NovelToon NovelToon

Kembali Putri Mentri Terabaikan

1

Dwie arsiana putri dari kepala desa dia Memiliki keluarga yang Utuh dan dia Putri satu-satunya di keluarga besar semua keluarga nya sangat menyayangi Dwie, dia juga Cucu kesayangan Pemilik rumah sakit

Diumur dua puluh tahun, Dwie menjadi dokter jantung terbaik dan dia juga Mahasiswi terpintar di kampus nya dulu diumur Sembilan belas tahun dia lulus dengan nilai terbaik

Dan itu lah yang menjadi kebanggaan untuk para keluarga nya dan dia juga memiliki Lima saudara sepupu laki-laki. semua saudara nya juga begitu menyayanginya

dia disebut Princes oleh para sepupunya itu

"Suster Miea... Aku pulang dulu yaa, makasih loh untuk hari ini. Sampai ketemu dua hari lagi yaa" ucap Lembut Dwie

"Siap Dok..... hati-hati  ya dijalan jangan ngebut loh" ucap Suster Miea

Dwie pun tersenyum sambil menganggukkan kepala nya dan dia pun keluar dari rumah sakit dan berjalan ke parkiran sambil menyapa orang-orang yang dia lewati

Disaat Dwie berjalan menuju parkiran disaat itu, ada seseorang menatap Dwie dengan penuh kebencian

Dan orang yang menatap penuh kebencian itu, dia sahabat Dwie yang iri pada Dwie apa lagi saat dia masih kuliah dan selalu di banding-bandingkan oleh orang tua nya

"Kenapa kamu selalu beruntung Wie? Tapi maaf ke beruntungan mu itu akan berakhir saat mobil mu BOOM... Di tengah jalan" ucap sahabat nya sambil menatap penuh kebencian

Dwie pun mulai melajukan kendaraannya dengan kecepatan, Dwie sedang ingin cepat sampai, tapi dia tak ingin membahayakan orang lain atau dirinya

Saat dia ingin menghindari lubang dia tak sengaja melihat anak kecil ingin menyebrang dan niat nya ingin berhenti malah Rem nya tak bisa dia kendalikan

"Yaa Tuhan rem nya blong... Mamih Papih maafkan Dwie yang belum pernah membahagiakan kalian, Opa om tante para pandawa Ku maafkan Wie" ucap Dwie dan dia pun membanting setir nya ke kiri agar tak menabrak anak kecil itu

Brakkk

Mobil Dwie menabrak Gardu listrik semua warga segera keluar saat mendengar suara keras itu dan untuk orang tua anak kecil itu langsung mengambil anak nya

Mereka pun segera membantu Dwie keluar dari mobil nya tapi mereka terkejut melihat Darah keluar dari Hidung telinga dan Dahi wanita yang ada di dalam mobil

"Ayo kita harus cepat bawa kerumah sakit? Menunggu polisi akan lama" ucap Warga dan mereka pun bergotong royong membantu Dwie keluar dari mobil nya

Salah satu dari mereka pun mencari Phonsel Dwie dan dia mencari nama keluarga nya dan Di langsung menghubungi nomor yang di beri nama Papih tercinta

"Sepertinya anak ini begitu mencintai orang tua nya, semoga saja dia selamat" ucap Lelaki itu dan dia segera memberitahu pada sang Papih Dwie bila putrinya mengalami kecelakaan dan dibawa kerumah tempat Dwie kerja

Dan di beberapa meter seorang wanita yang dari tadi membuntuti Dwie tersenyum puas melihat keadaan Dwie begitu parah

"Semoga kau mati Wie, agar aku tak terus menjadi bayang-bayang mu.. Agar keluarga ku juga tak membanding-bandingkan diriku dan dirimu" ucap nya sambil tersenyum puas

Papih Dwie yang mendengar ucapan dari sang penelpon pun Membeku dan dia pun berteriak histeris membuat semua keluarga nya langsung berlari mendekati nya

"Ada apa Dimas kenapa kau berteriak seperti orang kesetanan haa, kau membuat kita terkejut saja" ucap Opah Dwie

"D Dwie Dad, di dia kecelakaan dan kita harus segera kerumah sakit" ucap Lirih papih Dimas

