NovelToon NovelToon

Transmigrasi Dunia Binatang

DUNIA ANEH!

Di tengah lebatnya Hutan Rimbun, langit kelam semakin menyatu dengan udara dingin yang merayap perlahan. Angin berbisik di antara pepohonan, membawa aroma tanah basah dan misteri yang belum terungkap.

Di langit, Gemuruh petir masih samar-samar terdengar, menggema di kejauhan, seolah menjadi peringatan akan sesuatu yang belum terjadi. Di balik bayang-bayang pepohonan yang menjulang, sesosok siluet berdiri diam, matanya menatap lurus ke dalam kegelapan. Apakah itu manusia... atau sesuatu yang lain?

Namun, disana... Di antara akar pohon besar yang mencengkram tanah dengan kokoh, seekor kelinci kecil berwarna putih dengan bulunya yang tertutup lumpur dan debu perlahan keluar dari persembunyiannya. Matanya yang bulatnya bergetar dan berkilat dalam cahaya remang, seakan menyadari bahwa dunia yang dikenalnya telah berubah.

Di tanah tempat hewan berbicara dan kerajaan-kerajaan dibangun dengan aturan para ras binatang, perang dan intrik mulai mengguncang keseimbangan. Para Avianis yang menguasai langit, Reptilix yang menjaga tanah dengan kekuatan purba, Aquaen yang menjaga lautan dengan keanggunan misterius, serta ras-ras lain yang memiliki kepentingan dan rahasia masing-masing.

Namun, di balik konflik yang membara, tersembunyi sebuah takdir yang terjalin erat dengan kelinci kecil itu. Sebuah rahasia yang dapat mengubah nasib dunia binatang selamanya...

Kelinci itu tiba-tiba berubah menjadi seorang manusia. Tubuhnya terduduk lemas di atas tanah yang dingin, napasnya memburu, seolah baru saja melalui perjalanan panjang. Gaun putih yang dikenakannya kini kotor, berlumuran lumpur, menciptakan kontras yang mencolok dengan kulitnya yang putih pucat.

"Hah... Hah... Aku... Aku di mana?"

Matanya yang sedikit berair menyapu sekelilingnya, menembus pekatnya kegelapan. Rasa asing menyelimutinya, membuat tubuhnya gemetar. Namun sebelum sempat memahami situasinya, suara mekanis tiba-tiba menggema di dalam kepalanya.

Ding!

> [Host! Selamat! Perjalanan waktu Anda telah berhasil!]

[Proses pengikatan sistem akan segera dimulai...]

Seketika, layar hologram melayang di hadapannya, bersinar terang dalam gulita. Angka-angka mulai bermunculan, bergulir cepat tanpa kendali.

> [10%... 30%... 50%... 80%... 100%!]

[Pengikatan selesai!]

Dada gadis itu naik turun, masih diliputi kebingungan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Sebelum ia sempat memahami apa yang terjadi, suara itu kembali muncul—lebih ringan, ceria, tapi tetap terdengar mekanis.

> [Hai tuan rumah! Saya Key, sistem pemula yang akan membimbing Anda di dunia ini. Salken yah~ 🤭]

Gadis itu terdiam, menatap layar di hadapannya dengan mata membelalak. Sistem? Dunia ini? Apa maksudnya semua ini?!

Nama gadis itu adalah Niren.

Matanya kembali menyapu sekeliling, mencoba memahami di mana ia berada. Gelap, sunyi, dan asing. Aroma tanah basah dan dedaunan yang lembap menyeruak ke dalam hidungnya, tapi ia tak bisa mengenali tempat ini. Ini bukanlah dunianya.

Sementara itu, layar hologram yang melayang di hadapannya masih menampilkan tulisan aneh. Sosok tak kasat mata berbicara padanya, tapi Niren tak menggubrisnya.

Dengan suara serak, ia akhirnya bertanya, "Kau... siapa? Apa kau hantu? Atau... aku sudah mati? Dan kau ini malaikat maut nya?"

Matanya kembali menatap layar, samar-samar menangkap pantulan dirinya yang berantakan. Gaun putihnya yang kotor, rambutnya yang kusut, dan wajahnya?

Matanya sedikit terpaku, ia rasa ini bukanlah wajahnya yang asli. Wajahnya yang sebelumnya itu tidak seperti ini dan tidak.... Secantik ini! Ini bahkan lebih cantik dari kecantikan yang tidak pernah ia lihat. Gumannya yang masih dipenuhi kebingungan.

