NovelToon NovelToon

World Without End [Re: Make]

1. Pertemuan Pertama

"APA KAMU BILANG??" Baf berteriak kencang di telinga Lim. "ADA ANAK ANEH SELAIN TIM?"

BLAR!!!

Ledakan terjadi di belakang Baf dan Lim. Tim nyengir kuda saat barang ciptaannya meledak di tangannya.

   Baf Pria bermata satu. Ada codet di mata kirirnya. Dia besar, mirip raksasa setinggi dua meter lebih. Di tangan kanannya, ada sebuah kapak merah yang ukurannya melebihi tubuhnya.

   Lim adalah gadis bertelinga Anjing, memiliki ekor anjing. Dan sedikit berbulu di tangannya. Tapi, dia sangat menawan bila di lihat.

  Tim. Dia berasal dari dunia lain —kata orangnya lho , dia bilang, dia datang planet yang bernama bumi— memakai baju aneh, yang dia sebut sebagai 'Ini baju masa depan! Ini model Cyberpunk!!' Tapi, apapun yang dia katakan, dia terlihat aneh di mata Baf dan Lim. Dia bermata Hijau stabilo, entah itu softex atau soflen penulisnya ga tau. Berambut hitam mirip Keyz, namun ada bagian yang di warnai, mirip warna matanya.

   "Benar!!! Lebih aneh!!" jawab Lim.

   "Apa bajunya mirip baju Tim? BibirPung? Itu?"

   "Cyberpunk!!!" teriak Tim dari kejauhan. Dan... Salah satu barang buatannya meledak lagi.

   Baf menatap langit, menahan emosi ketika melihat perkemahan nya berantakan gara-gara ledakan dari barang aneh buatan Tim.

   "Tidak!! Tim masih lumayan. Walaupun aneh...."

    "Aku dengar lho!!!" Tim berteriak.

   "Tapi, anak ini jauh lebih aneh lagi." Lim mengacuhkan Tim yang ngamuk-ngamuk. "Anak itu.... Aaah~ gimana mengatakannya ya~ aduh.. Kiyaaaaahhh!!!"

   "Dia Kenapa? Jangan bertele-tele!!" Baf mulai kehilangan kesabarannya.

   "Dia memakai sehelai kain tipis saja!!! Dan bagian anunya!!!! Kyaaaahhhh~." Wajah Lim merah padam. "Aauuh... Auhhh!!! Gemes!!! Pengen pegang! Kyaaaahhhh~!!"

   Baf menatap Lim penuh tanda tanya. Anak aneh. "Dia ada di mana?"

   "Tadi, salah satu penjelajah kita melihatnya duduk di depan Gua Bersinar."

   Baf menahan nafas. "Bukankah di sana ada sarang Dragon Disaster? Ngapain dia di sana?"

   "Entah. Dia hanya duduk saja. Pandangan matanya kosong. Seolah dia sedang banyak pikiran."

   "Semua orang banyak pikiran, Lim. Tidak dia saja."

   "Tapi, menurut penjelasan dari penjelajah kita, mata anak itu benar-benar kosong. Seperti memendam kesedihan. Dan, bagian anunya.... Kyaaaahhhh!! Aku ga bisa membayangkannya!!" Lim menari-nari di depan Baf. Dan Baf menghela nafas panjang.

_________________________________________________

Seolah-olah anak lelaki yang mereka bicarakan mempunyai ilmu telepati. Kini dia muncul secara perlahan dari jalan turunan di depan gerbang perkemahan.

   Langkahnya tenang, dan badannya di lilit oleh kain tipis dan bagian anunya.... Aman dan tertutup rapat, tidak seperti yang di bayangkan oleh Lim. Lim pasti sedikit kecewa.

   Dia bukan anak. Dia adalah remaja matanya berwarna hitam, dan tatapan matanya kosong, namun dia mengeluarkan hawa dingin yang menusuk.

   Lim menyadari kedatangan pemuda itu. "Baf!! Lihat. Sepertinya dia orangnya."

_________________________________________________

Setelah menanyakan nama pemuda itu. Baf menyuruh Tim untuk memberi Keyz pakaian yang layak. Baju pengembara berwarna hitam sehitam mata dan rambutnya. Dia minta sebuah masker yang mirip dengan Tim. Tapi, Tim keberatan, Tim tidak mau ada yang menyamai dirinya. Maka dari itu, Keyz di kasih masker hitam terbuat dari kain tipis.

   Lim berlari menuju Keyz. "Kyaaahhhh. Kamu ganteng sekali, Keyz. Mirip ninja!!! Kamu sudah punya pacar belum?"

