Kallisto: Warisan Yang Terlupakan
Scene 1: Pengkhianatan di Malam Hari
xylo
“Adrian, ada yang aneh. Sistem mobilmu dikendalikan dari jarak jauh.”
xylo
“Aku kehilangan kontrol. Rem dan kemudi tidak merespons!”
[⚠️ Peringatan di layar: “Kendali kendaraan dikunci. Tujuan: Eliminasi.”]
Ardian kallisto
“Sial! Putuskan koneksi eksternal sekarang!”
xylo
“Mencoba… gagal! Ada firewall tambahan.”
[Mobil mulai meluncur tak terkendali di jalan layang.]
[KRAK! Mobil menabrak pagar pembatas.]
[⏳ Slow motion… Adrian melihat kota di bawahnya, mobil mulai jatuh bebas.]
[Sebuah kabel baja menjerat mobil, menghentikan jatuhnya di udara.]
Vincent hale
“Kau masih hidup?”
Ardian kallisto
“Vincent?! Apa yang kau lakukan di sini?!”
Vincent hale
“Menyelamatkanmu dari kematian bodoh. Sekarang keluar!”
[Vincent membuka pintu, menarik Adrian keluar. Mereka turun ke gang gelap di bawah jalan layang.]
[👣 Suara langkah kaki mendekat. Sekelompok pria bersenjata muncul dari bayangan.]
Ardian kallisto
“…Aldric.”
Vincent hale
“Bukan waktunya untuk itu. Kita harus pergi.”
Ardian kallisto
“Tidak. Aku sudah cukup lari.”
[🔫 Adrian menarik belati plasma dari jaketnya.]
Ardian kallisto
“Kalau mereka ingin aku mati, biar aku beri mereka alasan untuk takut.”
Scene 2 – Pelarian Adrian
Vincent Khawatir, memegang kemudi dengan erat
[Lokasi: Kota Kallisto, Distrik Bawah, di dalam mobil Vincent]
Vincent hale
“Kita hampir sampai. Bertahanlah, Adrian.”
Adrian Duduk di kursi penumpang, napasnya masih berat. Luka di bahunya masih berdarah akibat peluru yang hampir mengenainya
Ardian kallisto
“Aku masih hidup, kan? Jadi… aku bertahan.”
Vincent: Melirik Adrian sekilas, kemudian fokus kembali pada jalanan yang gelap.
Vincent hale
“Jangan terlalu santai. Kita baru saja lolos dari pembunuhan. Aldric pasti sudah menyebarkan mata-matanya.”
Adrian Mendengus, mencoba menekan luka di bahunya.
Ardian kallisto
“Tebakan terbaikku? Dia akan menyebarkan berita kalau aku sudah mati.”
Suara AI terdengar dari perangkat Adrian
xylo
“Menganalisis kemungkinan… 85% kemungkinan Aldric akan menyatakan Adrian hilang atau tewas dalam kecelakaan.”
Ardian kallisto
“Lihat? Aku bahkan tidak perlu berpikir terlalu keras.”
Vincent Menyalakan sistem penyamaran kendaraan mereka, membuat mobil terlihat seperti taksi biasa di radar kota.
Vincent hale
“Kita tidak bisa ke hotel atau rumah aman biasa. Tempat persembunyian yang aku siapkan sebelumnya masih terlalu berisiko.”
Ardian Memandang Vincent dengan ekspresi serius
Ardian kallisto
“Lalu, ke mana kita pergi?”
Vincent Mengeras rahangnya
Vincent hale
“Ada seseorang yang bisa membantu. Tapi ini akan sedikit berisiko.”
xylo
“Risiko 60% tertangkap jika tetap di dalam kota. Risiko 90% jika pergi ke luar tanpa perencanaan.”
Adrian Menghela napas panjang
Ardian kallisto
“Baiklah, katakan saja… seberapa buruk tempat ini?”
Vincent Senyum tipis, seolah menyembunyikan sesuatu
Vincent hale
“Penuh dengan orang yang dibuang dari masyarakat.”
