The Culprit’S Return
Awal yang Baru
Ini adalah chat story pertamaku ya hehe
Mungkin kalian akan suka deh
Yasudah tidak usah lama lama ya
Jangan lupa vote dan follow ya
Sebuah gudang besar di pelabuhan tua. Lampu-lampu gantung berkedip lemah, memantulkan bayangan dari dinding baja berkarat. Di tengah ruangan, seorang gadis muda berdiri tegak, tubuhnya kurus tetapi matanya penuh keberanian. Itu adalah Aria Velasco, ketua mafia termuda yang dikenal tak kenal ampun.
Victor
Semua sudah siap, bos. Orang-orang kita menunggu di luar
Victor, tangan kanan Aria, berdiri dengan tangan di saku, mencoba menyembunyikan rasa gelisahnya.
Aria
Kalau mereka mencoba sesuatu
Aria
pastikan mereka tahu siapa yang mereka hadapi.
Ucap Aria dingin. Aria berjalan perlahan ke arah meja di tengah ruangan, memeriksa peta lokasi gudang yang akan mereka serang malam itu.
Elise
Aria, kau yakin ini keputusan yang bijak?
Elise
Mereka keluarga kita. Apa kau tidak ingin mencoba berbicara terlebih dahulu?
Elise, orang kepercayaan Aria lainnya, tampak ragu. Suaranya hampir seperti bisikan.
Aria
Setelah mereka mencoba membunuhku tiga kali?
Aria
Tidak ada lagi kata bicara, Elise. Aku tidak memimpin untuk menunjukkan kelemahan.
Victor
Mereka sudah terlambat, Elise. Kita harus bertindak sekarang atau mereka akan menghancurkan kita lebih dulu.
Aria
Benar. Tidak ada waktu untuk ragu.
Dia menatap jam tangannya. Waktu terus berjalan. Aria menarik napas panjang, mencoba mengusir perasaan tidak nyaman yang tiba-tiba muncul.
Elise
Tapi, Aria… jika ini jebakan?
Aria
Maka aku akan menghancurkan mereka sebelum mereka sempat menyerang
Ketegangan menggantung di udara. Tapi sebelum ada yang sempat bergerak, pintu gudang terbuka dengan keras.
Anak buah
Bos, ada masalah!
Seorang anak buah mereka berlari masuk dengan napas tersengal.
Victor
Apa yang terjadi?!
Anak buah
Mobil pengawal kita tidak ada! Dan GPS mereka dimatikan!
Aria langsung mengambil radio komunikasi dan mencoba menghubungi sopirnya, tetapi tidak ada jawaban. Aria merasa sesuatu tidak beres.
Elise
Aria… kita harus pergi sekarang. Ini jebakan!
Aria
Tidak. Aku tidak akan lari dari perang.
Aria
Bawa semua orang ke pintu utama. Pastikan mereka siap bertarung.
Victor langsung berlari keluar, meninggalkan Aria dan Elise.
Elise
Kau harus ikut pergi, Aria. Ini terlalu berbahaya!
Aria
Tidak ada yang meninggalkan tempat ini sebelum aku bilang. Aku tidak takut mati, Elise. Tapi aku takut kalah.
Lima menit kemudian, suara tembakan pertama terdengar dari luar gudang.
Victor
Bos! Mereka sudah masuk perimeter! Mereka lebih banyak dari yang kita duga!
Victor
(Ucap Victor di radio)
Aria
Bertahanlah. Aku akan keluar!
Aria meraih pistolnya, tapi sebelum sempat melangkah, Elise menarik tangannya.
Elise
Aria! Dengarkan aku! Mereka sudah tahu kelemahan kita. Kau harus pergi sebelum semuanya terlambat!
Aria
Tidak. Aku adalah pemimpin. Jika aku lari, apa yang akan terjadi pada mereka?
Aria melepas genggaman Elise dan berjalan ke pintu, tapi langkahnya terhenti ketika suara ledakan besar mengguncang gudang.
Dinding belakang runtuh, dan pasukan bersenjata lengkap menyerbu masuk. Di antara mereka, seorang pria paruh baya dengan jas hitam berdiri tenang, menatap Aria dengan senyum dingin.
Aria
Ayah… Jadi ini rencanamu?
