NovelToon NovelToon

Papa, Istrimu Pecinta Uang

Bab 1. Diselingkuhi

Hari itu cuaca cerah dengan sedikit angin yang berhembus lembut. Cahaya matahari menelusup di sela-sela korden jendela besar setinggi langit-langit masuk ke dalam ruangan yang tenang dan damai. Di atas ranjang besar di sebuah kamar hotel, sesosok lembut gadis cantik tertutup selimut putih yang hanya memperlihatkan rambut hitam terurai yang menyebar di atas bantal berwarna putih yang berantakan. Dia mengernyitkan alisnya saat cahaya matahari mengenai kelopak matanya yang terkulai.

Wanita itu akhirnya menggerakkan tubuhnya dengan tidak nyaman sebelum berhenti dan kembali mengernyit. Rasa nyeri di seluruh tubuhnya membuatnya tidak nyaman. Dan yakin bahwa apa yang terjadi kemarin bukanlah mimpi buruk yang menghantui.

"Hiss..." wanita itu meringis merasakan sakit yang menusuk di bagian tertentu tubuhnya.

Duduk perlahan, ingatan tentang kejadian tadi malam langsung memenuhi otaknya.

Hari ini seharusnya menjadi hari yang membahagiakan saat dia menyerahkan keperawanannya pada pria yang telah menjadi kekasihnya selama lima tahun. Namun dia sebenarnya telah berhubungan intim dengan laki-laki lain!

Sebenarnya dia telah menjaga kesuciannya selama ini untuk dia berikan pada pria yang dia cintai dan mencintainya pada malam pernikahannya sehingga dia selalu menolak ajakan kekasihnya untuk berhubungan intim sebelum menikah. Namun dia akhirnya memutuskan untuk menyerahkannya setelah pertimbangan yang panjang.

Karena ini adalah pertama kali bagi mereka, dia secara khusus memesan kamar mewah di hotel bintang lima dan bahkan menyiapkan anggur merah untuk memberinya keberanian.

Tapi siapa sangka ketika dia pergi ke apartemen kekasihnya untuk memberinya kejutan, justru dia sendiri yang dibuat terkejut.

Ketika dia masuk ke dalam apartemen, dia menemukan pakaian wanita yang tersebar di ruang tamu. Dengan tidak percaya, dia masuk lebih dalam ke dalam apartemen dan mendengar suara-suara yang ambigu.

Dia belum pernah melakukannya, namun dia tahu suara-suara apa yang dia dengar.

Yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah bahwa dia mengenali suara-suara yang ada di dalam kamar. Itu adalah suara kekasihnya dan suara wanita yang menurutnya juga terdengar familiar. Namun dia tidak yakin suara siapa itu.

Wanita itu maju untuk melihat ke dalam kamar dari pintu sedikit terbuka. Di dalam kamar, dia dengan jelas melihat dua sosok telanjang yang terjalin erat di atas ranjang.

Ini adalah apartemen miliknya. Dan semua yang ada di apartemen ini juga dia yang membelinya. Dia membiarkan kekasihnya tinggal di sini sebelum mereka menikah. Namun dia tidak menyangka sama sekali bahwa kekasihnya akan berselingkuh darinya dan membawa wanita lain ke dalam apartemennya. Dan bahkan tidur di ranjang yang dia tata dan dia beli dengan kerja kerasnya.

"Ye Han, bagaimana jika Wei Wei mengetahui jika kita melakukannya di kamar yang dia atur sendiri?"

Xia Wei menutup bibirnya karena terkejut. Dia sekarang yakin bahwa suara itu tidak lain adalah suara teman dekatnya yang paling dia percayai. Jian Xi Dari ucapannya, sepertinya ini bukan pertama kali mereka berselingkuh di belakangnya. Jadi selama ini dia seperti orang bodoh di depan mereka?

