Cinta Briela Claire, wanita cantik yang saat ini berusia 27 tahun dan merupakan seorang dokter spesialis bedah. Cinta merupakan putri dari pemilik rumah sakit tempat dia bekerja saat ini. Cinta merupakan dokter yang ramah, baik, dan juga sedikit kocak sehingga semua orang sangat menyukai Cinta.
Reynold Andreas, pria matang berusia 30 tahun dan merupakan seorang Tentara. Reynold pria dingin, tegas, dan juga galak maka dari itu anak buah dia sangat segan kepada Reynold. Reynold jarang pulang karena dia selalu dikirim ke negara-negara konflik.
***
"Astaga bosan sekali, tidak ada kerjaan," gumam Cinta dengan merentangkan kedua tangannya.
Cinta mengambil ponselnya, lalu keluar dari ruangannya. "Siang Dokter Cinta!" sapa beberapa suster kepadanya.
"Siang juga," sahut Cinta dengan senyuman ramah.
Cinta memang terkenal sebagai dokter cantik yang baik hati dan juga ramah. Meskipun itu merupakan rumah sakit milik orang tuanya, Cinta tidak pernah sombong justru menganggap semua yang bekerja di rumah sakit itu bagian dari keluarganya. Gayanya yang seksi dan lain daripada yang lain membuat Cinta menjadi pusat perhatian dokter muda dan juga pasien.
Cinta melihat seorang ibu-ibu yang sedang menangis sembari memeluk seorang anak laki-laki yang wajahnya terlihat sangat pucat.
Cinta bergegas menghampiri si Ibu dan mengusap kepala anak laki-laki itu.
"Bu, anaknya kenapa?" tanya Cinta.
"Usus buntu dok," sahut Ibu itu dengan deraian air matanya.
"Astaga, terus kenapa ibu masih di sini? harusnya segera di operasi," ucap Cinta.
"Kita mau pulang dok, soalnya katanya rumah sakit ini tidak menerima bpjs," sahut Ibu itu.
"Apa? siapa yang bilang?" geram Cinta.
"Dokter di sana." Si Ibu menunjuk ke ruangan dokter anak.
Cinta merasa sangat geram, dia pun masuk ke dalam ruangan dokter anak itu. "Dr.Cintya kenapa anda tidak segera melakukan penanganan kepada anak yang menderita usus buntu itu?" bentak Cinta.
"Maaf Dr.Cinta, orang tuanya tidak mampu bayar biaya operasi sedangkan orang tuanya sama sekali tidak punya BPJS karena BPJS yang mereka bawa itu sudah lama nunggak dan belum dibayar," sahut Dr.Cintya sembari menundukkan kepalanya.
"Kenapa anda tidak menemui aku? anda tidak lihat apa wajah anak itu sudah sangat pucat dan kesakitan!" bentak Cinta.
"Maaf dokter, saya salah," sahut Dr.Cintya merasa bersalah.
"Lain kali jika ada pasien datang dan tidak punya biaya untuk berobat, anda langsung hubungi aku," tegas Cinta.
"Baik, dokter."
Cinta pun keluar dan kembali menghampiri ibu dan anak itu. "Suster, bawa anak ini ke ruangan operasi," titah Cinta.
"Baik, dok."
"Tunggu dokter, saya tidak punya uang untuk membayar operasi anak saya," ucap si Ibu dengan menahan lengan Cinta.
Cinta membalikan tubuhnya dan mengusap pundak si Ibu. "Ibu jangan memikirkan masalah biayanya, yang penting anak ibu sehat," sahut Cinta.
Cinta pun segera menyusul anak itu ke ruangan operasi karena dia sendiri yang akan mengoperasi anak si Ibu. Sedangkan si Ibu mengikuti Cinta dan menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan cemas. Cinta segera mengganti baju dengan baju yang biasa dia gunakan kala sedang mengoperasikan pasien.