Ayah Aria
Kau terlalu pintar untuk kebaikanmu sendiri, Aria. Ini bukan tentang siapa yang benar. Ini tentang siapa yang lebih kuat.
Aria
Dan kau berpikir mengkhianati anakmu sendiri membuatmu kuat?
Ayah Aria
Ini hanya bisnis, sayang.
Dalam sekejap, suara tembakan memenuhi ruangan. Aria terjatuh dengan luka di dadanya, pandangannya memudar perlahan.
Selena Mayfair, gadis culun berusia 17 tahun, tinggal di sebuah rumah kecil dengan ibu angkatnya. Rumah itu penuh dengan tanaman dan suasana hangat, tapi kehidupan Selena jauh dari bahagia. Dia sering dirundung di sekolah karena penampilannya yang lusuh dan kacamata tebalnya.
Ketika Aria terbangun, dia berada di tubuh Selena.
Aria (dalam tubuh selena)
Apa ini…? Apa yang terjadi?!
Aria meraba tubuhnya yang terasa lemah dan berbeda. Bayangan dirinya di cermin membuatnya terdiam.
Aria (dalam tubuh selena)
Ini bukan tubuhku… Tapi bagaimana bisa…?
Ibu selena
Selena, kau baik-baik saja? Sarapan sudah siap.
Suara lembut ibu Selena memecah keheningan. Aria menatap pintu kamar dengan bingung
Aria (dalam tubuh selena)
Siapa dia? Dan kenapa aku merasa… dia sungguh peduli? (Ucapnya dalam hati)
Di sinilah perjalanan Aria dalam tubuh baru dimulai. Dengan dendam di hati dan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya, dia mulai menyusun rencana balas dendam sambil beradaptasi dengan kehidupan Selena yang sederhana.
Semoga kalian suka ceritaku ini ya ❤️
Jangan lupa untuk follow 👍
Selalu dukung aku ya biar rajin up nya hahaha
kehidupan Baru
Gimana seru ngk cerita kemarin?
Oke tidak usah lama lama langsung saja
Rumah sederhana Selena di pinggiran kota
Selena (Aria) mulai menyadari kehidupan barunya. Dia memutuskan untuk menyesuaikan diri, tetapi tidak sepenuhnya menerima kelemahan Selena yang lama.
Ibu selena
Selena, cepat turun. Kau akan terlambat ke sekolah! (Teriaknya)
Aria membuka matanya, masih merasa bingung berada di tubuh ini. Dia melihat jam di meja: pukul 6:45 pagi.
Selena (Aria)
Sekolah? Aku tidak punya waktu untuk itu…
Selena bangkit perlahan, menatap wajahnya di cermin. Wajah yang bukan miliknya.
Selena (Aria)
Tapi kalau aku tidak pergi, aku tidak akan tahu siapa yang ada di sekitar gadis ini… atau siapa yang membunuhku.
Selena akhirnya memutuskan untuk bersiap.
Ketika Selena turun ke dapur, ibunya sudah menyiapkan roti panggang dan teh hangat.
Ibu selena
Kau terlihat… berbeda hari ini, Selena. Kau baik-baik saja?
Selena (Aria)
Aku baik-baik saja, Bu.
Aria mencoba tersenyum, meskipun canggung. Perasaan asing tentang ibu ini membuatnya bingung. Dia tidak ingat kapan terakhir kali seseorang benar-benar peduli padanya.
Setelah sarapan Aria berpamitan untuk berangkat ke sekolah
Ketika sampai di sekolah, Selena (Aria) menghadapi situasi yang berbeda dari kehidupannya sebagai pemimpin mafia. Kali ini, dia bukanlah seseorang yang ditakuti, melainkan target perundungan.
Selena berjalan ke kelas dengan kepala tertunduk, menghindari tatapan orang-orang. Tiba-tiba, seorang gadis bernama Cassandra, pemimpin kelompok populer di sekolah, memblokir jalannya.
Cassandra
Hei, Selena! Masih ingat PR matematika yang kuminta kemarin? Mana?
Di belakang Cassandra, teman-temannya tertawa kecil.
Selena (Aria)
Aku tidak ingat kau memintanya.
Aria menjawab dengan tenang, tetapi matanya menatap Cassandra tajam.
Cassandra
Apa? Berani sekali kau melawan, kutu buku!
Cassandra mencoba menarik buku di tangan Selena, tetapi Selena menahan dengan kuat.
