Di sebuah kota tua di pinggiran laut seorang pemuda kumal dengan pakaian kerja penuh robekan,muka kotor dan dahi di penuhi keringat.Rasa lelah terlihat di matanya setelah seharian bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah tanggul penahan rob air laut.
Langkahnya yang gontai sesekali di selingi oleh kakinya yang menendang kaleng bekas minuman terdengar ber kerontangan menemani langkahnya.
Seperti biasa Danu pergi dulu ke warung makan langganan nya di pinggir laut,tempatnya teduh,di bawahnya pohon Angin buto menambah keteduhan untuk sekedar ber istirahat sebentar sambil menikmati semilirnya angin laut.
Warung makan ini hanya sebuah bilik kayu sederhana menggunakan atap seng dan dinding triplek tetapi cukup bersih dan nyaman.
Sebuah lampu bohlam kuning menyala di pojok warung menambah suasana sore semakin temaram.
Deretan kursi dari papan empat lajur,masing masing di tengahnya ada sebuah meja.Alas meja itu menggunakan plastik tebal sehingga terlihat rapi,kursi di cat warna biru laut walaupun sedikit kusam karena dimakan usia tetapi masih terawat dengan baik.
Setelah sampai,danu menghampiri warung dengan langkah berat dan perut keroncongan menahan lapar.Penampilanya yang lusuh khas seorang pekerja kasar terlihat mencolok dengan pengunjung lain.Ia menyadari keadaanya betapa kontrasnya di banding pengunjung lain yang tampak rapi,tubuh segar dan tercium aroma wangi pada pakaian mereka.
Rambut panjang sebahunya yang acak acakan menambah kesemrawutan penampilanya.Walaupun wajahnya ada guratan ketampanan yang tersembunyi tapi tidak terlihat karena tertutup oleh penampilan kumuhnya
Danu kemudian memesan segelas kopi hitam kental sedikit gula dan duduk di ujung paling jauh dengan pengunjung lain,ia menyadari penampilannya sehingga ia sedikit menghindar.
Banyak pengunjung menatap danu dengan tatapan meremehkan dan jijik,terutama tatapan para perempuan yang terlihat modis dengan pakaian minim,biarpun mereka hanya bekerja sebagai seles rokok tapi jika dibandingkan dengan penampilan Danu mereka menganggap tidak sederajat.
Melihat tatapan mereka Danu hanya bisa bersabar dan menahan gejolak hatinya,bagaimanapun juga kenyataanya seperti itu.Hanya seorang kuli bangunan,tidak ada yang bisa di banggakan.
Sambil menyeruput kopinya,ia termenung dengan kehidupan yang sedang ia jalani,pahit manis perjalanan hidupnya ia lalui dengan pantang menyerah walaupun terasa sangat berat.Ia berjanji pada dirinya sendiri harus terus melangkah menahan rasa sakit dan kelelahan yang kian menghimpit.
Di tengah lamunannya,ia menyadari betapa kerasnya hidup ini,biarpun ia tinggal di kota tua kecil,kehidupan tetap butuh uang untuk menopangnya,siapa yang memiliki banyak uang,dialah yang berkuasa.
Setelah menghabiskan segelas kopi,Danu menghampiri wanita paruh baya pemilik warung untuk memesan makanan.
Ia memesan dua bungkus makanan dengan lauk sederhana,sayur kacang dan telor dadar.Satu untuk dirinya dan satu untuk ibunya yang sudah sakit sakitan.
Sambil menunggu pesanan yang sedang di bungkus,Danu berdiri di depan meja dan sesekali melirik ke arah pengunjung lain.ketika ia melirik ke luar.Tanpa ia duga sudut matanya melihat orang yang dikenalnya melangkah masuk dari pintu warung makan dan mendekat menuju arahnya.
"Intan!"mantan kekasihnya yang sekarang sudah menjadi istri orang.
Dengan rambut panjang berwarna merah anggur,kulit mulus putih,dengan kaki panjang di topang oleh pinggul besar menonjol menambah keanggunannya.Walaupun ia sudah bersuami tetapi karena ia pintar merawat tubuhnya ia masih terlihat seperti seorang gadis.
