Cuek Tapi Perhatian [WARNING CERITA BXB]
Group chat: Anak Kelas 11B
Evann
Eh, PR Matematika udah kelar belum, kalian?
Dimas
Belum, gue lupa bawa buku. Lu udah, Rio?
Rio
Udah. Tapi nggak yakin bener.
Evann
Biasa banget. Rio mah asal kerjain, hasil belakangan.
Dimas
Woi, Rio, lu tadi ngeliatin kelas sebelah mulu. Ada apaan?
Rio
Apaan sih? Nggak ada apa-apa
Evann
Jangan bohong, bro. Gue liat lu nunduk-nunduk tiap Arga lewat.
Rio
Dia lewat aja gue nggak sadar.
Dimas
Halah. Udah lah, ngaku aja.
Rio
Gue nggak ada urusan sama dia. Lagian, Arga tuh tipe orang yang dingin banget. Gimana caranya gue suka?
Evann
Tapi Arga keren, bro. Main basket jago, nilai bagus, plus populer. Jangan-jangan lu minder.
Rio
Gue nggak minder, gue cuma... ya nggak ada alasan buat deketin dia aja.
Dimas
Tapi kalo ada kesempatan?
Evann
Gue punya ide. Besok pas kelas kosong, gue ajak Arga ngobrol di depan lu.
Rio
Jangan macam-macam, Evan. Gue nggak mau ikut drama.
Dimas
Kalau Arga tau lu ngomong begini, gimana coba?
Rio
Nggak mungkin dia tau. Udah, jangan bahas lagi.
(chat paused for 2 minutes)
Evann
BTW, PR Fisika udah ada yang selesai? Besok kumpul kan?
Dimas
Belum. Ntar pinjem catatan lu, Rio.
Rio
Gue nggak bakal kasih kalau kalian masih gangguin gue soal Arga.
Evann
Oke, deal. Besok jangan lupa bawa PR-nya, ya.
Dimas
Tapi tetep, Rio, Arga bakal lewat lagi besok. Jangan lupa bilang “hai”
(Chat berakhir untuk episode ini)
Ini adalah informasi karakter/latar belakang karakter di cerita ini
1. Rio
Umur: 17 tahun.
Kepribadian: Cuek, santai, dan cenderung pasif. Sebenarnya perhatian pada hal kecil, tapi nggak pandai mengungkapkan perasaan.
Latar Belakang: Siswa kelas 11B yang lebih suka mengamati dari jauh ketimbang terlibat langsung. Dia diam-diam menyukai Arga, tapi merasa minder karena Arga sangat populer.
Hobi: Membaca buku atau mendengarkan musik sendirian.
2. Arga
Umur: 17 tahun.
Kepribadian: Dingin, pendiam, tapi diam-diam perhatian. Dia lebih suka berbicara seperlunya dan sering memberi kode ketimbang menyatakan sesuatu dengan jelas.
Latar Belakang: Siswa kelas sebelah (11A) yang terkenal karena bakatnya di basket dan kepribadiannya yang misterius. Meskipun terlihat cuek, dia sebenarnya memperhatikan Rio.
Hobi: Bermain basket dan membaca buku olahraga.
3. Evan
Umur: 17 tahun.
Kepribadian: Ceria, suka bercanda, dan sering memprovokasi Rio untuk mengakui perasaannya pada Arga. Dia mendukung Rio dengan caranya sendiri.
Latar Belakang: Sahabat Rio sejak SMP, satu kelas dengan Rio di 11B. Evan sering memberikan ide-ide “konyol” tapi terkadang membantu.
Hobi: Bermain game online.
4. Dimas
Umur: 17 tahun.
Kepribadian: Tenang, logis, dan sering menjadi penengah antara Rio dan Evan. Dia suka mengamati dari kejauhan tapi juga nggak ragu membantu Rio jika dibutuhkan.
Latar Belakang: Teman dekat Rio di kelas 11B. Kadang usil tapi selalu mendukung Rio secara tulus.
Hobi: Nonton film dan koleksi poster.
Basket dan lorong kelas
Evann
Rio, udah di sekolah?