Selena (Aria)
Jangan sentuh aku.
Suara Aria terdengar dingin. Cassandra terkejut, tetapi dengan cepat menyembunyikan rasa takutnya. ( mengerikan🥶🥶🥶-Author)
Cassandra
Tunggu saja. Kau akan menyesal.
Cassandra dan teman-temannya pergi dengan wajah kesal.
Selena (Aria)
Bocah-bocah ini tidak tahu apa-apa tentang ancaman. Mereka akan tahu nanti. ( ucapnya dalam hati)
Sekolah pun sudah dilalui dengan tenang tidak ada gangguan dari cassandra ataupun yang lainnya
Sepulang sekolah, Selena (Aria) berjalan sendirian di gang sempit yang biasanya dia lewati. Tiba-tiba, tiga orang pemuda mendekatinya.
Pemuda 1
Hei, Selena. Kau punya uang lebih? Kami butuh… sumbangan.
Pemuda 2
Dia selalu punya uang makan. Berikan saja sekarang, atau kita ambil sendiri.
Selena (Aria) menatap mereka dengan mata tajam. Dia tidak takut, tetapi tubuh Selena terlalu lemah untuk melawan langsung.
Selena (Aria)
Aku tidak punya uang untuk kalian. Pergilah.
Pemuda 3
Berani sekali! Kita beri pelajaran saja, biar dia tahu siapa yang berkuasa di sini.
Ketika salah satu dari mereka mencoba meraih tasnya, Selena (Aria) dengan cepat menghindar, lalu mengambil sebuah batang kayu kecil di tanah.
Selena (Aria)
Coba sentuh lagi, dan aku pastikan kau tidak akan bisa menyentuh apa pun lagi.
Para pemuda itu tertawa, tetapi ketika Selena (Aria) memukul salah satu dari mereka di lutut dengan presisi, mereka langsung terdiam.
Pemuda 1
Apa-apaan ini? Kau gila!
Selena (Aria)
Dan kalian bodoh karena meremehkanku.
Selena menatap mereka dengan penuh amarah, membuat ketiganya lari ketakutan.
Selena (Aria)
Tubuh ini mungkin lemah, tapi aku masih punya pengalaman bertahan hidup. Jangan pikir aku akan kalah begitu saja. (Ucapnya dalam hati)
Aria mulai menyadari bahwa meskipun tubuh ini memiliki kelemahan, pikirannya yang terlatih sebagai ketua mafia tetap bisa membantunya bertahan. Dia memutuskan untuk menggunakan waktu di tubuh ini untuk membangun kekuatannya kembali dan mencari kebenaran tentang siapa yang mengkhianatinya.
Kira kira selanjutnya Aira yang berada di dalam tibuh selena mau ngapain ya??
Selena (Aria)
Mau males males an thor
Yee itumah maunya kamu doang Ar
Selena (Aria)
Tungguin chapter selanjutnya ya
Selena (Aria)
SE-MU-A-NYA!!
Udah kenapa yang malah nyuruh nunggu chapter selanjutnya kamu sih Ar??
Selena (Aria)
Biarin sih ini cerita aku juga kan😏
Selena (Aria)
Udah sih tor ngalah aja
Jangan lupa beri dukungan ya❤️
Selena (Aria)
Tulis komentar💌
Selena (Aria)
Memberi vote
Selena (Aria)
Dan like pastinya
Selena (Aria)
Itu kan thor?
Karena itu semua gratis tanpa di pungut biaya
Yasudah ya sampai jumpaa👋👋👋
Langkah Pertama
Jangan bosen bosen ketemu ya??
Kalo bosen, carilah kegiatan yang enggak bikin kamu bosen.
Tapi jangan melupakan aku yaa!!! Hahahahaha😅
Yaudah tidak usah lama lama langsung saja pada intinya
Yang kalian tunggu tunggu
Pagi hari dimulai dengan kesunyian khas di rumah Selena. Aria, dalam tubuh Selena, bangun lebih awal dari biasanya. Ia berdiri di depan cermin, memperhatikan bayangan dirinya yang baru. Mata lelah, rambut sedikit kusut, dan tubuh yang terlihat lebih kecil dibanding tubuh lamanya.
Selena (Aria)
Tubuh ini lemah… Tapi aku akan membuatnya lebih kuat. Kalau mereka mengira aku akan menyerah hanya karena ini, mereka salah besar.