Butuh waktu beberapa jam hingga operasi usus buntu pun berjalan dengan lancar dan anak si ibu pun baik-baik saja. "Ibu, operasinya berjalan dengan lancar dan anak ibu baik-baik saja. Sekarang anak ibu akan dibawa ke ruangan rawat inap untuk memulihkan kondisinya," ucap Cinta.
"Bu dokter tapi bagaimana dengan biayanya, saya tidak punya uang sama sekali," ucap si Ibu dengan deraian air mata.
"Ibu tidak usah khawatir, ibu tidak perlu membayar sepeser pun saya yang bertanggung jawab atas anak ibu. Kalau begitu saya pamit dulu ya, bu," ucap Cinta dengan senyumannya.
"Alhamdulillah, terima kasih Bu dokter karena sudah menolong anak saya," ucap si Ibu dengan sangat bahagia.
"Iya, sama-sama."
"Saya do'akan, semoga Bu dokter rezekinya mengalir deras dan dimudahkan segela urusannya," ucap si Ibu kembali.
"Aamiin. Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu," izin Cinta.
"Iya, bu dokter, silakan."
Cinta pun segera pergi dari sana. Setelah mencuci tangan, Cinta pun memutuskan untuk pergi ke taman rumah sakit. Dia ingin santai sejenak di sana.
"Ah, melelahkan sekali," gumam Cinta.
Cinta pun duduk di kursi taman sembari mengeluarkan ponselnya. "Ah iya, hari ini aku belum update status," gumam Cinta.
Cinta pun mengeluarkan ponselnya dan mulai membuat sebuah konten. Cinta itu hobi sekali membuat konten seru-seruan, bahkan followernya sudah jutaan. Cinta pun mulai membuat konten dengan membicarakan kegiatan dia di hari itu.
Pada saat Cinta sedang asyik membuat konten, tiba-tiba di belakang ada seorang dokter yang Cinta kenal bersama seorang Tentara sedang berselisih paham. "Pat, aku gak mau kamu membatalkan pernikahan kita. Pernikahan kita tinggal 1 bulan lagi loh, please jangan batalkan pernikahan kita," ucap Reynold membujuk.
"Rey, aku tidak bisa menikah denganmu karena aku belum siap untuk menjadi seorang istri tentara. Aku ingin bebas, sedangkan jika aku menjadi istri kamu otomatis aku tidak akan bisa bebas melakukan apa yang aku mau," sahut Patricia.
"Kalau kamu belum siap, kenapa waktu itu kamu menerima lamaran aku? kenapa kamu baru bilang, saat hari pernikahan kita sudah dekat," kesal Reynold.
"Maafkan aku, Rey. Aku tahu ini adalah salah aku, tapi waktu itu aku tidak mau membuat kamu malu makanya aku menerima lamaran kamu," sahut Patricia.
"Berarti selama ini kamu pura-pura mencintai aku?" geram Reynold.
"Tenang dulu Rey, jangan emosi," ucap Patricia berusaha menenangkan Reynold.
"Kamu jahat Patricia, seharusnya kamu bilang dari awal jika kamu tidak mau bukannya seperti ini," geram Reynold.
"Justru aku menyelamatkan kamu Rey, aku kasihan sama kamu. Kamu itu tidak akan kuat membiayai hidup aku, soalnya gaji pokok kamu itu hanya cukup untuk beli skincare aku saja, terus kalau nanti aku ingin yang lainnya bagaimana? seperti tas branded, perhiasan, dan sebagainya, apa kamu sanggup jika nanti aku tiba-tiba meminta semua itu?" ucap Patricia dengan teganya.
"2 tahun kita bersama, kenapa baru sekarang kamu bilang semua itu kepadaku?" tanya Reynold dengan menahan emosinya.