"Apa yang kamu bilang mas Dwie putriku kenapa?" Teriak mamih Marta dia terkejut saat mendengar ucapan sang suami

"Sa Sayang nanti aku jelasinnya sekarang kita kerumah sakit dulu ya" ucap Papih Dimas

Semua nya pun berlari keluar rumah dan masuk kedalam mobil masing-masing dan pergi dari sana hati pikiran mereka benar-benar tak bisa fokus memikirkan Cucu satu-satunya  dari keluarga Wiliam

"Kalau sampai Cucuku kenapa-napa aku akan menghabisi orang itu, aku yakin Kecelakaan ini tidak sesederhana ini? Leskar cari tau kebenaran nya Opah yakin ada yang janggal" ucap kesal Opah Wiliam

Leskar sepupu ke tiga Dwie dia penerus Dunia bawah tanah opah Wiliam opah Wiliam asli Brazil tapi dia menikah dengan wanita dari indonesia dan setelah memiliki anak ke tiga Opah meminta pada Istri nya tinggal di indonesia agar musuhnya tak bisa mencari keberadaan kelemahan opah Wiliam

"Baik opah biar ini jadi urusan Leskar, kalau benar ada yang cari perkara biar aku yang turun menghabisi nya langsung" ucap tegas Leskar

Opah Wiliam mengangguk dia masih takut cucunya kenapa-napa  apa yang akan dia jelas kan pada sang istri karna mendiang istrinya meminta dia menjaga cucu perempuan satu-satunya

"Maafkan aku sayang sepertinya aku telah kecolongan" gumam lirih Opah Wiliam

Tiga puluh menit akhir nya mereka sampai kerumah sakit dan mereka pun segera pergi ke UGD karna mereka sudah di tunggu oleh petugas

Siapa yang tak kenal dengan Wiliam Jackson orang terkaya di kota itu dan begitu baik, walau pun menjadi orang terkaya di Indonesia. tapi keluarga mereka tak pernah sombong atau memandang rendah orang lain dan banyak orang tak mampu di bantu oleh keluarga opah Wiliam

Saat mereka sampai disana dokter pun keluar dari UGD sambil menunduk opah Wiliam pun mendekati dokter itu dan bertanya

"Bagaiman cucu ku damar?  Apa dia sudah sadar lukanya tidak parah bukan" tanya Opah Wiliam

Dokter damar mengelengkan kepala nya tanda semua nya tak baik-baik  saja

"Maaf tuan.... Dokter Dwie memilih menyerah karna benturan di kepala nya membuat saraf otak nya mati total dan benturan di bagian dada menunjukan Begitu kencang tuan" ucap lirih dokter Damar

Mamih Dwie pun pingsan saat mendengar ucapan sang dokter putrinya memilih meninggalkan dia dan suaminya

"Kau bohong kan Damar.. Cucuku baik-baik  saja bukan? Aku tak ingin bercanda Damar" teriak Opah Wiliam

Semua om tante Dwie pun menangis ini pukulan kedua bagi mereka saat harus kehilangan Ibu mereka sekarang mereka kehilangan keponakan perempuan satu-satunya itu tidak adil ini tidak adil pikir mereka semua

Leskar yang baru tiba pun terkejut melihat semua keluarga nya menangis apa yang terjadi dengan adik sepupu nya dia pun mendekati sang Kakak dia pun membisikkan sesuatu pada kakaknya itu

Kakak pertama Nya pun menatap tajam dan mengepalkan tangan nya saat tau kematian Princes mereka karna sahabat Dwie sendiri

"Bunuh dia langsung, sebelum itu berikan dia pada anak buahmu Les" gumam Zack

Leskar pun mengangguk dan menelpon anak buah nya untuk melaksanakan apa yang di minta kakak nya

"Kalian makan lah dia terlebih dahulu, setelah itu habisi dan buang mayat nya ke hutan" ucap tegas Leskar

Anak buah nya pun mengikuti ucapan sang tuan sambil menatap wanita yang tadi ketakutan

"Kau terlalu berani Nona, semuanya Ayo kita Senang-Senang  bos meminta kita memakan hidangan hangat ini Hahaha" sambil menatap penuh minta

......................................