Suara dari layar mendadak naik nada, terdengar seperti seseorang yang tersinggung.

> "Yaakkk!! Aku bukan hantu, dan aku juga BUKAN malaikat maut!"

Niren sedikit tersentak, sama sekali tak menyangka sistem ini bisa bereaksi begitu ekspresif.

> "Host, kau tega sekali mengataiku begitu! Aku ini sistem, paham?! Ini adalah dunia binatang, dan jiwamu sengaja ditarik ke sini untuk menjalankan misi! Aku adalah pendampingmu, gitu lho! Haisshh sibal!"

Suaranya dipenuhi keluhan, seolah benar-benar kesal karena disalah artikan.

Niren hanya bisa terdiam, otaknya masih berusaha mencerna informasi yang baru saja ia dengar. Dunia binatang? Misi? Apa yang sebenarnya terjadi?!

Niren masih terdiam, menatap layar hologram di hadapannya. Otaknya berusaha menghubungkan segala sesuatu—dunia binatang, sistem, misi—tapi semua terasa seperti mimpi yang tak masuk akal.

Melihat tuan rumahnya tak merespons, sistem yang menyebut dirinya Key kembali berbicara, suaranya lebih ceria dari sebelumnya.

> "Yah, yah, aku tahu ini berat untukmu, tapi sudahlah, ya! Mau tidak mau, kau harus menerima takdirmu! Hehehe~"

Niren akhirnya menghela napas panjang. Rasa lelah, dingin, dan keputusasaan bercampur menjadi satu, membuat dadanya terasa sesak.

"Aku bahkan tidak tahu aku sudah mati... Bagaimana bisa kau bicara seolah ini hal biasa?" bisiknya, suaranya nyaris tenggelam dalam kesunyian.

Ingatannya pun masih teringat jelas saat dia masih menghembuskan nafasnya merasakan sakitnya ia mati hari itu, hari dimana ia melangsungkan pernikahan tapi acara mewah itu batal saat Reno—calon suami yang dijodohkan dengan nya tiba-tiba menembak kepalanya hingga mati.

Ia tak tahu karna apa pria itu melakukan itu? Atau mungkin pria itu tidak setuju dan berakhir membunuhnya? Hingga ia tewas dan tersesat di dunia seperti ini?

That crazy guys! Please help me!!..

Layar hologram mendadak berkedip, lalu menampilkan tulisan baru.

> [Deteksi kondisi mental host...

Kondisi: Linglung, Stres Ringan, Keinginan untuk Pasrah 45%]

> "Oke oke, dengerin aku baik-baik, Host!" Suara Key kembali muncul, kali ini terdengar sedikit lebih serius. "Aku akan menjelaskan semuanya secara sederhana, jadi perhatikan, ya!"

Layar kembali berkedip, lalu sebuah tampilan baru muncul.

> [Selamat datang di dunia binatang!]

[Karena suatu alasan, jiwamu terpilih untuk dilahirkan kembali di sini. Namun, untuk bertahan hidup, kau harus menyelesaikan misi yang diberikan oleh sistem.]

Niren menatap tulisan itu dengan ekspresi sulit ditebak.

"Misi...?" gumamnya.

> "Benar! Dan misi utamamu sederhana kok, kau hanya perlu..."

> [Melahirkan anak.]

Keheningan.

Niren membeku.

Matanya membelalak, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dibaca.

"...A—Apa?"

Key tertawa canggung, lalu dengan cepat menjelaskan.

> "Jadi begini, dunia ini memiliki masalah besar! Betina di sini sangat langka, dan keberadaan mereka sangat penting untuk keberlangsungan ras di dunia binatang. Makanya, sistem menarik seseorang sepertimu untuk membantu mengatasi krisis ini. Dan sebagai gantinya, kau akan mendapatkan hadiah!"

Niren masih terpaku di tempatnya. Melahirkan? Hadiah? Apa ini semacam lelucon kejam?!

"Dan jika aku menolak?"

Layar hologram berkedip, lalu sebuah notifikasi muncul.

> [Tanpa menyelesaikan misi, waktu hidup host akan terbatas.]

[Host saat ini hanya memiliki waktu hidup: 30 hari.]

Jantung Niren mencelos.

30 hari?!

Key kembali tertawa kecil, suaranya terdengar seperti seseorang yang ingin mencoba menenangkan tapi malah terdengar lebih menyebalkan.