Xia Wei masih belum bisa menenangkan hatinya saat suara pria yang sangat dia kenal terdengar. "Huh! Salahkan dia sendiri. Kami sudah berkencan selama lima tahun. Namun berciuman saja dia tidak pernah mau. Benar-benar membosankan. Jadi jangan salahkan aku memanjakan sahabatnya. Ya kan?" setelah dia berbicara, gerakan di atas ranjang semakin keras dan suara-suara ambigu kembali terdengar menusuk hati.

Lima tahun ini dia sebenarnya telah mencintai seorang pria be-rengsek. Seharusnya dia menyadari sejak lama. Dia sering melihat keduanya bersama-sama. Namun dia tidak menemukan keanehan di masa lalu. Setelah dipikir-pikir, dia begitu bodoh hingga dia tidak menyadarinya. Tetapi siapa yang akan menyangka bahwa kekasih yang telah bersamanya selama lima tahun akan berselingkuh dengan sahabat dekatnya?

Tidak!

Dia tidak dapat menerima penghinaan sebesar ini. Dia harus memberi pelajaran kepada dua pezina ini untuk menenangkan dirinya sendiri. Amarahnya harus diselesaikan.

Tapi apakah dia memang membosankan!

Biarkan mereka lihat apakah dia memang membosankan.

Mengabaikan suara-suara ambigu yang semakin menusuk jantungnya, Xia Wei mengeluarkan ponselnya. Menyalakan fungsi rekaman video untuk merekam seluruh kejadian yang tidak pantas dilihat. Mengambil beberapa foto lagi sebelum dia bergegas keluar dari apartemen itu. .

Saat ini dia memang bisa melepaskan hubungan masa lalu dengan kedua orang itu. Tetapi saat mengingat lima tahunnya yang terbuang sia-sia untuk pria be-rengsek itu, dia tidak bisa menerimanya sama sekali.

Sejak mereka berkencan, dia telah mencurahkan setiap hidupnya untuk laki-laki itu. Dia yang merupakan yatim piatu selalu bekerja keras untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Dia tidak ingin orang-orang yang dicintainya merasakan bagaimana pahitnya jurang kemiskinan. Dia telah bekerja keras selama bertahun-tahun dan akhirnya dia berhasil mengubah sebuah restoran kecil miliknya menjadi restoran terkenal di ibukota Bing yang dapat bersaing dengan restoran-restoran kelas atas lainnya. Dengan penghasilannya, dia bahkan dapat menanggung biaya hidup dirinya dan Lu Ye Han. Serta membantu Jian Xi membayarkan biaya sewa apartemen tempat tinggal sahabatnya itu.

Tapi apa yang telah kedua orang itu lakukan padanya sebagai balasan? Keduanya berselingkuh darinya dengan tanpa perasaan.

Baik. Karena mereka tidak berperasaan, dia juga tidak akan segan.

Keluar dari gedung komunitas, Xia Wei bergegas pergi ke kamar hotel yang telah dia pesan malam ini dan menghubungi agen pemasaran untuk menjual apartemen milik nya yang selama ini ditinggali oleh Lu Ye Han. Untung saja dia tidak terlalu bodoh hingga mengubah nama kepemilikan apartemen itu sehingga mengambilnya kembali adalah hal yang mudah. Kemudian dia juga menghubungi agen perumahan tempat tinggal Jian Xi dan memberitahunya bahwa dia tidak akan lagi membayar tagihan sewa untuk Jian Xi di masa depan. Sedangkan untuk barang-barang yang telah dia berikan kepada kedua orang itu, anggap saja dia yang begitu sial hingga memberi makan an-jing. Lagipula dia akan merasa jijik pada barang-barang itu.

Setelah melakukan itu, Xia Wei merebahkan tubuhnya di atas ranjang besar mewah. Menatap langit-langit dengan air mata mengalir. Bohong jika dia bisa menerimanya begitu saja. Akan selalu ada penyesalan di dalam hatinya. Tapi apa gunanya.

