NovelToon NovelToon

Hitung Mundur Tahun Baru

Salam

Hai hai👋

selamat datang di karyaku

karya ini termasuk fiksi, jadi ngga pake nama negara atau nama nama kota di dunia nyata

Novel ini juga sama sekali nggak berniat menyindir atau membicarakan masalah terkait dunia nyata apapun itu.

sekedar ! PERINGATAN !

Novel ini ada adegan aksi, termasuk KEKERASAN dan kata kata KASAR,

adegan DEWASA yang menyangkut PERCINTAAN(normal) di bab bab selanjutnya.

__jadi mohon kebijakan dalam membaca__

yang suka silahkan baca🥰

yang ga suka sayang ya🥺

(gpp skip aja)

buat para pembaca, terimakasih sebelumnya udah dateng kesini, have fun bacanyaaa.

oke sekiaannn

salam dari penulis

Evelyne Lisha

IG : @obsidianeverose

♡♡ ARIGATOU ♡♡

CHAPTER 1

Tahun baru

#prolog

Kota malam yang indah terbentang layaknya permadani hitam yang bercahaya.

Hamparan gedung menjulang tinggi seakan menggapai langit yang terbentang luas. Milyaran penduduk yang ramai menguasai jalanan.

sorakan orang-orang yang riuh di setiap penjuru kota berteriak lantang dan rasa senang mengelabui diri mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menghitung bersama. malam yang semakin dingin, tak terasa karena kegembiraan orang-orang yang menyambut bergantinya tahun.

" 10

9

8

7

6

5

4

3

2

1 "

waktu menunjukkan pukul 00:00.pergantian tahun yang menjadi awal tahun. kembang api dan terompet yang sangat meriah di malam yang penuh harapan. Dimana semua orang selalu berharap agar tahun baru menjadi tahun yang yang penuh kebahagiaan dan kesuksesan juga kebajikan.

para keluarga berkumpul bersama, mengharapkan kehidupan yang harmonis.

para sepasang kekasih pun tak kalah memeriahkannya dengan sangat bahagia. kesuksesan dan kekayaan yang menjadi harapan semua manusia di muka bumi ini, dan sejuta harapan itu terbang ke angkasa menjadi sebuah permohonan dan keindahan yang takkan sirna sampai kapanpun.. abadi.. selamanya...

HITUNG MUNDUR TAHUN BARU

\_karya Lisha\_

\# BAB 1

Udara pagi yang sejuk, mengantarkan rasa Damai di hati. angin Yang bergeliming masuk melalui kaca jendela mobil yang terbuka, mengibaskan rambut seorang gadis yang mengamati sudut sudut kota yang menurutnya 'lumayan' indah.

Lise menatap ponselnya setelah menutup rapat jendela mobil, perjalanan panjang yang ia tempuh memakan waktu enam jam untuk tiba di kota baru.

"setengah jam lagi kita sampai Lise, apa yang membuatmu ingin pindah ke sekolah yang begitu jauh"

dengan lantang paman ke dua Lise bertanya sembari sibuk menyetir, Lise dengan tajam menatap pamannya melalui kaca spion.

"itu urusanku, jika paman banyak bicara, turunkan aku disini, malas sekali dengar ocehan itu"

dengan nada sinis Lise menjawab, ia begitu terlihat murka dengan pertanyaan pamannya yang lantang itu.

"sudahlah, tidak apa apa kalo kamu tidak ingin jawab"

wajah murung Lise kembali terlihat, bertanya tanya kenapa aku ingin pindah ke sekolah yang jauh, jika di jelaskan akan sangat panjang dan lebar, sulit untuk menjelaskan, bagaimana dan kenapa. namun Lise berkata jujur pada dirinya sendiri, kalo dia sudah muak tinggal di rumahnya. bukan karena bosan, mana mungkin Lise merasa bosan dengan rumah yang super mewah itu. tapi dengan kata lain, Lise sangat muak dengan penghuni rumah itu.

mana bisa Lise serumah dengan orang yang licik dan bermuka dua, kadang Lise berpikir kenapa tidak sekalian saja bermuka tiga atau lima sekalian, padahal mereka bukan artis tapi setiap hari selalu berakting.

Tante gila yang Lise maksud bermuka dua itu

tante Zoe clarofsom, adalah adik dari ibu Lise, ia tidak memiliki sopan santun bahkan pada kakaknya sekalipun. tidak tahu malu dengan usianya yang sudah cukup tua.

yah, jika di ceritakan akan bertubi-tubi, dan karena itulah Lise memutuskan untuk pindah sekolahnya ke kota yang sangat jauh dari rumahnya.

meskipun pada awal nya mama Lise terkejut, namun Lise tetap di izinkan, karena Lise pun berhak mengejar bahagia. meskipun ada permasalahan dulu sih..

| *tujuh jam yang lalu* |

"APA?!"

"Lise mau pindah ke kota *clief* ?!, bukan nya itu kota yang jauh, dan juga kau akan tinggal sendiri? "

nenek Erloy yang tiba-tiba terkejut karena aku sudah bersiap.

"loh memangnya kenapa kalo tinggal sendiri?, toh lebih baik daripada harus serumah dengan penjilat, lagipula Lise kan sudah 17 tahun, apa salahnya Lise mengejar keinginan Lise untuk berkembang? "

seringai senyum Lise dengan lirikannya menyindir tante zoe yang tampak gelisah.

"ya ampun nak!, jaga bicara mu itu siapa yang kau bilang penjilat itu, hah?! ayo katakan.."

paksa nenek Erloy yang sangat murka

"nenek tidak perlu tau, karena dia adalah anak kesayangan nenek. Lise bilang pun nenek hanya akan membelanya dan terus memutar balikkan fakta"

"apa apaan kamu ini! kamu harusnya.. bla bla bla bla bla"

|*kembali ke masa kini*|

Mobil berhenti di depan hotel dan Lise bergegas memesan kamar untuk malam ini.

