NovelToon NovelToon

Gangster Cantik Milikku

Gadis cantik, bermata hazel..?

Lilyana menghirup udara segar di pagai hari. Kini ia sudah rapi dengan setelan seragam sekolah, dan tas gendong di punggung nya.

Lilyana hari ini baru akan memasuki sekolah barunya, setelah satu minggu mengurus kepindahan nya di kota Y.

" Dad...? Masih lama kah? "

" Sabar honey, memangnya di sekolah kamu dapet apa sih, buru buru sekali heum..? "

" Dad, kan ini hari pertama aku sekolah. Jangan sampai telat dong. Daddy ngapain aja sih? "

" Iya iya, maaf sayang. Tadi daddy ada telefon sebentar. "

" Daddy langsung ke kantor? Sampai malem lagi..? "

" Of course honey, Why..? "

" Hmm nothing, but..nanti yang jemput Lyana siapa? "

" Daddy akan suruh Johan menjemput mu sayang. Uang saku masih kurang tidak..? "

" No daddy, unlimited. Di saldo mbanking juga masih banyak..! "

" Hahaha ya sudah, jangan ngambek gitu dong, nanti cantiknya hilang. Ayok kita berangkat. "

" Daddy, cantik aku itu udah di formalin yah..! "

Zayn terkekeh mendengar penuturan sang putri. Memang hanya Lilyana lah yang berani kepadanya. Selain dia, tak akan ada yang berani pada Zayn, maka nyawa yang jadi taruhan.

Di dalam mobil, Lilyana menggandeng lengan ayahnya. Dan menyenderkan kepala di pundaknya.

" Dad..? "

" Heum... "

" Kenapa daddy gak menikah lagi? "

" Kalau daddy menikah lagi, kamu nanti sama siapa..? "

" Yah kalo ibu tirinya jahat, bakal Lilyana kasih sianida dad. Tenang saja. "

" Hahaha.... ada ada saja kamu. "

" Lyana serius dad, daddy apa tidak membutuhkan teman..? "

" Dengan kamu, sudah lebih dari cukup honey. "

" I'm your daughter dad. Not wife.

Apa daddy tidak butuh istri lagi, anak dan istri kan berbeda dad..? "

" Sayang, daddy hanya mencintai mommy kamu dan kamu. Selain kalian, daddy tidak menginginkan nya lagi.

Dan satu lagi, istri daddy selamanya hanya mommy kamu. "

" Aaah daddy so sweet banget. Pantes mommy jatuh hati.

Pokoknya Lyana cuma ingin suami yang setia seperti daddy. "

" Pasti sayang, kalo suatu hari nanti ada lelaki yang menyakitimu. Kamu tahu kan, daddy mu ini siapa..?

Daddy tidak akan membiarkan hidupnya tenang.. "

" Iiish daddy, tadi romantis, sekarang berubah jadi serem.. "

Zayn hanya tertawa mendengar gerutu sang putri.

Sampailah di sebuah high school tempat Lilyana sekolah. Dia turun dengan perasaan was was. Karena ini adalah wilayah baru baginya.

" Honey, semangat belajar nya yah. Jangan takut, bodyguard daddy selalu mengawasi kamu. You are safe..! "

" Thanks dad, Lyana masuk dulu yah. " lilyana mencium tangan sang ayah, dan mengecup pipi sang ayahnya. Zayn mencium kening sang putri, dan mendoakan nya.

Walau dia seorang bos mafia, tapi dimanapun ia selalu berdoa agar putrinya selalu baik baik saja.

Lilyana berjalan memasuki gerbang sekolah. Disana ia bertanya kepada penjaga sekolah letak ruang guru.

Sang penjaga sekolah pun mengantarkannya ke ruang kepala sekolah.

Tepat pukul tujuh pagi, bell sekolah berbunyi. Bu Linda memasuki ruang kelas. Di dalam kelas terdengar ribut ribut setelah bell berbunyi.

Tuk... tuk.. tuk...!! bu Linda mengetuk meja dengan bolpointnya.