"Jangan salahkan aku, memangnya selama 2 tahun kamu selalu ada untukku? selama 2 tahun, kamu selalu bepergian karena tugas bahkan jika kamu sudah tugas, bisa berminggu-minggu sampai berbulan-bulan kamu gak bisa dihubungi. Wanita mana yang bisa kuat menjalin hubungan dengan pria seperti kamu? Kalau nanti sudah menikah, kamu bilang akan langsung pergi dinas selama 1 tahun, memangnya aku wanita gila apa yang mau diperlakukan seperti itu. Pokoknya, aku ingin membatalkan pernikahan kita karena aku belum siap menjadi istri seorang tentara dan aku juga tegaskan hubungan kita cukup sampai di sini, semoga kamu bisa mendapatkan wanita yang benar-benar mencintai kamu. Kalau begitu, aku kembali bekerja dulu, dan ini cincin yang kamu berikan sekarang aku kembalikan lagi kepadamu," ucap Patricia panjang lebar.
Patricia pun segera pergi meninggalkan Reynold sedangkan Reynold hanya bisa memperhatikan cincin yang baru saja Patricia berikan kepadanya. "Astaga, kasihan sekali Bapak tentara itu. Dr.Patricia jahat banget jadi wanita," batin Cinta.
Cinta lupa kalau dia sedang membuat konten, hingga akhirnya tanpa sadar kejadian barusan terekam ponsel Cinta. Cinta melihat sedikit, lalu menguploadnya ke setiap sosial media miliknya. Entah apa yang akan terjadi jika Reynold tahu kisahnya terekam Cinta dan tanpa memeriksanya kembali Cinta langsung menguploadnya.
Reynold masih terdiam menundukkan kepalanya, Cinta bangkit menghampiri Reynold dan menepuk pundak Reynold membuat Reynold kaget. "Yang sabar ya, Bapak tentara cinta memang tidak selamanya indah," ucap Cinta.
Cinta hendak pergi namun Reynold dengan cepat menahan lengan Cinta. "Apa kamu melihat semuanya?" tanya Reynold dengan wajah dinginnya.
"Iya, aku lihat semuanya," sahut Cinta dengan polosnya.
Tiba-tiba ponsel Reynold berdering pertanda ada panggilan masuk. Reynold segera mengangkatnya namun dia tidak melepaskan tangan Cinta membuat Cinta mengerutkan keningnya. Seketika Reynold kaget dan segera memutuskan sambungan teleponnya kemudian melihat ponselnya kembali.
"Astaga, apa ini akun instagram kamu?" tanya Reynold dengan memperlihatkan ponselnya kepada Cinta.
"Iya."
"Kamu merekam kejadian tadi?" geram Reynold.
"Tidak."
"Tidak bagaimana, lihat ini? semuanya kerekam, hapus tidak videonya?" geram Reynold.
"Likenya sudah banyak Pak, sayang kalau dihapus. Gak apa-apalah, lagipula cuma gambar doang 'kan suaranya tidak kedengaran," sahut Cinta dengan senyumannya.
"Astaga, tetap saja itu foto aku terpampang nyata di sana dan aku gak mau sampai semua orang tahu, pokoknya kamu harus hapus video itu," pintar Reynold dengan kesalnya.
Cinta tidak mau menghapusnya karena like video itu sudah sangat banyak sayang kalau di hapus. Akhirnya Cinta punya ide, secepat kilat dia menggigit tangan Reynold membuat Reynold berteriak kesakitan dan melepaskan pegangannya. Cinta dengan cepat berlari meninggalkan Reynold sembari menjulurkan lidahnya.
"Dasar wanita menyebalkan, bisa-bisanya dia memposting hal-hal kaya gitu," geram Reynold.
Reynold pun memutuskan untuk pergi dari rumah sakit itu. Sebenarnya dia masih ingin berbicara dengan Patricia namun dia harus segera berangkat tugas. Selama berjalan keluar rumah sakit, banyak suster dan para dokter berbisik-bisik mengenai Reynold dan itu membuat Reynold semakin geram.
"Dokter itu, awas saja kalau aku bertemu lagi dengannya akan aku balas dia," geram Reynold.