> ["Ehehe... ya, jadi begitulah! Tapi tenang, kau bisa memperpanjang hidupmu dengan menyelesaikan misi! Setiap anak yang kau lahirkan dari setiap pria binatang, kau akan mendapat poin, dan poin itu bisa digunakan untuk menukar umurmu!]

Niren benar-benar kehabisan kata-kata. Tubuhnya gemetar, bukan karena dingin, tapi karena kenyataan yang terasa begitu absurd.

Melahirkan anak?!

Dari setiap pria?!

Dunia macam apa ini?!

Apakah ini dunia Herem?!.

>>>To Be Continued...

Terkepung!

•••

Niren terus melangkah perlahan di atas tanah basah, sesekali berpegangan pada batang pohon besar agar tidak kehilangan keseimbangan.

Kakinya yang putih pucat dan polos terasa perih setiap kali menyentuh akar-akar yang mencuat dari tanah. Rambut pirangnya tersurai lembut seiring angin berhembus dengan hawa dingin yang perlahan mulai menusuk kulitnya, sementara gemuruh petir masih menggema di langit, menambah kesan mencekam di tengah kegelapan malam.

Di depannya, peta hologram melayang dengan cahaya redup, menunjukkan tujuan yang harus ia capai—Desa Lunaris tempat yang direkomendasikan oleh Key, sistem yang kini mendampinginya.

"Key, apakah perjalanan ini masih jauh?" tanyanya dengan nada lembut, meskipun ada sedikit kelelahan dalam suaranya.

["Sekitar beberapa meter lagi, tuan rumah. Apa kau merasa lelah?"]

Niren tersenyum kecil, meski wajahnya masih menyiratkan keletihan. "Sedikit... Tapi tidak apa-apa, aku bisa terus berjalan." Tangannya mengusap pergelangan kakinya yang terasa nyeri.

Namun, setelah beberapa langkah lagi, tubuhnya mulai kehilangan tenaga. Dengan suara yang lebih lirih, ia kembali bertanya, "Key... apakah tidak ada cara lain untuk sampai lebih cepat? Seperti... alat transportasi misalnya?"

["Tentu Key punya! Tapi sayangnya, fitur itu belum bisa terbuka saat ini karena tuan rumah masih belum berada di level 1..."] tulis sistem itu, bahkan menambahkan emotikon sedih di layar hologram.

Niren tersenyum tipis. "Begitu, ya... Baiklah, kalau begitu aku akan berjalan pelan-pelan saja..."

Oke, aku lanjutkan dengan tetap mempertahankan karakter Niren yang lembut dan suasana yang mencekam!

Niren baru saja hendak melangkah lagi ketika suara gemerisik tiba-tiba terdengar dari semak-semak di sampingnya.

Ia menoleh dengan waspada, jantungnya berdegup kencang. Dalam gelap, sesuatu merayap perlahan, mengeluarkan suara gesekan mengerikan di atas tanah basah.

Matanya membelalak saat sesosok makhluk besar menyeruak dari bayangan pepohonan—seekor kelabang raksasa, tubuhnya hitam berkilap dengan kaki-kaki tajam yang bergerak cepat. Niren tersentak mundur, napasnya tercekat.

Deg!.

"A-apa itu...?" bisiknya ketakutan.

Namun, sebelum ia bisa bergerak lebih jauh, kakinya tersandung akar pohon. Tubuh mungilnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke tanah. Tangannya yang gemetar berusaha menopang diri, namun tatapannya tetap terkunci pada sosok mengerikan di depannya.

Kelabang raksasa itu berhenti bergerak. Lalu, di hadapan Niren yang masih menggigil ketakutan, tubuh serangga itu mulai berubah. Bentuknya bergeser, melengkung, hingga perlahan menyerupai sosok manusia.

Namun, bukan manusia biasa.

Makhluk itu kini berdiri tegap dalam wujud seorang pria tampan, tetapi aura yang dipancarkannya tetap mengintimidasi. Kulitnya pucat dengan mata merah gelap yang berkilauan—seakan terpaku melihat sosok itu di bawah cahaya bulan.

Rambut panjang hitam keunguan jatuh hingga ke punggungnya, dan meskipun tubuh bagian atasnya tampak seperti manusia, bagian bawahnya tetap menyerupai kelabang besar dengan ekor panjang yang melingkar di tanah.