   "Ehem!!!" Baf berdeham. "Jangan bercanda Lim. Bukan waktunya."

   "Maaf." Lim menunduk sambil melirik lirik ke arah Keyz. "Kyaaahhhh. Gante—ngek!!!." Dan keplakan mendarat di kepala Lim. Baf mengepal kuat tangannya.

   "Keyz." Baf berbicara dengan nada penuh karisma. "Kamu datang dari mana? Penampilan mu sangat mencolok —tadi, sekarang kamu sudah terlihat ganteng, sudah kayak bintang Pilem. Ga gondal gandul lagi anumu."

   "Entahlah." Jawab Keyz sedingin es yang membeku. "Aku tidak ingat."

Hening sesaat.....

   Namun akhirnya Baf memecah keheningan itu "Baiklah Keyz. Kamu beruntung bisa sampai ke sini. Namaku Baf, aku adalah pemimpin dari karavan ini. Salam kenal." Jabat tangan. Lim ga mau kalah. Tim, kembali meledakkan sesuatu, kali ini di belakang mereka bertiga.

   Tim di ikat di tiang bendera lambang kerajaan Baf. Lim mengejek Tim puas...

   "Maaf, ganguan mereka tidak ada habisnya. Aku sendiri sampai kerepotan. Tapi, jangan salah Keyz. Kalau mereka sedang di butuhkan. Mereka sangat bisa di andalkan.

   Tempat ini penuh dengan monster ganas Keyz. Kamu beruntung tidak bertemu dengan salah satu dari mereka. Kamu bisa se....—"

   "Aku membunuh Naga Hitam di Gua Bercahaya." Keyz berkata pelan tanpa emosi saat Baf berbicara.

   "—lamat sampai di sini." Senyum....

Diam agak lama...

   Lalu, berkeringat dingin. Mengucur deras di wajah Baf. Dia baru merespon apa yang di ucapkan oleh Keyz. "Keyz!!" Baf menepuk bahu Keyz. "Kalau bercanda, itu ada batasannya. Kamu tidak bersenjata. Bagaimana cara kamu bisa mengalahkan naga hitam?"

   "Aku tidak ingat."

   Baf menghela nafas panjang. "Baiklah, baik. Terserahlah, terserah. Ini bawalah. Pedang pendek. Aku akan mengetes apakah kata-katamu sesuatu dengan kenyataan.—

   —Lim! Kemari!!" Lin semangat empat lima meluncur ke samping Keyz. "Bawa keyz berburu dan buktikan apakah dia sekuat omongannya!"

   "Siyyyaaap!! Laksanakyaaaan!!!" Lim memberi hormat lalu menarik tangan Keyz ketempat tujuan. "Di sana banyak monster kecil. Kita aku akan melihat dan menilai kekuatanmu."

   "Monster kecil? Bukan Naga?" Keyz berkata dingin. Tatapan matanya masih kosong.

   Lim diam sesaat. Tapi dia tidak peduli dengan bualan Keyz. "Ayok kita pergi sekarang."

_________________________________________________

"Yossh... Kita sudah sampai." Lim mengajak Keyz ke pinggiran hutan yang sunyi, kabut menyambut kedatangan mereka, dan angin dingin berhembus beberapa saat kemudian. "Lihat. Itu Seddmon. Monster aneh tapi cukup kuat. Tidak ganas bila tidak di ganggu."

   Seedmon menyerupai biji pohon pinus. Tapi dia sebesar setengah orang dewasa. Tidak memiliki tangan, tapi punya kaki. Tidak memiliki badan, hanya kepala saja yang langsung bersatu dengan kedua kakinya. Mulutnya bagaikan Labu Halloween. Memakai helm yang unik. Mirip helm tentara romawi kuno lengkap dengan surai merah.

   "Apa yang harus aku lakukan?" Keyz bertanya.

   "Kamu kalahkan lima ekor saja. Dan kamu akan lulus."

—Sat—

   Lim sudah berada di ujung sana... Lalu berteriak. "Aku akan menunggumu di dalam hutan. Hati-hati, Keyz."

    "Tunggu!! Kalau kamu tidak melihat aku bertarung, kamu ga akan tahu bagaimana hasilnya kan?" Teriak Keyz.

   "Tidak masalah. Saat mereka mati. Mereka tubuh mereka akan memuai, lalu akan meninggalkan Drop Item bawakan aku lima biji kacang yang mereka tinggalkan!! Bye!!" Lim hilang di telan kegelapan hutan.

   Keyz menghela nafas panjang. Memejamkan mata. Lalu, saat dia membuka matanya....

—SAT!!!—

   Dia sudah berdiri di tempat Lim berteriak tadi. Keyz dalam hitungan Milidetik, sudah mengalahkan semua Seedmon.

