Goodbye My
Prolog
Sebuah pesta pernikahan terlihat semarak dengan suara sorak-sorai dan tepuk tangan dari para tamu untuk mengungkapkan kebahagiaan dalam hubungan kedua mempelai yang sedang berjalan menyusuri altar di tengah ramainya para tamu.
Para kerabat dari kedua mempelai juga ikut meriahkan hari yang membahagiakan ini.
Tanpa mereka tahu, dimana pernikahan ini akan memulai kehidupan yang baru.
Venni merupakan seorang guru SMA yang masih berusia 24 tahun. Memiliki seorang ayah bernama Gelic yang bekerja sebagai seorang supir taksi. Diumurnya yang ke 14 tahun, Venni kehilangan ibunya karena menderita sakit kanker.
Hari ini Galic kesulitan mendapatkan penumpang, Gelic merasa dirinya sangat lelah dalam menyetir membuat gelic merasakan kantuk yang luar biasa, hingga akhirnya gelic tidak menyadari seorang pria remaja sudah berada di depan jalur laju mobilnya.
Mata Gelic langsung terbelalak terkejut ketika merasa menabrak sesuatu, gelic segera turun dari mobilnya dan melihat seorang pria remaja yang sudah berlumuran darah tergeletak di atas aspal.
Gelic dengan sigap memeriksa remaja tersebut berharap masih bernafas.
Gelic menempelkan jarinya pada bawah hidung remaja itu dengan jantung yang berdegup kencang.
Keringat dingin Gelic bercucuran mengetahui remaja itu sudah tidak bernapas lagi. Gelic melihat ke tengah jalan dimana tidak ada siapa-siapa. Gelic pun langsung menelepon polisi untuk segera menangani masalah tersebut.
Setelah berjam-jam polisi dan gelic menyelesaikan masalahnya...
Venni yang saat itu sedang tertidur terbangun ketika mendengar suara panggilan dari ponselnya.
Nomor tak dikenal, Venni ragu menjawab karena sudah tengah malam, siapa yang meneleponnya?
3 kali venni tidak menjawab telepon tersebut, venni memutuskan untuk menjawabnya saja.
Polisi
Halo, dengan nona venni?
Polisi
Saya polisi yang membantu menangani kasus dan masalah dari ayah anda, apa anda bisa datang segera ke kantor saya?
Venni terkejut dan wajahnya berubah menjadi panik.
Venni
a-apa?!! ba-baiklah saya akan segera ke sana!
Venni bergerak cepat menuju kantor polisi untuk mengetahui apa yang menyebabkan polisi menelponnya.
Sesampainya di kantor polisi, Venni disambut oleh beberapa polisi dan ayahnya serta satu orang yang tidak dikenalnya.
Venni menghampiri ayahnya dan langsung memeluknya. Usai memeluk ayahnya, Venni bertanya kepada polisi di sebelah ayahnya.
Venni
Pak polisi, ada apa dengan ayah saya?
suara venni terdengar sangat cemas.
Polisi pun menceritakan kronologis permasalahan yang menimpa ayah Venni.
Mendengar cerita dari polisi, Venni pun bertekuk lutut tak percaya masalah sebesar itu menimpa ayahnya. Venni menangis tak terkendali dengan beberapa polisi dan ayahnya yang berusaha menenangkannya.
Venni
gak mungkin.. hiks.. bagaimana bisa? hiks..
Saat itu, Lennon yang juga berada disana merasakan emosinya memuncak saat melihat Venni menangis.
Lennon
Hei!! jangan menangis hanya ingin mendapatkan perhatian!!
Venni
ka-kamu siapa? ti-tidak.. aku tidak menangis untuk itu.. a-aku.. hiks..
Venni terus menangis dengan terisak-isak hingga sulit berbicara.
Lennon tampak sangat geram hingga tangannya mengepal.
Lennon
Sudahlah, berhenti menangis seperti anak kecil karena tidak ada gunanya!!!
Lennon
Adikku yang mati karena ayahmu akan diadili besok!! dan pasti ayahmu akan dipenjara!
Venni merasa dirinya shock dan akhirnya pingsan setelah mengetahui ayahnya akan dipenjara karena ketika ayahnya dipenjara, Venni akan menjadi sendirian dan kesepian.
Beberapa hari berikutnya..
Di rumah, Venni kerap menangis karena merasa kesepian karena ayahnya akan mendekam di penjara selama 6 tahun.
Tiba-tiba Venni mendengar ketukan keras di pintu rumahnya.
Venni segera menghapus air matanya dan bergegas keluar dari kamarnya.
Venni membuka pintu rumahnya dan melihat Lennon yang sedang berdiri dengan mata tajamnya.
Venni merasa heran dan terkejut dengan kehadiran Lennon yang tiba-tiba ke rumahnya.
Venni
Ka-kamu.. Lennon, kakaknya dari korban kecelakaan yang disebabkan ayahku.. ada apa kesini?
Lennon
Kamu diam jangan banyak omong!! dengarkan aku Baik-baik!!
Lennon menunjukkan surat pembebasan narapidana ayahnya.
Venni tampak senang melihat surat tersebut.
Venni
apa itu artinya ayahku akhirnya bebas dari penjara?
Lennon mengernyitkan keningnya sambil memegangi dagu venni dengan kasar.
Lennon
apa yang kamu katakan itu benar, tapi itu tergantung denganmu!
Lennon menarik nafas dalam-dalam melepaskan dagunya.
Lennon
dengar, jika ayahmu ingin terbebas dari penjara, kamu harus menerima satu syarat dariku! mengerti?
Venni
ya, aku ngerti kok..
Lennon
Syaratnya hanya kamu harus bersedia menikah denganku!
Venni sedikit ragu dengan syarat yang diberikan Lennon padanya.
Lennon menunggu Venni mengambil keputusan dengan berusaha menahan emosinya.
Setelah beberapa menit, akhirnya Venni menganggukkan kepalanya membuat Lennon tersenyum puas.
Lennon
baiklah, artinya kamu setuju...
Venni
ya, kamu harus membebaskan ayahku!
Lennon kembali memegang dagu Venni dengan lembut dan masih tersenyum puas.
Lennon
itu pasti! dari pada itu, apa kamu tau apa yang akan terjadi jika kamu menikah denganku? kamu telah mengambil keputusan yang salah, Venni..
Lennon
tapi yahh.. aku tidak peduli.. karena itu balasan dari apa yang telah kamu lakukan pada adikku!
Venni
a-aku tidak mengerti maksudmu..
Tatapan Lennon berubah seolah harimau yang sudah berhasil menangkap mangsanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!