Danu melihat ada tatapan rasa jijik terlihat di mata intan ketika ia melihat danu,dengan langkah cepat dan sedikit mengangkat dagunya intan mendatangi pemilik warung.
Melihat roman muka intan yang kelihatan tidak menyukainya,ia terpaksa membulatkan tekadnya untuk bertegur sapa.Biarpun mereka sudah putus tetapi mereka dulunya pernah dekat.Akhirnya Danu membulatkan tekadnya menegur intan.
"Intan?"tidak biasanya datang kesini,apa sedang tidak masak di rumah?"tanya danu dengan sedikit bergetar.
Intan hanya sedikit melirik kearah Danu"Apa perduli mu,urus urusanmu sendiri saja"jawab intan dengan ketus.
Setelah mengatakan itu,Intan langsung mendatangi Bu warni pemilik warung.
Bu warni !" ini kasbon belanja an ibu selama sebulan di Toko saya,kalau bisa hari ini di lunasin atau paling lambat besok.
"Eh..Bu intan!kenapa repot repot datang sendiri ke sini,biasanya pak parmin tukang antar belanjaan yang nagih kesini?tanya bu warni sopan.
Kebetulan pak parmin izin libur,istrinya sedang sakit,jadi saya yang harus menagih sendiri"Jawab intan.
Tunggu sebentar ya bu intan,saya ambil uangnya dulu,sudah saya siapkan dari kemarin.Bu warni kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Sambil menunggu uang tagihan intan iseng iseng melirik kearah danu,.
"Huhhh!"masih tetap seperti dulu,tidak ada perubahan.untung saya tidak menikah dengannya?'gumam intan dalam hati
"Masih kerja jadi kuli bangunan?"tanya intan sambil mengerutkan dahinya..
"Iya nih,mau bagaimana lagi,lulusan cuma SMA jadi yah sekerja kerjanya dulu,yang penting halal.
Yah..kamu yang sabar saja,mungkin itu sudah nasibmu harus hidup susah"jawab intan dengan nada meremehkan.
Terimakasih !"mungkin ini sudah jalan hidup saya"sambung dimas dengan hati mantap tanpa keluhan.Walaupun ada sedikit kepahitan di dalam hatinya ketika mengingat hubungannya dengan intan di masa lalu.
Danu melirik kearah intan dengan rasa ingin tahu?"Bagaimana dengan kehidupan barumu saat ini?tanya danu.
Yang jelas,aku merasa bahagia.semua yang aku inginkan kebeli,dari mobil,rumah mewah,skin care,tas mahal,baju bermerek dan aku tidak perlu bekerja dan menderita.Tapi aku melihat kamu dari dulu seperti itu itu saja,jadi kuli dan hidupnya susah"untung saya tidak jadi sama kamu"kata intan sambil mencibir.
Mendengar cibiran mantan pacarnya,Danu hanya bisa diam seribu bahasa.Walaupun hatinya perih,ia tetap memasang muka tenang dan menutupi kelemahannya.
Hei...!"asal kamu tahu ya,,harta suamiku kalau dimakan tujuh turunan tidak bakalan habis,bahkan saya sampai bingung mau dibelanjakan apa duitnya?kata intan sambil menyombongkan diri dengan tatapan menghina.
"Nyonya intan memang beruntung mempunyai suami kaya raya,"salah satu pengunjung menimpali.
''Betul sekali"Bisnis toko kelontong juragan Darmo sedang melejit,kabarnya sekarang ia membuka lagi cabang di kota sebelah"kata seorang sales perempuan menyahuti.
Dari dalam kamar bu warni membawa segepok uang seratus ribuan dengan di ikat karet.
Bu intan,ini uangnya.Jumlah totalnya 15 juta,"kata bu warni sambil menyerahkan uang tersebut.
Terimakasih bu warni,kalau begitu saya permisi dulu,mau nagih ke lain tempat dulu.
Tanpa memperdulikan Danu,intan langsung berbalik pergi dan menuju mobilnya dan langsung melesat pergi.