" Perhatian anak anak, hari ini di kelas kalian akan ada siswi baru, pindahan dari kota X..! "

" Wah, cantik gak bu..? "

" Putih gak bu..? "

" Pake kacamata gak bu..? "

Berbagai pertanyaan terlontar dari para murid.

" Lilyana, silahkan masuk..! "

Lyana berjalan tegap saat memasuki ruangan. Semua mata tertuju padanya. Bagaimana tidak, wajah ayu nan cerah senyum berlesung pipi, rambut panjang hitam legam dan kulit seputih susu mencuri perhatian.

" Gilaaa...ini sih gak aktris.. "

" Cantiikk banget coy.. "

" Putihnya broo.. "

" Senyumannya apa lagi... "

Bisik bisik nyaring terdengar di telinga Bu Linda dan Lyana.

" Apa kalian tidak bisa diam..!! " bentak bu Linda.

" Lyana, perkenalkan diri kamu. "

" Ehm.. selamat pagi teman teman. "

" Pagi cantiikk.... " jawab para siswa laki laki.

" Perkenalkan, nama saya Lilyana Farisha Azzahra. Saya pindahan dari kota X.

Ayah saya berpindah tugas di kota ini, jadi saya harus mengikuti ayah saya. "

" Bu, kami mau tanya...?? " ucap para siswa lelaki.

" Apa kamu sudah punya kekasih? "

" Boleh minta nomor kamu..? "

" Dimana alamat rumahmu, bolehkah main.. ? "

" Apa hobby mu..? "

" Apa makanan kesukaan mu.? "

Berbagai pertanyaan di lemparkan pada Lyana. Membuat Lyana kebingungan.

" Cukup, itu privasi dia. Kalau mau tanya lebih, nanti saja setelah jam istirahat.

" Yaaahhhh...... " kesalahan para siswa lelaki.

" Lyana, sekarang kamu boleh duduk. Di sebelah Kayla.

Kayla, persilahkan Lyana untuk duduk..! "

" Baik bu, ayok Lyana. Silahkan.

Saya Kayla.. "

" Saya Lyana. "

" I know, salam kenal ya.. " Kayla terkekeh.

" Baik anak anak, kita mulai pelajaran nya. Lyana, kamu menyesuaikan yah, kalau ada yang bingung tanyakan saja.

Kayla, kamu boleh pinjamkan buku kamu pada Lyana jika ia memerlukan. "

" Baik bu... " jawab keduanya.

Saat jam istirahat, Kayla mengajak Lyana mengunjungi kantin tempat dimana berbagai makanan menggiurkan lidah terjajar rapih disana.

" Aaawsh...! " pekik Lyana saat bajunya basah karena ulah seorang lelaki yang sedang berjalan berlari menubruknya saat membawa makanan dan minuman.

" So-sorry... I'm so sorry..? " lirih si siswa lelaki yang menabrak Lyana.

Siswa lelaki itu menyodorkan tangannya mencoba membantu Lyana untuk berdiri.

" Are you okey..? "

" Heum.. "

" Lyana...!! Oh my Goosss...!

Kak, bagaimana bisa kamu menjatuhkan teman saya..! " Kayla merasa kesal pada Arash, yang sedang tergesa-gesa.

" Saya gak sengaja, maaf. "

" Kita ke toilet saja dulu..? "

" No, I'm okey... kita makan saja dulu. "

" Really..? Baiklah.

Permisi kak..! " ketus Kayla.

Lyana hanya menganggukan kepala untuk undur diri, namun tatapan mata Arash sungguh tak berpaling. Tanpa berkedip, ia pertama kali melihat gadis secantik itu.

" Bidadari... "

" Wooy...!! Anak baru lu kerjain..?! " bastian meledek.

" Gue gak sengaja tau..!

So, dia murid baru? Pantes baru lihat. "

" Cantik yah?? " Brady menambahi.

" Hati hati guys, jangan coba macem macem. Sepertinya sang singa sudah menemukan buruannya. " ledek amar .