Memandangi kamar mewah yang dia pesan dengan mahal sepertinya akan rugi jika dia membiarkannya begitu saja. Karena mereka berselingkuh di belakangnya karena menganggapnya membosankan, dia akan tunjukkan bagaimana jika dia mau bertindak.

Melalui sebuah akun yang tidak sengaja dikenalnya, dia memanggil teman kencan acak untuk menemaninya malam ini. Setelah memastikan kesediaan pihak lain, dia segera berdiri. Membuka botol anggur dan menuangkan isinya ke dalam gelas kaca transparan. Meminumnya dengan elegan. Menghabiskan satu gelas dan gelas lainnya. Hingga dia tidak menyadari bahwa dia telah sepenuhnya mabuk.

Keesokan harinya, Xia Wei bangun dengan tubuh yang terasa remuk. Setelah dia memeriksa tubuhnya, dia menyadari bahwa sesuatu pasti telah terjadi. "Benar. Pasti laki-laki panggilan itu yang semalam melakukannya dengannya." gumamnya pelan.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Dasar!" umpat nya kesal. Seharusnya dia tidak menjadi begitu impulsif hingga mengorbankan segalanya hanya untuk melampiaskan kekesalannya pada Lu Ye Han dan Jian Xi yang bahkan tidak mengetahui hal ini?

Hah!

Benar sekali. Mabuk tidak hanya tidak menyelesaikan masalah, tetapi membuatnya semakin tidak bisa kembali.

Tapi anggur yang di minumnya semalam sangat bagus hingga dia langsung mabuk hanya dalam beberapa gelas saja. Selama ini karena pekerjaan dia telah banyak minum dan kemampuannya minum tidaklah buruk. Bagaimana bisa hanya dengan beberapa gelas saja dia sampai mabuk sampai melupakan segalanya? Dia bahkan tidak ingat bagaimana penampilan pria yang telah mendapatkan pengalaman pertamanya.

Tapi begini juga bagus. Lagipula dia tidak berniat untuk mengulangi kesalahan yang sama.

Xia Wei melihat sekeliling dan mendapati bahwa kamar itu bersih. Tidak ada sepotong pakaian pun yang tertinggal di lantai. Sangat berbeda dengan keadaan apartemen... Ah! Lebih baik tidak perlu dijelaskan. Setelah memindai seluruh kamar, akhirnya Xia Wei menemukan pakaiannya berada di dalam keranjang baju kotor.

Dia melilitkan selimut di tubuhnya dan dengan hati-hati berjalan untuk melihat apakah pakaiannya masih bisa digunakan. Untungnya pakaian itu baik-baik saja. Memang pantas menjadi pria panggilan dengan biaya yang mahal. Dia mengerti untuk tidak merobek pakaiannya begitu saja.

Setelah memakai pakaiannya, dia segera mengambil tasnya dan mengeluarkan beberapa uang kertas yang sesuai dengan kesepakatan harga dan meletakkannya di atas meja rias. Namun saat matanya melihat lehernya di cermin, dia tidak dapat menahan keterkejutan nya saat melihat tanda-tanda cinta di leher dan tulang selangkanya. Jika keadaannya seperti ini, bagaimana dia bisa keluar?

Xia Wei kebingungan untuk menutupi lehernya ketika dia menemukan mantel besar yang diletakkan dengan rapi di sisi sofa. Setelah dilihat, mantel ini cukup bagus. Dan yang paling penting, bisa dia gunakan untuk menutupi bagian lehernya.

Tanpa pikir panjang, Xia Wei segera memakainya. Lalu mengambil uang lagi dan meletakkannya di atas meja di samping uang yang pertama dengan catatan di atasnya.