Melihat itu,bu warni hanya bisa mengelus dada bersimpatik pada Danu.Bu warni sangat tahu hubungan mereka di masa lalu,bahkan mereka sering pacaran di warung ini sebelum putus.
Nak,,Danu ! Yang sabar ya?mungkin belum jodohnya"kata bu warni nelangsa
Terimakasih bu,,tidak apa apa,itu sudah jadi resiko saya"jawab Danu sambil membawa dua bungkus nasi dan keluar dari warung makan.
Danu keluar dari warung dengan membawa dua bungkus nasi yang di taruh dalam kantong plastik.
Tanpa ia sadari dua pasang mata sedang memandang Danu dengan tatapan tajam di antara pengunjung,ada dua gelas kopi hitam yang hampir habis dan puntung rokok di asbak menandakan kedua orang itu sudah lama berada di dalam warung.
Setelah Danu pergi dari warung,dua orang pengintai itu beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti secara diam diam dari jauh di belakang Danu.
Kedua pria itu memiliki potongan tubuh yang kekar,memakai kaos singlet hitam dan celana jeans robek robek di beberapa bagian.Orang pertama memiliki kumis tebal dan ada luka goresan di pipinya seperti kelabang menandakan orang itu memang petarung handal dan bernama Barman.
Orang kedua juga memiliki potongan yang sama,hanya mata sebelah kirinya terlihat buta.Konon matanya terkena pisau saat berkelahi,Nama orang itu Tarjo.
Mereka berdua adalah anak buah juragan Darmo dan khusus di tugaskan untuk mengawasi keselamatan Intan dari gangguan mantan nya.
Ayo !"kita segera kembali dan laporkan ke bos segala sesuatu yang kita lihat di sini"bisik barman pada temanya.
Tarjo bergegas mengambil sepeda motor RX king nya, kemudian pulang ke rumah juragan Darmo dengan berboncengan.
Di depan sebuah rumah besar lantai dua,,di distrik 9 kota tua,Tarjo menghentikan motornya.Kemudian menyuruh barman yang di boncengnya untuk membuka gerbang.
Setelah menyandarkan motornya di tempat parkir,mereka kemudian memasuki rumah besar itu.Di dalam ruang tamu,lelaki paruh baya dengan kumis melintang memakai topi laken dari kulit sedang duduk santai sambil memegang sebuah cerutu di tangannya.
Melihat kedatangan orang kepercayaan nya yang terlihat tergesa gesa,juragan darmo mengernyitkan dahinya.
"Tarjo,Barman ada berita penting apa kalian datang kesini tanpa ku panggil?"
"Maaf juragan,seperti yang juragan perintahkan pada kami untuk mengawasi Nyonya muda,sudah di jalankan dengan baik,tapi kami melihat Anak Miskin itu masih berani mendekati nyonya muda dan sepertinya ia masih menginginkan nyonya.
"Kurang ajar !! Juragan darmo menampar gagang kursi dengan keras,matanya melotot memancarkan amarah,,
Berani beraninya Anak miskin itu mendekati Istri mudaku"apa matanya sudah buta.Apa dia tidak tahu siapa juragan Darmo ini"sambil mengumpat,ludah juragan darmo tercecer kemana mana.
"Maklumlah,baru satu bulan ia memperistri Intan sebagai bini mudanya,apa lagi istrinya tergolong gadis paling cantik di kota tua.Awal pertemuan mereka waktu itu terjadi ketika Juragan darmo menagih uang kas bon belanjaan warung bu warni yang merupakan salah satu pelanggan sembako di tokonya.Ia melihat ada seorang gadis yang ikut bantu bantu di warungnya.
Pada dasarnya juragan darmo ini tidak boleh melihat jidat klimis akhirnya naksir sama gadis itu kemudian membicarakan hal tersebut pada bu warni.
"Huh....selama belum ada janur melengkung siapa saja boleh mendapatkan nya"kata juragan darmo ketika ia mendengar bahwa intan sudah mempunyai pacar.
Dengan bujuk rayu dan janji untuk membelikan intan rumah,membelikan mobil dan uang belanja 10 juta per bulan,lama kelamaan akhirnya intan luluh juga.Ia mengambil keputusan untuk menerima pinangan juragan darmo dan memutuskan hubungannya dengan danu.
