DI ANTARA LATIHAN DAN CINTA
momen lucu
Latihan silat di padepokan, sore hari
dewi
mas Aris, tadi aku hampir jatuh gara-gara tersandung akar pohon! Untungnya reflekku masih cepat, jadi aku bisa menjaga keseimbangan. Tapi, bajuku jadi kotor kena tanah! 😅
mas Aris tertawa kecil, matanya berbinar. Ia mengulurkan tangan untuk membantu Dewi membersihkan tanah dari bajunya. Sentuhannya singkat, namun membuat Dewi merasa diperhatikan
mas Aris
Hahaha... Kamu ini kalau latihan suka nggak fokus ya, Dewi. Lain kali lebih hati-hati! Tapi, aku juga ngakak bayanginnya. 😂
dewi
Iya, mas. Aku juga ngakak sendiri pas udah jatuh. Untungnya nggak ada yang lihat. 😅 Kira-kira kalau ada yang lihat, gimana ya?
mas Aris
Mungkin mereka akan bilang, "Wah, atlet silat yang unik, latihannya sambil main petak umpet sama akar pohon!" 😂
dewi
Hahaha... Bener juga ya! Besok aku latihan lebih fokus! 💪
mas Aris
Jangan sampai terlena lagi ya, Dewi. Konsentrasi! Tapi, aku senang kamu tetap semangat meskipun jatuh. Itu menunjukkan kegigihanmu. 😊
Warung kopi sederhana dekat padepokan, malam hari
dewi
Mas Aris, makasih ya udah selalu sabar ngajarin aku. Kadang aku merasa frustasi, tapi Mas Aris selalu bisa memotivasi aku.
,
Warung kopi sederhana dekat padepokan, malam hari.
Mas Aris tersenyum, matanya hangat.
mas Aris
Sama-sama, Dewi. Melihatmu berkembang dan berjuang membuatku juga merasa termotivasi. Kamu atlet yang berbakat dan pekerja keras. Aku bangga padamu.
dewi
Eh, Mas Aris... aku sebenarnya juga suka bingung mau ngapain kalau udah nggak latihan silat. Rasanya hidupku cuma silat aja.
Mas Aris mengangguk, memahami.
mas Aris
Aku mengerti. Kadang kita terlalu fokus pada satu hal sampai lupa menikmati hal-hal lain. Kamu suka apa selain silat? Mungkin kita bisa cari waktu untuk melakukan hal itu bersama.
dewi
Aku suka baca buku, terutama novel romantis.
dewi
Terus, aku juga suka masak.
mas Aris
Wah, ternyata Dewi punya banyak sisi lain ya. Aku suka masak juga, lho. Mungkin suatu saat kita bisa masak bareng?
Dewi tersenyum malu-malu.
dewi
Boleh juga... tapi aku masih pemula, lho.
mas Aris
Tidak apa-apa. Kita bisa belajar bersama.
Mas Aris menatap Dewi dengan tatapan hangat, membuat Dewi merasa jantungnya berdebar.
Pertandingan Penentu
Pertandingan final kejuaraan silat daerah
Dewi berdiri di tengah arena, jantungnya berdebar kencang. Lawannya tangguh, gerakannya cepat dan akurat. Ia mengingat semua latihan keras bersama Mas Aris, semua keringat dan air mata yang telah tercurah. Ia juga mengingat tatapan hangat Mas Aris, kata-kata dukungannya, dan sentuhan lembutnya yang selalu memberikan kekuatan.
Pertandingan berlangsung sengit. Dewi beberapa kali hampir terjatuh, namun ia bangkit lagi dengan semangat yang membara. Ia mengingat nasihat Mas Aris: "Dari setiap kejatuhan, kamu akan belajar dan menjadi lebih kuat."
Di babak akhir, Dewi berhasil melakukan jurus andalannya, Garuda Sakti, dengan sempurna. Lawannya tertekan dan kehilangan keseimbangan. Dewi memenangkan pertandingan!
Ia melihat Mas Aris di pinggir arena, wajahnya dipenuhi kebanggaan dan kelegaan. Mas Aris menghampirinya, memeluknya dengan erat. Bukan pelukan pelatih dan atlet, tapi pelukan dua insan yang saling memahami dan menghargai.
Mas Aris tersenyum, matanya berkaca-kaca.
mas Aris
Aku sangat bangga padamu, Dewi. Kamu luar biasa!
Dewi memeluk Mas Aris balik, air matanya menetes.
dewi
Terima kasih, Mas Aris. Aku berhasil karena dukunganmu.
mas Aris
Bukan hanya dukungan, Dewi. Aku juga merasa terinspirasi oleh kegigihanmu.
Mas Aris menatap Dewi dalam-dalam, penuh makna.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!