" Kalian tuh, cepat ambil makanan sanah. punya gue ambilin lagi. Gihh...! "

" Dasar pesuruh...! " gerutu bastian.

Arash senyum senyum sendiri sambil melirik keberadaan Lyana berada. " Siapa tadi namanya, Lilyana..? Aaah sweet banget, cantik putih dan anggun seperti bunga lili. "

" Kan, apa gue bilang. Si singa udah nemuin buruannya. Tatapan matanya tuh, gak pernah lengah natap si murid baru. Ck ck ck.. " ucap Amar saat menaruh makanan untuk Arash di atas meja.

" Kalian musti cari tahu tentang si murid baru itu. Harus dapet..! "

" Dasar pesuruh..! " gerutu bastian lagi.

" Ngomong lagi, gue sleding lu..?! "

" Di iyain aja lah bas, biar aman kita. wkwkwk. " sergah brady.

" Tapi, baru kali ini lu ngebet pen tahu tentang cewek loh? " bastian kepo.

" He.euh lagi, dulu waktu lu pacaran ama si susan. Gak gini deh. " terang brady.

" Kan si susan yang ngejar ngejar Arash, beda cerita ama si doi lah. Arash yang ngejar ini sih. " tambah amar.

" Waah, pemecah record buat dia, bisa bikin seorang Arash jatuh cinta pada pandangan pertama..! " triak bastian.

" Huuust...jan keras keras. Nanti dia denger. Lu gak tahu sih, gue tadi bertatapan langsung sama mata dia..bola matanya...berwarna hazel. Aaargh manis banget..?! " gemas arash.

Arash selama makan di iringi dengan senyuman senyuman aneh, membuat para sahabatnya merinding.

Bolehkah aku, mengenalmu..

" Sumpah Demi saos tar tar.. bulu kuduk gue merinding gaeesss...! " pekik bastian, di bales delikkan tajam oleh arash.

" Buruan deh makannya, keburu bell lagi. kita kan musti latihan basket buat pertandingan bulan depan. " amaar menyela.

" Yoi bro... yuuukks casss cuss...! " brady semangat.

Selesai jam sekolah, arash, bastian, brady dan amaar kembali ke lapangan untuk berlatih.

Arash mengalihkan pandangan nya, melihat sang bidadari melewati arena tanding.

" Guys..! Gue kesana bentar..! "

" Waah wah, bener bener ini sih. Pujangga mencari cinta. Udah ketemu buruannya..! " kesal bastian, saat arash berlari ke arah lilyana.

" Biarin dah, kali aja ini bisa bikin arash waras. Gak kaya sama susan, tiap hari malah stress di recokin. " amaar menambahi.

" Tapi, gue yakin sih. Ini udah pasti cinta pertama arash. Yah walaupun dia pernah pacaran ama susan, kan juga terpaksa. " terang brady.

Mereka kembali melanjutkan latihan bersama yang lain. Sedang arash berlari mendekati liliyana.

" Lilyana..?! "

Lyana menoleh saat namanya di panggil. " Kakak panggil saya..? "

" Iyah.. kamu sendirian aja? "

" He.um. "

" Mana teman mu yang bareng ke kantin tadi pagi..?"

" Kayla, di panggil ke ruang guru. "

" Ada masalah apa? "

" Di suruh ikut lomba menari. "

" Ooh iya, soalnya bulan depan selama berturut-turut bakalan ada lomba lomba terus buat acara universary sekolah kita. "

" Kayla akan menari di pementasan..? "

" Hah..? Oh of course. Btw, nama kamu lilyana right..? " tanyanya dengan senyum menggoda. Lyana hanya mengangguk.

" Kenalin, aku arash kakak tingkat kamu. " arash mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, namun lyana hanya diam.

" Why..? kok diem.

Bolehkah aku mengenalmu..? "

" Hem.. " lyana hanya menjawab singkat.