Gays cerita ini Author pindahkan kesini dari lapak sebelah... ini cerita real Milik Author yang di FZ jadi jangan ada kata lapor melaporkan yaa

Hai gays salam kenal bagi pembaca baru yaa semoga Suka dengan alurnya cerita yang aku tulis jangan lupa Like komen dan Dukungan nya yaa

Author revisi dulu yaa ternyata banyak typo nya

2

Sedangkan di dunia dinasti yang penuh orang-orang kuat yang memiliki Elemen dan Kultivasi ada seorang gadis cantik yang tak sadarkan diri

"Bagaimana ini Ibu, kalau kakak pertama tau adiknya mati kita bisa celaka ini ibu" ucap lirih wanita muda kepada sang Ibu

"Diam lah Min'er kau jangan membuat Ibu semakin pusing.. Laginya kenapa kau mendorong dia begitu kuat" ucap kesal sang Ibu

"Ibu aku juga ngga tau kalau dia akan jatuh mengenai batu, kalau tau begitu aku akan mendorong dia kesebelah sana" ucap Putri Ke tiga Mentri Su

"Sudahlah lebih kita pergi sebelum ada yang melihat kita disini, biarkan dia mati kehabisan darah" ucap Selir kesayangan Mentri Su

Saat mereka sudah pergi tak lama pelayan pribadi Siau Ning pun muncul sambil menangis dia sengaja mengikuti Nona nya saat diajak pergi oleh Putri Dari Selir itu

"Ya Dewa mereka benar-benar keterlaluan, setidak bawa Nona ku kembali dari pada ditinggalkan seperti ini. Bagaimana kalau ada hewan buas disini dimana hati nurani mereka?" gumam Nubi pelayan Siau Ning

Nubi pun dengan susah payah membawa nona nya kembali ke kediaman pribadi Siau Ning dia sambil menangis melihat darah yang terus mengalir dari kepala sang Nona

"Nona bersabarlah, anda harus kuat Nona hiks... Hiks.. Jangan tinggalkan Nubi" gumam Nubi

Tak lama mereka pun kembali kediaman Siau Ning dan pelayan tua ibu dari Nubi terkejut melihat nona yang dia asuh seperti itu

"Nubi apa yang terjadi dengan Nona Ning'er, ya dewa apa lagi yang mereka lakukan pada Nona ku... sampai seperti ini" ucap Ibu Nubi

"Nanti saja aku jelasinnya Ibu, lebih baik Ibu bantu aku mengobati luka dikepala Nona. agar darah nya berhenti" ucap lirih Nubi

Mereka berdua pun langsung membersihkan luka dan Tubuh Siau Ning agar bersih dan bau dari air kotor yang menempel

"Kenapa nasib mu begitu buruk nak, andai Nyonya tau putri satu-satunya diperlakukan dengan buruk mungkin akan menghukum tuan besar Su" ucap lirih Ibu Nubi

"Sudahlah Ibu, jangan terus berbicara seperti itu. Nubi muak dengan mereka Ibu, Nubi ingin membawa Nona pergi dari sini" ucap kesal Nubi

Mungkin kalau ayah dari Siau Ning baik dan tak membenci putri nya semua akan Siau Ning lawan tapi ini setiap Siau Ning lawan mereka langsung mengadukan kejadian itu pada tuan Su dan berakhir Siau Ning yang di hukum dan itu membuat para selir dan putrinya semakin leluasa menyiksa Siau Ning

Saat Ibu dan anak itu memikirkan masa depan Siau Ning mereka tidak menyadari bila Siau Ning sudah membuka mata

"Di dimana ini, aduhh kepala gue sakit banget. Apa gue selamat dari kecelakaan itu ya?" ucap Dwie dia pun melihat sekitar dan menatap Dua wanita yang beda umur yang didepan nya

"Dimana ini?  Kenapa pakaian mereka seperti itu dan kenapa tangan Gue jadi piyik gini Weeeh" gumam Dwie

Tak lama bayangan demi bayangan terus berputar di kepala nya dan Dwie pun mengeram kesakitan saat semua bayangan itu silih berganti