   Gerakannya mirip kilat hitam yang membelah langit. Namun begitu sunyi. Tak bersuara. Sangat sesuai dengan pakaiannya yang serba hitam. Sesuai ucapan Lim tadi. 'Mirip Ninja'.

   Keyz menyarung kan pedang pemberian Baf dan pergi kedalam hutan untuk menyusul Lim.

_________________________________________________

"Cepat juga." Keyz memberikan lima biji kacang sesuai dengan permintaan Lim. "Kamu lumayan kuat. Ayo kita lanjutkan ekplorasi hutan ini."

   Keyz hanya diam. Lalu mengikuti langkah Lim. Sayang sekali, Lim tidak melihat aksi Keyz.

_________________________________________________

Hutan di kaki Ring Mountain begitu dingin, kabut membutakan mata dan aroma daun busuk menguar dan tercium sangat kuat.

Pepohonan begitu besar dan tinggi menjulang, dahan-dahan nya seperti saling bertautan dari pohon ke pohon lainnya.

Sinar matahari harus berusaha keras untuk menerobos dedaunan supaya bisa sampai ke permukaan tanah. Tapi, dia tidak berhasil.

Hutan ini di namakan 'Shadow Forest'.

Lim berdiri di atas sebuah batu di tepi sungai, meregangkan otot-ototnya lalu menatap Keyz. "Lihat, di sana." dia menunjuk ke arah seberang sungai. "Ada lima Shadow Hound. Selain mereka, ada Shadow Hound Alpa. Tapi, Shadow Hound Alpa tidak sering menampakkan diri. Dia termasuk Monster Mitos."

Keyz berjalan ke arah Lim. Berdiri di sebelahnya. Dan melihat sekumpulan anjing bayangan. Tubuh mereka hitam, memiliki corak ungu di sekujur tubuhnya. Matanya juga ungu. Ketika bergerak, mereka meninggalkan jejak bayangan hitam yang akhirnya memudar.

"Aku akan membereskan mereka untukmu."

—SAT!!—

Lim sudah berada di seberang sana.

Angin langsung berhembus kencang. Aura menekan tiba-tiba terasa di sekeliling Keyz. Dia memperhatikan setiap gerakan Lim dan Shadow Hound.

—SAT!!—

Salah stu Shadow Hound melompat ke arah Lim, menyerang nya dengan cakar hitamnya yang besar.

—SAT!!!—

Lim menghindar dengan mudah, dia hanya menggeser sedikit tubuhnya. Lim memutar tubuhnya ke arah Shadow Hound tadi, mengayuh kan pedang Raper nya.

Reaper nya menciptakan bayangan bercahaya saat di ayuhkan. Shadow Hound yang baru selesai mendarat ketika menyerang, dia tidak sempat menghindar, dan tebasan pedang Lim mengenai lehernya.

Bwosh....

Shadow Hound memuai seperti asap berwarna ungu. Dan di bekas tubuhnya, muncul sebuah kuku tajam. Drop item.

Tinggal empat Shadow Hound lagi...

Kini, Dua Shadow Hound menyerang bersamaan dari kiri dan kanan. Lim melompat ke belakang, kaki mendarat di batang pohon, dan memantul balik ke arah mereka. Udara berdesing saat dia menukik. Dia berputar di udara, bilahnya melintang.

—SRAAAKKK!!—

Dua Shadow Hound jatuh serempak, tubuh mereka terurai menjadi asap pekat berwarna ungu yang berpendar sebelum menghilang. Dua kuku tajam jatuh.

Tinggal Dua Shadow Hound tersisa...

Lim menatap ke arah Keyz. "Mau Coba? Tinggal dua, sepertinya kamu bisa mengalahkannya." Keyz menggeleng. "Ok, sepertinya kamu belum siap. Akan aku bereskan sisanya. Tunggulah."

Shadow Hound tersisa bergidik ngeri sambil menatap Lim. Lim bersiap.

Dua Shadow Hound yang tersisa— mereka bergerak lebih cerdik. Mereka mengitari Lim, membentuk formasi. Satu membuat umpan dengan lompatan tinggi, sementara yang lain menyerang dari bawah bayang-bayang.

Lim tersenyum tipis. "Benar.... Gunakan otak kalian untuk menyerang orang yang lebih kuat daripada kalian...."

Dengan satu hentakan kaki, tanah di bawahnya retak. Ledakan energi meletus dari posisinya, menghamburkan debu dan bayangan. Dia melesat ke arah Shadow Hound di udara—tangan kirinya terulur, menjambak moncong makhluk itu dan menghantamnya ke tanah.