Reynold mempercepat langkah kakinya, dia pun segera menaiki motornya dan pergi meninggalkan rumah sakit itu. Reynold mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, dia masih emosi karena Patricia memutuskannya secara sepihak dan yang lebih menyakitkan lagi, Patricia memutuskannya pada saat sebentar lagi menuju pernikahan mereka. "Bagaimana aku menjelaskannya kepada ibu? pasti ibu akan sangat sedih dan kecewa," batin Reynold.
Sementara itu, Cinta berjalan menuju ruangannya. Pada saat dia melewati ruangan Patricia, dia melihat Patricia sedang bermesraan dengan Roy yang merupakan dokter di rumah sakit itu juga. "Astaga, ternyata Dr.Patricia sudah punya pria idaman lain makanya dia memutuskan hubungannya dengan Bapak Tentara tadi. Kasihan sekali Bapak Tentaranya, pasti dia sangat sedih mana sebulan lagi mereka akan menikah lagi. Ckckck...sudah punya calon suami Tentara saja dia berani selingkuh, apa kabar dengan diriku yang masih jomblo ini," batin Cinta dengan sedihnya.
Cinta pun segera melanjutkan langkah kakinya menuju ruangannya. Lebih baik dia membuat konten daripada mikirin hidup orang. "Sus Ana, ikut aku!" seru Cinta.
"Siap, dok," sahut Ana.
Cinta membawa suster Ana masuk ke dalam ruangannya. Ana sudah tahu apa yang akan dilakukan Cinta, dokter cantik itu mulai berlenggak-lenggok di depan ponselnya dibantu oleh Ana. Tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan itu ternyata Lucy, sahabat Cinta.
Lucy hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Cinta yang setiap hari petakilan di depan ponselnya.
“Yeayyyy.... Berhasil!” teriak Cinta kegirangan.
“Bagus dok, dance Dr.Cinta perfect banget,” puji Suster Ana.
“Astaga, bisa tidak kamu hentikan kebiasaan kamu itu? Masa dokter petakilan, kaya gak ada harga dirinya sama sekali,” ledek Lucy.
“Dok, saya kembali bekerja dulu,” pamit Suster Ana.
“Oke, terima kasih Sus, sudah membantu,” sahut Cinta.
“Sama-sama, dokter.” Ana pun segera keluar dari ruangan Cinta.
Cinta duduk di sofa sembari matanya tidak lepas dari ponsel miliknya. Lucy mengikuti Cinta dan duduk di samping dokter cantik itu. Lucy tidak habis pikir, sikap Cinta itu tidak mencerminkan seorang dokter dan jika Cinta tidak memakai jas putih, tidak akan ada yang tahu jika Cinta seorang dokter.
“Cinta, kamu itu lebih cocok jadi artis atau model, kenapa kamu malah memilih jadi dokter?” ucap Lucy.
“Aku gak suka jadi artis dan model, cita-cita aku dari kecil memang ingin jadi dokter,” sahut Cinta.
“Terus, kenapa setiap hari kamu harus joged-joged kaya gitu? Memangnya kamu gak takut dengan penilaian negatif orang-orang diluaran sana?” seru Lucy.
“Lah, memangnya aku sudah melakukan apa? Aku hanya joged-joged, salahnya dimana? Dokter juga manusia Lucy, hidup itu harus dinikmati mumpung masih muda. Seharusnya kamu juga ikutin aku, supaya hidup kamu gak kaku-kaku amat dan jodoh kamu mendekat,” sahut Cinta.
“Ogah, kurang kerjaan banget aku ikutin kamu. Lagipula jangan meledek masalah jodoh, kamu sendiri juga belum dapatin jodoh sok-sok'an meledek aku,” kesal Lucy.
Cinta terkekeh, dia paling suka menggoda sahabatnya itu. Tidak lama kemudian, pintu ruangan Cinta pun terbuka. Seorang pria berwajah manis masuk dengan senyumannya yang mengembang.
“Ah, ternyata kedua istriku ada di sini,” ucap Hugo dengan candaannya.
