana ini? [Bingung]
Baterai ponselnya mati. Qyra tidak bisa menghubungi siapapun.
Jalanan itu sangat sepi. Tidak ada orang satupun.
Qyra melihat seseorang sedang dipukuli.
Qyra Adeline
[Berlari membantu]
Qyra Adeline
Hentikan!! [Teriak]
Saat dilihat orang itu ternyata Aric.
Qyra Adeline
Sepertinya kau memang orang yang bermasalah
Qyra Adeline
Sudah. Jangan lagi pukul dia
Qyra Adeline
Apa yang sebenarnya terjadi??
Preman
Orang tuanya memiliki hutang padaku
Aric Marson
Beri aku waktu. Kau lihat aku ini orang miskin. Tidak punya apa-apa
Preman
Kalau begitu biar rumah ini yang akan jadi jaminannya
Aric Marson
Rumah ini satu-satunya peninggalan orang tuaku. Jika kalian mengambilnya, aku akan tinggal dimana
Qyra Adeline
Kau ini preman, tapi cerewet sekali yah..
Qyra Adeline
Berapa banyak hutangnya?
Qyra Adeline
Akan aku bayar sekarang juga. Berikan nomor rekeningmu
Qyra Adeline
Jangan lagi ganggu dia
Preman
Baiklah. Aku pergi dulu mata empat [Sambil mengacak-acak rambutnya]
Aric Marson
Aku tidak butuh bantuan mu
Qyra Adeline
Sangat tidak tahu berterima kasih
Aric Marson
Kenapa kau menolongku?
Aric Marson
Apa kau sengaja ingin menunjukkan padaku betapa kayanya dirimu?
Qyra Adeline
Aku memang orang kaya sih. Tapi terserah padamu mau menilaiku seperti apa
Qyra Adeline
Aku menolongmu dengan tulus. Tidak ada maksud apapun
Aric Marson
Bantu aku ke dalam!
Qyra Adeline
Tadi kau menolak. Sekarang kau membutuhkanku, 'kan?
Aric Marson
Tolong ambilkan kotak obat disana!
Qyra Adeline
Biar aku obati lukamu
Qyra Adeline
Sudahlah. Kau ini keras kepala sekali
Qyra Adeline
Tahan sedikit [Mengobati sambil meniup lukanya]
Aric Marson
Sudah. Biar aku saja
Aric Marson
Kenapa kau bisa ada disini?
Qyra Adeline
Aku salah ngambil jalan pulang
Qyra Adeline
Ponselku mati. Tidak ada kendaraan satupun untuk aku pulang
Aric Marson
Jika kau mau, kau bisa istirahat di rumahku
Qyra Adeline
[Melihat sekeliling]
Aric Marson
Memang tidak sebesar rumahmu. Tapi setidaknya kau bisa istirahat malam ini
Qyra Adeline
Hanya kita berdua?
Aric Marson
Tidak perlu khawatir. Kau tidur di kamarku, aku akan tidur di sofa
Qyra tidak punya pilihan lain. Lagi pula hari sudah malam. Takut juga jika harus pulang sendirian.
Qyra Adeline
Apa aku boleh meminjam bajumu?
Qyra Adeline
Aku tidak nyaman tidur dengan pakaian seperti ini
Aric Marson
Kalau begitu pakailah
Aiden baru saja pulang berlatih.
Bibi Yumna
Selamat datang, Den
Aiden Barnard
[Pergi ke kamarnya]
Selesai mandi, Aiden tidak bisa menghubungi ponsel Qyra.
Dia mencoba menghubungi orang rumah.
Aiden Barnard
Aku tidak bisa menghubungi Qyra. Apa dia ada di rumah?
Bibi Zora
Non Qyra belum pulang dari tadi
Bibi Zora
Bibi juga sedang menunggunya
Aiden Barnard
Kemana Qyra pergi? [Khawatir]
Aiden Barnard
Terima kasih, Bi [Menutup Teleponnya]
Aiden bingung harus mencari Qyra kemana. Ini pertama kalinya Qyra di Seoul.
Aiden Barnard
Aku ini bodoh sekali [Menyalahkan dirinya sendiri]
Aiden Barnard
Kenapa aku biarkan Qyra pulang sendirian?
Aiden Barnard
Bagaimana jika dia kenapa-napa?
Aiden Barnard
[Pergi mencarinya]
Aiden menghubungi dua temannya. Meminta mereka bertemu di tempat biasa.
Aiden Barnard
Qyra belum pulang sampai saat ini
Aiden Barnard
Bantu aku untuk mencarinya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!