#Papa, Istrimu Pecinta Uang_1

Bab 2. Salah Kamar

Tepat lima menit setelah Xia Wei keluar dari kamar itu, seorang pria keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi menutupi tubuhnya. Celah jubah mandi tersebut sedikit terbuka dan memperlihatkan kulit berwarna gandum keemasan dengan dihiasi deretan otot dada yang sempurna. Tetesan air mengalir dari ujung-ujung rambutnya yang masih basah. Wajah tampan yang dingin terlihat acuh tak acuh.

Begitu dia keluar dari kamar mandi, tatapan nya langsung tertuju pada ranjang besar yang kosong. Seprai putih di atas ranjang berantakan dengan noda merah yang mencolok.

Lalu tatapannya yang tajam menilai seluruh ruangan dan menemukan bahwa pakaian wanita yang dia masukkan ke dalam keranjang pakaian telah hilang dan digantikan dengan selimut. Selain itu dua buah tumpukan uang di atas meja rias juga begitu mencolok mata.

Dengan kaki panjangnya, pria itu berjalan mendekati meja rias dan mengambil catatan di atas tumpukan uang. Setelah membaca tulisan di atasnya, matanya dengan tenang melirik sofa tempat dia meletakkan mantelnya tadi malam dan mendapati bahwa mantelnya memang telah hilang. Mengambil uang di atas meja di bawah catatan sebelum mendengus dingin. Mantel buatan khusus yang setidaknya berharga lima digit dihargai dengan dua ribu.

Setelah memeriksa uang ganti untuk mantelnya, dia mengambil uang yang ada di samping nya. Tidak ada catatan di sana. Tapi dia tahu betul tujuan uang itu diletakkan di sana. Wajahnya semakin suram setelah mengetahui uang itu.

Jika semalam dia tidak dibius ketika sedang menghadiri jamuan makan, dia tidak mungkin akan tidur dengan sembarang orang. Apalagi orang itu diatur oleh pihak yang berniat memanfaatkannya. Dia sangat membenci perasaan dimanfaatkan seperti itu! Dia pasti akan menemukan orang yang dengan sangat berani membius nya.

Dia adalah Long Jing Yu. Seorang taipan kaya di ibukota Bing. Tampan dan kaya yang menjadikannya suami impian setiap gadis di seluruh negeri. Dengan hanya menggerakkan jarinya dia akan dengan mudah mendapatkan seorang wanita yang bisa dia tiduri. Tapi dia sendiri tidak pernah tertarik pada wanita manapun. Bahkan dia selalu merasa jijik pada wanita-wanita itu. Di tempat kerjanya, dia tidak memiliki satu pun pekerja wanita yang bekerja di lantai yang sama dengannya hanya karena dia merasa terganggu dengan parfum-parfum yang suka digunakan oleh mereka.

Pria itu mencengkeram uang di tangannya. Melemparkan uang itu di atas meja rias hingga tersebar.

Tepat setelah itu suara ketukan di pintu terdengar. Disertai dengan suara asistennya yang familiar.

"Masuk." suaranya dingin.

"Tuan Long, saya sudah memeriksa siapa yang melakukannya tadi malam." seorang pria muda berusia dua puluh lima atau enam tahun masuk dengan hormat. Dia menundukkan kepalanya takut melihat hal yang tidak pantas dia lihat. Namun ekor matanya diam-diam melihat ranjang besar yang kosong dan tertegun sejenak setelah melihat noda merah yang mencolok di atas seprai putih yang berantakan. Sepertinya tuannya bermain sangat keras tadi malam.

Dia telah bekerja di samping majikannya sejak dia lulus kuliah lima tahun yang lalu dan belum pernah melihat majikannya yang luar biasa dekat dengan wanita manapun. Di kantor bahkan terdengar rumor jika sebenarnya majikannya adalah seorang pecinta sesama jenis. Meskipun dia tahu betul jika rumor berantakan itu jelas tidak benar, dia benar-benar pernah memikirkan kemungkinannya.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya tuannya dibius dan mengirimkan gadis cantik ke kamar tuannya. Tetapi di masa lalu, tidak seorang pun berhasil dengan rencana mereka. Ketika dia menemukan seorang wanita dengan niat tersembunyi di dalam kamarnya, dia tidak akan segan-segan mengusir wanita itu. Dan dia akan menyelesaikan sisanya di luar kamar.