Adrian Mengerutkan kening
Ardian kallisto
“Jangan bilang…”
Vincent hale
“Ya. Kita akan bersembunyi di distrik bayangan—tempat orang-orang yang terinfeksi.”
Scene 3 – Menyusup ke Distrik Bayangan
[Lokasi: Perbatasan Distrik Bayangan, Kota Kallisto]
[Waktu: Beberapa saat setelah percakapan di dalam mobil]
Vincent hale
(berbisik) “Kita harus turun di sini. Mobil tidak bisa masuk lebih jauh, terlalu berisiko.”
(Ardian memandang ke luar jendela, melihat jalan sempit yang dipenuhi lampu neon rusak dan asap tebal)
Ardian kallisto
“Tempat ini kelihatan… suram.”
(suara muncul di earpiece Adrian)
xylo
“Mendeteksi tingkat polusi udara di atas normal. Juga ada jejak radiasi rendah, kemungkinan dari limbah teknologi.”
(Vincent membuka pintu, lalu mengisyaratkan Adrian untuk ikut)
Vincent hale
“Ini Distrik Bayangan. Tidak ada hukum di sini. Yang kuat bertahan, yang lemah tersingkir.”
[Mereka keluar dari mobil. Di sekeliling, bangunan reyot berdiri rapat, dipenuhi grafiti. Jalanan dipenuhi orang-orang dengan penampilan ganjil: beberapa memiliki kulit bersisik, yang lain memakai masker pernapasan kotor.]
(Adrian menahan napas, menatap sekelompok orang terinfeksi yang berlalu dengan tatapan waspada)
Ardian kallisto
“Mereka semua… terinfeksi?”
Vincent hale
“Sebagian besar, ya. Ada yang terkena mutasi ringan, ada pula yang hampir menjadi monster. Mereka membangun komunitas sendiri di sini.”
(Xylo nada suaranya terdengar prihatin)
xylo
“Teknologi medis di luar distrik ini tidak tersedia untuk mereka. Itulah sebabnya mereka diasingkan.”
[Seorang penjaga bertubuh besar, dengan mata kiri bercahaya hijau, menghampiri mereka.]
penjaga
(suara berat dan serak)
“Kalian bukan dari sini. Mau apa?”
Vincent menunjukkan sebuah tanda logam kecil dengan lambang tertentu
Vincent hale
“Kami hanya mencari tempat aman. Tidak ada niat buruk.”
[Penjaga Distrik menatap tanda itu, lalu mengangguk perlahan.]
penjaga
“Masuklah, tapi awas langkah kalian. Banyak yang tidak suka orang luar.”
Adrian berbisik pada Vincent
Ardian kallisto
“Kau kenal dia?”
Vincent hale
(menggeleng)
“Hanya punya kontak lama di sini. Kuharap dia masih bisa kita percayai.”
[Mereka melangkah masuk ke dalam gang yang lebih gelap. Cahaya neon berkedip di atas kepala, menyorotkan bayangan aneh di dinding. Bau busuk sampah bercampur asap kimia menusuk hidung.]
xylo
“Mendeteksi beberapa senjata terpasang di sudut-sudut bangunan. Rekomendasi: Tetap waspada.”
Ardian mengangkat bahu, berusaha terlihat santai
Ardian kallisto
“Aku selalu waspada. Tapi tempat ini… benar-benar menegangkan.”
Vincent menatap lurus ke depan
Vincent hale
“Percaya padaku, Nak. Lebih baik berurusan dengan mereka daripada langsung ditangkap Aldric. Setidaknya di sini, kita masih punya peluang.”
[Langkah mereka bergema di jalan basah, dikelilingi tatapan orang-orang terinfeksi yang curiga.]
Ardian kallisto
(dalam hati menatap wajah-wajah putus asa di sekelilingnya)
“Jika Aldric benar-benar membuang mereka ke sini, aku tidak heran kenapa mereka benci dunia luar. Tapi… apa yang bisa kulakukan?”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!