Dan itu... Mengerikan!!.

Senyumnya tipis, hampir seperti mengejek, saat menatap Niren yang masih terduduk ketakutan.

"Seorang betina?"ia menaikkan alisnya lalu perlahan mendekatkan tubuhnya mencoba mencium aromanya penuh minat"kelinci kecil... Apahkah kau tersesat di hutan malam, hm?" Suaranya dalam, sedikit berbisik, tetapi penuh tekanan.

Niren menelan ludah, tubuhnya masih kaku. Hawa dingin menyelimuti dirinya, namun yang lebih menakutkan adalah tatapan pria itu—seolah ia adalah mangsa yang baru saja terperangkap dalam sarang pemangsa.

Mata merah gelab itu semakin mengkilat seiring tubuhnya berjalan mendekati Niren di sana.

"Gotcha! Aku tidak mencium tanda² kepemilikan pasangan di tubuhmu, betina? Kalo begitu.. jadilah pasangan ku, aku bisa memberikanmu banyak bayi-bayi kelabang nantinya."senyum jahat terpatri di sana membuat Niren semakin bergetar hebat mendengar.

Niren sontak menggeleng tegas bersamaan suara peringatan bahaya dari key sistemnya terdengar di telinga kelincinya.

Ding!

[Laporan Data Target!]

[⚠️ Bahaya! Tuan rumah, Anda telah bertemu dengan individu berbahaya tingkat tinggi!]

[Nama] : Zephiron Iktar.

[Ras] : Insectaria – Klan Kelabang Hitam

[Usia] : 23 tahun.

[Tingkatan] : Level A+ (Elit Insectaria)

[Kesuburan] : Tingkat A → Mampu menghasilkan keturunan yang kuat dan adaptif, tetapi tidak sebanding dengan tingkat SSS atau A+.

[Kemampuan] :

Racun Kelabang Iktar ☠️ → Dapat melumpuhkan lawan hanya dengan satu gigitan.

Gerakan Phantom ⚡ → Kecepatan tinggi yang hampir tak kasat mata.

Eksoskeleton Baja 🛡️ → Kulit sekeras baja, sulit ditembus oleh serangan biasa.

Mimikri Tingkat Tinggi 🌀 → Dapat berubah antara wujud kelabang raksasa dan manusia sesuai keinginan.

[Kelemahan] :

Sensitivitas Cahaya ☀️ → Terlalu banyak terkena cahaya matahari bisa memperlambat gerakannya.

Dingin Ekstrem ❄️ → Suhu rendah melemahkan refleks dan kekuatannya.

[Tuan rumah! Harap segera mencari cara untuk menghindari konfrontasi dengan target ini. Keselamatan Anda tidak terjamin!, jika anda melahirkan bayi kelabang itu sama saja anda bunuh diri! Cepat selamat kan nyawa anda tuan!]

Ding!

Mendengar itu, Niren seketika berdiri dan berlari sekuat tenaga, tidak peduli dengan lututnya yang berdarah atau napasnya yang mulai tersengal.

Rasa sakit itu tak sebanding dengan teror yang mengikutinya dari belakang.

CRAK!.

Zephiron langsung merayap cepat di atas tanah, kakinya yang kokoh menghancurkan pohon-pohon yang menghalangi jalannya. Tanah bergetar setiap kali tubuh besar kelabang itu bergerak dengan kecepatan yang tak masuk akal.

"Lari lah, kelinci kecil... Tapi kau tidak akan bisa pergi dariku." Suara beratnya menggema di udara, terdengar penuh keyakinan.

Niren menggigit bibirnya, air mata menggenang di mata bulatnya. Telinga kelincinya berdiri tegang, mendeteksi setiap suara di sekitarnya.

"Key! Apa yang harus kulakukan?! Aku tidak bisa menghadapi ini sendiri!"

[Tuan rumah! Berlari saja!! Aku tidak punya skill bertarung, aku hanya sistem! Kau kira aku pendekar?!]

Niren sedikit frustasi, ia terus berlari sekuat tenaga yang ia bisa. Namun, tepat saat ia berpikir untuk berbelok dan mencari jalur lain—

GRRRRHHHH!

Tiga sosok besar muncul dari depan.

Serigala.

Bukan serigala biasa—mereka lebih besar dari ukuran normal, dengan bulu halus mereka yang tampak mengilap di bawah cahaya bulan. Tatapan mata kuning mereka menusuk, penuh kewaspadaan.