Tetapi semalam kejadian yang tidak terduga sebenarnya terjadi.

Dia baru menyadari jika tuannya dibius setelah dia menemukan wanita yang akan masuk ke dalam kamar tuannya, setelah dia mengurus wanita itu, dia segera berdiri di depan pintu dan menanyakan apakah dia perlu memanggil dokter, tetapi ketika dia akan masuk dia menyadari bahwa pintu kamar utama sebenarnya terkunci dan setelah beberapa saat, suara-suara ambigu yang membuat malu terdengar meriah dari dalam kamar.

Dengan sadar diri dia segera keluar dari kamar. Dia benar-benar tidak ingin mengganggu hal-hal baik tuannya. Dia pergi untuk Memeriksa orang yang berani membius tuannya kali ini. Dia baru saja kembali setelah memeriksanya sepanjang malam. Tapi yang pasti, karena wanita semalam, saat ini dia sangat yakin jika tuannya memang bukan penyuka sejenis. Sepertinya dia juga harus berterima kasih pada pihak lain atas kontribusinya sehingga dia bisa membela tuannya di depan orang lain jika ada yang menuduhnya dengan salah di masa depan.

Asisten itu larut dalam pikirannya yang kacau saat suara dingin tuannya terdengar dan membuyarkan pikirannya

"Katakan." pria itu jelas tahu jika asistennya juga menemukan warna merah mencolok di atas ranjang dan segera tidak senang. Wajahnya menjadi semakin suram.

Ji Xi menarik tatapannya dan dengan serius melaporkan hasil pemeriksaan nya.

"Ini adalah tuan Zhu yang menyuap pelayan untuk memasukkan obat bius ke dalam minuman anda. Tuan Zhu sebenarnya berniat untuk mengirimkan putrinya." sampai di sini Ji Xi menghentikan laporannya. Melirik ekspresi tuannya yang semakin tidak enak dipandang. Punggungnya semakin dingin.

Melihatnya diam, Ji Xi melanjutkan. "Tuan, ini salah saya. Saya pikir setelah saya menghentikan nona Zhu di luar semua akan baik-baik saja. Saya tidak menyangka di dalam masih ada wanita." setelah dia selesai, Ji Xi menundukkan kepalanya. Jika dia lebih teliti lagi hal semacam ini tidak akan terjadi.

"Apakah wanita itu ada hubungannya dengan yang bermarga Zhu itu?" Long Jing Yu mengerutkan alisnya dalam.

"Seharusnya tidak. Tapi saya masih belum mengetahui identitas wanita itu karena di kamera pengawas wajah wanita itu tidak jelas." suara Ji Xi semakin rendah pada kalimat terakhir. Dia tidak berbohong. Wanita itu entah mengapa berjalan dengan menunduk sepanjang jalan. Bahkan ketika tiba di lobi lantai satu dia sudah menundukkan kepalanya. Dia bahkan mengira bahwa jika wanita itu tidak mengenakan pakaian yang bagus dia mungkin akan mengurangi bahwa pihak lain adalah seorang pemulung.

"Temukan identitas wanita itu untukku." suara dingin pria itu terdengar. Ji Xi dengan singkat menerima perintah dan segera keluar.

Setelah ditinggalkan sendiri, Long Jing Yu kembali memandang ranjang kosong dengan noda merah di atas seprai sebelum masuk ke dalam ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.

