About Choices
Cast About Choices
Selamat datang di Novel Chat Story kedua karya Author Nyonya Park.
Novel ini adalah Squelnya dari Novel My Little Wife. Tapi semua ceritanya tidak terpengaruh dari novel sebelumnya.
Bagi yang ingin mengenal Park Jira sebelum dewasa bisa membaca My little wife dulu, supaya kalian lebih mencintai tokoh utama novel ini.
Jangan lupa like, komen, share dan vote novel ini supaya jadi novel favorit. Terimakasih
Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya penulis abal-abal seperti ku 💜💜
Novel ini akan menceritakan kisah seorang wanita yang mengejar sosok pria masalalu yang sangat dicintainya.
Pengenalan tokoh novel About Choices
Mahasiswi pindahan yang banyak dikagumi karena kecantikannya. Namun karena itu juga dia banyak mendapatkan perlakuan tidak baik dari mahasiswi yang merasa terusik karena kehadirannya.
Pria tampan yang tidak menyadari ketampanannya.
Pendiam dan tak suka bergaul dengan banyak orang.
Berusaha keras untuk bisa mendapatkan restu dari orang tua wanita yang dicintainya.
Idola mahasiswi kampus, ketua himpunan bidang modeling, tajir melintir.
Penambahan tokoh akan dilakukan seiring berjalannya alur cerita
Author
Novel ini mungkin tidak akan tayang setiap hari. Tapi author usahakan seminggu lebih dari dua kali.
Author
Semua ini dilakukan sampai novel author yang berjudul Husband From Hell selesai.
Author
Mohon bersabar, dan tetap dukung semua novel karyaku! terimakasih
Author
Sampai bertemu di part satu "Abot Choices"
Ketika hati harus memilih
Pertemuan pertama
Jira masih terlelap di atas kasur
Semalaman suntuk membaca novel membuatnya lelap dan malas turun dari kasur
Padahal dia ada kelas dengan dosen killer
Mrs. Park
*Panggilan masuk
Park Jira
Mpppp *menggeliat
Park Jira
*Mengangkat panggilan telepon
Dengan suara berat dan malas, Jira mengangkat telepon dari orang tuanya.
Hal yang rutin setiap pagi dilakukan orangtuanya Jira, membangunkan putrinya yang malas
Jira memang tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Dia memilih pindah kampus dan tinggal sendiri dengan alasan ingin menjadi anak yang mandiri, padahal alasan besarnya adalah karena seorang laki-laki yang ia cintai.
Laki-laki yang saat ini menjadi kakak tingkat di kampus barunya.
Mrs. Park
Jira, kau belum bangun juga?
Park Jira
Iya, Ma. Udah kok
Mrs. Park
Kau ini. Sudah cepat sana mandi!
Mrs. Park memutuskan sambungan teleponnya
Tiga puluh menit kemudian
Park Jira
*Mengucek-ucek matanya
Jira langsung beranjak dari tempat tidurnya.
Mrs. Park
*Panggilan telepon
Park Jira
Aduh, Mama lagi 😟
Park Jira
*Mengangkat telepon sambil menarik handuk
Park Jira
Iya, ini Jira udah siap-siap mau berangkat kok *bohong
Mrs. Park
Kamu baru bangun ya?
Nyatanya feeling seorang ibu memang tidak bisa dibohongi
Park Jira
Nggak kok, Ma. Ini udah bangun dari tadi
Mrs. Park
Ini loh. Masa anak kamu jam segini baru bangun.
Mr. Park
Ya udah sih, biarin aja.
Mr. Park
Namanya juga anak gadis
Mrs. Park
Ini nih, yang bikin Jira jadi pemalas. Papanya juga gak pernah ada tegas-tegasnya sama anak.
Mr. Park
Ya udah si sayang, jangan marah-marah terus.
Park Jira
Ya udah, Ma, Pa. Jira tutup dulu teleponnya.
Park Jira
Jira udah telat nih.
Jira langsung berlari ke kamar mandi
Tiga puluh menit kemudian dia sudah siap berangkat
Meskipun sudah terlambat, tapi Jira tidak pernah ketinggalan mengambil selca sebelum berangkat. Saat di kampus nanti, dia akan menguploadnya ke media sosial miliknya
Park Jira
Oke, sudah cantik
Setelah mengambil foto, Jira pun langsung bergegas ke garasi dan menyalakan mesin mobilnya. Tanpa menunggu mesin mobil panas, dia langsung menancap gas. Jam masuk kelas tinggal lima menit lagi. Jira yakin dosen yang terkenal killer itu pasti sudah ada di kelasnya
Saking terburu-burunya, Jira lupa menyimpan charger ponselnya dimana. Dia harus mengisi daya ponselnya selama perjalanan di mobil, karena bekas tadi malam membaca novel, ponselnya jadi lowbat
Park Jira
Duh, dimana sih? perasaan aku taro di tas deh.
Sebelah tangan kiri Jira terus meraba-raba isi tasnya, mencari dimana chargernya.