Niren terhenti mendadak. Lututnya lemas, tubuhnya kehilangan keseimbangan hingga ia kembali terjatuh ke tanah.

"A-apa...?"

Angin dingin berembus, menciptakan tekanan luar biasa.

Niren menoleh ke belakang dengan napas memburu.

Di sana, Zephiron berdiri tegak, ekornya yang panjang melingkar di tanah. Matanya menyipit saat menatap ketiga serigala itu.

Sedangkan di depan, tiga serigala besar itu juga menatap Zephiron dengan sikap waspada—seolah mereka baru saja menemukan musuh alami mereka.

Niren terkepung.

Di belakangnya, kelabang pemangsa.

Di depannya, serigala misterius.

Ding!

[Sinyal individu baru terdeteksi!]

[⚠️ Level ancaman meningkat! Harap bersiap untuk kemungkinan skenario terburuk!]

Niren menelan ludah.

Jadi... sekarang bagaimana?.

>>>To Be Continued...

Betina yang cantik...

Niren, Mata gadis itu melebar saat melihat tiga sosok besar menghalangi jalannya. Tiga serigala raksasa berdiri gagah di depannya—bulunya berkilauan di bawah cahaya bulan, mata mereka tajam menatap ancaman di belakangnya.

Gawat! Aku terjebak!

Niren jatuh terduduk, tubuhnya gemetar. Saat itulah Zephiron tiba, ekornya berayun ke udara, siap menyerang.

Namun sebelum ia bisa menyentuh Niren, salah satu serigala melompat ke arahnya dengan kecepatan luar biasa!

Pertarungan dimulai.

Zephiron menjerit marah, tubuhnya bergerak lincah meskipun serangan bertubi-tubi dari serigala menghantamnya.

Rahangnya yang kuat mencoba menggigit, namun serigala yang lebih besar menepisnya dengan cakarnya. Salah satu serigala muda menyerang dari samping, menggigit ekor Zephiron dan menariknya dengan kasar.

"Haaah! Sialan, dasar anjing busuk!!" Zephiron meraung, ekornya melingkar dan melemparkan serigala itu ke udara.

Namun, serigala berbulu coklat itu dengan cepat melompat, menangkap serigala itu sebelum jatuh, lalu meluncur kembali ke medan pertempuran.

Serangan semakin sengit. Zephiron mulai kelelahan—tiga lawan satu bukan pertarungan yang adil. Ia mencoba menggunakan Racun Kelabang Iktar, namun serigala berbulu coklat lebih cepat, mencakar dadanya dengan taring tajam yang bercahaya keemasan.

"AARRRGHH!!!"

Dalam satu serangan mematikan, gigi tajam serigala menusuk tepat di leher Zephiron. Tubuh kelabang raksasa itu kejang-kejang sebelum akhirnya ambruk ke tanah, tak lagi bergerak.

[⚠️ Konfirmasi Bahaya Selesai! Target telah dikalahkan!]

Niren, yang masih terduduk ketakutan, melihat ketiga serigala itu berubah wujud. Tubuh mereka mengecil, bulu mereka lenyap, dan dalam sekejap, berdirilah tiga manusia. Satu wanita tua dan dua laki-laki berbadan besar di belakangnya tampak masih muda dengan pakaian kulit binatang, seperti pejuang dari zaman purba.

Namun Niren tak menampik itu, jika kedua pemuda itu tampak begitu tampan dengan mata emas yang mengkilat bersitubruk dengan matanya yang hitam.

Wajah mereka tegas, dengan kulit putih bersih serta otot-otot kokoh yang menonjol di tubuh mereka. Namun, niren malah salah fokus pada sosok pemuda yang tampak lebih kecil wajahnya itu yang menampilkan otot perutnya.

"1,2,3,4,5,6,7,8... OMG!!"

Niren seketika melengos, wajahnya memerah. Bisa-bisanya pikirannya menghitung yang tidak pantas seperti ini.

Heyy!! Sejak kapan pikrannya begitu mes*m seperti ini. Ia meruntuki dirinya yang sama sekali tidak bisa melihat cogan sedikit saja.

Niren tersentak saat Wanita tua, dengan rambut panjang hitam dan mata kuning tajam, berlutut di depan Niren. Ia menatap gadis itu penuh ketertarikan.

"Oh... betina kecil yang cantik sekali..." bisiknya penuh kekaguman.