Dia merapikan rambutnya seadanya, mengenakan seragam sekolah dengan ekspresi datar. Kamar Selena kecil, dengan dinding yang dihiasi poster band, meja belajar penuh buku, dan tempat tidur yang rapi. Kehidupan gadis ini benar-benar berbeda dari kehidupannya dulu, yang penuh dengan kemewahan dan bahaya.
Saat turun ke dapur, aroma sup ayam hangat menyambutnya. Ibu Selena sudah menyiapkan sarapan di meja kecil dengan dua kursi. Sang ibu tersenyum saat melihat Selena (Aria) duduk tanpa berkata apa-apa.
Ibu selena
Kau terlihat lebih segar pagi ini, Selena. Apa kau tidur nyenyak?
Selena (Aria)
(tanpa ekspresi) Cukup.
Selena mengambil sendok dan mulai makan perlahan. Sup itu terasa sederhana, jauh dari makanan mewah yang biasa dia makan di masa lalu, tetapi tetap memuaskan.
Ibu selena
Kau tidak biasanya makan sebanyak ini.
Ibu selena
Apa ada sesuatu yang membuatmu bersemangat hari ini?
Aria berhenti sejenak, mengangkat pandangan ke wanita itu. Senyum lembut di wajah ibunya mengingatkan pada sosok yang dia dambakan dulu, seorang ibu yang perhatian. Tapi Aria tahu ini bukan dunianya.
Selena (Aria)
Aku hanya lapar. Itu saja.
WOIII ITU IBU LU KOCAKKKKKKK 😡-Author
HEH KAMPUNG!! DIA ITU IBUNYA YANG PUNYA TUBUH INI!!! -Aira
Bodoh banget jadi orang yak, gini nih kalo dulunya kaya, orang miskin kagak ada harga dirinya disini bjir - Author
Udh sih diem lanjut lagi lah ceritanya viewers udah nungguin tuh - Aria
Yaudah lanjut, maaf ya teman teman ada keributan dikit emng anaknya kurang ajar gitu, gw bilangin entar - Author
Ibu Selena tertawa kecil dan menyodorkan bekal makan siang berupa sandwich dan jus buah.
Ibu selena
Kalau begitu, jangan lupa makan siang di sekolah. Jangan biarkan dirimu terlalu lelah, ya.
Aria mengambil bekal itu tanpa komentar, hanya mengangguk singkat. Dia tahu wanita ini hanya mencoba bersikap baik, dan dia menghargainya sedikit.
Selesai sarapun Aria dengan tubuh barunya berpamitan pada ibu selena dan keluar dari rumah itu.
Aria keluar dari rumah dengan tas ransel yang terasa sedikit berat di punggungnya. Di luar, udara pagi masih segar. Dia berjalan ke halte bus, sesuatu yang tidak pernah dia lakukan di kehidupannya dulu.
Selena (Aria)
Aku sudah terbiasa dengan mobil mewah dan pengawal di sekitarku. Tapi sekarang aku harus menyesuaikan diri dengan kehidupan seperti ini. Tidak apa-apa. Ini hanya sementara.
Bus sekolah tiba beberapa menit kemudian, dan Aria masuk, mencari tempat duduk di dekat jendela. Beberapa siswa di dalam bus memandangnya sekilas, beberapa dengan tatapan menghakimi, tetapi Aria tidak peduli.
Selena (Aria)
Mereka bisa memandangiku sesuka mereka. Dalam waktu dekat, mereka semua akan tahu siapa aku sebenarnya.
Perjalanan ke sekolah memakan waktu sekitar 20 menit. Selama itu, Aria memikirkan rencananya untuk hari ini. Mengumpulkan informasi, menilai kekuatan lawannya, dan mencari sekutu potensial.
Setibanya di sekolah, Aria langsung menuju kelas. Suasana di dalam kelas sudah ramai. Cassandra dan gengnya duduk di pojok ruangan, tertawa keras dan mengabaikan pandangan guru yang sedang menyiapkan pelajaran. Aria duduk di bangku paling belakang, membuka buku catatan untuk berpura-pura mencatat.
Ketika bel tanda istirahat berbunyi, Cassandra langsung mendekatinya. Gadis itu meletakkan kedua tangannya di meja Aria, membungkuk sedikit dengan senyum sinis.