Kedua tangan nya mengepal untuk menahan emosi nya dia merasakan sakit dengan kelakuan orang-orang  yang menyiksa tubuh gadis berumuh empat belas tahun ini

"Dasar bandot tua si*lan.... masa sama anak dia begitu lebih percaya sama istri mudanya? Wihh minta gue ulek tuh Boneka dakocan" gumam Dwie

"Halo permisi kalian berdua masih ingin melamun, ngga ada niat buat sadar dan nawarin minum gitu" ucap Dwie. membuat Ibu dan anak itu terkejut

"No Nona Hiks... akhir nya anda sadar juga hamba takut nona kenapa-kenapa" ucap lirih Ibu Nubi

"Aduh-aduh sakit jangan terlalu kencang peluk nya bibi" ucap Dwie yang sekarang kita ganti menjadi Siau Ning

"Ma maaf Nona hamba tak tahu" ucap Bibi Nuli. sambil mengelus tangan Nona nya dengan penuh kasih sayang

"Ngga apa-apa Bi... Tapi aku haus apa kalian tak ingin memberikan aku minum" ucap Siau Ning sambil cemberut

Bibi Nuli dan Nubi terkejut karena biasanya Nona nya tak pernah menunjukkan Ekspresi seperti itu biasa nya hanya datar tak ada senyum atau pun manja

Nubi pun segera mengambil air minum agar nona nya tak minta dua kali saat itu juga dia membawa buah Peach karna jaman dulu buah itu begitu banyak

"Terima kasih Jie jie" ucap Siau Ning saat selesai minum dia memanggil Nubi Jie jie karna umur Nubi lebih tua dua tahun darinya

"Nona jangan panggil hamba Jie jie, itu tidak layak untuk hamba dan Hamba hanya seorang pelayan nona" ucap lirih Nubi

Siau Ning pun langsung cemberut mendengar ucapan Nubi dan itu bisa di lihat oleh Bibi Nuli

"Nubi biarkan Nona melakukan apa yang Non mau. Jangan melanggar apa yang nona ucapkan" tegur Bibi Nuli

"Ma maaf nona maksud hamba nanti orang lain akan salah paham" ucap gugup Nubi. Bukan maksud Nubi tidak ingin Nona nya memanggil Dia Jie jie tapi nanti nya akan ada masalah dari Putri-Putri  selir itu

"Apa yang salah aku memanggil mu jie jie karna kau lebih tua dariku? Lalu aku juga sudah menganggap kalian keluarga, salahnya dimana" ucap Siau Ning

Akhir nya Nubi pun tak berbicara lagi takut membuat nona nya tak nyaman padanya

"Apa kita memiliki uang? Aku ingin minta Tolong belikan rempah-rempah  obat untuk berendam" tanya Siau Ning

"Nona lupa Mendiang nyonya besar menyimpan hartanya ditempat yang kita ketahui? apa lagi Tuan besar jendral Bo selalu mengirimi Nona Koin tiap bulan nya" ucap Bibi Nuli

"Hmm... Aku lupa bibi maaf mungkin karena kepala ku terbentur jadi melupakan beberapa kejadian masa lalu" ucap Siau Ning

"Nona ingin membeli apa pun itu pasti bisa, karna nona selalu menyimpan Koin nona" ucap Nubi

"Lalu bagaimana ayahku apa dia selalu memberikan jatah bulanan ku" tanya Siau Ning

Bibi Nuli dan Nubi pun menggelengkan kepala mereka memang benar Mentri Su tak pernah memberikan uang pada Siau karna dia tau Siau Ning selalu mendapatkan jatah bulanan dari ayah mertuanya

Siau Ning tersenyum remeh pada Mentri Su saat mendengar kalau bukan hanya menyiksa tapi juga tak diberikan nafkah oleh ayah nya

"Miris sekali hidup mu Siau Ning, bahkah dia pun tak perduli kau mau makan atau tidak.. Baiklah karna sekarang tubuh ini sudah menjadi milikku, jadi biarkan aku yang akan membuat dia menyesal telah menelantarkan mu, dan aku juga akan membalas para boneka dakocan itu" gumam Dwie

Siau Ning pun meminta Nubi membeli beberapa ramuan dan beberapa baju yang dia inginkan

"Nona Apa nona ingin?