—BRAKK!!—

Sementara itu, Shadow Hound terakhir sudah hampir menerkam dari belakang.

—ZRAAT!!—

Lim mengayunkan bilah ke belakang —tanpa melihat— menembus leher makhluk itu. Tubuh bayangan itu bergetar, lalu hancur menjadi asap hitam.

Lim berdiri kembali, mendongak. Kelima Shadow Hound telah dikalahkan. Angin menerpa wajahnya. Lalu dia menoleh ke arah Keyz. "Yah, tidak sulit... Kita lanjutkan ekplorasi kita."

Keyz menyebrang sungai dengan cara melompat. Satu lompatan tinggi.

"Wow. Boleh juga gerakan mu." Lim mengomentari lompatan Keyz. Keyz hanya diam. Matanya masih kosong menatap ke depan.

2. Shadow Hound Alpa

1

Hari sudah sore saat Lim dan Keyz berdiri di hutan kaki Mountain Ring paling ujung. Ada sebuah jurang yang sangat besar membentang dari ujung ke ujung. Sangat dalam dan lebar. Di kejauhan, Mountain Ring berdiri menjulang, puncak gunungnya mirip punggung Naga yang runcing.

Di bawah jurang, hanya terlihat awan putih menutupi dasar jurang. Angin berhembus kencang menerpa Keyz dan Lim yang berdiri di pinggir jurang. Menikmati matahari sore yang semakin menjauh.

"Kalau saja dunia ini tidak ada monster. Pasti, ini akan menjadi tempat wisata yang paling populer." Lim menarik nafas dalam-dalam, menikmati aroma pepohonan di belakangnya. Keyz hanya menatap kejauhan dengan tatapan mata kosong. "Kamu tahu, Keyz? Ini pertama kalinya aku berduaan dengan laki-laki lho."

Keyz hanya diam. Dia diam bukan berarti tidak mendengar perkataan Lim. Tapi, dia menghayati setiap kata-katanya. Keyz, entah sudah berapa lama dia terkurung dalam Gua yang penuh dengan Monster. Sendirian, dan tidak ada suara lain selain geraman monster dan suaranya sendiri. Tidak ada yang berbicara dengannya, hingga Keyz hampir lupa caranya berbicara.

"Kamu berasal dari mana?" Lim masih berusaha untuk mendapatkan perhatian Keyz.

"Bumi. Dunia. Atau apalah, aku sendiri juga tidak tahu. Aku kehilangan ingatan sebelum aku tersadar bahwa aku sudah berada di dalam Gua Bercahaya." Keyz menjawabnya sambil menatap jauh entah kemana. Ada kesedihan didalamnya, ada kesepian di dalamnya.

"Berapa lama?" Lim melanjutkan pertanyaannya.

"Entahlah. Aku lupa. Tapi, itu bukan waktu yang singkat. Banyak monster, banyak Tumbuhan Bercahaya. Batu-batu dengan aneka ragam warna. Dan mahkluk kecil bersayap. Bukan kupu-kupu, bukan serangga, bukan juga burung. Lain, mereka mahluk lain."

"Seperti apa mereka?"

"Manusia kecil, namun memiliki sayap kupu-kupu. Bila dia terbang, dia akan meninggalkan jejak cahaya yang berpendar. Aku pernah memelihara salah satu darinya. Tapi, entah sejak kapan aku melupakannya."

"Mustahil!! Itu peri!! Peri hanya ada di dalam dongeng!!"

"Entahlah, aku juga tidak tahu....." Keyz kembali diam. Lim tersenyum karena berhasil membuat Keyz sedikit banyak berbicara.

"Kamu tahu Keyz. Mungkin, kamu melupakan siapa dirimu. Tapi, jangan lupakan siapa yang ada di dekatmu saat ini."

2

_________________________________________________

Setelah mereka berbincang, dan tenggelam dalam kesunyian setelahnya. Tiba-tiba, dari arah belakang mereka ada monster mendekat. Dan....

—SAAATTT!!!!—

Shadow Hound Alpha menerjang punggung Keyz dari dalam hutan. "Awas!!!" Lim berteriak.. Terlambat!!!

—BRAAKKK!!!—

Cakar Shadow Hound Alpa menghancurkan batu dimana Keyz duduk.

Namun Keyz sudah berada di udara seolah-olah melawan gravitasi, dia melompat tinggi.

Dengan tubuh di udara, rambut Keyz bergerak liar di terpa angin... Dia mengeluarkan pedang pendek pemberian Baf. Menghunus nya tinggi-tinggi. Lalu Keyz melakukan aksi akrobatik di udara. Salto beberapa kali lalu... Dengan kecepatan penuh, Keyz meluncur ke bawah. Pedangnya membelah angin.