' nih cewek bener bener menguji kesabaran, bakal gue kejar.. lihat aja..! ' triak arash dalam hati, serasa ingin mendayung samudra Hindia demi ingin dekat dengan lilyana.

" Mau aku antar..? "

" No. "

" Maybe, sampai depan gerbang, aku temani..? "

" I dare to be alone. " ketus lyana.

" Ah...oh okey. Be careful.. " lyana hanya mengangguk.

Lilyana berjalan tegap dengan pandangan ke depan. Di sana sudah ada johan yang menunggunya.

Johan membukakan pintu mobil untuk nona mudanya. Johan mengendarai mobil Alphard itu dengan kecepatan sedang.

" Dia di jemput ama siapa? Penampilan nya kaya bodyguard gitu. Mobilnya juga mobil mahal.

Fix, bukan anak sembarangan sih dia. Kira kira siapa orang tuanya ya...? "

Arash bertanya tanya dalam hati. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke lapangan.

" Lama bener lu..? Udah pedekate nya?! " bastian ngegas.

" Menarik..! " jawab arash, membuat teman temannya bingung.

" Gak ada tali, apa yang menarik elu..?? " brady bingung.

" Jelas si doi lah, murid baru yang menarik. " tambah amaar.

" Mar, lu gue kasih predikat cowok paling peka sedunia..!

Heran gue, dari kalian cuma amaar yang paham.. " sindir arash.

" Heh terus aja lu nistain temen. Gak bakal gue bantuin cari info soal murid baru. " bastian selalu merasa kesal pada arash.

" Ya deh, kalian yang paling pengertian.

Udah, ayook kita latihan..! "

Di dalam mobil, Lilyana menyenderkan kepala nya. Terasa lelah hari ini. Padahal waktu sekolah di sini lebih singkat di banding sekolah terdahulu nya.

" Bagaimana hari ini nona. Apa menyenangkan..? " tanya johan, menatap ke kaca spion. Nampak nona mudanya kelelahan.

" Biasa saja. Hanya, kenapa aku merasa lelah sekali ya. Padahal waktu di sekolah baru lebih singkat di banding sekolah yang dulu. "

" Mungkin karena nona murid baru. Belum terbiasa bertemu orang orang baru. Wilayah baru, itu pasti melelahkan. "

" Hmm maybe.. "

" Tuan bilang, nona langsung pulang ke mansion. Tuan akan pulang jam sembilan malam. "

" Yah, seperti biasa. Aku melewatkan makan malam bersama daddy. "

" Nona harus makan yang banyak. Akhir pekan, tuan akan mengajak nona jalan jalan ke puncak. "

" Really..?? "

" Benar nona. "

" Yeesss...! "

Sampai di mansion, Lilyana di sambut oleh beberapa pelayan. Ada yang membawakan tas gendong nya. Ada yang mengambilkan minuman. Ada yang memijit kakinya. Ada pula yang melepaskan sepatunya.

" Nona mau makan apa, biar bibi bawakan. " tanya bi muna.

" Hmm coklat cookies ajah bisa. Aku lagi pen nyemil deh. Masih kenyang, makannya entar malem ajah. "

" Baik nona, sama susu strawberry..? "

" Ah ide bagus. Laksanakan bi.. "

" Siap nona. " bi muna berjalan dengan semangat. semenjak kepergian nyonya besar Megan. Lilyana menjadi murung dan pendiam. Hanya bi muna yang dapat menghibur nya. Apalagi dia pandai memasak, dan memasakkan berbagai menu untuk nona muda cantiknya.

" Aaah emang paling sedap makanan buatan bi muna. " ucap lyana dengan lahap menyantap cemilan dan meminum susu strawberry nya.