Tadi malam, karena suasana hatinya yang sedang buruk Xia Wei tidak sadar bahwa dia sebenarnya salah masuk kamar. Dia berhasil masuk dengan lancar karena pada saat itu pelayanan kamar yang datang untuk membersihkan kamar lupa mengunci pintu karena dia sedang tergesa-gesa. Jika tidak, dia tidak akan dapat masuk ke dalam kamar Presidential Suit yang khusus ditempati oleh Long Jing Yu yang merupakan pemilik hotel tersebut.

Bahkan sampai saat ini Xia Wei masih belum tahu jika dia sudah salah kamar dan bahkan mengira seorang kelas atas sekelas Long Jing Yu adalah pria panggilan yang dia habiskan dengan sepuluh ribu.

Setelah meninggalkan kamar yang penuh gairah itu, Xia Wei kembali ke apartemennya sendiri. Mengganti pakaiannya dan pergi ke agen penjualan. Dia tidak ingin lagi tinggal di kota yang sama dengan pasangan pezina itu atau dia akan sangat jijik setiap kali melihat mereka. Dia berniat untuk menjual apartemen dan bahkan tidak ragu untuk menjual restoran miliknya yang sedang berkembang. Lagipula dia pernah memulainya dari nol. Dia tidak akan kesulitan untuk memulainya lagi kota yang lain. Yang paling penting adalah dia tidak ingin ada hubungan apapun dengan mereka. Dia siap melepaskan masa lalunya secara menyeluruh dan memulai lagi kehidupannya yang baru.

#Papa, Istrimu Pecinta Uang_2

bab 3. Pergi Berbelanja

Setelah Beberapa hari berikutnya, Xia Wei masih harus menanggung rasa jijiknya untuk bertemu dengan Lu Ye Han dan Jian Xi untuk menjalankan rencananya. Dia tidak bisa membiarkan rencananya untuk berkemas sebanyak-banyaknya sebelum pergi ketahuan oleh mereka dan akhirnya digagalkan, bukan? Jadi dia memang harus berpura-pura untuk tidak mengetahui perselingkuhan mereka. Namun dia mulai menjauhi mereka dengan berbagai macam alasan agar ia tidak memiliki banyak kontak dengan mereka.

Hari ini Jian Xi datang ke restoran Xia Wei untuk mengajaknya belanja bersama. Sudah beberapa hari ini Jian Xi merasa jika Xia Wei sedang menjauhinya. Dia selalu berkata bahwa dia sibuk dan tidak ada waktu untuk bertemu setiap kali dia menelepon. Itulah mengapa dia langsung datang ke restoran untuk mencarinya.

Jian Xi adalah sahabat Xia Wei. Fakta ini sudah diketahui oleh semua orang. Jadi saat mereka melihat Jian Xi datang ke restoran dan langsung masuk ke dalam kantor, tidak ada yang melarangnya. Seperti biasanya.

Saat Jian Xi masuk, Xia Wei sedang berbicara dengan tamu di kantornya. Jadi asisten Xia Wei meminta Jian Xi untuk menunggunya sebentar di ruang tunggu. Jian Xi memang melihat Xia Wei sedang sibuk membicarakan sesuatu dengan dua orang pria di dalam kantornya dari sekat kaca tembus pandang. Jadi dia mendengus kesal sebelum duduk dengan di ruang tunggu.

Orang yang sedang berbicara dengan Xia Wei sebenarnya adalah calon pembeli yang berniat membeli restoran miliknya ini dan mereka sedang membicarakan harga. Restoran Xia Wei adalah restoran yang memiliki prospek yang bagus dan menguntungkan di masa depan. Jadi mengenai harga tentu saja tidak akan rendah. Setelah menyepakati harga dan rencana tindak lanjut untuk serah terima selesai dibicarakan, ketiga orang di dalam ruangan saling berjabat tangan dengan ekspresi puas di wajah mereka.

"Kalau begitu, Nona Xia, saya masih memiliki pekerjaan yang harus segera saya tangani. Jadi saya pamit dulu." ucap pria yang lebih tua itu dengan puas.