"haaa.. kota Clief ya, sangat indah"

Lise tersenyum sambil memandang kota barunya di sofa hotel yang empuk.

Begitulah Lise kini akan menjalani kehidupannya dengan lebih tenang tanpa gangguannya tante gila itu.

\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_

*IG: @obsidianeverose*

BAB 2 -Awal bertemu

Hari hari terlewati dengan seragam barunya, untuk sementara Lise ditempatkan di asrama wanita dan lebih senangnya lagi, Lise sekamar dengan gadis yang lucu, hingga seminggu terlalu dengan damai.

KRINGG~~~~

Bel sekolah berbunyi menandakan para siswa masuk kelas. Lise bersama murid lain duduk rapi di bangkunya masing-masing. namun, sudah lama waktu berlalu, guru yang akan mengajar belum datang juga dan Lise hanya terduduk sembari mendengar teman teman sekelasnya yang terus bergosip.

"haahh~mereka ngomongin apa sih.."

"itu loh, kamu belum tau ya Lise? "

Sellia yang antusias seperti ingin segera membicarakan hal yang begitu besar.

"apaan sih? kayaknya serius banget deh"

"mereka itu lagi ngomongin senior kelas 3 yang katanya tidak pernah masuk ke sekolah, padahal katanya dia itu sekolah disini, juga waktu itu ada rumor kalo dia itu cerdas loh"

Jelas Sellia panjang lebar. Lise mengangguk bingung, bukannya itu hal yang wajar kalo cerdas, lalu apa masalahnya kalo dia gak sekolah..

"terus kenapa?" tanya Lise datar

"katanya dia menyeramkan tau, kamu tau tidak, tahun lalu ada perempuan yang menyatakan perasaannya"

"hmm? terus? "

"dia ditolak mentah mentah! di tampar lagi! "

𓅯kwak......𓅯 kwak.....𓅯 kwak...

Lise terdiam sebelum menghela nafasnya dan tetap datar

"tamparan doang kan? "

ujarnya dengan nada malas

"ya begitu deh, Lise ini tidak pernah bisa kaget apa? segitunya sampe tidak ada ekspresi"

'memangnya apa masalahnya kalo di tampar doang, ya.. lagipula aku gk peduli sih'

✮✮✮

Lise dengan tenang berjalan pulang ke asrama, berharap bisa cepat cepat rebahan dan nyantai.. tetapi..

Dengan susah payah Lise menarik narik kopernya yang besar. sungguh sial karena asrama sudah tidak bisa ia tinggali lagi, namun pengurus sekolah mengantarkan Lise ke tempat yang bisa dibilang 'rumah asrama' milik sekolah itu. Tapi sayangnya semua rumah asrama itu sudah penuh. dan hanya tersisa satu tempat yang seharusnya di tempati dua orang.

"ini tempatnya, ini tempat untuk dua orang dan sudah terisi satu"

"begitu ya.. "

"benar, ini kuncinya dan semoga beruntung"

Lise heran, apa maksudnya semoga beruntung, jelas sekali Lise sudah merasa beruntung karena masih ada tempat kosong untuknya, meskipun harus tinggal bersama orang lain, itu lebih baik daripada tidur di jalanan kan.

ceklek!..

Pintu terbuka tepat saat Lise hendak memegang gagang pintu. dilihatnya seorang pemuda tampan yang menatap tajam padanya.

"siapa kamu?! "

tanya pria itu yang tidak bergerak sedikitpun dari pintu.

"um, Hai, saya Lirishe Reeiya, murid pindahan sma"

pria itu memperhatikan Lise dari atas ke bawah seakan menganalisis, juga sempat melihat koper besar milik Lise.

"apa kau mengizinkan ku untuk tinggal disini?, katanya ini rumah asrama yang masih bisa di tempati"

"kau benar, masuk lah sudah malam di luar dingin"

Lise menarik kopernya masuk dan siap merapikan nya setelah mendapat kamar dengan balkon yang berdampingan dengan kamar pemuda itu.

 

setelah selesai bersih bersih, gadis itu turun ke lantai bawah. melihat pemuda itu yang sibuk dengan laptopnya, Lise membuat secangkir teh hangat dan duduk di sofa empuk yang nyaman.

"namamu siapa? kau belum mengatakannya, juga, kau kelas berapa?"

"kevin Morgan, kelas 3,kau sendiri?"

"aku kelas 2,berarti kamu senior dong, kak kevin atau kak Morgan ya?"

"cukup kevin aja, tidak perlu pake kak kak segala"

"okeee dehh"

keheningan melanda ruangan sejenak sebelum kevin kembali mengeluarkan suaranya.

"Lirishe, bagaimana kau pindah ke sini? apa kota asalmu?"

"OMG ini seperti interogasi ya.. hahah"

Kevin terdiam membeku, tak tau harus bicara apa

"kamu cukup panggil aku Lise aja, agar tidak terlalu panjang, and aku pindahan dari kota Evelope, alasan aku pindah ya rahasia"

"kenapa bisa rahasia?"

"aku cuma tidak mau menyebarkan yang namanya 'fam problem' you know?"

Kevin mengangguk mengerti dengan keadaan yang Lise katakan itu, ia tidak bisa memaksa Lise terbuka seenaknya juga.

"kamu sendiri kevin, bagaimana?"

tanya Lise penasaran, berharap Kevin menjawab rasa penasaran nya itu

"that's secret" jawab Kevin tenang

"menyebalkan"

jawab Lise dengan wajah yang sangat kecewa.

___________________________

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!