“Kebiasaan, kalau mau masuk ruangan orang itu ketuk pintu dulu jangan main nyelonong,” kesal Cinta.
"Oh iya, maaf-maaf," sahut Hugo sembari cengengesan.
"Dasar," gerutu Cinta.
"Oh iya, hari ini kamu sudah membuat satu rumah sakit heboh loh, Cinta," ucap Hugo.
"Heboh kenapa?" tanya Cinta.
"Kamu memposting video di instagram kamu, di sana ada Dr.Patricia sama seorang pria yang diduga selingkuhannya. Semua suster dan dokter heboh dengan postingan kamu, aku yakin sebentar lagi kamu dilabrak sama si dokter judes itu," ucap Hugo.
"Tentara itu bukan selingkuhannya, justru Dr.Roy yang selingkuhan Dr.Patricia," sahut Cinta dengan santainya.
"Lah, kok kamu tahu?" tanya Lucy penasaran.
Lucy dan Hugo segera duduk di hadapan Cinta untuk mendengar cerita Cinta. "Yaelah, kalian itu kalau masalah gosip aja, langsung kepo," ledek Cinta.
"Ayolah Cinta cerita, kepo brutal aku," pintar Lucy.
"Gini, seperti biasa aku lagi bikin konten di taman rumah sakit. Tapi tanpa sadar aku merekam pembicaraan Dr.Patricia sama Pak Tentara katanya bulan depan mereka akan menikah tapi Dr.Patricia membatalkannya karena alasan gaji Tentara sedikit gak bakalan cukup buat membeli skincare dia," jelas Cinta.
"Idih, songong banget tuh orang," kesal Lucy.
"Tapi setahu aku, Dr.Patricia itu sudah menjalin hubungan sama Dr.Roy beberapa bulan terakhir. Gila, berarti Dr.Roy yang selingkuhannya Dr.Patricia," sambung Hugo.
"Iya," sahut Cinta.
"Wah, sebentar lagi Dr.Patricia pasti marah-marah sama kamu," ucap Lucy.
"Bodo amat, memangnya aku takut sama dia? no way ya, siapa suruh dia selingkuh akhirnya ketahuan juga 'kan," sahut Cinta santai.
"Heem, biar tahu rasa dia. Memang selama ini aku gak suka sama dia, selain songong, dia juga sok cantik selalu tebar pesona ke setiap dokter muda," kesal Lucy.
"Alah, bilang saja kamu iri karena gak ada cowok yang ngelirik kamu di rumah sakit ini," ledek Hugo.
Lucy pun dengan geramnya memukul kepala Hugo dengan tangannya. "Sembarangan kalau ngomong, kamu saja yang gak tahu padahal selama ini banyak yang nembak aku cuma akunya saja yang belum siap untuk menikah," ketus Lucy.
"Whaaattt? belum siap menikah? usia kamu sudah tua, masih bilang belum siap menikah. Mau nikah umur berapa kamu?" ledek Hugo kembali.
"Kurang ajar, awas ya, kamu," geram Lucy.
Hugo pun segera berlari kabur keluar dan Lucy mengejarnya. Cinta hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
Di sisi lain, Patricia baru saja melihat story Cinta. Patricia sangat geram karena ini alasannya kenapa semua orang menatapnya dengan tatapan benci. Bahkan Roy pun marah kepadanya dan Patricia harus bekerja keras untuk membujuk Roy.
"Oh, jadi ini alasan semua orang menatap benci kepadaku. Aku harus buat perhitungan dengan dokter konten itu," kesal Patricia.
Patricia sangat emosi, dia berjalan menuju ruangan Cinta. Dia ingin memarahi Cinta atas kegaduhan ini. Patricia membuka pintu ruangan Cinta dengan sangat kencang membuat Cinta terkejut.
"Astaga, bisa tidak kalau mau masuk ruangan orang itu ketuk pintu dulu, kamu punya sopan santun 'kan?" kesal Cinta.
"Hapus video yang kamu upload di story kamu!" tegas Patricia.