.....................................

Jangan lupa dukungan nya ya agar Aku semangat membuat cerita nya

3

"Nona apa yang nona ingin buat? kenapa begitu banyak rempah dan Tanaman obat yang Nona beli" tanya Bibi Nuli

"Aku ingin membersihkan racun di tubuhku bibi, aku ingin sehat seperti orang lain" ucap Siau Ning

Bibi Nuli terkejut saat mendengar ucapan Nona muda nya itu pikir Bibi Nuli bagaimana ada racun di tubuh Siau Ning

"Ba bagaimana ada racun ditubuh Nona? siapa yang membuat nona keracunan" ucap Bibi Nuli

"Suatu saat nanti Bibi akan tahu siapa orang yang meracuni ku" ucap Siau Ning

Bibi Nuli pun tak banyak bertanya lagi dia memilih diam agar Nona nya tak merasa risih dan dia pun segera menyiapkan pakaian sang nona

"Bibi..... besok kita pergi dari kediaman ini, aku akan mencari hutan untuk kita tinggal disana malam ini. Aku ingin bermeditasi di hutan itu jadi siapkan Semua kebutuhan kita, kita akan pergi lewat belakang agar tidak ada yang mengetahui kalau kita pergi" ucap Siau Ning

"Baik nona, bibi akan menyiapkan semua nya dan besok malam kita bisa pergi" ucap Bibi Nuli

Siau Ning menganggukkan kepalanya dan sekitar satu jam Nubi pun kembali membawa semua pesanan Siau Ning dan Siau Ning pun meminta Bibi Nuli merebus air rempah itu untuk Siau ning berendam dan Nubi di minta merebus untuk yang dia minum sedangkan Siau Ning menyiapkan untuk luluran nya

Saat semua rempah untuk berendam selesai pun Siau Ning langsung berendam dan ditambah Luluran nya Rasa sakit yang membuat Siau Ning memejamkan mata gigi merapat sakit yang begitu dahsyat

Air yang awalnya berwarna Hijau pun langsung berubah menjadi hitam pekat luluran di tubuh Siau Ning pun menjadi coklat

Tiga jam Siau Ning masih bertahan dan saat ini Bibi Nuli dan Nubi mondar mandir khawatir pada sang nona karna mereka dilarang untuk masuk sebelum Siau Ning sendiri yang mengizinkan nya

"Ibu apa Nona baik-baik saja?  Aku merasa tidak sabar ingin masuk karna sudah beberapa jam nona tak keluar sama sekali ibu"ucap Nubi yang terus menatap Pintu tempat kamar mandi

"Haisss.... kau ini cerewet sekali, bukan hanya kau yang khawatir Nubi tapi ibu mu ini juga khawatir tau" ucap kesal Bibi Nuli

"Ck begitu saja marah Ibu ini aneh" ucap kesal Nubi

"Laginya kau itu cerewet, sudah tau ibu mu ini juga khawatir dari tadi aku mundar mandir juga tau" ucap kesal Bibi Nuli

BOOM

BOOM

Dua ledakan itu membuat Ibu dan anak itu langsung saling tatap dan mereka pun segera menerobos masuk mereka tidak perduli nanti nya akan di marahi sang nona yang penting mereka senang khawatir takut sang Nona kenapa-napa

BRUK

Mereka langsung terduduk saat melihat wajah polos Nona nya itu wajah Bersih cantik bersinar dan cerah itu yang mereka lihat membuat kedua nya melongo

"Nona apa ini benar anda? anda begitu cantik" tanya Bibi Nuli

Siau Ning tersenyum mendengar ucapan Bibi pengasuh nya itu Siau Ning juga senang dia bisa membuka Meridian milik nya

Tapi dia juga harus segera membuka Datian dan pergi dari sana Untuk mencari QI yang alami di dunia dinasti ini

"Aku akan menjadi kuat, setelah kuat aku akan balaskan semua rasa sakit yang telah kau terima Siau Ning. aku tidak perduli ayah mu itu mati atau tidak nantinya! Nyawa dibalas nya" guman hati Siau Ning