Pada awalnya danu tidak terima dengan keputusan itu dan mendatangi rumah juragan darmo untuk membuat keributan tapi yang ada ia hanya di pukuli sampai babak belur dan yang membuat danu akhirnya mundur adalah ketika juragan darmo menyuruh anak buahnya untuk kerumah Danu dan mengancam ibunya yang sedang sakit.
Pada akhirnya,demi ibunya yang sedang sakit dan tidak mau membuat masalah untuknya,akhirnya Danu menerimanya dengan ikhlas.
Tarjo !" kamu kumpulkan orang orang,aku tidak mau tahu bagaimana caranya anak miskin itu di usir dari Kota ini,Buat alasan yang paling masuk akal biar pihak keamanan kota tidak menuduh kita berbuat anarkis.
Baik juragan ! Siap laksanakan ?
Sebelum mereka pergi,juragan darmo mengambil satu gepok uang seratus ribuan.
"Ini uang 5 juta,gunakan sebagai akomodasi kelompokmu dan pastikan aku tidak mendengar kata kata gagal"kata juragan darmo dengan mata penuh amarah.
Baik bos,kami mengerti !! Bos tenang saja.Aku sudah memikirkan rencana yang sangat matang untuk mengusir anak itu.
Tarjo dan kawannya kemudian segera pergi dari rumah juragan darmo dan bersiap melancarkan rencananya.
"Bang ?" ada apa sebenarnya sampai sampai amarah abang terdengar ke belakang.
Seorang gadis cantik dengan rambut merah anggur tergesa gesa masuk ke ruang tamu mendatangi juragan Darmo.
"Intan !" sebaiknya kamu tidak usah ikut campur urusan ini,kamu cukup diam di rumah,bersolek dan tunggu saya di tempat tidur.Urusan ini adalah urusan laki laki,hari ini aku akan membuat perhitungan dengan Mantan pacarmu yang tidak tahu diri itu.
~©~
Tarjo dan temanya langsung menuju KTV"Cinta Satu Malam"untuk membahas rencananya.Mereka masuk ke kamar nomor 5 dan menemui PL langganannya.
Di dalam ruangan,sudah menunggu dua orang gadis dengan riasan tebal dan memakai pakaian mini,paha mulus,dada terlihat menonjol.Walaupun kedua gadis itu tidak tergolong cantik,tapi melihat potongan dan lekukan tubuhnya dipastikan buat orang orang golongan mata keranjang akan jatuh di bawah selangkangannya.
"Lusi,,aku punya bisnis besar untukmu?"kata Tarjo sambil menyerahkan setengah gepok uang seratus ribuan.
Ini Tiga juta rupiah,uang ini akan menjadi milikmu dan kalau pekerjaan itu berhasil,saya akan menambahkan lagi Satu juta,bagaimana?
Tanpa banyak bicara Lusi langsung mengambil uang itu dan menciumnya dalam dalam..
"Harummmm "...saya paling tidak bisa menolak bau uang apalagi warnanya !"Apa yang bisa saya lakukan untukmu "tanya lusi sambil menjilat bibirnya..
"Tugasmu cukup mudah,kamu cukup merayu seseorang dan menjebaknya.seolah olah kamu akan diperkosa oleh orang itu..
"Lusi mengernyitkan keningnya"skenarionya cukup mudah tapi susah untuk dipraktekkan,mungkin kalau yang dihadapi sebangsa mata keranjang itu mudah di lakukan tapi kalau yang di hadapi itu orang yang punya prinsip,disitulah kesulitannya.
Bagaimana karakter orang itu?" tanya lusi sambil melihat kearah tarjo.
Saya juga tidak tahu,saya hanya tahu ia seorang pemuda miskin dan hanya tinggal dengan ibunya.Tapi kamu tidak usah khawatir !"Tarjo kemudian mengambil satu botol kecil dari dalam sakunya dan melemparkannya pada Lusi.