" Kan biar nona muda senang, dan perut pun kenyang. "

" Tapi, kayaknya berat badanku udah naik berapa kilo ini ya..? "

" Tak masalah nona. Bibi yakin, mau sebanyak apapun nona makan. Tidak akan mempengaruhi bentuk tubuh nona. "

" Really. But, emang sih. Aku makan nya banyak, suka ngemil pula tapi badan masih segini gini ajah. "

" Itu termasuk kelebihan nona. Ada orang yang makan makanan manis sedikit, langsung bikin gemuk. "

" Ahahaha... iya sih, ya udah deh. Abis ini, bikinin cheese cake ya bi. Topingnya crim vanila sama buah strawberry. "

" Siap, laksanakan. " bi muna begitu senang, saat dengan antusias nona mudanya meminta berbagai menu makanan kesukaan nya.

Apapun akan bi muna masakkan, asalkan bisa melihat senyum cerah gadis cantik itu.

Lilyana duduk di gazebo kamarnya, ia membaca sebuah novel dengan kacamata kudanya.

" Honey...? " suara bariton dari arah belakang.

" Daddy...?! " lilyana merasa merasa terkejut, namun senang. Dan langsung menubruk ayahnya.

" Udah makan malam.? " lilyana hanya menggeleng.

" Why..? "

" Tadi masih kenyang dad, abis makan cookies, terus cheese cake. "

" Habis semua..? "

" He.um.. "

" Apa sekarang masih kenyang ? "

" Setelah daddy pulang, lyana rasa jadi lapar. "

" Kalau begitu, ayo kita makan malam. Kasiah bi muna sudah capek memasak. Tidak kamu makan. "

" Oke dad. Ayo dad... ayooo makan bareng daddy... " lilyana menarik tangan ayahnya.

Zayn terkekeh melihat putri semata wayangnya makan dengan lahap.

Lyana memang seperti itu, saat ayahnya tiba. Ia akan makan apapun dengan lahap.

" Honey, coba kamu makan dengan lahap begini walau gak ada daddy. "

" Hmmm bisa sih, tapi kalau makanan favorit lyana ajah. Kalo yang lain, mood nya kalau ada daddy di rumah. "

" Apa daddy seperti vitamin penambah nafsu makan. Right...? "

" He.um.. nafsu makan lyana jadi meningkat drastis kalau ada daddy. "

Zayn mengusap kepala putrinya. Ia berdoa semoga putrinya selalu bahagia. Dan selalu mendapatkan keberkahan dan perlindungan.

" Coba daddy suapin dong..? "

Lyana menyuapi ayah tercintanya. Zayn menganggukkan kepalanya sebagai respon bahwa makanan ini memang enak.

" Masakan bi muna memang enak kan..? "

" Iya dad. Aku jadi gemuk karena bi muna... "

" Gemuk pun kamu tetap putri daddy yang paling cantik sejagat raya...! "

" Ck ck.. daddy gombalan nya udah nyaingin rangga di aadc. "

Zayn tertawa terpingkal mendengar penuturan sang putri. Bagaimana bisa ia di samakan dengan aktor yang melegendaris itu.

Di sisi lain, arash sedang bergulang guling di atas tempat tidurnya. " Haaaah susah amat ini mata buat merem..!

Gila sih.. emang gilaaa... bisa bisanya gue keingetan ama wajah ayu lilyana.. bola matanya yang indah itu. Astaga... gue harus punya fotonya. Biar bisa tidur...! " kekeh arash. Ia juga merasa bingung, bagaimana bisa jadi begini hanya karena seorang murid baru.

Mau bareng aku?

" Bu...? " arash memanggil ibunya lembut. Wanita paruh baya yang sedang duduk di kursi roda itu sedang tersenyum melihat bunga bunga yang bermekaran di taman.

" Arash? sudah sarapan kah? "

" Sudah bu, kenapa ibu gak ikut sarapan bareng tadi? "

" Bru saja bi tuti buatin sereal gandum. Kan sama ajah sarapan.. "

" Hmm kenapa gak nungguin Arash sih? Ayah pula berangkat pagi pagi banget. " gerutunya.