Saat keluar dari kamar mandi dan berpakaian Siau Ning pun meminum ramuan itu agar Datian emas nya segera terbuka dan setelah terbuka dia akan menyimpan QI sebanyak-banyak nya agar Membuat Datian Silver nya terbuka dan lanjut Datian emas nya juga akan terbuka

"Kalian juga minumlah, itu juga bisa membuat kalian meningkatkan Kultivasi kalian. Aku tau bibi tak bisa menaikan kekuatan bibi lagi tapi setelah meminum itu kalian akan kembali membuka jalan Datian kalian" ucap Siau Ning

Kedua ibu dan anak itu langsung meminum nya tanpa banyak tanya lagi mereka juga menyadari kekuatan mereka masih sangat lemah dan belum ada tingkat nya lagi

"bermeditasi lah malam ini, agar kalian besok lebih segar aku juga akan menyerap QI yang berada di sekitar kita" ucap Siau Ning

Mereka pun Segera keluar dari kamar Nona nya dan berjalan menuju tempat istirahat mereka

"Ibu kita akan keluar dari sini?" tanya Nubi pada sang Ibu karna dari dulu Siau Ning tak pernah mau bila di ajak keluar dari kediaman Mentri Su tapi sekarang Nona nya seperti sudah tak menginginkan perhatian dari Sang ayah

"Ya... Kita akan pergi dari sini kau tahu dari dulu nona tak ingin pergi dari sini, mungkin ini titik dimana Nona menyerah dengan keluarga Su ini. Lebih baik kita mendukungnya dan mengikutinya kemana pun" ucap tegas Bibi Nuli

"Baik ibu, apa ibu sudah mengirimkan berita masalah ini pada Tuan besar jendral bu? Apa lagi kita akan pergi dari sini bagaimana nanti orang yang mengirim koin bulanan Nona!" ucap Nubi

"Itu biar menjadi urusan Ibu, nanti malam ibu akan mengirimkan Surat pada keluarga Besar mendiang Nyonya Sa'er. Bukan sekali dua kali Nona muda diajak pergi oleh keluarga dari ibu nya itu, tapi nona terus menolak dan menunggu kasih sayang tuan Su" ucap Bibi Nuli sambil mengepalkan kedua tangannya

Bibi Nuli selalu marah saat keluarga ini memperlakukan Nona nya dengan buruk ingin rasa nya dia menghabisi keluarga ini tapi dia harus tetap dia karna permintaan sang Nona

Nubi pun mengangguk mendengar ucapan sang ibu dia juga tahu ibunya itu menahan marah bagaimana pun Ibu nya itu teman sekaligus pelayan dari Ibu Siau Ning

"Ayo kita bermeditasi dulu nanti malam ibu akan mengirim surat pada keluarga jendral" ucap Bibi Nuli dan mereka pun masuk kedalam kamar milik mereka

"Sa'er Putrimu sudah dewasa dan sekarang dia berpikir untuk meninggalkan kediaman ini, berkahi lah putrimu di atas sana aku tau kau sakit melihat putrimu diperlakukan tidak layak oleh ayah kandung nya. Jadi biarkan dia bahagia di luar sana tanpa bayang-bayang   putri sambung Suamimu Sa'er, dia sudah bisa membuka meridian nya" gumam Bibi Nuli

Dengan mata terpejam dan dia juga melakukan meditasi lagi sudah sekian tahun dia tak pernah melakukan meditasi lagi

Kekuatan Bibi Nuli di ranah Prajurit dia bukan sembarangan pelayan tapi dia Prajurit bayangan milik Ibu Siau Ning dari jaman mereka masih muda

"kau sudah datang Nona?" ucap lelaki tampan yang menatap Siau Ning

"Siapa kau... dan dimana aku?" tanya Siau Ning

"Hahaha aku lah yang membawa mu kembali pada tempat seharusnya anda berada Nona" ucap lelaki itu

"Dasar kerak telor, sembarangan narik orang aja loe minta g.....

............      ............   ...............

Jangan lupa dukungan nya ya kak agar aku giat nulis nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!