Ini Afrodisiak yang aku dapatkan di pasar gelap,jangan tanya kemampuanya.Bahkan seekor kuda pun akan gila jika tidak bisa melampiaskannya.
Kamu pancing orang itu ke gedung terbengkalai bekas kantor pemasaran di pinggir laut dekat hutan kota.Kita jalankan rencananya di sana.
Tarjo dan lusi merundingkan secara detail rencana itu.Sedangkan Barman temannya sudah dari tadi membawa gadis yang satunya untuk mulai bermain kuda kudaan di kamar sebelah mereka tidak ada minat untuk ikut dalam rencana tersebut.
Setelah perencanaan nya di susun tanpa sedikitpun meninggalkan celah untuk mengalami kegagalan,Tarjo berdiri untuk pergi melaporkan situasinya pada juragan darmo tapi sebelum ia mengangkat pinggulnya untuk beranjak tiba tiba tangan halus memegang lehernya dan ada dua bukit besar terpampang di matanya.
Tarjo !"berhubung kamu memberiku bisnis cuma cuma.Khusus malam ini gratis! Bagaimana kalau kita coba dulu khasiat isi dalam botol ini "kata Lusi sambil memutar mutar botol kecil di tangannya.
"Gila !! Kamu ingin aku keluar besok pagi dari sini sambil ngesot tapi siapa takut ayo kita coba.
Tanpa ba bi bu Tarjo langsung mengendong Lusi dan membaringkannya di atas sofa.
Pada hari sabtu seperti biasa Danu bekerja hanya setengah hari,karena hari sabtu merupakan hari pembayaran para kuli dan peraturan dari atasan khusus hari sabtu kerja hanya setengah hari tapi tetap di bayar penuh 7 hari.
Danu "Suara serak mandor bangunan memanggil danu,namanya Pak muhtadin dipanggilnya Pak muh.
Danu langsung maju menghampiri meja pak muh.Ia menerima tujuh selembar uang kertas seratus ribuan,.
Total gaji kamu selama tujuh hari adlah 1,05 juta..dipotong kasbon 350 ribu jadi gaji kamu sisanya 700 ribu"kata pak muh menjelaskan.
"Silahkan tanda tangan jika tidak ada yang ingin di tanyakan lagi.
"Tidak pak!'Danu langsung menandatangani buku gaji,kemudian mengambil uangnya dan langsung bergegas pergi.
Setiap pulang dari proyek Danu pasti mampir ke warung makan bu warni,selain makanannya cukup enak dan yang paling penting harganya murah.
Kali ini Danu mengenakan pakaian cukup bersih,karena hari ini hari sabtu dan kerjanya cuman setengah hari.
Danu melirik ke dalam ruangan sebelum ia melangkah masuk,di dalam ruangan para pengunjung cukup ramai.
Dimas kemudian mengambil tempat duduk di paling ujung dan memesan kopi pahit seperti biasa.
Bu warni !"kopi pahitnya satu ya !"sebelum pesanan kopinya datang danu duduk sambil makan gorengan yang sudah tersedia di meja.
"Nak danu,ini kopinya!"kata bu warni sambil menaruhnya di depan danu.
Terimakasih bu !"balas danu
Sedang asik asiknya menyeruput kopi,tiba tiba datang cewe dengan pakaian modis,dengan model rambut blonde,memakai celana legging menghampiri tempat duduk Danu.
"Permisi mas,boleh saya duduk di sini ?"tanya gadis itu dengan senyum ramah.
Silahkan mbak!"jawab Danu sambil menggeser sedikit tempat duduknya..
Apa betul kamu yang namanya Danu?"tanya gadis itu dengan suara rendah.
"Betul mbak,"dari mana mbak tahu nama saya?"tanya Danu dengan muka penasaran..
Sebenarnya saya hanya menyampaikan pesan seseorang.Gadis itu kemudian memberikan secarik kertas dan memberikannya pada danu kemudian membisikan sesuatu ke telinga pemuda itu.
"Danu sesekali hanya mengangguk,kadang mengerutkan dahinya.Hampir 5 menit lamanya gadis itu bicara pelan pelan di samping Danu,setelah semua pesan di sampaikan gadis itu langsung pergi.