Karena tak kunjung juga menemukannya, Jira pun menolehkan wajahnya ke isi tas itu. Tanpa dia sadari bahwa dia sedang mengendarai mobil
Jira menginjak pedal rem nya kuat-kuat karena dia akan menabrak motor yang sedang terparkir di depannya
Sepeda motor yang tengah terparkir itu jatuh terhempas karena Jira tak sanggup lagi menahan mobilnya
Beruntung pemilik motor sedang tidak menungganginya.
Kalau saja ada orangnya, sudah pasti orang itu juga terluka
Park Jira
*Turun dari mobil
Park Jira
Duh, gimana ini? 😟
Park Jira
Motor siapa ini?
Park Jira
*Melirik kanan kiri
Jira panik setengah mati.
Beberapa detik kemudian seorang laki-laki langsung terkejut saat mendapati motornya terbaring di aspal.
Bukan hanya itu, motornya bahkan lecet di sebelah bagiannya.
Kim Seo-Jun
Sial, siapa yang sudah melakukan ini? 😡
Seo-Jun yang baru saja membantu seorang ibu-ibu tua menyebrang itu menggeram kesal.
Sementara Jira yang merasa bersalah hanya diam dan menunggu reaksi apa yang akan diberikan Laki-laki pemilik motor itu.
Park Jira
😟 *cemas, takut, grogi
Seo-Jun melirik kanan kirinya, dia melihat seorang gadis tengah berdiri di depan pintu mobil dan menatap ke arahnya.
Seo-Jun yakin, jika gadis itu adalah pelakunya.
Dengan tatapan kesal, Seo-Jun pun berjalan mendekati Jira yang sudah berkeringat dingin.
Dewa Penolong
Jira masih diam dan tak bergeming saat Seo-Jun menatapnya dengan tatapan seperti hendak membunuh
Park Jira
Ma_maaf, aku tidak sengaja. *gugup
Seo-Jun kesal. Kalau saja dia laki-laki, sudah habis dia maki-maki. Berhubung dia Wanita, Seo-Jun pun hanya bisa membanting kepalan tangannya di angan saja.
Park Jira
Aku ... aku akan membayar ganti ruginya
Jira segera mengambil tas dalam mobilnya dan mengambil beberapa lembar uang, menyerahkannya pada Seo-Jun
Kim Seo-Jun
Aku tidak butuh uangmu
Kim Seo-Jun
*Menatap kesal
Saat masih dalam keadaan panas, seorang laki-laki tiba-tiba turun dari mobilnya dan melerai perdebatan keduanya
Laki-laki yang menjadi alasan Jira ada di kota itu datang dan membuat Jira tak bisa berkedip
Park Jira
*batin
Kak Yon-Ja
Jira benar-benar terpukau
Kim Yon-Ja
*Memegang bahu Jira
Kim Yon-Ja
Kau baik-baik saja?
Di luar dugaan, Laki-laki yang terkenal angkuh di kampusnya itu nyatanya tidak seperti yang dikatakan teman-temannya.
Yon-Ja bahkan sangat terlihat perhatian sekali pada Jira.
Jira makin yakin dan percaya jika Yon-Ja memang pantas dikagumi
Park Jira
Mppp, aku baik-baik saja, Kak.
Kim Seo-Jun
*Mendelik malas
Kim Yon-Ja
*Menatap Seo-Jun
Kim Yon-Ja
Apa motormu lecet parah?
Kim Yon-Ja
Biar temanku yang memperbaikinya. Kau naik taksi saja ke kampus!
Kim Seo-Jun
Tidak perlu, terimakasih
Kim Seo-Jun
Aku bisa sendiri
Seo-Jun pun berlalu begitu saja
Park Jira
Hey, tunggu! aku belum mengganti kerugiannya.
Kim Yon-Ja
Sudah, biarkan saja!
Kim Yon-Ja
Sepertinya dia tidak membutuhkannya.
Seo-Jun pun segera menyalakan mesin motornya, melesat meninggalkan Jira dan Yon-Ja yang masih berdiri di tempat semula
Park Jira
*Menundukkan kepala 😔
Kim Yon-Ja
*Mengulurkan tangannya
Kim Yon-Ja
Kau anak pindahan semester dua kan?
Park Jira
*Membalas uluran tangan Yon-Ja
Yon-Ja mengenalkan dirinya
Yang sebenarnya tidak perlu dilakukan karena Park Jira sudah sangat mengenali siapa laki-laki itu.
Kim Yon-Ja
Aku sudah mengenal namamu ☺️ *tersenyum sambil melepaskan tangannya
Park Jira
*Makin penasaran
Park Jira
Darimana Kakak tahu namaku?
Kim Yon-Ja
Kau sangat populer di kelasku.
Park Jira
*Senang bukan main
Ternyata Laki-laki yang sangat Jira sukai itu sudah mengenalnya. Terlebih Jira populer di kelasnya. Jira jadi merasa punya kesempatan emas untuk bisa mendapatkan perhatian dari laki-laki di hadapannya ini.
Kim Yon-Ja
Oh, iya. Jam segini masih belum sampai kampus. Apa kau tidak ada kelas pagi?
Sial. Jira melupakan dosen killer itu
Kim Yon-Ja
Bagaimana kalau kau ikut denganku?