Dimas
Bro, kelas sebelah lagi rame. Kayaknya Arga tanding basket di lapangan kecil pagi ini.
Rio
Ya udah, terus kenapa?
Rio
Ngapain gue nonton? Gue bukan fans dia.
Dimas
Halah, cuek amat. Padahal kalau lu ngeliat dia tanding, siapa tahu dapet alasan buat ngomong.
Rio
Males. Gue ke kantin aja
Evann
Kalau tiba-tiba dia ada di kantin juga gimana?
(Chat paused. Di kantin, Rio membeli minuman. Ketika dia berbalik, dia tidak sengaja bertemu Arga.)
Arga
Nggak. Cuma liat lu di sini aja. Biasanya nggak keliatan pagi-pagi.
Rio
Ya, gue emang nggak sering ke kantin pagi.
Arga
Hmph. Jadi, lu nggak nonton basket tadi?
Arga
Kirain lu mau liat. Soalnya kemarin kayaknya lu sempet ngintip waktu gue latihan.
Rio
!!! Gue nggak ngintip!
(Arga mengambil botol minuman dan pergi, tapi sebelum keluar, dia menoleh.)
Arga
Oh iya, jangan lupa bawa jaket kalau pagi. Lu keliatan kedinginan tadi.
(Rio terdiam di tempat, pipinya memerah.)
[Group Chat: “Anak Kelas 11B”]
Rio
Gue ketemu Arga di kantin.
Dimas
Lah, terus? Dia ngomong apa?
Rio
Dia bilang gue keliatan kedinginan.
Dimas
Cuek tapi perhatian, definisi Arga banget.
Rio
… Gue nggak ngerti sama dia.
(Chat berakhir untuk episode ini)
Temu di Lapangan Basket
[Group Chat: “Anak Kelas 11B”]
Evann
Jadi gimana? Udah mulai ada perkembangan sama Arga?
Rio
Nggak ada apa-apa. Dia cuma bilang gue keliatan kedinginan, terus pergi gitu aja.
Dimas
Tapi lu nggak bisa bohong, kan? Lu pasti kepikiran.
Rio
Ya, gue kepikiran. Tapi gue nggak ngerti maksud dia ngomong kayak gitu.
Evann
Itu kode, bro. Arga emang tipe yang cuek, tapi kalau dia udah ngomong kayak gitu, tandanya dia perhatian.
Dimas
Kalau nggak yakin, lu coba cari cara buat deket lagi. Misalnya, besok temenin gue liat latihan basket mereka.
Rio
Lu yang mau liat, kenapa gue harus ikut?
Dimas
Supaya gue nggak keliatan kayak penggemar dadakan. Udah, lu ikut aja.
(Keesokan harinya, Rio akhirnya menemani Dimas menonton latihan basket Arga di lapangan sekolah.)
Rio
Eh, iya... cuma nemenin temen.
Arga
Hmph. Jadi lu nggak nonton buat gue, ya?
Rio
Apa? Enggak lah. Gue nggak ada urusan sama latihan basket lu.
(Arga mendekati Rio dan berdiri tepat di depannya.)
Arga
Tapi kalau nggak ada urusan, kenapa lu di sini?
Rio
Gue cuma nemenin Dimas
Arga
Dimas? Oh, si itu. Tapi kenapa gue liat mata lu nggak lepas dari lapangan tadi?
Rio
Gue... cuma liat. Itu aja.
Arga
Hmm. Kalau gitu, besok lu liat lagi, ya. Tapi kali ini dari bangku depan. Jangan di pojok.
(Arga tersenyum tipis lalu pergi. Rio terdiam dengan wajah bingung, sementara Dimas muncul dengan senyuman lebar.)
Dimas
Rio, kayaknya gue nggak perlu ngasih ide lagi. Arga udah ngajak lu langsung, bro.
[Group Chat: “Anak Kelas 11B”]
Evann
Jadi gimana tadi di lapangan?
Rio
Dia nyuruh gue nonton lagi besok.
Dimas
Itu undangan, bro. Undangan spesial. Jangan sampai nggak dateng.
Rio
Gue beneran nggak ngerti. Dia itu apa sih?
(Chat berakhir untuk episode ini)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!