Tak lama setelah gadis itu pergi,Danu kemudian membayar Kopi dan makanannya kemudian pulang kerumah dengan membawa dua bungkus makanan.
Tok...tok....bu,,Danu pulang ?sapa danu sambil mengetok pintu.
"Masuk saja nak,pintu tidak di kunci!"
"hukkk..hukkkk...terdengar suara batuk dari dalam rumah.
Walaupun rumah danu tidak tergolong besar tapi terlihat cukup nyaman.Ada dua kamar tidur,ruang tamu,dapur dan kamar mandi.Rumah ini merupakan peninggalan dari kakeknya danu.
"Bu...sudah danu bilang berkali kali,ibu tidak usah mengerjakan apa apa,ibu istirahat saja.Biar danu yang mengerjakannya.
Nak..! Bukanya ibu tidak mau mendengar nasihatmu,kamu tahu sendiri ibu bosan kalau harus terus terusan diam,ibu hanya membantu mencuci saja,itu juga tidak banyak..
Iya bu,untuk sekarang Danu perbolehkan tapi besok bosok biar danu saja yang mencuci ya bu,anggaplah semua itu sebagai bakti danu pada ibu"Kata danu sambil melihat kearah ibunya yang mengangguk pelan.
"Ayo bu kita makan dulu?ini danu belikan masakan kesukaan ibu"sayur lodeh dan rendang hati sapi.
Danu kemudian mengambil piring dan sendok untuk dia dan ibunya kemudian membuka bungkusan makanannya.
Walaupun Danu hidup dalam kekurangan tetapi segala tingkah laku dan tindak tanduknya tidak pernah melenceng dari norma norma yang ada.Ia selalu ingat pesan ibunya,apapun keadaanya dia harus tetap menjadi orang baik.
"Danu kemudian menuangkan air putih dan menyodorkannya pada ibunya.
Danu?"bagaimana pekerjaanmu disana,apakah baik baik saja?''kamu tidak ada masalah di sana kan?'tanya bu Tarni sambil melihat kearah Danu.
"Baik baik saja bu,tidak ada masalah !"kata danu sambil mengernyitkan dahi.
Oh..Syukurlah kalau begitu,soalnya akhir akhir ini ibu suka khawatir,jantung ibu suka berdetak kencang entah ada apa kedepanya.Ibu harap kamu kerjanya hati hati.
Iya bu,!Danu mengerti !
Oh iya bu,"Apa Alya masih suka main kesini bu?
Ya,selama kamu kerja,ia yang membantu mengurus ibu,ia anak baik.Walaupun hidupnya juga kekurangan tetapi ia sering membantu ibu.Saya tidak tahu apa jadinya ibu jika tidak ada dia ketika kamu kerja.
'Ya sudah kalau begitu,hati saya sedikit tenang mendengarnya.Sekarang ibu istirahat saja,biar Danu yang membereskan meja makanya.
Setelah mengantarkan ibunya kembali ke kamarnya dan membersihkan meja makan, Danu kemudian pergi ke kamar mandi.
"Sekarang sudah pukul lima sore,,gadis dalam warung itu bilang menunggunya jam 8 malam.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan intan,waktu ketemu di warung makan bu warni ia bilang sangat bahagia dengan suaminya yang sekarang tapi wanita itu bilang intan ingin menemuinya.Apa intan selama ini menyembunyikan ketidakbahagiaannya di belakangku?"
Waktu berjalan dengan cepatnya,tak terasa sekarang sudah jam tujuh tiga puluh malam,Danu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang paling bagus miliknya.
Sebelum pergi Danu mendatangi kamar ibunya untuk minta izin tapi ketika ia masuk,ibunya sudah tertidur lelap.Akhirnya ia tidak tega untuk membangunkannya.
Dengan langkah gontai Danu meninggalkan rumah tuanya,menurut perjanjian.gadis itu menunggu di Bangunan kantor pemasaran yang sudah tidak dipakai.
Tempat itu lumayan jauh,jika di tempuh dengan berjalan kaki membutuhkan waktu dua jam.Terletak di sebelah barat kota tua dan di pinggir laut.Hutan kota memanjang dari utara ke selatan menambah kesunyian di daerah pantai barat.