"METEOR BREAKER!!!!"

Bayangan meteor tercipta sesaat setelah Keyz meneriakkan jurusnya.

—BLAAARR!!!!—

Ledakan dahsyat dan bumi berguncang hebat terjadi saat ujung pedang keyz menghujam targetnya.

Tapi, Shadow Hound Alpa sudah menghindar. Jejak serangan Keyz menciptakan sebuah kawah besar dengan pusatnya terbakar. Lim terperangah melihat aksi Keyz. "Mustahil...." Gumannya.

Lim yang masih tercengang dengan serangan Keyz, dia tidak memperhatikan sekelilingnya. Shadow Hound Alpa tiba-tiba sudah berada di depan Lim. Siap menerkam.... Tanpa sempat berkedip, cakar raksasa dari Monster itu sudah berada di depan wajahnya. 'Keyz...'

—GRAAAWWWW!!!!— teriakan Shadow Hound Alpa memekakkan telinga.

—TRANG—

Dentingan logam terdengar, dan udara meledak di depan Lim. Tubuhnya terpental ke belakang sejauh lima meter.

Keyz menahan serangan Shadow Hound Alpa dengan pedang pendeknya. Tapi.... pedang itu patah. Keyz membuang sisa dari pedang pemberian Baf.

Angin berdesir menerbangkan debu-debu. Angin berhembus kencang. Dan....

—Bwoosss!!!—

Sebuah bayangan hitam bergerak di bawah kaki Keyz. Dari bayangan itu, perlahan muncul sebuah pedang berwarna hitam legam dengan tulisan Rune Bercahaya merah.

Sebelum pedang itu muncul dengan sempurna. Keyz mengibaskan tangannya, pedang dan bayangan hitam tadi lenyap seketika.

Shadow Hound Alpa menggeram. Suaranya menggelegar, seperti petir yang menyambar. Mahluk itu perlahan membesar, dan asap hitam mengelilinginya, sehingga tubuhnya menjadi terlihat jauh lebih besar daripada sebelumnya.

Tanah di sekitar Monster itu retak menahan Aura dahsyat yang keluar dari dalam tubuhnya. Aura itu juga membuat rerumputan mengering tiba-tiba.

—SAAT!!!—

Shadow Hound Alpa sudah hilang dari pandangan, dia muncul di belakang Keyz. Keyz bereaksi cepat, dia menghilang dan gantian muncul di belakang Shadow Hound Alpa. Dengan tangan kosong, Keyz memukul punggung Monster Serigala hitam itu.

—BLAR!!!—

Tak di duga, Shadow Hound Alpa itu menangkis serangan Keyz dengan lingkaran sihir. Benturan dua kekuatan tadi menciptakan ledakan.

Keyz melompat mundur. "Cih. Ternyata bertarung tanpa pedang itu sangat sulit." Keyz bergumam, lalu tatapan matanya tertuju ke arah Lim. Dia pingsan, terhempas ledakan saat Keyz menahan serangan Shadow Hound Alpa. Lalu... Keyz melihat pedang Reaper milik Lim. "Ghost Steb"

—Sat!!!—

Keyz sudah berada di samping Lim, mengambil pedangnya. "Pinjam sebentar."

Saat Keyz mengambil pedang milik Lim, Shadow Hound Alpa menerjang ke arah Keyz sambil melakukannya gerakan zig-zag. Lalu, di langkahnya yang ke tiga. Shadow Hound Alpa menjadi dua.

"Cih. Merepotkan." Guman Keyz. Keyz memejamkan matanya, mengkonsentrasikan diri dan pikirannya. Lalu, saat dia membuka matanya. Keyz langsung melesat ke arah Shadow Hound Alpa.

"SHADOW SLASH!!!" Teriakan Keyz menggema di dasar jurang. Dalam sekejap, Keyz sudah hilang dari hadapan Shadow Hound Alpa. Dan muncul lagi di belakangnya.

—ZAAAKKKK!!!!—

Satu tebasan saja telah membelah tubuh Shadow Hound Alpa. Dan monster itu tewas tanpa sempat bersuara.

Pedang Reaper milik Lim, hancur berantakan di tangan Keyz. Suara dentingan logam mengirim setiap belahan pedang jatuh ke bebatuan bagaikan suara dentingan piano penutup episode ini.

3

_________________________________________________

Gelap mulai merayap di langit. Awan kelabu yang tadinya menggulung kini perlahan tersapu angin, menyisakan rembulan pucat yang mengintip dari balik kabut. Tanah tempat pertempuran itu berlangsung hening, menyisakan kawah dari serangan Keyz dan serangan Shadow Hound Alpa.