"Kalau aku gak mau, kamu mau apa?" tantang Cinta.
"Dasar dokter konten, bisa-bisanya seorang dokter membuat konten fitnah seperti itu," kesal Patricia.
"Apa, fitnah? siapa yang fitnah? tadi aku tidak sengaja merekam kalian dan tanpa di periksa terlebih dahulu, aku langsung menguploadnya jadi itu bukan fitnah ya. Salah sendiri sudah mau nikah juga masih sempat-sempatnya selingkuh," ledek Cinta.
"Ya, sudah sekarang kamu hapus video itu!" bentak Patricia.
"Tidak bisa, sayang likenya sudah banyak. Lagipula itu aku upload di story jadi besok juga hilang," sahut Cinta dengan santainya.
Patricia semakin geram, dia mendorong tubuh Cinta membuat Cinta oleng. "Jangan mentang-mentang kamu anak dari pemilik rumah sakit makanya kamu bebas melakukan apa pun. Orang lain boleh saja takut sama kamu tapi jangan harap aku bakalan takut sama kamu," geram Patricia.
"Dasar tidak tahu malu, kalau kamu tidak cinta sama Bapak Tentara itu ngapain kamu terima cinta dia, apa kamu tidak memikirkan perasaan dia dan keluarganya?" kesal Cinta.
"Hai, kamu itu bukan siapa-siapa aku jadi kamu gak berhak ikut campur dengan urusan aku. Kalau kamu mau, pungut saja dia," sinis Patricia dengan senyumannya.
"Berarti aku tidak salah dong mengupload video itu, setidaknya semua orang bakalan tahu siapa kamu yang sebenarnya," ucap Cinta dengan senyumannya.
Patricia lagi-lagi tersulut emosi, dia kembali mendorong tubuh Cinta tapi kali ini Cinta tidak tinggal diam, dia pun membalas mendorong tubuh Patricia. Keduanya saling dorong satu sama lain, hingga Hugo dan Lucy pun datang dan memisahkan kedua dokter muda itu. Lucy memegangi Cinta sedangkan Hugo memegangi Patricia.
"Lihat saja penampilan kamu, tidak mencerminkan seorang dokter. Penampilan kamu lebih pantas menjadi LC dibandingkan menjadi dokter," ejek Patricia.
"Apa kamu bilang? gini-gini juga aku sudah dapat gelar dokter bedah termuda, coba kamu hanya seorang dokter umum dan kelakuan mu juga tidak mencerminkan seorang dokter. Selingkuh dan meninggalkan calon suami karena uang," balas Cinta.
"Cinta sudah, malu jika semua orang tahu," bujuk Lucy.
"Bawa orang itu keluar dari ruangan ku, sekarang juga!" teriak Cinta.
"Ayo, keluar!" ajak Hugo.
"Lepaskan, aku bisa keluar sendiri. Lihat saja, jika sampai video itu viral, aku akan balas kamu lebih dari apa yang sudah kamu lakukan kepadaku," ancam Patricia.
"Silakan, aku gak takut!" teriak Cinta.
Patricia menghempaskan tangan Hugo dan dengan cepat meninggalkan ruangan Cinta. "Tuh 'kan apa aku bilang, dia pasti ngelabrak kamu," ucap Hugo.
"Gak apa-apa, aku sama sekali tidak takut sama dia," sahut Cinta yang masih terlihat emosi.
Cinta mengambil air minum lalu meminumnya sampai tandas. Napasnya masih terlihat ngos-ngosan.
Sementara itu di rumah Reynold...
"Bu, maafkan Reynold sepertinya pernikahan Reynold dan Patricia dibatalkan," ucap Reynold.
"Apa? jangan bercanda kamu, Nak. Tinggal 1 bulan lagi loh ini," sahut Bu Amira kaget.
"Patricia barusan memutuskan hubungannya dengan Reynold dan membatalkan pernikahan kita," ucap Reynold sedih.