Danu tidak menyadari,di bawah kerimbunan pohon bakau sepasang mata sedang mengawasi.Ia kemudian mengambil Hp nya den mengirimi pesan.
"Lusi!'Danu sedang menuju tempatmu,siap siap.Usahakan dalam waktu dua jam afrodisiak itu sudah dia minum.Bagaimana pun caranya!"Saya akan kembali kerumah dan mengumpulkan orang orang"kata si penguntit dalam pesannya.
"Baik,,siap laksanakan !" jawab lusi.
Hemmmm !! Ada apa sebenarnya ini,kenapa musti susah susah ingin ketemuan ditempat seperti ini"Batin Danu sambil memasuki gedung terbengkalai itu.
Hai...disini !"tiba tiba suara perempuan terdengar dari dalam ruangan tengah.
Danu kemudian melangkahkan kakinya menuju kesana,dengan menggunakan lampu senter pada hp nya,jalan yang tadinya gelap sekarang terlihat jelas.
Di ujung ruangan tampak terlihat gadis itu sedang duduk di atas kursi kayu.Walaupun kelihatan sudah di makan usia,kursi itu masih terlihat kuat.Di depannya ada meja persegi terbuat dari papan sederhana.Lampu cas tergeletak di atasnya menerangi sebagian ruangan.Di sebelah lampu tergeletak kantong plastik yang berisi minuman kaleng,kacang dua kelinci dan satu botol air putih yang isinya tinggal separuh.
"Kamu sudah datang,?"Silahkan duduk !" kita ngobrol ngobrol dulu di sini sambil menunggu intan kemari.Perkenalkan namaku Lusi,aku temannya intan"katanya sambil menyodorkan tangannya.
Danu !' ucapnya sambil menyodorkan tangannya juga untuk bersalaman.
Berapa lama saya harus menunggu disini,kalau bisa kamu telpon dia.Aku tidak bisa lama lama disini,bagaimana kalau ada orang yang melihat kita disini.Itu bisa menjadi fitnah.
Kamu tenang saja"Minum dulu,,kamu pasti haus setelah berjalan lama untuk sampai disini!"kata Lusi sambil menyodorkan kaleng bir merek anker.
"Di musim penghujan ini,itu bisa menghangatkan tubuhmu..
"Maaf saya tidak minum alkohol !"
Ohhhh..itu bagus !seorang laki laki tidak minum dan tidak merokok,jika di masa depan kamu punya istri pasti istrimu sangat bersyukur.
"Waktu berjalan denga cepatnya,Lusi tampak gelisah.Sudah satu jam setengah mereka mengobrol tapi Danu tidak menyentuh minuman yang ia suguhkan.Ia kemudian mengambil satu kaleng bir dan membukanya.
Apa kamu takut aku meracuni mu?"lihatlah saya meminumnya"kata lusi sambil membuka tutup kaleng dan meminumnya.Kemudian ia mengambil rokok dan menyalakannya
Bukan begitu,aku benar benar tidak minum alkohol,"jawab Danu sambil melirik botol air putih yang tinggal separuh.Kalau air putih itu punya kamu?"
"Iya !"kalau kamu mau ambil saja"kata Lusi sambil berharap danu cepat cepat mengambilnya.
Danu kemudian mengambil botol air putih yang tinggal separuh itu dan meminumnya..
"Melihat umpannya di makan,Mata lusi tampak berbinar binar "untung saja obat itu aku taruh kedalam botol minum air putih.Ketidak sukanya pada alkohol justru membuat rencanaku berjalan lancar"batin Lusi.
Kalau kamu haus,habiskan saja tidak apa apa!"lanjut lusi mengingatkan.
Tanpa basa basi Danu langsung menghabiskan air putih itu,ia merasa haus juga ketika lama lama mengobrol.
'Ada senyum licik terlihat di sudut bibir lusi,kemudian ia mengambil hp nya dan mengirim pesan.
"Lima belas menit dari sekarang,datanglah !!target sudah dalam genggamanku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!