" Ayah kamu ada apel pagi nak, lagipula beliau bilang akan ada briefing penting katanya. "

" Briefing? Apa ayah akan di tugaskan ke luar kota lagi..? "

" Entah lah, kabarnya di daerah pelosok yang sedang terjadi perang. Bawahan ayahmu banyak yang terluka dan jadi korban. Jadi ayahmu sebagai mayor Jendral kan harus turun ke lapangan. "

" Bu, apa ibu ingin Arash juga menjadi seperti ayah? "

" Tentu, ibu akan bangga kalau kamu jadi abdi negara yang jujur dan bertanggung jawab.

Jika suatu hari ibu sudah tidak ada, ibu akan senang di surga nanti. "

" Ibu jangan bicara seperti itu. Ibu pasti akan panjang umur.

Arash akan memenuhi keinginan ibu. Arash janji. "

Diana hanya tersenyum melihat kesungguhan putra semata wayangnya. " Sudah siang, berangkat gih. Biar jadi anak pintar. "

" Arash sudah pintar bu. " kekeh Arash.

" Iya iya. pintar dan tampan. Putra siapa sih ini... " diana membelai pipi sang putra.

" Arash berangkat ya bu? " ia mencium tangan ibunya. Dan pergi ke garasi untuk mengambil motor gedenya.

Sampai lah di gerbang sekolah, Arash melihat lilyana, gadis cantik itu baru turun dari mobil Alphard berwarna hitam dan ada bodyguard di sampingnya.

" Bener bener princess.. " lirih arash sambil tersenyum.

Lilyana berjalan gontai melewati gerbang. Sang bodyguard membawa mobilnya ke kafe sebelah sekolah.

Arash turun dari motor yang telah ia parkirkan ke dalam garasi sekolah. Ia berlari mengejar lilyana.

" Lilyana..? "

Gadis itu menoleh dan mengerutkan kedua alisnya. " Ya..? "

" Kamu sendirian ajah? "

" Memang harus dengan siapa? Yang ku kenal hanya kayla. "

" Kalau begitu mau ku kenalkan dengan teman teman ku? "

" Hah..?? "

" Supaya kamu menambah teman, dan lagi kalau ada apa apa, kamu bisa minta tolong ke aku atau teman teman ku. "

Lilyana nampak berpikir panjang. Namun Arash langsung menggandeng lengan lilyana.

Lilyana merasa terkejut saat tangannya di sentuh oleh seorang pria.

" Eh maaf.. " Arash merasa bersalah saat mereka sudah sampai di tempat tongkrongan nya.

" Hmm.. "

" Ayoo.. itu teman teman aku. "

" Gaessss....! " semua anak menoleh ke arah Arash. Mata mereka membola dengan mulut terbuka. Bagaimana tidak, Arash datang ke tempat privasi mereka membawa sang gadis incaran nya.

" Euh Lilyana, kenalkan. Yang berambut ikal itu namanya Amaar, yang pake ikat kepala merah itu bastian. Dan yang pake sweeter hitam itu Brady. "

" Oh.. Hai.. aku lilyana. "

" Hai juga... " sapa mereka.

" Lilyana, nama yang cantik. " goda bastian, yang langsung mendapat delikan dari Arash.

" Euh sepertinya sebentar lagi akan bell masuk. Mau bareng aku, akan aku antar ke kelas kamu. " lilyana mengangguk.

Saat bell berbunyi, Arash mengantar lilyana dengan wajah gembira. Saat lilyana sudah berjalan di depan lebih dulu, Arash bersalto ria, membuat teman temannya menggeleng kan kepala.

" Udah mulai tuh si Arash, tingkat kenormalan nya memudar. " sindir bastian.

" Eh, lu lagi berani banget godain lilyana. Alamat di amukin Arash lu.. " amaar meledek.

" Lah, dia mah ngamuk di beliin bakso lima mangkok juga sembuh. "

" Beda cerita ini bas, dulu si iya ngambek gegara susan. But ini, lilyana gaeeess.. " brady menambahi.

Mereka saling tertawa lalu berjalan ke arah kelas mereka.

Arash berjalan mensejajari langkah kaki lilyana. " Kamu jalannya cepet banget si? " arash merasa kewalahan.