Cassandra
Hei, Selena. Kau pikir kau bisa lolos dari apa yang kau lakukan kemarin?
Aria mengangkat pandangannya perlahan, menatap Cassandra tanpa rasa takut.
Selena (Aria)
Kau ingin apa?
Cassandra tertawa, sementara teman-temannya berkumpul di sekitar mereka.
Cassandra
Aku ingin kau tahu tempatmu. Kau bukan siapa-siapa di sini, Selena. Kau hanya kutu buku menyedihkan yang harus belajar kapan harus diam.
Aria berdiri dari kursinya, membuat Cassandra sedikit terkejut. Dengan tenang, dia menatap mata Cassandr
Selena (Aria)
Dan kau berpikir aku takut padamu? Percayalah, kau belum pernah bertemu seseorang sepertiku.❄️❄️❄️
Cassandra mencoba menahan tawa, tetapi nada suara Selena yang dingin membuatnya sedikit ragu. Namun, dia tidak ingin terlihat lemah di depan teman-temannya.
Cassandra
Kau pikir kau bisa melawan aku? Lihat dirimu.
Selena (Aria)
(mendekatkan wajahnya ke Cassandra)
Selena (Aria)
Cobalah ganggu aku lagi, dan aku akan membuatmu menyesal. Jangan pernah mengujiku, Cassandra.
Aria berbalik dan pergi, meninggalkan Cassandra yang terdiam. Gengnya saling bertukar pandangan, bingung dengan keberanian Selena yang tiba-tiba.
Skip pelajaran setelah selesai istirahat!!
Setelah pelajaran selesai, Aria pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi. Dia mengambil beberapa buku tentang strategi dan psikologi. Saat sedang membaca, seorang siswa bernama Adrian memperhatikannya dari jauh.
Andrian
Buku itu menarik, bukan? Biasanya siswa di sini tidak memilih buku seperti itu.
Aria menatapnya sejenak sebelum menjawab.
Selena (Aria)
Aku berbeda dari yang lain.
Andrian
“Itu terlihat. Kau Selena, kan? Aku Adrian.
Selena (Aria)
Apa kau membutuhkan sesuatu?
Andrian
Tidak, hanya penasaran. Kau terlihat seperti seseorang yang punya banyak pikiran.
Aria menutup bukunya dan berdiri.
Selena (Aria)
Aku tidak punya waktu untuk obrolan basa-basi. Tapi terima kasih sudah memperhatikan.
Dia pergi, meninggalkan Adrian yang terlihat sedikit bingung tetapi juga tertarik. Setelah beberapa jam di perpustakaan, Selena pun kembali ke rumah untuk mengistirahatkan dirinya.
Sesampainya di rumah selena pun hanya mengetuk pintu dan langsung menuju kamarnya, setalah sampai ke kamar dia membersihkan diri, dan lanjut untuk istirahat.
Malam itu, Aria menatap peta kota yang dia gambar di atas meja. Dia mulai menandai lokasi-lokasi penting dengan pena merah.
Selena (Aria)
Langkah pertama adalah memahami wilayah ini. Aku akan memulai dari sekolah ini, lalu meluas ke luar. Cassandra mungkin bisa kugunakan nanti. Untuk sekarang, aku hanya perlu bertahan.
Dia menyimpan peta itu di laci dan mematikan lampu, siap untuk menghadapi hari berikutnya.
Apakah author harus menggunakan karakter sendiri??
Kalo setuju. Ketik angka 1 dan bilang setuju
Selena (Aria)
Apaan sih thor sok asik banget
Author
Apaan sih lu ikut ikut aja
Selena (Aria)
Apa tidak senang kau??
Author
Aku buat karaktermu mati dan tidak ada lagi mau??
Selena (Aria)
Dih mainnya gituan
Author
yaudah makanya diem aja deh jangan buat rusuh mulu
Author
Diem kek victor gitu lo
Victor
kena dah gua yang diem -_-
Author
Dah sekarang lo mending kasih tau readers deh
Author
Ya kayak biasa lah!!
Selena (Aria)
WOIII READERS
Selena (Aria)
DUKUNG KITA DONG
Author
Tepuk tangan dong readers 👏👏👏
Author
Terimakasih ya kalian
Author
Terimakasih sudah membaca cerita ku
Author
Sampai jumpa ya semua
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!