Shadow Hound Alpa tadi meninggalkan sebuah pedang hitam dengan pelindung tangan dari bulu serigala. Keyz mengambilnya dan menyandang nya di pinggang.

Kini, Keyz berdiri tegak di tengah-tengah medan pertempuran tadi. Angin malam berhembus kencang menerpa wajahnya. Keyz menikmati setiap hembusan angin itu. Keyz sempat terluka di bagian pelipisnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, luka itu perlahan menutup dan hilang tanpa meninggalkan bekas sama sekali.

Lim membuka matanya saat Keyz mendekat. "Aku... masih hidup?" Suaranya serak.

Yang pertama ia lihat adalah langit yang suram. Lalu, suara langkah pelan mendekat. Pandangannya buram, tapi ia tahu siapa yang mendekatinya.

"Jangan bicara." suara Keyz pelan, berat, tapi tetap tenang. Lalu, Keyz merapalkan sebuah mantra. Dan Lim kembali tidur dan melupakan semua apa yang baru saja sudah terjadi. Keyz langsung menggendongnya pulang ke perkemahan.

4

________________________________________________

Cahaya api unggun dari kejauhan tampak berkedip lemah, tempat perkemahan mereka yang sederhana menanti dalam keheningan.

Saat mereka tiba, Keyz menurunkan Lim perlahan di dekat api unggun. Lalu Keyz duduk di tanah, punggungnya bersandar pada batu besar, dan untuk pertama kalinya sejak pertempuran… ia menghela napas panjang. "Hampir saja aku menggunakan kekuatan itu lagi." Keyz bergumam sendiri.

Baf dan Tim muncul dengan wajah riang gembira. Tidak tahu apa yang sudah Keyz dan Lim alami. Lalu mereka berdua duduk di sebelah Keyz. "Pasti ini hari yang berat untukmu, ya kan Keyz?" Tanya Baf. "Lim sampai tertidur pulas. Dan, yah kalian pulang dengan selamat. Apa saja yang telah terjadi?"

"Kami berburu monster kacang dan serigala." Jawab Keyz singkat dan dingin.

"Aah maksudmu Seedmon dan Shadow Hound?" Jawab Tim. "Mereka lumayan kuat. Tapi, Drop Item mereka berharga murah!!" Dan pembicaraan mereka mengarah ke hal-hal yang tidak penting. Sang penulis enggan menuliskannya. Jadi bersambung ya gaess. 😘

3. Deru Dan Debu Di Desa Kecil

1

________________________________________________

Malam semakin larut ketika sebuah suara geraman lirih menggema di kejauhan.

   Keyz menatap langit dia takjub dengan pemandangan yang sangat berbeda dengan malam-malam sebelumnya yang dia habiskan di dalam Gua Bercahaya. Di atas langit malam, menggantung dua buah bulan, satu berwarna merah dan satu berwarna biru. Kedua cahaya itu menciptakan cahaya ungu menyinari bumi.

   Angin malam kembali berhembus. Membawa aroma kematian. Keyz dengan mata sehitam langit malam menerawang jauh ke arah Mountain Ring. Ia merasakan ada hawa kehadiran yang sangat dia kenal. Naga.

   Perlahan namun pasti, sebuah bayangan hitam datang mendekat. Tubuhnya menyatu dengan malam. Sayapnya mengepak di udara, membelah udara. Matanya menyala merah, dan dia menatap. Keyz.....

   Dia adalah Dragon Disaster. Mahluk mitologi dari dunianya, penghancur peradaban di dunia lama Keyz. Kini, dia muncul di dunia baru Keyz. Apakah dia akan membawa kehancuran lagi?

   "Tidak...." Geram Keyz, suaranya pelan, hanya bisa di dengar olehnya sendiri. "Ini tidak mungkin. Aku seharusnya sudah membunuh Kadal Hitam itu."

   Suasana menjadi tenang saat fajar menyingsing. Cahaya baru muncul di hari kedua Keyz keluar dari kegelapan Gua.

2

_________________________________________________

Pagi hari, suasana langsung heboh ketika Tim muncul dengan sebuah pistol baru. "Wahahaha. Lihat Keyz. Pistol plasma berbahan bakar mata hari. Tak terbatas, dan...."

—Zep. Zep. Zep—

   Tim menembakkan pistolnya ke udara. Peluru yang di tembakan bukan sebuah proyektil, melainkan cahaya yang sangat panas yang bisa melelahkan sebuah batu. "Keren kan?"

   "Entah lah, aku tidak mengerti dengan begituan." Jawab Keyz sedingin embun pagi.