"Baiklah kalau begitu, saya tidak akan lagi menghentikan tuan Du. Lain kali saya akan mentraktir tuan Du makan malam mewah saat penandatanganan kontrak." ucap Xia Wei dengan senyum di bibirnya.

"Ha ha ha... Baik. Baik."

Setelah itu pria yang dipanggil tuan Du itu segera keluar bersama dengan asistennya. Xia Wei segera meminta asistennya sendiri untuk mengantarkan kedua tamunya itu sedangkan dia sendiri pergi menemui Jian Xi yang sudah menunggu selama hampir satu jam di ruang tunggu. Dia sudah melihat Jian Xi datang sejak awal. Tetapi dia baru saja berbicara dengan tuan Du untuk masalah penting. Jadi dia sengaja membiarkan Jian Xi menunggu lebih lama.

"Wei Wei, kamu sibuk apa sepanjang hari hingga membuatku menunggu sangat lama. Aku hampir jamuran di sini." rengek Jian Xi kesal. Biasanya Xia Wei akan segera meminta maaf padanya. Lalu membujuknya dengan membelikan beberapa barang sebagai penghiburan.

"Yah... Restoranku akhir-akhir ini sangat sibuk. Jadi aku memang tidak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan dengan mu." jawab Xia Wei singkat. Mengejutkan Jian Xi yang tidak menduga jawabannya sama sekali.

Jian Xi tertegun sejenak sebelum kembali tenang. "Meskipun kamu sibuk, kamu tetap tidak bisa melalaikan dirimu sendiri. Ayo aku bawa kamu pergi makan." saat berbicara, Jian Xi meraih lengan Xia Wei dengan akrab.

"Kamu lupa lagi? Aku berada di restoran hampir sepanjang hari. Dan makanan tersedia selama aku mau. Jadi aku tidak mungkin kekurangan makanan." ekspresi bersemangat Jian Xi membeku.

Meskipun restoran Xia Wei cukup populer, restoran itu adalah restoran China yang menurutnya ketinggalan zaman. Dia hanya ingin membawa Xia Wei makan di restoran Barat untuk mentraktir nya. Pada hari biasa, Xia Wei tidak mungkin menolak. Kenapa hari ini sahabatnya ini begitu aneh? Apakah mungkin dia tahu sesuatu? Tidak mungkin. Mereka selalu melakukannya dengan aman. Tidak mungkin mereka akan terekspos secara tiba-tiba.

Jian Xi dengan cepat mengembalikan ekspresi nya. Kembali menggamit lengan Xia Wei dan merajuk manja. "Kamu sudah mengabaikan aku selama beberapa hari. Sebagai sahabatmu, Aku sangat merindukanmu tahu? Aku tidak mau tahu. Hari ini kamu harus menghabiskan waktu denganku oke?"

Xia Wei mengangkat alisnya. Pada akhirnya tujuannya memang hanya satu. Mengajaknya keluar. Baiklah. Dia memang sedang membutuhkan pelampiasan pada saat ini. Karena dia datang untuk mengantarkan dirinya, dia tidak akan menolak. Xia Wei akhirnya mengangguk setuju dengan mudah. "Baiklah. Ayo pergi jalan-jalan."

"Bagus! Kalau begitu aku akan ambilkan tasmu." Jian Xi tersenyum puas. Dengan semangat mengambilkan tas Xia Wei yang ada di atas meja di depan mereka.

Setengah jam kemudian keduanya tiba di sebuah mall terbesar di ibukota Bing. Jian Xi menarik lengan Xia Wei dengan akrab. Membawa sahabatnya itu berkeliling keluar masuk di dalam beberapa toko pakaian dan perlengkapan wanita lainnya di lantai satu. Namun lantai satu hanya menjual barang-barang dengan kualitas menengah yang sangat tidak cocok untuknya. Jadi Jian Xi menarik Xia Wei ke lantai tiga. Tempat barang-barang mewah dijual. Barang ini lebih sesuai dengannya. Apalagi saat ini dia datang bersama dengan Xia Wei yang akan membayar untuk nya. Jadi dia harus memilih yang baik. Tidak mudah membawa Xia Wei keluar hari ini. Dia harus memanfaatkannya.