Sepertinya Yon-Ja tertarik dengan gadis di hadapannya itu.
Buktinya pertemuan pertama saja dia sudah berani mengajak Jira jalan berdua ke kampus.
Sebenarnya Jira mau sekali, sangat-sangat malah. Kapan lagi Jira punya kesempatan emas seperti ini.
Dia bisa membuat seisi kampus heboh karena diajak berangkat bareng senior yang jadi ketua himpunan di bidang modelling itu.
Kim Yon-Ja
*Menarik lengan Jira masuk ke dalam mobilnya.
Kim Yon-Ja
Tiga puluh menit lagi mobil itu akan sampai di kampus.
Yon-Ja memang terkenal tajir melintir.
Orang tuanya yang merupakan pemilik yayasan besar di pusat kota itu terkenal memiliki banyak saham di beberapa perusahaan. Sehingga sang anak disebut sebagai anak konglomerat
Karena tak mau melewatkan kesempatan emas itu pun, Jira langsung mengiyakan saja permintaan Yon-Ja
Sepanjang perjalanan, dada Jira tak mau berdetak dengan normal.
Lajunya terdengar sangat cepat, bahkan musik bertempo cepat yang keluar dari musik mobil itupun kalah cepatnya
Jira terlalu bahagia. Dia gugup, dia tak menyangka bahwa secepat ini dia bisa langsung bertatapan dengan laki-laki pujaannya.
Kim Yon-Ja
Hey! kita sudah sampai. Kau tidak mau turun?
Jira ketahuan tengah memandangi wajah Yon-Ja
Buru-buru dia membuka seatbelt yang melingkar di tubuhnya.
Kim Yon-Ja
*Tersenyum karena melihat tingkah laku Jira
Jira sudah sampai di depan kelasnya
Dan benar saja, dosen Killer itu bahkan sudah memulai membuka bukunya
Park Jira
Duh, gimana ini? 😟
Kim Yon-Ja
*Melihat raut wajah Jira
Kim Yon-Ja
*Tersenyum lagi
Park Jira
*Batin
Please jangan senyum terus! aku mau pingsan rasanya.
Kim Yon-Ja
*Menarik lengan Jira ke pojokan
Kim Yon-Ja
Aku akan mengalihkan perhatiannya.
Kim Yon-Ja
Dan kau akan masuk ketika aku mengalihkannya.
Park Jira
*Mendengarkan dengan serius
Tapi Jira tidak bisa serius, karena wajah Yon-Ja begitu mempesona.
Kim Yon-Ja
*Menarik lengan Jira lagi
Yon-Ja masuk terlebih dulu, meninggalkan Jira yang masih bersembunyi dibalik dinding
Kim Yon-Ja
Selamat pagi, Pak!
Beberapa mahasiswi langsung berteriak histeris saat ketua himpunan bidang modeling itu datang ke kelasnya tanpa pemberitahuan.
Park Jira
*batin
Ternyata dia sangat populer sekali di kampus ini 🥰
Unknown Name
Anak-anak, tolong diam!
Unknown Name
*Kembali pada Yon-Ja
Unknown Name
Tak biasanya kamu datang?
Yon-Ja tiba-tiba membalik badan dosen Killer itu.
Kim Yon-Ja
Sebagai ketua himpunan mahasiswa di bidang Modeling, tentunya saya ingin bukan hanya mahasiswa yang terlihat rapih dan fashionable dengan pakaiannya, tapi dosen juga.
Saat menjelaskan, Yon-Ja memberikan aba-aba pada wanita yang tengah mengintip di luar untuk masuk
Park Jira
*Masuk dengan cepat
Unknown Name
Ah, apa penampilanku terlalu buruk?
Kim Yon-Ja
*Membalikkan badan dosen itu kembali
Kim Yon-Ja
Tidak, hanya perlu sedikit perbaikan saja
Kim Yon-Ja
*Menatapnya dengan serius
Kim Yon-Ja
Sudah lebih baik, kalau begitu saya permisi
Unknown Name
Terimakasih Yon-Ja karena sudah memperhatikan saya.
Park Jira
*Membalasnya dengan kedipan mata
Setelah itu Yon-Ja pun keluar, dan Jira bisa mengikuti mata pelajaran tanpa hukuman ataupun ocehan
Soo Ye-Ri
Hey, tunggu! ada apa ini?
Ye-Ri yang merupakan satu-satunya mahasiswi yang mau berteman dengan Jira itu merasa bingung kenapa bisa mahasiswa populer itu seakan menjadi dewa penolong bagi Jira.
Soo Ye-Ri
Kau datang terlambat, lalu Kak Yon-Ja tiba-tiba datang dan mengalihkan dosen.
Soo Ye-Ri
Dia juga memberikan kode seperti begitu dekat sekali denganmu.
Park Jira
*Senyum-senyum sendiri
Soo Ye-Ri
Jangan bilang...!
Park Jira
Nanti kuceritakan.
Jira buru-buru membuka buku tulisnya sebelum dosen Killer itu mencurigainya
Park Jira
*Batin
Ah kenapa aku jadi kepikiran dia terus 🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!