   "Ayolah, kamu kok tidak ada romantis romantisnya sih? Apakah hidupmu sebegitu suramnya?" Tim kecewa karena barang ciptaannya gagal menarik teman barunya.

   "Selama ini aku hidup sendirian di dalam Gua. Aku lupa apa itu arti kehidupan, dan teknologi yang sering kamu ucapkan. Aku tidak mengerti. Aku hanya mengenal pertarungan dan.... Bertahan hidup."

   Tim menahan nafasnya. Dia tidak mengetahui masa lalu Keyz. Kelam dan penderitaan kehidupannya. "Yah... Maaf, aku terlalu bersemangat. Aku hanya, yaah. Hanya ingin di akui. Di sini maupun di Tartarian, aku sama sekali tidak pernah di akui. Semua ciptaan ku di anggap sampah dan. Atau lebih mengerikan. Membahayakan....."

   Tim menatap Keyz, wajahnya di tutupi masker hitam pemberiannya, jaket hitam pemberiannya, celana hitam pemberiannya. Dan... Dia terharu, itu semua adalah barang ciptaannya. Setidaknya, Tim merasa senang barang ciptaannya ada yang bermanfaat bagi orang lain.

   "Mana pedang pendek pemberian Baf?" Tanya Tim.

   "Aku tak sengaja menghancurkan nya. Maaf." Jawab Keyz.

   "Astaga. Kenapa kamu dikit dikit minta maaf?"

   "Entahlah. Aku merasa bahwa aku memang harus meminta maaf. Aku tidak bisa menjaga barang yang diberikan kepada ku dengan baik."

   "Kamu bisa bilang ke kami. Dan kami akan menyiapkan pedang baru. Dunia ini berbahaya, banyak mons...."

   "Aku menemukan sebuah pedang lain. Dan sepertinya itu tidak perlu. Terimakasih sudah mengingatkan aku tentang bahaya di sekitar ku."

   "Aaaaarrrrkkk!!! Kenapa kamu ini sekaku ini sih?" Tim mengacak-acak rambutnya sendiri, menjambak nya, lompat-lompat dan... Sudahlah, lanjut saja. "Aku jadi bingung harus ngomong apa."

   "Maaf...."

   "Aaaah terserah lah. Setelah ini, apa yang akan kamu lakukan?"

   "Entahlah."

   Tim langsung memejamkan matanya. Menghela nafas panjang. "Aku tidak bisa membiarkan mu hidup sendirian di dunia ini, Keyz. Kamu masih terlalu polos. Disini, selain Monster, banyak hal yang bisa jadi lebih berbahaya...... Kehidupan itu sendiri."

3

_________________________________________________

Lim menyiapkan sarapan pagi dengan menu spesial. Daging panggang dan sop sayur bumbu rempah.

   Semua orang terlihat bahagia saat menyantap makanan ini. Tapi, di belakang semua orang, tak ada satupun orang yang menyadari. Keyz menitikkan air mata saat memakan masakan Lim. Baginya, makanan ini terlalu asing di lidahnya. Terlalu berbeda. Biasanya dia hanya makan daging mentah, minum darah dan apapun yang menjijikan di mata orang lain. Keyz menyadari ada sesuatu yang menetes dari matanya, langsung menyeka nya sebelum ada yang menyadarinya.

   "Apa pemimpin karavan ini ada di tempat?" Seseorang berteriak dari luar perkemahan.

   Baf mendongak lalu menatap Tim, lalu berkata. "Bisa kamu lihat siapa yang menganggu sarapan kita?"

   "Hei. Perutku masih berteriak minta diisi." Protes *T**im*.

   "Biar aku saja yang melihat." Keyz berdiri, tampa menunggu jawaban, dia langsung menuju gerbang perkemahan.

   "Anak baru yang bersemangat." Baf melanjutkan sarapannya. "Lihat, dia sudah menyelesaikan sarapan paginya."

   "Kyaaaahhhh. Sebegitu enak kah masakan kyuuuh?" Lim memegang kedua pipinya malu-malu. Tim dan Baf menatap hina dia.

   "Ini masakan paling tidak layak untuk di makan." Kata Baf.

   "Hambar.... Dagingnya alot. Gosong pula." Protes Tim.

   "Haaaa!!! Kalian kan tinggal makan? Kenapa masih protes saja?" Bentak Lim.

   Dan kita tinggalkan saja perdebatan mereka. Kita ikuti langkah kakinya Keyz.

4

_________________________________________________

"Apakah kamu pemimpin karavan ini?" Seorang petani sudah sangat tua lengkap dengan cangkulnya berdiri di luar pagar perkemahan yang belum di buka.