"Tapi kenapa Nak? apa kalian ada masalah? kalau ada masalah, lebih baik kalian selesai baik-baik jangan seperti ini," sahut Bu Amira lembut.
"Tidak Bu, ini sudah menjadi keputusan dia. Mungkin yang dikatakan Patricia benar, Reynold tidak sebanding dengan dia bahkan gaji Reynold pun tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dia," ucap Reynold sedih.
Amira mengusap kepala anaknya itu dengan lembut. "Ya, sudah berarti Patricia bukan jodoh kamu. Kalau memang dia tidak mau menikah dengan kamu, maka kamu jangan memaksa," ucap Bu Amira lembut.
"Ibu tidak marah 'kan? maaf Reynold sudah membuat Ibu kecewa." Reynold sangat sedih melihat raut wajahnya ibunya itu.
"Tidak apa-apa, ibu do'akan semoga kamu segera mendapatkan pengganti Patricia yang baik dan bisa menerima kamu dan ibu apa adanya," ucap Bu Amira.
Reynold hanya bisa menundukkan kepalanya pasrah. Padahal Reynold sudah menyewa gedung dari hasil tabungannya dan sekarang dia harus membatalkannya. "Bu, kalau begitu Reynold pamit dulu, do'akan Reynold supaya selamat dan bisa pulang lagi dengan selamat," ucap Reynold.
"Aamiin, ibu selalu mendo'akan kamu, Nak."
Reynold pun pamit, saat ini dia ditugaskan provinsi yang sedang mengalami konflik. Sudah banyak Tentara yang gugur ditembak oleh para pemberontak yang ingin memisahkan diri dari negara itu dan ingin merdeka. Kalau bukan tugas negara, Amira tidak akan mengizinkan anaknya untuk berangkat tapi apa daya Reynold seorang Tentara dan yang jadi prioritas utama Reynold adalah negara.
Selama perjalanan menggunakan pesawat Tentara, Reynold terlihat melamun. "Doi kenapa?" bisik Dean.
"Mana aku tahu, situ sahabatnya ngapain tanya sama aku," sahut Tara.
"Kalau aku tahu, aku gak bakalan tanya sama kamu," bisik Dean sedikit kesal.
"Kalau gitu, tanya aja langsung sama orangnya," ucap Tara.
"Itu namanya cari mati," sahut Dean.
Tidak ada yang berani kepada Reynold, apalagi jika raut wajahnya sudah tidak bersahabat seperti itu. Reynold adalah seorang Kapten tim, dia sangat tegas dan juga galak. Dia tidak segan-segan menghukum siapa pun yang sudah membuat kesalahan.
Malam pun tiba.....
Patricia masih kesal kepada Cinta, dia pun memutuskan untuk membuat sesuatu yang akan menjatuhkan reputasi Cinta sebagai seorang dokter.
"Lihat saja, aku akan balas kamu, Cinta," geram Patricia.
***
Keesokan harinya....
Cinta baru saja selesai mandi, tiba-tiba ponselnya berdering dan terlihat nama Lucy di sana. "Ngapain nih anak nelpon pagi-pagi gini," gumam Cinta.
Cinta pun segera mengangkat telepon dari sahabatnya itu. Cinta membelalakkan mata kala mendengar informasi dari Lucy. Cinta segera memutuskan sambungan teleponnya dan membuka laman instagram miliknya.
Benar saja, Patricia membuat story yang macam-macam di akun pribadinya. Terpampang jelas foto Cinta di sana, dengan caption "TIDAK PUNYA KEAHLIAN APA PUN, HANYA BISA BIKIN KONTEN INILAH SOSOK DOKTER CANTIK YANG MENDAPATKAN GELAR DOKTER LEWAT ORANG DALAM".
"Kurang ajar, ini baru namanya fitnah," geram Cinta.
Cinta bergegas memakai baju dan segera turun ke bawah. Dia ingin cepat-cepat ke rumah sakit dan bertemu dengan Patricia. Dia akan membuat perhitungan dengan Patricia karena sudah berani menyebarkan fitnah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!