" Katanya kamu pemain basket, masa jalan aja ngeluh. " arash tersenyum kala likyaysudah mulai meledeknya.

" " Bukan gitu ih, maksudnya kamu kan cewek. Tapi jalannya bisa cepet banget gitu. Udah biasa olahraga ya? "

" Hmm biasa nge gym aja si di rumah. "

" Nge gym, di rumah? " tanya Arash, lilyana hanya mengangguk.

" Keren sih, boleh gak lain kali aku ikut nge gym..? "

" Itu buat privasi aja. "

" Kalau gitu, nge gym di tempat gym mau gak? Kamu ajak Kayla gak papa kok, nanti aku ajak teman teman aku..? "

" Hmm lihat nanti. "

" Ya udah, masuk gih bentar lagi gurunya dateng kan..?

Semangat ya belajar nya.. " lilyana hanya mengangguk.

Saat lilyana memasuki kelas, seluruh mata menatapnya. Bagaimana tidak, lilyana adalah murid baru, namun dia sudah langsung menggaet sang kakak tingkat yang terkenal dan ketua tim basket di sana.

" Lyana, kok kamu bisa bareng kak Arash? " tanya kayla.

" Gak sengaja aja bareng. "

" Eh, tugas yang kemaren kamu udah kerjain belum? "

" Udah lah, nih buku buku kamu udah aku salin semua. "

" What...??? segitu banyak selesai dalam satu hari?? "

" Tanganku kan seperti laba laba.. " ucap lilyana terkekeh.

" Bisa bercanda kamu yah.. " kayla melirik canda.

Saat istirahat, Kayla dan lyana berjalan di tengah taman sekolah. Mereka memakan bekal yang di bawa oleh Kayla. Karena ia membawa lebih, jadi lyana ikut memakannya.

" Ini beneran mamamu yang membuat sandwich nya? " lyana penasaran.

" Iya lah, aku males kalo bikin gituan.

kenapa, gak enak kah? "

" Enak banget tau, boleh gak aku besok minta di buatin lagi. Kalo mau, nanti aku bayar deh. "

" Iish apaan sih, bayar bayar.. Gak usah, buat kamu free...

Mama aku malah seneng kalo ada yang muji masakan buatannya. Eh, kapan kapan kamu aku ajak ke rumah deh. Pasti mama aku seneng. "

" Boleh boleh. " lyana tersenyum senang. Baru kali ini ia menemukan teman yang tak memandang status. Dan mau berteman tulus.

Susan melirik tajam ke arah dia gadis itu. " Katanya itu murid baru ya? "

" Iya san, kemaren sih aku denger dia tabrakan sama arash di kantin? " mila mengompori.

" Wah itu sih pasti dia sengaja, secara Arash cowok terkenal kan disini. Jadi dia pen ikut terkenal gitu, apalagi murid baru. " tambah eni.

" Lagi, anak cowok cowok pada ngomongin si murid baru itu loh, masa belum apa apa dia udah jadi idola di sini. Gak bisa di biarin..! " kesal mila.

Susan meremas botol mineral di genggamannya. Ia merasa murid baru itu bisa jadi saingan terberat nya.

" Sementara biarin aja dulu, kita lihat mau sampai mana murid baru itu. "

" Tapi gue kesel lihat nya san, dia kaya yang sombong gitu gak sih? " gerutu mila.

" Iya, gak pernah nyapa. Juga sok jual mahal banget kayaknya anaknya tuh..! " ucap eni sambil mengambil bedak kaca di dalam tas nya.

" Dah lah, soal dia gampang. Cuma anak baru inih. Bisa apa. hahh..

Ayo ke ruang latihan, kita kan mau tampil ballet lusa. " ajak susan.

" Ayooo...! " jawabmereka berdua.

Lilyana merasa ada yang memperhatikan nya, namun saat menoleh ia tak melihat siapapun.

Arash bersembunyi di balik pohon, saat ia sadar lyana menoleh.

" Yaahh hampir aja..... "

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!