   "Bukan. Aku hanya kebetulan bersama mereka. Mereka sedang sibuk, aku bisa mewakili mereka untuk menemui mu. Ada yang bisa aku bantu?" Keyz menjawab.

   "Tolong sampaikan ke pemimpinmu anak muda. Ada kejadian gawat. Ladang desa kami, di serang oleh Monster!!" Kakek tua itu bergerak heboh saat bercerita.

   "Monster kecil? Apa besar?"

   "Kecil? Besar? Yang namanya Monster kecil atau besar, mereka berbahaya!!" Seru si kakek.

   "Maaf, baik. Mereka memang berbahaya. Ada yang bisa kami bantu?"

   Si kakek menatap tajam ke arah Keyz, sedikit urat di dahinya menonjol keluar. Dia marah. "Tentu saja ada!! Kalian kan petualang, dan tugas kalian kan membasmi Monster. Seharusnya, begitu mendengar ada serangan Monster kalian langsung pergi dan menanganinya."

   "Baik. Aku akan pergi. Bisa antar aku kesana? Aku baru dua hari di sini. Aku tidak tahu jalan."

   "Dengan tubuh kurus mu begini?" Si kakek menghela nafas panjang. "Baiklah, Quest ini aku berikan kepadamu. Toh, kalau kamu gagal, aku bisa minta tolong kepada yang lainnya."

   Keyz mengikuti langkah kaki sang kakek.

   Sedangkan Baf dan yang lainnya masih sibuk berdebat mengenai masakan Lim yang sebenarnya memang tidak enak.

5

_________________________________________________

Desa itu sangat kecil hanya ada sekitar sepuluh rumah yang beratapkan jerami. Ada sungai membentuk huruf S meliuk di tengah-tengah Desa. Ada pohon-pohon aneh, berdaun warna pink dan berbuah seperti apel. Ladang yang di maksud oleh si kakek, berada di arah berlawanan Keyz berada.

"Sejak dua hari yang lalu." si kakek mulai berbicara lagi setelah diam sejak meninggalkan perkemahan. "Banyak Broar liar masuk dan merusak ladang."

"Broar?" Keyz mengulangi.

"Monster mirip babi hutan, tapi sebesar sapi. Memiliki dua taring dari bawah. Berbulu coklat dan garis hitam melintang di badannya." Kakek diam sejenak. mengambil nafas. "Desa ini hanya di huni oleh lansia. Para pemuda dan pemudi nya sudah pindah ke Sad Town."

"Sad Town?" Keyz mengulangi. Si kakek melirik Keyz heran.

"Kamu tidak tahu Sad Town? Itu ibukota Kerajaan Mirage Exceed. Kamu datang dari mana anak muda? Padahal di bajumu ada lambang kerajaan itu!"

"Aku...." Keyz diam sejenak, bimbang karena dia tidak ingat dari mana dia berasal. Yang dia ingat hanyalah Gua Bercahaya. "Aku tidak tahu... Aku tidak ingat apa-apa sebelum datang ke sini."

"Oh... Pantas, kamu seperti orang yang ling-lung."

Saat sampai di gerbang Desa. Gerbang itu di jaga oleh dua kesatria yang juga sudah Kakek renta, membawa tombak dan tameng kayu sederhana sebagai alat pertahanan diri.

"Pak Kades..." Kata Si Kiri. "Anda membawa bala bantuan seperti ini?" Dia memperhatikan Keyz dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Dia terlihat lemah." Sahut Si Kanan.

"Paling tidak, ada yang mau membantu kita. Kesatria Sad Town tutup mata dengan keadaan kita. Dan, hanya dia saja petualangan yang bisa aku temui."

"Woiiiii...... Keyz....." suara teriakkan belakang kakek dan Keyz. Tim sedang melayang di udara menggunakan alat aneh di punggungnya. Dia juga membawa alat aneh lainnya di tangannya.

Beberapa saat kemudian ia sudah mendarat di samping Keyz. "Kamu tiba-tiba saja ilang. Bikin cemas saja."

"Ah, aku lupa pamit sama kalian." Jawab Keyz dingin. "Kenapa kamu bisa tau aku ada di sini? Dan alat apa yang bisa membuat melayang di udara?"

"Aha?!!" Mata Tim langsung berbinar-binar. "Ini Jetpack. Yah, semacam sayap buatan. Aku bisa menemukan mu di sini karena lata pelacak ini. Di tubuhmu ada semacam Chip kecil yang terhubung ke komputer ku lalu ....."

Keyz mengalihkan perhatian. Ada suara menderu dan debu mengepul dari arah ladang. "Monster itu mulai menyerang."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!