Dua pria muda di belakangnya juga menatap Niren dengan ekspresi yang sama—campuran kekaguman dan keterkejutan.

Niren menelan ludah. Kenapa mereka semua melihatku seperti aku sesuatu yang langka?!

Namun sebelum ia bisa bertanya, layar hologram kembali muncul.

[Laporan Data Target!]

[Nama] : Fenrisa Nightfang

[Ras] : Therion – Klan Serigala Bulan

[Usia] : 157 tahun.

[Tingkatan] : Level 6 (Pemimpin Klan)

[Kesuburan] : S→ Betina tingkat tinggi, dan termasuk kateria langka dalam dunia binatang.

[Kemampuan] :

Howl of the Moon 🌙 → Raungan yang dapat melemahkan musuh dalam radius 1 km.

Lunar Regeneration ✨ → Memulihkan luka dengan kecepatan tinggi di bawah sinar bulan.

Berserker Mode 🔥 → Meningkatkan kekuatan dan kecepatan saat terdesak.

[Kelemahan] :

Kelelahan setelah mode Berserker berakhir.

[Nama] : Kael Nightfang

[Ras] : Therion – Klan Serigala Bulan

[Usia] : 20 tahun.

[Tingkatan] : Level 5 (Penerus Klan)

[Kesuburan] : A → Memiliki keturunan kuat dan dominan.

[Kemampuan] :

Shadow Dash ⚡ → Kecepatan tinggi yang sulit diikuti mata.

Lunar Claw 🐾 → Cakar yang dapat menembus pertahanan baja.

[Kelemahan] :

Tidak bisa bertarung lama dalam kondisi luka parah.

[Nama] : Rune Nightfang

[Ras] : Therion – Klan Serigala Bulan

[Usia] : 17 tahun.

[Tingkatan] : Level 5 (Pejuang Elit)

[Kesuburan] : A+ → Sangat subur, memiliki peluang besar melahirkan keturunan kuat.

[Kemampuan] :

Moon Strike ☄️ → Serangan fisik yang diperkuat energi bulan.

Hunter Instinct 🐺 → Bisa membaca gerakan lawan dengan akurat.

[Kelemahan] :

Pertahanan lebih rendah dibanding ibunya dan saudaranya.

 [Tuan rumah! Anda sangat beruntung! Mereka adalah keluarga pemimpin Klan Serigala Bulan yang tinggal di Desa Lunaris!]

Fenrisa tersenyum lembut. "Betina kecil, kenapa kau ada disini? dari mana asal mu?"

Niren mengerakkan bola matanya gelisa, ia tak mungkin menceritakan kalo dirinya transmigrasi bukan?.

"A-aku tidak punya tempat tinggal, a-aku tersesat."titah niren asal.

Mata fenrisa sedikit melebar"Kau tersesat? Apa kau yakin?"tukasnya mencoba menelisik penampilan niren lagi.

Niren menganggu seraya mengangkat kepalanya menatap wanita itu dengan mata bulatnya yang indah.

Fenrisa terdiam sejenak, ia berdiri menoleh pada putra sulungnya—kael dan pria itu mengangguk kepalanya seakan tahu apa yang di pikirkan ibunya.

Fenrisa berahli menatap putra keduanya. Namun yang ia lihat, putranya itu tengah fokus menatap kelinci kecil itu dengan tatapan sulit di artikan.

Membuat fenrisa perlahan melukis tersenyum, lalu kembali menatap niren dengan sorot yang lebih lembut seraya mengulurkan tangannya.

"Kau tidak mungkin bertahan sendirian di luar sana. Ikutlah denganku ke desa kami, Lunaris."

Mata Niren melebar.

"D-Desa Lunaris...?"

Ding!

[Konfirmasi Lokasi: Desa Lunaris adalah tujuan yang ditentukan oleh sistem. Tuan rumah, Anda harus ke sana!]

Meskipun ketakutan masih menguasainya, Niren akhirnya mengangguk. Ia tidak punya pilihan lain.

"S-Saya mengerti..."

Fenrisa tersenyum puas. "Bagus. Mulai sekarang, kau aman bersama kami."

Dengan langkah hati-hati, Niren mengikuti mereka ke arah desa yang tersembunyi di balik hutan.

Namun, tanpa ia sadari... ini baru awal dari perjalanan panjangnya di dunia binatang.

>>>To Be Continued...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!