Saat keduanya masuk ke dalam toko, beberapa pelayanan toko langsung menyambut keduanya. Jian Xi dan Xia Wei memang sering datang untuk berbelanja di toko mereka, jadi mereka semua langsung mengenali mereka.

"Selamat datang nona Jian, nona Xia." sapa pelayan toko itu ramah.

"Nona Jian, anda datang di waktu yang tepat, hari ini koleksi musim ini baru datang. Apakah anda ingin saya menunjukkannya pada anda?" Jelas lebih memberi penghormatan pada Jian Xi karena selama ini yang membeli lebih banyak selalu Jian Xi. Dan saat ini Jian Xi sudah melupakan bahwa dia datang bersama dengan Xia Wei dan segera pergi bersama dengan pelayanan toko.

Xia Wei tidak akan menganggap penting hal ini. Dia hanya datang untuk melihat pertunjukan bagus. Dia dengan santai mencari tempat duduk dan duduk sambil memainkan ponsel. Membiarkan Jian Xi melakukan apa yang ingin dia lakukan.

"Wei Wei bagaimana dengan yang ini? Aku merasa gaun ini sangat cocok untukku." ucap Jian Xi setelah ia keluar dari ruang ganti dengan mencoba gaun baru. Dia tidak terkejut melihat Xia Wei yang tidak berniat memilih gaun dan hanya duduk bermain ponsel. Dia tidak peduli sama sekali.

Xia Wei mengangkat kepalanya sebentar. Memperhatikan sekilas penampilan Jian Xi. Mau tidak mau mengakui jika selera Jian Xi saat memilih pakaian memang bagus. Wanita ini memang pandai memilih gaun yang memang sesuai dengan dirinya sendiri yang menutupi kekurangan nya dan menonjolkan kelebihannya.

"Bagus." jawab Xia Wei sambil mengangguk ringan.

"Oke. Tolong bungkus kan ini nanti. Aku akan mencoba yang lain." Jian Xi tersenyum lebar. Masuk ke dalam ruang ganti dan mencoba gaun yang lain. Seperti sebelumnya, dia akan selalu keluar dan menanyakan pendapat Xia Wei setelah ia mengganti gaunnya. Xia Wei baru berhenti setelah memilih enam gaun dan meminta pelayanan toko untuk membungkus semua untuknya.

"Wei Wei apa kamu tidak mau membeli gaun? Gaun hari ini sangat cantik. Aku hampir tidak bisa berhenti. Bagaimana jika aku memilihkan satu untukmu?" tanya Jian Xi setelah ia duduk di samping Xia Wei yang masih duduk dengan malas.

"Tidak perlu. Aku tidak butuh gaun baru akhir-akhir ini." jawab Xia Wei malas. Mengganti posisi kakinya agar sedikit menjauh dari Jian Xi.

"Ooh.. " Jian Xi mengangguk pelan. Dia tidak peduli.

"Nona Xia, tagihan anda." pelayan toko menghampiri Xia Wei.

Xia Wei memandang pelayan toko sambil mengerutkan kening. "Apakah kamu salah orang? Aku bahkan tidak membeli satu gaun pun. Bagaimana aku memiliki tagihan?"

"Ini... " pelayan toko itu diam-diam melirik Jian Xi. Selama ini Xia Wei yang selalu membayar tagihan setiap kali mereka datang. Jadi dia langsung mencari Xia Wei untuk membayar tagihan. Mereka benar-benar tidak menyangka jika kali ini Xia Wei akan menolak.

"Wei Wei apa ada yang salah?"

#Papa, Istrimu Pecinta Uang_3

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!